SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
EKOLOGI LAUT
BENEDICTA HABEAHAN ( 120420025 )
JULIVER MANIK ( 130420048 )
SAPUTRA SIREGAR ( 120420005 )
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS KATOLIK SANTO THOMAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015
PENDAHULUAN
Ekologi laut merupakan ilmu yang mempelajari tentang
Ekosistem air laut. Ekosistem laut merupakan suatu kumpulan
integral dari berbagai komponen abiotik (fisika-kimia) dan biotik
(organisme hidup) yang berkaitan satu sama lain dan saling
berinteraksi membentuk suatu unit fungsional. Komponen-
komponen ini secara fungsional tidak dapat dipisahkan satu
sama lain. Apabila terjadi perubahan pada salah satu dari
komponen-komponen tersebut maka akan menyebabkan perubahan
pada komponen lainnya . Perubahan ini tentunya dapat
mempengaruhi keseluruhan sistem yang ada, baik dalam kesatuan
struktur fungsional maupun dalam keseimbangannya.
Tujuan
Adapun tujuan dari persentase ini adalah sebagai salah
satu syarat sebagai penambahan nilai tugas mata kuliah
Agroekologi yang diajarkan oleh Bpk. Ir. Robert Msi
TINJAUAN PUSTAKA
Ekologi laut merupakan ilmu
yang mempelajari tentang
Ekosistem air laut.
a. Laut
b. Ekosistem
Pantai
c. Estuari
d. terumbu
karang
e. padang
lamun.
A. Laut
Habitat air laut (oceanic) ditandai oleh salinitas yang tinggi
dengan ion Cl- mencapai 55% terutama di daerah laut tropik,
karena suhunya tinggi dan penguapan besar.
Menurut kedalamannya, ekosistem air laut dibagi sebagai berikut.
•Litoral merupakan daerah yang berbatasan dengan darat.
•Neretik merupakan daerah yang masih dapat ditembus cahaya
matahari sampai bagian dasar dalamnya ± 300 meter.
•Batial merupakan daerah yang dalamnya berkisar antara 200-
2500 m
•Abisal merupakan daerah yang lebih jauh dan lebih dalam dari
pantai (1.500-10.000 m). (Nybakken, J. W., 1982 )
•Menurut wilayah permukaannya secara horizontal, berturut-turut dari
tepi laut semakin ke tengah, laut dibedakan sebagai berikut :
•Epipelagik merupakan daerah antara permukaan dengan kedalaman air
sekitar 200 m.
•Mesopelagik merupakan daerah dibawah epipelagik dengan kedalaman 200
1000 m. Hewannya misalnya ikan hiu.
•Batiopelagik merupakan daerah lereng benua dengan kedalaman 200-2.500
m. Hewan yang hidup di daerah ini misalnya gurita.
•Abisal pelagik merupakan daerah dengan kedalaman mencapai 4.000m; tidak
terdapat tumbuhan tetapi hewan masih ada. Sinar matahari tidak mampu
menembus daerah ini.
•Hadal pelagik merupakan bagian laut terdalam (dasar). Kedalaman
lebih dari 6.000 m. Di bagian ini biasanya terdapat lele laut dan ikan Taut
yang dapat mengeluarkan cahaya. Sebagai produsen di tempat ini adalah
bakteri yang bersimbiosis dengan karang tertentu ( Nontji, A., 1987 ).
B. Ekosistem Pantai
Ekosistem pantai letaknya berbatasan dengan ekosistem darat,
laut, dan daerah pasang surut. Ekosistem pantai dipengaruhi
oleh siklus harian pasang surut laut. Organisme yang hidup di
pantai memiliki adaptasi struktural sehingga dapat melekat erat
di substrat keras. Seperti didaerah pasang surut. Di daerah ini
sendiri dapat terbentak hutan, yaitu hutan bakau. Sedangkan di
daerah paling atas pantai hanya terendam saat pasang naik
tinggi. Daerah ini dihuni oleh beberapa jenis ganggang,
moluska, dan remis yang menjadi konsumsi bagi kepiting dan
burung pantai ( Nybakken, J.W. 1988 ).
C. Estuari
Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan
laut. Estuari sering dipagari oleh lempengan lumpur intertidal
yang luas atau rawa garam. Komunitas tumbuhan yang hidup di
estuari antara lain rumput rawa garam, ganggang, dan
fitoplankton. Komunitas hewannya antara lain berbagai cacing,
kerang, kepiting, dan ikan. ( Nybakken, J. W., 1982 ).
D. Terumbu Karang
Di laut tropis, pada daerah neritik, terdapat suatu komunitas yang khusus
yang terdiri dari karang batu dan organisme-organisme lainnya Komunitas
ini disebut terumbu karang. Terumbu karang adalah ekosistem yang unik
