Kelompok 2 terdiri dari 6 orang dengan rentang usia 16-35 tahun. Dokumen ini memberikan informasi tentang teknik pembuatan kerajinan tangan dari berbagai bahan seperti kayu, ranting, stik es krim, dan logam melalui proses ukiran, penempaan, atau pengecoran.
1. Kelompok 2
1. Heppy Fani K. (16)
2. Ilham Dimas K. (17)
3. Laila Ariniawati (19)
4. M. Imaduddin Indrawan P. (22)
5. M. Zakiyyul Fuad (31)
6. Nila Authoria (35)
2. Kursi
• Bahan utama : kayu jati
• Motif : ukiran
• Fungsi : untuk duduk
• Teknik pembuatan :
– Buat rancangan desain kursi sesuai keinginan
– Siapkan bahan dan alat yang diperlukan (gergaji, kayu, masker,
dll)
– Proses pembuatannya dg memotong kayu sesuai rancangan,
kemudian disambungkan potongan-potongan kayu tersebut
menjadi bentuk kursi yang diinginkan
– Buat motif ukiran di bagian-bagian tertentu
– Amplas dengan kertas amplas sampai halus , kemudian dicat
agar tidak mudah rapuh dan awet
3. Bingkai Foto
• Bahan utama : ranting
• Motif : hiasan gantung
• Fungsi : meletakkan foto
• Teknik pembuatan:
– Siapkan alt dan bahan (ranting, tali pancing, kawat, pengkilap
kayu)
– Cari ranting pohon yang sudah tua dan tidak mudah patah
– Poles ranting dengan pengkilap agar menark warnanya
– Lilitkan kawat disetiap ujungnya dan buat lingkaran pengikatan
tali antara ranting dengan foto
– Sambungkan ranting satu dengan ranting lainnya dengan
meletakkan tepat di tengah
– Bingkai foto sudah siap digunakan
4. Tempat Tisu
• Bahan dan alat :
– Stik es krim bentuk oval sebanyak 1 ikat (50
batang)
– Lem kayu
– Vernis (politer)
– Kertas tisu
– Kuas lukis
5. Teknik Pembuatan
• Buatlah alas dengan cara menyilang menggunakan stik sebanak 12
atang setinggi 3 susun
• Ambil stik sebanyak 3 batang untuk membuat dasar kipas, tempel 2
batang syik di atas stik yang di berikan lem
• Tempel stik bagian kiri dan kanan, bagian atas agak direnggangkan
dan bagian bawah merapat
• Tempel stik bagian kiri dan kanan sebanyak 9-10 batang stik
sehingga membentuk sebuah kipas
• Buat satu kipas lagi
• Kipas yang telah selesai dibuat ditempel diatas alas satu persatu
• Warnai dengan politur/vernis agar tampak mengkilap
• Tempat tisu telah selesai
6. Kriya Logam Dua Dimensi
• Bahan dan alat dua dimensi :
– Lembaran bahan logam seperti alumunium,
kuningan, tembaga, perak, dsb
– Pulpen yang sudah tidak terpakai
– Kertas untuk menggambar sketsa
7. Teknik Pembuatan
• Buat gambar desain
• Tempel gambar desain yang telah jadi pada permukaan
bahan logam yang akan dipakai
• Proses pembuatan sketsa pada media kriya logam
seperti alumunium menggunakan pulpen bekas,
dengan cara menekan mengikuti kontur pada desain
gambar yang akan dibuat
• Setelah gambar tersebut terbentuk pada permukaan
alumunium, kertas dicabut, kemudian pada pemukaan
alumunium bagian bawah dialasi dengan handuk kecil /
busa, bagian atas ditekan-tekan sehingga objek gambar
terbentuk menonjol keluar seperti relief
8. Kriya Logam Tiga Dimensi
• Bahan dan alat :
• Teknik pencetakan / pengecoran :
– Bahan logam seperti alumunium, kuningan, tembaga, perak, dsb
– Cetakan lelehan logam untuk membuat pola / bentuk dasar
(dari bahan lilin dan tanah liat)
– Tungku pembakaran
– Alat ukir logam
– Alat untuk menghauskan logam
• Teknik penempaan :
– Alat tempa logam seperti palu
– Tungku pembakaran
– Sarung tangan
– Alat untuk menghalusan logam
9. Teknik Pembuatan
• Teknik pencetakan / pengecoran :
– Siapkan alat dan bahan
– Buat cetakan dasar dari bahan yang tidak mengikat
logam, lalu cetakan dibungkus / dilumuri tanah liat
agar cairan logam tidak keluar dari cetakan lilin
– Membakar bahan logam di dalam tungku pembakaran
– Setelah mencair, tuang dalam cetakan dasar
– Setelah cairan dalam cetakan mengeras maka bahan
logam dapat dikeluarkan
– Setelah bahan logam tersebut telah berbentuk seperti
bentuk yang diinginkan maka bahan logam tersebut di
haluskan
10. • Teknik penempaan :
– Siapkan semua alat dan bahan
– Tentukan bentuk karya yang akan dibuat
– Gunakan bahan logam yang sesuai dengan bentuk
yang diinginkan
– Masukkan bahan logam ke dalam tungku pembakaran
– Lakukan teknik penempaan (memukul bahan logam
yang panas akibat di bakar dalm tungku pembakaran
dengan palu sesuai dengan bentuk yang diinginkan
– Tahap akhir, jika telah selesai lakukan penghalusan
pada permukaan hasil kriya logam tersebut