SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Download to read offline
Perspektif Kelembagaan Penyelenggaraan
berbasis Satelit Penginderaan Jauh
Indonesia di Masa Depan
Dr. Agustan, ST., MSc.
Masyarakat Ahli Penginderaan Jauh Indonesia (MAPIN)
Scopus Author ID: 22956983500
FGD INDONESIAN SPACE AGENCY PASCA PEMBENTUKAN BRIN
Jakarta – Daring via Zoom Meeting, 17 Mei 2021
https://thetruesize.com/
~10juta km
persegi
80% laut
20% darat
INDONESIA
Lebih dari
250 juta
penduduk
ESA & ISA
• Penginderaan
jauh atau Inderaja
(remote sensing)
bertujuan
mengenali dan
membedakan
obyek (earth
observation - EO)
• Komponen
inderaja: sensor,
wahana, aplikasi
(pemanfaatan)
Pengantar
• Inderaja menggunakan wahana antariksa (satelit): cakupan wilayah skala
regional, keteraturan pengamatan, arsip perubahan tutupan lahan
Gambar: Xiang, Tianzhu et al. “Mini-
Unmanned Aerial Vehicle-Based
Remote Sensing: Techniques,
applications, and prospects.” IEEE
Geoscience and Remote Sensing
Magazine 7 (2019): 29-63.
• Penyedia data dasar yang diperlukan
untuk pembangunan nasional dan
sustainable development goals (SDGs)
• Pemanfaatan Inderaja untuk praktis
dan riset (ilmu kebumian)  one
satellite – one mission
• Resolusi satelit Inderaja:
• Spasial: rendah – menengah (biasanya
gratis), tinggi - sangat tinggi (berbayar)
• Temporal: jaman-harian-mingguan
• Radiometrik: rendah-menengah-tinggi
• Spektral: pankromatik, multispektral dan
hyperspectral
Pengantar
Kebutuhan Inderaja Praktis: Tata Ruang & Peta Skala Besar
Sumber: Reny Windyawati (ATR-BPN) – Webinar MAPIN 13 Mei 2020
https://youtu.be/N0ecAEjaAv8
ISUSTRATEGISBIDAN
Minimnya
KetersediaanRDTR
•Keterbatasanpeta
dasar skala besar
1:5.000
•Keterbatasandata
tematikpendukung
penyusunanRDTR
skala 1:5.000
•Keterbatasan SDM
penyusun RDTR yang
berkompeten di pusat
dan daerah
LamanyaPenyusunan
RTRWProvinsi dan
RTRWKab/Kota
•Penetapan LP2B
secara spasial (lokasi
dan luasan dalam peta
RTR)
•Prasyarat penyusunan
KLHS untuk
Persetujuan Substansi
•Keterbatasan data dan
peta dasar skala
1:25.000, serta peta
tematik skala
1:250.000 – 1:25.000
* terkait dengan keberadaan Ditjen Pengendalian Pem
Dokumen RPJMN 2020-2024 Agenda #2: Mengembangkan Wilayah Untuk Mengurangi Kesenjangan dan
Menjamin Pemerataan: RDTR tersedia 3% dari 1.838 karena peta skala besar 1:5000 belum tersedia
Kebutuhan Inderaja Praktis: Peta Skala Besar dan IGT Pertanahan
Sumber: Ade Komara (BIG) – Webinar MAPIN 13 Mei 2020
https://youtu.be/N0ecAEjaAv8
Peta dasar pertanahan (IGT Pertanahan): Laporan Kinerja ATR BPN Tahun 2020:
dari 64.3 juta Ha luas wilayah non-hutan, yang masih belum dipetakan sekitar 31,3 juta Ha,
atau sekitar 48.6%. No Map  No Plan  No Investment  No Welfare (Irawan Soemarto, 2014)
1:250.000 1:50.000 1:25.000 1:10.000 1:5.000
No Jenis Citra Resolusi Spasial
1 Geoeye 1,65 meter (multispectral)
0,41 m (pankromatik)
2 Ikonos 4 meter (multispectral)
1 meter (pankromatik)
3 Quickbird 2.44 m (multispectral)
61 cm (pankromatik)
4 Worldview 1.84 m (multispectral)
0.46 m (panchromatic)
5 Pleaides 2 meter (multispectral)
0.5 meter (panchromatic)
6 SPOT 5 2,5 m – 20 m
(multispectral)
2,5 m – 10 m
(panchromatic)
Kebutuhan Citra Satelit:
Riset dan Praktis
Resolusi
Spasial
Resolusi
Temporal
harian
mingguan
bulanan
tahunan
1m 10m 100m
Precision
Agriculture
&
Crop
Insurance
Land Management
(Land status
monitoring)
Fishery and Ocean
(Coastal monitoring)
Fishery and Ocean
(Ocean Environment)
(Fishing Prediction)
Forestry
(National forest
map)
Forestry
(Land cover classification map)
Maritime
(Ship detection)
Maritime
(Oil spill)
5m 30m
Pleaides, IKONOS, QuickBird,
GEOEYE, WorldView
SPOT-5 SPOT-4,
ALOS-2
Landsat-7
Disaster
(Emergency)
Agriculture
(Soil map)
Agriculture
(Paddy field mapping)
Land Management
(Land Parcel registration
map)
Mapping
(Map updating)
Forestry
(Carbon map)
Mapping
(Forest Boundary)
Disaster
(Recovery)
Disaster
(Permanent)
Agriculture
(Yield
estimation)
Saat ini terdapat 2 Distributor
(PMDN) data satelit dan sekitar
130 Perusahaan Reseller yang
tercatat dalam APSPIG (Sumber:
Komunikasi dengan Ir. Sofan
Prhandi, 2021)
Belanja data satelit ~450M/tahun
(Sumber: Survey oleh MRI, 2014)
Pemanfaatan Saat ini
• UU Keantariksaan No. 21/2013
• Inderaja merupakan salah satu kegiatan
keantariksaan (Pasal 7 – ayat 1)
• Kegiatan Inderaja meliputi: Perolehan data;
Pengolahan data; Penyimpanan dan
pendistribusian data; dan Pemanfaatan data
dan diseminasi informasi (Pasal 15 – ayat 1)
• Berdasarkan ketentuan Pasal 16 ayat (1) UU
Keantariksaan, perolehan data penginderaan
jauh sebagaimana dimaksud Pasal 15 ayat (1)
dapat dilakukan melalui: Pengoperasian
satelit; Pengoperasian stasiun bumi; dan/atau
Citra satelit.
• Dilaksanakan melalui Peraturan Pemerintah No.
11/ 2018 tentang Tata Cara Penyelenggaraan
Penginderaan Jauh
Aspek Legal Inderaja
FINAL RE PORT
LEGAL FRAMEWORK REVIEW FOR
INDONESIAN EARTH OBSERVATION
SATELLITE SYSTEM
Prepared for:
Mitsubishi Research Institute (MRI) - Japan
Prepared by:
Oni Bibin Bintoro & Partners
JUL Y, 2014
!
Dirangkum dari Legal Opinion
Rubby S. Agustino, SH, MH.
Pertimbangan terkait Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN)
• Koordinasi kegiatan dan anggaran litbangjirap dan
memperkuat fokus riset nasional
• Kegiatan Inderaja terdiri dari aspek riset, pelayanan
operasional, regulasi dan kedaulatan negara
• Kegiatan riset terkait geosains untuk pemantauan
bumi dan terkait dengan kerjasama internasional
untuk berbagai aplikasi
• Pelayanan yang bersifat operasional: anggaran data
inderaja berbasis satelit untuk aplikasi pemetaan
skala besar dan penyusunan rencana tata ruang:
user K/L dan Pemda
• Kemandirian bangsa untuk teknologi rancang-
bangun dan mengoperasikan satelit
• Inovasi untuk bisnis keantariksaan melalui usaha
rintisan
THONFELD, HECHELTJEN,
BRAUN & MENZ (2010)
Carlo Ferro, Italian Trade Agency, 2020
Pertimbangan terkait BRIN
MAPIN memahami bahwa LPNK keantariksaan berdasarkan UU
Keantariksaan memiliki kewenangan kelembagaan yang setara dengan
kementerian, yaitu kewenangan untuk meregulasi. Dalam hal ini
kewenangan meregulasi kegiatan keantariksaan dan penerbangan
Dalam pasal 75, PerPres 33/2021, landasan hukum operasional LAPAN
sudah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi. Maka ada beberapa tafsir
terhadap keberadaan organisasi LPNK yang bertanggung jawab terhadap
keantariksaan:
1. PerPres memiliki kewenangan yang cukup untuk mengintegrasikan
seluruh tupoksi LAPAN kedalam BRIN. Sehingga seluruh tupoksi
LAPAN dapat dijalankan oleh BRIN;
Pertimbangan terkait BRIN
2. PerPres memiliki kewenangan memindahkan aspek riset, dan aspek
operasional yang menunjang riset dari LAPAN ke BRIN, tetapi aspek regulasi,
aspek kedaulatan tidak masuk ke BRIN, sehingga perlu aturan hukum
/perundangan tambahan;
3. PerPres memiliki kewenangan terbatas karena hanya menggunakan
konsideran UU Sisnas Iptek , tanpa ada pertimbangan terhadap UU
Keantariksaan. Sehingga perlu revisi PerPres dengan konsideran tambahan
UU Keantariksaan. Sehingga seluruh tupoksi LAPAN dapat dipindahkan ke