diantara ekosistem yang lainnya, karena ekosistem ini tersusun dari
deposit kapur kalsium karbonat (CaCo3)yang sebagian besar dibentuk
oleh karang sehingga paktor linkungan yang mempengaruhi pertumbuhan
karang juga mempengaruhi keberadaan ekosistem
Daerah komunitas ini masih dapat ditembus cahaya matahari sehingga
fotosintesis dapat berlangsung. Hewan-hewan yang hidup di karang
memakan organisme mikroskopis dan sisa organik lain. Berbagai
invertebrata, mikro organisme, dan ikan, hidup di antara karang dan
ganggang. Herbivora seperti siput, landak laut, ikan, menjadi mangsa bagi
gurita, bintang laut, dan ikan karnivora ( Ambalika,Indara.2012 ).
E. Padang Lamun
Tumbuhan lamun merupakan satu-satunya tumbuhan
berbunga dan berpembuluh (vascular plant) yang sudah
sepenuhnya menyesuaikan diri hidup terbenam di
dalam air laut. Pada padang lamun ini hidup berbagai
macam spesies hewan, yang berassosiasi dengan
padang lamun seperti ikan, sapi laut dan penyu serta
banyak hewan invertebrata yang berassosiasi dengan
padang lamun, seperti: Pinna sp, beberapa Gastropoda,
Lambis, Strombus, teripang, bintang laut, beberapa
jenis cacing laut dan udang (Peneus doratum). (
Aswandy, I. 2003 )
Dalam ekosistem, terjadi sebuah proses yang dinamakan
rantai makanan Fungsi rantai makanan di laut adalah
untuk menjaga jumlah makhluk hidup di dalamnya. Jangan
sampai jumlah pemangsa lebih banyak daripada
mangsanya karena akan mengakibatkan kepunahan
makhluk hidup.
Komponen Rantai Makanan di Laut
A. Fitoplankton adalah penyedia makanan di dalam
rantai makanan di laut atau disebut juga produsen.
Fitoplankton merupakan makhluk hidup bersel satu yang
sangat kecil, tidak bisa terlihat oleh mata telanjang (bisa
dilihat melalui mikroskop) dan hidupnya melayang-
layang di dalam laut .
B. Zooplankton adalah hewan air yang kecil dan hidupnya
melayang-layang di air. Dalam rantai makanan di laut, zooplankton
pemakan fitoplankton disebut konsumen I. Zooplankton pemakan
zooplankton yang lebih kecil disebut konsumen II. Selanjutnya,
hewan kecil pemakan zooplankton (konsumen II) di sebut
konsumen III.
C. Predator adalah hewan yang menempati posisi tertinggi di dalam
rantai makanan di laut. Contohnya paus dan paus pembunuh .
Mammalia ini tidak hanya memakan ikan-ikan besar, tetapi juga
serombongan ikan-ikan kecil.
D. Dekomposer adalah pengurai jasad makhluk hidup yang
telah mati. Biasanya hidup di dasar laut dan disebut bentos .
Dekomposer ini akan mengurai bangkai atau sisa-sisa makhluk
hidup menjadi komponen yang lebih kecil lagi agar bisa digunakan
kembali oleh fitoplankton sebagai sumber nutrisi untuk membuat
makanan.
KESIMPULAN
Ekologi laut merupakan ilmu yang mempelajari tentang
Ekosistem air laut.
Ekosistem air laut dibedakan atas lautan, pantai, estuari, dan
terumbu karang, dan padang lamun.
Habitat air laut (oceanic) ditandai oleh salinitas yang tinggi
dengan ion Cl- mencapai 55% terutama di daerah laut tropik,
karena suhunya tinggi dan penguapan besar.
suhu air laut merata sehingga air dapat bercampur, maka daerah
permukaan laut tetap subur dan banyak plankton serta ikan.
Habitat laut dibedakan berdasarkan kedalamannya dan wilayah
horizontal.
Ekosistem pantai letaknya berbatasan dengan ekosistem darat,
laut, dan daerah pasang surut. Ekosistem pantai dipengaruhi oleh
siklus harian pasang surut laut.
Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai
dengan laut. Estuari sering dipagari oleh lempengan lumpur
intertidal yang luas atau rawa garam.
Terumbu karang adalah ekosistem yang unik diantara ekosistem
yang lainnya, karena ekosistem ini tersusun dari deposit kapur
kalsium karbonat (CaCO3)yang sebagian besar dibentuk oleh
karang sehingga paktor linkungan yang mempengaruhi
pertumbuhan karang juga mempengaruhi keberadaan ekosistem .
Tumbuhan lamun merupakan satu-satunya tumbuhan berbunga
dan berpembuluh (vascular plant) yang sudah sepenuhnya
menyesuaikan diri hidup terbenam di dalam air laut.
EKOSISLAUT

