Dokumen ini membahas tentang penyakit diare di Indonesia. Data menunjukkan angka kasus diare menurun dari tahun ke tahun di seluruh wilayah, dengan jumlah kasus tertinggi di Kalimantan. Penyakit diare disebabkan oleh bakteri, virus, parasit, dan faktor non-infeksi. Gejala utama diare adalah perubahan bentuk dan frekuensi buang air besar beserta kehilangan cairan dan elektrolit yang dapat menyebabkan dehidrasi
3. TABEL PENYAKIT DIARE
wilayah tahun
2012 2013 2014
sumatera 14510 13352 12437
kalimantan 72775 65698 60108
jawa 1365 1288 1227
sulawesi 14165 13192 12391
4. DATA GRAFIK PENYAKIT DIARE
0
10000
20000
30000
40000
50000
60000
70000
80000
sumatera kalimantan jawa sulawesi
Chart Title
2012 2013 2014
5. Definisi
Diare adalah perubahan pola defekasi (buang air besar) yakni pada
bentuk atau frekuensinya dimana bentuk feses (tinja) berubah
menjadi lunak atau cair, atau frekuensinya yang bertambah menjadi
lebih dari tiga kali dalam sehari.
dalam sehari.
6. Menurut WHO (1999) secara klinis diare didefinisikan sebagai
bertambahnya defekasi (buang air besar) lebih dari biasanya/lebih
dari tiga kali sehari, disertai dengan perubahan konsisten tinja
(menjadi cair) dengan atau tanpa darah. Secara klinik dibedakan tiga
macam sindroma diare yaitu diare cair akut, disentri, dan diare
persisten.
8. Penderita dengan diare cair mengeluarkan tinja yang mengandung sejumlah
ion natrium, klorida, dan bikarbonat. Kehilangan air dan elektrolit ini
bertambah bila ada muntah dan kehilangan air juga meningkat bila ada panas.
Hal ini dapat menyebabkan dehidrasi, asidosis ocialc, dan hipovolemia.
Dehidrasi merupakan keadaan yang paling berbahaya karena dapat
menyebabkan hipovolemia, kolaps kardiovaskuler dan kematian bila tidak
diobati dengan tepat. Dehidrasi yang terjadi menurut tonisitas plasma dapat
berupa dehidrasi ocialc, dehidrasi hipertonik (hipernatremik) atau dehidrasi
hipotonik. Menurut derajat dehidrasinya oci tanpa dehidrasi, dehidrasi ringan,
dehidrasi sedang atau dehidrasi berat (Juffrie, 2010).