BRIN. Jika tidak, hanya tupoksi yang berhubungan dengan aspek Riset
(litbangjirap) yang dapat diintegrasikan ke BRIN, sedang aspek operasional,
aspek regulasi, aspek kedaulatan tetap berada di LAPAN (lama) atau kembali
ke UU keantariksaan yang artinya perlu dibuat sebuah UU revisi, PP baru atau
PerPres revisi berdasarkan UU Keantariksaan.
Pertimbangan terkait BRIN
Ada beberapa hal yang menjadi perhatian, yaitu:
• Jika pemerintah ingin membuat organisasi baru yang mewadahi aspek lain
selain aspek riset dari kelembagaan keantariksaan, maka pemerintah perlu
berdialog dengan DPR
• Pemeritah sebaiknya membuat wadah baru untuk mewadahi aspek lain dari
kegiatan keantariksaan, untuk mengisi kekosongan regulasi dan kedaulatan
Negara terkait keantariksaan.
• Perlu dicermati kebutuhan perangkat peraturan pelaksanaan transisi agar
terjadi "harmonisasi" peraturan (beberapa Perpres) terkait keantariksaan
Perkembangan Sains dan Teknologi
Sumber: Modifikasi dari Geospatial Industry Outlook & Readiness Index, 2019 Edition
Antisipasi Kecenderungan Masa Depan
• Penggunaan data satelit akan mencakup
hampir semua sektor, tapi potensi itu belum
termanfaatkan secara intensif, hanya sebatas
diskusi pada brosur
• Keinginan untuk membuat data satelit bebas
akses karena beberapa aplikasi dengan
pengguna yang makin beragam, utamanya
oleh perusahaan rintisan (startup company)
• Bisnis model yang berkembang: prinsip
berbagi (sharing economy) – tidak ingin
membeli/memiliki tapi meminjam; diakses
secara daring; real time data, berlangganan
(subscribe)
Dirangkum dari: The future of commercial satellite
imagery business model - Maria Hochleitner
Proses Kreativitas terkait Bisnis Antariksa - Inderaja
MAP THE STARTUP & CREATIVE COMP
ANY USING REMOTE SENSING
Kenapa membutuhkan Data Remote Sensing
Cost Saving Accuracy Deep Analysis
63% 21%
12%
Sumber: Abdul Karim – Webinar MAPIN 20 Agustus 2020
https://youtu.be/LLC4VmgoJLs
Proses Bisnis Penyediaan Data Satelit
Users
Operating
Receiving
Archiving
Providing
Value Added
Information Providing
Data Users Information Users Science Users
Image Processing
Data Analysis
Value adding
Data Integration
Data to Information
Optimization for users
Operation and
Providing business
Value Added
business
Sumber: Modifikasi dari MRI, Japan
Infrastruktur dasar:
Lembaga Negara
Pelaksana
LitbangJirap UU No.
11/2019 Tentang
Sisnasiptek
Pengalaman dan Contoh
• Indonesia telah berhasil
meluncurkan dan mengoperasikan
satelit observasi bumi
eksperimental (LAPAN – A1, A2, A3)
• Infrastruktur dasar sebaiknya
disediakan oleh pemerintah
• Demokratisasi data satelit melalui
semangat berbagi-pakai data
melalui platform (PLATYPUS) dan
inisiatif open data cube
• Proses penambahan nilai tambah
melalui proses kreatif akan
menghasilkan invensi dan inovasi –
contoh Catapult di Inggris
Sumber: Tim RisetPro UK SSTL Visit 2014 - Chusnul TJ
Penutup
MAPIN sebagai sebuah wadah organisasi profesi dan organisasi keilmuan yang
memiliki anggota se-Indonesia dan keanggotaannya dari berbagai pihak: ASN,
universitas, swasta, LSM dll. merasa terpanggil untuk mengikuti arah
kelembagaan penginderaan jauh (keantariksaan) Indonesia, serta bersedia
memfasilitasi segala usaha untuk mencapai Indonesia emas di tahun 2045
melalui pengelolaan ekosistem penginderaan jauh Indonesia yang lebih baik.
“Happiness can be found even in the darkest of times, when one only remembers to turn on the
light.”
(Prof. Dumbledore - the Prisoner of Azkaban)
Terima Kasih
mapin.or.id mapin_ri mapin_ri http://jurnal.mapin.or.id e-ISSN : 2657-0378
http://www.apsar2021.org
Welcome APSAR 2021
1 - 5 November 2021 in Bali Island, Indonesia
Slide Tambahan
MAPIN berpendapat bahwasanya sebelum diundangkannya PerPres BRIN dalam
lembar Negara di tahun 2021 ini, ada beberapa hal yang dapat dilakukan:
• Merekomendasikan sebuah kajian yang menyeluruh terhadap isi PerPres
33/2021, tidak hanya dari perspektif kelembagaan penyelenggaraan
berbasiskan Satelit Penginderaan Jauh (keantariksaan), tetapi juga berbasiskan
IPTEK, kenukliran, litbangjirap, industri dll.
• Seandainya PerPres sudah diundangkan dalam lembaran begara dan dirasa ada
ketidakpastian hukum yang disebabkan oleh PerPres tersebut, maka MAPIN
sesuai visi-misi organisasi untuk memajukan penggunaan Penginderaan Jauh di
Indonesia akan ikut aktif dalam memfasilitasi usaha mencari kepastian hukum
dalam bidang penginderaan jauh Indonesia sebagai bagian dari memajukan
kesejahteraan umum.
Slide Tambahan
Beberapa Usaha untuk menghindari ketidakpastian hukum pasca PerPres BRIN 33/2021:
• Yudicial review dapat dipahami sebagai suatu pranata hukum yang memberikan kewenangan
kepada badan pelaksana kekuasaan kehakiman yang ditunjuk oleh konstitusi (dalam hal ini
Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi) untuk dapat melakukan peninjauan dan atau
pengujian kembali.
• Dalam hal suatu Peraturan Perundang-undangan di bawah Undang-Undang diduga
bertentangan dengan Undang-Undang, pengujiannya dilakukan oleh Mahkamah Agung.
(Pasal 9 ayat 2. UU 12/2011). Kalau dinyatakan bertentangan maka PerPres dicabut atau
direvisi, maupun dilakukan usaha lain yaitu: Legislative review maupun executive review.
• Legislative review dan executive review adalah upaya yang dapat dilakukan untuk mengubah
suatu undang-undang melalui lembaga legislatif atau lembaga eksekutif berdasarkan fungsi
legislasi yang dimiliki oleh kedua lembaga tersebut sebagaimana yang diatur dalam
konstitusi pada Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 20 Ayat (1) UUD 1945 dan UU 12/2011.
Dirangkum dari diskusi dengan Divisi Hukum MAPIN
di bawah Koordnasi Dipl-Ing Oni Bintoro
Konstelasi ASEAN
Thailand
• Thai-Paht 1 (Tech Demo, SSTL)
• THEOS (Operational, EADS/Astrium)
Indonesia
• LAPAN-TUBSAT (Tech demo, Technical Univ. of Berlin)
• LAPAN-A2 (Tech demo, Indonesia own)
• LAPAN-A3 (Tech demo, Indonesia own)
Malaysia
• Tiungsat 1 (Tech Demo, SSTL)
• Razaksat (Operational, SaTReCi)
Singapore
• XSAT (Tech Demo/Operational, SSTL)
Vietnam
• Optik: VNREDSAT-1 and 1b (Tech
demo /Operational, EADS/Astrium)
• Radar: LOTUSat1 and LOTUSat2
Tech Demo
Tech Demo/Operational
Operational
Proses Kreativitas terkait Bisnis Antariksa - Inderaja
Usulan Konsorsium InaRSSat
Presiden
Kemenko
Polhukam
Kemenhan
Satelit
Kemenko PMK
Kemendikbudristek BPPT
Satelit
LAPAN
Satelit
Kemenko
Perekonomian
BIG
Satelit
Kementan
Satelit
Kemenko
Maritim
KKP
Satelit
Sekretaris Kabinet
Kekuatan yg ada saat ini ditingkatkan efektifitas dan efisiensinya melalui pemenuhan alutsista dan perlengkapan, pemanfaatan teknologi keantariksaan dan penjalarannya, gelar
teritorial dan gelar di daerah rawan dalam kerangka Kogabwilhan, termasuk pengembangan Koarmada, shg mampu mendeteksi dini dan bertindak cepat dan efektif. Hal lain Ceteris
Paribus. (Sumber: Listiyanto)
ANATOMI POSTUR HANNEG VS POSTUR ANCAMAN
KELAS
TEKNOLOGI
ANATOMI
POSTUR “IDEAL” 2007 POSTUR MEF 2010 POSTUR YG
DIUSULKAN
POSTUR ANCAMAN
KONVENSIONAL
(TERRESTRIAL)
1
NUKLIR
3 TRIAD
KEANTARIKSAAN
(EXTRATERRESTRIAL)
& SIBER
2
GUGUS SATELIT
& SIBER
GUGUS SATELIT
& SIBER

