2. PENDAHULUAN
LANDASAN :
UUD 1945, GBHN,
UU No. 20 th 2003 (Sisdiknas),
UU No. 22 th 1999 (Otonomi Daerah),
UU No. 25 tahun 2000 (Propenas),
PP No. 25 th 2000 (Kewenangan Pemerintah dan
Pemerintah Daerah),
3. KERANGKA DASAR KURIKULUM BERBASISI KOMPETENSI
Standar Kompetensi (SK)
Komp. Lulusan
Komp. Lintas Kurikulum
Komp. Mata Pelajaran
Kerangka Dasar dan
Struktur Kurikulum
Pengelolaan Kurikulum
Berbasis Sekolah (PKBS)
MBS, Kolaborasi Horizontal
dan Vertikal
Penilaian Berbasis Kelas
(PBK)
Internal, Mengacu pada
Kompetensi, Mengacu pada
kriteria/Patokan
Kegiatan Belajar Mengajar
(KBM)
Berpusat pd Peserta Didik,
Kontekstual, Menantang dan
Menyenangkan
4. PENGERTIAN KURIKULUM
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu.
Kurikulum Berbasisi Kompetensi berisi seperangkat
rencana dan pengaturan tentang kompetensi yang
dibakukan untuk mencapai tujuan nasional, cara
pencapaiannya disesuaikan dengan keadaan dan
kemampuan daerah, sekolah atau madrasah.
5. KONSEP DASAR
KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI
PENDIDIKAN BERBASIS KOMPETENSI
Menyiapkan lulusan menguasai seperangkat kompetensi yang
bermanfaat bagi kehidupannya
KOMPETENSI
Pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang direfleksikan dalam
kebiasaan berpikir dan bertindak
STANDAR KOMPETENSI
Pernyataan tentang kompetensi yang harus dikuasai siswa dalam
mempelajari suatu mata pelajaran
KOMPETENSI DASAR
Kompetensi minimal yang mencakup pengetahuan (kognitif),
keterampilan (psikomotorik), sikap dan nilai (afektif) yang harus
dicapai siswa pada bagian tertentu dari suatu mata pelajaran.
6. PRINSIP PENGEMBANGAN
Orientasi hasil (output oriented) dalam bentuk
kompetensi
Berbasis pada kompetensi dasar sebagai national platform
Penguasaan kompetensi dasar setelah siswa
menyelesaikan pendidikannya
Pendidikan utuh dan menyeluruh (karakter, akademik,
keterampilan, kesehatan, dan apresiasi seni)
Ketuntasan belajar (mastery learning)
Komprehensif, berkesinambungan, belajar sepanjang
hayat
Diversifikasi kurikulum
7. SUBSTANSI
PENGEMBANGAN
Peningkatan Keimanan, Budi Pekerti Luhur, dan
Penghayatan Nilai-Nilai Budaya
Keseimbangan etika, logika, estetika, dan
kinestetika
Perkembangan pengetahuan dan teknologi
informasi
Pengembangan kecakapan hidup
Penguatan integritas nasional
8. STRUKTUR KURIKULUM
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DAN MADRASAH TSANAWIYAH
Alokasi Waktu
Kelas
VII VIII IX
Pendidikan Agama 2 2 2
Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2
Bahasa dan Sastra Indonesia 5 5 5
Bahasa Inggris 4 4 4
Matematika 5 5 5
Pengetahuan Sosial 4 4 4
Pengetahuan Alam 5 5 5
Kesenian 2 2 2
Pendidikan Jasmani 3 3 3
A. Mata Pelajaran
Keterampilan/Teknologi Informasi
dan Komunikasi
2 2 2
B. Pembiasaan Kegiatan Pembiasaan *) *) *)
C. Muatan Lokal Kegiatan atau Mata Pelajaran *) *) *)
Jumlah 34-38 36-40 36-40
*)Diberikan dalam bentuk kegiatan di dalam dan/atau di luar kelas maksimal 2 jam pelajaran perminggu.
