SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
TUGAS OLAHRAGA
      (Semester Genap)




        Disusun oleh :
1. Dewy Kusumandary (07/X4)
2. Wihastinelahi (32/X4)


       SMA N 1 PENGASIH

TAHUN PELAJARAN 2012 /2013
SOFTBALL (SOFBOL)




Softball (Sofbol) adalah olahraga bola beregu yang terdiri dari dua tim. Permainan sofbol lahir di
Amerika Serikat, diciptakan oleh George Hancock di kota Chicago pada tahun 1887. Sofbol
merupakan perkembangan dari olahraga sejenis yaitu bisbol atau hardball. Bola sofbol saat ini
berdiameter 28-30,5 sentimeter; bola tersebut dilempar oleh seorang pelempar bola (pitcher) dan
menjadi sasaran pemain lawan, yaitu pemukul bola dengan menggunakan tongkat pemukul (bat).
Terdapat sebuah regu yang berjaga (defensif) dan tim yang memukul (ofensif). Tiap tim
berlomba mengumpulkan angka (run) dengan cara memutari tiga seri marka (base) pelari hingga
menyentuh marka akhir yaitu home plate.

Terdapat tiga tipe permainan sofbol:

       Fast pitch softball merupakan permainan ditentukan oleh pelempar bola. Pelempar
       melempar bola dengan kecepatan maksimum, serupa dengan bisbol. Perbedaan terdapat
       pada gaya lempar pelempar bola dan cara pelepasan bola. Pelepasan bola terletak di
       bawah atau sama dari posisi glove.
       Modified pitch softball atau sering dikenal dengan nama modball. Tujuan utamanya
       adalah untuk melunakkan aturan-aturan yang dipakai di kategori fast-pitch sehingga
       pemain-pemain yang belum terbiasa tidak akan terkejut dengan peraturan-peraturan yang
       "ketat" di sofbol seperti strike zone, jarak antara marka, lamanya permainan dan lain-lain.
       Kecepatan lemparan pelempar bola dalam modball berada di antara fast dan slow pitch.
       Kecepatan bola dibatasi dengan putaran lengan melebihi bahu.
       Slow pitch softball memberikan kemudahan bagi pemukul untuk memukul bola.
       Pemukul bola diberi bola terus-menerus oleh pelempar bola sampai bisa memukul
       bolanya. Lemparan pelempar bola pelan melambung. Permainan ini sering dimainkan
       dalam komunitas sosial sebagaimana sebuah kompetisi, tanpa dibatasi umur dan gender.
Lapangan




                                                  Diagram lapangan sofbol


        Lapangan sofbol berbentuk bujur sangkar. Dibagi menjadi daerah fair (fair territory) dan
        daerah foul (foul territory). Lebih jauh dalam daerah fair terbagi menjadi dua bagian,
        bagian dalam (Infield), dan bagian luar (outfield).
        Di dalam daerah dalam terdapat 4 marka (base). Setiap marka diberi nomor berlawanan
        dengan arah jarum jam, dimulai dari marka awal yang disebut home plate, diteruskan
        dengan marka pertama, marka kedua dan marka ketiga. Marka berbentuk bujur sangkar
        dengan sisi 38 cm (15 inci) yang dibuat sedikit lebih tinggi dari permukaan tanah. Sudut
        dari keempat marka membentuk bentuk empat persegi yang disebut berlian (diamond).
        Di belakang home plate terdapat batasan yang disebut backstop sejauh 7,62 dan 9,14
        meter di belakang home plate.

Jarak lintasan antar marka yang ditentukan
        Lintasan Fast Pitch                                    Lintasan Slow Pitch


60 kaki (18,29 m)                       60 kaki atau 65 kaki (19,81 m)


Jarak melempar (pitching) fast pitch yang ditentukan
        Dewasa                      Di bawah 18 tahun                       Di bawah 15 tahun


  Puteri        Putera              Puteri             Putera               Puteri         Putera


43 kaki      46 kaki          40 kaki (12,19 m)    46 kaki           40 kaki (12,19 m)   46 kaki
(13,11 m)    (14,02 m)        atau 35 kaki         (14,02 m)         atau 35 kaki        (14,02 m)
Jarak melempar (pitching) slow pitch yang ditentukan
                 Dewasa                            Di bawah 18 tahun            Di bawah 15 tahun


    Puteri        Putera      Puteri (univ)       Puteri       Putera         Puteri            Putera

50 kaki       50 kaki        50 kaki          50 kaki       46 kaki       50 kaki        46 kaki
(14,02m)      (15,24m)       (15,24m)         (14,02m)      (14,02m)      (14,02m)       (14,02m)




Peralatan
Minimal peralatan yang dibutuhkan dalam sebuah pertandingan sofbol termasuk sebuah bola.
Sofbol menggunakan bola berwarna kuning dengan benang grip berwarna merah, yang
sebelumnya berwarna putih dengan grip putih. Sarung tangan (glove) dikenakan oleh seluruh
pemain bertahan untuk menangkap bola, sementara first baseman dan penangkap bola
mengenakan mitt (glove mempunyai jari, sedangkan mitt tidak). Tongkat pemukul (bat) yang
digunakan dalam pertandingan resmi adalah bat khusus yang diperuntukkan untuk sofbol.
Ketentuan pemakaian dan kharakteristik bat yang boleh digunakan tertuang dalam peraturan
Federasi Sofbol Internasional. Helm pemukul bola dipakai untuk melindungi kepala seorang
pemukul bola dari terjangan bola dan cedera, sementara pakaian pelindung (protective gear)
untuk seorang penangkap bola, dan sepatu pool (cleats). Yang terakhir adalah uniform atau
seragam. Tiap pemain menggunakan baju, celana, dan topi yang seragam atau berwarna dasar
sama. Semakin tinggi tingkat pertandingannya, semakin ketat dalam peraturan seragamnya.
Semua peralatan dan perlengkapan itu adalah wajib bagi setiap tim dalam melaksanakan
pertandingan resmi.

