iSTTS Pancasila - Kel.5 - Implementasi Pancasila di Kampus
Materi Dari Rm. Leo Mali
1. Peran Tokoh Agama Dalam
Memberikan Perlindungan terhadap
Buruh Migran Indonesia
Rm. Leo Mali
Fakultas Filsafat UNWIRA Kupang:
Pembina J-RUK ;
jaringan relawan untuk Kemanusiaan Kupang.
2. Siapakah Buruh Migran
• Buruh migran adalah orang yang berpindah
dari satu tempat tinggal yang tetap ke tempat
tinggal baru untuk keperluan bekerja. Buruh/
pekerja migran itu bisa ada di dalam negeri
(pekerja migran internal ) bisa juga di luar
negeri (pekerja Migrant Internasional) .
• Pada umumnya mobilisasi orang itu terjadi
oleh karena adanya kebutuhan akan lapangan
kerja.
3. Kebutuhan akan lapangan kerja
• Kebutuhan akan lapangan kerja adalah
sebagian dari Hak asasi setiap orang. Hak ini
terkait dengan hak atas kesejahteraan (hak
ekonomi) dan menjadi hal paling fundamental
bagi hak hidup seseorang. Pemenuhan
kebutuhan akan lapangan kerja harus
diupayakan dan dipikirkan oleh Negara.
• Data terakhir BP3TKI (2012) ada 6.814 BMI
asal NTT. 3.744 laki-laki dan 3.070 perempuan.
4. Tanggung Jawab Negara
• Salah satu tujuan dasar dari terbentuknya
Negara ini adalah mengupayakan
kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.
• Jadi secara konstitusional mengupayakan
lapangan kerja adalah mandat resmi bagi
Negara dan birokrasi pemerintah yang
melayani negara.
5. Tanggung jawab Tokoh Agama
• Sejak lama, tokoh agama disematkan , pada
sekelompok orang yang dihargai dalam agama
tertentu. Secara formal mereka memiliki
pengaruh penting langsung pada tugas-tugas
agamawi . Tapi secara informal mereka memiliki
pengaruh yang kuat kepada masyarakat di luar
lingkungan agama sendiri. Karena itu lazimnya
diamini bahwa Tokoh Agama bisa memainkan
peran yang strategis juga termasuk dalam
perlindungan kepada para Pekerja Migran.
6. Tugas tokoh agama
• Dalam perspektif Katolik setiap orang anggota
Gereja (terutama tokoh agama ini)
mengemban tiga tugas Kristus :
– Nabi Mengajar umat beriman agar mengenal
Allah dan menghayati hidup dalam terang iman.
– Gembala; Memimpin : menuntun umat dengan
ajaran-ajaran iman yang benar. Termasuk di
dalamnya ajaran-ajaran moral.
– Imam; Menguduskan umatnya dengan doa dan
cara hidup yang suci.
7. Berkaitan dengan buruh migran:
Apa Yang bisa dilakukan ?
• Sebagai NABI yang Mengajar :
– Mengajarkan penghargaan yang benar terhadap
martabat manusia.
– Mengajarkan penghargaan terhadap setiap bentuk
pekerjaan. Mengajar umat untuk menghargai
semua profesi.
– Termasuk mengajar umat (yang adalah pembuat
kebijakan publik) untuk memikirkan sistem tata
kelola yang manusiawi pada bentuk-bentuk
profesi dan lapangan kerja.
8. • Kepada para pencari kerja seorang tokoh
agama juga dapat mengajarkan umat/ para
pencari kerja untuk menyiapkan diri dengan
baik. ; mengikuti aturan-aturan sebagai syarat
untuk membuat profesi/pekerjaan yang dipilih
itu bermartabat dan dihargai orang lain.
• Gereja /Mesjid juga bisa menjadi pusat
informasi tentang lapangan kerja serta syarat-
syarat untuk bekerja dengan aman (sharing
pengalaman Mutiara Kasih Jakarta).
9. Sebagai gembala
• Seorang tokoh agama dalam perspektif Katolik juga
adalah seorang gembala. Tugas utamanya adalah
menjaga keselamatan umat. maka ia harus memastikan
bahwa umatnya, yang hendak bekerja di tempat lain
akan mengalami keadaan yang lebih baik. Untuk itu
semua proses harus dipastikan dengan baik sejak
persiapan, penempatan dan perlindungan selama di
tempat bekerja. (contoh , yayasan Mutiara kasih
Jakarta ) didampingi oleh Rohaniwan dan Pengacara.
Setiap membuat kesepakatan dengan user, harus
dipastikan bahwa kesepakatan itu fair di hadapan
pengacara.
10. Sebagai Imam
• Tugas lain yang tidak kalah penting adalah
memperhatikan kebutuhan rohani para pekerja
migran. Dalam banyak kasus, para pekerja tidak
dipenuhi hak mereka untuk berdoa/beribadah (
contoh kasus Medan).
• Tugas pendampingan rohani juga sedapat
mungkin diarahkan kepada keluarga pekerja.
Dalam banyak kasus di daerah-daerah asal
pekerja Migran itu, banyak janda dan “singel
parent” yang membutuhkan pendampingan
rohani.
11. TA ; Sebagai Anggota Masyarakat Sipil
• Tokoh agama itu secara informal juga memiliki
pengaruh yang significant dalam masyarakat. Ia
menjadi kekuatan perubahan yang riil dalam
masyarakat sipil. Maka tugasnya bukan hanya
bersifat internal eksklusif dalam lingkungan
agama saja. Ia bisa menjadi modal sosial yang
mendorong perubahan sehat dalam masyarakat.
Karena itu dalam perspektif HAM seorang tokoh
Agama dapat pula memainkan dua peran penting
sekaligus.
12. • Pertama, mendorong dan menguatkan Negara
dalam menjalankan tugasnya sebagai pemangku
kewajiban untuk memajukan (to Promote),
melindungi (to protect) dan memenuhi (to fulfill)
kesejahteraan tiap pekerja Migran.
• Kedua, mendorong masyarakat sipil untuk
semakin menyadari dirinya sebagai pemangku
hak dalam Negara ini. Artinya bahwa setiap
warga negara berhak untuk mendapatkan
pekerjaan yang layak. Demikian pula rakyat
berhak untuk mendapatkan perlindungan dari
Negara dalam upaya memenuhi kebutuhan akan
hak-hak tersebut.