SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Laporan Study Lingkungan
Proses Pembuatan Krupuk Rambak
Disusun Oleh :
 Ahmad FasriFaragi (02)
 Berlian Arinta Putri (07)
 Dianita Ardi (13)
 Isna Amalia H (17)
 Kharissa Fahma A (18)
 Muhammad Ashil (21)
 Muhammad Rais (24)
 Rahmawan Aulia (26)
 Shofa Zulfiana (30)
Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Yogyakarta
2012/2013
Laporan Study Lingkungan
Proses Pembuatan Krupuk Rambak
Disusun Oleh :
 Ahmad FasriFaragi (02)
 Berlian Arinta Putri (07)
 Dianita Ardi (13)
 Isna Amalia H (17)
 Kharissa Fahma A (18)
 Muhammad Ashil (21)
 Muhammad Rais (24)
 Rahmawan Aulia (26)
 Shofa Zulfiana (30)
Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Yogyakarta
2012/2013
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
taufiq, rahmat dan hidayahnya sehingga kami bisa menyelesaikan penyusunan
laporan study lingkungan dengan judul “proses pembuatan krupuk rambak”.
Laporan ini disusun untuk melengkapitugas kimia di semester II. Laporan iniberisi
tentang sejarah pendirian perusahaan,proses pembuatan krupuk rambak, proses
pengemasan hingga distribusi krupuk rambak hingga ke tangan konsumen. kami
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu atas
penulisan karya tulis ini
 Bapak Drs. Jumiran, M.Pd.I. kepala sekolah SMA N 5 Yogyakarta
 Ibu Dra. Tini Tedjowati selaku guru pembimbing mapel kimia
 Bapak Murdo selaku pemilik sector produksi krupuk rambak
 Orang tua yang telah memberi dorongan kepada kami
 Teman SMA N 5 Yogyakarta khususnya siswa kelas X C
Kami menyadari bahwa penyusunan laporan study lingkungan ini masih
banyak kekurangannya, untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun
sangat kami harapkan. Semoga Laporan ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Amin
Yogyakarta, 24 Maret 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMANJUDUL…………………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………. ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………..iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah…………………………………………. 01
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………….. 01
1.3 Tujuan Penelitian……………………………………………………. 01
1.4 Sistematika Penulisan…………………............................ 01
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Macam-macam krupuk rambak………………………………..03
2.2 zat yang terkandung di krupuk rambak…………………….03
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Proses pembuatan krupuk Rambak………………………….. 04
3.2 Proses pengemasan krupuk rambak…………………………. 05
3.3 Proses distribusi krupuk rambak………………………………. 05
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan………………………………………………………………..06
4.2 Saran…………………………………………………………………………06
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………07
LAMPIRAN…………………………………………………………………………………………….08
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia termasuk salah satu negara berkembang. Berbicara mengenai masalah
perekonomian di Indonesia merupakan bahan pembicaraan yang menarik. Dapat
dikatakan bahwa masalah kemiskinan di Indonesia merupakan masalah sosial di negara
berkembang yang sampai saat ini belum bisa diatasi secara tuntas. Seperti yang kita
ketahui bahwa negara yang maju perekonomiannya,merupakan negara yang sebagian
besar penduduknya merupakan pengusaha / wirausaha yang memiliki sektor produksi
sendiri. Kita sebagai generasi muda yang akan menjadi calon yang mengembangkan
perekonomian Indonesia menjadi negara yang maju seharusnya mengetahui tentang
perkembangan sektor-sektor ekonomi mulai dari industri rumahan sampai industri yang
sudah besar (perusahaan). Sebab dengan belajar cara-cara memproduksi suatu produk dan
bisa mengembangkannya menjadi suatu sektor industri mungkin di tahun-tahun yang
akan datang negara Indonesia secara bertahap akan menjadi negara maju yang sebagian
besar penduduknya merupakan para wirausaha. Oleh sebab itu kita perlu melakukan
study lingkungan dengan mengunjungi salah satu sektor industri untuk belajar mengenai
proses pembuatan suatu produk tertentu agar kelak kita juga dapat berperan aktif menjadi
salah satu orang yang mengembangkan perekonomian di Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses pembuatan krupuk rambak?
2. Bagaimana proses pengemasan krupuk rambak?
3. Bagaimana distribusi krupuk rambak ke konsumen?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya study lingkungan ini untuk mengetahui tentang proses pembuatan