9. Pengelolaan Kurikulum Berbasis Sekolah
Mengacu pada Visi dan Misi Sekolah
Pengembangan perangkat kurikulum (a.l. silabus)
Pemberdayaan tenaga kependidikan dan sumber
daya lainnya untuk meningkatkan mutu hasil
belajar
Pemantauan dan Penilaian untuk meningkatkan
efisiensi, kinerja dan kualitas pelayanan
terhadap peserta didik
Berkolaborasi secara horizontal (sekolah lain,
Komite Sekolah, Organisasi Profesi), dan
vertikal (Dewan dan Dinas Pendidikan)
10. KOMPONEN DOKUMEN
KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI
BUKU KERANGKA DASAR
BUKU STANDAR KOMPETENSI
BAHAN KAJIAN
BUKU STANDAR KOMPETENSI
MATA PELAJARAN
BUKU PEDOMAN-PEDOMAN
11. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional
Standar Kompetensi Lintas Kurikulum
Standar Kompetensi Bahan Kajian
Standar Kompetensi Mata Pelajaran
Standar Kompetensi Lulusan
Standar Isi
Hierarki Standar Kompetensi
12. Kegiatan Belajar Mengajar
Berpusat pada peserta didik
Mengembangkan kreativitas
Menciptakan kondisi yang menyenangkan
dan menantang
Kontekstual
Menyediakan pengalaman belajar yang
beragam
Belajar melalui berbuat
14. Pengertian CTL
Suatu konsepsi yang membantu guru untuk mengkaitkan
konten mata pelajaran dengan situasi dunia nyata dan
memotivasi siswa membuat hubungan antara
pengetahuan dan penerapannya dalam kehidupan mereka
sebagai anggota keluarga, warga negara,
dan tenaga kerja.
Pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang
memungkinkan siswa menerapkan pengetahuan dan
keterampilan akademik mereka dalam memecahkan
masalah-masalah dunia nyata atau masalah-masalah yang
disimulasikan.
15. Tujuh Unsur Kunci CTL
Diawali dengan kegiatan pengamatan dalam rangka
untuk memahami suatu konsep.
1. Inquiri (Inquiry)
Siklus yang terdiri dari kegiatan mengamati,
bertanya, menganalisis, dan merumuskan teori,
baik secara individu maupun bersama-sama dengan
teman lainnya.
Mengembangkan dan sekaligus menggunakan
keterampilan berpikir kritis.
16. 2. Bertanya (Questioning)
Digunakan oleh guru untuk mendorong, membimbing dan
menilai kemampuan berpikir siswa.
Digunakan oleh siswa selama melakukan kegiatan
berbasis inquiri.
3. Konstruktivisme (Costructivism)
Membangun pemahaman oleh diri sendiri dari
pengalaman-pengalaman baru berdasarkan pada penga-
laman sebelumnya.
Pemahaman yang mendalam dikembangkan melalui
pengalaman-pengalaman bermakna.
17. 4. Masyarakat Belajar (Learning Community)
Berbicara dan berbagi pengalaman dengan orang lain.
Bekerjasama dengan orang lain untuk menciptakan
pembelajaran adalah lebih baik dibandingkan dengan
belajar sendiri.
5. Pemodelan (Modelling)
Berpikir tentang proses pembelajaran Anda sendiri.
Mendemonstrasikan bagaimana Anda
menginginkan para siswa untuk belajar.
Melakukan apa yang Anda inginkan agar
siswa melakukan.
18. Mengukur kemampuan dan keterampilan siswa.
Mempersyaratkan penerapan pengetahuan atau
keterampilan.
Penilaian produk atau kinerja.
6. Penilaian Autentik (Authentic Assessment)
Tugas-tugas yang kontekstual dan relevan.
Proses dan produk dua-duanya dapat diukur.
19. 7. Refleksi (Reflection)
Cara-cara berpikir tentang apa-apa yang telah kita
pelajari.
Merevisi dan merespon kepada kejadian,
aktivitas, dan pengalaman.