Wasit pertandingan
        Dalam pertandingan sofbol terdapat minimal satu orang hingga tujuh orang hakim atau
wasit (umpire). Terdapat satu orang plate umpire dan tiga wasit marka yang menjaga
pertandingan. Selebihnya wasit memantau daerah luar. Dalam pertandingan fast pitch dihakimi
oleh empat wasit (satu plate umpire, tiga wasit marka).

        Istilah untuk seorang wasit adalah “blue”, disebabkan seragam mereka selalu berwarna
biru. Posisi seorang wasit adalah berdiri di belakang penangkap bola dan pemukul bola .
Berfungsi untuk melihat arah datangnya bola yang dilempar pelempar bola ke penangkap bola
apakah itu strike atau ball. Wasit juga mengawasi jalannya permainan dengan cermat untuk
menentukan peristiwa yang sebenarnya terjadi dan menjaga agar pemain mematuhi peraturan.
Sebagai pemimpin pertandingan adalah Umpire plate. Karena sifatnya sebagai pemimpin
pertandingan, kekuasaan umpire plate dalam sebuah pertandingan sofbol adalah mutlak,
Walaupun dapat diprotes (appealed) keputusannya tidak dapat diganggu gugat apabila protes
yang dilakukan pemain atau pelatih atau manager team menyangkut ajustment, tapi protes dapat
dilakukan dan dapat diterima apabila protes dilaukan terhadap salah penerapan rules. Jadi ada
permainan yang dapat dilanjutkan dengan protes (game under protes, selengkapnya dapat dibaca
pada Rules Permainan Softball yang dikeluarkan oleh ISF). seorang wasit dapat mengeluarkan
siapa saja baik pemain atau bahkan seorang pelatih keluar lapangan, jika menurut wasit
mengganggu jalannya pertandingan.

Permainan
Sofbol dimainkan oleh dua tim di lapangan sofbol. Setiap tim minimal memiliki 9 pemain dan
selebihnya merupakan cadangan. Permainan terdiri dari 9 babak yang disebut inning. Di dalam
satu inning, tim yang bertanding masing-masing mempunyai kesempatan memukul (batting)
untuk mencetak angka (run). Ketika tim yang menyerang mendapat giliran memukul, seorang
pelempar bola tim bertahan melemparkan bola ke arah penangkap bola sekencang-kencangnya
agar bola tidak dapat dipukul.Tim yang mendapat giliran memukul bergantian seorang demi
seorang untuk memukul bola. Tim yang berjaga berusaha mematikan anggota tim yang
mendapat giliran memukul. Tim yang mendapat giliran memukul mendapat kesempatan 3 kali
mati (out) sebelum giliran memukul digantikan tim yang bertahan.

Skor atau run dihasilkan dari seorang runner berlari menginjak semua marka secara berurutan
dan kembali menginjak home plate. Setiap pelari yang berhasil mengelilingi dan menginjak
home plate mendapat satu angka. Waktu permainan ditentukan oleh inning. Setiap tim mendapat
giliran memukul sampai 3 kali out dan mematikan tim lawan 3 kali out, disebut 1 inning. Dalam
tiap pertandingan sofbol durasi permainan setidaknya 7 inning tergantung situasi, atau lama
waktu 2 jam. Setelah menghabiskan inning, tim yang mencetak angka (run) terbanyak menjadi
pemenang.

Jika dalam inning yang ditentukan waktu sudah habis dan kedua belah tim dalam keadaan seri,
inning tambahan dimainkan sampai salah satu tim keluar sebagai pemenang. Kondisi itu disebut
tie break atau seri. Pada permulaan permainan, tim yang menjadi tuan rumah (home team)
mendapat giliran melempar sedangkan tim tamu (visitor) mendapat giliran memukul.

Pelempar bola

Permainan dimulai pada saat wasit memulai pertandingan dan meneriakkan kata “Play Ball”.
Setelah pemain bertahan memasuki daerah jaganya masing-masing, pertarungan antara pelempar
bola di tim bertahan dan pemukul bola di tim yang mendapat giliran memukul dapat dimulai.
Seorang pelempar bola berdiri di atas plate dan menghadap ke arah penangkap bola. Pelempar
bola akan berusaha melempar bola sekuat tenaga ke mitt penangkap bola. Posisi bola lempar
mempunyai wilayah khusus yang disebut zona strike (strike zone), dimana hasil akhir lemparan
terdapat di atas home plate dan tingginya tidak lebih dari dada dan tidak kurang dari lutut
pemukul bola. Jika bola dalam zona strike tidak terpukul oleh pemukul bola, maka wasit akan
berteriak “strike”. Dan apabila bola keluar dari zona strike, namun pemukul bola tidak mencoba
memukul bola maka wasit akan berteriak “ball”. Zona strike adalah zona dimana bola dalam
wilayah pukul pemukul bola. Pada saat melempar, pelempar bola akan berusaha membuat bola
strike dengan sekuat tenaga agar pemukul bola kesusahan memukul bola walaupun bola berada
di zona pukulnya. Sehingga tantangan seorang pelempar bola adalah melempar dengan
kecepatan tinggi dan dengan sasaran yang tepat.
Penangkap bola

