SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Analisis Semiotik Naratif Greimase
pada cerpen karya Guy de Maupassant
          “LES BIJOUX”
                  1

                OLEH:
         DAMAR RAKHMAYASTRI
          09/282882/SA/14920
Les Bijoux
                               2

 Les Bijoux adalah salah satu karya cerpen Guy de Maupassant
  yang dipublikasikan melalui Gil Blas pada tanggal 27 Maret
  1883, di bawah penerbit Maufrigneuse. Karya ini kemudian
  diterbitkan dalam kumpulan cerita Clair de lune bersama
  dengan karya lainnya seperti: Clair de lune, Un coup
  d'Etat, Conte de Noël, La légende du Mont Saint-Michel, Une
  veuve, Mademoiselle Cocotte, Apparition, et La nuit.
 Les bijoux bercerita tentang seorang pegawai yang memiliki
  istri yang gemar akan perhiasan imitasi. Pegawai tersebut
  sangat mencintai istrinya. Ketika istrinya meninggal, hidup
  pegawai tersebut menjadi berantakan dan ia jatuh
  miskin, namun tanpa disangka kegemaran istrinya terhadap
  perhiasan palsu mampu membuat hidupnya kembali bahagia.
 Pada bagian akhir cerita kembali terdapat perubahan situasi.
Situation Initiale (Situasi Awal)
                               3

 Waktu: Diceritakan dalam kala lampau
  (imparfait, passé simple).

 Tempat: Berlangsung di Paris. Pengarang juga
  menyesuaikan cerita sesuai dengan standar moral
  orang-orang Paris.

 Penokohan: Tiga tokoh utama cerita ini adalah:
   M. Lantin, kepala kantor Departemen Dalam Negeri.
   Gadis muda, istri Monsieur Lantin, tidak disebutkan namanya.
   Pemilik toko di rue de la Paix, tidak disebutkan namanya.
Situation (Keadaan/situasi awal tokoh)
                       4

Seorang kepala kantor Departemen Dalam Negeri,
Monsieur Lantin, menikahi seorang gadis muda yang
pintar dalam mengatur keuangan namun memiliki
kegemaran terhadap perhiasan palsu dan menonton
teater.
Noeud déclencheur
         (Penyebab situasi awal berubah)
                        5

Seiring dengan kecintaan sang istri terhadap
teater, istrinya sering menggunakan perhiasan-
perhiasan palsu. M. Lantin yang tidak menyukai
kedua hal tersebut menolak untuk menemani
istrinya menonton teater. Kemudian di suatu malam
musim dingin istrinya pulang dari menonton opera
dengan keadaan menggigil yang kemudian
meninggal karena radang paru-paru.
Action & Reaction (Aksi& Reaksi)
                                6

 Action (Aksi)
   Monsieur Lantin sangat sedih dengan kematian istrinya

 Réaction (Reaksi)
   Dengan ketidakhadiran istrinya, Monsieur Lantin kesulitan
    mengatur gajinya sehingga dia mulai sering berhutang dan
    jatuh miskin.
Dénouement (Penyebab Situasi Final Muncul)
                        7

 Monsieur Lantin mencoba menjual
 perhiasan palsu milik istrinya dengan
 harapan bisa mendapatkan sedikit uang
 setidaknya 6-8 franc untuk makan.
 Tanpa disangka ternyata ia bisa mendapatkan
  hingga 18.000 ribu franc dari penjualan satu
  kalung yang ia kira palsu
 Mengetahui ternyata perhiasan istrinya
  ternyata asli, ia menjual semua perhiasan dan
  mendapatkan hampir 150 ribu franc.
Situation Finale (Situasi Final)
                      8

Monsieur Lantin berfoya-foya dengan uang hasil
penjualan perhiasan milik istrinya. Kemudian ia
menikah kembali dengan seorang wanita yang
saleh namun pemarah. Wanita ini membuat hidup
Monsieur Lantin menderita.
Segmentation du texte (Pembagian Teks)
                                    9

Saya membagi teks “Les Bijoux” menjadi 10 sekuen:
 Sekuen 1
  Sekuen pertama diawali dengan:
    M. Lantin (disjonction actorielle)
    cette jeune fille (disjonction actorielle)
    Il ne blâmait en elle que deux goûts (disjonction actorielle)
 Sekuen 2
 Sekuen kedua diawali dengan:
    Or, ce goût pour le théâtre fit bientôt naître en elle le besoin de
     se parer (disjonction actorielle)
10

