Presiden Joko Widodo mengundang tukang ojek, sopir mikrolet dan supir taksi untuk makan siang bersama di Istana Negara. Setelah itu, presiden akan menyerahkan sembilan bahan pokok kepada masyarakat di dua wilayah dan menerima delegasi dari IMF.
Good Stuff Happens in 1:1 Meetings: Why you need them and how to do them well
Presiden undang tukang ojek makan siang di istana
1. Presiden Undang Tukang Ojek Makan Siang di Istana
LINTASNASIONAL –JAKARTA,Setelahsebelumnyamengadakanacaramakansiangbersamapara
pengamatpolitik,ekonom danfigurmedia,hariiniSelasa1 September2015 PresidenJokoWidodo(Jokowi)
jugamenggelaracaramakansiangbersama.
Presidenmengundangtukangojek,sopirmikroletdanparasupir taksi. Acara makansiangdiadakandiIstana
Negarapadapukul12.00WIB.
Setelahitu presidendirencanakanbakalmenyerahkansembilanbahanpokokkepadamasyarakatdidua
wilayahyaitu di lapanganbulutangkisRT 10RW 08Kedoya Utara, KebonJeruk, Jakarta Barat dandi Mushala
SohibulIsiqomahdiKalianyar,kecamatanTamborapadapukul13.30WIB.
PresidenJokowikemudianakankembali keIstanaMerdekadanmenerimadelegasidarilembagakeuangan
internasionalIMF yangakan dipimpinChristineLagardeselakumanagingdirectorIMF. (BS)
Fahri Hamzah mendesak Pemerintah Indonesia untuk mengangkat masalah Rohingya
dalam forum negara-negara ASEAN. Indonesia harus lebih peduli terhadap isu-isu
kemanusiaan.
“ Visi kemanusiaan harus dikedepankan Indonesia dalam kaitan masalah masyarakat
Rohingya, karena mereka termasuk etnis paling teraniaya di dunia,” ujar Fahri.
Lebih lanjut Fahri Hamzah mendesak perwakilan Pemerintah Indonesia untuk membahas
terkait masalah pengungsi Rohingya di Forum ASEAN yang akan digelar dalam waktu dekat
ini.
“Dalam forum ASEAN, Indonesia perlu mengingatkan untuk mengedepankan visi
kemanusiaan terkait masalah Rohingya, khususnya kepada pemerintah Myanmar selaku
negara asal mereka”, tambahnya.
Selaku bangsa yang besar, Indonesia harus bisa mendesak Myanmar di Forum ASEAN ini
karena telah melakukan suatu pelanggaran terbesar dalam sejarah abad modern seperti
saat ini.