SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
1. Teras berita yang menempati alinea
atau paragraf pertama harus
mencerminkan pokok terpenting berita.
Alinea atau paragraf pertama itu dapat
terdiri dari lebih satu kalimat, akan tetapi
sebaiknya jangan sampai melebihi tiga
kalimat.
2.Teras berita, dengan mengingat sifat
Bahasa Indonesia, jangan mengandung
lebih dari antara 30 dan 45 perkataan.
Apabila teras berita itu singkat, misalnya
terdiri dari 25 perkataan atau kurang
dari itu, maka hal itu lebih baik.
3. Teras berita harus ditulis begitu rupa sehingga:
a. Mudah ditangkap dan cepat dimengerti, mudah
diucapkan dengan radio, televisi, dan mudah
diingat;
b. Kalimat-kalimatnya singkat, sederhana susunannya,
mengindahkan bahasa baku serta ekonomi bahasa,
jadi menjauhkan kata-kata mubazir;
c. Jelas melaksanakan ketentuan ”satu gagasan dalam
satu kalimat”;
d. Tidak mendompleng atau memuatkan sekaligus
semua unsur 3A dan 3M (Apa, Siapa, Mengapa,
Bilamana, Dimana, Bagaimana)
e. Dibolehkan memuat lebih dari satu unsur-unsur dari
3A-3M
4.Hal-hal yang tidak begitu mendesak,
namun berfungsi sebagai penambah/
pelengkap keterangan, hendaknya
dimuat dalam berita.
5.Teras berita, sesuai dengan naluri
manusia yang ingin tahu segera apa
yang telah terjadi, sebaiknya
mengutamakan unsur ”apa”.
Jadi, disukai teras berita yang memulai
dengan unsur ”apa”. Unsur ”apa” itu
diberikan dalam ungkapan kalimat yang
sesingkat mungkin yang
menyimpulkan/mengintisarikan kejadian
yang diberitakan.
6.Teras berita juga dapat dimulai dengan
unsur ”siapa” , karena hal ini selalu
menarik perhatian manusia. Apalagi
kalau ”siapa” itu seorang yang menjadi
tokoh dibidang dan kegiatan
lapangannya.
Akan tetapi, kalau unsur ”siapa” itu tidak
begitu menonjol, maka ia sebaiknya
tidak dipakai dalam permulaan berita.
7.Teras berita jarang mempergunakan
unsur ”bilamana” pada permulaan
berita. Sebab unsur waktu jarang
merupakan bagian yang menonjol
dalam suatu kejadian. Unsur waktu
hanya dipakai sebagai permulaan teras
berita jika memang unsur itu bermakna
dalam berita.
8.Urutan dalam teras berita sebaliknya
unsur tempat dulu, kemudian disusul
oleh unsur waktu.
9. Unsur ”bagaimana” dan unsur
”mengapa” diuraikan dalam badan
berita jadi tidak dalam teras berita.
10.Teras berita dapat dimulai dengan kutipan
pernyataan seseorang (quotation lead),
asalkan kutipan itu bukan suatu kalimat
yang panjang.
 Dalam alinea berikutnya hendaknya
segera ditulis nama orang itu dan tempat
serta kesempatan dia membuat
pernyataan.
 Contoh:
http://bola.kompas.com/read/2013/05/14/0505

More Related Content

More from dinnianggra

Materi 5 masyarakat majemuk
Materi 5 masyarakat majemukMateri 5 masyarakat majemuk
Materi 5 masyarakat majemuk
dinnianggra
 
Materi 4 pendekatan fungsional struktural dalam ssbi
Materi 4 pendekatan fungsional struktural dalam ssbiMateri 4 pendekatan fungsional struktural dalam ssbi
Materi 4 pendekatan fungsional struktural dalam ssbi
dinnianggra
 
Materi 3 new saling ketergantungan dan kesadaran kolektif
Materi 3 new saling ketergantungan dan kesadaran kolektifMateri 3 new saling ketergantungan dan kesadaran kolektif
Materi 3 new saling ketergantungan dan kesadaran kolektif
dinnianggra
 
Materi 2 new elemen sistem sosial budaya dan masalah dalam sistem
Materi 2 new elemen sistem sosial budaya dan masalah dalam sistemMateri 2 new elemen sistem sosial budaya dan masalah dalam sistem
Materi 2 new elemen sistem sosial budaya dan masalah dalam sistem
dinnianggra
 