krupuk rambak, cara pengemasan, dan distribusi krupuk rambak hingga ke tangan
konsumen.
1.4 Sistematika Penulisan
1. BAB I PENDAHULUAN
Terdiri dari latar belakang masalah,rumusan masalah, tujuan penelitian dan sistematika
penulisan.
2. BAB II LANDASAN TEORI
Terdiri dari data mengenai macam-macam krupuk rambak yang ada dipasaran dan
kandungan yang terdapat di krupuk rambak.
3. BAB III PEMBAHASAN
Berisi tentang pembahasan mengenai proses pembuatan krupuk rambak, proses
pengemasan hingga distribusi ke konsumen.
BAB IV PENUTUP
Berisi kesimpulan dan saran.
4. DAFTAR PUSTAKA
5. LAMPIRAN
Berisi headline news dan gambar-gambar penjelas.
1.5 Metode pengumpulan data
Penyusunan laporan study lingkungan ini menggunakan metode-metode pengumpulan
data seperti :
 Studi dokumenter
Yaitu dengan mengumpulkan data-data dari berbagai sumber seperti di
majalah, internet, atau sumber-sumber yang ada.
 Observasi
Yaitu dengan mengamati langsung dilapangan tentang proses-proses
pembuatan krupuk rambak, proses pengemasan, dan distribusi krupuk
rambak yang dilakukan oleh produksi rumahan milik bapak murdo di
daerah Segoroyoso, Pleret, Bantul, Yogyakarta
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Macam-macam krupuk rambak
2.2 Kandungan yang terdapat di krupuk rambak
BAB III
PEMBAHASAN
Berdasarkan pengamatan di pabrik rumahan milik bapak Murdo yang memproduksi krupuk rambak,
laporan study lingkungan dapat kita uraikan dan kita kaji sebagai berikut
3.1 proses pembuatan krupuk rambak
Pembuatan krupuk rambak di pabrik rumahan milik pak murdo menggunakan bahan yang berupa
kulit split, kulit sapi, dan kulit kerbau. Bapak Murdo selaku pemilik sektor produksi krupuk
rambak di daerah Segoroyoso,Pleret,Bantul ini menuturkan bahwa bahan baku untuk pembuatan
krupuk rambaknya diorder langsung dari Malang dan Surabaya.
Proses pengolahan kulit sapi,split,dan kerbau hingga menjadi krupuk rambak pada dasarnya
sama. Perbedaan pengolahan kulit kerbau dengan kulit yang lain hanya terletak pada proses
perendaman saja. Kulit sapi dan split direndam dengan air kapur sedangkan kulit kerbau hanya
direndam dengan air biasa tanpa campuran zat kapur. Selanjutnya, proses awal pembuatan
rambak dimulai dari perendaman.
1. Proses perendaman
Kulit split dan sapi direndam semalaman dengan air kapur, sedangkan kulit kerbau
direndam dengan air biasa. Tujuannya agar kulit yang tadinya dipesan dalam keadaan
kering bisa menjadi lunak kembali.
2. Proses perebusan
Setelah direndam semalaman, kulit yang sudah lunak dimasukkan kedalam wajan besar
yang berisi air untuk dilakukan perebusan. Kulit siap ditiriskan jika sudah lembek.
3. Proses pemotongan
Tahap selanjutnya kulit dipotong-potong beraneka ukuran menurut kebutuhan pelanggan.
Ditahap ini kulit juga dibersihkan dari sisa-sisa zat kapur yang menempel saat proses
perendaman, jika tidak dibersihkan, kapur-kapur yang menempel akan menghambat
proses mengembangnya krupuk rambak saat digoreng.
4. Proses pengeringan
Kulit yang sudah dipotong dan dibersihkan kemudian dicuci hingga bersih dan
dikeringkan dibawah terik matahari
5. Proses penggorengan pertama
Setelah kulit dijemur sampai benar-benar kering, kulit siap masuk ke wajan besar untuk
tahap penggorengan pertama. Penggorengan ini berlangsung dari pagi hingga sore hari,
tujuannya agar kulit dapat mengembang saat digoreng pada tahap kedua.
6. Proses penggorengan kedua
penggorengan ini berlangsung seperti kegiatan menggoreng biasa. Rambak siap digoreng
menjadi krupuk rambak
3.2 Proses pengemasan krupuk rambak
Krupuk rambak yang sudah digoreng di tahap kedua kemudian dikemas rapi kedalam
plastik plastik berbagai ukuran, mulai dari ukuran 1 kg yang merupakan ukuran kemasan
paling kecil sampai plastik ukuran besar. Harga krupuk rambak disetiap kemasan juga
berbeda-beda menurut jenis kulit yang dipakai dan jenis ukurannya.
3.3 proses distribusi krupuk rambak
Krupuk rambak yang sudah dikemas dengan rapi siap didistribusikan ke konsumen-
konsumen di daerah Solo dan Purworejo.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah kelompok kami melakukan pengamatan di pabrik rambak tentang bagaimana
proses pembuatan krupuk rambak, proses pengemasan dan distribusi sampai ke tangan
konsumen, serta dengan melakukan study dokumenter dengan cara mencari sumber-
