SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
Laporan Rencana hal 4 - 1
KAJIAN EMPIRIS DAN TIPOLOGI
BANGUNANPENGHUBUNG RUANG ANTAR BANGUNAN
4.1. Kajian Empiris Perkembangan Bangunan Penghubung Antar Bangunan
Rencana Pemanfaatan dan Pengendalian Ruang Antar Bangunan khususnya
dalam pengembangan bangunan penghubung antar bangunan merupakan
bangunan yang di bangun diatas ataupun di bawah prasarana kota. Dilihat
dari fungsi dasar bangunan ini adalah merupakan bangunan prasarana
sebagai fasilitas pejalan kaki yang menghubungkan antar bangunan maupun
fasilitas pejalan kaki untuk menyeberang prasarana kota khususnya yang
menghubungkan antar bangunan. Dalam perkembanganya fungsi dasar
sebagai fasilitas pejalan kaki ini selanjutnya di tambahkan fungsi fungsi lain
(fungsi komersial) yang dapat menjadi penarik pejalan kaki maupun memberi
nilai ekonomi terhadap sarana pejalan kaki. Selain itu penghubung antar
bangunan yang melintasi prasarana kota ini juga berkembang di kawasan
industri sebagai bagian daripada proses produksi di kawasan industri. Untuk
memberikan gambaran terhadap fungsi bangunan penghubung antar
bangunan ini berikut ini di sampaikan beberapa contoh yang ada di luar
negeri dan di Jakarta.
4.1.1. Kajian Empiris Dari Luar Negeri.
Salah satu contoh pengembangan bangunan penghubung antar bangunan
yang cukup terkenal di luar negeri adalah pengembangan skyway di
Minneapolis yang mulai di kembangkan pada tahun 1962. Pengembangan
skyway di menneapolis dilatar belakangi oleh kebutuhan untuk melindungi
pejalan kaki dari cuaca, khususnya pada musim dingin. Selain itu juga
kebutuhan untuk meningkatkan aliran pejalan kaki kearah bangunan pada
setiap blok . Dalam kaitannya dengan pemusatan ruang parkir pada gedung
parkir , keberadaan skyway di Minneapolis sangat mendukung keberhasilan
4
Laporan Rencana hal 4 - 2
pengembanagn gedung parkir yang terpisah dengan bangunan bangunan
utama
Minneapolis Skyway System
Minneapolis adalah kota terbesar di Minnesota dan ibu kota provinsi dari
Hennepin County. Dia menempel dengan Saint Paul, ibu kota negara bagian
dan kota-terbesar kedua. Bersama mereka membentuk pusat wilayah
metropolitan Twin Cities (Minneapolis-St. Paul), yang merupakan ke-15
terbesar di Amerika Serikat, dengan sekitar 3 juta penduduk.
Meneapolis skyway system merupakan koneksi jalur pejalan kaki yang saling
terkait yang menghubungkan berbagai bangunan di 69 blok kota penuh dan
memungkinkan orang untuk berjalan dalam kenyamanan sepanjang tahun
Laporan Rencana hal 4 - 3
iklim-dikendalikan. Skyway menghubungkan lantai kedua dan ketiga dari
berbagai bangunan menara yang berfungsi sebagai perkantoran, hotel, bank,
kantor perusahaan dan pemerintah, restoran, dan toko ritel dan fasilitas
olahraga. Beberapa Kondominium dan Apartemen kompleks juga terhubung
dengna skyway sehingga memungkinkan warga untuk hidup, bekerja, dan toko
pusat kota tanpa harus meninggalkan sistem skyway
Beberapa hal yang dapat di pelajari daripada pengembangan jembatan
penghubung antar bangunan di Minneapolis antara lain :
Lokasi pada damija
 Skyway hanya dapat di bangun pada lantai ke dua
 Kecuali jika melintasi jalan-jalan dan gang-gang, skyway jembatan dan
koridor harus berada dalam garis properti dan tidak akan mengganggu
hak publik atas dari jalan
 Semua skyways harus tegak lurus terhadap trotoar, jalan-jalan, dan
lorong-lorong yang mereka di lalui (dilintasi)
 Apabila memungkinkan, semua skyways yang melintasi trotoar, jalan-
jalan, dan gang-gang dibangun di bagian tengah blok atau di ujung dari
pada blok
Bentuk arsitektur
 Minimum dan Maksimum Ketinggian di atas jalan atau ketinggian
jembatan skyway jembatan harus minimal 16 kaki - 6 inci (16 '6 ") di atas
jalan atau gang.
 Minimum dan Maksimum Lebar jembatan skyway
lebar interior koridoor jembatan Skyway interior minimal 12 kaki , antara
pegangan tangan didalam koridoor tidak lebih dari 30 kaki disarankan 18
kaki
 Horisontal dan Vertical Alignment:
Dalam elevasi, jembatan skyway harus dirancang horizontal sejajar dengan
permukaan jalan dan vertikal tegak lurus terhadap bangunan yang
dihubungkan.
Laporan Rencana hal 4 - 4
 transparansi
Jembatan Skyway harus dirancang dengan facade transparan untuk
memberikan pandangan ke dalam dan keluar dari skyway dengan tujuan
untuk menjaga keamanan dalam Sistem Skyway.
Aksesibilitas
 Koridor jembatan Skyway harus dirancang harus memiliki akses yang jelas
dan mudah menghubungkan antara jalan dan lantai skyway. Lift, tangga,
dan eskalator yang menghubungkan jalan dan lantai jembatan skyway
harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga mudah di akses dari trotoar
 Semua pintu akses yang menghubungkan jembatan skyway jembatan
dengan bangunan harus merupakan pintu gesar yang dioperasikan secara
mekanik dan otomatis . Dalam tidak memungkinkan maka pintu diaktifkan
terbuka kearah lalu lintas pejalan kaki
Pencahayaan dan pengkondisian udara
 Suhu udara didalam jembatan skyway harus dipanaskan sampai minimum
55 derajat Fahrenheit di musim dingin dan berventilasi tidak melebihi
suhu luar ruangan di musim panas.
 pencahayaan eksternal: Jika pembangunan skyway harus menghilangkan
lampu penerangan jalan, maka lampu penerangan jalan pengganti harus
disediakan di bawah skyway baru sehingga memberikan pencahayaan
dengan tingkat yang sama sebagai penerangan jalan di blok sekitarnya.
 Pencahayaan internal: pencahayaan internal didalam jembatan skyway
harus memiliki kekuatan cahaya yang seimbang dengan koridor, dan
elemen sirkulasi vertikal (lift, eskalator, dan tangga) untuk menjaga efek
kontras yang tajam
Tata Informasi
 Tanda yang menunjukan arah dan dan tanda yang menunjukkan jam
operasi harus dimasukkan dalam desain jembatan skyway jembatan dan
koridor jembatan skyway
Laporan Rencana hal 4 - 5
 Tanda yang menujukan pintu masuk skyway harus dapat dilihat dengan
jelas
 Tanda yang menunjukan Lift, tangga, dan eskalator yang menghubungkan
jalan dengan skyway harus dapat dlihat dengan jelas
 Semua bangunan bergabung dalam sistem skyway, bertanggung jawab
untuk pemasangan standar tata informasi dalam Skyway(Peta dan
Direktori Panel)
 Tidak diperkenankan memasang tata informasi yang melekat pada
jembatan skyway jembatan pada ruang milik jalan yang dimaksudkan
untuk dibaca masyarakat
Pemanfaatan ruang
 jembatan skyway harus prioritaskan untuk penggunaan sebagai sarana
pergerakan pejalan kaku. Penggunaan lain seperti ritel, tempat duduk
permanen, penjual, harus dibatasi pada jembatan skyway
 Beberapa jembatan skyway dan koridor dapat digunakan untuk tempat
duduk dan pertemuan umum selama acara khusus yang dijinkan oleh
Komite Penasehat Skyway
 Jam operasi jembatan skyway
o Senin – jumat : 06.30 – 22.00
o Sabtu : 09.30 - 20.00
o Minggu : tengah hari – 18.00
 pemilik properti dihimbau untuk mengoperasikan jembatan skyway,
koridor, dan elemen sirkulasi vertikal di luar jam standar operasi,
terutama selama musim liburan
Fungsi bangunan penghubung
a. Sarana pergerakan pejalan kaki
Bangunan jembatan penghubung antar bangunan di prioritaskan untuk
penggunaan sebagai sarana pergerakan pejalan kaki , namun pada
tempat tertentu dapat dikembangkan sebagai tempat duduk, retail dan
pameran
Laporan Rencana hal 4 - 6
b. Penggunaan sebagai bangunan Parkir (gedung parkir)
Bangunan penghubung antar bangunan diatas jalan pada ruas tertentu
di di fungsikan sebagai bangunan pusat parkir yang dihubungkan
dengan jembatan skyway kearah bangunan bangunan utama.
Bangunan gedung parkir yang di bangun diatas jalan di hubungkan
dengan beberapa ramp dengan jalan utama sebagai akses ke gedung
parkir
1. Fungsi bangunan yang di hubungkan
Jembatan penghubung antar bangunan menghubungkan bangunan dengan
fungsi yang beragam seperti hotel, perdagangan, perkantoran, hunian
susun )
Koridoor jembatan penghubung antar bangunan di pergunakan khusus untuk pergerakan pejalan kaki
Bangunan diatas jalan dipergunakan sebagai gedung parkir yang terhubung dengan ramp dengan
jalan utama
Bangunan diatas jalan dipergunakan sebagai gedung parkir yang terhubung bangunan lain dengan
jembatan skyway
Laporan Rencana hal 4 - 7
2. Perletakan bangunan penghubung
a. Bangunan sudut di kedua sisi bangunan yang menghadap jalan
b. Diatas jalan kereta api (trem) dan jalan utama
3. Akses bangunan penghubung
Jembatan penghubung antar bangunan selain memilliki akses dari
bangunan yang dihubungkan juga memiliki akses dari trotoar
(pesdesterian terbuka yang dihubungkan dengan pintu dan juga dari
parkir di gedung yang dihubungkan.
jembatan skywaydi letakkan pada persimpangan jalan
jembatan skywaydi letakkan pada persimpangan jalan
jembatan skywayterhubung je jalan (trotoar)
melaluipintu akses kebangunan yang
dihubungkan atau dengan akses tersendiri
namun tetap masuk kedalam bangunan
Parkir pada bangunan juga di hubungkan
dengan jembatan skyway
Laporan Rencana hal 4 - 8
4. Facade
Jembatan penghubung antar bangunan memiliki tampilan bidang
transparan lebih besar di bandingkan dengan bangunan bidang masive.
Hal ini dimaksudkan agar aktivitas didalam jembatan dapat dilihat dari
luar untuk menjamin keamanan pejalan kaki didalam jembatan
penghubung antar bangunan
5. Signage
Di Jembatan penghubung antar bangunan yang terletak pada ruang
milik jalan tidak diperkenankan untuk menempelkan reklame atau
signage lainnya kecuali informasi yang berkaitan dengan keberadaan
jembatan penghubung antar bangunan
Facade bangunan jembatan skyway
dirancang transparan untuk memberikan
pandangan ke dalam dan keluar dari skyway
dengan tujuan untuk menjaga keamanan
dalam Sistem Skyway
Tidak diperkenankan memasang tata informasi yang melekat pada jembatan skyway jembatan
pada ruang milik jalan yang dimaksudkan untuk dibaca masyarakat
Apabila terdapat bidang masiv maka komposisi
bidang masiv dan transparan adalah 20 : 80
Laporan Rencana hal 4 - 9
4.1.2. Kajian empiris dari dalam Negeri
Jembatan penghubung antar bangunan juga semakin banyak di kembangkan
didalam negeri meskipun baru sebatas menghubungkan 2 atau 3 bangunan
yang dipisahkan oleh prasarana kota maupun didalam blok yang tidak
dipisahkan oleh prasarana kota. Beberapa contah yang ada di jakarta antara
lain jembatan penghubung antar bangunan di Pondok Indah Mall, Grand
Indonesia, Pasar Glodok, Pasar Cipulir, Pasar Tanah Abang, Pasar Senen.
Terlepas dari kelebihan dan kekurangan yang ada pada setiap bangunan
jembatan penghubung antar bangunan tersebut, perlu kiranya dikaji sebagai
referensi untuk pengembangan jembatan penghubung antar bangunan di
kabupaten Bekasi.
A. Jembatan penghubung antar bangunan Mall Pondok Indah
Di Jakarta mulai bermunculan beberapa pusat perbelanjaan (mal) yang
memiliki dua gedung atau lebih. Untuk menghubungkan dua bangunan mall
yang terpisah oleh jalan, dipergunakan jembatan.
Di pusat perbelanjaan Mall Pondok indah, jembatan tidak tidak hanya
berfungsi sebagai sarana untuk mendukung pergerakan pejalan kaki yang
menghubung kan 2 bangunan, mamun di tambahkan fungsi fungsi lain yang
memberi nilai lebih terhadap jembatan penghubung.
Skywalk yang menghubungkan Pondok Indah Mal (PIM) satu dan dua terbagi
menjadi dua, yakni Skywalk Utara dan Skywalk Selatan. Masing-masing
memiliki dua jembatan bertingkat 2. Jadi, total ada empat buah jembatan yang
menghubungkan PIM satu dan dua Berdasarkan pengamatan dilapangan
bahwa jembatan penghubung antar bangunan yang menghubungkan PIM 1
dan PIM 2 melintasi jalan Metro Pondok Indah merupakan jalan arteri dengan
lebar ROW kurang lebih 45 m. Bangunan di bangun pada peruntukan lahan
zona perkantoran, perdagangan dan jasa.
Laporan Rencana hal 4 - 10
Ketika melewati jembatan ini,
pengunjung seolah-olah tidak
melewati sebuah jembatan,
melainkan seperti berjalan-jalan di
sebuah area mal. Ini lantaran
suasana Skywalk memang dibuat
menjadi bagian dalam pusat
perbelanjaan tersebut. Lengkap
dengan tenant-tenant berikut
dengan nilai tambah lain, yakni
dapat menikmati pemandangan
jalan di sisi kiri dan kanannya
Site plan Bangunan
jembatan penghubung
antar bangunan yang
menghubungkan Mal PIM
1 dan Mal PIM 2 dan
melintan prasarana kota
berupa jalan arteri
Laporan Rencana hal 4 - 11
Ukuran jembatan penghubung antar bangunan di Mall Pondok Indah kurang
lebih sebagai berikut :
Jembatan PIM 1 Jembatan PIM 2
Lokasi Kecamatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan
Peruntukan lahan Perkantoran, perdagangan dan jasa
Fungsi Bangunan yang dihubungkan Perdagangan dan jasa + perdagangan dan jasa
Fungsi jalan Arteri sekunder
ROW jalan 45 m
Lebar jembatan 12 m 20 m
Panjang jembatan yg melintas jalan 60 m 60 m
Panjang jembatan ke bangunan utama 105 m 120 m
Jarak antar jembatan 1 dan 2 130 m
Menikmati pemandangan sekitar PIM saat melalui jembatan memang mudah
dilakukan. Selain karena dindingnya yang menggunakan kaca tembus
pandang, juga karena Skywalk tepat berada di atas jalan raya. Sehingga lalu
lalang kendaraan dari dan ke PIM dapat terlihat jelas dari tempat ini.
Pengelola PIM menyediakan tempat duduk di setiap sisi kiri dan kanan
jembatan, tepat didekat kaca. Tempat duduk tersebut dapat digunakan oleh
setiap pengunjung untuk beristirahat. Baik sekadar duduk dan menikmati
pemandangan lalu lalang kendaraan, atau juga tempat makan dan minum yang
telah dibeli sebelumnya.
Bangunan jembatan penghubung
antar bangunan PIM 1 dari arah
selatan
 Reklame di tempatkan pada
ruang sempadan bangunan
sehingga tidak menutupi
pemandangan dari dalam
jembatan kearah luar dan
sebaliknya
Bangunan jembatan penghubung
antar bangunan PIM 2 dari arah
utara
 Reklame di tempatkan pada
ruang sempadan bangunan