Materi 1 sistem sosial budaya indonesia
Materi 1  sistem sosial budaya indonesiaMateri 1  sistem sosial budaya indonesia
Materi 1 sistem sosial budaya indonesia
dinnianggra
 
5. tradisi dan_budaya_masyarakat_jawa_dalam_perspektif_islam
5. tradisi dan_budaya_masyarakat_jawa_dalam_perspektif_islam5. tradisi dan_budaya_masyarakat_jawa_dalam_perspektif_islam
5. tradisi dan_budaya_masyarakat_jawa_dalam_perspektif_islam
dinnianggra
 
Sistem & sistem politik menurut david easton
Sistem & sistem politik menurut david eastonSistem & sistem politik menurut david easton
Sistem & sistem politik menurut david easton
dinnianggra
 
Peta konsep spi dan implementasinya 10 17 okt 2013
Peta konsep spi dan implementasinya 10   17 okt 2013Peta konsep spi dan implementasinya 10   17 okt 2013
Peta konsep spi dan implementasinya 10 17 okt 2013
dinnianggra
 
Pengertian sistem
Pengertian sistemPengertian sistem
Pengertian sistem
dinnianggra
 
Bab vi-sistem-politik-di-ind
Bab vi-sistem-politik-di-indBab vi-sistem-politik-di-ind
Bab vi-sistem-politik-di-ind
dinnianggra
 
5. macam sistem politik
5. macam sistem politik5. macam sistem politik
5. macam sistem politik
dinnianggra
 
Pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomiPertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi
dinnianggra
 
Ekonomi kerakyatan dan umkm
Ekonomi kerakyatan dan umkmEkonomi kerakyatan dan umkm
Ekonomi kerakyatan dan umkm
dinnianggra
 
Ekonomi kerakyatan
Ekonomi kerakyatanEkonomi kerakyatan
Ekonomi kerakyatan
dinnianggra
 

More from dinnianggra (20)

Tabel f-0-01
Tabel f-0-01Tabel f-0-01
Tabel f-0-01
 
Materi 5 masyarakat majemuk
Materi 5 masyarakat majemukMateri 5 masyarakat majemuk
Materi 5 masyarakat majemuk
 
Materi 4 pendekatan fungsional struktural dalam ssbi
Materi 4 pendekatan fungsional struktural dalam ssbiMateri 4 pendekatan fungsional struktural dalam ssbi
Materi 4 pendekatan fungsional struktural dalam ssbi
 
Materi 3 new saling ketergantungan dan kesadaran kolektif
Materi 3 new saling ketergantungan dan kesadaran kolektifMateri 3 new saling ketergantungan dan kesadaran kolektif
Materi 3 new saling ketergantungan dan kesadaran kolektif
 
Materi 2 new elemen sistem sosial budaya dan masalah dalam sistem
Materi 2 new elemen sistem sosial budaya dan masalah dalam sistemMateri 2 new elemen sistem sosial budaya dan masalah dalam sistem
Materi 2 new elemen sistem sosial budaya dan masalah dalam sistem
 
Materi 1 sistem sosial budaya indonesia
Materi 1  sistem sosial budaya indonesiaMateri 1  sistem sosial budaya indonesia
Materi 1 sistem sosial budaya indonesia
 
F 20025 5a
F 20025 5aF 20025 5a
F 20025 5a
 
Bab 6
Bab 6Bab 6
Bab 6
 
5. tradisi dan_budaya_masyarakat_jawa_dalam_perspektif_islam
5. tradisi dan_budaya_masyarakat_jawa_dalam_perspektif_islam5. tradisi dan_budaya_masyarakat_jawa_dalam_perspektif_islam
5. tradisi dan_budaya_masyarakat_jawa_dalam_perspektif_islam
 
Tugas spi
Tugas spi Tugas spi
Tugas spi
 
Tipe tipe spi
Tipe tipe spiTipe tipe spi
Tipe tipe spi
 
Sistem & sistem politik menurut david easton
Sistem & sistem politik menurut david eastonSistem & sistem politik menurut david easton
Sistem & sistem politik menurut david easton
 
Peta konsep spi dan implementasinya 10 17 okt 2013
Peta konsep spi dan implementasinya 10   17 okt 2013Peta konsep spi dan implementasinya 10   17 okt 2013
Peta konsep spi dan implementasinya 10 17 okt 2013
 