sember berita mengenai kandungan yang ada di krupuk rambak yang banyak manfaatnya
untuk manusia kita dapat menyimpulkan bahwa
Proses pembuatan krupuk rambak harus melalui beberapa tahapan seperti :
1. Proses perendaman
2. Proses perebusan
2. Proses pemotongan
3. Proses pengeringan
4. Proses penggorengan pertama
5. Proses penggorengan kedua
Di krupuk rambak terdapat beberapa kandungan zat seperti
1.
2.
3.
4.2 Saran
Dapat dilihat bahwa sebenarnya sektor-sektor produksi rumahan sudah berkembang banyak di
Indonesia, untuk itu seharusnya dibutuhkan peran serta masyarakat dan pemerintah untuk lebih
mengembangkan sektor-sektor produksi di dalam negeri. Dengan memberdayakan industri-
industri kecil seperti usaha krupuk rambak, banyak terjadi penyerapan kerja sehingga
pengangguran akan berkurang dan kesejahteraan masyarakat pun akan meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
 Diakses dari http://www.google.com/macamkrupukrambak pada tanggal 24 maret 2013
 Diakses dari http://www.google.com/kandungankrupukrambak pada tanggal 24 maret
2013
 Observasi di pabrikpembuatankrupukrambak di daerahSegoroyoso,Pleret,Bantul,Yogyakarta
pada tanggal 11 Maret 2013
LAMPIRAN
Headline news
Kriuknya Rambak Pak Murdo
Usaha krupuk yang telah ditekuni oleh bapak Murdo sejak tahun 1983 ini ternyata membuahkan
keuntungan yang lumayan, malah bisa dikatakan sangat menguntungkan. Pemasarannya pun
bukan hanya di kawasan D.I.Yogyakarta saja, tetapi sudah mencapai Solo dan Purworejo. Bapak
Murdo selaku pemilik sektor produksi krupuk rambak di daerah Segoroyoso,Pleret,Bantul ini
menuturkan bahwa bahan baku untuk pembuatan krupuk rambaknya diorder langsung dari
Malang dan Surabaya. Bahan yang berupa kulit split, sapi, dan kerbau ini dipesan dalam keadaan
sudah melalui tahapan pengeringan. Jadi produksi rambak pak Murdo tinggal mengolahnya tanpa
harus melalui proses pengulitan. Bahan baku kulit sapi dan split yang kering bisa tahan hingga
usia satu tahun, khusus untuk kulit kerbau pengolahan harus dilakukan sebelum usia 6 bulan.
“kulit kerbau yang kering harus segera diolah sebelum usia 6 bulan. Kalau dianggurkan terlalu
lama bisa-bisa kulit habis dimakan ulat” ujar pak Murdo. “Mengenai produksi bulanan, kami
tidak pernah menghitung banyaknya bahan baku yang dihabiskan untuk memenuhi permintaan
pelanggan, tapi kira-kira dalam satu hari produksi kami bisa menghabiskan 15 kg kulit sapi
maupun kulit kerbau”.
Proses pengolahan kulit sapi,split,dan kerbau hingga menjadi krupuk rambak pada dasarnya
sama. Perbedaan pengolahan kulit kerbau dengan kulit yang lain hanya terletak pada proses
perendaman saja. Kulit sapi dan split direndam dengan air kapur sedangkan kulit kerbau hanya
direndam dengan air biasa tanpa campuran zat kapur. Selanjutnya, proses awal pembuatan
rambak dimulai dari perendaman. Kulit split dan sapi direndam semalaman dengan air kapur,
sedangkan kulit kerbau direndam dengan air biasa. Tujuannya agar kulit yang tadinya dipesan
dalam keadaan kering bisa menjadi lunak kembali. Setelah direndam semalaman, kulit yang
sudah lunak dimasukkan kedalam wajan besar yang berisi air untuk dilakukan perebusan. Kulit
siap ditiriskan jika sudah lembek. Tahap selanjutnya kulit dipotong-potong beraneka ukuran
menurut kebutuhan pelanggan. Ditahap ini kulit juga dibersihkan dari sisa-sisa zat kapur yang
menempel saat proses perendaman, jika tidak dibersihkan, kapur-kapur yang menempel akan
menghambat proses mengembangnya krupuk rambak saat digoreng. Kulit yang sudah dipotong
dan dibersihkan kemudian dicuci hingga bersih dan dikeringkan dibawah terik matahari. Pak
Murdo mengaku bahwa produksinya tergantung pada sinar matahari. “saat musim penghujan,
kami hanya memproduksi sebisanya saja karena proses pengeringan hanya tergantung pada sinar
matahari”. Setelah kulit dijemur sampai benar-benar kering, kulit siap masuk ke wajan besar
untuk tahap penggorengan pertama. Penggorengan ini berlangsung dari pagi hingga sore hari,
tujuannya agar kulit dapat mengembang saat digoreng pada tahap kedua. Di penggorengan kedua
kulit siap digoreng menjadi krupuk rambak untuk selanjutnya dikemas kedalam plastik yang
ukurannya bervariasi mulai dari 1 kg hingga ukuran plastik yang besar. Setelah dikemas dengan
rapi akhirnya krupuk rambak siap untuk didistribusikan ke Solo dan Purworejo.
DOKUMENTASI FOTO
Laporan study lingkungan