sehingga tidak menutupi
pemandangan dari dalam
jembatan kearah luar dan
sebaliknya
Laporan Rencana hal 4 - 12
Jika diperhatikan, ada sedikit perbedaan pada tenant yang berlokasi di
Skywalk PIM. Kebanyakan tenant yang berada di sini biasanya tidak menyewa
dalam jangka panjang. Atau lebih tepatnya, hanya buka selama kurun waktu
dan peristiwa tertentu saja. Jenis barang yang ditawarkan pun umumnya
seragam. Skywalk menjadi tempat pameran untuk suatu jenis barang
tertentu. Misalnya, pengelola sedang membuat promosi tempat tidur, maka
tempat ini akan dipenuhi berbagai macam produsen atau pun distributor
tempat tidur.
Memanfaatkan jembatan sebagai lokasi bisnis menjadi pilihanyang cukup
menjanjikan. Banyaknya pengunjung yang menggunakan fasilitas ini menjadi
alasan utama kenapa banyak orang yang tertarik untuk membuka usaha di
jembatan. Khusus di PIM, karena sifatnya yang bisa digunakan secara eceran.
Maksudnya, dapat digunakan untuk jangka waktu yang lebih bebas. Atau
hanya untuk selang waktu dan moment tertentu saja. Jembatan penghubung
antar bangunan PIM membuktikan bahwa bagi mal jembatan tidak sekadar
alat untuk menghubungkan satu gedung ke gedung yang lain. Definisi
jembatan diperkaya menjadi sebuah hal yang memiliki nilai lebih. Mulai dari
sebagai sebuah potensi pengembangan bisnis hingga fasilitas untuk
memanjakan pengunjung
Bangunan jembatan penghubung
antar bangunan PIM 1 dari arah
utara
 Reklame di tempatkan pada ruang
sempadan bangunan dan sebagian
kecil pada dinding jembatan
sehingga tidak menutupi
pemandangan dari dalam
jembatan kearah luar dan
sebaliknya
Bangunan jembatan penghubung
antar bangunan PIM 2 dari arah
selatan
 Reklame di tempatkan pada ruang
sempadan bangunan dan sebagian
kecil pada dinding jembatan
sehingga tidak menutupi
pemandangan dari dalam jembatan
ke arah luar dan sebaliknya
 Bangunan di hubungkan dengna
halte busway di median jalan
dengan ramp untuk pejalan kaki
Laporan Rencana hal 4 - 13
Denah bangunan Bangunan
jembatan penghubung PIM 1
Denah bangunan Bangunan
jembatan penghubung PIM 2
Konstruksijembatan penghubung
antar bangunan mempergunakan
balok gelagar prategang dengan
bentang 20 m di pasang dengan jarak
1,8 m.
Di tengah median jalan di tambahkan
kolom penyangga untuk mendapatkan
bentang yang lebih lebar
Laporan Rencana hal 4 - 14
B. Jembatan penghubung antar bangunan Grand indonesia
Pada tahun 2007 Hotel Indonesia mengalami pemugaran. Selanjutnya setelah
dibuka kembali, hotel akan dikelola oleh grup Kempinski dan namanya diganti
menjadi Hotel Indonesia - Kempinski. Areal sekeliling Hotel Indonesia juga
dikembangkan menjadi kompleks multi-guna dengan nama Grand Indonesia
yang terdiri gedung perkantoran, apartemen, dan pusat perbelanjaan. Setelah
mengalami renovasi selama 5 tahun, tanggal 20 Mei 2009 Hotel Indonesia
Kempinski dibuka kembali oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.
Grand Indonesia Shopping Town terletak di kecamatan Menteng pada satu sisi
dan sisi lain terletak di kecamatan Tanah Abang, dibangun pada peruntukan
lahan campuran pada kecamatan menteng dan peruntukan lahan perkantoran,
perdagangan dan jasa pada kecamatan tanah abang .
Grand Indonesia Shopping Town terdiri dari tiga bagian: East Mall, West Mall
dan sebuah Skybridge yang menghubungkan kedua bagian tersebut.
Skybridge tersedia di lantai 1, 2, 3, 3A, dan 5 dengan sebuah foodcourt
Laporan Rencana hal 4 - 15
berkonsep Food Louver yang berada di lantai 3. Skybridge ini melintas jalan
Teluk Betung yang berfungsi sebagai jalan lingkungan dengnan ROW kurang
lebih 30 m.
Mal Grand Indonesia yang terletak di jalan protokol ini menjadikan jembatan
yang dimiliki sebagai salah satu keunggulan dan yang membedakannya
dengan mal lain. Berbeda dengan PIM yang mengecer lahan jembatannya, GI
justru menjadikan jembatannya sebagai sebuah pusat penghubung antar
bangunan
Jembatan penghubung
lokasi Kecamatan Tanah Abang dan kecamatan
Menteng (perbatasan)
Peruntukan lahan Perkantoran, perdagangan dan jasa ( di kec
Tanah Abang) dan fungsi Campuran (di
Kecamatan Menteng
Fungsi bangunan yang dihubungkan Perdagangan + perdagangan, Hotel, perkantoran,
perumahan susun
Fungsi jalan lingkungan
ROW jalan 30 m
Lebar jembatan 40 m
Panjang jembatan yg melintas jalan 48 m
Panjang jembatan ke bangunan utama 70 m
Grand Indonesia Shopping Town terdiri dari tiga bagian: East Mall, West Mall dan sebuah Skybridge yang
menghubungkan kedua bagian tersebut. Skybridge tersedia di lantai 1, 2, 3, 3A, dan 5
Laporan Rencana hal 4 - 16
Secara umum skybridge di Grand Indonesia ini menghubungkan fungsi
perdagangan (shopping centre) , residential (rumah susun), Office
(perkantoran) dan Hotel
Sesuai dengan namanya, Crossroad to the World merupakan jembatan untuk
menyeberang ke dunia lain. Di area yang terletak di lantai 3A dan lantai 5 ini,
terdapat empat konsep. Yaitu Timur Tengah, Asia, Amerika, dan Eropa. Ini
terlihat dari desain dan suasana mal yang berbeda. Timur Tengah diwakili
oleh desain ruangan khas Maroko. Asia diwakili Jepang, Amerika terjelma
dengan desain bagai kota New York, Amerika Serikat. Sementara Eropa
diwakili kota Paris, Prancis. Tiap kota didesain sesuai dengan karakteristik
yang menjadi ciri khas kota masing-masing. Setiap pengunjung akan disuguhi
perubahan suasana yang sangat terasa begitu memasuki sebuah area. Dengan
Grand Indonesia Shopping Town terdiri dari tiga bagian: East Mall, West Mall dan sebuah Skybridge yang
menghubungkan kedua bagian tersebut. Skybridge tersedia di lantai 1, 2, 3, 3A, dan 5
Skybridge yang tersedia di lantai 1, 2, 3,
3A, dan 5 Grand Indonesia Shopping
Town menghubungkan fungsi
perdagangan (shopping centre) ,
residential (rumah susun), Office
(perkantoran) dan Hotel
Laporan Rencana hal 4 - 17
konsep ini, setiap pengunjung yang melewati Skybridge GI seakan-akan tidak
melalui sebuah jembatan. Melainkan melewati empat negara di empat benua.
Pengunjung yang melewati area Crossroad to the World, bagai sedang
berwisata mengelilingi dunia. Food Louver terletak di lantai 3 di rancang
dengan modern unik yang terletak pada lantai dengan luas 3.200 meter
persegi dengan kapasitas tempat duduk lebih dari 500 kursi.
C. Jembatan penghubung antar bangunan Pasar Glodok
Jembatan penghubung antar bangunan yang di bangun di glodok merupakan
jembatan niaga pertama yang di bangun di Jakarta. Jembatan penyeberangan
orang yang juga di berfungsi sebagai pertokoan ini menghubungkan pasar
glodok dengan pusat perdagangan Harco Glodok. Jembatan penghubung antar
bangunan Glodog terletak di kecamatan Tamansari Jakarta Barat.
Pada prinsipnya jembatan ini di bangun untuk menghubungkan 2 pusat
perdagangan yang melintas jalan arteri sekunder Untuk mengurangi
penyeberang yang memotong arus lalu lintas dan menyebabkan kemacetan
maka di bangun jembatan penyeberangan. Keberadaan pertokoan di atas
jembatan selain untuk menarik penyerang jalan juga dimaksudkan untuk
memberikan nilai ekonomi pada jembatan penyerangan.
Didalam rencana detail tata ruang kota Kecamatan tamansari, jembatan
penghubung antar bangunan di kembangkan pada peruntukan lahan dengan
fungsi perdagangan dan jasa
Jembatan penghubung
Lokasi Kecamatan Tamansari Jakarta Barat
Peruntukan lahan Fungsi Perkantoran, perdagangan dan jasa ( di
kec Tanah Abang) dan fungsi Campuran (di
Kecamatan Menteng
Rencana Intensitas ruang KDB :
KLB :
Fungsi Bangunan yang di hubungkan Pertokoan dan pasar
Fungsi jalan Arteri sekunder
ROW jalan 37 m
Lebar jembatan 37 m
Panjang jembatan yg melintas jalan 40 m
Panjang jembatan ke bangunan utama 70 m
Laporan Rencana hal 4 - 18
Jembatan penghubung antar bangunan
glodog
Jembatan penghubung antar
bangunan yang menghubungkan
pasar glodong dengan pusat
perdagangan elektronik glodok di
kelola oleh PD Pasar Jaya
Merupakan bangunan 1 lantai yang
mnghubungkan lantai 2 bangunan
utama
Facade bangunan di rencanakan
masivedan di penuhi oleh reklame
komersial
Laporan Rencana hal 4 - 19
D. Jembatan penghubung antar bangunan Mall mangga dua
Jembatan penghubung antar bangunan yang di bangun di mal mangga dua
merupakan jembatan multi guna yang di bangun di Jakarta untuk
menghubungkan Mal ITC mangga dua yang terletak di dua kecamatan yaitu
kecamatan pademangan jakarta utara dan kecamatan swah besar di jakarta
pusat. Terdapat 4 buah jembatan penghubung antar bangunan yaitu :
1. Jembatan penghubung antar bangunan yang melintas prasarana kota
dalam hal ini jalan mangga dua raya. Terdapat dua jembatan yang
menghubungkan bangunan mal
2. Jembatan penghubung antar bangunan yang menghubungkan bangunan
perdagangan mal mangga dua dengan dusit mangga dua (perdagangan dan
hotel) jembatan penghubung antar bangunan ini tidak melintasi prasarana
kota dan ruang di bawah jembatan penghubung antar bangunan ini di
fungsikan sebagai ruang sirkulasi kendaraan bermotor
3. jembatan penghubung antar bangunan yang menghubungkan mall
mangga dua dengan harco mangga dua yang mana dan ruang di bawah
jembatan penghubung antar bangunan ini di fungsikan sebagai ruang
sirkulasi kendaraan bermotor
4. Selain itu juga terdapat jembatan penghubung antar bangunan yang
menghubungkan ITC mangga dua dengan pasar gapi mangga dua yang
mana dan ruang di bawah jembatan penghubung antar bangunan ini di
fungsikan sebagai ruang sirkulasi kendaraan bermotor
Jemb 1 Jemb 2 Jemb 3 Jemb 4 Jemb 5
Lokasi Kec Sawah
besar dan kec
Pademangan
Kec Sawah
besar dan kec
Pademangan
Kec Sawah
besar
Kec Sawah
besar
Kec
Pademangan
Peruntukan
lahan
Perkantoran, perdagangan dan jasa
Bangunan yg di
hubungkan
Mal mangga
dua - ITC
mangga dua
Mal mangga
dua - ITC
mangga dua
Mal mangga
dua - dusit
mangga dua
Mal mangga
dua - Harco
mangga dua
ITC mangga
dua – pasar
pagi mangga
dua
Fungsi Bangunan
yang
dihubungkan
Perdagangan
dan jasa +
perdagangan
dan jasa
Perdagangan
dan jasa +
perdagangan
dan jasa
Perdagangan
dan jasa +
perdagangan
dan jasa +
hotel
Perdagangan
dan jasa +
perdagangan
dan jasa
Perdagangan
dan jasa +
perdagangan
dan jasa
Fungsi jalan Arteri
sekunder
Arteri
sekunder
Jalan dlm
blok
Jalan dlm
blok
Jalan dlm
blok
Jumlah lantai
bangunan jemb
2 1 1 3 3
ROW jalan 45 m 45 m 10 m 10 m 20 m
Lebar jembatan 12 m 20 m 10 m 10 m 44 m
Panjang
jembatan yg
melintas jalan
60 m 60 m 10 m 10 m 20
Laporan Rencana hal 4 - 20
Jemb 1 Jemb 2 Jemb 3 Jemb 4 Jemb 5
Panjang
jembatan ke
bangunan utama
105 m 120 m 20 m 18 m 44
Jarak antar
jembatan 1 dan 2
130 m 130 m - - -
Jembatan penghubung antar
bangunan Mangga dua yang
menghubungkan mall mangga
dua dengan harco mangga
dua, dusit mangga dua , ITC
mangga dua dan pasar pagi
mangga dua
Jembatan sisi timur penghubung antar bangunan
yang menghubungkan mall Mangga dua dengan
ITC mangga dua melintas jalan mangga dua raya
(1 lantai)
Jembatan sisi barat penghubung antar bangunan
yang menghubungkan mall Mangga dua dengan ITC
mangga dua melintas jalan mangga dua raya ( 2
lantai)
Jembatan penghubung antar bangunan yang
menghubungkan ITC Mangga dua dengan Pasar
pagi mangga dua melintas jalan dalam blok (3
lantai)
Jembatan penghubung antar bangunan yang
menghubungkan mall Mangga dua dengan Dusit
mangga dua melintas jalan dalam blok (1 lantai)
Jembatan penghubung antar bangunan yang
menghubungkan mall Mangga dua dengan harco
mangga dua melintas jalan dalam blok (3 lantai)
Laporan Rencana hal 4 - 21
E. Jembatan penghubung antar bangunan pasar Tanah Abang
Jembatan penghubung antar bangunan yang di bangun di pasar tanah abang
merupakan jembatan multi guna yang di bangun untuk menghubungkan pasar
blok A dan Blok B dengan pusat grosir tanah abang yag melintas di jalan KH
mas Mansur dan jembatan yang menghubungkan dua bangunan pusat grosir
tanah abang yang melintas di atas jalan KH Wahid Hasyim yang terletak di
kecamatan Tanah Abang Jakarta Pusat
Terdapat tiga buah jembatan penghubung antar bangunan yaitu :
1. Jembatan penghubung antar bangunan yang melintas jalan KH mas
Mansur yang menghubungkan pasar blok A dengan metro tanah abang
2. Jembatan penghubung antar bangunan yang melintas jalan KH mas
Mansur yang menghubungkan pasar blok B dengan metro tanah abang
3. Jembatan penghubung antar bangunan metro tanah abang yang melintas
jalan KH Wahid Hasyim
4. Jembatan penghubung antar bangunan yang melintas jalan Kebon jati
yang menghubungkan pasar blok B dengan pasar blok C
5. Jembatan penghubung antar bangunan yang melintas jalan kebon jati yang
menghubungkan pasar blok F dengan blok G
Jemb 1 Jemb 2 Jemb 3 Jemb 4 Jemb 5
Lokasi Kecamatan tanah abang
Peruntukan lahan Perkantoran, perdagangan dan jasa
Bangunan yang
dihubungkan
Pasar Blok A –
metro tanah
abang
Pasar Blok B –
metro tanah
abang
Metro tanah
abang– metro
tanah abang
Pasar Blok B –
Pasar Blok C
Blok F – Blok
G tanah abang
Fungsi Bangunan yang
dihubungkan
Pasar – pasar
Fungsi jalan Arteri arteri kolektor kolektor kolektor
ROW jalan 37 m 37 m 20 m 18 m 18 m
Jumlah lantai jembatan 2 lantai 2 lantai 2 lantai 2 lantai 2 lantai
Lebar jembatan 23m 23 m 23 m 30 30
Panjang jembatan yg
melintas jalan
23 m 60 m 23 m 18 m 18 m
Panjang jembatan ke
bangunan utama
64 m 68 m 35 m 34 m 36 m
Jarak antar jembatan 1
dan 2
26 m 216 m
Laporan Rencana hal 4 - 22
Jembatan penghubung antar
bangunan yang menghubungkan
pasar tanah abang melintasi jalan
wahid hasyim, jl hm mansur dan jalan
kebon jati
Jembatan penghubung antar bangunan yang
menghubungkan bangunan Blok A dengan
metro tanah abang melintas diatas jalan HM
Mansur
Jembatan penghubung antar bangunan yang
menghubungkan bangunan Blok B dengan
metro tanah abang melintas diatas jalan HM
Mansur
Jembatan penghubung antar bangunan yang
menghubungkan bangunan Blok B dengan