 Sekuen 3
 Sekuen ketiga diawali dengan:
    une nuit d'hiver (disjonction temporelle)
    elle mourait d'une fluxion de poitrine (disjonction actorielle)
 Sekuen 4
 Sekuen keempat diawali dengan:
    Lantin faillit la suivre dans la tombe (disjonction actorielle)
    du matin au soir (disjonction temporelle)
11

 Sekuen 5
 Sekuen kelima diawali dengan:
    Mais la vie se faisait dure pour lui (disjonction actorielle)
    après l'argent... (disjonction temporelle)
 Sekuen 6
 Sekuen keenam diawali dengan:
    Un matin enfin (disjonction temporelle)
    il songea à vendre quelque chose (disjonction actorielle)
12

 Sekuen 7
 Sekuen ketujuh diawali dengan:
    une boutique de bijoutier (disjonction topologique)
    Vous pouvez chercher ailleurs si on vous en donne davantage
     (disjonction actorielle)
 Sekuen 8
 Sekuen kedelapan diawali dengan:
    chez un autre marchand à l'entrée de la rue de la Paix (disjonction
     topologique)
    Je suis prêt à le reprendre pour dix-huit mille (disjonction actorielle)
    Ce collier a été envoyé en effet à l'adresse de Madame Lantin
     (disjonction actorielle)
    16, rue des Martyrs (disjonction topologique)
    le 20 juillet 1876 (disjonction temporelle)
13

 Sekuen 9
 Sekuen 9 diawali dengan:
    Puis, comme il allait sortir (disjonction temporelle)
    Vous conviendrait-il de me les acheter aussi? (disjonction
     actorielle)
 Sekuen 10
 Sekuen 10 diawali dengan:
    Pour la première fois (disjonction temporelle)
    Six mois plus tard (disjonction temporelle)
Sekuen 1 & 2
                              14


         Sekuen 1                           Sekuen 2

 Bagian ini merupakan              Istrinya semakin gemar
  perkenalan tokoh. M.               dengan teater dan
  Lantin menikahi seorang            perhiasan-perhiasan
  gadis “cette jeune fille”          palsu “Or, ce goût pour
  yang ditemuinya di sebuah          le théâtre fit bientôt
  pesta. Istrinya memiliki           naître en elle le besoin de
  dua kegemaran yang tidak
  disukai M. Lantin “Il ne           se parer”.
  blâmait en elle que deux          Cerita dan wacana /
  goûts”.                            penyebab situasi awal
 Cerita / situasi awal /            berubah / disforia dalam
  euforia                            euforia
Sekuen 3 & 4
                              15


         Sekuen 3                           Sekuen 4

 Di malam musim dingin             M. Lantin sangat
  “une nuit d’hiver”, Istri          berduka dan menangis
  M. Lantin meninggal                tanpa henti “du matin
  karena radang paru-paru            au soir “
  “elle mourait d'une
                                    Cerita / aksi / disforia:
  fluxion de poitrine”.
                                     kesedihan akan
 Cerita / penyebab situasi
  awal berubah / disforia
                                     kehilangan istri yang
                                     sangat dicintai
Sekuen 5 & 6
                                  16


          Sekuen 5                              Sekuen 6

 Kehidupan Monsieur                    M. Lantin akhirnya
  Lantin menjadi semakin
  sulit “Mais la vie se faisait          memutuskan untuk
  dure pour lui”, setelah                menjual perhiasan
  banyak berhutang ia jatuh              imitasi milik istrinya “il
  miskin. “apres l’argent...”
                                         songea à vendre
 Cerita / reaksi / disforia:
  kesulitan dalam hidup                  quelque chose”
  miskin dan penuh hutang               Cerita / disforia
Sekuen 7 & 8
                              17


         Sekuen 7                            Sekuen 8

 M. Lantin tidak percaya           Beralih ke toko lainnya, M.
  dengan apa yang dikatakan          Lantin mendapati kalungnya
                                     memang benar-benar asli dan
  oleh pemilik toko bahwa            bahkan dihargai lebih mahal
  kalungnya berharga mahal           dari toko sebelumnya “Je suis
  “Vous pouvez chercher              prêt à le reprendre pour dix-
  ailleurs si on vous en             huit mille”
  donne davantage”                  Cerita dan wacana /
                                     dénouement (penyebab
 Cerita dan wacana /                munculnya situasi final) /
  disforia: merasa dibodohi          euforia: mendapatkan
  oleh pemilik toko                  keberuntungan yangt tak
                                     terkira
Sekuen 9 & 10
                             18