More Related Content

What's hot

Ikhtiologi hormon pada ikan
Ikhtiologi hormon pada ikanIkhtiologi hormon pada ikan
Ikhtiologi hormon pada ikanmuhammad halim
 
Faktor Pembatas
Faktor PembatasFaktor Pembatas
Faktor PembatasNur Aini
 
Ekositem pantai berbatu
Ekositem pantai berbatuEkositem pantai berbatu
Ekositem pantai berbatuBasyrowi Arby
 
Praktikum bio protista
Praktikum bio protistaPraktikum bio protista
Praktikum bio protistanailun
 
Laporan Praktikum Oseanografi Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Oseanografi Universitas BrawijayaLaporan Praktikum Oseanografi Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Oseanografi Universitas BrawijayaDoni Dwi Darsana
 
Laporan Ikhtiologi : Acara 1 identifikasi ikan
Laporan Ikhtiologi : Acara 1 identifikasi ikanLaporan Ikhtiologi : Acara 1 identifikasi ikan
Laporan Ikhtiologi : Acara 1 identifikasi ikanAzizah Kuswardini
 
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat LaboratoriumLaporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat LaboratoriumRukmana Suharta
 
Kelompok 6 super kelas agnatha
Kelompok 6 super kelas agnathaKelompok 6 super kelas agnatha
Kelompok 6 super kelas agnathaf' yagami
 
Laporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasiLaporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasiGoogle
 
Bahan biologi perikanan bpk ir, syachradjad frans m.p.
Bahan biologi perikanan bpk  ir, syachradjad frans m.p.Bahan biologi perikanan bpk  ir, syachradjad frans m.p.
Bahan biologi perikanan bpk ir, syachradjad frans m.p.Rahmadani Dani
 

What's hot (20)

Ikhtiologi hormon pada ikan
Ikhtiologi hormon pada ikanIkhtiologi hormon pada ikan
Ikhtiologi hormon pada ikan
 
Faktor Pembatas
Faktor PembatasFaktor Pembatas
Faktor Pembatas
 
Tingkat kematangan gonad ikan bilih (Mystacoleucus padangensis)
Tingkat kematangan gonad ikan bilih (Mystacoleucus padangensis)Tingkat kematangan gonad ikan bilih (Mystacoleucus padangensis)
Tingkat kematangan gonad ikan bilih (Mystacoleucus padangensis)
 
Sistem otot ikan
Sistem otot ikanSistem otot ikan
Sistem otot ikan
 
Ekositem pantai berbatu
Ekositem pantai berbatuEkositem pantai berbatu
Ekositem pantai berbatu
 
Planktonologi
PlanktonologiPlanktonologi
Planktonologi
 
Biologi udang
Biologi udangBiologi udang
Biologi udang
 
Ekosistem Perairan Menggenang
Ekosistem Perairan MenggenangEkosistem Perairan Menggenang
Ekosistem Perairan Menggenang
 
Praktikum bio protista
Praktikum bio protistaPraktikum bio protista
Praktikum bio protista
 
