SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Download to read offline
BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM
REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2015
TENTANG
PENGAWASAN TAHAPAN PENCALONAN PEMILIHAN GUBERNUR
DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI DAN WAKIL BUPATI
SERTA WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KETUA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang: a. bahwa dengan telah diundangkannya Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota
menjadi Undang-Undang sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Perubahan
atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur,
Bupati, dan Walikota, beberapa ketentuan dalam Peraturan
Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2012
tentang Pengawasan Tahapan Pencalonan Pemilihan Umum
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah perlu diubah;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
huruf a, perlu menetapkan Peraturan Badan Pengawas
Pemilihan Umum tentang Pengawasan Tahapan Pencalonan
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan
Wakil Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota;
Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang
Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 101, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5246);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan
Walikota menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 23, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5656)
sebagaimana telah diubah dengan Undang Nomor 8 Tahun
2015 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang
Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi
Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia
-2-
Tahun 2015 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5678);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan: PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM TENTANG
PENGAWASAN TAHAPAN PENCALONAN PEMILIHAN
GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI DAN WAKIL
BUPATI SERTA WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum ini yang dimaksud
dengan:
1. Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta
Walikota dan Wakil Walikota yang selanjutnya disebut Pemilihan adalah
pelaksanaan kedaulatan rakyat di wilayah provinsi dan kabupaten/kota
untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati,
serta Walikota dan Wakil Walikota secara langsung dan demokratis.
2. Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur adalah peserta Pemilihan
yang diusulkan oleh partai politik, gabungan partai politik, atau
perseorangan yang didaftarkan atau mendaftar di Komisi Pemilihan
Umum Provinsi.
3. Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati, Calon Walikota dan Calon Wakil
Walikota adalah peserta Pemilihan yang diusulkan oleh partai politik,
gabungan partai politik, atau perseorangan yang didaftarkan atau
mendaftar di Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota.
4. Pemilih adalah penduduk yang berusia paling rendah 17 (tujuh belas)
tahun atau sudah/pernah kawin yang terdaftar dalam Pemilihan.
5. Partai Politik adalah organisasi yang bersifat nasional dan dibentuk oleh
sekelompok warga negara Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan
kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan dan membela
kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa dan negara, serta
memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
6. Komisi Pemilihan Umum yang selanjutnya disingkat KPU adalah lembaga
penyelenggara pemilihan umum sebagaimana dimaksud dalam undang-
undang yang mengatur mengenai penyelenggara pemilihan umum yang
diberikan tugas dan wewenang dalam penyelenggaraan Pemilihan.
7. KPU Provinsi adalah lembaga penyelenggara pemilihan umum
sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang mengatur mengenai
penyelenggara pemilihan umum yang diberikan tugas menyelenggarakan
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur.
8. KPU Kabupaten/Kota adalah lembaga penyelenggara pemilihan umum
sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang mengatur mengenai
penyelenggara pemilihan umum yang diberikan tugas menyelenggarakan
Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota.
9. Badan Pengawas Pemilihan Umum yang selanjutnya disebut Bawaslu
adalah lembaga penyelenggara pemilihan umum yang bertugas
mengawasi penyelenggaraan pemilihan umum di seluruh wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam undang-
-3-
undang yang mengatur mengenai penyelenggara pemilihan umum yang
diberikan tugas dan wewenang dalam pengawasan penyelenggaraan
Pemilihan.
10. Panitia Pemilihan Kecamatan yang selanjutnya disingkat PPK adalah
panitia yang dibentuk oleh KPU Kabupaten/Kota untuk
menyelenggarakan Pemilihan di tingkat Kecamatan atau nama lain.
11. Panitia Pemungutan Suara yang selanjutnya disingkat PPS adalah panitia
yang dibentuk oleh KPU Kabupaten/Kota untuk menyelenggarakan
Pemilihan di tingkat Desa atau sebutan lain/Kelurahan.
12. Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara yang selanjutnya disingkat
KPPS adalah kelompok yang dibentuk oleh PPS untuk menyelenggarakan
pemungutan suara di tempat pemungutan suara.
13. Tempat Pemungutan Suara yang selanjutnya disingkat TPS adalah tempat
dilaksanakannya pemungutan suara untuk Pemilihan.
14. Bawaslu Provinsi adalah lembaga penyelenggara pemilihan umum yang
bertugas mengawasi penyelenggaraan pemilihan umum di wilayah
provinsi sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang mengatur
mengenai penyelenggara pemilihan umum yang diberikan tugas dan
wewenang dalam pengawasan penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan
Wakil Gubernur.
15. Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten/Kota yang selanjutnya disebut
Panwas Kabupaten/Kota adalah panitia yang dibentuk oleh Bawaslu
Provinsi yang bertugas untuk mengawasi penyelenggaraan Pemilihan di
wilayah Kabupaten/Kota.
16. Panitia Pengawas Pemilihan Kecamatan yang selanjutnya disebut Panwas
Kecamatan adalah panitia yang dibentuk oleh Panwas Kabupaten/Kota
yang bertugas untuk mengawasi penyelenggaraan Pemilihan di wilayah
Kecamatan.
17. Pengawas Pemilihan Lapangan yang selanjutnya disingkat PPL adalah
petugas yang dibentuk oleh Panwas Kecamatan untuk mengawasi
penyelenggaraan Pemilihan di Desa atau sebutan lain/Kelurahan.
18. Pengawas Tempat Pemungutan Suara yang selanjutnya disebut Pengawas
TPS adalah petugas yang dibentuk oleh Panwas Kecamatan untuk
membantu PPL.
19. Pengawas Pemilihan adalah Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Panwas
Kabupaten/Kota, Panwas Kecamatan, PPL, Pengawas Pemilu Luar Negeri,
dan Pengawas TPS.
Pasal 2
(1) Pengawasan tahapan pencalonan Pemilihan menjadi tanggung jawab
bersama Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Panwas Kabupaten/Kota.
(2) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan terhadap
tahapan yang meliputi:
a. pendaftaran pasangan calon;
b. penelitian kelengkapan persyaratan pasangan calon; dan
c. penetapan pasangan calon.
(3) Dalam melakukan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Panwas Kabupaten/Kota dibantu oleh
Panwas Kecamatan, PPL, dan Pengawas TPS.
-4-
BAB II
PENGAWASAN PENDAFTARAN PASANGAN CALON PEMILIHAN
Pasal 3
Bawaslu Provinsi atau Panwas Kabupaten/Kota melakukan pengawasan
pendaftaran pasangan calon Pemilihan, terhadap:
a. pelaksanaan pendaftaran pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati, serta
calon Walikota dan calon Wakil Walikota yang dilaksanakan oleh KPU
Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota;
b. pelaksanaan proses pendaftaran pasangan calon Pemilihan yang dilakukan
oleh Partai Politik, gabungan Partai Politik, dan Pasangan Calon
perseorangan; dan
c. terhentinya dan/atau terjadinya pengulangan dalam tahapan pendaftaran
pasangan calon Pemilihan.
Pasal 4
Dalam melakukan pengawasan pelaksanaan pendaftaran pasangan calon
Pemilihan yang dilaksanakan oleh KPU Provinsi KPU Kabupaten/Kota,
Bawaslu Provinsi atau Panwas Kabupaten/Kota memastikan:
a. pengumuman pendaftaran pasangan calon dilaksanakan tepat waktu dan
sesuai dengan ketentuan mengenai tata cara pengumuman;
b. pelaksanaan penerimaan dan pemeriksaan berkas pendaftaran calon
sesuai dengan prosedur;
c. waktu pendaftaran pasangan calon sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
d. pelaksanaan verifikasi faktual kebenaran persyaratan pendaftaran
pasangan calon sesuai dengan prosedur;
e. petugas pendaftaran pasangan calon bersikap netral dan tidak berpihak;
f. petugas pendaftaran pasangan calon tidak menerima suap;
g. KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota menindaklanjuti masukan dan
tanggapan masyarakat atas Pasangan Calon; dan
h. KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota melaksanakan putusan
pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.
Pasal 5
Dalam melakukan pengawasan pelaksanaan proses pendaftaran pasangan
calon Pemilihan yang dilakukan oleh Partai Politik dan/atau gabungan Partai
Politik, Bawaslu Provinsi atau Panwas Kabupaten/Kota memastikan:
a. Partai Politik atau gabungan Partai Politik hanya mendaftarkan 1 (satu)
pasangan calon;
b. pasangan calon yang diusulkan oleh Partai politik atau gabungan partai
politik tidak diusung dan/atau didaftarkan oleh partai politik/gabungan
partai politik lain;
c. Partai politik atau gabungan Partai Politik mendaftarkan pasangan calon
harus memenuhi persyaratan perolehan paling sedikit 20% (dua puluh
persen) dari jumlah kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau 25%
(dua puluh lima persen) dari akumulasi perolehan suara sah dalam
Pemilihan Umum anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan
Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, di daerah yang
bersangkutan;
d. dokumen administrasi pendaftaran pasangan calon ditandatangani oleh
ketua Partai Politik dan sekretaris Partai Politik tingkat Provinsi disertai
Surat Keputusan Pengurus Partai Politik tingkat Pusat tentang Persetujuan
atas calon yang diusulkan oleh Pengurus Partai Politik tingkat Provinsi;
-5-
e. Partai Politik atau gabungan Partai Politik tidak menerima imbalan dari
pasangan calon pada proses pencalonan untuk mendapatkan dukungan;
f. Partai Politik atau gabungan Partai Politik serta pasangan calon yang
diusulkan tidak menyuap petugas pendaftaran pasangan calon;
g. dokumen persyaratan pasangan calon yang diserahkan telah lengkap; dan
h. dokumen persyaratan pasangan calon yang diserahkan sah secara hukum.
Pasal 6
(1) Dalam melakukan pengawasan pelaksanaan proses pendaftaran
pasangan calon Pemilihan yang dilakukan oleh calon perseorangan,
Bawaslu Provinsi atau Panwas Kabupaten/Kota memastikan:
a. surat dukungan bagi pasangan calon perseorangan disertai fotokopi
KTP atau surat keterangan tanda penduduk sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
