2. Keselamatan kerja di laboratorium merupakan hal
yang utama yang harus diperhatikan
Merupakan prasyarat utama untuk kegiatan lab
(praktikum dan penelitian)
Ditetapkan dalam standar keselamatan lab
3. Rencanakan percobaan yang akan dilakukan
sebelum memulai praktikum.
Gunakan perlatan kerja seperti kacamata
pengaman untuk melindungi mata, jas
laboratorium untuk melindungi pakaian dan
sepatu tertutup untuk melindungi kaki.
Dilarang memakai sandal atau sepatu terbuka
atau sepatu berhak tinggi.
4. Wanita/pria yang berambut panjang harus
diikat.
Dilarang makan, minum dan merokok di
laboratorium.
Jagalah kebersihan meja praktikum, apabila
meja praktiukm basah segera keringkan dengan
lap basah.
5. Hindari kontak langsung dengan bahan kimia.
Hindari mengisap langsung uap bahan kimia.
Bila kulit terkena bahan Kimia, janganlah
digaruk agar tidak tersebar.
Pastikan kran gas tidak bocor apabila hendak
mengunakan bunsen.
Pastikan kran air dan gas selalu dalam keadaan
tertutup pada sebelum dan sesudah praktikum
selesai.
6. Desain bangunan
Perlu diperhatikan : sistem keamanan gedung
(emergency exit, emergency stairs, fire extinguiser,
hydrant)
Tempat penyimpanan alat, bahan kimia, gas
meja kerja ( posisi aman, spesifikasi, meja
instrumen)
8. Klasifikasi Kebakaran menurut NFPA (U.S.):
Class Auntuk api biasa: kertas terbakar, lumber, cardboard, plastik,dll.
Class B untuk api yang ditimbulkan oleh zat mudah terbakar dan
mudah nyala : bensin, kerosin, and pelarut organik umum yang
digunakan di laboratorium.
Class C untuk api yang timbul dari peralatan listrik : appliances,
switches, panel boxes, power tools, hot plates and stirrers.
Class D untuk api yang timbul dari logam mudah menyala :
magnesium, titanium, potassium and sodium dan reagen pyrophoric
organometallic seperti alkyllithiums, Grignards and diethylzinc.
Class K untuk api dapur. Katagori ini telah ditambahkan pada
NFPA portable extinguishers Standard 10 tahun 1998.