More Related Content

Similar to agustan.pdf

SOP PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENGENDALIAN KUALITAS PETA PART...
SOP PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENGENDALIAN KUALITAS PETA PART...SOP PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENGENDALIAN KUALITAS PETA PART...
SOP PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENGENDALIAN KUALITAS PETA PART...septianm
 
Ringkasan Strategi Metodologi Strategi RDTR
Ringkasan Strategi Metodologi Strategi RDTRRingkasan Strategi Metodologi Strategi RDTR
Ringkasan Strategi Metodologi Strategi RDTRAndry Subijanto
 
Geomatika di Kementerian Pekerjaan Umum
Geomatika di Kementerian Pekerjaan UmumGeomatika di Kementerian Pekerjaan Umum
Geomatika di Kementerian Pekerjaan Umumbramantiyo marjuki
 
Paparan Dir. DPRID dalam Rakornas Citra Satelit Penginderaan Jauh - Rev 8 Mei...
Paparan Dir. DPRID dalam Rakornas Citra Satelit Penginderaan Jauh - Rev 8 Mei...Paparan Dir. DPRID dalam Rakornas Citra Satelit Penginderaan Jauh - Rev 8 Mei...
Paparan Dir. DPRID dalam Rakornas Citra Satelit Penginderaan Jauh - Rev 8 Mei...abadigirsang2
 