b. pasangan calon mendaftarkan diri sebagai calon dengan mengajukan
jumlah dukungan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
c. calon perseorangan tidak menyuap petugas pendaftaran pasangan
calon;
d. dokumen persyaratan pasangan calon yang diserahkan telah lengkap;
dan
e. dokumen persyaratan pasangan calon yang diserahkan sah secara
hukum.
(2) Penyerahan syarat dukungan calon perseorangan di tingkat desa atau
nama lain/kelurahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan
huruf b dilaksanakan oleh Panwas Kecamatan.
Pasal 7
Dalam hal terdapat ketidaktepatan dan/atau kekurangan dokumen
persyaratan pencalonan dan persyaratan pasangan calon, Bawaslu Provinsi
atau Panwas Kabupaten/Kota memberikan saran perbaikan kepada KPU
Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota.
Pasal 8
Dalam hal terdapat penggantian salah satu calon dari pasangan calon
perseorangan Pemilihan yang telah didaftarkan, Bawaslu Provinsi atau Panwas
Kabupaten/Kota melakukan pengawasan dokumen persyaratan calon
pengganti.
Pasal 9
Terhadap pendaftaran calon perseorangan, Bawaslu Provinsi atau Panwas
Kabupaten/Kota memastikan KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota
melakukan verifikasi dukungan terhadap pasangan Calon Perseorangan
Pemilihan.
Pasal 10
Sebelum KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota melakukan verifikasi
dukungan pasangan calon perseorangan Pemilihan, Bawaslu Provinsi atau
Panwas Kabupaten/Kota mendapatkan daftar dan dokumen dukungan
pasangan Calon Perseorangan Pemilihan.
Pasal 11
Dalam melakukan pengawasan verifikasi dukungan pasangan calon
perseorangan Pemilihan, Bawaslu Provinsi atau Panwas Kabupaten/Kota
memastikan:
a. petugas verifikasi bersikap netral dan tidak memihak;
-6-
b. jumlah serta kebenaran dukungan pasangan calon perseorangan, dengan
cara melakukan uji sampling; dan
c. KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota menindaklanjuti tanggapan dan
masukan masyarakat, dengan cara melakukan uji sampling.
Pasal 12
Bawaslu Provinsi atau Panwas Kabupaten/Kota memberikan saran perbaikan
atas indikasi kesalahan dan/atau kekeliruan pada pelaksanaan verifikasi
dukungan pasangan Calon Perseorangan Pemilihan untuk mencegah
terjadinya pelanggaran.
Pasal 13
(1) Dalam melakukan pengawasan terhadap terhentinya dan/atau terjadinya
pengulangan tahapan yang diakibatkan pasangan calon, Bawaslu Provinsi
atau Panwas Kabupaten/Kota memastikan terhentinya dan/atau
terjadinya pengulangan tahapan diakibatkan karena pendaftaran
pasangan calon Pemilihan kurang dari 2 (dua).
(2) Dalam hal sampai dengan batas akhir pendaftaran pasangan calon
Pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya diikuti oleh 1
(satu) pasangan calon, Bawaslu Provinsi atau Panwas Kabupaten/Kota
memberikan masukan kepada KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota
untuk melakukan penundaan dan membuka kembali pendaftaran
Pasangan Calon.
BAB III
PENELITIAN KELENGKAPAN PERSYARATAN
PASANGAN CALON PEMILIHAN
Pasal 14
Dalam melakukan pengawasan penelitian kelengkapan persyaratan pasangan
calon Pemilihan yang dilaksanakan oleh KPU Provinsi dan KPU
Kabupaten/Kota, Bawaslu Provinsi dan Panwas Kabupaten/Kota memastikan:
a. tata cara Penelitian kelengkapan persyaratan pasangan calon Pemilihan
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota melakukan klarifikasi kepada
instansi yang berwenang dalam hal ditemukan kejanggalan pada proses
penelitian kelengkapan dan keabsahan persyaratan administrasi pasangan
calon Pemilihan; dan
c. KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota memberitahukan hasil penelitian
kelengkapan dan keabsahan persyaratan administrasi pasangan calon
Pemilihan secara tertulis kepada partai politik, gabungan partai politik,
atau pasangan calon perseorangan sesuai waktu yang telah ditentukan.
Pasal 15
Dalam melakukan pengawasan penelitian kelengkapan persyaratan pasangan
calon Pemilihan, Bawaslu Provinsi atau Panwas Kabupaten/Kota memastikan:
a. petugas penelitian bersikap netral dan tidak memihak;
b. jumlah serta kebenaran dukungan pasangan calon perseorangan, dengan
cara melakukan uji sampling; dan
c. KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota menindaklanjuti tanggapan dan
masukan masyarakat, dengan cara melakukan uji sampling.
Pasal 16
Bawaslu Provinsi atau Panwas Kabupaten/Kota memberikan saran perbaikan
atas indikasi kesalahan dan/atau kekeliruan pada penelitian kelengkapan
-7-
persyaratan pasangan calon Pemilihan untuk mencegah terjadinya
pelanggaran.
BAB IV
PENGAWASAN PENETAPAN PASANGAN CALON PEMILIHAN
Pasal 17
(1) Sebelum melakukan pengawasan penetapan pasangan calon Pemilihan,
Bawaslu Provinsi atau Panwas Kabupaten/Kota mendapatkan:
a. daftar dan dokumen hasil penelitian persyaratan pencalonan dan
persyaratan pasangan calon Pemilihan dari KPU Provinsi atau KPU
Kabupaten/Kota; dan
b. mendapatkan daftar dan dokumen hasil verifikasi faktual serta
tanggapan dan masukan masyarakat yang telah ditindaklanjuti oleh
KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota.
(2) Terhadap dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1), merupakan
dokumen yang telah dilakukan pemeriksaan dokumen oleh KPU Provinsi
atau KPU Kabupaten/Kota.
Pasal 18
Dalam melakukan pengawasan penetapan pasangan calon Pemilihan yang
dilaksanakan oleh KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota, Bawaslu Provinsi
dan Panwas Kabupaten/Kota memastikan:
a. penetapan pasangan calon Pemilihan dilakukan dalam rapat pleno
terbuka;
b. pasangan calon Pemilihan yang ditetapkan oleh KPU lebih dari 1 (satu)
pasangan calon;
c. penetapan pasangan calon Pemilihan tidak melewati batas waktu yang
ditentukan; dan
d. seluruh pasangan calon Pemilihan yang ditetapkan telah memenuhi
persyaratan.
Pasal 19
(1) Dalam hal pasangan calon Pemilihan yang akan ditetapkan kurang dari 2
(dua) pasangan, Bawaslu Provinsi atau Panwas Kabupaten/Kota
memberikan masukan kepada KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota
untuk memperpanjang masa pendaftaran Pasangan Calon.
(2) Bawaslu Provinsi atau Panwas Kabupaten/Kota memastikan penetapan
Pasangan Calon Pemilihan dilanjutkan dengan pengundian nomor urut
pasangan calon secara terbuka.
Pasal 20
Bawaslu Provinsi atau Panwas Kabupaten/Kota memberikan saran perbaikan
atas indikasi kesalahan dan/atau kekeliruan pada penelitian kelengkapan
persyaratan pasangan calon Pemilihan untuk mencegah terjadinya
pelanggaran.
BAB V
PEMBINAAN DAN SUPERVISI
Pasal 21
(1) Bawaslu menyusun dan menetapkan standar tata laksana pengawasan
tahapan pencalonan.
-8-
(2) Bawaslu melaksanakan pembinaan dan supervisi pada pelaksanaan
pengawasan tahapan Pencalonan oleh Pengawas Pemilu di wilayah yang
melaksanakan Pemilihan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
BAB VI
TINDAK LANJUT DAN LAPORAN HASIL PENGAWASAN
Bagian Kesatu
Tindak Lanjut Hasil Pengawasan
Pasal 22
(1) Dalam hal saran perbaikan yang disampaikan oleh Pengawas Pemilu
sesuai tingkatannya tidak ditindaklanjuti oleh KPU Provinsi dan/atau
KPU Kabupaten/Kota, PPK, atau PPS sesuai tingkatannya, Pengawas
Pemilu menindaklanjuti sebagai temuan dugaan pelanggaran.
(2) Pelaksanaan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dituangkan dalam formulir laporan hasil pengawasan sesuai dengan
ketentuan Peraturan Bawaslu tentang Pengawasan Pemilihan Umum.
(3) Dalam hal laporan hasil pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) mengandung temuan dugaan pelanggaran dan/atau tindak pidana
pemilihan, Pengawas Pemilu menindaklanjuti sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
(4) Dalam hal laporan hasil pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) mengandung unsur sengketa pemilihan atau berdasarkan
permohonan penyelesaian sengketa pemilihan, Pengawas Pemilu
menindaklanjuti sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Bagian Kedua
Laporan Hasil Pengawasan
Pasal 23
(1) Pengawas Pemilu menyampaikan laporan pengawasan tahapan
pencalonan kepada Bawaslu secara berjenjang.
(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. laporan periodik atau sewaktu-waktu; dan
b. laporan akhir tahapan,
pelaksanaan kegiatan pencalonan.
(3) Laporan periodik atau sewaktu-waktu sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) huruf a memuat:
a. laporan hasil kegiatan pengawasan; dan
b. permasalahan dan analisa hasil pengawasan.
(4) Laporan akhir tahapan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b
memuat:
a. hasil kegiatan pengawasan tahapan pencalonan;
b. permasalahan atau kendala kegiatan pengawasan tahapan
pencalonan;
c. penilaian kegiatan pengawasan tahapan pencalonan; dan
d. rekomendasi kegiatan pengawasan tahapan pencalonan.
-9-
BAB VII
KERJA SAMA PENGAWASAN
Pasal 24
(1) Dalam rangka mengoptimalisasikan pengawasan tahapan pencalonan
Pemilihan, Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Panwas Kabupaten/Kota
dapat melakukan kerja sama dengan lembaga lain sesuai tingkatan dan
masyarakat.
(2) Kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dengan
prinsip kemandirian, keterbukaan, keadilan, kepastian hukum,
profesionalitas, akuntabilitas, efesiensi dan efektivitas sesuai dengan
ketentuan Peraturan Bawaslu tentang Pedoman Kerjasama Pengawasan
Pemilu.
Pasal 25
Pengawas Pemilu dalam melaksanakan pengawasan pencalonan Pemilihan,
Pengawas Pemilu melibatkan partisipasi pihak terkait, yang dilakukan dengan:
a. membentuk gugus tugas di Kantor Pengawas Pemilu; dan
b. melakukan sosialisasi pengawasan pencalonan Pemilihan.
Pasal 26
Pengawas Pemilu menindaklanjuti masukan dan/atau informasi dari gugus
tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 huruf a dengan cara:
a. melakukan pemeriksaan untuk memastikan kebenaran informasi; dan
b. menyampaikan rekomendasi kepada KPU sesuai tingkatannya, dengan
tembusan kepada Pengawas Pemilu sesuai tingkatannya.
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 27
Penyebutan KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota dalam Peraturan Badan
Pengawas Pemilihan Umum ini termasuk juga Komisi Independen Pemilihan
Provinsi Aceh dan Komisi Independen Pemilihan Kabupaten/Kota.
Pasal 28
Pada saat Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum ini mulai berlaku,
Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2012 tentang
Pengawasan Tahapan Pencalonan Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 29
Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
-10-
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Badan Pengawas Pemilihan Umum ini dengan penempatannya dalam Berita
Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 22 Mei 2015
KETUA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM
REPUBLIK INDONESIA,
Ttd.
MUHAMMAD
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 26 Mei 2015 6 Mei 2013
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
Ttd
Ttd.
YASONNA H. LAOLY
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2015 NOMOR 776

