(1) Membaca surat Yasin di atas makam dapat meringankan siksaan bagi orang yang sudah meninggal dan memberikan banyak pahala seperti jumlah orang yang dikubur di sana.
(2) Segala ibadah yang dilakukan untuk orang yang sudah meninggal, pahalanya akan bermanfaat bagi mereka.
(3) Para ulama sepakat bahwa istighfar, doa, sedekah, haji, dan memerdekakan budak dapat
3. “Bacakanlah surat Yâsîn atas orang-
orang yang meninggal diantara kalian.”
(HR. Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah serta dishahihkan
oleh Ibnu Hibban dan Hakim).
6. BACA YASIN DI MAKAM = RINGANKAN SIKSA + KEBAIKAN
SEJUMLAH ORANG YANG DIKUBUR DISANA
ْوُس َأَرَقَف َرِباَقَْملا َلَخَد ْنَمَع ُهللا َفَّفَخ ،يس َةَر،ْمُهْن
اَهْيِف ْنَم ِدَدَعِب ُهَل َناَكَوَحٌاَنََس
Barang siapa yang masuk ke pekuburan dan membaca
surat Yâsîn, maka Allah akan meringankan siksa atas
mereka. Dan ia pun akan memperoleh banyak kebaikan
sejumlah orang yang dikubur di sana.” (HR. Abdul Aziz,
murid al-Khallal, dan disebutkan oleh Ibnu Qudamah
dalam al-Mughnî).
7. Ibadah apapun yang
dikerjakan dan diberikan
pahalanya kepada seorang
mayit muslim maka pahala itu
akan bermanfaat baginya
in sya Allah.
Imam Ibnu Qudamah
al-Maqdisi
(salah seorang ulama Hambali)
8. Para ulama berijmak bahwa istighfar,
doa, sedekah, ibadah haji dan
memerdekakan budak dapat bermanfaat
bagi orang yang meninggal dan
pahalanya akan sampai kepadanya. Dan
membaca Alquran di atas kubur adalah
hal yang dianjurkan.
Syaikh al-Utsmani
(kitab Rahmatul Ummah Fikhtilâfil
Aimmah)
Editor's Notes
Sebagian masyarakat, terutama di pedesaan Mesir biasa melakukan acara mengkhatamkan Al Qur’an dan menghadiahkan pahalanya untuk mayyit, biasanya mereka melakukan acara ini tiga hari setelah hari kematian
Membaca Alquran merupakan salah satu ibadah terbaik yang dilakukan seorang muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah. Perintah syariat yang menerangkan perintah membaca Alquran ini dinyatakan dalam bentuk yang mutlak (tanpa batasan tertentu). Dan sebagaimana ditetapkan dalam ilmu Ushul Fikih, keumuman perintah menghendaki keumuman penerapannya, baik dari sisi tempat, waktu, ataupun keadaan, kecuali dalam beberapa hal yang dikecualikan oleh syariat atau memiliki batasan-batasan tertentu. Oleh karena itu, membaca Alquran untuk mayit, baik sebelum maupun sesudah wafatnya, di rumah maupun di masjid, di kuburannya atau di tempat lain, juga ketika prosesi penguburan atau setelahnya, adalah dibolehkan. Tidak ada larangan sama sekali dalam hal ini berdasarkan ijmak para ulama.
Hanya saja, sebagian ulama Malikiyah berpendapat bahwa membaca Alquran di atas kuburan adalah makruh.
Namun, Syaikh ad-Dardir r.a. berkata, “Para ulama Malikiyah belakangan berpendapat bahwa tidak apa-apa membaca Alquran dan zikir lalu menghadiahkan pahalanya untuk mayit. Mayit itu insyaallah akan mendapatkan pahalanya.”