More Related Content

Similar to Laporan study lingkungan

Makalah perusahaan
Makalah perusahaanMakalah perusahaan
Makalah perusahaan
Vinda Olshop
 
Lks pembuatan tempe untuk kelas 3
Lks pembuatan tempe untuk kelas 3Lks pembuatan tempe untuk kelas 3
Lks pembuatan tempe untuk kelas 3
Widuri Aja
 
Program kreativitas mahasiswa kwu menjelang uas smt 1 PBI 1A
Program kreativitas mahasiswa kwu menjelang uas smt 1 PBI 1AProgram kreativitas mahasiswa kwu menjelang uas smt 1 PBI 1A
Program kreativitas mahasiswa kwu menjelang uas smt 1 PBI 1A
Izmi KM
 

Similar to Laporan study lingkungan (20)

Bioteknologi tape
Bioteknologi tapeBioteknologi tape
Bioteknologi tape
 
Laporan bioteknologi
Laporan bioteknologiLaporan bioteknologi
Laporan bioteknologi
 
DAUR ULANG SAMPAH PLASTIK kewirausahaan
DAUR ULANG SAMPAH PLASTIK kewirausahaanDAUR ULANG SAMPAH PLASTIK kewirausahaan
DAUR ULANG SAMPAH PLASTIK kewirausahaan
 
Makalah perusahaan
Makalah perusahaanMakalah perusahaan
Makalah perusahaan
 
Lks pembuatan tempe untuk kelas 3
Lks pembuatan tempe untuk kelas 3Lks pembuatan tempe untuk kelas 3
Lks pembuatan tempe untuk kelas 3
 
Lks tepeeeeeh
Lks tepeeeeehLks tepeeeeeh
Lks tepeeeeeh
 
Program kreativitas mahasiswa kwu menjelang uas smt 1 PBI 1A
Program kreativitas mahasiswa kwu menjelang uas smt 1 PBI 1AProgram kreativitas mahasiswa kwu menjelang uas smt 1 PBI 1A
Program kreativitas mahasiswa kwu menjelang uas smt 1 PBI 1A
 
PKM-K STRATEGI MEMPROMOSIKAN KREASI ROLL CAKE BONGGOL PISANG YANG KAYA SERAT...
PKM-K  STRATEGI MEMPROMOSIKAN KREASI ROLL CAKE BONGGOL PISANG YANG KAYA SERAT...PKM-K  STRATEGI MEMPROMOSIKAN KREASI ROLL CAKE BONGGOL PISANG YANG KAYA SERAT...
PKM-K STRATEGI MEMPROMOSIKAN KREASI ROLL CAKE BONGGOL PISANG YANG KAYA SERAT...
 
