1. -Aji Setyawan (01)
-Andita Wahyu P (02)
-Dimas Prastica A (05)
-Fakhrur Rizal M (06)
-Farchan Rifai (08)
-Perdana HB (22)
2.
3. Mata merupakan alat
optik yang
mempunyai cara
kerja seperti
kamera. Mata terdiri
atas kornea, pupil,
Gambar Mata iris, lensa, aqueous
humour, vitreous
humour, retina, dan
otot siliar.
Klik disini
4. Kornea adalah
selaput luar bola
mata yang
berfungsi sebagai
pelindung bagian-
bagian dalam mata
Pupil adalah celah
bundar di tengah
iris. Pupil
merupakan
Gambar Bagian-Bagian Mata
(Sumber : Encarta 2007)
tempat
lewatnya cahaya yang menuju ke retina.
Iris adalah lapisan di depan lensa mata
berfungsi untuk mengatur lebar pupil
sehingga banyaknya cahaya yang masuk ke
mata dapat dikendalikan.
5. Lensa mata
adalah benda
bening di dalam
bola mata yang
berbentuk
cembung. Fungsi
lensa tersebut
adalah untuk
memfokuskan
cahaya atau
bayangan benda
Gambar Bagian-Bagian Mata agar tepat jatuh
(Sumber : Encarta 2007) di retina.
Aqueous humour adalah cairan yang
terdapat diantara kornea dan lensa mata.
6. Vitreous humour
adalah cairan yang
terdapat diantara
lensa mata dan
retina. Kedua cairan
tersebut berfungsi
untuk memberi
bentuk dan
kekokohan pada
mata
Retina adalah
lapisan terdalam
dari dinding bola
mata yang
berfungsi sebagai
Gambar Bagian-Bagian Mata layar
(Sumber : Encarta 2007)
penerima cahaya / bayangan benda. Lapisan
retina yang mengandung sel-sel peka cahaya
disebut bintik kuning. Sedangkan sel-sel retina
yang tidak peka cahaya disebut bintik buta.
Otot siliar, adalah bagian mata yang mengatur
jarak fokus lensa mata.
7. Lensa Mata memiliki kemampuan mencembung
dan memipih, Bila benda yang dilihat oleh mata
terletak pada jarak yang sangat dekat, maka
lensa mata akan makin cembung sehingga jarak
fokus lensa akan semakin kecil.
Sebaliknya bila benda yang dilihat terletak pada
jarak yang sangat jauh maka lensa mata akan
makin tipis sehingga jarak fokus lensa makin
besar.
8. Kemampuan lensa mata untuk menebal dan menipis
disebut dengan Daya Akomodasi
Bayangan yang dibentuk oleh lensa mata pada retina
memiliki sifat : nyata, terbalik dan diperkecil.
9. Mata mempunyai jarak penglihatan yang jelas pada
daerah yang dibatasi oleh dua titik yaitu titik
dekat (punctum proximum = PP) dan titik jauh
(punctum remotum = PR).
• Titik dekat adalah titik terdekat yang masih dapat
dilihat dengan jelas oleh mata yang berakomodasi
maksmum.
• Titik dekat mata normal (emetropi) berkisar antara
25 – 30 cm.
• Titik jauh adalah titik terjauh yang masih dapat
dilihat dengan jelas oleh mata yang tak
berakomodasi.
• Titik jauh mata normal (emetropi) adalah tak
berhingga (~).
11. Mata Rabun dekat (Hipermetropi)
Mata tidak mampu melihat dgn jelas benda-
benda yang dekat
Titik dekat (PP) > 25 cm
Titik jauh (PR) = ~
Bayangan benda yang dekat (S<PP) akan jatuh di
belakang retina
Dapat dibantu dengan menggunakan Kaca mata
lensa positif
Kekuatan lensa kaca mata yang diperlukan dapat
ditentukan dengan persamaan :
1 P = Kekuatan Lensa
P 4 kaca mata (Dioptri)
PP PP = Titik dekat mata
(meter)
12. Rabun jauh (Miopi)
• Kemampuan lensa mata untuk memipih rendah
• Mata tidak mampu melihat dengan jelas benda-
benda yang jauh
• Lensa cekung menyebarkan sinar sehingga mata
miopi dapat memfokuskan bayangan pada
retina. Bayangan maya dibentuk oleh lensa
cekung sebagai benda pada titik jauh
13. Rabun jauh (Miopi)
Titik jauh mata lebih dekat dari ~
Bayangan benda yang jauh jatuh di depan
retina
Dapat dibantu dengan menggunakan kacamata
berlensa negatif
Kekutan lensa kacamata yang diperlukan
dapat ditentukan dgn persamaan berikut :
P = Kekuatan Lensa kaca
1 mata (Dioptri)
P PR = Titik jauh mata
PR (Meter)
14. Mata Tua (Presbiopi)
Diakibatkan karena berkurangnya daya
akomodasi mata
Mata tidak mampu melihat dengan jelas benda-
benda yang jauh maupun yang dekat
Titik dekat mata lebih besar dari 25 cm
Titik jauh mata lebih dekat dari ~
Dapat dibantu dengan menggunakan kacamata
berlensa rangkap
15. Astigmatisma
• Diakibatkan oleh kornea
mata yang tidak berbentuk
sferik, melainkan lebih
melengkung pada satu
bidang dari pada bidang
yang lainnya.
• Benda titik akan difokuskan
sebagai garis pendek.
Memfokuskan sinar-sinar pada bidang vertikal lebih
pendek dari pada sinar-sinar pada bidang horisontal.
Apabila penderita astigmatisma melihat sekumpulan
garis-garis vertikal akan tampak jelas, sementara
garis-garis horizonal akan tampak kabur.
• Dapat dibantu dengan menggunakan kaca
mata yang berlensa silinder
16. 1. Seorang penderita Jawab
rabun jauh, memiliki
titik jauh 1 m, 1
tentukan kekuatan P
lensa kacamata yang PR
diperlukan agar
dapat melihat 1
seperti mata normal P
1
Penyelesaian
Diketahui
P 1
PR = 1 m Jadi :
Ditanyakan P = ….?
P - 1 Dioptri
17. 2. Seorang penderita Jawab
rabun dekat,
memiliki titik dekat 1
50 cm, tentukan P 4
kekuatan lensa PP
kacamata yang
diperlukan agar 1
dapat melihat P 4
seperti orang normal 0,5
Penyelesaian P 4 2 2
Diketahui
Jadi :
PP = 50 cm = 0,5 m
Ditanyakan P = ….? P 2 Dioptri
18. Referensi
• Fisika, Panduan belajar, Primagama, 2010
• Mudah dan kreatif belajar Fisika, kelas X, Dudi
Indrajit, BSE
•Fisika Untuk SMA dan MA kelas X, Karyono, BSE
•Fisika Untuk SMA dan MA kelas X, Sri Handayani, BSE
•http://sidikpurnomo.net/pembelajarafisika/alat-alat-optik