        Sekuen 9                           Sekuen 10

 M. Lantin menjual                Untuk pertama kalinya M.
                                    Lantin tidak merasa bosan
  semua perhiasan istrinya          menonton teater dan ia
  kemudian keluar dari              berfoya-foya. Enam bulan
  pekerjaannya dan                  kemudian ia kembali
                                    menikah namun ia
  berfoya-foya.                     menderita karena istri
 Cerita dan wacana /               barunya ini pemarah.
                                   Cerita / (situation finale)
  dénouement (penyebab              situasi akhir / euforia yang
  munculnya situasi final)          berubah menjadi disforia
  / euforia                         di akhir bagian.
Le niveau figuratif
                                        19

Pertentangan dalam teks:
 KEMISKINAN vs BORJUIS
        Penulis menyandingkan dua dunia yang berbeda:
          Elle était venue ensuite à Paris avec sa mère, qui fréquentait
           quelques familles bourgeoises de son quartier dans l'espoir de
           marier la jeune personne. Elles étaient pauvres et honorables,
           tranquilles et douces.

        Lantin yang sedang menjalani kehidupan yang sulit, jatuh miskin
         karena hutang, ingin merasakan kekayaan para bangsawan.
          Lantin se dit, en les regardant passer: "Comme on est heureux
           quand on a de la fortune! Avec de l'argent on peut secouer jusqu'aux
           chagrins, on va où l'on veut, on voyage, on se distrait! Oh! si j'étais
           riche!“
20

       KECANTIKAN vs PERHIASAN
           Lantin mengingatkan istrinya bahwa disaat seseorang tidak mampu
            membeli perhiasan asli, lebih baik menghias diri dengan kecantikan
            dan keanggunan.
             Son mari, que choquait un peu cet amour du clinquant, répétait souvent:
              "Ma chère, quand on n'a pas le moyen de se payer des bijoux véritables, on
              ne se montre parée que de sa beauté et de sa grâce, voilà encore les plus
              rares joyaux."


       KESEDERHANAAN vs KEMEWAHAN
           Istri Lantin yang suka dengan perhiasan setuju dengan perkataan
            Lantin namun ia tidak ingin menghentikan kebiasaannya karena
            memang itulah hal dia sukai.
             Mais elle souriait doucement et répétait: "Que veux-tu? J'aime ça. C'est mon
              vice. Je sais bien que tu as raison; mais on ne se refait pas. J'aurais adoré
              les bijoux, moi!"
21

 DISFORIA vs EUFORIA
   Kehidupan Monsieur Lantin mengalami beberapa disforia dan
    euforia.
     Pada sekuen 1 berada pada euforia
     Pada sekuen 2 masih berada pada euforia namun di dalam sudah
      sedikit muncul disforia
     Pada sekuen 3-7 berturut-turut Lantin berada pada disforia,
      istrinya meninggal, hidup dipenuhi hutang, kemudian jatuh
      miskin.
     Pada sekuen 8-10 berada dalam euforia namun tepat di akhir
      cerita Lantin kembali mengalami disforia karena istrinya yang
      pemarah membuat hidupnya menderita.

More Related Content

More from Sekolah Vokasi UGM

More from Sekolah Vokasi UGM (20)

Esai babe
Esai babeEsai babe
Esai babe
 
Essay merek tugas akhir semst ii
Essay merek   tugas akhir semst iiEssay merek   tugas akhir semst ii
Essay merek tugas akhir semst ii
 
Essay merek tugas akhir semst ii
Essay merek   tugas akhir semst iiEssay merek   tugas akhir semst ii
Essay merek tugas akhir semst ii
 
Keberadaan dari merk telah lama berada di bumi
Keberadaan dari merk telah lama berada di bumiKeberadaan dari merk telah lama berada di bumi
Keberadaan dari merk telah lama berada di bumi
 
Pada zaman romawi kuno merek digunakan pada barang
Pada zaman romawi kuno merek digunakan pada barangPada zaman romawi kuno merek digunakan pada barang
Pada zaman romawi kuno merek digunakan pada barang
 