Dalam satu regu setidaknya memiliki satu orang penangkap bola. Penangkap bola dilengkapi
dengan perlengkapan pengaman dan bertugas menangkap lemparan pelempar bola. Catcher
menggunakan helm (topeng penangkap bola) untuk melindungi kepala dan muka, pelindung
tubuh untuk melindungi daerah badan dan pelindung kaki untuk melindungi daerah lutut ke
bawah. Posisi penangkap bola adalah jongkok di belakang pemukul bola. Seorang pelempar bola
dan penangkap bola diharuskan memiliki komunikasi yang baik dengan isyarat-isyarat untuk
bekerjasama mematikan seorang pemukul bola. Seorang penangkap bola kadang adalah pengatur
strategi yang baik, karena dalam pertandingan penangkap bola dapat melihat seluruh situasi yang
terjadi di depannya.

Penjaga

Selain pelempar bola dan penangkap bola , tim bertahan memiliki 7 orang penjaga (fielder) yang
terbagi dalam 4 penjaga daerah dalam (infielder) dan 3 orang penjaga daerah luar (outfielder).
Bagian dalam yaitu penjaga marka satu (pertama), penjaga marka dua (kedua), Penjaga antara
marka dua dan tiga (shortstop), dan penjaga marka tiga (ketiga). Sedangkan penjaga luar terdapat
di sebelah kiri (penjaga kiri), tengah (penjaga tengah), dan kanan (penajga kanan). Semua
penjaga (termasuk pelempar bola dan penangkap bola) berusaha mematikan 3 orang tim lawan
agar mendapat giliran memukul. Karena run hanya bisa didapatkan dalam posisi menyerang.

Pemukul bola

Tiap pemukul bola mempunyai kesempatan 3 kali strike dan 4 kali ball. 3 kali strike akan
membuat pemukul bola mati “Strike Out”. Dan apabila 4 kali ball maka pemukul bola
diperbolehkan jalan bebas ke arah marka satu (free walk). Apabila pemukul berhasil memukul
bola, pemukul bola akan berlari sekuat tenaga mencapai marka satu sebelum bola pukulannya
dikembalikan atau di tangkap oleh penjaga marka satu. Jika pemukul bola berhasil sampai di
marka satu sebelum penjaga marka satu menangkap bola maka pemukul bola “safe”'. Namun bila
penjaga marka satu lebih cepat menangkap bola, maka pemukul bola “out”.

Terdapat berbagai macam jenis memukul. Hit, Bunt, hit and run, Steal dan lain-lain. Tergantung
situasi yang terjadi saat itu. Berbagai macam jenis hit digunakan sesuai strategi yang akan
ditempuh tim penyerang.

Sejarah
Permainan sofbol lahir di Amerika Serikat, yang diciptakan di Gedung Olah Raga Farragut Boat
Club Chicago, Illinois pada 16 September 1887 secara tidak sengaja oleh George Hancock.

Awalnya terdapat beberapa alumni Universitas Yale dan Harvard sedang mendengarkan hasil
akhir pertandingan sepak bola Amerika antar Yale dan Harvard di klub Farragut Boat. Setelah
skor akhir diumumkan yaitu kemenangan Yale, seorang alumnus Yale dengan antusias melempar
sebuah sarung tinju ke pendukung Harvard. Seorang dengan reflek mengambil sebuah tongkat
dan memukul ke arah sarung tinju itu. Melihat hal itu memberikan sebuah ide seorang reporter
Chicago Board of Trade, George Hancock. Dia menyarankan untuk membuat sebuah permainan
di dalam ruangan dengan bola yang dibuat dari sarung tinju yang dilempar tadi. Dia mengambil
sarung tinju itu dan mengikatnya dengan erat memakai sebuah tali, supaya menyerupai bola.
Kemudian dengan beberapa buah kapur, Hancock menandai lantai Farragut Boat menyerupai
lapangan bisbol.

Sebagai pemukul digunakanlah sebuah sapu. Tim dibagi menjadi dua dan Hancock meneriakkan
kata-kata “Play ball”, maka dimulailah permainan itu dengan skor akhir 44-40. Semenjak itu
permainan bisbol versi dalam ruangan dikenal. Dinamakan indoor baseball Karena bentuk bola
yang berubah-ubah. Nama sofbol sebelumnya menyesuaikan material yang digunakan untuk
membuat bolanya, jadilah nama-nama yang digunakan waktu itu yaitu kitten ball, army ball,
mush ball, dan juga indoor-outdoor, recreation ball, dan playground ball.

