Dokumen ini membahas peran pendidikan dalam melestarikan budaya lokal di tengah arus globalisasi yang mengancam keberlangsungan budaya lokal. Guru dipandang sebagai garda terdepan untuk menanamkan nilai-nilai budaya lokal di sekolah dan masyarakat melalui pengajaran, sosialisasi, dan penelitian budaya lokal. Upaya melestarikan budaya lokal perlu dilakukan bersama-sama antara pendidikan formal
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
ย
Citorek presentation persentation
1. PERAN PENDIDIKAN DALAM
MELESTARIKAN BUDAYA ADAT :
โMemantapkan kembali jati diri kebudayaan
Lokal dalam menghadapi derasnya arus
globaisasiโ
OLEH : JUANDA, S.Pd
(Ketua PGRI Kabupaten Lebak/
Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten
Lebak )
2. Pendahuluan
O Arus globalisasi yang seiring dengan
perkembangan teknologi, mengubah
wajah dunia hari ini. Sehingga, bukan
hanya jarak yang terasa dekat, tapi juga
sekat-sekat antar kebudayaan dan
peradaban semakin tipis.
3. O Derasnya arus globalisasi
mengancam eksistensi kebudayaan
lokal yang menjadi akar budaya
bangsa Indonesia.
O Perlu adanya upaya serius untuk
menangkal masuknya budaya asing
yang tidak sejalan dengan budaya
bangsa Indonesia
4. O Pendidikan adalah garda terdepan
dalam upaya memantapkan kembali
jati diri bangsa Indonesia.
O Diperlukan sumberdaya manusia
yang mencoba kembali
membangun budaya-budaya lokal
sebagai bagian dari budaya
nasional
5. Peran Guru dalam upaya
melestarikan budaya lokal
O Seorang guru tidak hanya mengajar di
dalam kelas saja tetapi seorang guru
harus mampu menjadi katalisator,
motivator dan dinamisator pembangunan
tempat dimana ia bertempat tinggal, juga
sebagai ujung tombak penanaman nilai-
nilai luhur budaya Indonesia, salah
satunya adalah melestarikan budaya yang
berada di wewengkon Citorek
6. Usaha-Usaha yang dapat
dilakukan
Agar revitalisasi kebudayaan dan
kesejarahan dapat bersinergi dengan sektor
pendidikan maka perlu dibuat metode.
Adapun tawarannya adalah sebagai berikut
:
O Pembentukan Tim
O Riset
O Sosialisasi dan Penerapan
O Penyusunan Bahan
7. Kesimpulan
O Guru pada pendidikan formal maupun nonformal,
harus mampu menggagas pelajaran pendidikan
sejarah dan budaya sebagai kurikulum muatan
lokal
O Pada jalur pendidikan informal, semestinya tiap
keluarga menjaga anggotanya dari tayangan yang
tidak mendidik (tayangan sampah) seperti
infotainment, sinetron dan sebagainya. Dan
menggencarkan pesan-pesan moral pada
generasi muda. Pada jalur non formal, hendaknya
ada media yang senantiasa mengangkat sejarah
dan budaya wewengkon Citorek kepermukaan,
sehingga tidak tenggelam oleh pergeseran zaman.