Esai gramatika
Esai gramatikaEsai gramatika
Esai gramatika
 
Esai gramatika
Esai gramatikaEsai gramatika
Esai gramatika
 
Cours semiologie
Cours semiologieCours semiologie
Cours semiologie
 
Profil diploma bahasa prancis sv ugm
Profil diploma bahasa prancis sv ugmProfil diploma bahasa prancis sv ugm
Profil diploma bahasa prancis sv ugm
 
Presentasi uas (la baronne) diyon iskandar setiawan
Presentasi uas (la baronne)   diyon iskandar setiawanPresentasi uas (la baronne)   diyon iskandar setiawan
Presentasi uas (la baronne) diyon iskandar setiawan
 
Analisis semiotik semester
Analisis semiotik semesterAnalisis semiotik semester
Analisis semiotik semester
 
Teori sastra__Adieu
Teori sastra__AdieuTeori sastra__Adieu
Teori sastra__Adieu
 
Une vendetta
Une vendettaUne vendetta
Une vendetta
 
Uas teori sastra
Uas teori sastraUas teori sastra
Uas teori sastra
 
Uas teori sastra dinia
Uas teori sastra diniaUas teori sastra dinia
Uas teori sastra dinia
 
La ficelle (slideshare babe)
La ficelle (slideshare babe)La ficelle (slideshare babe)
La ficelle (slideshare babe)
 
Guy de Maupassant "Claire de Lune"
Guy de Maupassant "Claire de Lune"Guy de Maupassant "Claire de Lune"
Guy de Maupassant "Claire de Lune"
 
Narasi semiotika
Narasi semiotikaNarasi semiotika
Narasi semiotika
 
La nuit maupassant
La nuit maupassantLa nuit maupassant
La nuit maupassant
 
Le père judas; guy de maupassant duta putra niagara
Le père judas; guy de maupassant duta putra niagaraLe père judas; guy de maupassant duta putra niagara
Le père judas; guy de maupassant duta putra niagara
 