Di awal abad ke-20 sofbol mulai dimainkan di luar ruangan sebagaimana dilakukan di dalam
ruangan. Tahun 1908 organisasi amatir untuk permainan baru ini (National Amateur Playground
Ball Association of the United States) mengatur olah raga ini untuk dimainkan di luar ruangan
menggunakan bola yang lebih besar. Tahun 1923 Kongres Rekreasi Nasional (the National
Recreation Congress) meminta komisi untuk menstandardisasi olah raga ini, dan tahun 1926
nama "softball" digunakan walaupun belum diresmikan.

Pada tahun 1933, kejuaraan dunia pertama dilaksanakan dalam lindungan Asosiasi Sofbol
Amatir Amerika (Amateur Softball Association of America) dimana telah digunakan sebagai
peraturan pokok di Amerika. Juara untuk sofbol kelas pria pada saat itu adalah J. L. Gills dari
Chicago, dan juara kelas wanita yaitu Great Northerns dari kota yang sama. Walaupun kejuaraan
yang dipertandingkan adalah amatir, mereka biasa di sponsori oleh organisasi industri di
wilayahnya.

Sejak tahun 1933 “softball” telah menjadi sebuah nama resmi. Dan pada tahun 1934,
pembentukan peraturan bersama untuk lebih jauh memberikan standardisasi peraturan sofbol.
Sudah banyak perubahan peraturan sejak saat itu, khususnya pada tahun 1946, dimana terdapat
perubahan jumlah pemain dalam satu tim dari 10 ke 9 orang. Pemain ke sepuluh dinamakan
“shortfielder” pada saat itu bertugas sebagai penjaga daerah dangkal bagian luar yang
menjelalajah di belakang dalam. Tahun 1950 jarak antara pitcher’s plate dan home plate
ditambah untuk putera dari 43 kaki ke 46 kaki (13.114 meter).

Dilihat dari segi partisipan, sofbol telah berkembang menjadi olahraga tim yang besar dan
digemari. Lapangan yang lebih kecil tersedia. Baik wanita maupun pria , dapat memainkannya.
Lebih jauh pria di luar usia atlet dapat memainkan sebagai kegiatan di luar permainan resmi
seperti piknik atau dalam komunitas sosial tanpa melalui pemanasan dan latihan rutin yang
diperlukan, sejenis dalam bisbol.

Pada tahun 1960an, sebagian dari 125,000 tim telah terdaftar di Asosiasi Sofbol Amatir Amerika.
Dan mengadakan enam kejuaraan nasional tiap tahun. Ini tidak termasuk anggota pria maupun
wanita yang bertanding dalam kompetisi tidak resmi. Di Negara lain sofbol juga menjadi
olahraga yang digemari baik pria wanita tua maupun muda.
Pada tahun 1949, tim Kanada, Toronto's Tip Top Tailors, memenangi kejuaraan internasional
yang dilakukan secara berkala oleh Asosiasi Sofbol Amatir dan merupakan kompetisi pertama
yang benar-benar merupakan kejuaraan tingkat dunia untuk putera. Diadakan tahun 1966
dibawah sponsor dari Federasi Sofbol Internasional (International Softball Federation). Australia
memenangkan kejuaraan pertama untuk wanita tahun 1965.

Federasi Sofbol Internasional (International Softball Federation)
Badan inilah yang akhirnya membuat peraturan-peraturan yang menyangkut permainan olahraga
sofbol yang berlaku di seluruh dunia, termasuk Indonesia pada saat ini. Naskah aslinya tertulis
dalam bahasa Inggris, dan diterjemahkan oleh negara-negara anggotanya.

Terbentuknya Federasi Sofbol Internasional itu, maka memungkinkan diadakannya pertandingan
antar negara yang bersifat internasional. Kemudian diselenggarakan kejuaraan-kejuaraan tingkat
nasional, regional dan dunia.

Kejuaraan Internasional Sofbol paling bergengsi saat ini adalah Kejuaraan Sofbol Dunia (World
Cup of Softball) yang diselenggarakan oleh Amateur Softball Association dibawah naungan
International Softball Federation. Negara-negara anggota ISF yang memasuki babak kualifikasi
tiap tahun mengirimkan kontingennya untuk bertanding. Setalah lolos kualifikasi, sejumalah 6
negara akan bertanding satu sama lain (5 pertandingan). Dan 2 tim terbaik akan bertanding untuk
memperebutkan posisi juara one-game-winner-take-all championship.

Juara terdahulu:

       2005- Jepang 3 Amerika Serikat 1
       2006- Amerika Serikat 5 Jepang 2
       2007- Amerika Serikat 3 Jepang 0

Pada tahun 2007, Indonesia berhasil menorehkan sejarah lolos ke World Cup of Softball pertama
kalinya. Indonesia bertanding dengan negara-negara lainnya di Oklahoma City dalam World Cup
of Softball setelah berhasil memasuki peringkat 3 dalam kualifikasi antar negara Asia.




                                 Anggota-anggota Federasi Sofbol Internasional



Sofbol di Indonesia
Sebelum perang kemerdekaan sofbol sudah ada yang memainkan di Indonesia, namun sifatnya
masih sangat terbatas. Yaitu hanya dimainkan di sekolah-sekolah tertentu saja. Pada mulanya ada
anggapan bahwa permainan olahraga sofbol hanya pantas dimainkan oleh golongan wanita saja.
Hal ini terus berlangsung sampai tahun 1966. Oleh karenanya sampai tahun itu, sofbol hanya
dimainkan oleh puteri. Ketika Asian Games Bangkok, terbukalah mata kita bahwa sebenarnya
olahraga sofbol itu dapat dimainkan baik oleh puteri maupun putera. Pada waktu itu putera-
putera kita, masih menyenangi olahraga bisbol.