Biologi Perikanan Kebiasaan Makan Ikan
Biologi Perikanan Kebiasaan Makan IkanBiologi Perikanan Kebiasaan Makan Ikan
Biologi Perikanan Kebiasaan Makan Ikan
 
Laporan toksikologi
Laporan toksikologiLaporan toksikologi
Laporan toksikologi
 
Laporan Praktikum Oseanografi Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Oseanografi Universitas BrawijayaLaporan Praktikum Oseanografi Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Oseanografi Universitas Brawijaya
 
Domestikasi
DomestikasiDomestikasi
Domestikasi
 
Pengenalan Jenis Ikan dan Identifikasi
Pengenalan Jenis Ikan dan IdentifikasiPengenalan Jenis Ikan dan Identifikasi
Pengenalan Jenis Ikan dan Identifikasi
 
Laporan Ikhtiologi : Acara 1 identifikasi ikan
Laporan Ikhtiologi : Acara 1 identifikasi ikanLaporan Ikhtiologi : Acara 1 identifikasi ikan
Laporan Ikhtiologi : Acara 1 identifikasi ikan
 
Laporan praktikum reagen
Laporan praktikum reagenLaporan praktikum reagen
Laporan praktikum reagen
 
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat LaboratoriumLaporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
 
Kelompok 6 super kelas agnatha
Kelompok 6 super kelas agnathaKelompok 6 super kelas agnatha
Kelompok 6 super kelas agnatha
 
Laporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasiLaporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasi
 
Bahan biologi perikanan bpk ir, syachradjad frans m.p.
Bahan biologi perikanan bpk  ir, syachradjad frans m.p.Bahan biologi perikanan bpk  ir, syachradjad frans m.p.
Bahan biologi perikanan bpk ir, syachradjad frans m.p.
 

Similar to EKOSISLAUT

Aquatic biodiversity present 2
Aquatic biodiversity present 2Aquatic biodiversity present 2
Aquatic biodiversity present 2aswar hamzah
 
Pantai berbatu habitat supratidal
Pantai berbatu habitat supratidal Pantai berbatu habitat supratidal
Pantai berbatu habitat supratidal Register Undip
 
Makalah Terumbu Karang
Makalah Terumbu KarangMakalah Terumbu Karang
Makalah Terumbu KarangAdy Purnomo
 
Artikel (amrullah) terumbu karang
Artikel (amrullah) terumbu karangArtikel (amrullah) terumbu karang
Artikel (amrullah) terumbu karangSMPN 4 Kerinci
 
Jurnal kerusakan tk, lamun, maangrove
Jurnal kerusakan tk, lamun, maangroveJurnal kerusakan tk, lamun, maangrove
Jurnal kerusakan tk, lamun, maangroveerikakurnia
 
Hubungan keterkaitan ekosistem_mangrove
Hubungan keterkaitan ekosistem_mangroveHubungan keterkaitan ekosistem_mangrove
Hubungan keterkaitan ekosistem_mangrovehar tati
 
Pikp modul04 sub sistem perairan tawar
Pikp modul04 sub sistem perairan tawarPikp modul04 sub sistem perairan tawar
Pikp modul04 sub sistem perairan tawarYosie Andre Victora
 
Ppt . potensi kemaritiman indonesia
Ppt . potensi kemaritiman indonesiaPpt . potensi kemaritiman indonesia
Ppt . potensi kemaritiman indonesiamasmukriyadi
 
PPT . POTENSI KEMARITIMAN INDONESIA.pptx
PPT . POTENSI KEMARITIMAN INDONESIA.pptxPPT . POTENSI KEMARITIMAN INDONESIA.pptx
PPT . POTENSI KEMARITIMAN INDONESIA.pptxSuBagio6
 
Ekosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili-converted (3).docx
Ekosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili-converted (3).docxEkosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili-converted (3).docx
Ekosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili-converted (3).docxDian631634
 
Ekosistem laut Power Point
Ekosistem laut Power PointEkosistem laut Power Point
Ekosistem laut Power Pointiswant mas
 
ekosistem biola.ppt
ekosistem biola.pptekosistem biola.ppt
ekosistem biola.pptssuser7a746c
 
Ekosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili.pdf
Ekosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili.pdfEkosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili.pdf
Ekosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili.pdfDian631634
 

Similar to EKOSISLAUT (20)

Aquatic biodiversity present 2
Aquatic biodiversity present 2Aquatic biodiversity present 2
Aquatic biodiversity present 2
 
Ekosistem perairan
Ekosistem perairanEkosistem perairan
Ekosistem perairan
 
Pantai berbatu habitat supratidal
Pantai berbatu habitat supratidal Pantai berbatu habitat supratidal
Pantai berbatu habitat supratidal
 
Makalah Terumbu Karang
Makalah Terumbu KarangMakalah Terumbu Karang
Makalah Terumbu Karang
 
Artikel (amrullah) terumbu karang
Artikel (amrullah) terumbu karangArtikel (amrullah) terumbu karang
Artikel (amrullah) terumbu karang
 
Paper Ekologi Laut Tropis
Paper Ekologi Laut TropisPaper Ekologi Laut Tropis
Paper Ekologi Laut Tropis
 
MAteri SIG
MAteri SIGMAteri SIG
MAteri SIG
 
KEANEKARAGAMAN BENTHOS DAN NEKTON PADA HUTAN MANGROVE DI DESA PULAU SEMBILAN ...
KEANEKARAGAMAN BENTHOS DAN NEKTON PADA HUTAN MANGROVE DI DESA PULAU SEMBILAN ...KEANEKARAGAMAN BENTHOS DAN NEKTON PADA HUTAN MANGROVE DI DESA PULAU SEMBILAN ...
KEANEKARAGAMAN BENTHOS DAN NEKTON PADA HUTAN MANGROVE DI DESA PULAU SEMBILAN ...
 
Jurnal kerusakan tk, lamun, maangrove
Jurnal kerusakan tk, lamun, maangroveJurnal kerusakan tk, lamun, maangrove
Jurnal kerusakan tk, lamun, maangrove
 
Hubungan keterkaitan ekosistem_mangrove
Hubungan keterkaitan ekosistem_mangroveHubungan keterkaitan ekosistem_mangrove
Hubungan keterkaitan ekosistem_mangrove
 
Biota laut dalam
Biota laut dalamBiota laut dalam
Biota laut dalam
 
Pikp modul04 sub sistem perairan tawar
Pikp modul04 sub sistem perairan tawarPikp modul04 sub sistem perairan tawar
Pikp modul04 sub sistem perairan tawar
 
Ppt . potensi kemaritiman indonesia
Ppt . potensi kemaritiman indonesiaPpt . potensi kemaritiman indonesia
Ppt . potensi kemaritiman indonesia
 
Lamun
Lamun Lamun
Lamun
 
PPT . POTENSI KEMARITIMAN INDONESIA.pptx
PPT . POTENSI KEMARITIMAN INDONESIA.pptxPPT . POTENSI KEMARITIMAN INDONESIA.pptx
PPT . POTENSI KEMARITIMAN INDONESIA.pptx
 
Ekosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili-converted (3).docx
Ekosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili-converted (3).docxEkosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili-converted (3).docx
Ekosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili-converted (3).docx
 
Ekosistem laut Power Point
Ekosistem laut Power PointEkosistem laut Power Point
Ekosistem laut Power Point
 
ekosistem biola.ppt
ekosistem biola.pptekosistem biola.ppt
ekosistem biola.ppt
 
Lingkungan alam dan buatan
Lingkungan alam dan buatanLingkungan alam dan buatan
Lingkungan alam dan buatan
 
Ekosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili.pdf
Ekosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili.pdfEkosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili.pdf
Ekosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili.pdf
 

More from Febrina Tentaka

Plant Biotechnology- Inducing Fungus-Resistance into Plants Through Biotechno...
Plant Biotechnology- Inducing Fungus-Resistance into Plants Through Biotechno...Plant Biotechnology- Inducing Fungus-Resistance into Plants Through Biotechno...
Plant Biotechnology- Inducing Fungus-Resistance into Plants Through Biotechno...Febrina Tentaka
 
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGANLAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGANFebrina Tentaka
 
Paper agroteknologi tanaman pangan i ip
Paper agroteknologi tanaman pangan i ipPaper agroteknologi tanaman pangan i ip
Paper agroteknologi tanaman pangan i ipFebrina Tentaka
 