Analisis semiotika naratif les bijoux

  • 1. Analisis Semiotik Naratif Greimase pada cerpen karya Guy de Maupassant “LES BIJOUX” 1 OLEH: DAMAR RAKHMAYASTRI 09/282882/SA/14920
  • 2. Les Bijoux 2  Les Bijoux adalah salah satu karya cerpen Guy de Maupassant yang dipublikasikan melalui Gil Blas pada tanggal 27 Maret 1883, di bawah penerbit Maufrigneuse. Karya ini kemudian diterbitkan dalam kumpulan cerita Clair de lune bersama dengan karya lainnya seperti: Clair de lune, Un coup d'Etat, Conte de Noël, La légende du Mont Saint-Michel, Une veuve, Mademoiselle Cocotte, Apparition, et La nuit.  Les bijoux bercerita tentang seorang pegawai yang memiliki istri yang gemar akan perhiasan imitasi. Pegawai tersebut sangat mencintai istrinya. Ketika istrinya meninggal, hidup pegawai tersebut menjadi berantakan dan ia jatuh miskin, namun tanpa disangka kegemaran istrinya terhadap perhiasan palsu mampu membuat hidupnya kembali bahagia.  Pada bagian akhir cerita kembali terdapat perubahan situasi.
  • 3. Situation Initiale (Situasi Awal) 3  Waktu: Diceritakan dalam kala lampau (imparfait, passé simple).  Tempat: Berlangsung di Paris. Pengarang juga menyesuaikan cerita sesuai dengan standar moral orang-orang Paris.  Penokohan: Tiga tokoh utama cerita ini adalah:  M. Lantin, kepala kantor Departemen Dalam Negeri.  Gadis muda, istri Monsieur Lantin, tidak disebutkan namanya.  Pemilik toko di rue de la Paix, tidak disebutkan namanya.
  • 4. Situation (Keadaan/situasi awal tokoh) 4 Seorang kepala kantor Departemen Dalam Negeri, Monsieur Lantin, menikahi seorang gadis muda yang pintar dalam mengatur keuangan namun memiliki kegemaran terhadap perhiasan palsu dan menonton teater.
  • 5. Noeud déclencheur (Penyebab situasi awal berubah) 5 Seiring dengan kecintaan sang istri terhadap teater, istrinya sering menggunakan perhiasan- perhiasan palsu. M. Lantin yang tidak menyukai kedua hal tersebut menolak untuk menemani istrinya menonton teater. Kemudian di suatu malam musim dingin istrinya pulang dari menonton opera dengan keadaan menggigil yang kemudian meninggal karena radang paru-paru.
  • 6. Action & Reaction (Aksi& Reaksi) 6  Action (Aksi)  Monsieur Lantin sangat sedih dengan kematian istrinya  Réaction (Reaksi)  Dengan ketidakhadiran istrinya, Monsieur Lantin kesulitan mengatur gajinya sehingga dia mulai sering berhutang dan jatuh miskin.
  • 7. Dénouement (Penyebab Situasi Final Muncul) 7  Monsieur Lantin mencoba menjual perhiasan palsu milik istrinya dengan harapan bisa mendapatkan sedikit uang setidaknya 6-8 franc untuk makan.  Tanpa disangka ternyata ia bisa mendapatkan hingga 18.000 ribu franc dari penjualan satu kalung yang ia kira palsu  Mengetahui ternyata perhiasan istrinya ternyata asli, ia menjual semua perhiasan dan mendapatkan hampir 150 ribu franc.
  • 8. Situation Finale (Situasi Final) 8 Monsieur Lantin berfoya-foya dengan uang hasil penjualan perhiasan milik istrinya. Kemudian ia menikah kembali dengan seorang wanita yang saleh namun pemarah. Wanita ini membuat hidup Monsieur Lantin menderita.
  • 9. Segmentation du texte (Pembagian Teks) 9 Saya membagi teks “Les Bijoux” menjadi 10 sekuen:  Sekuen 1 Sekuen pertama diawali dengan:  M. Lantin (disjonction actorielle)  cette jeune fille (disjonction actorielle)  Il ne blâmait en elle que deux goûts (disjonction actorielle)  Sekuen 2 Sekuen kedua diawali dengan:  Or, ce goût pour le théâtre fit bientôt naître en elle le besoin de se parer (disjonction actorielle)
  • 10. 10  Sekuen 3 Sekuen ketiga diawali dengan:  une nuit d'hiver (disjonction temporelle)  elle mourait d'une fluxion de poitrine (disjonction actorielle)  Sekuen 4 Sekuen keempat diawali dengan:  Lantin faillit la suivre dans la tombe (disjonction actorielle)  du matin au soir (disjonction temporelle)
  • 11. 11  Sekuen 5 Sekuen kelima diawali dengan:  Mais la vie se faisait dure pour lui (disjonction actorielle)  après l'argent... (disjonction temporelle)  Sekuen 6 Sekuen keenam diawali dengan:  Un matin enfin (disjonction temporelle)  il songea à vendre quelque chose (disjonction actorielle)
  • 12. 12  Sekuen 7 Sekuen ketujuh diawali dengan:  une boutique de bijoutier (disjonction topologique)  Vous pouvez chercher ailleurs si on vous en donne davantage (disjonction actorielle)  Sekuen 8 Sekuen kedelapan diawali dengan:  chez un autre marchand à l'entrée de la rue de la Paix (disjonction topologique)  Je suis prêt à le reprendre pour dix-huit mille (disjonction actorielle)  Ce collier a été envoyé en effet à l'adresse de Madame Lantin (disjonction actorielle)  16, rue des Martyrs (disjonction topologique)  le 20 juillet 1876 (disjonction temporelle)