Melihat perkembangan sofbol sedemikan cepatnya dan adanya kompetisi antara negara setiap
tahunnya. Timbul perhatian kita terhadap cabang olahraga ini secara serius. Mulanya sofbol
hanya berkembang di Jakarta, Bandung, Palembang, Semarang dan Surabaya. Tetapi kini telah
menjadi salah satu cabang olahraga yang yang sangat digemari masyarakat, terutama para pelajar
dan mahasiswa. Untuk menyalurkan kegiatan-kegiatan sofbol di Indonesia, diperlukan suatu
badan yang mengaturnya, maka dibentuklah Organisasi Induk dengan nama PERBASASI
(Perserikatan Baseball & Sofbol Amatir Seluruh Indonesia). Dengan adanya wadah PB.
PERBASASI ini mulailah diadakan kompetisi sofbol tingkat nasional. Kejuaraan Nasional I
diselenggarakan tahun 1967 di Jakarta. Di samping itu sejak PON VII di Surabaya, sofbol
menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan.

Liga Sofbol Indonesia (LSI)

Dalam upaya lebih memperkenalkan olahraga sofbol di kalangan masyarakat, PB Perbasasi
membentuk Liga Sofbol Indonesia.

LSI diselenggarakan pertama kali pada tahun 2004. Putaran pertama diadakan di Jakarta pada
bulan Mei 2004, sedangkan putaran kedua berlangsung di Bandung, Juli 2004. Putaran ketiga
liga yang diikuti enam klub berlangsung di Surabaya, tanggal 26-27 November 2004. Seluruh
klub peserta liga saat ini masih terbatas beberapa klub. Mereka adalah Citra Muda, Prambors,
Garuda, Rebels (Jakarta), Gorgeous, NISP, Bumi Asri (Bandung), Sriti (Surabaya), Smanda
(Lampung), dan Pirates (Kaltim)

Bagi kalangan sofbol, Liga Sofbol Indonesia atau LSI merupakan pertandingan bergengsi
menuju semipro. Selain pemain Indonesia, klub-klub peserta LSI dapat menggunakan pemain
asing dalam timnya. Saat ini peraturan mengenai pemain asing membolehkan Jumlah maksimal
pemain asing yang dapat memperkuat sebuah klub ialah lima atlet. Namun hanya tiga pemain
yang dapat menjadi pemain inti, sedangkan dua pemain lain yang menjadi cadangan hanya bisa
menggantikan pemain asing.
Lompat Tinggi (High Jump)




Pengertian

Lompat tinggi merupakan olahraga yang menguji ketrampilan meompat dengan melewat tiang
mistar. Lompat tinggi adalah salah satu cabang dari atletik. Tujuan olahraga ini untuk
memperoleh lompatan setinggi-tingginya saat melewati mistar tersebut dengan ketinggian
tertentu.Tinggi tiang mistar yang harus dilewati atlet minimal 2,5 meter, sedangkan panjang
mistar minimal 3,15 meter. Lompat tinggi dilakukan di arena lapangan atletik. Lompat tinggi
dilakukan tanpa bantun alat.

Dalam pertandingan, mistar akan dinaikkan setelah peserta berhasil melewati ketinggian mistar.
Peserta mestilah melonjak dengan sebelah kaki Peserta boleh mulai melompat di mana-mana
ketinggian permulaan yang disukainya Sesuatu lompatan akan dikira batal jika peserta
menyentuh palang dan tidak melompat. Menjatuhkan palang semasa membuat lompatan atau
menyentuh kawasan mendarat apabila tidak berjaya melompat Peserta yang gagal melompat
melintasi palang sebanyak tiga kali bertutrut-turut (tanpa di ambil kira di aras mana kegagalan itu
berlaku) akan terkeluar daripada pertandinga Seseorang peserta berhak meneruskan lompatan
(walaupun semua peserta lain gagal) sehingga dia tidak dapat menuruskannya lagi mengikut
peraturan Ketinggian lompatan di ukur secara menegak dari aras tanah hingga bahagian tengah
disebelah atas padang.Setiap peserta akan diberi peluang sebanyak tiga kali untuk melakukan
lompatan. Jika peserta tidak berhasil melewati mistar sebanyak tiga kali berturut-turut, dia
dinyatakan gagal. Untuk menentukan kemenangan, para peserta harus berusaha melompat
setinggi mungkin yang dapat dilakukan. Pemenang ditentukan dengan lompatan tertinggi yang
dilewati.



Sejarah LompatTinggi
Meskipun event lompat tinggi diikut sertakan dalam kompetisi pada ollmpiade kuno, kompetisi
lompat tinggi tercatat berlangsung pada awal abad ke-19 tepatnya di Skotlandia dengan
ketinggian 1,68 meter. Pada masa itu peserta menggunakan metode pendekatan langsung atau
teknik gunting.Lompat tinggi tidak dilakukan secara sembarangan. Ada gaya-gaya tertentu yang
harus dikuasai agar peserta terhindar dari kecelakaan.