Papaer agt tan pangan ii
Papaer agt tan pangan iiPapaer agt tan pangan ii
Papaer agt tan pangan iiFebrina Tentaka
 
Agroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan iAgroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan iFebrina Tentaka
 
Agroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan iAgroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan iFebrina Tentaka
 
tantangan dan peluang bisnis tanaman buah - buahan
tantangan dan peluang bisnis tanaman buah - buahantantangan dan peluang bisnis tanaman buah - buahan
tantangan dan peluang bisnis tanaman buah - buahanFebrina Tentaka
 
Data praktikum ekologi air tawar 1
 Data praktikum ekologi air tawar 1 Data praktikum ekologi air tawar 1
Data praktikum ekologi air tawar 1Febrina Tentaka
 
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
 Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkokFebrina Tentaka
 
Tugas akhir semester mikrobiologi umum
Tugas akhir semester mikrobiologi umum Tugas akhir semester mikrobiologi umum
Tugas akhir semester mikrobiologi umum Febrina Tentaka
 

More from Febrina Tentaka (20)

PLANT BIOTECHNOLOGY
PLANT BIOTECHNOLOGYPLANT BIOTECHNOLOGY
PLANT BIOTECHNOLOGY
 
Plant Biotechnology- Inducing Fungus-Resistance into Plants Through Biotechno...
Plant Biotechnology- Inducing Fungus-Resistance into Plants Through Biotechno...Plant Biotechnology- Inducing Fungus-Resistance into Plants Through Biotechno...
Plant Biotechnology- Inducing Fungus-Resistance into Plants Through Biotechno...
 
Budidaya Tanaman Gambir
Budidaya Tanaman GambirBudidaya Tanaman Gambir
Budidaya Tanaman Gambir
 
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGANLAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
 
Paper agroteknologi tanaman pangan i ip
Paper agroteknologi tanaman pangan i ipPaper agroteknologi tanaman pangan i ip
Paper agroteknologi tanaman pangan i ip
 
Papaer agt tan pangan ii
Papaer agt tan pangan iiPapaer agt tan pangan ii
Papaer agt tan pangan ii
 
Agroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan iAgroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan i
 
Agroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan iAgroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan i
 
Kultur jaringan 2
Kultur jaringan 2Kultur jaringan 2
Kultur jaringan 2
 
kultur jaringan
kultur jaringankultur jaringan
kultur jaringan
 
tantangan dan peluang bisnis tanaman buah - buahan
tantangan dan peluang bisnis tanaman buah - buahantantangan dan peluang bisnis tanaman buah - buahan
tantangan dan peluang bisnis tanaman buah - buahan
 
Paper Kultur
Paper KulturPaper Kultur
Paper Kultur
 
Bab i2
Bab i2Bab i2
Bab i2
 
Feb
FebFeb
Feb
 
KOMUNIKASI PERTANIAN
KOMUNIKASI PERTANIANKOMUNIKASI PERTANIAN
KOMUNIKASI PERTANIAN
 
Data praktikum ekologi air tawar 1
 Data praktikum ekologi air tawar 1 Data praktikum ekologi air tawar 1
Data praktikum ekologi air tawar 1
 
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
 Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
 
biokimia
biokimia biokimia
biokimia
 
Tugas akhir semester mikrobiologi umum
Tugas akhir semester mikrobiologi umum Tugas akhir semester mikrobiologi umum
Tugas akhir semester mikrobiologi umum
 