Blok C melintas diatas jalan Kebon jati
Jembatan penghubung antar bangunan yang
menghubungkan bangunan Blok F dengan
Blok G melintas diatas jalan Kebon jati
Jembatan penghubung antar bangunan yang
menghubungkan bangunan metro tanah abang
dengan metro tanah abang melintas diatas
jalan Wahid Hasyim
Laporan Rencana hal 4 - 23
F. Jembatan penghubung antar bangunan Mall Ambasador
Jembatan penghubung antar bangunan yang di bangun di mall ambasador
merupakan jembatan multi guna yang di bangun untuk menghubungkan mall
Ambasador dengan ITC kuningan yang terletak di kecamatan setia budi
jakarta selatan . Bangunan di fungsikan sebagai sarana pergerakan pejalan
kaki dan pertokoan Selain jembatan penghubung , kedua bangunan ini juga
dihubungkan oleh terowongan.
Jembatan penghubung
Lokasi Kecamatan setia budi
Peruntukan lahan Fungsi Perkantoran, perdagangan dan jasa
Rencana Intensitas ruang KDB : KLB :
Fungsi Bangunan yang di hubungkan Pertokoan , mal , rumah susun
Fungsi jalan Jalan dalam blok
Panjang jembatan 29 m
Lebar jembatan 25 m
Jumlah lantai 3 lantai
G. Jembatan penghubung antar bangunan pasar cipulir
Jembatan penghubung antar bangunan yang di bangun di pasar cipulir
merupakan jembatan multi guna yang di bangun untuk menghubungkan pasar
cipulir yang melintas jalan ciledug raya kecamatan Kebayoran Lama Jakarta
Selatan . Bangunan di fungsikan sebagai sarana penyerangan pejalan kaki dan
juga pertokoan
Jembatan penghubung antar bangunan yang
menghubungkan bangunan Mall ambasador
dengan ITC Kuningan . selain dihubungkan
dengan jembatan bangunan ini juga dihubungkan
dengan basement yang diatasnya dilintasi
sirkulasikendaraan bermotor
Laporan Rencana hal 4 - 24
Jembatan penghubung
Lokasi Kecamatan Kebayoran lama
Peruntukan lahan Fungsi perdagangan dan jasa
Rencana Intensitas ruang KDB : KLB :
Fungsi Bangunan yang di hubungkan Pasar – pasar Cipulir
Fungsi jalan Arteri
ROW jalan 20 m
Jumlah lantai 2 lantai
Lebar jembatan 25 m
Panjang jembatan yg melintas jalan 20 m
Panjang jembatan ke bangunan utama 44 m
H. Jembatan penghubung antar bangunan pasar Senen
Jembatan penghubung antar bangunan yang di bangun di pasar senen
merupakan jembatan multi guna yang di bangun untuk menghubungkan pasar
senen dengan segitiga atrium senen yang melintas jalan stasiun senen .
Jembatan penghubung
Lokasi Kecamatan Senen
Peruntukan lahan Fungsi Perkantoran, perdagangan dan jasa (psar
senen) dan fungsiCampuran (di atrium segitiga senen)
Rencana Intensitas ruang KDB : KLB :
Fungsi Bangunan yang di hubungkan Pertokoan , rumah susun dan pasar
Fungsi jalan Arteri
ROW jalan 35 m
Jumlah lantai 2 lantai
Lebar jembatan 15 m
Panjang jembatan yg melintas jalan 35 m
Panjang jembatan ke bangunan utama 81 m
Jembatan penghubung antar bangunan yang menghubungkan bangunan pasar cipulir di sisi utara dengan
pasar cipulir di sisi selatan yang melintas di atas jalan arteri Ciledug raya
Laporan Rencana hal 4 - 25
Jembatan penghubung antar bangunan yang
menghubungkan bangunan pasar senen
dengan bangunan atrium segitiga Senen yang
melintas diatas jalan Stasiun senen dengan
panjang jembatan kurang lebih 80 m
Bangunan mennghubungkan fungsi
perdagangan dan jasa (pasar senen) dengan
fungsi campuran (jotel, rumah susun dan mall
Bangunan jembatan penghubung antar
bangunan di senen merupakan bangunan
penyerangan orang di di gunakan juga untuk
fungsi pertokoan . Bangunan jembatan
merupakan bangunan 2 lantai dan dapat juga
diakses dari trotoar melalui tangga yang
terletak di luar bangunan
Fungsi bangunan jembatan penghubung
antar bangunan sebagai pertokoan lebih
menonjol di b andingkan dengan fungsi
sebagai sarana penyerangan orang. Hal ini
terlihat dari dinding bangunan jembatan
penghubung antar bangunan yang di tutup
masivedan aktivitas didalam bangunan tidak
terlihat dari luar
Dinding bangunan jembatan penghubung
antar bangunan yang di tutup masive dan
aktivitas didalam bangunan tidak terlihat
dari luar
Laporan Rencana hal 4 - 26
I. Jembatan penghubung antar bangunan kantor BPPT
Jembatan penghubung antar bangunan yang di bangun perkantoran BPPT
merupakan jembatan penghubung yang di bangun untuk menghubungkan
perkantoran BPPT di tepi jalan Thamrin dengan gedung perkantoran BPPT lain yang
terletak dibelakangnya dan di batasi oleh sungai. Dengan demikian bangunan ini
melitas prasarana kota berupa Sungai Cideng Lebar sungai kurang lebih 15 m.
Bangunan ini menghubungkan fungsi perkantoran dengan fungsi perkantoran. Lebar
bangunan kurang lebih 30 m dan panjang bangunan kurang lebih 50 m. Bangunandi
fungsikan sebagai saran penunjang perkantoran (kantin)
Laporan Rencana hal 4 - 27
4.2. Tipologi bangunan penghubung antar bangunan
Dalam kamus besar bahasa indonesia bangunan berarti sesuatu yg didirikan;
sesuatu yg dibangun (spt rumah, gedung, menara)1. Dan penghubung berarti
alat dsb yg menghubungkan dua tempat yg terpisah2. Bangunan penghubung
adalah bangunan yang didirikan untuk menghubungkan dua atau lebih tempat
yang terpisah.
Berdasarkan Undang undang bangunan Gedung (UU no 28 tahun 2002)
bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang
menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di
atas dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat
manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal,
kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun
kegiatan khusus . Sedangkan yang dimaksud prasarana dan sarana bangunan
gedung adalah fasilitas kelengkapan di dalam dan di luar bangunan gedung
yang mendukung pemenuhan terselenggaranya fungsi bangunan gedung3 .
Pada umumnya bangunan penghubung ini terletak pada lantai dasar atau
sejajar dengan lantai dasar bangunan utama. Namun bangunan penghubung
yang akan di uraikan berikut adalah bangunan penghubung yang di bangun
diatas tanah (seperti jembatan penghubung) dan bangunan penghubung yang
di bangun dibawah tanah ( terowongan penghubung). Untuk menguraikan
lebih rinci bangunan penghubung ini berikut ini disampaikan tipologi
bangunan penghubung berdasarkan perletakannya maupun fungsinya.
4.2.1. Tipologi bangunan penghubung antar bangunan berdasarkan bentuk
bangunan.
Sebagai bangunan penghubung antar bangunan yang tidak sebidang dengan
lantai dasar maka bentuk bangunan penghubung ini dapat di bangun di bwah
tanah maupun melintas diatas tanah. Dengan demikian maka berdasarkan
1 Kamus Referensi: http://kamusbahasaindonesia.org/bangunan. KamusBahasaIndonesia.org
2 Ibid 1
3 UU no 28 tahun 2002 Bangunan Gedung
Laporan Rencana hal 4 - 28
bentuknya bangunan penghubung antar bangunan dapat di kelompokan
menjadi
1. Bangunan diatas tanah berbentuk Jembatan
Jembatan penghubung antar bangunan merupakan bangunan penghubung
antar bangunan yang di bangun diatas tanah dengan mempergunakan
tumpuan hanya pada bangunan utama maupun ditambahkan tumpuan
tumpuan lain sebagai penyangga bangunan.
2. Bangunan di bawah tanah berbentuk Terowongan
Terowongan penghubung antar bangunan merupakan bangunan
penghubung yang di bangun di bawah tanah berbentuk terowongan.
bangunan berbebtuk terowongan ini pada umumnya menghubungkan
antar basement yang terletak pada bangunan utama.
4.2.2. Tipologi bangunan penghubung antar bangunan berdasarkan
perletakan bangunan
Berdasarkan perletakanya bangunan penghubung antar bangunan yang
berbentuk jembatan maupun terowongan dapat menghubungkan bangunan
bangunan yang terletak pada satu blok maupun pada blok yang berbeda yang
di pisahkan oleh prasarana kota. Dengan demikian berdasarkan
perletakannya bangunan penghubung di dikelompokan menjadi :
1. Bangunan terletak pada ruang milik prasarana kota
Bangunan penghubung antar bangunan yang terletak pada ruang milik
prasrana kota merupakan bangunan penghubung antar bangunan yang
menghubungkan bangunan utama yang terletak pada blok yang dipisahkan
oleh prasarana kota. Dengan demikian bangunan penghubung ini akan
melintas prasarana kota baik diatas maupun di bawah. Prasarana kota
yang akan di lintasi bangunan penghubung dapat berupa jalan, sungai,
jalan kereta api atau prasarana kota lainnya.
Bangunan penghubung antar bangunan yang melintasi prasarana kota
berupa jalan atau jalan kereta api pada umumnya di maksudkan untuk
mengurangi gangguan lalu lintas di jalan tersebut akibat volume
Laporan Rencana hal 4 - 29
pergerakan pejalan kaki yang cukup besar dari kedua bangunan yang
melintas di jalan raya. Dengan demikian bangunan penghubung ini akan
mengurangi gangguan lalu lintas akibat aliran pejalan kaki dari dua
bangunan yang dipisahkan oleh jalan.
Keberadaan sungai sebagai pembatas blok akan membatasi pergerakan
pejalan kaki dari bangunan satu ke bangunan lainnya. Penggunaan
jembatan sebagai penghubung 2 bangunan yang di pisahkan oleh sungai
sering kali kurang efektif karena masih terpengaruh oleh cuaca. Dengan
demikian kebaradaan bangunan penghubung antar bangunan yang
melintasi prasarana kota berupa sungai pada umumnya di maksudkan
untuk meningkatkan aliran pejalan kaki di kedua bangunan tanpa
terganggu oleh keberadaan sungai maupun gangguan cuaca.
2. Bangunan terletak pada satu blok
Bangunan penghubung antar bangunan yang terletak pada satu blok lebih
di tujukan untuk menyatukan fungsi bangunan dengan meningkatkan
aliran pejalan kaki dari satu bangunan ke bangunan lain tanpa terganggu
Laporan Rencana hal 4 - 30
oleh cuaca dan meningkatkan efektifitas pergerakan pejalan kaki. Namun
demikian bangunan penghubung ini dapat terpetak pada satu perpetakan
atau pada perpetakan yang berbeda . Pengembangan bangunan
penghubung antar bangunan yang terletak pada perpetakan yang berbeda
(daerah perencanaan yang berbeda ) dapat dikembangkan dengan
persetujuan pemilik bangunan. Pengembangan bangunan penghubung
antar bangunan ini dapat dikembangkan pada bangunan utama yang
sudah terbangun , maupun di kembangkan bersama sama dengan proses
konstruksi pembangunan bangunan utama
4.2.3. Tipologi berdasarkan fungsi bangunan penghubung antar bangunan
Secara umum fungsi bangunan penghubung ini adalah menghubungkan 2 atau
lebih bangunan yang terpisahkan yang berfungsi untuk mengalirkan
Laporan Rencana hal 4 - 31
pergerakan dari satu bangunan ke bangunan lainnya yang memiliki tingkat
keterhubungan tinggi. aliran pergerakan dapat berupa aliran pergerakan
manusia (pejalan kaki) maupun aliran pergerakan barang dan sirkulasi
pergerakan kendaraan bermotor . Dengan demikian maka bangunan
penghubung ini akan berfungsi sebagai bangunan prasarana yang
menunjang bangunan utama.
Berdasarkan jenis pergerakan yang akan di tampung didalam bangunan
penghubung tersebut, fungsinya bangunan penghubung dapat di kelompokan
menjadi :
1. Bangunan berfungsi sebagai penghubung pergerakan barang
Kebutuhan pengembangan bangunan penghubung antar bangunan sebagai
penghubung pergerakan barang di dasari oleh perkembangan kawasan
industri di kabupaten Bekasi yang mana terjadi perluasan bangunan
industri sehingga antara bangunan industri yang satu dengan bangunan
industri lainnya terpisah oleh prasarana kota (jalan, sungai). Untuk
mendukung proses produksi pada bangunan industri tersebut perlu
dihubungkan oleh jembatan penghubung antar bangunan Dengan
demikian bangunan penghubung ini berfungsi sebagai bangunan
penunjang bangunan industri.
2. Bangunan berfungsi sebagai penghubung sirkulasi pergerakan
pejalan kaki
Pengembangan bangunan penghubung antar bangunan didasari oleh
kebutuhan untuk mengalirkan pejalan kaki dari satu bangunan ke
bangunan lainnya yang memiliki keterkaitan fungsi yang tinggi. Dalam hal
bangunan ini melintas diatas atau di bawah prasarana kota (jalan) maka
bangunan ini juga berperan sebagai jembatan / terowongan
penyeberangan orang. Pengembangan jembatan / terowongan
penghubung antar bangunan yang melintas / menyeberang prasarana kota
ini di maksudkan untuk untuk mengurangi pergerakan di lantai dasar atau
mengefektifkan pergerakan pada lantai yang dihubungkan serta
meningkatkan kenyamanan dan melindungi pejalan kaki dari cuaca .
Laporan Rencana hal 4 - 32
Dalam perkembangannya bangunan penghubung antar banggunan untuk
pejalan kaki ini di tambahkan fungsi fungsi lain untuk memberikan nilai
ekonomi terhadap bangunan penghubung atau menarik pergerakan
pejalan kaki agar melalui bangunan penghubung tersebut sehingga
bangunan tersebut selain berperan sebagai bangunan prasarana
penunjang pergerakan juga berfungsi sebagai ruang komersial seperti
pada fungsi bangunan utama.
3. Bangunan berfungsi sebagai penghubung sirkulasi pergerakan
kendaraan bermotor
Jembatan atau terowongan penghubung antar banngunan yang
mengalirkan sirkulasi kendaraan bermotor ini di dasari oleh kebutuhan
untuk pengembangan pemusatan parkir pada kawasan kawasan komersial
yang mana antara fasilitas parkir antar bangunan perlu dihubungkan
sebagai satu kesatuan ruang parkir bersama, sehingga bangunan
penghubung ini berperan sebagai sarana sirkulasi kendaraan bermotor.
Laporan Rencana hal 4 - 33
Contents
4.1. Kajian Empiris Perkembangan Bangunan Penghubung Antar Bangunan........................ 1
4.1.1. Kajian Empiris Dari Luar Negeri. .............................................................................. 1
4.1.2. Kajian empiris dari dalamNegeri............................................................................. 9
4.2. Tipologi bangunan penghubung antar bangunan....................................................... 27
4.2.1. Tipologi bangunan penghubung antar bangunan berdasarkan bentuk bangunan..... 27
4.2.2. Tipologi bangunan penghubung antar bangunan berdasarkan perletakan bangunan 28
4.2.3. Tipologi berdasarkan fungsi bangunan penghubung antar bangunan ...................... 30