More Related Content

What's hot

Tugas dan wewenang panwaslu kecamatan
Tugas dan wewenang panwaslu kecamatanTugas dan wewenang panwaslu kecamatan
Tugas dan wewenang panwaslu kecamatanSeptian Muna Barakati
 
Perbawaslu no. 11 tahun 2015 ttg pengawasan dana kampanye pemilihan
Perbawaslu no. 11 tahun 2015 ttg pengawasan dana kampanye pemilihanPerbawaslu no. 11 tahun 2015 ttg pengawasan dana kampanye pemilihan
Perbawaslu no. 11 tahun 2015 ttg pengawasan dana kampanye pemilihanMTs DARUSSALAM
 
PKPU nomor 8 tahun 2015
PKPU nomor 8 tahun 2015PKPU nomor 8 tahun 2015
PKPU nomor 8 tahun 2015Arifuddin Ali.
 
Perbawaslu no. 4 tahun 2015 tentang Pengawasan Pemutakhiran Data dan Daftar ...
Perbawaslu no. 4 tahun 2015  tentang Pengawasan Pemutakhiran Data dan Daftar ...Perbawaslu no. 4 tahun 2015  tentang Pengawasan Pemutakhiran Data dan Daftar ...
Perbawaslu no. 4 tahun 2015 tentang Pengawasan Pemutakhiran Data dan Daftar ...Lesmana Putra
 
Uu nomor 8 tahun 2015
Uu nomor 8 tahun 2015Uu nomor 8 tahun 2015
Uu nomor 8 tahun 2015KPUwakatobi
 
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2016 tentang Tahapan Program, d...
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2016 tentang Tahapan Program, d...Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2016 tentang Tahapan Program, d...
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2016 tentang Tahapan Program, d...Lesmana Putra
 
Peraturan Bawaslu Nomor 1 Tahun 2015 tentnag Standar Komepetensi Jabatan Pimp...
Peraturan Bawaslu Nomor 1 Tahun 2015 tentnag Standar Komepetensi Jabatan Pimp...Peraturan Bawaslu Nomor 1 Tahun 2015 tentnag Standar Komepetensi Jabatan Pimp...
Peraturan Bawaslu Nomor 1 Tahun 2015 tentnag Standar Komepetensi Jabatan Pimp...Lesmana Putra
 
Implementasi UU Nomor 1 Tahun 2015 dan UU Nomor 8 tahun 2015
Implementasi UU Nomor 1 Tahun 2015 dan UU Nomor 8 tahun 2015Implementasi UU Nomor 1 Tahun 2015 dan UU Nomor 8 tahun 2015
Implementasi UU Nomor 1 Tahun 2015 dan UU Nomor 8 tahun 2015Election Commision
 
Kompilasi uu no. 1 tahun 2015 beserta perubahan dengan uu no. 8 tahun 2015
Kompilasi uu no. 1 tahun 2015 beserta perubahan dengan uu no. 8 tahun 2015Kompilasi uu no. 1 tahun 2015 beserta perubahan dengan uu no. 8 tahun 2015
Kompilasi uu no. 1 tahun 2015 beserta perubahan dengan uu no. 8 tahun 2015Lesmana Putra
 
Undang Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu
Undang Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara PemiluUndang Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu
Undang Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara PemiluLesmana Putra
 
UU No. 1 Tahun 2015 tentang PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG U...
UU No. 1 Tahun 2015 tentang PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG U...UU No. 1 Tahun 2015 tentang PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG U...
UU No. 1 Tahun 2015 tentang PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG U...Lesmana Putra
 
Pkpu 14 2016 perubahan atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 10 tahun 20...
Pkpu 14 2016 perubahan atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 10 tahun 20...Pkpu 14 2016 perubahan atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 10 tahun 20...
Pkpu 14 2016 perubahan atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 10 tahun 20...Dede Muhidin
 
Pkpu 9 2016 perubahan ketiga atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 9 tah...
Pkpu 9 2016 perubahan ketiga atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 9 tah...Pkpu 9 2016 perubahan ketiga atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 9 tah...
Pkpu 9 2016 perubahan ketiga atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 9 tah...Dede Muhidin
 
Pkpu 12 2016 perubahan atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 7 tahun 201...
Pkpu 12 2016 perubahan atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 7 tahun 201...Pkpu 12 2016 perubahan atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 7 tahun 201...
Pkpu 12 2016 perubahan atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 7 tahun 201...Dede Muhidin
 
PKPU nomor 9 tahun 2015
PKPU nomor 9 tahun 2015 PKPU nomor 9 tahun 2015
PKPU nomor 9 tahun 2015 Arifuddin Ali.
 
Materi tes tertulis dan wawancara ppk
Materi tes tertulis dan wawancara ppkMateri tes tertulis dan wawancara ppk
Materi tes tertulis dan wawancara ppkAnnaArbaatin
 

What's hot (16)

Tugas dan wewenang panwaslu kecamatan
Tugas dan wewenang panwaslu kecamatanTugas dan wewenang panwaslu kecamatan
Tugas dan wewenang panwaslu kecamatan
 
Perbawaslu no. 11 tahun 2015 ttg pengawasan dana kampanye pemilihan
Perbawaslu no. 11 tahun 2015 ttg pengawasan dana kampanye pemilihanPerbawaslu no. 11 tahun 2015 ttg pengawasan dana kampanye pemilihan
Perbawaslu no. 11 tahun 2015 ttg pengawasan dana kampanye pemilihan
 
PKPU nomor 8 tahun 2015
PKPU nomor 8 tahun 2015PKPU nomor 8 tahun 2015
PKPU nomor 8 tahun 2015
 
Perbawaslu no. 4 tahun 2015 tentang Pengawasan Pemutakhiran Data dan Daftar ...
Perbawaslu no. 4 tahun 2015  tentang Pengawasan Pemutakhiran Data dan Daftar ...Perbawaslu no. 4 tahun 2015  tentang Pengawasan Pemutakhiran Data dan Daftar ...
Perbawaslu no. 4 tahun 2015 tentang Pengawasan Pemutakhiran Data dan Daftar ...
 