Mencatat apa yang telah kita pelajari, bagaimana kita
merasakan ide-ide baru
Dapat berupa berbagai bentuk: jurnal, diskusi,
maupun hasil karya / seni.
20. Pendekatan pengajaran kontekstual haruslah
menekankan hal-hal sebagai berikut.
Pendekatan Pengajaran Kontekstual
1.Belajar Berbasis Masalah (Problem-Base
Learning)
Menggunakan konteks masalah dunia nyata
untuk belajar berpikir kritis dan keterampilan
memecahkan masalah, serta untuk memperoleh
pengetahuan dan konsep yang esensi dari
materi pelajaran.
21. 2. Pengajaran Autentik (Authentic Instruction)
Memungkinkan siswa belajar konteks bermakna
dalam kehidupan nyata.
3. Belajar Berbasis Inquiri (Inquiry-Base
Learning)
Membutuhkan strategi pengajaran yang mengikuti
metodologi sains.
Menyediakan kesempatan untuk pembelajaran
bermakna.
22. 4. Belajar Berbasis Proyek / Tugas (Project- Based
Learning)
Membutuhkan suatu pendekatan pengajaran
komprehensif di mana lingkungan belajar siswa (kelas)
didesain sedemikian agar siswa dapat melakukan
penyelidikan terhadap masalah autentik.
5. Belajar Berbasis Kerja (Work-Base Learning)
Memerlukan suatu pendekatan pengajaran yang
memungkinkan siswa menggunakan konteks tempat
kerja untuk mempelajari materi pelajaran
berbasis sekolah dan bagaimana materi tersebut
dipergunakan kembali di tempat kerja.
23. 6. Belajar Jasa-layanan (Service Learning)
Memerlukan penggunaan metodologi pengajaran
yang mengkombinasikan jasa layanan masyarakat
dengan suatu struktur berbasis sekolah untuk
merefleksikan jasa layanan tersebut.
7. Belajar Kooperatif (Cooperative Learning)
Memerlukan pendekatan pengajaran melalui
penggunaan kelompok kecil siswa untuk
bekerjasama dalam memaksimalkan kondisi belajar
dalam mencapai tujuan belajar.
24. Strategi Penilaian Pembelajaran
Kontekstual
Penilaian yang cocok adalah kombinasi dari
beberapa teknik penilaian sebagai berikut.
1. Penilaian Kinerja (Performance Assessment)
Untuk mengetes kemampuan siswa dalam
mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan-
nya pada berbagai situasi nyata dan konteks tertentu.
25. 2. Observasi Sistematik (Systematic
Observation)
Semua siswa diobservasi secara berkala dan sering
3. Portofolio (Portfolio)
Adalah koleksi / kumpulan dari berbagai keterampilan,
ide minat, dan keberhasilan atau prestasi siswa selama
jangka waktu tertentu yang memberikan gambaran
perkembangan siswa setiap saat.
Untuk menyajikan informasi tentang dampak aktivitas
pembelajaran terhadap sikap siswa.
Hasil observasi dicatat untuk merefleksikan dan
menginterpretasikan apakah petunjuk siswa sesuai
dengan tujuan dan outcome pembelajaran.
26. 4. Jurnal Sains (Science Journal)
Merupakan suatu proses refleksi di mana siswa berpikir
tentang proses belajar dan hasilnya, kemudian
menuliskan ide-ide, minat, dan pengalamannya.
Sangat berguna bagi siswa dalam mengembangkan
keahliannya untuk menilai diri sendiri.
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
memikirkan perkembangan dirinya.
27. BUKU 1
KONSEP PENDIDIKAN BERORIENTASI KECAKAPAN
HIDUP (LIFE SKILL) MELALUI PENDEKATAN
BROAD BASED EDUCATION
Tim Broad Based Education
Departemen Pendidikan Nasional
Update April, 2003
http://www.lifeskill.net
E-mail : info@lifeskill.net
29. KESADARAN
DIRI
SADAR SBG MAKHLUK TUHAN: IBADAH,
JUJUR, DISIPLIN, KERJA KERAS DSB.