More Related Content

What's hot

ANALISIS ASPEK FISIK DAN NON FISIK PERUMAHAN ZARINDAH PERMAI KABUPATEN GOWA
ANALISIS ASPEK FISIK DAN NON FISIK PERUMAHAN ZARINDAH PERMAI KABUPATEN GOWAANALISIS ASPEK FISIK DAN NON FISIK PERUMAHAN ZARINDAH PERMAI KABUPATEN GOWA
ANALISIS ASPEK FISIK DAN NON FISIK PERUMAHAN ZARINDAH PERMAI KABUPATEN GOWA
chris_william
 
Pedoman teknis fasilitas dan aksesibilitas pada bangunan gedung dan lingkungan
Pedoman teknis fasilitas dan aksesibilitas pada bangunan gedung dan lingkunganPedoman teknis fasilitas dan aksesibilitas pada bangunan gedung dan lingkungan
Pedoman teknis fasilitas dan aksesibilitas pada bangunan gedung dan lingkungan
infosanitasi
 
Perancangan Gedung Kuliah Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya
Perancangan Gedung Kuliah Fakultas Ilmu Komputer Universitas SriwijayaPerancangan Gedung Kuliah Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya
Perancangan Gedung Kuliah Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya
Melissa Soraya
 
Pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negara
Pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negaraPedoman teknis pembangunan bangunan gedung negara
Pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negara
infosanitasi
 
Pedoman pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung
Pedoman pemeliharaan dan perawatan bangunan gedungPedoman pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung
Pedoman pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung
infosanitasi
 

What's hot (20)

ANALISIS ASPEK FISIK DAN NON FISIK PERUMAHAN ZARINDAH PERMAI KABUPATEN GOWA
ANALISIS ASPEK FISIK DAN NON FISIK PERUMAHAN ZARINDAH PERMAI KABUPATEN GOWAANALISIS ASPEK FISIK DAN NON FISIK PERUMAHAN ZARINDAH PERMAI KABUPATEN GOWA
ANALISIS ASPEK FISIK DAN NON FISIK PERUMAHAN ZARINDAH PERMAI KABUPATEN GOWA
 
Pedoman teknis fasilitas dan aksesibilitas pada bangunan gedung dan lingkungan
Pedoman teknis fasilitas dan aksesibilitas pada bangunan gedung dan lingkunganPedoman teknis fasilitas dan aksesibilitas pada bangunan gedung dan lingkungan
Pedoman teknis fasilitas dan aksesibilitas pada bangunan gedung dan lingkungan
 
Arsitektur jepang
Arsitektur jepangArsitektur jepang
Arsitektur jepang
 
Perancangan Gedung Kuliah Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya
Perancangan Gedung Kuliah Fakultas Ilmu Komputer Universitas SriwijayaPerancangan Gedung Kuliah Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya
Perancangan Gedung Kuliah Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya
 
04 analisis tapak
04 analisis tapak04 analisis tapak
04 analisis tapak
 
Pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negara
Pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negaraPedoman teknis pembangunan bangunan gedung negara
Pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negara
 
Arsitektur bauhaus
Arsitektur bauhausArsitektur bauhaus
Arsitektur bauhaus
 
9 pendekatan-pendekatan dalam urban design
9 pendekatan-pendekatan dalam urban design9 pendekatan-pendekatan dalam urban design
9 pendekatan-pendekatan dalam urban design
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Gorontalo
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi GorontaloRencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Gorontalo
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Gorontalo
 
Perbedaan Perencanaan Tapak Dalam Ilmu Arsitektur dan Ilmu Planologi
Perbedaan Perencanaan Tapak Dalam Ilmu Arsitektur dan Ilmu PlanologiPerbedaan Perencanaan Tapak Dalam Ilmu Arsitektur dan Ilmu Planologi
Perbedaan Perencanaan Tapak Dalam Ilmu Arsitektur dan Ilmu Planologi
 
Pedoman pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung
Pedoman pemeliharaan dan perawatan bangunan gedungPedoman pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung
Pedoman pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung
 
Prospek Bangunan Rental Office
Prospek Bangunan Rental OfficeProspek Bangunan Rental Office
Prospek Bangunan Rental Office
 
Bangunan Pantai.ppt
Bangunan Pantai.pptBangunan Pantai.ppt
Bangunan Pantai.ppt
 
Pemeliharaan dan Perawatan Gedung
Pemeliharaan dan Perawatan GedungPemeliharaan dan Perawatan Gedung
Pemeliharaan dan Perawatan Gedung
 
UU Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (versi Present...
UU Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (versi Present...UU Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (versi Present...
UU Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (versi Present...
 