Pada abad ke -19 peserta lompat tinggi mendarat dan jatuh diatas tanah yang berumput dengan
gaya gunting, yaitu dengan cara membelakangi . Gaya ini ternyata banyak mengakibatkan cedera
bagi para peserta.Sementara kini, lompat tinggi dilakukan dengan mendarat di atas matras
sehingga kecelakaan dapat di minimalisir. Atlet lompat tinggi sekarang banyak menggunakan
teknik fosbury flop.



Sarana dan Prasarana

1. Untuk Awalan
a) Daerah awalan panjangnya tidak terbatas minimum 15 m
b) Daerah tumpuan harus datar dan tingkat kemiringanya 1 : 100

2. Tiang Lompat
Tiang lompat harus kuat dan kukuh,dapat terbuat dari apa saja asal kuat dan kukuh.jarak kedua
tiang tersebut adalah 3,98 – 4,02 m.




3. Bilah Lompat
Terbuat dari kayu,metal atau bahan lain yang sesuai dengan :
a) Panjang mistar lompat 3,98 – 4,02 m dan berat maksimal mistar adalah 2,00 kg
b) Garis tengah mistar antara 2,50 – 3,00 m, dengan penampang mistar terbentuk bulat dan
permukaannya harus datar dengan ukuran 3cm x 15 cm x 20 cm
c)   Lebar penopang bilah 4 cm dan panjang 6 cm

4. Tempat Pendaratan
Tempat pendaratan tidak boleh kurang dari 3 x 5 m yang terbuat dari busa dengan ketinggian 60
cm dan di atasnya ditutupi oleh matras yang tebalnya 10 – 20 cm.

Macam-Macam Gaya Dalam Lompat Tinggi

1. gaya Gunting (Scissors)
Gaya gunting ini beleh dikatakan gaya Swenney, sebab pada waktu sebelumnya (yang lalu)
masih digunakan gaya jongkok.Terjadi pada tahun 1880 – permulaan abad ke 20. maka antara
tahun 1896 swenny mengubahnya dari gaya jongkok itu menjadi gaya gunting. Karena gaya
jongkok kurang ekonomis.

Cara melakukan:
>si pelompat mengambil awalan dari tengah
Bila si pelompat pada saat akan melompat, memakai tumpuan kaki kiri (bila ayunan kaki kanan),
maka ia mendart (jatuh) dengan kaki lagi.Ø
>Di udara badan berputar ke kanan, mendarat dengan kaki kiri, badan menghadap kembali ke
tempat awalan tadi.

2. gaya guling sisi (Western Roll)
Pada gaya ini sama dengan gaya gunting, yaitu tumpuan kaki kiri jatuh kaki kiri lagi dan bila
kaki kanan jatuhnyapun kaki kanan hanya beda awalan, bdari tengah tapi dari samping.

3. Gaya Straddle

       1. Awalan
       Awalan harus dilakukan dengan cepat dan menikung dengan langka sekitar 3,5,7,9
       langkah. Tujuan dari awalan ini adalah sebagai berikut :
       a) Mempersiapkan diri untuk melakukan tolakan melalui irama awalan
       b) Mempersiapkan diri untuk memperoleh sudut lepas landas.
       c) Menciptakan arah gerak horizontal diubah ke dalam kecepatan vertical.
       2. Tolakan
       Tolakan menggunakan salah satu kaki yang terkuat,apabila tolakannya menggunakan
       kaki kanan maka awalan dilakukan di sebelah sisi kiri mistar. Tujuan dari melakukan
       tolakan adalah sebagai berikut :
       a) Mengembangkan kecepatan menolak pada sudut lintasan berat badan yang optimal.
       b) Memperoleh saat – saat untuk memutar yang di perlukan pada tahap melewati
       mistar
       c) Mengubah arah gerak horizontal menjadi arah vertical.
       3. Sikap Badan di atas Mistar
       Sebaiknya sikap badan pada saat di atas mistar telentang dengan kedua kaki tergantung
       lemas.Usahakan dagu agak ditarik ke dekap dada,serta punggung berada di atas mistar
yang merupakan busur yang melenting. Tujuannya adalah sebagai berikut
       a) Membawa bagian tubuh melewati mistar dengan nyaman
       b) Membawa titik berat badan sedikit mungkin dengan mistar tanpa menyentuh atau
       menjatuhkan
       c) Menciptakan agar pendaratan dengan baik dan selamat
       4. Mendarat
       Sikap mendarat adalah sikap jatuh setelah melewati busa,sedangkan cara yang baik dalam
       melakukan pendaratan adalah sebagai berikut
       a) Jika pendaratan terbuat dari matras,maka posisi jatuh adalah sisi bahu dan punggung
       terlebih dahulu
       b) Jika pendaratan dilakukan di atas pasir,maka yang mendarat lebih dahulu adalah
       kaki.Ayun kaki kanan kemudian berguling ke depan ,bertumpu pada pundak bahu kanan.