SADAR AKAN POTENSI DIRI: MEMILIH BID YG
COCOK, BELAJAR TERUS, MENJAGA FISIK
SADAR SBG MAKHLUK SOSIAL: TOLERAN,
SALING MENGHORMATI, GOTONG ROYONG
SADAR SBG MAKHLUL LINGKUNGAN:
MEMELIHARA DAN MEMANFAATKAN DG ARIF.
KECAKAPAN
BERPIKIR
KEC. MENGGALI INFORMASI
KEC. MENGOLAH INFORMASI
KEC. MEMECAHKAN MASALAH
DG KREATIF DAN ARIF.
KEC. MENGAMBIL KEPUTUSAN
30. BAGAIMANA HUBUNGANNYA DG MAPEL?
MAPEL MEMBENTUK KECAKAPAN HIDUP, KECAKAPAN
HIDUP TSB YG DIPERLUKAN UNTUK MENGHADAPI
KEHIDUPAN. (GRS PUTUS-PUTUS)
DLM MERANCANG KURIKULUM, MAPEL DIDASARKAN
KECAKAPAN HIDUP, KECAKAPAN HIDUP DIIDENTIFIKASI
BERDASARKAN POLA KEHIDUPAN NYATA SEHARI-HARI.
(GARIS SOLID)
KEHIDUPAN
NYATA
(SEHARI-HARI)
KECAKAPAN
HIDUP
MATA
PELAJARAN
32. 1. Penghitungan Minggu dan Jam Efektif
Jumlah jam efektif = Σ minggu efektif x (…) jam per
minggu
Catatan : Penghitungan minggu efektif disesuaikan
dengan kalender pendidikan.
No. Bulan Jumlah minggu Jumlah jam efektif
1. Juli 4 2
2. Agustus … …
3. September … …
4. Oktober … …
5. November … …
6. Desember … …
33. 2 a. Pemetaan Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar per Semester
Prinsip pemetaan per Semester
1. Urgensi
2. Tingkat Kesulitan
3. Kompetensi Dasar dalam Satu Siklus Kegiatan
4. Kemampuan Prasyarat
5. Kedekatan Budaya/Kebiasaan
6. Dll.
Aspek Standar Kopetensi Kompetensi Dasar Indikator
34. 2 b. Pemetaan Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar per Semester
KOMPETENSI
DASAR
INDIKATOR
KOMP
TNDK BHS
PEMBENTUK
WACANA
KOMP.
KEBAHASAAN
KOMP.
SOSIO
KULTURAL
KOMP.
STRATEGI
SIKAP
YANG
POSITIF
35. 2 c. Pemetaan Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar per Semester
Prinsip pemetaan per Semester
1. Urgensi
2. Tingkat Kesulitan
3. Kompetensi Dasar dalam Satu Siklus Kegiatan
4. Kemampuan Prasyarat
5. Kedekatan Budaya/Kebiasaan
N
o
Standar
Kompetensi
Kompetensi Indikator Aspek
Dasar
36. 2 d. Pemetaan Kompetensi Dasar
per Semester
Prinsip pemetaan per Semester
1. Urgensi
2. Tingkat Kesulitan
3. Kompetensi Dasar dalam Satu Siklus Kegiatan
4. Kemampuan Prasyarat
5. Kedekatan Budaya/Kebiasaan
6. Dll.
Aspek Standar Kopetensi Kompetensi Dasar Semtr 1 Kompetensi Dasar Semtr 2
37. 5. Pengembangan Silabus dan Penilaian
Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :
Standar Kompetensi:
Kompetensi
Dasar
Indikator Materi
Pokok
Pengalaman
Belajar
Waktu Sumber
Belajar
Penilaian
Jenis Tek - Bentuk Contoh
Tagihan nik Instrumen Instrumen
38. Format Penilaian
Penilaian
Jenis Tagihan Teknik Bentuk Instrumen Contoh Instrumen
Tes Kuis pertanyaan lisan/tertulis,
isian singkat,
menjodohkan, pilihan
ganda, unjuk kerja dalam
waktu singkat (dilengkapi
rubrik).