Uu nomor 8 tahun 2015
Uu nomor 8 tahun 2015Uu nomor 8 tahun 2015
Uu nomor 8 tahun 2015
 
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2016 tentang Tahapan Program, d...
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2016 tentang Tahapan Program, d...Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2016 tentang Tahapan Program, d...
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2016 tentang Tahapan Program, d...
 
Peraturan Bawaslu Nomor 1 Tahun 2015 tentnag Standar Komepetensi Jabatan Pimp...
Peraturan Bawaslu Nomor 1 Tahun 2015 tentnag Standar Komepetensi Jabatan Pimp...Peraturan Bawaslu Nomor 1 Tahun 2015 tentnag Standar Komepetensi Jabatan Pimp...
Peraturan Bawaslu Nomor 1 Tahun 2015 tentnag Standar Komepetensi Jabatan Pimp...
 
Implementasi UU Nomor 1 Tahun 2015 dan UU Nomor 8 tahun 2015
Implementasi UU Nomor 1 Tahun 2015 dan UU Nomor 8 tahun 2015Implementasi UU Nomor 1 Tahun 2015 dan UU Nomor 8 tahun 2015
Implementasi UU Nomor 1 Tahun 2015 dan UU Nomor 8 tahun 2015
 
Kompilasi uu no. 1 tahun 2015 beserta perubahan dengan uu no. 8 tahun 2015
Kompilasi uu no. 1 tahun 2015 beserta perubahan dengan uu no. 8 tahun 2015Kompilasi uu no. 1 tahun 2015 beserta perubahan dengan uu no. 8 tahun 2015
Kompilasi uu no. 1 tahun 2015 beserta perubahan dengan uu no. 8 tahun 2015
 
Undang Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu
Undang Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara PemiluUndang Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu
Undang Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu
 
UU No. 1 Tahun 2015 tentang PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG U...
UU No. 1 Tahun 2015 tentang PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG U...UU No. 1 Tahun 2015 tentang PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG U...
UU No. 1 Tahun 2015 tentang PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG U...
 
Pkpu 14 2016 perubahan atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 10 tahun 20...
Pkpu 14 2016 perubahan atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 10 tahun 20...Pkpu 14 2016 perubahan atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 10 tahun 20...
Pkpu 14 2016 perubahan atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 10 tahun 20...
 
Pkpu 9 2016 perubahan ketiga atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 9 tah...
Pkpu 9 2016 perubahan ketiga atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 9 tah...Pkpu 9 2016 perubahan ketiga atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 9 tah...
Pkpu 9 2016 perubahan ketiga atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 9 tah...
 
Pkpu 12 2016 perubahan atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 7 tahun 201...
Pkpu 12 2016 perubahan atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 7 tahun 201...Pkpu 12 2016 perubahan atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 7 tahun 201...
Pkpu 12 2016 perubahan atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 7 tahun 201...
 
PKPU nomor 9 tahun 2015
PKPU nomor 9 tahun 2015 PKPU nomor 9 tahun 2015
PKPU nomor 9 tahun 2015
 
Materi tes tertulis dan wawancara ppk
Materi tes tertulis dan wawancara ppkMateri tes tertulis dan wawancara ppk
Materi tes tertulis dan wawancara ppk
 

Viewers also liked

Peraturan KPU Nomor 11 tahun 2015 tentang rekapitulasi penghitungan suara dan...
Peraturan KPU Nomor 11 tahun 2015 tentang rekapitulasi penghitungan suara dan...Peraturan KPU Nomor 11 tahun 2015 tentang rekapitulasi penghitungan suara dan...
Peraturan KPU Nomor 11 tahun 2015 tentang rekapitulasi penghitungan suara dan...Lesmana Putra
 
Potensi kerawanan pemilu-updated
Potensi kerawanan pemilu-updatedPotensi kerawanan pemilu-updated
Potensi kerawanan pemilu-updatedAhsanul Minan
 
Potensi Kerawanan Pada Tahapan Pilkada 2014
Potensi Kerawanan Pada Tahapan Pilkada 2014Potensi Kerawanan Pada Tahapan Pilkada 2014
Potensi Kerawanan Pada Tahapan Pilkada 2014Election Commision
 
Daftar isi dan kata pengantar
Daftar isi dan kata pengantarDaftar isi dan kata pengantar
Daftar isi dan kata pengantarLunandi Syaiful
 
Pengawasan pemutakhiran daftar pemilih pilgub pilbup
Pengawasan pemutakhiran daftar pemilih pilgub pilbupPengawasan pemutakhiran daftar pemilih pilgub pilbup
Pengawasan pemutakhiran daftar pemilih pilgub pilbupAhsanul Minan
 
Pengawasan Penyusunan Daftar Pemilih Pemilu
Pengawasan Penyusunan Daftar Pemilih PemiluPengawasan Penyusunan Daftar Pemilih Pemilu
Pengawasan Penyusunan Daftar Pemilih PemiluAhsanul Minan
 
Makalah Pemilihan Umum (PEMILU)
Makalah Pemilihan Umum (PEMILU)Makalah Pemilihan Umum (PEMILU)
Makalah Pemilihan Umum (PEMILU)David Adi Nugroho
 
Pengawasan pemutakhiran data pemilih
Pengawasan pemutakhiran data pemilihPengawasan pemutakhiran data pemilih
Pengawasan pemutakhiran data pemilihsundulangit
 
Uu nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah
Uu nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerahUu nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah
Uu nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerahWinarto Winartoap
 
Undang-undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
Undang-undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan PermukimanUndang-undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
Undang-undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukimaninfosanitasi
 

Viewers also liked (10)

Peraturan KPU Nomor 11 tahun 2015 tentang rekapitulasi penghitungan suara dan...
Peraturan KPU Nomor 11 tahun 2015 tentang rekapitulasi penghitungan suara dan...Peraturan KPU Nomor 11 tahun 2015 tentang rekapitulasi penghitungan suara dan...
Peraturan KPU Nomor 11 tahun 2015 tentang rekapitulasi penghitungan suara dan...
 
Potensi kerawanan pemilu-updated
Potensi kerawanan pemilu-updatedPotensi kerawanan pemilu-updated
Potensi kerawanan pemilu-updated
 
Potensi Kerawanan Pada Tahapan Pilkada 2014
Potensi Kerawanan Pada Tahapan Pilkada 2014Potensi Kerawanan Pada Tahapan Pilkada 2014
Potensi Kerawanan Pada Tahapan Pilkada 2014
 
Daftar isi dan kata pengantar
Daftar isi dan kata pengantarDaftar isi dan kata pengantar
Daftar isi dan kata pengantar
 
Pengawasan pemutakhiran daftar pemilih pilgub pilbup
Pengawasan pemutakhiran daftar pemilih pilgub pilbupPengawasan pemutakhiran daftar pemilih pilgub pilbup
Pengawasan pemutakhiran daftar pemilih pilgub pilbup
 
Pengawasan Penyusunan Daftar Pemilih Pemilu
Pengawasan Penyusunan Daftar Pemilih PemiluPengawasan Penyusunan Daftar Pemilih Pemilu
Pengawasan Penyusunan Daftar Pemilih Pemilu
 
Makalah Pemilihan Umum (PEMILU)
Makalah Pemilihan Umum (PEMILU)Makalah Pemilihan Umum (PEMILU)
Makalah Pemilihan Umum (PEMILU)
 
Pengawasan pemutakhiran data pemilih
Pengawasan pemutakhiran data pemilihPengawasan pemutakhiran data pemilih
Pengawasan pemutakhiran data pemilih
 
Uu nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah
Uu nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerahUu nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah
Uu nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah
 
Undang-undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
Undang-undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan PermukimanUndang-undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
Undang-undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
 

Similar to Perbawaslu no. 5 tahun 2015 Tentang Pengawasan Tahapan Pencalonan

Perbawaslu no. 4 tahun 2015 ttg pengawasan pemutakhiran data dalam pemilikada
Perbawaslu no. 4 tahun 2015  ttg pengawasan pemutakhiran data dalam pemilikadaPerbawaslu no. 4 tahun 2015  ttg pengawasan pemutakhiran data dalam pemilikada
Perbawaslu no. 4 tahun 2015 ttg pengawasan pemutakhiran data dalam pemilikadaMTs DARUSSALAM
 
Perbawaslu no. 2 tahun 2015 ttg perubahan perbawaslu no. 11 tahun 2014 ttg pe...
Perbawaslu no. 2 tahun 2015 ttg perubahan perbawaslu no. 11 tahun 2014 ttg pe...Perbawaslu no. 2 tahun 2015 ttg perubahan perbawaslu no. 11 tahun 2014 ttg pe...
Perbawaslu no. 2 tahun 2015 ttg perubahan perbawaslu no. 11 tahun 2014 ttg pe...Lesmana Putra
 
Perbawaslu no. 2 tahun 2015, tentang pengawasan pemilihan umum
Perbawaslu no. 2 tahun 2015, tentang pengawasan pemilihan umumPerbawaslu no. 2 tahun 2015, tentang pengawasan pemilihan umum
Perbawaslu no. 2 tahun 2015, tentang pengawasan pemilihan umumWak Wak
 