4. .Gaya Fosbury Flop
Cara melakukanya:
·Awalan, harus dilakukan dengan cepat dan menikung/ agak melingkar, dengan langkah untuk
awalan tersebut kira – kira 7-9 langkah.
.    ·Tolakan, Untuk tolakan kaki hampir sama dengan lompat tinggi yang lainya.Yakni, harus
kuat dengan bantuan ayunan kedua tangan untuk membantu mengangkat seluruh badan. Bila
kaki tolakan menggunakan kaki kanan, maka tolakan harus dilakukan disebelah kiri mistar. Pada
waktu menolak kaki bersamaan dengan kedua tangan keatas disamping kepala, maka badan
melompat keatas membuat putaran 180 derajat dan dilakukan bersama-sama.
.    ·Sikap badan diatas mistar, sikap badan diatas mistar terlentang dengan kedua kaki
tergantung lemas, dan dagu agak ditarik ke dekat dada dan punggung berada diatas mistar
dengan busur melintang.
.    ·Cara mendarat, mendarat pada karet busa dengan ukuran (5 x 5 meter dengan tinggi 60 cm
lebih) dan diatasnya ditutup dengan matras sekitar 10 – 20 cm, dan prtama kali yang mendarat
punggung dan bagian belakang kepala.
Yang diutamakan dalam melakuakan Lompatan ialah, lari awalan dengan kecepatan yang
terkontol. Hindari kecondongan tubuh kebelakang terlalu banyak. Capailah gerakan yang cepat
pada saat bertolak dan mendekati mistar. Doronglah bahu dan lengan keatas pada saat take off.
Lengkungan punggung di atas mistar. Usahakan mengangkat yang sempurna dengan putaran
kedalam dari lutut kaki ayun (bebas). Angkat kemudian luruskan kaki segera sesudah membuat
lengkungan.

 Hal – hal yang perlu diperhatikan :
1. Lari awalan yang terlalu cepat
2. Meluruskan kaki penolak terlalu jauh kedepan.
3. Gerak kombinasi kaki yang tidak sempurna.
4. Badan condong mendekati mistar.
5. Posisi tangan pada mistar terlalu tinggi.
6. Melewati mistar dalam posisi duduk.
7. Membuat lengkung badan terlalu awal.
8. Gerak terlambat dari gaerk angkat kaki akhir.
Hal – hal yang harus di utamakan :
1. Lari awalan dengan kecepatan yang terkontrol.
2. Hindari kecondongan tubuh kebelakang terlalu banyak.
3. Capailah gerakan yang cepat pada saat bertolak dan mendekati mistar.
4. Usahakan angkat vertikan pada saat take off/pada saat kaki bertolak meninggalkan tanah.
5. Doronnglah bahu dan lengan keatas pada saat take off.
6. Lengkungkan punggung di atas mistar.
7. Usahakan mengangkat yang sempurna dengan putaran kedalm dari lutut kaki ayun (bebas).
8. Angkat kemudian luruskan kaki segera sesudah membuat lengkung

Peraturan dan Tatacara Perlombaan Lompat Tinggi

Sebelum perlombaan dimulai, ketua Judge/ Juri harus mengumumkan kepada segenap peserta
lomba tentang tinggi mistar permulaan dan tinggi berikutnya, berapa mistar lompat akan
dinaikkan pada akhir tiap babak/ ronde, sampai tinggal hanya ada satu orang atlet peserta lomba
yang tersisa yang tersisa yang memenangkan perlombaan, atau terjadi hasil sama untuk
kedudukan pertama.

Latihan pemanasan pada Arena Perlombaan

   1. Pada arena perlombaan dan sebelum dimulai event lomba, tiap peserta lomba boleh
      melakukan latihan praktik lomba ( practice trials )
   2. Sekali perlombaan telah dimulai, peserta lomba tidak diizinkan untuk menggunakan
      sarana dan prasarana untuk maksud-maksud latihan, meliputi:
          1. Jalur ancang-ancang/awalanatau area bertolak atau bertumpu,
                 1. Perlatan lomba



Tanda-tanda/marka-marka

Dalam semua event lapangan apabila suatu jalur ancang-ancang digunakan, tanda-tanda/marka-
marka harus di tetapkan di sepanjang jalur awalan itu, kecualai untuk lompat tinggi dimana
marka itu dapat di pasang pada jalur awalan. Seorang peserta lomba boleh menggunakan satu
atau dua marka (di sediakan dan di sahkan oleh panitia penyelenggara) guna membantu dia
dalam melakukan lari ancang-ancang dan bertolak. Bila marka demikian tidak tersediakan, dia
boleh menggunakan pita perekat namun bukan kapur atau zat yang mirip, yang meninggalkan
bekas yang sukar di hapus.

Urutan lomba

Para peserta lomba harus berlomba dalam suatu urutan hasil dari suatu undian. Apabila ada
babak kualifikasi, ini harus diadakan undian baru lagi untuk babak final.

Giliran lomba (Trials)
Dalam semua lomba nomor lapangan, kecuali lomba lompat tinggi dan lompat tinggi galah, dan
pesertanya lebih dari 8 orang atlet, tiap peserta lomba berhak melakukan 3 kali giliran lomba dan
8 peserta lomba dengan prestasi sah terbaik berhak mengikuti 3 kali giliran lomba tambahan.
Dalam event dengan hasil sama untuk kedudukan kualifikasi terakhir, ini harus dipecahkan
seperti dijelaskan pada butir 20 dibawah ini.Apabila peserta itu hanya 8 atau lebih sedikit, tiap
peserta berhak mendapatkan 6 x giliran lomba. Dalam kedua kasus urutan berlomba untuk 3
babak terakhir akan diatur dengan urutan kebalikan kepada ranking yang dicatat setelah 3 x
giliran lomba yang pertama.