Linear park
Linear parkLinear park
Linear park
 
MODUL TKP M5KB4 - GAMBAR UTILITAS BANGUNAN
MODUL TKP M5KB4 - GAMBAR UTILITAS BANGUNANMODUL TKP M5KB4 - GAMBAR UTILITAS BANGUNAN
MODUL TKP M5KB4 - GAMBAR UTILITAS BANGUNAN
 
Sistem utilitas bangunan tinggi
Sistem utilitas bangunan tinggiSistem utilitas bangunan tinggi
Sistem utilitas bangunan tinggi
 
Integrasi Strategi Pembangunan Kota Pekalongan (Menuju Kota Mina Batik)
Integrasi Strategi Pembangunan Kota Pekalongan (Menuju Kota Mina Batik)Integrasi Strategi Pembangunan Kota Pekalongan (Menuju Kota Mina Batik)
Integrasi Strategi Pembangunan Kota Pekalongan (Menuju Kota Mina Batik)
 
Analisis arah angin
Analisis arah anginAnalisis arah angin
Analisis arah angin
 

Similar to Skywalk

Bahan presentasi rekayasa terminal
Bahan presentasi rekayasa terminalBahan presentasi rekayasa terminal
Bahan presentasi rekayasa terminal
Elangga Sofwan
 
AmryFajar_201745500048_Studio Perancangan 5_.pdf
AmryFajar_201745500048_Studio Perancangan 5_.pdfAmryFajar_201745500048_Studio Perancangan 5_.pdf
AmryFajar_201745500048_Studio Perancangan 5_.pdf
BangMahar
 

Similar to Skywalk (13)

Bahan presentasi rekayasa terminal
Bahan presentasi rekayasa terminalBahan presentasi rekayasa terminal
Bahan presentasi rekayasa terminal
 
MALL ST.pptx
MALL ST.pptxMALL ST.pptx
MALL ST.pptx
 
Menara petronas
Menara petronasMenara petronas
Menara petronas
 
Modul TKP M4KB4 - Perancangan Jembatan
Modul TKP M4KB4 - Perancangan JembatanModul TKP M4KB4 - Perancangan Jembatan
Modul TKP M4KB4 - Perancangan Jembatan
 
c951a_Modul_6_-_Pemel._Bang_Pelengkap_jalan.pdf
c951a_Modul_6_-_Pemel._Bang_Pelengkap_jalan.pdfc951a_Modul_6_-_Pemel._Bang_Pelengkap_jalan.pdf
c951a_Modul_6_-_Pemel._Bang_Pelengkap_jalan.pdf
 
Modul TKP M4KB1 - Dasar-dasar Jalan dan Jembatan
Modul TKP M4KB1 - Dasar-dasar Jalan dan JembatanModul TKP M4KB1 - Dasar-dasar Jalan dan Jembatan
Modul TKP M4KB1 - Dasar-dasar Jalan dan Jembatan
 
Transportasi Pada Gedung Bertingkat
Transportasi Pada Gedung BertingkatTransportasi Pada Gedung Bertingkat
Transportasi Pada Gedung Bertingkat
 
Unit 7 : Konkrit Siap Tuang (Teknologi Konkrit)
Unit 7 : Konkrit Siap Tuang (Teknologi Konkrit)Unit 7 : Konkrit Siap Tuang (Teknologi Konkrit)
Unit 7 : Konkrit Siap Tuang (Teknologi Konkrit)
 
MODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATAN
MODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATANMODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATAN
MODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATAN
 
Jembatan
JembatanJembatan
Jembatan
 
AmryFajar_201745500048_Studio Perancangan 5_.pdf
AmryFajar_201745500048_Studio Perancangan 5_.pdfAmryFajar_201745500048_Studio Perancangan 5_.pdf
AmryFajar_201745500048_Studio Perancangan 5_.pdf
 
Core dan Shaft
Core dan ShaftCore dan Shaft
Core dan Shaft
 
CORE-Inti Bangunan_Kelompok 2_SBT.pdf
CORE-Inti Bangunan_Kelompok 2_SBT.pdfCORE-Inti Bangunan_Kelompok 2_SBT.pdf
CORE-Inti Bangunan_Kelompok 2_SBT.pdf
 

Recently uploaded

Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
yoodika046
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
arifyudianto3
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
FujiAdam
 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
FahrizalTriPrasetyo
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
EnginerMine
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
Arisatrianingsih
 

Recently uploaded (16)

Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
 
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATASPOWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 