Tanah gambut
Tanah gambut Tanah gambut
Tanah gambut
 

EKOSISLAUT

  • 1. EKOLOGI LAUT BENEDICTA HABEAHAN ( 120420025 ) JULIVER MANIK ( 130420048 ) SAPUTRA SIREGAR ( 120420005 ) PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SANTO THOMAS SUMATERA UTARA MEDAN 2015
  • 2. PENDAHULUAN Ekologi laut merupakan ilmu yang mempelajari tentang Ekosistem air laut. Ekosistem laut merupakan suatu kumpulan integral dari berbagai komponen abiotik (fisika-kimia) dan biotik (organisme hidup) yang berkaitan satu sama lain dan saling berinteraksi membentuk suatu unit fungsional. Komponen- komponen ini secara fungsional tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Apabila terjadi perubahan pada salah satu dari komponen-komponen tersebut maka akan menyebabkan perubahan pada komponen lainnya . Perubahan ini tentunya dapat mempengaruhi keseluruhan sistem yang ada, baik dalam kesatuan struktur fungsional maupun dalam keseimbangannya.
  • 3. Tujuan Adapun tujuan dari persentase ini adalah sebagai salah satu syarat sebagai penambahan nilai tugas mata kuliah Agroekologi yang diajarkan oleh Bpk. Ir. Robert Msi
  • 4. TINJAUAN PUSTAKA Ekologi laut merupakan ilmu yang mempelajari tentang Ekosistem air laut. a. Laut b. Ekosistem Pantai c. Estuari d. terumbu karang e. padang lamun.
  • 5. A. Laut Habitat air laut (oceanic) ditandai oleh salinitas yang tinggi dengan ion Cl- mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar. Menurut kedalamannya, ekosistem air laut dibagi sebagai berikut. •Litoral merupakan daerah yang berbatasan dengan darat. •Neretik merupakan daerah yang masih dapat ditembus cahaya matahari sampai bagian dasar dalamnya ± 300 meter. •Batial merupakan daerah yang dalamnya berkisar antara 200- 2500 m •Abisal merupakan daerah yang lebih jauh dan lebih dalam dari pantai (1.500-10.000 m). (Nybakken, J. W., 1982 )
  • 6. •Menurut wilayah permukaannya secara horizontal, berturut-turut dari tepi laut semakin ke tengah, laut dibedakan sebagai berikut : •Epipelagik merupakan daerah antara permukaan dengan kedalaman air sekitar 200 m. •Mesopelagik merupakan daerah dibawah epipelagik dengan kedalaman 200 1000 m. Hewannya misalnya ikan hiu. •Batiopelagik merupakan daerah lereng benua dengan kedalaman 200-2.500 m. Hewan yang hidup di daerah ini misalnya gurita. •Abisal pelagik merupakan daerah dengan kedalaman mencapai 4.000m; tidak terdapat tumbuhan tetapi hewan masih ada. Sinar matahari tidak mampu menembus daerah ini. •Hadal pelagik merupakan bagian laut terdalam (dasar). Kedalaman lebih dari 6.000 m. Di bagian ini biasanya terdapat lele laut dan ikan Taut yang dapat mengeluarkan cahaya. Sebagai produsen di tempat ini adalah bakteri yang bersimbiosis dengan karang tertentu ( Nontji, A., 1987 ).
  • 7. B. Ekosistem Pantai Ekosistem pantai letaknya berbatasan dengan ekosistem darat, laut, dan daerah pasang surut. Ekosistem pantai dipengaruhi oleh siklus harian pasang surut laut. Organisme yang hidup di pantai memiliki adaptasi struktural sehingga dapat melekat erat di substrat keras. Seperti didaerah pasang surut. Di daerah ini sendiri dapat terbentak hutan, yaitu hutan bakau. Sedangkan di daerah paling atas pantai hanya terendam saat pasang naik tinggi. Daerah ini dihuni oleh beberapa jenis ganggang, moluska, dan remis yang menjadi konsumsi bagi kepiting dan burung pantai ( Nybakken, J.W. 1988 ).
  • 8. C. Estuari Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari sering dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam. Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari antara lain rumput rawa garam, ganggang, dan fitoplankton. Komunitas hewannya antara lain berbagai cacing, kerang, kepiting, dan ikan. ( Nybakken, J. W., 1982 ).
