2. Definisi 2008
Alan Januszewski, Michael Molenda (2008)
Teknologi pendidikan adalah studi dan etika praktis untuk
memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kemampuan
dengan menciptakan, memanfaatkan, dan memproses
pengelolaan teknologi yang sesuai dan sumber belajar.
4. STUDI
Pemahaman secara teoritis serta praktik dalam teknologi
pendidikan memerlukan suatu konstruksi pengetahuan yang
terus-menerus dan penyempurnaan melalui penelitian dan
praktik reflektif, yang tercakup dalam studi sebelumnya.
• Artinya, studi mengacu pada pengumpulan
informasi dan analisis di luar konsep penelitian
secara tradisional.
5. Penelitian Kuantitatif dan
kualitatif, serta
penyelidikan berbagai
disiplin
Teori
Analisis Filosofis
Penyelidikan Historis
Proyek-proyek
pengembangan
Analisis Kesalahan
Analisis Sistem
Evaluasi
"membuktikan" bahwa media
dan teknologi merupakan alat
yang efektif untuk mencapai
tujuan pembelajaran,
6. • Sangat penting bagi kegiatan penelitian terbaru
dalam teknologi pendidikan adalah penggunaan
lingkungan otentik dan pendapat para praktisi
serta pengguna sebagai peneliti.
7. STUDI
Study atau kajian dimunculkan sebenarnya melanjutkan
tugas dan fungsi seseorang teknologi pendidikan/
pembelajaran untuk melanjutkan apa yang sudah dilakukan
dalam kerangka definisi tahun 1994, yaitu pelaksanaan
penelitian dalam teknologi pendidikan/ pembelajaran.
• Molendaa, …is intended to include quantitative
and qualitative research as well an other forms
of discipline inquiry such theorizing,
philosophical analysis, historical investigations,
development projects, fault analyses, system
analyses, system analyses, and evaluation
8. • Molenda menghimbau agar para teknologi
pendidikan/pembelajaran terus mengembangkan
keilmuanya melalui penelitian dan pemikiran
dari yang reflektif.
9. ETIKA
PRAKTIK
Komite Etika AECT telah aktif dalam menentukan bidang
standar etika dan memberikan contoh-contoh pembahasan
kasus untuk memahami implikasi untuk memperhatikan etik
sebagai bentuk latihan.
• Penekanan pada penggunaan etika media dan
penghargaan terhadap kekayaan intelektual
yang telah ditangani oleh panitia AECT untuk
bidang teknologi pendidikan
11. Kode Etik AECT meliputi prinsip, “pengawasan untuk
membantu anggota secara individu dan kolektif dalam
mempertahankan tingkat profesionalisme yang tinggi”
(Welliver, 2001). Kode AECT dibagi menjadi tiga kategori:
a. komitmen kepada individu, seperti perlindungan hak-hak akses ke materi dan
upaya untuk melindungi kesehatan dan keselamatan profesional,
b. komitmen terhadap masyarakat, seperti pernyataan yang jujur kepada
masyarakat mengenai hal-hal pendidikan atau praktik yang adil dan merata
dengan menyerahkan pelayanan mereka sebagai profesi; dan
c. komitmen terhadap profesi, seperti meningkatkan pengetahuan profesional dan
keterampilan dan memberikan kredit yang akurat untuk bekerja dan ide-ide untuk
dipublikasikan.
12. • Etika bukan hanya mengenai aturan main, atau
landasan hukum. Etika adalah norma yang berlaku
dimasyarakat beradab. Menciptakan iklim saling
menghormati satu sama lain dalam ranah teknologi
pendidikan/ pembelajaran