Skywalk

  • 1. Laporan Rencana hal 4 - 1 KAJIAN EMPIRIS DAN TIPOLOGI BANGUNANPENGHUBUNG RUANG ANTAR BANGUNAN 4.1. Kajian Empiris Perkembangan Bangunan Penghubung Antar Bangunan Rencana Pemanfaatan dan Pengendalian Ruang Antar Bangunan khususnya dalam pengembangan bangunan penghubung antar bangunan merupakan bangunan yang di bangun diatas ataupun di bawah prasarana kota. Dilihat dari fungsi dasar bangunan ini adalah merupakan bangunan prasarana sebagai fasilitas pejalan kaki yang menghubungkan antar bangunan maupun fasilitas pejalan kaki untuk menyeberang prasarana kota khususnya yang menghubungkan antar bangunan. Dalam perkembanganya fungsi dasar sebagai fasilitas pejalan kaki ini selanjutnya di tambahkan fungsi fungsi lain (fungsi komersial) yang dapat menjadi penarik pejalan kaki maupun memberi nilai ekonomi terhadap sarana pejalan kaki. Selain itu penghubung antar bangunan yang melintasi prasarana kota ini juga berkembang di kawasan industri sebagai bagian daripada proses produksi di kawasan industri. Untuk memberikan gambaran terhadap fungsi bangunan penghubung antar bangunan ini berikut ini di sampaikan beberapa contoh yang ada di luar negeri dan di Jakarta. 4.1.1. Kajian Empiris Dari Luar Negeri. Salah satu contoh pengembangan bangunan penghubung antar bangunan yang cukup terkenal di luar negeri adalah pengembangan skyway di Minneapolis yang mulai di kembangkan pada tahun 1962. Pengembangan skyway di menneapolis dilatar belakangi oleh kebutuhan untuk melindungi pejalan kaki dari cuaca, khususnya pada musim dingin. Selain itu juga kebutuhan untuk meningkatkan aliran pejalan kaki kearah bangunan pada setiap blok . Dalam kaitannya dengan pemusatan ruang parkir pada gedung parkir , keberadaan skyway di Minneapolis sangat mendukung keberhasilan 4
  • 2. Laporan Rencana hal 4 - 2 pengembanagn gedung parkir yang terpisah dengan bangunan bangunan utama Minneapolis Skyway System Minneapolis adalah kota terbesar di Minnesota dan ibu kota provinsi dari Hennepin County. Dia menempel dengan Saint Paul, ibu kota negara bagian dan kota-terbesar kedua. Bersama mereka membentuk pusat wilayah metropolitan Twin Cities (Minneapolis-St. Paul), yang merupakan ke-15 terbesar di Amerika Serikat, dengan sekitar 3 juta penduduk. Meneapolis skyway system merupakan koneksi jalur pejalan kaki yang saling terkait yang menghubungkan berbagai bangunan di 69 blok kota penuh dan memungkinkan orang untuk berjalan dalam kenyamanan sepanjang tahun
  • 3. Laporan Rencana hal 4 - 3 iklim-dikendalikan. Skyway menghubungkan lantai kedua dan ketiga dari berbagai bangunan menara yang berfungsi sebagai perkantoran, hotel, bank, kantor perusahaan dan pemerintah, restoran, dan toko ritel dan fasilitas olahraga. Beberapa Kondominium dan Apartemen kompleks juga terhubung dengna skyway sehingga memungkinkan warga untuk hidup, bekerja, dan toko pusat kota tanpa harus meninggalkan sistem skyway Beberapa hal yang dapat di pelajari daripada pengembangan jembatan penghubung antar bangunan di Minneapolis antara lain : Lokasi pada damija  Skyway hanya dapat di bangun pada lantai ke dua  Kecuali jika melintasi jalan-jalan dan gang-gang, skyway jembatan dan koridor harus berada dalam garis properti dan tidak akan mengganggu hak publik atas dari jalan  Semua skyways harus tegak lurus terhadap trotoar, jalan-jalan, dan lorong-lorong yang mereka di lalui (dilintasi)  Apabila memungkinkan, semua skyways yang melintasi trotoar, jalan- jalan, dan gang-gang dibangun di bagian tengah blok atau di ujung dari pada blok Bentuk arsitektur  Minimum dan Maksimum Ketinggian di atas jalan atau ketinggian jembatan skyway jembatan harus minimal 16 kaki - 6 inci (16 '6 ") di atas jalan atau gang.  Minimum dan Maksimum Lebar jembatan skyway lebar interior koridoor jembatan Skyway interior minimal 12 kaki , antara pegangan tangan didalam koridoor tidak lebih dari 30 kaki disarankan 18 kaki  Horisontal dan Vertical Alignment: Dalam elevasi, jembatan skyway harus dirancang horizontal sejajar dengan permukaan jalan dan vertikal tegak lurus terhadap bangunan yang dihubungkan.
  • 4. Laporan Rencana hal 4 - 4  transparansi Jembatan Skyway harus dirancang dengan facade transparan untuk memberikan pandangan ke dalam dan keluar dari skyway dengan tujuan untuk menjaga keamanan dalam Sistem Skyway. Aksesibilitas  Koridor jembatan Skyway harus dirancang harus memiliki akses yang jelas dan mudah menghubungkan antara jalan dan lantai skyway. Lift, tangga, dan eskalator yang menghubungkan jalan dan lantai jembatan skyway harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga mudah di akses dari trotoar  Semua pintu akses yang menghubungkan jembatan skyway jembatan dengan bangunan harus merupakan pintu gesar yang dioperasikan secara mekanik dan otomatis . Dalam tidak memungkinkan maka pintu diaktifkan terbuka kearah lalu lintas pejalan kaki Pencahayaan dan pengkondisian udara  Suhu udara didalam jembatan skyway harus dipanaskan sampai minimum 55 derajat Fahrenheit di musim dingin dan berventilasi tidak melebihi suhu luar ruangan di musim panas.  pencahayaan eksternal: Jika pembangunan skyway harus menghilangkan lampu penerangan jalan, maka lampu penerangan jalan pengganti harus disediakan di bawah skyway baru sehingga memberikan pencahayaan dengan tingkat yang sama sebagai penerangan jalan di blok sekitarnya.  Pencahayaan internal: pencahayaan internal didalam jembatan skyway harus memiliki kekuatan cahaya yang seimbang dengan koridor, dan elemen sirkulasi vertikal (lift, eskalator, dan tangga) untuk menjaga efek kontras yang tajam Tata Informasi  Tanda yang menunjukan arah dan dan tanda yang menunjukkan jam operasi harus dimasukkan dalam desain jembatan skyway jembatan dan koridor jembatan skyway
  • 5. Laporan Rencana hal 4 - 5  Tanda yang menujukan pintu masuk skyway harus dapat dilihat dengan jelas  Tanda yang menunjukan Lift, tangga, dan eskalator yang menghubungkan jalan dengan skyway harus dapat dlihat dengan jelas  Semua bangunan bergabung dalam sistem skyway, bertanggung jawab untuk pemasangan standar tata informasi dalam Skyway(Peta dan Direktori Panel)  Tidak diperkenankan memasang tata informasi yang melekat pada jembatan skyway jembatan pada ruang milik jalan yang dimaksudkan untuk dibaca masyarakat Pemanfaatan ruang  jembatan skyway harus prioritaskan untuk penggunaan sebagai sarana pergerakan pejalan kaku. Penggunaan lain seperti ritel, tempat duduk permanen, penjual, harus dibatasi pada jembatan skyway  Beberapa jembatan skyway dan koridor dapat digunakan untuk tempat duduk dan pertemuan umum selama acara khusus yang dijinkan oleh Komite Penasehat Skyway  Jam operasi jembatan skyway o Senin – jumat : 06.30 – 22.00 o Sabtu : 09.30 - 20.00 o Minggu : tengah hari – 18.00  pemilik properti dihimbau untuk mengoperasikan jembatan skyway, koridor, dan elemen sirkulasi vertikal di luar jam standar operasi, terutama selama musim liburan Fungsi bangunan penghubung a. Sarana pergerakan pejalan kaki Bangunan jembatan penghubung antar bangunan di prioritaskan untuk penggunaan sebagai sarana pergerakan pejalan kaki , namun pada tempat tertentu dapat dikembangkan sebagai tempat duduk, retail dan pameran
  • 6. Laporan Rencana hal 4 - 6 b. Penggunaan sebagai bangunan Parkir (gedung parkir) Bangunan penghubung antar bangunan diatas jalan pada ruas tertentu di di fungsikan sebagai bangunan pusat parkir yang dihubungkan dengan jembatan skyway kearah bangunan bangunan utama. Bangunan gedung parkir yang di bangun diatas jalan di hubungkan dengan beberapa ramp dengan jalan utama sebagai akses ke gedung parkir 1. Fungsi bangunan yang di hubungkan Jembatan penghubung antar bangunan menghubungkan bangunan dengan fungsi yang beragam seperti hotel, perdagangan, perkantoran, hunian susun ) Koridoor jembatan penghubung antar bangunan di pergunakan khusus untuk pergerakan pejalan kaki Bangunan diatas jalan dipergunakan sebagai gedung parkir yang terhubung dengan ramp dengan jalan utama Bangunan diatas jalan dipergunakan sebagai gedung parkir yang terhubung bangunan lain dengan jembatan skyway
  • 7. Laporan Rencana hal 4 - 7 2. Perletakan bangunan penghubung a. Bangunan sudut di kedua sisi bangunan yang menghadap jalan b. Diatas jalan kereta api (trem) dan jalan utama 3. Akses bangunan penghubung Jembatan penghubung antar bangunan selain memilliki akses dari bangunan yang dihubungkan juga memiliki akses dari trotoar (pesdesterian terbuka yang dihubungkan dengan pintu dan juga dari parkir di gedung yang dihubungkan. jembatan skywaydi letakkan pada persimpangan jalan jembatan skywaydi letakkan pada persimpangan jalan jembatan skywayterhubung je jalan (trotoar) melaluipintu akses kebangunan yang dihubungkan atau dengan akses tersendiri namun tetap masuk kedalam bangunan Parkir pada bangunan juga di hubungkan dengan jembatan skyway
  • 8. Laporan Rencana hal 4 - 8 4. Facade Jembatan penghubung antar bangunan memiliki tampilan bidang transparan lebih besar di bandingkan dengan bangunan bidang masive. Hal ini dimaksudkan agar aktivitas didalam jembatan dapat dilihat dari luar untuk menjamin keamanan pejalan kaki didalam jembatan penghubung antar bangunan 5. Signage Di Jembatan penghubung antar bangunan yang terletak pada ruang milik jalan tidak diperkenankan untuk menempelkan reklame atau signage lainnya kecuali informasi yang berkaitan dengan keberadaan jembatan penghubung antar bangunan Facade bangunan jembatan skyway dirancang transparan untuk memberikan pandangan ke dalam dan keluar dari skyway dengan tujuan untuk menjaga keamanan dalam Sistem Skyway Tidak diperkenankan memasang tata informasi yang melekat pada jembatan skyway jembatan pada ruang milik jalan yang dimaksudkan untuk dibaca masyarakat Apabila terdapat bidang masiv maka komposisi bidang masiv dan transparan adalah 20 : 80
  • 9. Laporan Rencana hal 4 - 9 4.1.2. Kajian empiris dari dalam Negeri Jembatan penghubung antar bangunan juga semakin banyak di kembangkan didalam negeri meskipun baru sebatas menghubungkan 2 atau 3 bangunan yang dipisahkan oleh prasarana kota maupun didalam blok yang tidak dipisahkan oleh prasarana kota. Beberapa contah yang ada di jakarta antara lain jembatan penghubung antar bangunan di Pondok Indah Mall, Grand Indonesia, Pasar Glodok, Pasar Cipulir, Pasar Tanah Abang, Pasar Senen. Terlepas dari kelebihan dan kekurangan yang ada pada setiap bangunan jembatan penghubung antar bangunan tersebut, perlu kiranya dikaji sebagai referensi untuk pengembangan jembatan penghubung antar bangunan di kabupaten Bekasi. A. Jembatan penghubung antar bangunan Mall Pondok Indah Di Jakarta mulai bermunculan beberapa pusat perbelanjaan (mal) yang memiliki dua gedung atau lebih. Untuk menghubungkan dua bangunan mall yang terpisah oleh jalan, dipergunakan jembatan. Di pusat perbelanjaan Mall Pondok indah, jembatan tidak tidak hanya berfungsi sebagai sarana untuk mendukung pergerakan pejalan kaki yang menghubung kan 2 bangunan, mamun di tambahkan fungsi fungsi lain yang memberi nilai lebih terhadap jembatan penghubung. Skywalk yang menghubungkan Pondok Indah Mal (PIM) satu dan dua terbagi menjadi dua, yakni Skywalk Utara dan Skywalk Selatan. Masing-masing memiliki dua jembatan bertingkat 2. Jadi, total ada empat buah jembatan yang menghubungkan PIM satu dan dua Berdasarkan pengamatan dilapangan bahwa jembatan penghubung antar bangunan yang menghubungkan PIM 1 dan PIM 2 melintasi jalan Metro Pondok Indah merupakan jalan arteri dengan lebar ROW kurang lebih 45 m. Bangunan di bangun pada peruntukan lahan zona perkantoran, perdagangan dan jasa.
  • 10. Laporan Rencana hal 4 - 10 Ketika melewati jembatan ini, pengunjung seolah-olah tidak melewati sebuah jembatan, melainkan seperti berjalan-jalan di sebuah area mal. Ini lantaran suasana Skywalk memang dibuat menjadi bagian dalam pusat perbelanjaan tersebut. Lengkap dengan tenant-tenant berikut dengan nilai tambah lain, yakni dapat menikmati pemandangan jalan di sisi kiri dan kanannya Site plan Bangunan jembatan penghubung antar bangunan yang menghubungkan Mal PIM 1 dan Mal PIM 2 dan melintan prasarana kota berupa jalan arteri
  • 11. Laporan Rencana hal 4 - 11 Ukuran jembatan penghubung antar bangunan di Mall Pondok Indah kurang lebih sebagai berikut : Jembatan PIM 1 Jembatan PIM 2 Lokasi Kecamatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan Peruntukan lahan Perkantoran, perdagangan dan jasa Fungsi Bangunan yang dihubungkan Perdagangan dan jasa + perdagangan dan jasa Fungsi jalan Arteri sekunder ROW jalan 45 m Lebar jembatan 12 m 20 m Panjang jembatan yg melintas jalan 60 m 60 m Panjang jembatan ke bangunan utama 105 m 120 m Jarak antar jembatan 1 dan 2 130 m Menikmati pemandangan sekitar PIM saat melalui jembatan memang mudah dilakukan. Selain karena dindingnya yang menggunakan kaca tembus pandang, juga karena Skywalk tepat berada di atas jalan raya. Sehingga lalu lalang kendaraan dari dan ke PIM dapat terlihat jelas dari tempat ini. Pengelola PIM menyediakan tempat duduk di setiap sisi kiri dan kanan jembatan, tepat didekat kaca. Tempat duduk tersebut dapat digunakan oleh setiap pengunjung untuk beristirahat. Baik sekadar duduk dan menikmati pemandangan lalu lalang kendaraan, atau juga tempat makan dan minum yang telah dibeli sebelumnya. Bangunan jembatan penghubung antar bangunan PIM 1 dari arah selatan  Reklame di tempatkan pada ruang sempadan bangunan sehingga tidak menutupi pemandangan dari dalam jembatan kearah luar dan sebaliknya Bangunan jembatan penghubung antar bangunan PIM 2 dari arah utara  Reklame di tempatkan pada ruang sempadan bangunan sehingga tidak menutupi pemandangan dari dalam jembatan kearah luar dan sebaliknya