Pemanfaatan INDRAJA (Pengindraan jauh)
Pemanfaatan INDRAJA (Pengindraan jauh)Pemanfaatan INDRAJA (Pengindraan jauh)
Pemanfaatan INDRAJA (Pengindraan jauh)January YunGky
 
Modul Quantum GIS 1.8 Pusdata Kementerian PU
Modul Quantum GIS 1.8 Pusdata Kementerian PUModul Quantum GIS 1.8 Pusdata Kementerian PU
Modul Quantum GIS 1.8 Pusdata Kementerian PUbramantiyo marjuki
 
Proposal penawaran mppl b
Proposal penawaran   mppl bProposal penawaran   mppl b
Proposal penawaran mppl bWinda Dwiastini
 
PPT Pelatihan Teknik Pemetaan Menggunakan Drone - Training Angkatan 29 (23 Ja...
PPT Pelatihan Teknik Pemetaan Menggunakan Drone - Training Angkatan 29 (23 Ja...PPT Pelatihan Teknik Pemetaan Menggunakan Drone - Training Angkatan 29 (23 Ja...
PPT Pelatihan Teknik Pemetaan Menggunakan Drone - Training Angkatan 29 (23 Ja...HackEuy
 
Journey Design with Another Sight And silentness
Journey Design with Another Sight And silentnessJourney Design with Another Sight And silentness
Journey Design with Another Sight And silentnessimamprasetyo014
 
WEBINAR.BPSDM.KLHK.15.JULI.2020.HIKMAT.RAMDAN.ITB.IMC.pdf
WEBINAR.BPSDM.KLHK.15.JULI.2020.HIKMAT.RAMDAN.ITB.IMC.pdfWEBINAR.BPSDM.KLHK.15.JULI.2020.HIKMAT.RAMDAN.ITB.IMC.pdf
WEBINAR.BPSDM.KLHK.15.JULI.2020.HIKMAT.RAMDAN.ITB.IMC.pdfHackEuy
 
Laporan Praktikum PCD (Pengolahan Citra Digital) menggunakan software ENVI
Laporan Praktikum PCD (Pengolahan Citra Digital) menggunakan software ENVILaporan Praktikum PCD (Pengolahan Citra Digital) menggunakan software ENVI
Laporan Praktikum PCD (Pengolahan Citra Digital) menggunakan software ENVIAhmad Dani
 
Presentasi GIS Cloud Kelompok 1
Presentasi GIS Cloud Kelompok 1Presentasi GIS Cloud Kelompok 1
Presentasi GIS Cloud Kelompok 1hrgv125
 
Pemanfaatan Citra Satelit Medium Resolution Untuk Pemetaan Urban FootPrint
Pemanfaatan Citra Satelit Medium Resolution Untuk Pemetaan Urban FootPrintPemanfaatan Citra Satelit Medium Resolution Untuk Pemetaan Urban FootPrint
Pemanfaatan Citra Satelit Medium Resolution Untuk Pemetaan Urban FootPrintbramantiyo marjuki
 
Kerangka Acuan Kerja : E-Sapawarga
Kerangka Acuan Kerja : E-SapawargaKerangka Acuan Kerja : E-Sapawarga
Kerangka Acuan Kerja : E-SapawargaHendraRamadani
 

Similar to agustan.pdf (20)

SOP PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENGENDALIAN KUALITAS PETA PART...
SOP PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENGENDALIAN KUALITAS PETA PART...SOP PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENGENDALIAN KUALITAS PETA PART...
SOP PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENGENDALIAN KUALITAS PETA PART...
 
Ringkasan Strategi Metodologi Strategi RDTR
Ringkasan Strategi Metodologi Strategi RDTRRingkasan Strategi Metodologi Strategi RDTR
Ringkasan Strategi Metodologi Strategi RDTR
 
Geomatika di Kementerian Pekerjaan Umum
Geomatika di Kementerian Pekerjaan UmumGeomatika di Kementerian Pekerjaan Umum
Geomatika di Kementerian Pekerjaan Umum
 
Paparan Dir. DPRID dalam Rakornas Citra Satelit Penginderaan Jauh - Rev 8 Mei...
Paparan Dir. DPRID dalam Rakornas Citra Satelit Penginderaan Jauh - Rev 8 Mei...Paparan Dir. DPRID dalam Rakornas Citra Satelit Penginderaan Jauh - Rev 8 Mei...
Paparan Dir. DPRID dalam Rakornas Citra Satelit Penginderaan Jauh - Rev 8 Mei...
 
Makalah gps
Makalah gpsMakalah gps
Makalah gps
 
Pemanfaatan INDRAJA (Pengindraan jauh)
Pemanfaatan INDRAJA (Pengindraan jauh)Pemanfaatan INDRAJA (Pengindraan jauh)
Pemanfaatan INDRAJA (Pengindraan jauh)
 
Modul Quantum GIS 1.8 Pusdata Kementerian PU
Modul Quantum GIS 1.8 Pusdata Kementerian PUModul Quantum GIS 1.8 Pusdata Kementerian PU
Modul Quantum GIS 1.8 Pusdata Kementerian PU
 
gis demand.pptx
gis demand.pptxgis demand.pptx
gis demand.pptx
 
Proposal penawaran mppl b
Proposal penawaran   mppl bProposal penawaran   mppl b
Proposal penawaran mppl b
 
PPT Pelatihan Teknik Pemetaan Menggunakan Drone - Training Angkatan 29 (23 Ja...
PPT Pelatihan Teknik Pemetaan Menggunakan Drone - Training Angkatan 29 (23 Ja...PPT Pelatihan Teknik Pemetaan Menggunakan Drone - Training Angkatan 29 (23 Ja...
PPT Pelatihan Teknik Pemetaan Menggunakan Drone - Training Angkatan 29 (23 Ja...
 
makalah-gps 1
makalah-gps 1makalah-gps 1
makalah-gps 1
 
Journey Design with Another Sight And silentness
Journey Design with Another Sight And silentnessJourney Design with Another Sight And silentness
Journey Design with Another Sight And silentness
 
RSKKNI Mobicomp TM SNK
RSKKNI Mobicomp TM SNKRSKKNI Mobicomp TM SNK
RSKKNI Mobicomp TM SNK
 