Soal dan atau perintah
Tes harian
Ulangan tengah semester
Ulangan akhir semester
Ulangan kenaikan kelas
Pertanyan lisan/tertulis,
isian singkat,
menjodohkan, pilihan
ganda, esai/uraian
(dilengkapi rubrik),
produk (dilengkapi
rubrik), unjuk kerja
(dilengkapi rubrik).
Soal dan atau perintah
Nontes Observasi Panduan observasi Perintah
Angket kuisener Perintah
Wawancara Panduan wawancara Perintah
Tugas.-tugas Rubrik Perintah
Produk/Hasil Kerja Rubrik Perintah
Proyek Rubrik Perintah
Portofolio Rubrik Perintah
Catatan: Jenis tagihan, teknik, dan bentuk instrumen yang dipilih oleh guru disesuaikan dengan
karakteristik KD dan indikator.
39. Pemetaan Kompetensi Dasar per Unit
(Khusus Bahasa Indonesia)
Prinsip Pemetaan per Unit
1. Berdayakan momen
2. Kompetensi Dasar dalam Satu Siklus
3. Dll.
Unit Wak
tu
Kemampuan Berbahasa
Mendengarkan Berbicara Membaca Menulis
Kemampuan Bersastra
Mendengarkan Berbicara Membaca Menulis
1.
42. Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran harus interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi
aktif, memberikan ruang yang cukup untuk
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
Pelaksanaan proses pembelajaran juga harus
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan
fisik dan psikologis peserta didik
43. 6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Mata Pelajaran :
Jenjang :
Kelas/Semester :
Alokasi Waktu : … x pertemuan (… jam pelajaran)
A. Standar Kompetensi
B. Kompetensi Dasar
C. Indikator
D. Tujuan Pembelajaran
E. Materi Pokok
F. Metode
G. Strategi Pembelajaran
Pertemuan pertama
1. Kegiatan Pendahuluan
Motivasi dan Apersepsi (dideskripsikan)
2. Kegiatan Inti
3. Kegiatan Penutup
Pertemuan kedua dst.
Catatan: pendekatan kontekstual dan pengembangan kecakapan hidup tercermin dalam strategi
pembelajaran
H. Sumber Belajar
44. I. Penilaian
Jenis tagihan : tes
Teknik : tes harian
Bentuk Instrumen : unjuk kerja dengan rubrik
Soal/instrumen : Ceritakan tokoh seni rupa idolamu yang
meliputi identitas tokoh, keunggulannya, dan alasan kamu
mengidolakan. Sertakan contoh karya dan beri ulasan tentang
karya tersebut.
Rubrik penilaian
No Aspek yang dinilai Ya Tidak
1.
2.
3.
4.
5.
Identitas tokoh lengkap
Ada diskripsi keunggulan tokoh
Ada deskripsi alasan mengidolakan tokoh
Ada contoh karya
Ada ulasan contoh karya
46. KEGIATAN RUTIN
KEGIATAN SPONTAN
KEGIATAN TELADAN
KEGIATAN TERPROGRAM
47. KEGIATAN RUTIN
Adalah kegiatan yang dilakukan secara reguler.
Baik di kelas maupun di sekolah. Bertujuan untuk
membiasakan anak mengerjakan sesuatu dengan
baik.
Upacara (assembly, gathering dll)
Senam
Sembahyang dhuhur
Pemeriksaan kesehatan
Pergi ke perpustakaan
Dll.
48. KEGIATAN SPONTAN
Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja,
Di mana saja, tanpa dibatasi oleh ruang. Bertujuan
untuk memberikan pendidikan pada saat itu juga,
terutama dalam disiplin dan sopan santun dan
kebiasaan baik yang lain.