Perbawaslu no. 2 tahun 2015 ttg perubahan perbawaslu no. 11 tahun 2014 ttg pe...
Perbawaslu no. 2 tahun 2015 ttg perubahan perbawaslu no. 11 tahun 2014 ttg pe...Perbawaslu no. 2 tahun 2015 ttg perubahan perbawaslu no. 11 tahun 2014 ttg pe...
Perbawaslu no. 2 tahun 2015 ttg perubahan perbawaslu no. 11 tahun 2014 ttg pe...Ishak Husa
 
Perbawaslu no. 2 tahun 2015 ttg perubahan perbawaslu no. 11 tahun 2014 ttg pe...
Perbawaslu no. 2 tahun 2015 ttg perubahan perbawaslu no. 11 tahun 2014 ttg pe...Perbawaslu no. 2 tahun 2015 ttg perubahan perbawaslu no. 11 tahun 2014 ttg pe...
Perbawaslu no. 2 tahun 2015 ttg perubahan perbawaslu no. 11 tahun 2014 ttg pe...MTs DARUSSALAM
 
Pkpu 8 2016 perubahan atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 4 tahun 2015...
Pkpu 8 2016 perubahan atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 4 tahun 2015...Pkpu 8 2016 perubahan atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 4 tahun 2015...
Pkpu 8 2016 perubahan atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 4 tahun 2015...Dede Muhidin
 
Perbawaslu nomor 9 tahun 2017 tentang pengawasan pemutakhiran data dan penyus...
Perbawaslu nomor 9 tahun 2017 tentang pengawasan pemutakhiran data dan penyus...Perbawaslu nomor 9 tahun 2017 tentang pengawasan pemutakhiran data dan penyus...
Perbawaslu nomor 9 tahun 2017 tentang pengawasan pemutakhiran data dan penyus...Wak Wak
 
Perbawaslu nomor 9 tahun 2017 tentang pengawasan pemutakhiran data dan penyus...
Perbawaslu nomor 9 tahun 2017 tentang pengawasan pemutakhiran data dan penyus...Perbawaslu nomor 9 tahun 2017 tentang pengawasan pemutakhiran data dan penyus...
Perbawaslu nomor 9 tahun 2017 tentang pengawasan pemutakhiran data dan penyus...Wak Wak
 
PKPU nomor 10 tahun 2015.
PKPU nomor 10 tahun 2015.PKPU nomor 10 tahun 2015.
PKPU nomor 10 tahun 2015.Arifuddin Ali.
 
Paeraturan KPU Nomor 10 tahun 2015 tentang Pemungutan dan Penghitungan Suara ...
Paeraturan KPU Nomor 10 tahun 2015 tentang Pemungutan dan Penghitungan Suara ...Paeraturan KPU Nomor 10 tahun 2015 tentang Pemungutan dan Penghitungan Suara ...
Paeraturan KPU Nomor 10 tahun 2015 tentang Pemungutan dan Penghitungan Suara ...Lesmana Putra
 
Peraturan KPU Nomor 9 tahun 2015 tentang pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wa...
Peraturan KPU Nomor 9 tahun 2015 tentang pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wa...Peraturan KPU Nomor 9 tahun 2015 tentang pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wa...
Peraturan KPU Nomor 9 tahun 2015 tentang pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wa...Lesmana Putra
 
Undang Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor ...
Undang Undang Nomor 8 Tahun 2015  tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor ...Undang Undang Nomor 8 Tahun 2015  tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor ...
Undang Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor ...Lesmana Putra
 
5 perbawaslu_2022_1_salinanperaturanbawaslunomor5tahun2022.pdf
5 perbawaslu_2022_1_salinanperaturanbawaslunomor5tahun2022.pdf5 perbawaslu_2022_1_salinanperaturanbawaslunomor5tahun2022.pdf
5 perbawaslu_2022_1_salinanperaturanbawaslunomor5tahun2022.pdfaceazulgrana1
 
Pkpu 3 2016 tentang tahapan, program, dan jadwal penyelenggaraan pemilihan g...
Pkpu 3 2016  tentang tahapan, program, dan jadwal penyelenggaraan pemilihan g...Pkpu 3 2016  tentang tahapan, program, dan jadwal penyelenggaraan pemilihan g...
Pkpu 3 2016 tentang tahapan, program, dan jadwal penyelenggaraan pemilihan g...Dede Muhidin
 
1.draft pkpu tahapan_uji_publik_
1.draft pkpu tahapan_uji_publik_1.draft pkpu tahapan_uji_publik_
1.draft pkpu tahapan_uji_publik_Albar Lulung
 
Pkpu 2 2017 upload
Pkpu 2 2017 uploadPkpu 2 2017 upload
Pkpu 2 2017 uploadWak Wak
 

Similar to Perbawaslu no. 5 tahun 2015 Tentang Pengawasan Tahapan Pencalonan (20)

Perbawaslu no. 4 tahun 2015 ttg pengawasan pemutakhiran data dalam pemilikada
Perbawaslu no. 4 tahun 2015  ttg pengawasan pemutakhiran data dalam pemilikadaPerbawaslu no. 4 tahun 2015  ttg pengawasan pemutakhiran data dalam pemilikada
Perbawaslu no. 4 tahun 2015 ttg pengawasan pemutakhiran data dalam pemilikada
 
Perbawaslu no. 2 tahun 2015 ttg perubahan perbawaslu no. 11 tahun 2014 ttg pe...
Perbawaslu no. 2 tahun 2015 ttg perubahan perbawaslu no. 11 tahun 2014 ttg pe...Perbawaslu no. 2 tahun 2015 ttg perubahan perbawaslu no. 11 tahun 2014 ttg pe...
Perbawaslu no. 2 tahun 2015 ttg perubahan perbawaslu no. 11 tahun 2014 ttg pe...
 
Perbawaslu no. 2 tahun 2015, tentang pengawasan pemilihan umum
Perbawaslu no. 2 tahun 2015, tentang pengawasan pemilihan umumPerbawaslu no. 2 tahun 2015, tentang pengawasan pemilihan umum
Perbawaslu no. 2 tahun 2015, tentang pengawasan pemilihan umum
 
Perbawaslu no. 2 tahun 2015 ttg perubahan perbawaslu no. 11 tahun 2014 ttg pe...
Perbawaslu no. 2 tahun 2015 ttg perubahan perbawaslu no. 11 tahun 2014 ttg pe...Perbawaslu no. 2 tahun 2015 ttg perubahan perbawaslu no. 11 tahun 2014 ttg pe...
Perbawaslu no. 2 tahun 2015 ttg perubahan perbawaslu no. 11 tahun 2014 ttg pe...
 
Perbawaslu no. 2 tahun 2015 ttg perubahan perbawaslu no. 11 tahun 2014 ttg pe...
Perbawaslu no. 2 tahun 2015 ttg perubahan perbawaslu no. 11 tahun 2014 ttg pe...Perbawaslu no. 2 tahun 2015 ttg perubahan perbawaslu no. 11 tahun 2014 ttg pe...
Perbawaslu no. 2 tahun 2015 ttg perubahan perbawaslu no. 11 tahun 2014 ttg pe...
 
Pkpu 8 2016 perubahan atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 4 tahun 2015...
Pkpu 8 2016 perubahan atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 4 tahun 2015...Pkpu 8 2016 perubahan atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 4 tahun 2015...
Pkpu 8 2016 perubahan atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 4 tahun 2015...
 
Perbawaslu nomor 9 tahun 2017 tentang pengawasan pemutakhiran data dan penyus...
Perbawaslu nomor 9 tahun 2017 tentang pengawasan pemutakhiran data dan penyus...Perbawaslu nomor 9 tahun 2017 tentang pengawasan pemutakhiran data dan penyus...
Perbawaslu nomor 9 tahun 2017 tentang pengawasan pemutakhiran data dan penyus...
 
Perbawaslu nomor 9 tahun 2017 tentang pengawasan pemutakhiran data dan penyus...
Perbawaslu nomor 9 tahun 2017 tentang pengawasan pemutakhiran data dan penyus...Perbawaslu nomor 9 tahun 2017 tentang pengawasan pemutakhiran data dan penyus...
Perbawaslu nomor 9 tahun 2017 tentang pengawasan pemutakhiran data dan penyus...
 
PKPU nomor 10 tahun 2015.
PKPU nomor 10 tahun 2015.PKPU nomor 10 tahun 2015.
PKPU nomor 10 tahun 2015.
 
Paeraturan KPU Nomor 10 tahun 2015 tentang Pemungutan dan Penghitungan Suara ...
Paeraturan KPU Nomor 10 tahun 2015 tentang Pemungutan dan Penghitungan Suara ...Paeraturan KPU Nomor 10 tahun 2015 tentang Pemungutan dan Penghitungan Suara ...
Paeraturan KPU Nomor 10 tahun 2015 tentang Pemungutan dan Penghitungan Suara ...
 
PKPU Nomor 9 Tahun 2018
PKPU Nomor 9 Tahun 2018PKPU Nomor 9 Tahun 2018
PKPU Nomor 9 Tahun 2018
 
Peraturan KPU Nomor 9 tahun 2015 tentang pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wa...
Peraturan KPU Nomor 9 tahun 2015 tentang pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wa...Peraturan KPU Nomor 9 tahun 2015 tentang pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wa...
Peraturan KPU Nomor 9 tahun 2015 tentang pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wa...
 