WEBINAR.BPSDM.KLHK.15.JULI.2020.HIKMAT.RAMDAN.ITB.IMC.pdf
WEBINAR.BPSDM.KLHK.15.JULI.2020.HIKMAT.RAMDAN.ITB.IMC.pdfWEBINAR.BPSDM.KLHK.15.JULI.2020.HIKMAT.RAMDAN.ITB.IMC.pdf
WEBINAR.BPSDM.KLHK.15.JULI.2020.HIKMAT.RAMDAN.ITB.IMC.pdf
 
Laporan Praktikum PCD (Pengolahan Citra Digital) menggunakan software ENVI
Laporan Praktikum PCD (Pengolahan Citra Digital) menggunakan software ENVILaporan Praktikum PCD (Pengolahan Citra Digital) menggunakan software ENVI
Laporan Praktikum PCD (Pengolahan Citra Digital) menggunakan software ENVI
 
Presentasi GIS Cloud Kelompok 1
Presentasi GIS Cloud Kelompok 1Presentasi GIS Cloud Kelompok 1
Presentasi GIS Cloud Kelompok 1
 
Pemanfaatan Citra Satelit Medium Resolution Untuk Pemetaan Urban FootPrint
Pemanfaatan Citra Satelit Medium Resolution Untuk Pemetaan Urban FootPrintPemanfaatan Citra Satelit Medium Resolution Untuk Pemetaan Urban FootPrint
Pemanfaatan Citra Satelit Medium Resolution Untuk Pemetaan Urban FootPrint
 
Kerangka Acuan Kerja : E-Sapawarga
Kerangka Acuan Kerja : E-SapawargaKerangka Acuan Kerja : E-Sapawarga
Kerangka Acuan Kerja : E-Sapawarga
 
Pedoman Geoportal KSP
Pedoman Geoportal KSPPedoman Geoportal KSP
Pedoman Geoportal KSP
 
Proposal tugas akhir
Proposal tugas akhirProposal tugas akhir
Proposal tugas akhir
 

More from Dadang Subarna

Pengaruh struktur lanskap terhadap iklim lokal dan regional.pptx
Pengaruh struktur lanskap terhadap iklim lokal dan regional.pptxPengaruh struktur lanskap terhadap iklim lokal dan regional.pptx
Pengaruh struktur lanskap terhadap iklim lokal dan regional.pptxDadang Subarna
 
KONSEP DASAR PENELITIAN-masalah-penelitian.ppt
KONSEP DASAR PENELITIAN-masalah-penelitian.pptKONSEP DASAR PENELITIAN-masalah-penelitian.ppt
KONSEP DASAR PENELITIAN-masalah-penelitian.pptDadang Subarna
 
TeoriPembangunanEpisode041.ppt
TeoriPembangunanEpisode041.pptTeoriPembangunanEpisode041.ppt
TeoriPembangunanEpisode041.pptDadang Subarna
 
11. Sistem Smart City - Smart Branding.pptx
11. Sistem Smart City - Smart Branding.pptx11. Sistem Smart City - Smart Branding.pptx
11. Sistem Smart City - Smart Branding.pptxDadang Subarna
 
6 STEP WRITING LITERATURE.pptx
6 STEP WRITING LITERATURE.pptx6 STEP WRITING LITERATURE.pptx
6 STEP WRITING LITERATURE.pptxDadang Subarna
 
materi-buku-ajar-2020.pptx
materi-buku-ajar-2020.pptxmateri-buku-ajar-2020.pptx
materi-buku-ajar-2020.pptxDadang Subarna
 
PENULISAN ARTIKEL ILMIAH.pptx
PENULISAN ARTIKEL ILMIAH.pptxPENULISAN ARTIKEL ILMIAH.pptx
PENULISAN ARTIKEL ILMIAH.pptxDadang Subarna
 
4-Pre-Disaster_DRM-SS.pptx
4-Pre-Disaster_DRM-SS.pptx4-Pre-Disaster_DRM-SS.pptx
4-Pre-Disaster_DRM-SS.pptxDadang Subarna
 
Pengelolaan Desa Cerdas dan Mandiri Dengan Pemanfaatan Data.pptx
Pengelolaan Desa Cerdas dan Mandiri Dengan Pemanfaatan Data.pptxPengelolaan Desa Cerdas dan Mandiri Dengan Pemanfaatan Data.pptx
Pengelolaan Desa Cerdas dan Mandiri Dengan Pemanfaatan Data.pptxDadang Subarna
 
6. Skala Pengukuran variabel.ppt
6. Skala Pengukuran variabel.ppt6. Skala Pengukuran variabel.ppt
6. Skala Pengukuran variabel.pptDadang Subarna
 
Peningkatan_kehilangan_Panas.pdf
Peningkatan_kehilangan_Panas.pdfPeningkatan_kehilangan_Panas.pdf
Peningkatan_kehilangan_Panas.pdfDadang Subarna
 

More from Dadang Subarna (20)

Pengaruh struktur lanskap terhadap iklim lokal dan regional.pptx
Pengaruh struktur lanskap terhadap iklim lokal dan regional.pptxPengaruh struktur lanskap terhadap iklim lokal dan regional.pptx
Pengaruh struktur lanskap terhadap iklim lokal dan regional.pptx
 
KONSEP DASAR PENELITIAN-masalah-penelitian.ppt
KONSEP DASAR PENELITIAN-masalah-penelitian.pptKONSEP DASAR PENELITIAN-masalah-penelitian.ppt
KONSEP DASAR PENELITIAN-masalah-penelitian.ppt
 
TeoriPembangunanEpisode041.ppt
TeoriPembangunanEpisode041.pptTeoriPembangunanEpisode041.ppt
TeoriPembangunanEpisode041.ppt
 
Presentation1.pptx
Presentation1.pptxPresentation1.pptx
Presentation1.pptx
 
nyaman.pptx
nyaman.pptxnyaman.pptx
nyaman.pptx
 
Fisika Bangunan I.ppt
Fisika Bangunan I.pptFisika Bangunan I.ppt
Fisika Bangunan I.ppt
 
kuliah_13.pptx
kuliah_13.pptxkuliah_13.pptx
kuliah_13.pptx
 
04_thermal.ppt
04_thermal.ppt04_thermal.ppt
04_thermal.ppt
 
11. Sistem Smart City - Smart Branding.pptx
11. Sistem Smart City - Smart Branding.pptx11. Sistem Smart City - Smart Branding.pptx
11. Sistem Smart City - Smart Branding.pptx
 
14229487.ppt
14229487.ppt14229487.ppt
14229487.ppt
 
6 STEP WRITING LITERATURE.pptx
6 STEP WRITING LITERATURE.pptx6 STEP WRITING LITERATURE.pptx
6 STEP WRITING LITERATURE.pptx
 
materi-buku-ajar-2020.pptx
materi-buku-ajar-2020.pptxmateri-buku-ajar-2020.pptx
materi-buku-ajar-2020.pptx
 