Makalah pertanian pupuk kompos skala rumah tangga
Makalah pertanian pupuk kompos skala rumah tanggaMakalah pertanian pupuk kompos skala rumah tangga
Makalah pertanian pupuk kompos skala rumah tangga
 
Lks tepeeeeeh
Lks tepeeeeehLks tepeeeeeh
Lks tepeeeeeh
 
Proposal PKMK “KEBUNAGA” ( KERUPUK BUAH NAGA )
Proposal PKMK  “KEBUNAGA”  ( KERUPUK BUAH NAGA )Proposal PKMK  “KEBUNAGA”  ( KERUPUK BUAH NAGA )
Proposal PKMK “KEBUNAGA” ( KERUPUK BUAH NAGA )
 
Makalah nata de coco
Makalah nata de cocoMakalah nata de coco
Makalah nata de coco
 
Internship Report
Internship ReportInternship Report
Internship Report
 
Dari sampah plastik menjadi bbm ramah lingkungan
Dari sampah plastik menjadi bbm ramah lingkunganDari sampah plastik menjadi bbm ramah lingkungan
Dari sampah plastik menjadi bbm ramah lingkungan
 
*LAPORAN_PENELITIAN BIOTEKNOLOGI DONAT.docx
*LAPORAN_PENELITIAN BIOTEKNOLOGI DONAT.docx*LAPORAN_PENELITIAN BIOTEKNOLOGI DONAT.docx
*LAPORAN_PENELITIAN BIOTEKNOLOGI DONAT.docx
 
usulan penelitian
usulan penelitianusulan penelitian
usulan penelitian
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan
Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji MakananLaporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan
Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan
 
CONTOH PPT UJIAN/SIDANG PKL.pptx
CONTOH PPT UJIAN/SIDANG PKL.pptxCONTOH PPT UJIAN/SIDANG PKL.pptx
CONTOH PPT UJIAN/SIDANG PKL.pptx
 
Tugas Mata Kuliah Pengantar Bisnis
Tugas Mata Kuliah Pengantar Bisnis Tugas Mata Kuliah Pengantar Bisnis
Tugas Mata Kuliah Pengantar Bisnis
 
Pengembangan limbah organik
Pengembangan limbah organikPengembangan limbah organik
Pengembangan limbah organik
 