Undang Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor ...
Undang Undang Nomor 8 Tahun 2015  tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor ...Undang Undang Nomor 8 Tahun 2015  tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor ...
Undang Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor ...
 
5 perbawaslu_2022_1_salinanperaturanbawaslunomor5tahun2022.pdf
5 perbawaslu_2022_1_salinanperaturanbawaslunomor5tahun2022.pdf5 perbawaslu_2022_1_salinanperaturanbawaslunomor5tahun2022.pdf
5 perbawaslu_2022_1_salinanperaturanbawaslunomor5tahun2022.pdf
 
Pkpu 3 2016 tentang tahapan, program, dan jadwal penyelenggaraan pemilihan g...
Pkpu 3 2016  tentang tahapan, program, dan jadwal penyelenggaraan pemilihan g...Pkpu 3 2016  tentang tahapan, program, dan jadwal penyelenggaraan pemilihan g...
Pkpu 3 2016 tentang tahapan, program, dan jadwal penyelenggaraan pemilihan g...
 
PKPU 10 Tahun 2020
PKPU 10 Tahun 2020PKPU 10 Tahun 2020
PKPU 10 Tahun 2020
 
1.draft pkpu tahapan_uji_publik_
1.draft pkpu tahapan_uji_publik_1.draft pkpu tahapan_uji_publik_
1.draft pkpu tahapan_uji_publik_
 
Uu 15 2011
Uu 15 2011Uu 15 2011
Uu 15 2011
 
PKPU Nomor 2 Tahun 2017
PKPU Nomor 2 Tahun 2017PKPU Nomor 2 Tahun 2017
PKPU Nomor 2 Tahun 2017
 
Pkpu 2 2017 upload
Pkpu 2 2017 uploadPkpu 2 2017 upload
Pkpu 2 2017 upload
 

More from Lesmana Putra

Panduan KPU Kab/kota dalam Pemutakhiran Data Pemilih
Panduan KPU Kab/kota dalam Pemutakhiran Data PemilihPanduan KPU Kab/kota dalam Pemutakhiran Data Pemilih
Panduan KPU Kab/kota dalam Pemutakhiran Data PemilihLesmana Putra
 
Mari awasi Bersama I
Mari awasi Bersama IMari awasi Bersama I
Mari awasi Bersama ILesmana Putra
 
7. pengumuman penyerahan syarat dukungan pencalonan pemilihan gubernur dan wa...
7. pengumuman penyerahan syarat dukungan pencalonan pemilihan gubernur dan wa...7. pengumuman penyerahan syarat dukungan pencalonan pemilihan gubernur dan wa...
7. pengumuman penyerahan syarat dukungan pencalonan pemilihan gubernur dan wa...Lesmana Putra
 
Peraturan KPU Nomor 8 tahun 2015 tentang Dana Kampanye Peserta Pemilihan Gube...
Peraturan KPU Nomor 8 tahun 2015 tentang Dana Kampanye Peserta Pemilihan Gube...Peraturan KPU Nomor 8 tahun 2015 tentang Dana Kampanye Peserta Pemilihan Gube...
Peraturan KPU Nomor 8 tahun 2015 tentang Dana Kampanye Peserta Pemilihan Gube...Lesmana Putra
 
Peraturan KPU No. 4 tahun 2015 tentang pemutakhiran data dan daftar pemilih
Peraturan KPU No. 4 tahun 2015 tentang pemutakhiran data dan daftar pemilihPeraturan KPU No. 4 tahun 2015 tentang pemutakhiran data dan daftar pemilih
Peraturan KPU No. 4 tahun 2015 tentang pemutakhiran data dan daftar pemilihLesmana Putra
 
Peraturan KPU No. 2 tahun 2015 tentang tahapan Pemilihan Gubernur dan Wakil G...
Peraturan KPU No. 2 tahun 2015 tentang tahapan Pemilihan Gubernur dan Wakil G...Peraturan KPU No. 2 tahun 2015 tentang tahapan Pemilihan Gubernur dan Wakil G...
Peraturan KPU No. 2 tahun 2015 tentang tahapan Pemilihan Gubernur dan Wakil G...Lesmana Putra
 
Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 4 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Reklame
Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 4 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan ReklamePeraturan Daerah Kota Bandung Nomor 4 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Reklame
Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 4 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan ReklameLesmana Putra
 
Perda kota depok thn 2012 no 16 ttg pembinaan dan pengawasan ketertiban umum
Perda kota depok thn 2012 no 16 ttg pembinaan dan pengawasan ketertiban umumPerda kota depok thn 2012 no 16 ttg pembinaan dan pengawasan ketertiban umum
Perda kota depok thn 2012 no 16 ttg pembinaan dan pengawasan ketertiban umumLesmana Putra
 

More from Lesmana Putra (8)

Panduan KPU Kab/kota dalam Pemutakhiran Data Pemilih
Panduan KPU Kab/kota dalam Pemutakhiran Data PemilihPanduan KPU Kab/kota dalam Pemutakhiran Data Pemilih
Panduan KPU Kab/kota dalam Pemutakhiran Data Pemilih
 
Mari awasi Bersama I
Mari awasi Bersama IMari awasi Bersama I
Mari awasi Bersama I
 
7. pengumuman penyerahan syarat dukungan pencalonan pemilihan gubernur dan wa...
7. pengumuman penyerahan syarat dukungan pencalonan pemilihan gubernur dan wa...7. pengumuman penyerahan syarat dukungan pencalonan pemilihan gubernur dan wa...
7. pengumuman penyerahan syarat dukungan pencalonan pemilihan gubernur dan wa...
 
Peraturan KPU Nomor 8 tahun 2015 tentang Dana Kampanye Peserta Pemilihan Gube...
Peraturan KPU Nomor 8 tahun 2015 tentang Dana Kampanye Peserta Pemilihan Gube...Peraturan KPU Nomor 8 tahun 2015 tentang Dana Kampanye Peserta Pemilihan Gube...
Peraturan KPU Nomor 8 tahun 2015 tentang Dana Kampanye Peserta Pemilihan Gube...
 
Peraturan KPU No. 4 tahun 2015 tentang pemutakhiran data dan daftar pemilih
Peraturan KPU No. 4 tahun 2015 tentang pemutakhiran data dan daftar pemilihPeraturan KPU No. 4 tahun 2015 tentang pemutakhiran data dan daftar pemilih
Peraturan KPU No. 4 tahun 2015 tentang pemutakhiran data dan daftar pemilih
 
Peraturan KPU No. 2 tahun 2015 tentang tahapan Pemilihan Gubernur dan Wakil G...
Peraturan KPU No. 2 tahun 2015 tentang tahapan Pemilihan Gubernur dan Wakil G...Peraturan KPU No. 2 tahun 2015 tentang tahapan Pemilihan Gubernur dan Wakil G...
Peraturan KPU No. 2 tahun 2015 tentang tahapan Pemilihan Gubernur dan Wakil G...
 
Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 4 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Reklame
Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 4 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan ReklamePeraturan Daerah Kota Bandung Nomor 4 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Reklame
Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 4 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Reklame
 
Perda kota depok thn 2012 no 16 ttg pembinaan dan pengawasan ketertiban umum
Perda kota depok thn 2012 no 16 ttg pembinaan dan pengawasan ketertiban umumPerda kota depok thn 2012 no 16 ttg pembinaan dan pengawasan ketertiban umum
Perda kota depok thn 2012 no 16 ttg pembinaan dan pengawasan ketertiban umum
 