CLIP.pptx
CLIP.pptxCLIP.pptx
CLIP.pptx
 
Presntation.pptx
Presntation.pptxPresntation.pptx
Presntation.pptx
 
PENULISAN ARTIKEL ILMIAH.pptx
PENULISAN ARTIKEL ILMIAH.pptxPENULISAN ARTIKEL ILMIAH.pptx
PENULISAN ARTIKEL ILMIAH.pptx
 
4-Pre-Disaster_DRM-SS.pptx
4-Pre-Disaster_DRM-SS.pptx4-Pre-Disaster_DRM-SS.pptx
4-Pre-Disaster_DRM-SS.pptx
 
Pengelolaan Desa Cerdas dan Mandiri Dengan Pemanfaatan Data.pptx
Pengelolaan Desa Cerdas dan Mandiri Dengan Pemanfaatan Data.pptxPengelolaan Desa Cerdas dan Mandiri Dengan Pemanfaatan Data.pptx
Pengelolaan Desa Cerdas dan Mandiri Dengan Pemanfaatan Data.pptx
 
6. Skala Pengukuran variabel.ppt
6. Skala Pengukuran variabel.ppt6. Skala Pengukuran variabel.ppt
6. Skala Pengukuran variabel.ppt
 
Ventilasi.pdf
Ventilasi.pdfVentilasi.pdf
Ventilasi.pdf
 
Peningkatan_kehilangan_Panas.pdf
Peningkatan_kehilangan_Panas.pdfPeningkatan_kehilangan_Panas.pdf
Peningkatan_kehilangan_Panas.pdf
 

