2. Pengertian Masyarakat Multikultural
Ciri-ciri Masyarakat Multikultural
Tipe-tipe Masyarakat Multikultural
Sebab terjadinya Multikulturalisme
Hambatan-hambatan Multikulturalisme
Dinamika Masyarakat Indonesia
Mewujudkan Masyarakat Multikultural
Bentuk Masyarakat Multikultural
Masalah yang Timbul Akibat Keanekaragaman
dan Perubahan Kebudayaan
Manfaat Masyarakat Multikultural
3. Pengertian masyarakat
multikultural (multicultural society): masyarakat
yang terdiri atas golongan , suku , ras , agama
dan budaya yang berbeda – beda , mereka
hidup bersama- sama dalam suatu wilayah
dan memiliki sistem norma & budaya yang
berbeda .
Jadi, masyarakat multikultural merupakan
masyarakat yang menganut multikulturalisme,
yaitu paham yang beranggapan bahwa
berbagai budaya yang berbeda memiliki
kedudukan yang sederajat.
4. a. Segmentasi (terbagi) ke dalam kelompok-kelompok.
b. Kurang mengembangkan konsensus (kesepakatan
bersama).
c. Sering mengalami konflik.
d. Integrasi sosial atas paksaan.
e. Dominasi (penguasaan) suatu kelompok atas
kelompok lain.
f. Struktur sosialnya cenderung terbagi dalam lembaga
bersifat nonkomplementer
5. a. kompetisi seimbang : kelompok-
kelompok yang ada mempunyai
kekuasaan yang seimbang.
b. mayoritas dominan : kelompok terbesar
mendominasi.
Contoh : Indonesia, umat Islam mayoritas
dan memegang kekuasaan.
c. minoritas dominan : kelompok kecil yang
mendominasi.
d. fragmentasi : masyarakat terdiri dari
banyak kelompok yang kecil, tidak ada
yang mendominasi.
6. 1. Factor geografis,faktor ini sangat mempengarudi
apa dan bagaimana kebiasaan sua tu masyarakat.
Maka dalam suatu daera yang memiliki kondisi
geografis yang berbeda maka akan terdapat
perbedaan dalam masyarakat( multikultural).
2. Pengaruh budaya asing, mengapa budaya asing
menjadi penyebab terjadinya multikultural, karena
masyarakat yang sudah mengetahui budaya-
budaya asing kemungkinan akan terpengaruh mind
set mereka dan menjadkan perbedaan antara
3. Kondisi iklim yang berbeda, maksudnya hampir
sama denga perbedaan letak geografis suatu
daerah.
7. 4. Pembangunan
Berdasarkan kondisi di atas, kita dapat
membedakan masyarakat indonesia
menjadi beberapa kategori
1. Di tinjau dari sikap pergaulannya
terhadap masyarakat lain:
a. Masyarakat Eksklusif
b. Masyarakat Inklusif
2. Di tinjau dari sikapnya terhadap
masyarakat:
a. Masyarakat konservatif
b. Masyarakat modern
8. 3. Di tinjau dari lokalitasnya:
a. Masyarakat desa
b. Masyarakat kota
4. Di tinjau dari mata pencahariannya:
a. Masyarakat pertanian
b. Masyarakat nelayan
c. Masyarakat industri
5. Dari segi laju perubahan:
a. Masyarakat tradisional
b. Masyarakat modern
9. Menganggap budaya sendiri yang
paling baik
Pertentangan antara budaya Barat dan
budaya Timur. Pertentangan budaya
Barat (hot culture) dan budaya Timur
(cold culture) cenderung eropasentris
sehingga mengakibatkan westernisasi di
berbagai bidang kehidupan
10. Pluralisme budaya dianggap sebagai sesuatu yang
eksotis. Ini merupakan pandangan para pengamat
Barat terhadap Pluralisme yang menganggap
budaya lain selain budayanya merupakan budaya
luar yang memiliki sifat eksotik bukan sebagai
budaya yang memiliki kekhasan yang berbeda-
beda dengan budayanya
Mencari apa yang disebut indigenous culture, yaitu
mencari sesuatu yang dianggap asli, seperti Jakarta
yang menamai gedung-gedung dengan nama
dalam bahasa sansekerta.
Pandangan yang paternalistis. Paham ini banyak
dianut kaum laki-laki, yang menimbulkan bias
terhadap perempuan.
Pandangan negatif penduduk asli terhadap orang
asing yang dapat berbicara mengenai penduduk
asli.
