pol

1. Untaian ayat ini menggambarkan rangkaian proses gerak semesta menuju tuhannya. Alam
semesta bergerak secara kontiniyu tanpa henti, bergerak dengan penuh keteraturan sehingga
tercipta harmoni tanpa benturan dan konflik. Jika terjadi gerak melawan keseimbangan
(keadilan), maka akan terjadi benturan yang menyebabkan kehancuran. Namun pada titik
puncak nantinya semua akan bergerak menuju tuhan, sang pemilik dari segala pemilik dengan
penuh kepasrahan.
Bila alam mencerminkan gerak yang syarat dengan keteraturan dan keharmonisan, begitu pula
dengan manusia yang juga dituntut untuk membangun sinergitas gerak secara teratur seperti
gerak kosmik (alam). Dalam konteks pembangunan kualitas kemanusiaan di hadapan-Nya,
pilihan gerak manusia dalam kehidupannya ialah bergerak mendekat kepada-Nya atau menjauh
dari-Nya. Ketika manusia mendekat, maka kualitas kemanusiannya akan semakin meningkat
serta akan sampai pada titik keutuhannya mendapatkan harkat dan martabat kemanusiaan
menuju insane kamil (insane paripurna). Sebaliknya, bila gerak manusia semakin jauh dari
Tuhannya, akan menjadikan manusia semakin rendah, tak memiliki nilai dan harga diri. Gerak
merupakan sebuah gambaran kehidupan yang ditandai dengan dinamisasi dan semangat
pembaharuan atau gerakan transformative menjadi modal yang sangt mendasar dalam
mewujudkan sebuah tatanan kehidupan yang harmonis ditengah alam dan masyarakat.
Dari gambaran tersebut yang terlihat ialah gerak dalam dimensi material dan spiritual. hal