agustan.pdf

  • 1. Perspektif Kelembagaan Penyelenggaraan berbasis Satelit Penginderaan Jauh Indonesia di Masa Depan Dr. Agustan, ST., MSc. Masyarakat Ahli Penginderaan Jauh Indonesia (MAPIN) Scopus Author ID: 22956983500 FGD INDONESIAN SPACE AGENCY PASCA PEMBENTUKAN BRIN Jakarta – Daring via Zoom Meeting, 17 Mei 2021
  • 2. https://thetruesize.com/ ~10juta km persegi 80% laut 20% darat INDONESIA Lebih dari 250 juta penduduk ESA & ISA
  • 3. • Penginderaan jauh atau Inderaja (remote sensing) bertujuan mengenali dan membedakan obyek (earth observation - EO) • Komponen inderaja: sensor, wahana, aplikasi (pemanfaatan) Pengantar • Inderaja menggunakan wahana antariksa (satelit): cakupan wilayah skala regional, keteraturan pengamatan, arsip perubahan tutupan lahan Gambar: Xiang, Tianzhu et al. “Mini- Unmanned Aerial Vehicle-Based Remote Sensing: Techniques, applications, and prospects.” IEEE Geoscience and Remote Sensing Magazine 7 (2019): 29-63.
  • 4. • Penyedia data dasar yang diperlukan untuk pembangunan nasional dan sustainable development goals (SDGs) • Pemanfaatan Inderaja untuk praktis dan riset (ilmu kebumian)  one satellite – one mission • Resolusi satelit Inderaja: • Spasial: rendah – menengah (biasanya gratis), tinggi - sangat tinggi (berbayar) • Temporal: jaman-harian-mingguan • Radiometrik: rendah-menengah-tinggi • Spektral: pankromatik, multispektral dan hyperspectral Pengantar
  • 5. Kebutuhan Inderaja Praktis: Tata Ruang & Peta Skala Besar Sumber: Reny Windyawati (ATR-BPN) – Webinar MAPIN 13 Mei 2020 https://youtu.be/N0ecAEjaAv8 ISUSTRATEGISBIDAN Minimnya KetersediaanRDTR •Keterbatasanpeta dasar skala besar 1:5.000 •Keterbatasandata tematikpendukung penyusunanRDTR skala 1:5.000 •Keterbatasan SDM penyusun RDTR yang berkompeten di pusat dan daerah LamanyaPenyusunan RTRWProvinsi dan RTRWKab/Kota •Penetapan LP2B secara spasial (lokasi dan luasan dalam peta RTR) •Prasyarat penyusunan KLHS untuk Persetujuan Substansi •Keterbatasan data dan peta dasar skala 1:25.000, serta peta tematik skala 1:250.000 – 1:25.000 * terkait dengan keberadaan Ditjen Pengendalian Pem Dokumen RPJMN 2020-2024 Agenda #2: Mengembangkan Wilayah Untuk Mengurangi Kesenjangan dan Menjamin Pemerataan: RDTR tersedia 3% dari 1.838 karena peta skala besar 1:5000 belum tersedia
  • 6. Kebutuhan Inderaja Praktis: Peta Skala Besar dan IGT Pertanahan Sumber: Ade Komara (BIG) – Webinar MAPIN 13 Mei 2020 https://youtu.be/N0ecAEjaAv8 Peta dasar pertanahan (IGT Pertanahan): Laporan Kinerja ATR BPN Tahun 2020: dari 64.3 juta Ha luas wilayah non-hutan, yang masih belum dipetakan sekitar 31,3 juta Ha, atau sekitar 48.6%. No Map  No Plan  No Investment  No Welfare (Irawan Soemarto, 2014) 1:250.000 1:50.000 1:25.000 1:10.000 1:5.000 No Jenis Citra Resolusi Spasial 1 Geoeye 1,65 meter (multispectral) 0,41 m (pankromatik) 2 Ikonos 4 meter (multispectral) 1 meter (pankromatik) 3 Quickbird 2.44 m (multispectral) 61 cm (pankromatik) 4 Worldview 1.84 m (multispectral) 0.46 m (panchromatic) 5 Pleaides 2 meter (multispectral) 0.5 meter (panchromatic) 6 SPOT 5 2,5 m – 20 m (multispectral) 2,5 m – 10 m (panchromatic)
  • 7. Kebutuhan Citra Satelit: Riset dan Praktis Resolusi Spasial Resolusi Temporal harian mingguan bulanan tahunan 1m 10m 100m Precision Agriculture & Crop Insurance Land Management (Land status monitoring) Fishery and Ocean (Coastal monitoring) Fishery and Ocean (Ocean Environment) (Fishing Prediction) Forestry (National forest map) Forestry (Land cover classification map) Maritime (Ship detection) Maritime (Oil spill) 5m 30m Pleaides, IKONOS, QuickBird, GEOEYE, WorldView SPOT-5 SPOT-4, ALOS-2 Landsat-7 Disaster (Emergency) Agriculture (Soil map) Agriculture (Paddy field mapping) Land Management (Land Parcel registration map) Mapping (Map updating) Forestry (Carbon map) Mapping (Forest Boundary) Disaster (Recovery) Disaster (Permanent) Agriculture (Yield estimation) Saat ini terdapat 2 Distributor (PMDN) data satelit dan sekitar 130 Perusahaan Reseller yang tercatat dalam APSPIG (Sumber: Komunikasi dengan Ir. Sofan Prhandi, 2021) Belanja data satelit ~450M/tahun (Sumber: Survey oleh MRI, 2014) Pemanfaatan Saat ini
  • 8. • UU Keantariksaan No. 21/2013 • Inderaja merupakan salah satu kegiatan keantariksaan (Pasal 7 – ayat 1) • Kegiatan Inderaja meliputi: Perolehan data; Pengolahan data; Penyimpanan dan pendistribusian data; dan Pemanfaatan data dan diseminasi informasi (Pasal 15 – ayat 1) • Berdasarkan ketentuan Pasal 16 ayat (1) UU Keantariksaan, perolehan data penginderaan jauh sebagaimana dimaksud Pasal 15 ayat (1) dapat dilakukan melalui: Pengoperasian satelit; Pengoperasian stasiun bumi; dan/atau Citra satelit. • Dilaksanakan melalui Peraturan Pemerintah No. 11/ 2018 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Penginderaan Jauh Aspek Legal Inderaja FINAL RE PORT LEGAL FRAMEWORK REVIEW FOR INDONESIAN EARTH OBSERVATION SATELLITE SYSTEM Prepared for: Mitsubishi Research Institute (MRI) - Japan Prepared by: Oni Bibin Bintoro & Partners JUL Y, 2014 ! Dirangkum dari Legal Opinion Rubby S. Agustino, SH, MH.
  • 9. Pertimbangan terkait Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) • Koordinasi kegiatan dan anggaran litbangjirap dan memperkuat fokus riset nasional • Kegiatan Inderaja terdiri dari aspek riset, pelayanan operasional, regulasi dan kedaulatan negara • Kegiatan riset terkait geosains untuk pemantauan bumi dan terkait dengan kerjasama internasional untuk berbagai aplikasi • Pelayanan yang bersifat operasional: anggaran data inderaja berbasis satelit untuk aplikasi pemetaan skala besar dan penyusunan rencana tata ruang: user K/L dan Pemda • Kemandirian bangsa untuk teknologi rancang- bangun dan mengoperasikan satelit • Inovasi untuk bisnis keantariksaan melalui usaha rintisan THONFELD, HECHELTJEN, BRAUN & MENZ (2010) Carlo Ferro, Italian Trade Agency, 2020
  • 10. Pertimbangan terkait BRIN MAPIN memahami bahwa LPNK keantariksaan berdasarkan UU Keantariksaan memiliki kewenangan kelembagaan yang setara dengan kementerian, yaitu kewenangan untuk meregulasi. Dalam hal ini kewenangan meregulasi kegiatan keantariksaan dan penerbangan Dalam pasal 75, PerPres 33/2021, landasan hukum operasional LAPAN sudah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi. Maka ada beberapa tafsir terhadap keberadaan organisasi LPNK yang bertanggung jawab terhadap keantariksaan: 1. PerPres memiliki kewenangan yang cukup untuk mengintegrasikan seluruh tupoksi LAPAN kedalam BRIN. Sehingga seluruh tupoksi LAPAN dapat dijalankan oleh BRIN;
  • 11. Pertimbangan terkait BRIN 2. PerPres memiliki kewenangan memindahkan aspek riset, dan aspek operasional yang menunjang riset dari LAPAN ke BRIN, tetapi aspek regulasi, aspek kedaulatan tidak masuk ke BRIN, sehingga perlu aturan hukum /perundangan tambahan; 3. PerPres memiliki kewenangan terbatas karena hanya menggunakan konsideran UU Sisnas Iptek , tanpa ada pertimbangan terhadap UU Keantariksaan. Sehingga perlu revisi PerPres dengan konsideran tambahan UU Keantariksaan. Sehingga seluruh tupoksi LAPAN dapat dipindahkan ke BRIN. Jika tidak, hanya tupoksi yang berhubungan dengan aspek Riset (litbangjirap) yang dapat diintegrasikan ke BRIN, sedang aspek operasional, aspek regulasi, aspek kedaulatan tetap berada di LAPAN (lama) atau kembali ke UU keantariksaan yang artinya perlu dibuat sebuah UU revisi, PP baru atau PerPres revisi berdasarkan UU Keantariksaan.