Laporan study lingkungan

  • 1. Laporan Study Lingkungan Proses Pembuatan Krupuk Rambak Disusun Oleh :  Ahmad FasriFaragi (02)  Berlian Arinta Putri (07)  Dianita Ardi (13)  Isna Amalia H (17)  Kharissa Fahma A (18)  Muhammad Ashil (21)  Muhammad Rais (24)  Rahmawan Aulia (26)  Shofa Zulfiana (30) Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Yogyakarta 2012/2013
  • 2. Laporan Study Lingkungan Proses Pembuatan Krupuk Rambak Disusun Oleh :  Ahmad FasriFaragi (02)  Berlian Arinta Putri (07)  Dianita Ardi (13)  Isna Amalia H (17)  Kharissa Fahma A (18)  Muhammad Ashil (21)  Muhammad Rais (24)  Rahmawan Aulia (26)  Shofa Zulfiana (30) Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Yogyakarta 2012/2013
  • 3. KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan taufiq, rahmat dan hidayahnya sehingga kami bisa menyelesaikan penyusunan laporan study lingkungan dengan judul “proses pembuatan krupuk rambak”. Laporan ini disusun untuk melengkapitugas kimia di semester II. Laporan iniberisi tentang sejarah pendirian perusahaan,proses pembuatan krupuk rambak, proses pengemasan hingga distribusi krupuk rambak hingga ke tangan konsumen. kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu atas penulisan karya tulis ini  Bapak Drs. Jumiran, M.Pd.I. kepala sekolah SMA N 5 Yogyakarta  Ibu Dra. Tini Tedjowati selaku guru pembimbing mapel kimia  Bapak Murdo selaku pemilik sector produksi krupuk rambak  Orang tua yang telah memberi dorongan kepada kami  Teman SMA N 5 Yogyakarta khususnya siswa kelas X C Kami menyadari bahwa penyusunan laporan study lingkungan ini masih banyak kekurangannya, untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan. Semoga Laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Amin Yogyakarta, 24 Maret 2013 Penyusun
  • 4. DAFTAR ISI HALAMANJUDUL…………………………………………………………………………… i KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………. ii DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………..iii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah…………………………………………. 01 1.2 Rumusan Masalah………………………………………………….. 01 1.3 Tujuan Penelitian……………………………………………………. 01 1.4 Sistematika Penulisan…………………............................ 01 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Macam-macam krupuk rambak………………………………..03 2.2 zat yang terkandung di krupuk rambak…………………….03 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Proses pembuatan krupuk Rambak………………………….. 04 3.2 Proses pengemasan krupuk rambak…………………………. 05 3.3 Proses distribusi krupuk rambak………………………………. 05 BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan………………………………………………………………..06 4.2 Saran…………………………………………………………………………06 DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………07 LAMPIRAN…………………………………………………………………………………………….08
  • 5. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia termasuk salah satu negara berkembang. Berbicara mengenai masalah perekonomian di Indonesia merupakan bahan pembicaraan yang menarik. Dapat dikatakan bahwa masalah kemiskinan di Indonesia merupakan masalah sosial di negara berkembang yang sampai saat ini belum bisa diatasi secara tuntas. Seperti yang kita ketahui bahwa negara yang maju perekonomiannya,merupakan negara yang sebagian besar penduduknya merupakan pengusaha / wirausaha yang memiliki sektor produksi sendiri. Kita sebagai generasi muda yang akan menjadi calon yang mengembangkan perekonomian Indonesia menjadi negara yang maju seharusnya mengetahui tentang perkembangan sektor-sektor ekonomi mulai dari industri rumahan sampai industri yang sudah besar (perusahaan). Sebab dengan belajar cara-cara memproduksi suatu produk dan bisa mengembangkannya menjadi suatu sektor industri mungkin di tahun-tahun yang akan datang negara Indonesia secara bertahap akan menjadi negara maju yang sebagian besar penduduknya merupakan para wirausaha. Oleh sebab itu kita perlu melakukan study lingkungan dengan mengunjungi salah satu sektor industri untuk belajar mengenai proses pembuatan suatu produk tertentu agar kelak kita juga dapat berperan aktif menjadi salah satu orang yang mengembangkan perekonomian di Indonesia. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana proses pembuatan krupuk rambak? 2. Bagaimana proses pengemasan krupuk rambak? 3. Bagaimana distribusi krupuk rambak ke konsumen? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dilakukannya study lingkungan ini untuk mengetahui tentang proses pembuatan krupuk rambak, cara pengemasan, dan distribusi krupuk rambak hingga ke tangan konsumen. 1.4 Sistematika Penulisan 1. BAB I PENDAHULUAN Terdiri dari latar belakang masalah,rumusan masalah, tujuan penelitian dan sistematika penulisan. 2. BAB II LANDASAN TEORI Terdiri dari data mengenai macam-macam krupuk rambak yang ada dipasaran dan kandungan yang terdapat di krupuk rambak.