Pengertian sistem
Pengertian sistemPengertian sistem
Pengertian sistem
 
Modul iv spi
Modul iv spiModul iv spi
Modul iv spi
 
Bab vi-sistem-politik-di-ind
Bab vi-sistem-politik-di-indBab vi-sistem-politik-di-ind
Bab vi-sistem-politik-di-ind
 
5. macam sistem politik
5. macam sistem politik5. macam sistem politik
5. macam sistem politik
 
Pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomiPertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi
 
Ekonomi kerakyatan dan umkm
Ekonomi kerakyatan dan umkmEkonomi kerakyatan dan umkm
Ekonomi kerakyatan dan umkm
 
Ekonomi kerakyatan
Ekonomi kerakyatanEkonomi kerakyatan
Ekonomi kerakyatan
 

Recently uploaded

SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
saptari3
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Recently uploaded (20)

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 

6 bab teras berita

  • 1.
  • 2. 1. Teras berita yang menempati alinea atau paragraf pertama harus mencerminkan pokok terpenting berita. Alinea atau paragraf pertama itu dapat terdiri dari lebih satu kalimat, akan tetapi sebaiknya jangan sampai melebihi tiga kalimat.
  • 3. 2.Teras berita, dengan mengingat sifat Bahasa Indonesia, jangan mengandung lebih dari antara 30 dan 45 perkataan. Apabila teras berita itu singkat, misalnya terdiri dari 25 perkataan atau kurang dari itu, maka hal itu lebih baik.
  • 4. 3. Teras berita harus ditulis begitu rupa sehingga: a. Mudah ditangkap dan cepat dimengerti, mudah diucapkan dengan radio, televisi, dan mudah diingat; b. Kalimat-kalimatnya singkat, sederhana susunannya, mengindahkan bahasa baku serta ekonomi bahasa, jadi menjauhkan kata-kata mubazir; c. Jelas melaksanakan ketentuan ”satu gagasan dalam satu kalimat”; d. Tidak mendompleng atau memuatkan sekaligus semua unsur 3A dan 3M (Apa, Siapa, Mengapa, Bilamana, Dimana, Bagaimana) e. Dibolehkan memuat lebih dari satu unsur-unsur dari 3A-3M
  • 5. 4.Hal-hal yang tidak begitu mendesak, namun berfungsi sebagai penambah/ pelengkap keterangan, hendaknya dimuat dalam berita.
  • 6. 5.Teras berita, sesuai dengan naluri manusia yang ingin tahu segera apa yang telah terjadi, sebaiknya mengutamakan unsur ”apa”. Jadi, disukai teras berita yang memulai dengan unsur ”apa”. Unsur ”apa” itu diberikan dalam ungkapan kalimat yang sesingkat mungkin yang menyimpulkan/mengintisarikan kejadian yang diberitakan.
  • 7. 6.Teras berita juga dapat dimulai dengan unsur ”siapa” , karena hal ini selalu menarik perhatian manusia. Apalagi kalau ”siapa” itu seorang yang menjadi tokoh dibidang dan kegiatan lapangannya. Akan tetapi, kalau unsur ”siapa” itu tidak begitu menonjol, maka ia sebaiknya tidak dipakai dalam permulaan berita.
  • 8. 7.Teras berita jarang mempergunakan unsur ”bilamana” pada permulaan berita. Sebab unsur waktu jarang merupakan bagian yang menonjol dalam suatu kejadian. Unsur waktu hanya dipakai sebagai permulaan teras berita jika memang unsur itu bermakna dalam berita.
  • 9. 8.Urutan dalam teras berita sebaliknya unsur tempat dulu, kemudian disusul oleh unsur waktu.
  • 10. 9. Unsur ”bagaimana” dan unsur ”mengapa” diuraikan dalam badan berita jadi tidak dalam teras berita.
  • 11. 10.Teras berita dapat dimulai dengan kutipan pernyataan seseorang (quotation lead), asalkan kutipan itu bukan suatu kalimat yang panjang.  Dalam alinea berikutnya hendaknya segera ditulis nama orang itu dan tempat serta kesempatan dia membuat pernyataan.  Contoh: http://bola.kompas.com/read/2013/05/14/0505