Dokumen tersebut merangkum kronologi dugaan pelanggaran disiplin oleh pegawai BPS Budianto Ritonga karena sering tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah antara tahun 2010-2011. Terdapat indikasi ketidaksesuaian pada surat keterangan sakit yang diajukan dari rumah sakit RSUP Hj. Adam Malik Medan.
1. Kronologis Dugaan Pelanggaran Terhadap Disiplin yang dilakukan oleh Sdr. Budianto Ritonga
• Berikut kronologis Dugaan Pelanggaran Disiplin Tidak Masuk Kerja Tanpa Alasan Yang Sah yang
dilakukan oleh Sdr. Budianto Ritonga, dengan NIP 19810530 200502 1 001, Pangkat Pengatur Muda
Tingkat I (II/b) dengan jabatan Staf Subbagian Tata Usaha, BPS Kabupaten Samosir;
• Bahwa Sdr. Budianto Ritonga adalah Pegawai BPS Kabupaten Samosir yang diangkat berdasarkan SK
Kepala BPS Provinsi Sumatera Utara Nomor : 177/KPG Tahun 2009, tanggal 31 Maret 2009;
No
.
Dugaan Pelanggaran
Disiplin
Periode/Tanggal Jumlah
(hari)
Keterangan
1 Tidak masuk kerja tanpa
alasan yang sah
Juli - Desember
2010
180 hari
kerja
Ditindak lanjuti dengan surat
panggilan I dan II tgl 28-01-2011
2 Tidak masuk kerja karena
beristirahat dengan alasan
sakit, didiagnonas head
injury dan fraktur
Desember 2010 50 hari
kalender
Surat Ket. RS Adam Malik tanpa
no. Surat, tgl 09-12-2010 perlu
dilakukan cross check ke instansi
bersangkutan
3 Tidak masuk kerja karena
beristirahat dengan alasan
sakit, tanpa keterangan
diagnosa
Desember 2010 17 hari
kalender
Surat Ket. RS Adam Malik tanpa
no. Surat, tgl 17-12-2010 perlu
dilakukan cross check ke instansi
bersangkutan
4 Tidak masuk kerja karena
beristirahat dengan alasan
sakit, tanpa keterangan
diagnosa
Januari – februari
2011
60 hari
kalender
Surat Ket. RS Adam Malik no.
05062, tgl 03-01-2011 terdapat
kejanggalan penomoran surat dan
tanggal dikeluarkannya surat
keterangan
5 Tidak masuk kerja karena
beristirahat dengan alasan
sakit, tanpa keterangan
diagnosa
Februari – Maret
2011
60 hari
kalender
Surat Ket. RS Adam Malik no.
05063, tgl 04-02-2011 terdapat
kejanggalan penomoran surat dan
tanggal dikeluarkannya surat
keterangan,
6 Tidak masuk kerja tanpa
alasan yang sah
Januari 2011 21 hari
kerja
Ditindaklanjuti dengan surat
panggilan I dan II tgl 28-01-2011
7 Tidak masuk kerja tanpa
alasan yang sah
Februari 7 hari kerja Tidak ada tindak lanjut
8 Total seluruh Kumulatif
tidak masuk kerja
Sejak 2010 sd 14
februari 2011
208 hari
kerja
Ditindak lanjuti dengan
pemanggilan untuk pemeriksaan,
kemudian dijatuhkan hukuman
disiplin berupa pernyataan tidak
puas secara tertulis, no. 001/2011
yg dikeluarkan oleh pejabat
struktural eselon III
9 Surat Jawaban dari
Budianto Ritonga
22-03-2011 Ijin tidak
masuk
sampai
dengan tgl
04-04-2011
2. 10 Tidak masuk kerja dengan
alasan tidak sah sejak
Januari 2011 s.d Surat
Pemanggilan I dari BPS
Provinsi Sumatera Utara
Januari 2011 s.d
tanggal 05 Mei 2011
78 hari
kerja
Tanpa keterangan, untuk
selanjutnya diproses ke pusat
11 Tidak masuk kerja dengan
alasan tidak sah sejak
Januari 2011 s.d Surat
Pemanggilan I dari BPS
Provinsi Sumatera Utara
Januari 2011 s.d
tanggal 12 Mei 2011
83 hari
kerja
Panggilan I tidak hadir,
dilanjutkan panggilan ke II untuk
diperiksa tanggal 13 Mei 2011
Demikian kronologis dugaan pelanggaran disiplin kewajiban yang dilakukan oleh Sdr. Budianto Ritonga.