  • 9. D. Terumbu Karang Di laut tropis, pada daerah neritik, terdapat suatu komunitas yang khusus yang terdiri dari karang batu dan organisme-organisme lainnya Komunitas ini disebut terumbu karang. Terumbu karang adalah ekosistem yang unik diantara ekosistem yang lainnya, karena ekosistem ini tersusun dari deposit kapur kalsium karbonat (CaCo3)yang sebagian besar dibentuk oleh karang sehingga paktor linkungan yang mempengaruhi pertumbuhan karang juga mempengaruhi keberadaan ekosistem Daerah komunitas ini masih dapat ditembus cahaya matahari sehingga fotosintesis dapat berlangsung. Hewan-hewan yang hidup di karang memakan organisme mikroskopis dan sisa organik lain. Berbagai invertebrata, mikro organisme, dan ikan, hidup di antara karang dan ganggang. Herbivora seperti siput, landak laut, ikan, menjadi mangsa bagi gurita, bintang laut, dan ikan karnivora ( Ambalika,Indara.2012 ).
  • 10. E. Padang Lamun Tumbuhan lamun merupakan satu-satunya tumbuhan berbunga dan berpembuluh (vascular plant) yang sudah sepenuhnya menyesuaikan diri hidup terbenam di dalam air laut. Pada padang lamun ini hidup berbagai macam spesies hewan, yang berassosiasi dengan padang lamun seperti ikan, sapi laut dan penyu serta banyak hewan invertebrata yang berassosiasi dengan padang lamun, seperti: Pinna sp, beberapa Gastropoda, Lambis, Strombus, teripang, bintang laut, beberapa jenis cacing laut dan udang (Peneus doratum). ( Aswandy, I. 2003 )
  • 11. Dalam ekosistem, terjadi sebuah proses yang dinamakan rantai makanan Fungsi rantai makanan di laut adalah untuk menjaga jumlah makhluk hidup di dalamnya. Jangan sampai jumlah pemangsa lebih banyak daripada mangsanya karena akan mengakibatkan kepunahan makhluk hidup. Komponen Rantai Makanan di Laut A. Fitoplankton adalah penyedia makanan di dalam rantai makanan di laut atau disebut juga produsen. Fitoplankton merupakan makhluk hidup bersel satu yang sangat kecil, tidak bisa terlihat oleh mata telanjang (bisa dilihat melalui mikroskop) dan hidupnya melayang- layang di dalam laut .
  • 12. B. Zooplankton adalah hewan air yang kecil dan hidupnya melayang-layang di air. Dalam rantai makanan di laut, zooplankton pemakan fitoplankton disebut konsumen I. Zooplankton pemakan zooplankton yang lebih kecil disebut konsumen II. Selanjutnya, hewan kecil pemakan zooplankton (konsumen II) di sebut konsumen III. C. Predator adalah hewan yang menempati posisi tertinggi di dalam rantai makanan di laut. Contohnya paus dan paus pembunuh . Mammalia ini tidak hanya memakan ikan-ikan besar, tetapi juga serombongan ikan-ikan kecil. D. Dekomposer adalah pengurai jasad makhluk hidup yang telah mati. Biasanya hidup di dasar laut dan disebut bentos . Dekomposer ini akan mengurai bangkai atau sisa-sisa makhluk hidup menjadi komponen yang lebih kecil lagi agar bisa digunakan kembali oleh fitoplankton sebagai sumber nutrisi untuk membuat makanan.
  • 13. KESIMPULAN Ekologi laut merupakan ilmu yang mempelajari tentang Ekosistem air laut. Ekosistem air laut dibedakan atas lautan, pantai, estuari, dan terumbu karang, dan padang lamun. Habitat air laut (oceanic) ditandai oleh salinitas yang tinggi dengan ion Cl- mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar. suhu air laut merata sehingga air dapat bercampur, maka daerah permukaan laut tetap subur dan banyak plankton serta ikan. Habitat laut dibedakan berdasarkan kedalamannya dan wilayah horizontal. Ekosistem pantai letaknya berbatasan dengan ekosistem darat, laut, dan daerah pasang surut. Ekosistem pantai dipengaruhi oleh siklus harian pasang surut laut.
  • 14. Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari sering dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam. Terumbu karang adalah ekosistem yang unik diantara ekosistem yang lainnya, karena ekosistem ini tersusun dari deposit kapur kalsium karbonat (CaCO3)yang sebagian besar dibentuk oleh karang sehingga paktor linkungan yang mempengaruhi pertumbuhan karang juga mempengaruhi keberadaan ekosistem . Tumbuhan lamun merupakan satu-satunya tumbuhan berbunga dan berpembuluh (vascular plant) yang sudah sepenuhnya menyesuaikan diri hidup terbenam di dalam air laut.