  • 12. Laporan Rencana hal 4 - 12 Jika diperhatikan, ada sedikit perbedaan pada tenant yang berlokasi di Skywalk PIM. Kebanyakan tenant yang berada di sini biasanya tidak menyewa dalam jangka panjang. Atau lebih tepatnya, hanya buka selama kurun waktu dan peristiwa tertentu saja. Jenis barang yang ditawarkan pun umumnya seragam. Skywalk menjadi tempat pameran untuk suatu jenis barang tertentu. Misalnya, pengelola sedang membuat promosi tempat tidur, maka tempat ini akan dipenuhi berbagai macam produsen atau pun distributor tempat tidur. Memanfaatkan jembatan sebagai lokasi bisnis menjadi pilihanyang cukup menjanjikan. Banyaknya pengunjung yang menggunakan fasilitas ini menjadi alasan utama kenapa banyak orang yang tertarik untuk membuka usaha di jembatan. Khusus di PIM, karena sifatnya yang bisa digunakan secara eceran. Maksudnya, dapat digunakan untuk jangka waktu yang lebih bebas. Atau hanya untuk selang waktu dan moment tertentu saja. Jembatan penghubung antar bangunan PIM membuktikan bahwa bagi mal jembatan tidak sekadar alat untuk menghubungkan satu gedung ke gedung yang lain. Definisi jembatan diperkaya menjadi sebuah hal yang memiliki nilai lebih. Mulai dari sebagai sebuah potensi pengembangan bisnis hingga fasilitas untuk memanjakan pengunjung Bangunan jembatan penghubung antar bangunan PIM 1 dari arah utara  Reklame di tempatkan pada ruang sempadan bangunan dan sebagian kecil pada dinding jembatan sehingga tidak menutupi pemandangan dari dalam jembatan kearah luar dan sebaliknya Bangunan jembatan penghubung antar bangunan PIM 2 dari arah selatan  Reklame di tempatkan pada ruang sempadan bangunan dan sebagian kecil pada dinding jembatan sehingga tidak menutupi pemandangan dari dalam jembatan ke arah luar dan sebaliknya  Bangunan di hubungkan dengna halte busway di median jalan dengan ramp untuk pejalan kaki
  • 13. Laporan Rencana hal 4 - 13 Denah bangunan Bangunan jembatan penghubung PIM 1 Denah bangunan Bangunan jembatan penghubung PIM 2 Konstruksijembatan penghubung antar bangunan mempergunakan balok gelagar prategang dengan bentang 20 m di pasang dengan jarak 1,8 m. Di tengah median jalan di tambahkan kolom penyangga untuk mendapatkan bentang yang lebih lebar
  • 14. Laporan Rencana hal 4 - 14 B. Jembatan penghubung antar bangunan Grand indonesia Pada tahun 2007 Hotel Indonesia mengalami pemugaran. Selanjutnya setelah dibuka kembali, hotel akan dikelola oleh grup Kempinski dan namanya diganti menjadi Hotel Indonesia - Kempinski. Areal sekeliling Hotel Indonesia juga dikembangkan menjadi kompleks multi-guna dengan nama Grand Indonesia yang terdiri gedung perkantoran, apartemen, dan pusat perbelanjaan. Setelah mengalami renovasi selama 5 tahun, tanggal 20 Mei 2009 Hotel Indonesia Kempinski dibuka kembali oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Grand Indonesia Shopping Town terletak di kecamatan Menteng pada satu sisi dan sisi lain terletak di kecamatan Tanah Abang, dibangun pada peruntukan lahan campuran pada kecamatan menteng dan peruntukan lahan perkantoran, perdagangan dan jasa pada kecamatan tanah abang . Grand Indonesia Shopping Town terdiri dari tiga bagian: East Mall, West Mall dan sebuah Skybridge yang menghubungkan kedua bagian tersebut. Skybridge tersedia di lantai 1, 2, 3, 3A, dan 5 dengan sebuah foodcourt
  • 15. Laporan Rencana hal 4 - 15 berkonsep Food Louver yang berada di lantai 3. Skybridge ini melintas jalan Teluk Betung yang berfungsi sebagai jalan lingkungan dengnan ROW kurang lebih 30 m. Mal Grand Indonesia yang terletak di jalan protokol ini menjadikan jembatan yang dimiliki sebagai salah satu keunggulan dan yang membedakannya dengan mal lain. Berbeda dengan PIM yang mengecer lahan jembatannya, GI justru menjadikan jembatannya sebagai sebuah pusat penghubung antar bangunan Jembatan penghubung lokasi Kecamatan Tanah Abang dan kecamatan Menteng (perbatasan) Peruntukan lahan Perkantoran, perdagangan dan jasa ( di kec Tanah Abang) dan fungsi Campuran (di Kecamatan Menteng Fungsi bangunan yang dihubungkan Perdagangan + perdagangan, Hotel, perkantoran, perumahan susun Fungsi jalan lingkungan ROW jalan 30 m Lebar jembatan 40 m Panjang jembatan yg melintas jalan 48 m Panjang jembatan ke bangunan utama 70 m Grand Indonesia Shopping Town terdiri dari tiga bagian: East Mall, West Mall dan sebuah Skybridge yang menghubungkan kedua bagian tersebut. Skybridge tersedia di lantai 1, 2, 3, 3A, dan 5
  • 16. Laporan Rencana hal 4 - 16 Secara umum skybridge di Grand Indonesia ini menghubungkan fungsi perdagangan (shopping centre) , residential (rumah susun), Office (perkantoran) dan Hotel Sesuai dengan namanya, Crossroad to the World merupakan jembatan untuk menyeberang ke dunia lain. Di area yang terletak di lantai 3A dan lantai 5 ini, terdapat empat konsep. Yaitu Timur Tengah, Asia, Amerika, dan Eropa. Ini terlihat dari desain dan suasana mal yang berbeda. Timur Tengah diwakili oleh desain ruangan khas Maroko. Asia diwakili Jepang, Amerika terjelma dengan desain bagai kota New York, Amerika Serikat. Sementara Eropa diwakili kota Paris, Prancis. Tiap kota didesain sesuai dengan karakteristik yang menjadi ciri khas kota masing-masing. Setiap pengunjung akan disuguhi perubahan suasana yang sangat terasa begitu memasuki sebuah area. Dengan Grand Indonesia Shopping Town terdiri dari tiga bagian: East Mall, West Mall dan sebuah Skybridge yang menghubungkan kedua bagian tersebut. Skybridge tersedia di lantai 1, 2, 3, 3A, dan 5 Skybridge yang tersedia di lantai 1, 2, 3, 3A, dan 5 Grand Indonesia Shopping Town menghubungkan fungsi perdagangan (shopping centre) , residential (rumah susun), Office (perkantoran) dan Hotel
  • 17. Laporan Rencana hal 4 - 17 konsep ini, setiap pengunjung yang melewati Skybridge GI seakan-akan tidak melalui sebuah jembatan. Melainkan melewati empat negara di empat benua. Pengunjung yang melewati area Crossroad to the World, bagai sedang berwisata mengelilingi dunia. Food Louver terletak di lantai 3 di rancang dengan modern unik yang terletak pada lantai dengan luas 3.200 meter persegi dengan kapasitas tempat duduk lebih dari 500 kursi. C. Jembatan penghubung antar bangunan Pasar Glodok Jembatan penghubung antar bangunan yang di bangun di glodok merupakan jembatan niaga pertama yang di bangun di Jakarta. Jembatan penyeberangan orang yang juga di berfungsi sebagai pertokoan ini menghubungkan pasar glodok dengan pusat perdagangan Harco Glodok. Jembatan penghubung antar bangunan Glodog terletak di kecamatan Tamansari Jakarta Barat. Pada prinsipnya jembatan ini di bangun untuk menghubungkan 2 pusat perdagangan yang melintas jalan arteri sekunder Untuk mengurangi penyeberang yang memotong arus lalu lintas dan menyebabkan kemacetan maka di bangun jembatan penyeberangan. Keberadaan pertokoan di atas jembatan selain untuk menarik penyerang jalan juga dimaksudkan untuk memberikan nilai ekonomi pada jembatan penyerangan. Didalam rencana detail tata ruang kota Kecamatan tamansari, jembatan penghubung antar bangunan di kembangkan pada peruntukan lahan dengan fungsi perdagangan dan jasa Jembatan penghubung Lokasi Kecamatan Tamansari Jakarta Barat Peruntukan lahan Fungsi Perkantoran, perdagangan dan jasa ( di kec Tanah Abang) dan fungsi Campuran (di Kecamatan Menteng Rencana Intensitas ruang KDB : KLB : Fungsi Bangunan yang di hubungkan Pertokoan dan pasar Fungsi jalan Arteri sekunder ROW jalan 37 m Lebar jembatan 37 m Panjang jembatan yg melintas jalan 40 m Panjang jembatan ke bangunan utama 70 m
  • 18. Laporan Rencana hal 4 - 18 Jembatan penghubung antar bangunan glodog Jembatan penghubung antar bangunan yang menghubungkan pasar glodong dengan pusat perdagangan elektronik glodok di kelola oleh PD Pasar Jaya Merupakan bangunan 1 lantai yang mnghubungkan lantai 2 bangunan utama Facade bangunan di rencanakan masivedan di penuhi oleh reklame komersial
  • 19. Laporan Rencana hal 4 - 19 D. Jembatan penghubung antar bangunan Mall mangga dua Jembatan penghubung antar bangunan yang di bangun di mal mangga dua merupakan jembatan multi guna yang di bangun di Jakarta untuk menghubungkan Mal ITC mangga dua yang terletak di dua kecamatan yaitu kecamatan pademangan jakarta utara dan kecamatan swah besar di jakarta pusat. Terdapat 4 buah jembatan penghubung antar bangunan yaitu : 1. Jembatan penghubung antar bangunan yang melintas prasarana kota dalam hal ini jalan mangga dua raya. Terdapat dua jembatan yang menghubungkan bangunan mal 2. Jembatan penghubung antar bangunan yang menghubungkan bangunan perdagangan mal mangga dua dengan dusit mangga dua (perdagangan dan hotel) jembatan penghubung antar bangunan ini tidak melintasi prasarana kota dan ruang di bawah jembatan penghubung antar bangunan ini di fungsikan sebagai ruang sirkulasi kendaraan bermotor 3. jembatan penghubung antar bangunan yang menghubungkan mall mangga dua dengan harco mangga dua yang mana dan ruang di bawah jembatan penghubung antar bangunan ini di fungsikan sebagai ruang sirkulasi kendaraan bermotor 4. Selain itu juga terdapat jembatan penghubung antar bangunan yang menghubungkan ITC mangga dua dengan pasar gapi mangga dua yang mana dan ruang di bawah jembatan penghubung antar bangunan ini di fungsikan sebagai ruang sirkulasi kendaraan bermotor Jemb 1 Jemb 2 Jemb 3 Jemb 4 Jemb 5 Lokasi Kec Sawah besar dan kec Pademangan Kec Sawah besar dan kec Pademangan Kec Sawah besar Kec Sawah besar Kec Pademangan Peruntukan lahan Perkantoran, perdagangan dan jasa Bangunan yg di hubungkan Mal mangga dua - ITC mangga dua Mal mangga dua - ITC mangga dua Mal mangga dua - dusit mangga dua Mal mangga dua - Harco mangga dua ITC mangga dua – pasar pagi mangga dua Fungsi Bangunan yang dihubungkan Perdagangan dan jasa + perdagangan dan jasa Perdagangan dan jasa + perdagangan dan jasa Perdagangan dan jasa + perdagangan dan jasa + hotel Perdagangan dan jasa + perdagangan dan jasa Perdagangan dan jasa + perdagangan dan jasa Fungsi jalan Arteri sekunder Arteri sekunder Jalan dlm blok Jalan dlm blok Jalan dlm blok Jumlah lantai bangunan jemb 2 1 1 3 3 ROW jalan 45 m 45 m 10 m 10 m 20 m Lebar jembatan 12 m 20 m 10 m 10 m 44 m Panjang jembatan yg melintas jalan 60 m 60 m 10 m 10 m 20
  • 20. Laporan Rencana hal 4 - 20 Jemb 1 Jemb 2 Jemb 3 Jemb 4 Jemb 5 Panjang jembatan ke bangunan utama 105 m 120 m 20 m 18 m 44 Jarak antar jembatan 1 dan 2 130 m 130 m - - - Jembatan penghubung antar bangunan Mangga dua yang menghubungkan mall mangga dua dengan harco mangga dua, dusit mangga dua , ITC mangga dua dan pasar pagi mangga dua Jembatan sisi timur penghubung antar bangunan yang menghubungkan mall Mangga dua dengan ITC mangga dua melintas jalan mangga dua raya (1 lantai) Jembatan sisi barat penghubung antar bangunan yang menghubungkan mall Mangga dua dengan ITC mangga dua melintas jalan mangga dua raya ( 2 lantai) Jembatan penghubung antar bangunan yang menghubungkan ITC Mangga dua dengan Pasar pagi mangga dua melintas jalan dalam blok (3 lantai) Jembatan penghubung antar bangunan yang menghubungkan mall Mangga dua dengan Dusit mangga dua melintas jalan dalam blok (1 lantai) Jembatan penghubung antar bangunan yang menghubungkan mall Mangga dua dengan harco mangga dua melintas jalan dalam blok (3 lantai)
  • 21. Laporan Rencana hal 4 - 21 E. Jembatan penghubung antar bangunan pasar Tanah Abang Jembatan penghubung antar bangunan yang di bangun di pasar tanah abang merupakan jembatan multi guna yang di bangun untuk menghubungkan pasar blok A dan Blok B dengan pusat grosir tanah abang yag melintas di jalan KH mas Mansur dan jembatan yang menghubungkan dua bangunan pusat grosir tanah abang yang melintas di atas jalan KH Wahid Hasyim yang terletak di kecamatan Tanah Abang Jakarta Pusat Terdapat tiga buah jembatan penghubung antar bangunan yaitu : 1. Jembatan penghubung antar bangunan yang melintas jalan KH mas Mansur yang menghubungkan pasar blok A dengan metro tanah abang 2. Jembatan penghubung antar bangunan yang melintas jalan KH mas Mansur yang menghubungkan pasar blok B dengan metro tanah abang 3. Jembatan penghubung antar bangunan metro tanah abang yang melintas jalan KH Wahid Hasyim 4. Jembatan penghubung antar bangunan yang melintas jalan Kebon jati yang menghubungkan pasar blok B dengan pasar blok C 5. Jembatan penghubung antar bangunan yang melintas jalan kebon jati yang menghubungkan pasar blok F dengan blok G Jemb 1 Jemb 2 Jemb 3 Jemb 4 Jemb 5 Lokasi Kecamatan tanah abang Peruntukan lahan Perkantoran, perdagangan dan jasa Bangunan yang dihubungkan Pasar Blok A – metro tanah abang Pasar Blok B – metro tanah abang Metro tanah abang– metro tanah abang Pasar Blok B – Pasar Blok C Blok F – Blok G tanah abang Fungsi Bangunan yang dihubungkan Pasar – pasar Fungsi jalan Arteri arteri kolektor kolektor kolektor ROW jalan 37 m 37 m 20 m 18 m 18 m Jumlah lantai jembatan 2 lantai 2 lantai 2 lantai 2 lantai 2 lantai Lebar jembatan 23m 23 m 23 m 30 30 Panjang jembatan yg melintas jalan 23 m 60 m 23 m 18 m 18 m Panjang jembatan ke bangunan utama 64 m 68 m 35 m 34 m 36 m Jarak antar jembatan 1 dan 2 26 m 216 m