Membiasakan memberi salam
Membiasakan membuang sampah pada tempatnya
Membiasakan antre
Membiasakan mengatasi silang pendapat (pertengkaran)
dengan benar
Dll.
49. KEGIATAN TERPROGRAM
Adalah kegiatan yang diprogramkan dan
direncanakan baik pada tingkat kelas maupun
sekolah yang bertujuan memberikan wawasan
tambahan pada anak tentang unsur-unsur baru
dalam kehidupan bermasyarakat yang penting
untuk perkembangan anak.
Seminar dan workshop: Aids, Hemat Energi,
HAM/Hak Anak. Dll..
Kunjungan: panti asuhan, tempat/orang yang terkena
musibah, tempat-tempat penting dll.
Proyek: lomba, pentas, bazar dll.
50. KEGIATAN TELADAN
Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja
dan di mana saja yang lebih mengutamakan
pemberian contoh dari guru dan pengelola
pendidikan yang lain kepada muridnya. Bertujuan
memberikan contoh tentang kebiasaan yang baik.
Memberi contoh berpakaian rapi
Memberi contoh memuji hasil kerja yang baik
Memberi contoh datang tepat waktu
Memberi contoh hidup sederhana
Dll.
51. Penilaian kelas merupakan suatu proses
yang dilakukan melalui langkah-langkah
perencanaan, pengumpulan informasi
melalui sejumlah bukti yang menunjukkan
pencapaian hasil belajar siswa, pelaporan,
dan penggunaan informasi tentang hasil
belajar siswa.
Penilaian Kelas
52. Penilaian Kelas
Dilakukan oleh Guru untuk mengetahui tingkat
penguasaan kompetensi yang ditetapkan,
bersifat internal, bagian dari pembelajaran,
dan sebagai bahan untuk peningkatan mutu
hasil belajar
Berorientasi pada kompetensi, mengacu pada
patokan, ketuntasan belajar, dilakukan melalui
berbagai cara.
53. CARA-CARA
Penilaian melalui Portofolio (Portfolio)
Penilaian melalui Unjuk Kerja (Performance)
Penilaian melalui Penugasan (Proyek/Project)
Penilaian melalui Hasil kerja (Produk/Product)
Penilaian melalui Tes Tertulis (Paper & Pen)
54. Portofolio
Penilaian berkelanjutan berdasarkan
kumpulan informasi yang menunjukkan
perkembangan kemampuan siswa dalam
satu periode
Pedoman : saling percaya, rahasia bersama
guru siswa, milik bersama guru siswa,
kepuasan, kesesuaian, penilaian proses dan
hasil, penilaian dalam pembelajaran
55. Unjuk Kerja
Penilaian yang dilakukan dengan
mengamati kegiatan siswa dalam
melakukan sesuatu.
Teknik: Checklist
Skala
Rentang skor
56. Penugasan/Proyek
Penilaian terhadap suatu tugas yang
diselesaikan dalam waktu tertentu
berupa investigasi dari perencanaan,
pengumpulan data, pengorganisasian,
pengolahan dan penyajian data
Yang dipertimbangkan : kemampuan
pengelolaan, relevansi, keaslian
57. Hasil Kerja/Produk
Penilaian terhadap keterampilan
membuat produk dan kualitas produk
Periode penilaian: tahap persiapan,
pembuatan, appraisal (penilaian)
Teknik : Holistik dan Analitik
58. Pelaksanaan Konsep Ketuntasan
Belajar
Kriteria ketuntasan belajar setiap indikator berkisar
antara 0 % - 100 %, idealnya kriteria masing-masing
indikator di atas 60 %. Tetapi sekolah dapat
menetapkan sendiri kriteria tersebut sesuai dengan
kondisi masing-masing. Harapannya sekolah makin
lama akan meningkatkan kriteria ketuntasan
mendekati sempurna (100%).
Jika semua indikator dalam suatu kompetensi dasar
telah memenuhi kriteria, siswa dianggap telah
menguasai KD, dan pada akhirnya menguasai Standar
Kompetensi dan Mata Pelajaran.