Perbawaslu no. 5 tahun 2015 Tentang Pengawasan Tahapan Pencalonan

  • 1. BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PENGAWASAN TAHAPAN PENCALONAN PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI DAN WAKIL BUPATI SERTA WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dengan telah diundangkannya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi Undang-Undang sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota, beberapa ketentuan dalam Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2012 tentang Pengawasan Tahapan Pencalonan Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah perlu diubah; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, perlu menetapkan Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum tentang Pengawasan Tahapan Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota; Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5246); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5656) sebagaimana telah diubah dengan Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia
  • 2. -2- Tahun 2015 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5678); MEMUTUSKAN: Menetapkan: PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM TENTANG PENGAWASAN TAHAPAN PENCALONAN PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI DAN WAKIL BUPATI SERTA WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum ini yang dimaksud dengan: 1. Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota yang selanjutnya disebut Pemilihan adalah pelaksanaan kedaulatan rakyat di wilayah provinsi dan kabupaten/kota untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota secara langsung dan demokratis. 2. Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur adalah peserta Pemilihan yang diusulkan oleh partai politik, gabungan partai politik, atau perseorangan yang didaftarkan atau mendaftar di Komisi Pemilihan Umum Provinsi. 3. Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati, Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota adalah peserta Pemilihan yang diusulkan oleh partai politik, gabungan partai politik, atau perseorangan yang didaftarkan atau mendaftar di Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota. 4. Pemilih adalah penduduk yang berusia paling rendah 17 (tujuh belas) tahun atau sudah/pernah kawin yang terdaftar dalam Pemilihan. 5. Partai Politik adalah organisasi yang bersifat nasional dan dibentuk oleh sekelompok warga negara Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan dan membela kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa dan negara, serta memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 6. Komisi Pemilihan Umum yang selanjutnya disingkat KPU adalah lembaga penyelenggara pemilihan umum sebagaimana dimaksud dalam undang- undang yang mengatur mengenai penyelenggara pemilihan umum yang diberikan tugas dan wewenang dalam penyelenggaraan Pemilihan. 7. KPU Provinsi adalah lembaga penyelenggara pemilihan umum sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang mengatur mengenai penyelenggara pemilihan umum yang diberikan tugas menyelenggarakan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur. 8. KPU Kabupaten/Kota adalah lembaga penyelenggara pemilihan umum sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang mengatur mengenai penyelenggara pemilihan umum yang diberikan tugas menyelenggarakan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota. 9. Badan Pengawas Pemilihan Umum yang selanjutnya disebut Bawaslu adalah lembaga penyelenggara pemilihan umum yang bertugas mengawasi penyelenggaraan pemilihan umum di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam undang-
  • 3. -3- undang yang mengatur mengenai penyelenggara pemilihan umum yang diberikan tugas dan wewenang dalam pengawasan penyelenggaraan Pemilihan. 10. Panitia Pemilihan Kecamatan yang selanjutnya disingkat PPK adalah panitia yang dibentuk oleh KPU Kabupaten/Kota untuk menyelenggarakan Pemilihan di tingkat Kecamatan atau nama lain. 11. Panitia Pemungutan Suara yang selanjutnya disingkat PPS adalah panitia yang dibentuk oleh KPU Kabupaten/Kota untuk menyelenggarakan Pemilihan di tingkat Desa atau sebutan lain/Kelurahan. 12. Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara yang selanjutnya disingkat KPPS adalah kelompok yang dibentuk oleh PPS untuk menyelenggarakan pemungutan suara di tempat pemungutan suara. 13. Tempat Pemungutan Suara yang selanjutnya disingkat TPS adalah tempat dilaksanakannya pemungutan suara untuk Pemilihan. 14. Bawaslu Provinsi adalah lembaga penyelenggara pemilihan umum yang bertugas mengawasi penyelenggaraan pemilihan umum di wilayah provinsi sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang mengatur mengenai penyelenggara pemilihan umum yang diberikan tugas dan wewenang dalam pengawasan penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur. 15. Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten/Kota yang selanjutnya disebut Panwas Kabupaten/Kota adalah panitia yang dibentuk oleh Bawaslu Provinsi yang bertugas untuk mengawasi penyelenggaraan Pemilihan di wilayah Kabupaten/Kota. 16. Panitia Pengawas Pemilihan Kecamatan yang selanjutnya disebut Panwas Kecamatan adalah panitia yang dibentuk oleh Panwas Kabupaten/Kota yang bertugas untuk mengawasi penyelenggaraan Pemilihan di wilayah Kecamatan. 17. Pengawas Pemilihan Lapangan yang selanjutnya disingkat PPL adalah petugas yang dibentuk oleh Panwas Kecamatan untuk mengawasi penyelenggaraan Pemilihan di Desa atau sebutan lain/Kelurahan. 18. Pengawas Tempat Pemungutan Suara yang selanjutnya disebut Pengawas TPS adalah petugas yang dibentuk oleh Panwas Kecamatan untuk membantu PPL. 19. Pengawas Pemilihan adalah Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Panwas Kabupaten/Kota, Panwas Kecamatan, PPL, Pengawas Pemilu Luar Negeri, dan Pengawas TPS. Pasal 2 (1) Pengawasan tahapan pencalonan Pemilihan menjadi tanggung jawab bersama Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Panwas Kabupaten/Kota. (2) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan terhadap tahapan yang meliputi: a. pendaftaran pasangan calon; b. penelitian kelengkapan persyaratan pasangan calon; dan c. penetapan pasangan calon. (3) Dalam melakukan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Panwas Kabupaten/Kota dibantu oleh Panwas Kecamatan, PPL, dan Pengawas TPS.
  • 4. -4- BAB II PENGAWASAN PENDAFTARAN PASANGAN CALON PEMILIHAN Pasal 3 Bawaslu Provinsi atau Panwas Kabupaten/Kota melakukan pengawasan pendaftaran pasangan calon Pemilihan, terhadap: a. pelaksanaan pendaftaran pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati, serta calon Walikota dan calon Wakil Walikota yang dilaksanakan oleh KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota; b. pelaksanaan proses pendaftaran pasangan calon Pemilihan yang dilakukan oleh Partai Politik, gabungan Partai Politik, dan Pasangan Calon perseorangan; dan c. terhentinya dan/atau terjadinya pengulangan dalam tahapan pendaftaran pasangan calon Pemilihan. Pasal 4 Dalam melakukan pengawasan pelaksanaan pendaftaran pasangan calon Pemilihan yang dilaksanakan oleh KPU Provinsi KPU Kabupaten/Kota, Bawaslu Provinsi atau Panwas Kabupaten/Kota memastikan: a. pengumuman pendaftaran pasangan calon dilaksanakan tepat waktu dan sesuai dengan ketentuan mengenai tata cara pengumuman; b. pelaksanaan penerimaan dan pemeriksaan berkas pendaftaran calon sesuai dengan prosedur; c. waktu pendaftaran pasangan calon sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; d. pelaksanaan verifikasi faktual kebenaran persyaratan pendaftaran pasangan calon sesuai dengan prosedur; e. petugas pendaftaran pasangan calon bersikap netral dan tidak berpihak; f. petugas pendaftaran pasangan calon tidak menerima suap; g. KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota menindaklanjuti masukan dan tanggapan masyarakat atas Pasangan Calon; dan h. KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota melaksanakan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap. Pasal 5 Dalam melakukan pengawasan pelaksanaan proses pendaftaran pasangan calon Pemilihan yang dilakukan oleh Partai Politik dan/atau gabungan Partai Politik, Bawaslu Provinsi atau Panwas Kabupaten/Kota memastikan: a. Partai Politik atau gabungan Partai Politik hanya mendaftarkan 1 (satu) pasangan calon; b. pasangan calon yang diusulkan oleh Partai politik atau gabungan partai politik tidak diusung dan/atau didaftarkan oleh partai politik/gabungan partai politik lain; c. Partai politik atau gabungan Partai Politik mendaftarkan pasangan calon harus memenuhi persyaratan perolehan paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari jumlah kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau 25% (dua puluh lima persen) dari akumulasi perolehan suara sah dalam Pemilihan Umum anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, di daerah yang bersangkutan; d. dokumen administrasi pendaftaran pasangan calon ditandatangani oleh ketua Partai Politik dan sekretaris Partai Politik tingkat Provinsi disertai Surat Keputusan Pengurus Partai Politik tingkat Pusat tentang Persetujuan atas calon yang diusulkan oleh Pengurus Partai Politik tingkat Provinsi;