  • 22. Laporan Rencana hal 4 - 22 Jembatan penghubung antar bangunan yang menghubungkan pasar tanah abang melintasi jalan wahid hasyim, jl hm mansur dan jalan kebon jati Jembatan penghubung antar bangunan yang menghubungkan bangunan Blok A dengan metro tanah abang melintas diatas jalan HM Mansur Jembatan penghubung antar bangunan yang menghubungkan bangunan Blok B dengan metro tanah abang melintas diatas jalan HM Mansur Jembatan penghubung antar bangunan yang menghubungkan bangunan Blok B dengan Blok C melintas diatas jalan Kebon jati Jembatan penghubung antar bangunan yang menghubungkan bangunan Blok F dengan Blok G melintas diatas jalan Kebon jati Jembatan penghubung antar bangunan yang menghubungkan bangunan metro tanah abang dengan metro tanah abang melintas diatas jalan Wahid Hasyim
  • 23. Laporan Rencana hal 4 - 23 F. Jembatan penghubung antar bangunan Mall Ambasador Jembatan penghubung antar bangunan yang di bangun di mall ambasador merupakan jembatan multi guna yang di bangun untuk menghubungkan mall Ambasador dengan ITC kuningan yang terletak di kecamatan setia budi jakarta selatan . Bangunan di fungsikan sebagai sarana pergerakan pejalan kaki dan pertokoan Selain jembatan penghubung , kedua bangunan ini juga dihubungkan oleh terowongan. Jembatan penghubung Lokasi Kecamatan setia budi Peruntukan lahan Fungsi Perkantoran, perdagangan dan jasa Rencana Intensitas ruang KDB : KLB : Fungsi Bangunan yang di hubungkan Pertokoan , mal , rumah susun Fungsi jalan Jalan dalam blok Panjang jembatan 29 m Lebar jembatan 25 m Jumlah lantai 3 lantai G. Jembatan penghubung antar bangunan pasar cipulir Jembatan penghubung antar bangunan yang di bangun di pasar cipulir merupakan jembatan multi guna yang di bangun untuk menghubungkan pasar cipulir yang melintas jalan ciledug raya kecamatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan . Bangunan di fungsikan sebagai sarana penyerangan pejalan kaki dan juga pertokoan Jembatan penghubung antar bangunan yang menghubungkan bangunan Mall ambasador dengan ITC Kuningan . selain dihubungkan dengan jembatan bangunan ini juga dihubungkan dengan basement yang diatasnya dilintasi sirkulasikendaraan bermotor
  • 24. Laporan Rencana hal 4 - 24 Jembatan penghubung Lokasi Kecamatan Kebayoran lama Peruntukan lahan Fungsi perdagangan dan jasa Rencana Intensitas ruang KDB : KLB : Fungsi Bangunan yang di hubungkan Pasar – pasar Cipulir Fungsi jalan Arteri ROW jalan 20 m Jumlah lantai 2 lantai Lebar jembatan 25 m Panjang jembatan yg melintas jalan 20 m Panjang jembatan ke bangunan utama 44 m H. Jembatan penghubung antar bangunan pasar Senen Jembatan penghubung antar bangunan yang di bangun di pasar senen merupakan jembatan multi guna yang di bangun untuk menghubungkan pasar senen dengan segitiga atrium senen yang melintas jalan stasiun senen . Jembatan penghubung Lokasi Kecamatan Senen Peruntukan lahan Fungsi Perkantoran, perdagangan dan jasa (psar senen) dan fungsiCampuran (di atrium segitiga senen) Rencana Intensitas ruang KDB : KLB : Fungsi Bangunan yang di hubungkan Pertokoan , rumah susun dan pasar Fungsi jalan Arteri ROW jalan 35 m Jumlah lantai 2 lantai Lebar jembatan 15 m Panjang jembatan yg melintas jalan 35 m Panjang jembatan ke bangunan utama 81 m Jembatan penghubung antar bangunan yang menghubungkan bangunan pasar cipulir di sisi utara dengan pasar cipulir di sisi selatan yang melintas di atas jalan arteri Ciledug raya
  • 25. Laporan Rencana hal 4 - 25 Jembatan penghubung antar bangunan yang menghubungkan bangunan pasar senen dengan bangunan atrium segitiga Senen yang melintas diatas jalan Stasiun senen dengan panjang jembatan kurang lebih 80 m Bangunan mennghubungkan fungsi perdagangan dan jasa (pasar senen) dengan fungsi campuran (jotel, rumah susun dan mall Bangunan jembatan penghubung antar bangunan di senen merupakan bangunan penyerangan orang di di gunakan juga untuk fungsi pertokoan . Bangunan jembatan merupakan bangunan 2 lantai dan dapat juga diakses dari trotoar melalui tangga yang terletak di luar bangunan Fungsi bangunan jembatan penghubung antar bangunan sebagai pertokoan lebih menonjol di b andingkan dengan fungsi sebagai sarana penyerangan orang. Hal ini terlihat dari dinding bangunan jembatan penghubung antar bangunan yang di tutup masivedan aktivitas didalam bangunan tidak terlihat dari luar Dinding bangunan jembatan penghubung antar bangunan yang di tutup masive dan aktivitas didalam bangunan tidak terlihat dari luar
  • 26. Laporan Rencana hal 4 - 26 I. Jembatan penghubung antar bangunan kantor BPPT Jembatan penghubung antar bangunan yang di bangun perkantoran BPPT merupakan jembatan penghubung yang di bangun untuk menghubungkan perkantoran BPPT di tepi jalan Thamrin dengan gedung perkantoran BPPT lain yang terletak dibelakangnya dan di batasi oleh sungai. Dengan demikian bangunan ini melitas prasarana kota berupa Sungai Cideng Lebar sungai kurang lebih 15 m. Bangunan ini menghubungkan fungsi perkantoran dengan fungsi perkantoran. Lebar bangunan kurang lebih 30 m dan panjang bangunan kurang lebih 50 m. Bangunandi fungsikan sebagai saran penunjang perkantoran (kantin)
  • 27. Laporan Rencana hal 4 - 27 4.2. Tipologi bangunan penghubung antar bangunan Dalam kamus besar bahasa indonesia bangunan berarti sesuatu yg didirikan; sesuatu yg dibangun (spt rumah, gedung, menara)1. Dan penghubung berarti alat dsb yg menghubungkan dua tempat yg terpisah2. Bangunan penghubung adalah bangunan yang didirikan untuk menghubungkan dua atau lebih tempat yang terpisah. Berdasarkan Undang undang bangunan Gedung (UU no 28 tahun 2002) bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan khusus . Sedangkan yang dimaksud prasarana dan sarana bangunan gedung adalah fasilitas kelengkapan di dalam dan di luar bangunan gedung yang mendukung pemenuhan terselenggaranya fungsi bangunan gedung3 . Pada umumnya bangunan penghubung ini terletak pada lantai dasar atau sejajar dengan lantai dasar bangunan utama. Namun bangunan penghubung yang akan di uraikan berikut adalah bangunan penghubung yang di bangun diatas tanah (seperti jembatan penghubung) dan bangunan penghubung yang di bangun dibawah tanah ( terowongan penghubung). Untuk menguraikan lebih rinci bangunan penghubung ini berikut ini disampaikan tipologi bangunan penghubung berdasarkan perletakannya maupun fungsinya. 4.2.1. Tipologi bangunan penghubung antar bangunan berdasarkan bentuk bangunan. Sebagai bangunan penghubung antar bangunan yang tidak sebidang dengan lantai dasar maka bentuk bangunan penghubung ini dapat di bangun di bwah tanah maupun melintas diatas tanah. Dengan demikian maka berdasarkan 1 Kamus Referensi: http://kamusbahasaindonesia.org/bangunan. KamusBahasaIndonesia.org 2 Ibid 1 3 UU no 28 tahun 2002 Bangunan Gedung
  • 28. Laporan Rencana hal 4 - 28 bentuknya bangunan penghubung antar bangunan dapat di kelompokan menjadi 1. Bangunan diatas tanah berbentuk Jembatan Jembatan penghubung antar bangunan merupakan bangunan penghubung antar bangunan yang di bangun diatas tanah dengan mempergunakan tumpuan hanya pada bangunan utama maupun ditambahkan tumpuan tumpuan lain sebagai penyangga bangunan. 2. Bangunan di bawah tanah berbentuk Terowongan Terowongan penghubung antar bangunan merupakan bangunan penghubung yang di bangun di bawah tanah berbentuk terowongan. bangunan berbebtuk terowongan ini pada umumnya menghubungkan antar basement yang terletak pada bangunan utama. 4.2.2. Tipologi bangunan penghubung antar bangunan berdasarkan perletakan bangunan Berdasarkan perletakanya bangunan penghubung antar bangunan yang berbentuk jembatan maupun terowongan dapat menghubungkan bangunan bangunan yang terletak pada satu blok maupun pada blok yang berbeda yang di pisahkan oleh prasarana kota. Dengan demikian berdasarkan perletakannya bangunan penghubung di dikelompokan menjadi : 1. Bangunan terletak pada ruang milik prasarana kota Bangunan penghubung antar bangunan yang terletak pada ruang milik prasrana kota merupakan bangunan penghubung antar bangunan yang menghubungkan bangunan utama yang terletak pada blok yang dipisahkan oleh prasarana kota. Dengan demikian bangunan penghubung ini akan melintas prasarana kota baik diatas maupun di bawah. Prasarana kota yang akan di lintasi bangunan penghubung dapat berupa jalan, sungai, jalan kereta api atau prasarana kota lainnya. Bangunan penghubung antar bangunan yang melintasi prasarana kota berupa jalan atau jalan kereta api pada umumnya di maksudkan untuk mengurangi gangguan lalu lintas di jalan tersebut akibat volume
  • 29. Laporan Rencana hal 4 - 29 pergerakan pejalan kaki yang cukup besar dari kedua bangunan yang melintas di jalan raya. Dengan demikian bangunan penghubung ini akan mengurangi gangguan lalu lintas akibat aliran pejalan kaki dari dua bangunan yang dipisahkan oleh jalan. Keberadaan sungai sebagai pembatas blok akan membatasi pergerakan pejalan kaki dari bangunan satu ke bangunan lainnya. Penggunaan jembatan sebagai penghubung 2 bangunan yang di pisahkan oleh sungai sering kali kurang efektif karena masih terpengaruh oleh cuaca. Dengan demikian kebaradaan bangunan penghubung antar bangunan yang melintasi prasarana kota berupa sungai pada umumnya di maksudkan untuk meningkatkan aliran pejalan kaki di kedua bangunan tanpa terganggu oleh keberadaan sungai maupun gangguan cuaca. 2. Bangunan terletak pada satu blok Bangunan penghubung antar bangunan yang terletak pada satu blok lebih di tujukan untuk menyatukan fungsi bangunan dengan meningkatkan aliran pejalan kaki dari satu bangunan ke bangunan lain tanpa terganggu
  • 30. Laporan Rencana hal 4 - 30 oleh cuaca dan meningkatkan efektifitas pergerakan pejalan kaki. Namun demikian bangunan penghubung ini dapat terpetak pada satu perpetakan atau pada perpetakan yang berbeda . Pengembangan bangunan penghubung antar bangunan yang terletak pada perpetakan yang berbeda (daerah perencanaan yang berbeda ) dapat dikembangkan dengan persetujuan pemilik bangunan. Pengembangan bangunan penghubung antar bangunan ini dapat dikembangkan pada bangunan utama yang sudah terbangun , maupun di kembangkan bersama sama dengan proses konstruksi pembangunan bangunan utama 4.2.3. Tipologi berdasarkan fungsi bangunan penghubung antar bangunan Secara umum fungsi bangunan penghubung ini adalah menghubungkan 2 atau lebih bangunan yang terpisahkan yang berfungsi untuk mengalirkan
  • 31. Laporan Rencana hal 4 - 31 pergerakan dari satu bangunan ke bangunan lainnya yang memiliki tingkat keterhubungan tinggi. aliran pergerakan dapat berupa aliran pergerakan manusia (pejalan kaki) maupun aliran pergerakan barang dan sirkulasi pergerakan kendaraan bermotor . Dengan demikian maka bangunan penghubung ini akan berfungsi sebagai bangunan prasarana yang menunjang bangunan utama. Berdasarkan jenis pergerakan yang akan di tampung didalam bangunan penghubung tersebut, fungsinya bangunan penghubung dapat di kelompokan menjadi : 1. Bangunan berfungsi sebagai penghubung pergerakan barang Kebutuhan pengembangan bangunan penghubung antar bangunan sebagai penghubung pergerakan barang di dasari oleh perkembangan kawasan industri di kabupaten Bekasi yang mana terjadi perluasan bangunan industri sehingga antara bangunan industri yang satu dengan bangunan industri lainnya terpisah oleh prasarana kota (jalan, sungai). Untuk mendukung proses produksi pada bangunan industri tersebut perlu dihubungkan oleh jembatan penghubung antar bangunan Dengan demikian bangunan penghubung ini berfungsi sebagai bangunan penunjang bangunan industri. 2. Bangunan berfungsi sebagai penghubung sirkulasi pergerakan pejalan kaki Pengembangan bangunan penghubung antar bangunan didasari oleh kebutuhan untuk mengalirkan pejalan kaki dari satu bangunan ke bangunan lainnya yang memiliki keterkaitan fungsi yang tinggi. Dalam hal bangunan ini melintas diatas atau di bawah prasarana kota (jalan) maka bangunan ini juga berperan sebagai jembatan / terowongan penyeberangan orang. Pengembangan jembatan / terowongan penghubung antar bangunan yang melintas / menyeberang prasarana kota ini di maksudkan untuk untuk mengurangi pergerakan di lantai dasar atau mengefektifkan pergerakan pada lantai yang dihubungkan serta meningkatkan kenyamanan dan melindungi pejalan kaki dari cuaca .
  • 32. Laporan Rencana hal 4 - 32 Dalam perkembangannya bangunan penghubung antar banggunan untuk pejalan kaki ini di tambahkan fungsi fungsi lain untuk memberikan nilai ekonomi terhadap bangunan penghubung atau menarik pergerakan pejalan kaki agar melalui bangunan penghubung tersebut sehingga bangunan tersebut selain berperan sebagai bangunan prasarana penunjang pergerakan juga berfungsi sebagai ruang komersial seperti pada fungsi bangunan utama. 3. Bangunan berfungsi sebagai penghubung sirkulasi pergerakan kendaraan bermotor Jembatan atau terowongan penghubung antar banngunan yang mengalirkan sirkulasi kendaraan bermotor ini di dasari oleh kebutuhan untuk pengembangan pemusatan parkir pada kawasan kawasan komersial yang mana antara fasilitas parkir antar bangunan perlu dihubungkan sebagai satu kesatuan ruang parkir bersama, sehingga bangunan penghubung ini berperan sebagai sarana sirkulasi kendaraan bermotor.
  • 33. Laporan Rencana hal 4 - 33 Contents 4.1. Kajian Empiris Perkembangan Bangunan Penghubung Antar Bangunan........................ 1 4.1.1. Kajian Empiris Dari Luar Negeri. .............................................................................. 1 4.1.2. Kajian empiris dari dalamNegeri............................................................................. 9 4.2. Tipologi bangunan penghubung antar bangunan....................................................... 27 4.2.1. Tipologi bangunan penghubung antar bangunan berdasarkan bentuk bangunan..... 27 4.2.2. Tipologi bangunan penghubung antar bangunan berdasarkan perletakan bangunan 28 4.2.3. Tipologi berdasarkan fungsi bangunan penghubung antar bangunan ...................... 30