Sejumlah ulama dari berbagai mazhab telah menulis beberapa buku berkaitan dengan masalah ini. Di antaranya adalah Imam Abu Bakar al-Khallal (311 H) (salah seorang ulama Hambali) dalam Bab Membaca Alquran di atas Kubur dalam kitabnya al-Jâmi’. Al-Hafizh Syamsuddin bin Abdul Wahid al-Maqdisi (juga salah seorang ulama Hambali) pun menulis sebuah kitab khusus mengenai masalah ini. Begitu juga, al-Hafizh Sayyid Abdullah bin Shiddiq al-Ghumari (1413 H) dalam kitabnya Tawdhîh al-Bayân li Wushûl Tsawâb al-Qurân, dan para ulama lainnya.
Sanad hadits ini, sebagaimana dijelaskan oleh Hafizh Ibnu Hajar dalam Fath al-Bârî, adalah hasan. Dalam riwayat lain disebutkan dengan redaksi: “membaca awal surat al-Baqarah”, sebagai ganti “membaca surat al-Fatihah”.
Begitu juga diriwayatkan secara shahih dari Ibnu Umar r.a. bahwa ia berwasiat jika ia dikuburkan agar dibacakan padanya awal dan akhir surat al-Baqarah. Hal ini sebagaimana diriwayatkan oleh al-Khallal, dishahihkan oleh Ibnu Qudamah dan dihasankan oleh Nawawi.
مَنْ دَخَلَ الْمَقَابِرَ فَقَرَأَ سُوْرَةَ يس، خَفَّفَ اللهُ عَنْهُمْ، وَكَانَ لَهُ بِعَدَدِ مَنْ فِيْهَا حَسَنَاتٌ
Barang siapa yang masuk ke pekuburan dan membaca surat Yâsîn, maka Allah akan meringankan siksa atas mereka. Dan ia pun akan memperoleh banyak kebaikan sejumlah orang yang dikubur di sana.” (HR. Abdul Aziz, murid al-Khallal, dan disebutkan oleh Ibnu Qudamah dalam al-Mughnî).
BELIAU JUGA MENGATAKAN
Sebagian ulama mengatakan bahwa jika dibacakan Alquran pada mayit, atau ia diberi hadiah pahala bacaannya, maka pahala itu adalah untuk orang yang membacanya, sedangkan orang yang meninggal bagaikan menghadiri pembacaan itu sehingga diharapkan mendapatkan rahmat dari Allah karenanya.
Dalil kami adalah apa yang kami telah sebutkan dan bahwa masalah ini adalah masalah yang telah disepakati (ijmak) oleh kaum muslimin. Hal itu karena mereka pada setiap masa dan tempat selalu berkumpul dan membaca Alquran serta menghadiahkan pahalanya kepada orang-orang yang meninggal di antara mereka, tanpa ada satu orang pun yang mengingkarinya.”
Sebuah kisah :
Dalam perjalanannya menuju mesjid, Iring-iringan jenazah melewati seorang badui. Pemandangan ini membuat si badui merenung sejenak.“Aku akan ikut sholatkan jenazah itu agar bila aku mati nanti orang juga tak segan menyolatkan aku,” pikir si badui. Ia lalu mengikuti iringan jenazah itu memasuki mesjid. Setelah menyolatkan, ia kembali mengurus kerjaannya.Malam harinya sang imam mimpi bertemu dengan si mayit. Ia tampak sangat bahagia.“Bagaimana keadaanmu,” tanya sang imam.“Alhamdulillah, Allah telah mengampuni dosa-dosaku berkat doa si badui.”Keesokan harinya sang imam mencari si Badui. Setelah bertemu, ia bertanya, “Doa apa yang kau baca sewaktu sholat jenazah kemarin.”“Aku tidak membaca apa-apa,” kata si Badui.“Semalam aku mimpi bertemu dengan mayit yang kita sholatkan kemarin. Ia bercerita bahwa Allah telah mengampuni dosa-dosanya berkat doamu.”“Aku tidak berdoa apa-apa. Aku hanya berkata: Ya Alloh, sekarang ia adalah tamu-Mu. Kalau tamuku, tentu akan kusembelihkan seekor kambing.”