  • 13. 13  Sekuen 9 Sekuen 9 diawali dengan:  Puis, comme il allait sortir (disjonction temporelle)  Vous conviendrait-il de me les acheter aussi? (disjonction actorielle)  Sekuen 10 Sekuen 10 diawali dengan:  Pour la première fois (disjonction temporelle)  Six mois plus tard (disjonction temporelle)
  • 14. Sekuen 1 & 2 14 Sekuen 1 Sekuen 2  Bagian ini merupakan  Istrinya semakin gemar perkenalan tokoh. M. dengan teater dan Lantin menikahi seorang perhiasan-perhiasan gadis “cette jeune fille” palsu “Or, ce goût pour yang ditemuinya di sebuah le théâtre fit bientôt pesta. Istrinya memiliki naître en elle le besoin de dua kegemaran yang tidak disukai M. Lantin “Il ne se parer”. blâmait en elle que deux  Cerita dan wacana / goûts”. penyebab situasi awal  Cerita / situasi awal / berubah / disforia dalam euforia euforia
  • 15. Sekuen 3 & 4 15 Sekuen 3 Sekuen 4  Di malam musim dingin  M. Lantin sangat “une nuit d’hiver”, Istri berduka dan menangis M. Lantin meninggal tanpa henti “du matin karena radang paru-paru au soir “ “elle mourait d'une  Cerita / aksi / disforia: fluxion de poitrine”. kesedihan akan  Cerita / penyebab situasi awal berubah / disforia kehilangan istri yang sangat dicintai
  • 16. Sekuen 5 & 6 16 Sekuen 5 Sekuen 6  Kehidupan Monsieur  M. Lantin akhirnya Lantin menjadi semakin sulit “Mais la vie se faisait memutuskan untuk dure pour lui”, setelah menjual perhiasan banyak berhutang ia jatuh imitasi milik istrinya “il miskin. “apres l’argent...” songea à vendre  Cerita / reaksi / disforia: kesulitan dalam hidup quelque chose” miskin dan penuh hutang  Cerita / disforia
  • 17. Sekuen 7 & 8 17 Sekuen 7 Sekuen 8  M. Lantin tidak percaya  Beralih ke toko lainnya, M. dengan apa yang dikatakan Lantin mendapati kalungnya memang benar-benar asli dan oleh pemilik toko bahwa bahkan dihargai lebih mahal kalungnya berharga mahal dari toko sebelumnya “Je suis “Vous pouvez chercher prêt à le reprendre pour dix- ailleurs si on vous en huit mille” donne davantage”  Cerita dan wacana / dénouement (penyebab  Cerita dan wacana / munculnya situasi final) / disforia: merasa dibodohi euforia: mendapatkan oleh pemilik toko keberuntungan yangt tak terkira
  • 18. Sekuen 9 & 10 18 Sekuen 9 Sekuen 10  M. Lantin menjual  Untuk pertama kalinya M. Lantin tidak merasa bosan semua perhiasan istrinya menonton teater dan ia kemudian keluar dari berfoya-foya. Enam bulan pekerjaannya dan kemudian ia kembali menikah namun ia berfoya-foya. menderita karena istri  Cerita dan wacana / barunya ini pemarah.  Cerita / (situation finale) dénouement (penyebab situasi akhir / euforia yang munculnya situasi final) berubah menjadi disforia / euforia di akhir bagian.
  • 19. Le niveau figuratif 19 Pertentangan dalam teks:  KEMISKINAN vs BORJUIS  Penulis menyandingkan dua dunia yang berbeda:  Elle était venue ensuite à Paris avec sa mère, qui fréquentait quelques familles bourgeoises de son quartier dans l'espoir de marier la jeune personne. Elles étaient pauvres et honorables, tranquilles et douces.  Lantin yang sedang menjalani kehidupan yang sulit, jatuh miskin karena hutang, ingin merasakan kekayaan para bangsawan.  Lantin se dit, en les regardant passer: "Comme on est heureux quand on a de la fortune! Avec de l'argent on peut secouer jusqu'aux chagrins, on va où l'on veut, on voyage, on se distrait! Oh! si j'étais riche!“
  • 20. 20  KECANTIKAN vs PERHIASAN  Lantin mengingatkan istrinya bahwa disaat seseorang tidak mampu membeli perhiasan asli, lebih baik menghias diri dengan kecantikan dan keanggunan.  Son mari, que choquait un peu cet amour du clinquant, répétait souvent: "Ma chère, quand on n'a pas le moyen de se payer des bijoux véritables, on ne se montre parée que de sa beauté et de sa grâce, voilà encore les plus rares joyaux."  KESEDERHANAAN vs KEMEWAHAN  Istri Lantin yang suka dengan perhiasan setuju dengan perkataan Lantin namun ia tidak ingin menghentikan kebiasaannya karena memang itulah hal dia sukai.  Mais elle souriait doucement et répétait: "Que veux-tu? J'aime ça. C'est mon vice. Je sais bien que tu as raison; mais on ne se refait pas. J'aurais adoré les bijoux, moi!"
  • 21. 21  DISFORIA vs EUFORIA  Kehidupan Monsieur Lantin mengalami beberapa disforia dan euforia.  Pada sekuen 1 berada pada euforia  Pada sekuen 2 masih berada pada euforia namun di dalam sudah sedikit muncul disforia  Pada sekuen 3-7 berturut-turut Lantin berada pada disforia, istrinya meninggal, hidup dipenuhi hutang, kemudian jatuh miskin.  Pada sekuen 8-10 berada dalam euforia namun tepat di akhir cerita Lantin kembali mengalami disforia karena istrinya yang pemarah membuat hidupnya menderita.