  • 5. -5- e. Partai Politik atau gabungan Partai Politik tidak menerima imbalan dari pasangan calon pada proses pencalonan untuk mendapatkan dukungan; f. Partai Politik atau gabungan Partai Politik serta pasangan calon yang diusulkan tidak menyuap petugas pendaftaran pasangan calon; g. dokumen persyaratan pasangan calon yang diserahkan telah lengkap; dan h. dokumen persyaratan pasangan calon yang diserahkan sah secara hukum. Pasal 6 (1) Dalam melakukan pengawasan pelaksanaan proses pendaftaran pasangan calon Pemilihan yang dilakukan oleh calon perseorangan, Bawaslu Provinsi atau Panwas Kabupaten/Kota memastikan: a. surat dukungan bagi pasangan calon perseorangan disertai fotokopi KTP atau surat keterangan tanda penduduk sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; b. pasangan calon mendaftarkan diri sebagai calon dengan mengajukan jumlah dukungan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan; c. calon perseorangan tidak menyuap petugas pendaftaran pasangan calon; d. dokumen persyaratan pasangan calon yang diserahkan telah lengkap; dan e. dokumen persyaratan pasangan calon yang diserahkan sah secara hukum. (2) Penyerahan syarat dukungan calon perseorangan di tingkat desa atau nama lain/kelurahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b dilaksanakan oleh Panwas Kecamatan. Pasal 7 Dalam hal terdapat ketidaktepatan dan/atau kekurangan dokumen persyaratan pencalonan dan persyaratan pasangan calon, Bawaslu Provinsi atau Panwas Kabupaten/Kota memberikan saran perbaikan kepada KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota. Pasal 8 Dalam hal terdapat penggantian salah satu calon dari pasangan calon perseorangan Pemilihan yang telah didaftarkan, Bawaslu Provinsi atau Panwas Kabupaten/Kota melakukan pengawasan dokumen persyaratan calon pengganti. Pasal 9 Terhadap pendaftaran calon perseorangan, Bawaslu Provinsi atau Panwas Kabupaten/Kota memastikan KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota melakukan verifikasi dukungan terhadap pasangan Calon Perseorangan Pemilihan. Pasal 10 Sebelum KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota melakukan verifikasi dukungan pasangan calon perseorangan Pemilihan, Bawaslu Provinsi atau Panwas Kabupaten/Kota mendapatkan daftar dan dokumen dukungan pasangan Calon Perseorangan Pemilihan. Pasal 11 Dalam melakukan pengawasan verifikasi dukungan pasangan calon perseorangan Pemilihan, Bawaslu Provinsi atau Panwas Kabupaten/Kota memastikan: a. petugas verifikasi bersikap netral dan tidak memihak;
  • 6. -6- b. jumlah serta kebenaran dukungan pasangan calon perseorangan, dengan cara melakukan uji sampling; dan c. KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota menindaklanjuti tanggapan dan masukan masyarakat, dengan cara melakukan uji sampling. Pasal 12 Bawaslu Provinsi atau Panwas Kabupaten/Kota memberikan saran perbaikan atas indikasi kesalahan dan/atau kekeliruan pada pelaksanaan verifikasi dukungan pasangan Calon Perseorangan Pemilihan untuk mencegah terjadinya pelanggaran. Pasal 13 (1) Dalam melakukan pengawasan terhadap terhentinya dan/atau terjadinya pengulangan tahapan yang diakibatkan pasangan calon, Bawaslu Provinsi atau Panwas Kabupaten/Kota memastikan terhentinya dan/atau terjadinya pengulangan tahapan diakibatkan karena pendaftaran pasangan calon Pemilihan kurang dari 2 (dua). (2) Dalam hal sampai dengan batas akhir pendaftaran pasangan calon Pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya diikuti oleh 1 (satu) pasangan calon, Bawaslu Provinsi atau Panwas Kabupaten/Kota memberikan masukan kepada KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota untuk melakukan penundaan dan membuka kembali pendaftaran Pasangan Calon. BAB III PENELITIAN KELENGKAPAN PERSYARATAN PASANGAN CALON PEMILIHAN Pasal 14 Dalam melakukan pengawasan penelitian kelengkapan persyaratan pasangan calon Pemilihan yang dilaksanakan oleh KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota, Bawaslu Provinsi dan Panwas Kabupaten/Kota memastikan: a. tata cara Penelitian kelengkapan persyaratan pasangan calon Pemilihan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; b. KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota melakukan klarifikasi kepada instansi yang berwenang dalam hal ditemukan kejanggalan pada proses penelitian kelengkapan dan keabsahan persyaratan administrasi pasangan calon Pemilihan; dan c. KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota memberitahukan hasil penelitian kelengkapan dan keabsahan persyaratan administrasi pasangan calon Pemilihan secara tertulis kepada partai politik, gabungan partai politik, atau pasangan calon perseorangan sesuai waktu yang telah ditentukan. Pasal 15 Dalam melakukan pengawasan penelitian kelengkapan persyaratan pasangan calon Pemilihan, Bawaslu Provinsi atau Panwas Kabupaten/Kota memastikan: a. petugas penelitian bersikap netral dan tidak memihak; b. jumlah serta kebenaran dukungan pasangan calon perseorangan, dengan cara melakukan uji sampling; dan c. KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota menindaklanjuti tanggapan dan masukan masyarakat, dengan cara melakukan uji sampling. Pasal 16 Bawaslu Provinsi atau Panwas Kabupaten/Kota memberikan saran perbaikan atas indikasi kesalahan dan/atau kekeliruan pada penelitian kelengkapan
  • 7. -7- persyaratan pasangan calon Pemilihan untuk mencegah terjadinya pelanggaran. BAB IV PENGAWASAN PENETAPAN PASANGAN CALON PEMILIHAN Pasal 17 (1) Sebelum melakukan pengawasan penetapan pasangan calon Pemilihan, Bawaslu Provinsi atau Panwas Kabupaten/Kota mendapatkan: a. daftar dan dokumen hasil penelitian persyaratan pencalonan dan persyaratan pasangan calon Pemilihan dari KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota; dan b. mendapatkan daftar dan dokumen hasil verifikasi faktual serta tanggapan dan masukan masyarakat yang telah ditindaklanjuti oleh KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota. (2) Terhadap dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1), merupakan dokumen yang telah dilakukan pemeriksaan dokumen oleh KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota. Pasal 18 Dalam melakukan pengawasan penetapan pasangan calon Pemilihan yang dilaksanakan oleh KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota, Bawaslu Provinsi dan Panwas Kabupaten/Kota memastikan: a. penetapan pasangan calon Pemilihan dilakukan dalam rapat pleno terbuka; b. pasangan calon Pemilihan yang ditetapkan oleh KPU lebih dari 1 (satu) pasangan calon; c. penetapan pasangan calon Pemilihan tidak melewati batas waktu yang ditentukan; dan d. seluruh pasangan calon Pemilihan yang ditetapkan telah memenuhi persyaratan. Pasal 19 (1) Dalam hal pasangan calon Pemilihan yang akan ditetapkan kurang dari 2 (dua) pasangan, Bawaslu Provinsi atau Panwas Kabupaten/Kota memberikan masukan kepada KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota untuk memperpanjang masa pendaftaran Pasangan Calon. (2) Bawaslu Provinsi atau Panwas Kabupaten/Kota memastikan penetapan Pasangan Calon Pemilihan dilanjutkan dengan pengundian nomor urut pasangan calon secara terbuka. Pasal 20 Bawaslu Provinsi atau Panwas Kabupaten/Kota memberikan saran perbaikan atas indikasi kesalahan dan/atau kekeliruan pada penelitian kelengkapan persyaratan pasangan calon Pemilihan untuk mencegah terjadinya pelanggaran. BAB V PEMBINAAN DAN SUPERVISI Pasal 21 (1) Bawaslu menyusun dan menetapkan standar tata laksana pengawasan tahapan pencalonan.
  • 8. -8- (2) Bawaslu melaksanakan pembinaan dan supervisi pada pelaksanaan pengawasan tahapan Pencalonan oleh Pengawas Pemilu di wilayah yang melaksanakan Pemilihan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. BAB VI TINDAK LANJUT DAN LAPORAN HASIL PENGAWASAN Bagian Kesatu Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Pasal 22 (1) Dalam hal saran perbaikan yang disampaikan oleh Pengawas Pemilu sesuai tingkatannya tidak ditindaklanjuti oleh KPU Provinsi dan/atau KPU Kabupaten/Kota, PPK, atau PPS sesuai tingkatannya, Pengawas Pemilu menindaklanjuti sebagai temuan dugaan pelanggaran. (2) Pelaksanaan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam formulir laporan hasil pengawasan sesuai dengan ketentuan Peraturan Bawaslu tentang Pengawasan Pemilihan Umum. (3) Dalam hal laporan hasil pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mengandung temuan dugaan pelanggaran dan/atau tindak pidana pemilihan, Pengawas Pemilu menindaklanjuti sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (4) Dalam hal laporan hasil pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mengandung unsur sengketa pemilihan atau berdasarkan permohonan penyelesaian sengketa pemilihan, Pengawas Pemilu menindaklanjuti sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. Bagian Kedua Laporan Hasil Pengawasan Pasal 23 (1) Pengawas Pemilu menyampaikan laporan pengawasan tahapan pencalonan kepada Bawaslu secara berjenjang. (2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. laporan periodik atau sewaktu-waktu; dan b. laporan akhir tahapan, pelaksanaan kegiatan pencalonan. (3) Laporan periodik atau sewaktu-waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a memuat: a. laporan hasil kegiatan pengawasan; dan b. permasalahan dan analisa hasil pengawasan. (4) Laporan akhir tahapan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b memuat: a. hasil kegiatan pengawasan tahapan pencalonan; b. permasalahan atau kendala kegiatan pengawasan tahapan pencalonan; c. penilaian kegiatan pengawasan tahapan pencalonan; dan d. rekomendasi kegiatan pengawasan tahapan pencalonan.
  • 9. -9- BAB VII KERJA SAMA PENGAWASAN Pasal 24 (1) Dalam rangka mengoptimalisasikan pengawasan tahapan pencalonan Pemilihan, Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Panwas Kabupaten/Kota dapat melakukan kerja sama dengan lembaga lain sesuai tingkatan dan masyarakat. (2) Kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dengan prinsip kemandirian, keterbukaan, keadilan, kepastian hukum, profesionalitas, akuntabilitas, efesiensi dan efektivitas sesuai dengan ketentuan Peraturan Bawaslu tentang Pedoman Kerjasama Pengawasan Pemilu. Pasal 25 Pengawas Pemilu dalam melaksanakan pengawasan pencalonan Pemilihan, Pengawas Pemilu melibatkan partisipasi pihak terkait, yang dilakukan dengan: a. membentuk gugus tugas di Kantor Pengawas Pemilu; dan b. melakukan sosialisasi pengawasan pencalonan Pemilihan. Pasal 26 Pengawas Pemilu menindaklanjuti masukan dan/atau informasi dari gugus tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 huruf a dengan cara: a. melakukan pemeriksaan untuk memastikan kebenaran informasi; dan b. menyampaikan rekomendasi kepada KPU sesuai tingkatannya, dengan tembusan kepada Pengawas Pemilu sesuai tingkatannya. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 27 Penyebutan KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota dalam Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum ini termasuk juga Komisi Independen Pemilihan Provinsi Aceh dan Komisi Independen Pemilihan Kabupaten/Kota. Pasal 28 Pada saat Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum ini mulai berlaku, Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2012 tentang Pengawasan Tahapan Pencalonan Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 29 Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
  • 10. -10- Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 22 Mei 2015 KETUA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA, Ttd. MUHAMMAD Diundangkan di Jakarta pada tanggal 26 Mei 2015 6 Mei 2013 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, Ttd Ttd. YASONNA H. LAOLY BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2015 NOMOR 776