11. Faktor yang menyebabkan konflik:
1. Harga diri dan kebanggaan kelompok
terusik
2. Adanya perbedaan pendirian/sikap
3. Adanya perbedaan kebudayaan
4. Adanya benturan kepentingan
5. Perubahan yang terlalu cepat sehingga
mengganggu keseimbangan & sistem
12. 3 Dasar yg dijadikan acuan untuk
pendidikan multikultural:
1. Pengakuan terhadap identitas budaya
alam
2. Adat lebiasaan & tradisi yg hidup dalam
suatu masyarakat
3. Kemajuan yg diperoleh kelompok tertentu
didalam masyarakat dilihar juga sebagai
sumabangan yg besar bagi kelompok yg
lebih luas, seperti NEGARA
13. 3 tahap pemecahan masalah:
1. Tahap Orientasi: Anggota kelompok saling
bertanya & saling memberi informasi
2. Tahap Evaluasi: Anggota kelomok saling
memberi informasi & saling bertukar
pendapat
3. Tahap Kontrol: Anggota kelompok
mencari jalan keluar untuk mencapai suatu
kesimpulan akhir
14. 1. INTERSEKSI
Dalam Sosiologi, interseksi adalah persilangan atau pertemuan
keanggotaan suatu kelompok sosial dari berbagai seksi. Baik
berupa suku, agama, jenis kelamin, kelas sosial, dan lain-lain dalam
suatu masyarakat majemuk.Suatu interseksi terbentuk melalui
interaksi sosial atau pergaulan yang intensif dari anggota-
anggotanya melalui sarana pergaulan dalam kebudayaan
manusia, antara lain bahasa, kesenian, sarana transportasi, pasar,
sekolah. Dalam memanfaatkan sarana-sarana interseksi sosial itu,
anggota masyarakat dari latar belakang ras, agama, suku, jenis
kelamin, tingkat ekonomi, pendidikan, atau keturunan berbeda-
beda dapat bersama-sama menjadi anggota suatu kelompok
sosial tertentu atau menjadi penganut agama tertentu.
15. 2. KONSOLIDASI
Konsolidasi adalah suatu proses penguatan yang dilakukan untuk
memberikan tambahan keimanan atas apa yang telah seseorang
yakini, yang biasanya dilakukan oleh orang yang sudah mencapai
tingkatan tertenatu.
3. PRIMORDIALISME
Primordialisme berasal dari kata bahasa latin primus yang
artinya pertama dan ordiri yang artinya tenunan atau ikatan.Ikatan
seseorang pada kelompok yang pertama dengan segala nilai
yang diperolehnya melalui sosialisasi akan berperan dalam membentuk
sikap primordial. Di satu sisi, sikap primordial memiliki fungsi untuk
melestarikan budaya kelompoknya. Namun, di sisi lain sikap ini dapat
membuat individu atau kelompok memiliki sikap etnosentrisme, yaitu suatu
sikap yang cenderung bersifat subyektif dalam memandang budaya orang
lain. Mereka akan selalu memandang budaya orang lain dari
kacamata budayanya. Hal ini terjadi karena nilai-nilai yang telah
tersosialisasi sejak kecil sudah menjadi nilai yang mendarah daging
(internalized value) dan sangatlah susah untuk berubah dan cenderung
dipertahankan bila nilai itu sangat menguntungkan bagi dirinya.
16. 4. ETNOSENTRISME
Jadi, yang dimaksud dengan etnosentris adalah suatu
anggapan dari kelompok sosial bahwa kelompoknyalah
yang paling unggul.
5. POLITIK ALIRAN
Politik Aliran adalah suatu organisasi masyarakat yang
memiliki dekengan (jawa) untuk memelihara dan
menyejahterakan anggotanya. Contoh : Hahdhotul Ulama’
memiliki dekengan berupa Partai Kebangkitan Bangsa(PKB),
Muhammadiyyah memiliki dekengan berupa Partai Amanat
Nasional(PAN), dll.
17. 1. Konflik
Merupakan suatu proses disosiatif yang
memecah kesatuan di dalam masyarakat.
Contohnya seperti konflik SARA
2. Disintegrasi
Disebut pula disorganisasi, merupakan
suatu keadaan dimana tidak ada
keserasian pada bagian-bagian dari
suatu kesatuan. Agar masyarakat
dapat berfungsi sebagai organisasi
harus ada keserasian antar bagian-
bagian
18. 3. Reintegrasi
Disebut juga reorganisasi, dilaksanakan apabila
norma-norma dan nilai-nilai baru telas melembaga
(institutionalized) dalam diri warga masyarakat.
4. Kesenjangan sosial
19. Ada beberapa cara yang dapat ditempuh untuk
mengatasi masalah-masalah yang timbul akibat
keanekaragaman dan perubahan
kebudayaan, yaitu melalui berbagai pola hubungan
yang terdapat dalam masyarakat majemuk
1. asimilasi
2. self-segretion
3. integrasi
4. pluralism
5. empati
6. toleransi
20. 1. Melalui hubungan yg harmonis antar
masyarakat
2. Munculnya rasa penghargaan terhadap
budaya lain
3. Merupakan benteng pertahanan terhadap
ancaman yg timbul dari budaya kapital yg
cenderung melumpuhkan budaya yg
beranekaragam
4. Sebagai alat untuk membina dunia yg aman
5. Mengajarkan pandangan bahwa kebenaran
itu tidak dimonopoli oleh seseorang atau
kelompok saja
21. Dalam masyarakat
multikultural, terdapat banyak masalah
namun jika masyarakat multikultural itu
dapat menyesuaikan diri dengan
perbedaan yang ada, maka masyarakat
itu mengalami integrasi. Dan
sebaliknya, jika masyarakat itu tidak dapat
menyesuaikan diri dengan perbedaan
yang ada, maka masyarakat itu
mengalami disintegrasi.
22. Menurut kelompok kami, bangsa
harus bisa menanamkan sikap toleransi
dan empati antar warga indonesia
sehingga para generasi muda dapat
meneruskan budaya yang ada dan
budaya kita tidak punah ataupun diklaim
bangsa lain