Teks tersebut membahas tentang pentingnya menjadi mahasiswa Muslim yang otodidak dan tidak hanya atotidak. Mahasiswa Muslim perlu terus belajar dan mengembangkan pengetahuannya secara mandiri dan tidak hanya bergantung pada pendidikan formal. Teks tersebut juga memberikan beberapa saran untuk menjadi mahasiswa Muslim yang otodidak seperti menjadikan kajian sebagai kebutuhan dan saling berbagi ilmu.
2. Otodidak
Otodidak atau autodidak (dari bahasa Yunani autodídaktos = "belajar
sendiri") merupakan orang yang tanpa pendidikan formal bisa mendapatkan
banyak pengetahuan dan dasar empiris yang besar dalam bidang tertentu.
Mereka mendapatkan pengetahuan tersebut dengan belajar dan usaha
sendiri.
Atotidak
Atotidak (dari bahasa Indonesia “atau” dan “tidak” = “mau ga mau")
merupakan orang yang bergantung pada pendidikan formal (terpaksa
ataupun sukarela). Mereka mengetahui sedikit banyak pengetahuan dari
pendidikan formal yang ia ikuti. Tanpa ada usaha, gairah, kemauan untuk
terus meng-upgrade ilmu tersebut yang sebenarnya berpotensi pada dirinya.
So, mau ga mau..”yang penting aku udah kuliah, mending.. dari pada engga”.
4. Jadi kesimpulannya…
• Dahulu para shahabat radiyallahu anhum bisa
menggenggam Islam dengan sangat kuat karena
mereka hidup bersama dengan wahyu. Sekarang
wahyu telah terputus dengan wafatnya Rasulullah.
Bagaimana dengan kita?
• Tatkala musuh selalu meng-upgrade ribuan cara
untuk menaklukkan Islam dan Muslimin, apa kita
merasa cukup dengan apa yang kita miliki sekarang
untuk menjaga agama ini?
5. Masih ada alasan lain untuk jadi
Mahasiswa Muslim yang
ATOTIDAK???
6. Lantas, Bagaimana Menjadi
Mahasiswa Muslim yang OTODIDAK
itu…?
• Menjadikan kajian/taklim sebagai sebuah
kebutuhan.• Saling mengingatkan.
• Menuntut ilmu dari siapapun (tidak pilah-pilih)
selama yang dibawa adalah kebenaran.
• Menghargai siapapun yang berbicara (lebih pandai
dari kita atau sebaliknya)
• Mengamalkan ilmu yang baru saja didapatkan.
• Menyampaikan kepada siapapun (priporitaskan
orang terdekat) ilmu yang kita dapat.
• Sedikit tapi kontinyu.
8. Seharusnya mata kita
terbelalak..!!!
Samuel Zwemmer (seorang orientalis-
missionaris) dalam konferensi gereja
di Yerusallem tahun 1935 pernah
berkata:
"Tujuan kita adalah secara langsung
mengkristenkan Muslim. Tapi hal itu
tidak sanggup kita laksanakan.
Namun yang perlu diingat adalah
MENJAUHKAN Muslim dari Islam. Ini
yang harus kita capai walaupun
mereka tidak bergabung dengan
kita…"
9. Dua Tujuan Utama Mereka
1. Memalingkan perhatian
muslimin dari aqidah uluhiyah
dengan pentas-pentas hiburan.
2. Memalingkan generasi Islam dari
keislamannya dengan teknologi
yang semakin menggiurkan.
12. الفكر وة غز
Perang Pemikiran
“...Musuh kita kali ini, bukan menusuk dari
samping kanan dan kiri, atas dan bawah, atau
depan dan belakang tapi mereka menusuk dari
dalam ke luar...”
15. Hubungan secara vertikal :
‘ULUHIYAH
Hubungan secara horizontal : MU’AMALAH
DI LUAR KEDUANYA TIDAKLAH
PENTIING...
16. Sebab, mereka cenderung
mengutamakan merk, label, kulit,
dan formalitas semata..
Betapa banyak orang di luar sana yang tak peduli
dengan hakikat, esensi, dan kesejatian..
17. Bisa jadi, suatu saat, ada orang yang
terinspirasi untuk membesut merek:
Ganja Aroma Kurma
Riba Syari’ah
Bir Zaitun
Narkoba Pencipta Khusyuk
Pakaian Renang Muslimah
Diskotik Syar’i
21. Semua itu menunjukkan bahwa
ilmu sejatinya harus dipelajari
seluruhnya…
Bukan mengambil separuh
dan membuang separuh
lainnya...
قالتعالى:”ياأيهاالذينأمنواادخلوافيالسلمكافةوالتتبعوا
خطواتالشيطانإنهلكمعدومبين“(البقرة:208)
22. Tahukah Anda, kenapa sholawat dan salam
selalu dikirimkan untuk para Shahabat
radiyallahu ‘anhum???
24. Umar ibnu Khaththab radiyallahu ‘anhu :
malam berlalu…
tapi tak mampu kupejamkan mata
dirundung rindu kepada mereka
yang wajahnya mengingatkanku akan
surga
wahai fajar,
terbitlah segera,
agar sempat kukatakan pada mereka
“Aku mencintai kalian karena Allah”
26. Bersama mereka, syariat Islam ditetapkan…
Karena mereka, wahyu dari langit turun
untuk Muhammad…
Oleh mereka pula, Islam menjadi agama
dan ajaran yang memukau….