  • 12. Pertimbangan terkait BRIN Ada beberapa hal yang menjadi perhatian, yaitu: • Jika pemerintah ingin membuat organisasi baru yang mewadahi aspek lain selain aspek riset dari kelembagaan keantariksaan, maka pemerintah perlu berdialog dengan DPR • Pemeritah sebaiknya membuat wadah baru untuk mewadahi aspek lain dari kegiatan keantariksaan, untuk mengisi kekosongan regulasi dan kedaulatan Negara terkait keantariksaan. • Perlu dicermati kebutuhan perangkat peraturan pelaksanaan transisi agar terjadi "harmonisasi" peraturan (beberapa Perpres) terkait keantariksaan
  • 13. Perkembangan Sains dan Teknologi Sumber: Modifikasi dari Geospatial Industry Outlook & Readiness Index, 2019 Edition
  • 14. Antisipasi Kecenderungan Masa Depan • Penggunaan data satelit akan mencakup hampir semua sektor, tapi potensi itu belum termanfaatkan secara intensif, hanya sebatas diskusi pada brosur • Keinginan untuk membuat data satelit bebas akses karena beberapa aplikasi dengan pengguna yang makin beragam, utamanya oleh perusahaan rintisan (startup company) • Bisnis model yang berkembang: prinsip berbagi (sharing economy) – tidak ingin membeli/memiliki tapi meminjam; diakses secara daring; real time data, berlangganan (subscribe) Dirangkum dari: The future of commercial satellite imagery business model - Maria Hochleitner
  • 15. Proses Kreativitas terkait Bisnis Antariksa - Inderaja MAP THE STARTUP & CREATIVE COMP ANY USING REMOTE SENSING Kenapa membutuhkan Data Remote Sensing Cost Saving Accuracy Deep Analysis 63% 21% 12% Sumber: Abdul Karim – Webinar MAPIN 20 Agustus 2020 https://youtu.be/LLC4VmgoJLs
  • 16. Proses Bisnis Penyediaan Data Satelit Users Operating Receiving Archiving Providing Value Added Information Providing Data Users Information Users Science Users Image Processing Data Analysis Value adding Data Integration Data to Information Optimization for users Operation and Providing business Value Added business Sumber: Modifikasi dari MRI, Japan Infrastruktur dasar: Lembaga Negara Pelaksana LitbangJirap UU No. 11/2019 Tentang Sisnasiptek
  • 17. Pengalaman dan Contoh • Indonesia telah berhasil meluncurkan dan mengoperasikan satelit observasi bumi eksperimental (LAPAN – A1, A2, A3) • Infrastruktur dasar sebaiknya disediakan oleh pemerintah • Demokratisasi data satelit melalui semangat berbagi-pakai data melalui platform (PLATYPUS) dan inisiatif open data cube • Proses penambahan nilai tambah melalui proses kreatif akan menghasilkan invensi dan inovasi – contoh Catapult di Inggris Sumber: Tim RisetPro UK SSTL Visit 2014 - Chusnul TJ
  • 18. Penutup MAPIN sebagai sebuah wadah organisasi profesi dan organisasi keilmuan yang memiliki anggota se-Indonesia dan keanggotaannya dari berbagai pihak: ASN, universitas, swasta, LSM dll. merasa terpanggil untuk mengikuti arah kelembagaan penginderaan jauh (keantariksaan) Indonesia, serta bersedia memfasilitasi segala usaha untuk mencapai Indonesia emas di tahun 2045 melalui pengelolaan ekosistem penginderaan jauh Indonesia yang lebih baik.
  • 19. “Happiness can be found even in the darkest of times, when one only remembers to turn on the light.” (Prof. Dumbledore - the Prisoner of Azkaban) Terima Kasih mapin.or.id mapin_ri mapin_ri http://jurnal.mapin.or.id e-ISSN : 2657-0378
  • 20. http://www.apsar2021.org Welcome APSAR 2021 1 - 5 November 2021 in Bali Island, Indonesia
  • 21. Slide Tambahan MAPIN berpendapat bahwasanya sebelum diundangkannya PerPres BRIN dalam lembar Negara di tahun 2021 ini, ada beberapa hal yang dapat dilakukan: • Merekomendasikan sebuah kajian yang menyeluruh terhadap isi PerPres 33/2021, tidak hanya dari perspektif kelembagaan penyelenggaraan berbasiskan Satelit Penginderaan Jauh (keantariksaan), tetapi juga berbasiskan IPTEK, kenukliran, litbangjirap, industri dll. • Seandainya PerPres sudah diundangkan dalam lembaran begara dan dirasa ada ketidakpastian hukum yang disebabkan oleh PerPres tersebut, maka MAPIN sesuai visi-misi organisasi untuk memajukan penggunaan Penginderaan Jauh di Indonesia akan ikut aktif dalam memfasilitasi usaha mencari kepastian hukum dalam bidang penginderaan jauh Indonesia sebagai bagian dari memajukan kesejahteraan umum.
  • 22. Slide Tambahan Beberapa Usaha untuk menghindari ketidakpastian hukum pasca PerPres BRIN 33/2021: • Yudicial review dapat dipahami sebagai suatu pranata hukum yang memberikan kewenangan kepada badan pelaksana kekuasaan kehakiman yang ditunjuk oleh konstitusi (dalam hal ini Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi) untuk dapat melakukan peninjauan dan atau pengujian kembali. • Dalam hal suatu Peraturan Perundang-undangan di bawah Undang-Undang diduga bertentangan dengan Undang-Undang, pengujiannya dilakukan oleh Mahkamah Agung. (Pasal 9 ayat 2. UU 12/2011). Kalau dinyatakan bertentangan maka PerPres dicabut atau direvisi, maupun dilakukan usaha lain yaitu: Legislative review maupun executive review. • Legislative review dan executive review adalah upaya yang dapat dilakukan untuk mengubah suatu undang-undang melalui lembaga legislatif atau lembaga eksekutif berdasarkan fungsi legislasi yang dimiliki oleh kedua lembaga tersebut sebagaimana yang diatur dalam konstitusi pada Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 20 Ayat (1) UUD 1945 dan UU 12/2011. Dirangkum dari diskusi dengan Divisi Hukum MAPIN di bawah Koordnasi Dipl-Ing Oni Bintoro
  • 23. Konstelasi ASEAN Thailand • Thai-Paht 1 (Tech Demo, SSTL) • THEOS (Operational, EADS/Astrium) Indonesia • LAPAN-TUBSAT (Tech demo, Technical Univ. of Berlin) • LAPAN-A2 (Tech demo, Indonesia own) • LAPAN-A3 (Tech demo, Indonesia own) Malaysia • Tiungsat 1 (Tech Demo, SSTL) • Razaksat (Operational, SaTReCi) Singapore • XSAT (Tech Demo/Operational, SSTL) Vietnam • Optik: VNREDSAT-1 and 1b (Tech demo /Operational, EADS/Astrium) • Radar: LOTUSat1 and LOTUSat2 Tech Demo Tech Demo/Operational Operational
  • 24. Proses Kreativitas terkait Bisnis Antariksa - Inderaja
  • 25. Usulan Konsorsium InaRSSat Presiden Kemenko Polhukam Kemenhan Satelit Kemenko PMK Kemendikbudristek BPPT Satelit LAPAN Satelit Kemenko Perekonomian BIG Satelit Kementan Satelit Kemenko Maritim KKP Satelit Sekretaris Kabinet
  • 26. Kekuatan yg ada saat ini ditingkatkan efektifitas dan efisiensinya melalui pemenuhan alutsista dan perlengkapan, pemanfaatan teknologi keantariksaan dan penjalarannya, gelar teritorial dan gelar di daerah rawan dalam kerangka Kogabwilhan, termasuk pengembangan Koarmada, shg mampu mendeteksi dini dan bertindak cepat dan efektif. Hal lain Ceteris Paribus. (Sumber: Listiyanto) ANATOMI POSTUR HANNEG VS POSTUR ANCAMAN KELAS TEKNOLOGI ANATOMI POSTUR “IDEAL” 2007 POSTUR MEF 2010 POSTUR YG DIUSULKAN POSTUR ANCAMAN KONVENSIONAL (TERRESTRIAL) 1 NUKLIR 3 TRIAD KEANTARIKSAAN (EXTRATERRESTRIAL) & SIBER 2 GUGUS SATELIT & SIBER GUGUS SATELIT & SIBER