59. Persyaratan Kenaikan Kelas untuk
SMP
1. Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun.
2. Siswa dinyatakan naik kelas apabila yang bersangkutan telah
mencapai kriteria ketuntasan minimal pada semua indikator,
Kompetensi Dasar (KD), dan Standar Kompetensi (SK) pada
semua mata pelajaran.
3. Siswa dinyatakan harus mengulang apabila belum mencapai
kriteria ketuntasan minimal pada banyak indikator, KD, dan
SK pada lebih dari empat mata pelajaran sampai batas akhir
tahun ajaran.
4. Ketika mengulang di kelas yang sama, nilai siswa untuk semua
indikator, KD, dan SK yang ketuntasan belajar minimumnya
sudah dicapai minimal sama dengan yang dicapai pada tahun
sebelumnya.
60. Kedudukan Nilai Harian dan Nilai
Sumatif
Nilai sumatif ( nilai akhir semester atau tahun)
merupakan kumpulan nilai harian ( SK, KD dan
indikator), sehingga penilaian sumatif setiap
akhir semester atau akhir tahun tidak harus
dilakukan jika sekolah telah memperoleh
gambaran tentang ketuntasan belajar siswa dari
nilai hariannya). Oleh karena itu penilaian
sumatif tidak memiliki bobot yang lebih besar
dari nilai harian.
61. Pelaksanaan Remedial
Remedial dilakukan kepada siswa yang belum
mencapai kriteria ketuntasan belajar pada
indikator tertentu.
Remedial dapat dilaksanakan setiap saat baik
pada jam efektif maupun di luar jam efektif.
Penilaian kegiatan remedial dapat berupa tes
maupun penugasan yang lain.
Nilai kegiatan remedial tidak melebihi nilai
standar ketuntasan belajar
62. Pelaksanaan Pengayaan
Pengayaan dilakukan terhadap siswa yang telah mencapai
ketuntasan belajar ketika sebagian besar siswa yang lain belum.
Pengayaan dapat berbentuk tugas-tugas individual yang
bertujuan untuk mengoptimalkan pencapaian hasil belajar
siswa.
Pengayaan dapat dilaksanakan setiap saat baik pada jam efektif
maupun di luar jam efektif.
Hasil penilaian kegiatan pengayaan dapat menambah nilai
siswa pada mata pelajaran yang bersangkutan.
63. DAFTAR KD/INDIKATOR (Untuk
siswa)
Semester … Kelas …
NO MATA PELAJARAN KD/INDIKATOR SKBM
1. Bhs. Indonesia Mendengarkan Mendengarkan dan memahami
isi berita yang dibacakan
70%
ASPEK
66. Penggunaan Mikroskop
Komponen Kerja Ya Ti-
dak
a. Membawa mikroskop pada tangkainya v
b. Meletakkan mikroskop dengan cermin
tidak mengarah langsung ke matahari
v
c. Menaruh preparat pada meja benda dan
menguncinya
v
D. Mengamati dengan perbesaran lemah
dulu
v
e. Menjaga kebersihan mikroskop dan
tempatnya
v
f. Menaruh kembali mikroskop dalam
posisi tegak
v
Skor total 5
67. Contoh checklists
Format Penilaian Pidato
NO ASPEK YANG DINILAI YA TIDAK
1. BERDIRI TEGAK V
2. MEMANDANG SEMUA HADIRIN V
3. SISTEMATIKA BAIK V
4. PENYAMPAIAN GAGASAN JELAS V
5. MIMIK BEREKSPRESI V
6. INTONASI BAIK V
7. LAFAL JELAS V
JUMLAH SKOR 5
Nilai: Jumlah Ya/Skor Total
5/7 X 100 = 71
68. Contoh Skala