  • 6. 3. BAB III PEMBAHASAN Berisi tentang pembahasan mengenai proses pembuatan krupuk rambak, proses pengemasan hingga distribusi ke konsumen. BAB IV PENUTUP Berisi kesimpulan dan saran. 4. DAFTAR PUSTAKA 5. LAMPIRAN Berisi headline news dan gambar-gambar penjelas. 1.5 Metode pengumpulan data Penyusunan laporan study lingkungan ini menggunakan metode-metode pengumpulan data seperti :  Studi dokumenter Yaitu dengan mengumpulkan data-data dari berbagai sumber seperti di majalah, internet, atau sumber-sumber yang ada.  Observasi Yaitu dengan mengamati langsung dilapangan tentang proses-proses pembuatan krupuk rambak, proses pengemasan, dan distribusi krupuk rambak yang dilakukan oleh produksi rumahan milik bapak murdo di daerah Segoroyoso, Pleret, Bantul, Yogyakarta
  • 7. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Macam-macam krupuk rambak 2.2 Kandungan yang terdapat di krupuk rambak
  • 8. BAB III PEMBAHASAN Berdasarkan pengamatan di pabrik rumahan milik bapak Murdo yang memproduksi krupuk rambak, laporan study lingkungan dapat kita uraikan dan kita kaji sebagai berikut 3.1 proses pembuatan krupuk rambak Pembuatan krupuk rambak di pabrik rumahan milik pak murdo menggunakan bahan yang berupa kulit split, kulit sapi, dan kulit kerbau. Bapak Murdo selaku pemilik sektor produksi krupuk rambak di daerah Segoroyoso,Pleret,Bantul ini menuturkan bahwa bahan baku untuk pembuatan krupuk rambaknya diorder langsung dari Malang dan Surabaya. Proses pengolahan kulit sapi,split,dan kerbau hingga menjadi krupuk rambak pada dasarnya sama. Perbedaan pengolahan kulit kerbau dengan kulit yang lain hanya terletak pada proses perendaman saja. Kulit sapi dan split direndam dengan air kapur sedangkan kulit kerbau hanya direndam dengan air biasa tanpa campuran zat kapur. Selanjutnya, proses awal pembuatan rambak dimulai dari perendaman. 1. Proses perendaman Kulit split dan sapi direndam semalaman dengan air kapur, sedangkan kulit kerbau direndam dengan air biasa. Tujuannya agar kulit yang tadinya dipesan dalam keadaan kering bisa menjadi lunak kembali. 2. Proses perebusan Setelah direndam semalaman, kulit yang sudah lunak dimasukkan kedalam wajan besar yang berisi air untuk dilakukan perebusan. Kulit siap ditiriskan jika sudah lembek. 3. Proses pemotongan Tahap selanjutnya kulit dipotong-potong beraneka ukuran menurut kebutuhan pelanggan. Ditahap ini kulit juga dibersihkan dari sisa-sisa zat kapur yang menempel saat proses perendaman, jika tidak dibersihkan, kapur-kapur yang menempel akan menghambat proses mengembangnya krupuk rambak saat digoreng. 4. Proses pengeringan Kulit yang sudah dipotong dan dibersihkan kemudian dicuci hingga bersih dan dikeringkan dibawah terik matahari 5. Proses penggorengan pertama Setelah kulit dijemur sampai benar-benar kering, kulit siap masuk ke wajan besar untuk tahap penggorengan pertama. Penggorengan ini berlangsung dari pagi hingga sore hari, tujuannya agar kulit dapat mengembang saat digoreng pada tahap kedua.
  • 9. 6. Proses penggorengan kedua penggorengan ini berlangsung seperti kegiatan menggoreng biasa. Rambak siap digoreng menjadi krupuk rambak 3.2 Proses pengemasan krupuk rambak Krupuk rambak yang sudah digoreng di tahap kedua kemudian dikemas rapi kedalam plastik plastik berbagai ukuran, mulai dari ukuran 1 kg yang merupakan ukuran kemasan paling kecil sampai plastik ukuran besar. Harga krupuk rambak disetiap kemasan juga berbeda-beda menurut jenis kulit yang dipakai dan jenis ukurannya. 3.3 proses distribusi krupuk rambak Krupuk rambak yang sudah dikemas dengan rapi siap didistribusikan ke konsumen- konsumen di daerah Solo dan Purworejo.