Trimakasih.
Informasi tambahan tentang Surat Keterangan Sakit yang dikeluarkan oleh Pihak RSUP. Hj. Adam Malik
Medan, yakni :
1. Bahwa, terdapat kejanggalan pada surat keterangan yang diterbitkan oleh Rumah Sakit Umum Hj. Adam
Malik Medan yang dilampirkan, seperti :
a. Salah satu Kop Surat Hj. Adam Malik Medan yang berbentuk Foto Copy;
b. Dokter yang mengeluarkan Surat Keterangan tidak terdaftar di rumah sakit Hj. Adam Malik;
c. Jumlah Hari yang diberikan untuk istirahat diluar batas kewajaran dengan rentang waktu
antara surat yang satu dengan yang lain saling berdekatan, Seperti contoh :
• Surat Keterangan tgl 09 Desember 2010 dengan Surat Keterangan Sakit tanggal 17
Desember 2010 sangat berdekatan yakni hanya berjarak 8 hari, padahal waktu istirahat yang
diberikan pada Surat Keterangan Sakit tanggal 09 Desember 2010 selama 50 (lima puluh) hari;
• Pada Surat Keterangan Sakit tanggal 03 Januari 2011 dan Surat Keterangan Sakit tanggal 04
Februari 2011 juga terdapat kejanggalan dimana rentang waktu istirahat diberikan berlebihan,
dimana belum habis waktu istirahat yang berlaku di Surat Keterangan Sakit tanggal 03 Januari 2011,
sudah dikeluarkan lagi surat Keterangan Sakit Tanggal 04 Februari 2011.
2. Bahwa, berdasarkan pengakuan dari pegawai rumah sakit RSUP Hj. Adam Malik Medan, setelah
diperlihatkan keempat Surat Keterangan Sakit an. Budianto Ritonga, juga merasakan adanya kejanggalan
diantaranya :
a. Ibu Royana (Staf Bag. Registrasi Pasien), setelah dilakukan pemeriksaan di daftar registrasi
pasien, tidak menemukan nama Budianto Ritonga sesuai dengan Surat Keterangan Sakit yang
dilampirkan;
b. Ketentuan jumlah hari yang diberikan untuk Surat Keterangan Sakit paling lama adalah 3
(tiga) hari, dan diluar dari itu apabila memerlukan waktu lama untuk perawatan akan dikeluarkan
Surat Keterangan Rawat.
c. Ibu Berliana (Staf di Bagian Perawatan Orthopedy dan Saraf), setelah dilakukan pemeriksaan
surat keterangan Sakit yang dikeluarkan, tidak terdaftar surat keterangan Sakit an. Budianto Ritonga.
d. Menurut Ibu Berliana, bahwa bagian perawatan orthopedy dan saraf hanya mengeluarkan
surat rujukan untuk opname ataupun Surat Keterangan Rawat. Mengenai Dokter yang mengeluarkan,
3. beliau juga tidak mengenali dokter yang melakukan penanganan terkait dengan diagnosa Head Injury
dan Fraktur (Kecelakaan patah kaki dan cidera di kepala).
e. Informasi yang diperoleh dari Poliklinik Bedah, juga tidak mengenali dokter Alfi S. Rangkuti
yang tertera pada surat Keterangan Sakit tanggal 09 Desember 2010; Surat Keterangan Sakit tanggal
03 Januari 2011 dan Surat Keterangan Sakit tanggal 04 Februari 2011, mereka hanya mengenali dokter
Budi, itupun pada Surat Keterangan Sakit tertanggal 17 Desember 2010 terdapat kejanggalan dimana
biasanya beliau mengeluarkan Surat Keterangan Sakit dengan mencantumkan nama lengkap yakni Dr.
Budi Irwan, Sob.SPk,.
3. Pihak RSUP Hj. Adam Malik menyarankan agar pasien yang bersangkutan dimintakan RM (Rekam
Medik) agar dapat diketahui apakah benar yang bersangkutan menjalani perawatan, sehingga dikeluarkan
Surat Keterangan Sakit, begitu juga akan diketahui dokter mana yang melakukan perawatan tersebut.