Format Penilaian Pidato
N
O
ASPEK YANG DINILAI SKALA SKOR
1 2 3
1. SIKAP BERDIRI 3
2. MEMANDANG HADIRIN 2
3. SISTEMATIKA 2
4. PENYAMPAIAN GAGASAN 2
5. MIMIK 3
6. INTONASI 1
7. LAFAL 2
JUMLAH SKOR 1 8 6
Nilai: Jumlah skor/Total Skor
15/21 X 100 = 71
69. Contoh Rentang Skor
Format Penilaian Pidato
NO ASPEK YANG DINILAI RENTANG
SKOR
SKOR
1. SIKAP BERDIRI
Berdiri tegak sepanjang waktu
Berdiri tegak lebih dari setengah waktu
Berdiri tidak tegak
0 - 1
1
0,5
0
2. MEMANDANG HADIRIN 0 - 1
3. SISTEMATIKA 0 - 2
4. PENYAMPAIAN GAGASAN 0 - 3
5. MIMIK 0 - 1
6. INTONASI 0 - 1
7. LAFAL 0 - 1
NILAI= JUMLAH SKOR
70. NILAI KD/INDIKATOR
Tes uraian bebas, unjuk kerja, produk,
proyek
No. Nama Aspek yang dinilai Nilai
1 2 3 4 5 6 7 dst. Skor
71. CONTOH PENGHITUNGAN
NILAI KOMPETENSI DASAR
Kompetensi
Dasar
Indikator Kriteria
Ketuntasa
n Belajar
Nilai
Pesert
a
Didik
Ketun-
tasan
Bertelepon 1. Mampu bertelepon
dengan kalimat yang
efektif
2. Mampu menggunakan
bahasa yang santun
75%
75%
80
70
Tuntas
Belum
tuntas
Nilai KD Bertelepon (80+70) : 2 = 75
73. DAFTAR NILAI (Tanpa mid dan akhir
semester)
Aspek :
NILAI KD/INDIKATOR Nilai
Rapor
1 2 3 4 dst. Rerata
No. Nama
74. DAFTAR NILAI (Dengan mid dan akhir
semester)
Aspek:
Nilai KD/Indikator Bbt Tengah Sm Bbt Akhir Sm Bbt Nilai
Rapor
1 2 3 dst Rerata
No. Nama
75. Catatan
Bila sekolah mengadakan ulangan midsemester
dan semester, pembobotan nilai kedua ulangan
tersebut diserahkan kepada pihak sekolah, tapi
tidak lebih besar dari nilai harian.
Bila ulangan midsemester dan semester
menggunakan cara pilihan ganda, hanya KD
tertentu dan aspek tertentu yang dapat diujikan.
77. MARI MENYUNTING
Perasaan saya sehubungan dengan adanya
perubahan kurikulum adalah sangat senang
sekali, karena saya sebagai guru diberikan
mendapat kebebasan untuk mengembangkan
kreatifvitas di kelas sehingga siswa dapat
mengembangkan potensinya.-potensi yang ada
di dalam dirinya masing-masing. Dengan adanya
kurikulum 2004. Dan di dalam Kurikulum 2004
betul-betul melibatkan siswa anak-anak sehingga
guru hanya sebagai fasilitator. di kelas
78. BANDINGKANN YA!
Tentu saja saya merasa senang sekali.
Saya mulai merasa ada pencerahan.
Selama ini pemahaman tentang
kurikulum masih remang-remang,
membingungkan, dan tidak menentu.
Setelah pelatihan ini saya lebih
memahami dan mengerti tentang
kurikulum.
79. Renungkan
Perubahan kurikulum bagi saya tidak terlalu
mengalami kesulitan atau mengagetkan, karena
dalam proses belajar mengajar di kalas, saya
sudah mencoba minilai kompetensi siswa.
Walaupun menggunakan kurikulum 1994, saya
selalu berusaha agar siswa di kelas aktif dan saya
selalu mengajak siswa untuk kreatif. Hanya saja,
saya sering terbentur dengan masalah klasik
yaitu, guru senior tidak suka kalau kelas ribut
atau berjalan-jalan ke luar, atau belajar di luar.