  • 10. BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Setelah kelompok kami melakukan pengamatan di pabrik rambak tentang bagaimana proses pembuatan krupuk rambak, proses pengemasan dan distribusi sampai ke tangan konsumen, serta dengan melakukan study dokumenter dengan cara mencari sumber- sember berita mengenai kandungan yang ada di krupuk rambak yang banyak manfaatnya untuk manusia kita dapat menyimpulkan bahwa Proses pembuatan krupuk rambak harus melalui beberapa tahapan seperti : 1. Proses perendaman 2. Proses perebusan 2. Proses pemotongan 3. Proses pengeringan 4. Proses penggorengan pertama 5. Proses penggorengan kedua Di krupuk rambak terdapat beberapa kandungan zat seperti 1. 2. 3. 4.2 Saran Dapat dilihat bahwa sebenarnya sektor-sektor produksi rumahan sudah berkembang banyak di Indonesia, untuk itu seharusnya dibutuhkan peran serta masyarakat dan pemerintah untuk lebih mengembangkan sektor-sektor produksi di dalam negeri. Dengan memberdayakan industri- industri kecil seperti usaha krupuk rambak, banyak terjadi penyerapan kerja sehingga pengangguran akan berkurang dan kesejahteraan masyarakat pun akan meningkat.
  • 11. DAFTAR PUSTAKA  Diakses dari http://www.google.com/macamkrupukrambak pada tanggal 24 maret 2013  Diakses dari http://www.google.com/kandungankrupukrambak pada tanggal 24 maret 2013  Observasi di pabrikpembuatankrupukrambak di daerahSegoroyoso,Pleret,Bantul,Yogyakarta pada tanggal 11 Maret 2013
  • 13. Headline news Kriuknya Rambak Pak Murdo Usaha krupuk yang telah ditekuni oleh bapak Murdo sejak tahun 1983 ini ternyata membuahkan keuntungan yang lumayan, malah bisa dikatakan sangat menguntungkan. Pemasarannya pun bukan hanya di kawasan D.I.Yogyakarta saja, tetapi sudah mencapai Solo dan Purworejo. Bapak Murdo selaku pemilik sektor produksi krupuk rambak di daerah Segoroyoso,Pleret,Bantul ini menuturkan bahwa bahan baku untuk pembuatan krupuk rambaknya diorder langsung dari Malang dan Surabaya. Bahan yang berupa kulit split, sapi, dan kerbau ini dipesan dalam keadaan sudah melalui tahapan pengeringan. Jadi produksi rambak pak Murdo tinggal mengolahnya tanpa harus melalui proses pengulitan. Bahan baku kulit sapi dan split yang kering bisa tahan hingga usia satu tahun, khusus untuk kulit kerbau pengolahan harus dilakukan sebelum usia 6 bulan. “kulit kerbau yang kering harus segera diolah sebelum usia 6 bulan. Kalau dianggurkan terlalu lama bisa-bisa kulit habis dimakan ulat” ujar pak Murdo. “Mengenai produksi bulanan, kami tidak pernah menghitung banyaknya bahan baku yang dihabiskan untuk memenuhi permintaan pelanggan, tapi kira-kira dalam satu hari produksi kami bisa menghabiskan 15 kg kulit sapi maupun kulit kerbau”. Proses pengolahan kulit sapi,split,dan kerbau hingga menjadi krupuk rambak pada dasarnya sama. Perbedaan pengolahan kulit kerbau dengan kulit yang lain hanya terletak pada proses perendaman saja. Kulit sapi dan split direndam dengan air kapur sedangkan kulit kerbau hanya direndam dengan air biasa tanpa campuran zat kapur. Selanjutnya, proses awal pembuatan rambak dimulai dari perendaman. Kulit split dan sapi direndam semalaman dengan air kapur, sedangkan kulit kerbau direndam dengan air biasa. Tujuannya agar kulit yang tadinya dipesan dalam keadaan kering bisa menjadi lunak kembali. Setelah direndam semalaman, kulit yang sudah lunak dimasukkan kedalam wajan besar yang berisi air untuk dilakukan perebusan. Kulit siap ditiriskan jika sudah lembek. Tahap selanjutnya kulit dipotong-potong beraneka ukuran menurut kebutuhan pelanggan. Ditahap ini kulit juga dibersihkan dari sisa-sisa zat kapur yang menempel saat proses perendaman, jika tidak dibersihkan, kapur-kapur yang menempel akan menghambat proses mengembangnya krupuk rambak saat digoreng. Kulit yang sudah dipotong dan dibersihkan kemudian dicuci hingga bersih dan dikeringkan dibawah terik matahari. Pak Murdo mengaku bahwa produksinya tergantung pada sinar matahari. “saat musim penghujan, kami hanya memproduksi sebisanya saja karena proses pengeringan hanya tergantung pada sinar matahari”. Setelah kulit dijemur sampai benar-benar kering, kulit siap masuk ke wajan besar
  • 14. untuk tahap penggorengan pertama. Penggorengan ini berlangsung dari pagi hingga sore hari, tujuannya agar kulit dapat mengembang saat digoreng pada tahap kedua. Di penggorengan kedua kulit siap digoreng menjadi krupuk rambak untuk selanjutnya dikemas kedalam plastik yang ukurannya bervariasi mulai dari 1 kg hingga ukuran plastik yang besar. Setelah dikemas dengan rapi akhirnya krupuk rambak siap untuk didistribusikan ke Solo dan Purworejo. DOKUMENTASI FOTO