Catatan: kecuali untuk lompat tinggi dan lompat tinggi galah, tidak ada peserta lomba yang
diijinkan melakukan giliran lomba melebihi 1 x giliran lomba yang dicatat didalam salah satu
babak dari perlombaan.

Dalam semua perlombaan atletik internasional, kecuali kejuaraan dunia (out door, junior, indoor
dan pemuda) dan olimpiade, jumlah giliran lomba dalam event lapangan horizontal boleh
dikurangi. Hal ini harus diputuskan oleh badan nasional atau internasional yang mengatur atau
mengontrol perlombaan dimaksud.Panjang keseluruhan mistar lompat harus 4,00 meter pada
lompat tinggi dan 4,50 meter pada lompat galah. Berat max mistar lompat harus 2 kg pada
lompat tinggi dan 2,25 kg pada lompat galah. Diameter atau garis tengah pada bagian mistar
yang bulat haruslah 30 mm. Mistar lompat harus terdiri dari 3 bagian batang silinder dan 2 buah
ujung mistar yang masing-masing 30-35 mm lebar dan 15-20 cm panjang untuk maksud
meletakkanya pada tiang lompat.

Bila hasil sama

   1. Bila terjadi hasil sama pemecahanya sebagai berikut:

> Peserta dengan jumlah lompatan yang terkecil pada ketinggian dimana “hasil sama” terjadi,
harus diberikan kedududkan yang lebih tinggi.

> Bila hasil sama itu masih tetap, peserta lomba dengan jumlah kegagalan terkecil selama
perlombaan sampai dengan ketinggian yang terakhir yang dilewatinya, harus diberikan
kedudukan yang lebih tinggi.

* Bila hasil sama itu masih tetap :

   1. Kalau ini menyangkut kedudukan pemenang atau juara 1, peserta yang membuat hasil
      sama harus melakukan lompatan sekali lagi pada ketinggian terendah dimana mereka
      yang terlibat pada hasil sama telah kehilangan haknya untuk meneruskan lomba, dan bila
      tidak ada keputusan yang dapat dicapai, maka mistar lompat akan dinaikkan bila atlit-atlit
      yang membuat hasil sama adalah berhasil, atau diturunkan apabila tidak berhasil, yaitu 2
      cm untuk lompat tinggi dan 5 cm untuk lompat galah. Mereka kemudian mencoba 1 x
      lompatan pada setiap ketinggian sampai hasil sama terpecahkan. Para peserta lomba yang
      membuat hasil sama harus melompat pada setiap kesempatan ketika memecahkan
      masalah hasil sama ini.
2. Apabila ini menyangkut kedudukan yang lain, maka peserta lomba yang hasilnya sama
      harus diberikan posisis yang sama dalam perlombaan itu.

Peserta harus bertolak pada satu kaki

Seorang peserta gagal apabila:

   1. Setelah melompat mistar lompat tidak tetap berada pada penopangnya dikarenakan
      gerakan si atlit waktu sedang melompat.
   2. Dia menyentuh tanah termasuk daerah pendaratan di balik bidang tegak dari sisi dengan
      lebih dekat tiang lompat,baik itu daintara atau di luar tiang lompat dengan salah satu
      bagian dari tubuhnta, tanpa pertama kali melewati mistar lompat. Namun, bila dia
      melompat seorang peserta lomba menyentuh tempat pendaratan dengan kakinya dan
      menurut pendapat Judge/juri tidak memperoleh keuntungan, maka lompatan dengan alasa
      itu harus tidak dinilai sebagai suatu kegagalan.

Catatan : Untuk membantu meng-implementasikan peraturan, suatu garis putih lebar 50mm
harus diletakkan dengan titik 3m di luar tiap-tiap tiang, sisi yang lebih dekat ke garis diletakkan
sepanjang bidang yang lebih dekat dengan sisi tiang lompat.Jalur ancang-ancang dan area atau
tempat bertolak.

Panjang minimum jalur ancang-ancang haruslah 15 meter kecuali dalam perlombaan berdasar
pasal 1.1 a), b), dan c) dimana panjang minimumnya adalah 20 meter, bila kondisinya
mengijinkan panjang minimum adalah 20 meter. Kemiringan keseluruhan maksimum jalur
ancang-ancang dan tempat bertolak atau bertumpu harus tidak melebihi 1:250 dalam arah ke
pusat mistar lompat. Daerah tempat bertolak atau bertumpu harus datar.

Peralatan

Tiang lompat. Semua bentuk dan model tiang lompat dapat digunakan, asalkan mereka itu kaku
dan kekar. Tiang itu mempunyai penopang yang kokoh untuk mistar lompat. Tiang lompat ini
haruslah cukup tinggi untuk melebihi tinggi sebenarnya terhadap mana kistar lompat dinaikkan
dengan minimum 10 cm. Jarak antara tiang lompat harus tidak kurang dari 4 meter juga tidak
melebihi dari 4,04 meter.

Tiang lompat atau tiang harus tidak dipindah atau tidak dirubah selama perlombaan berlangsung
kecuali jika wasit memfikirkan bahwa apakah tempat bertumpu atau bertolak ataukah tempat
pendaratan tidak sesuai lagi. Dalam hal ini perubahan harus dilakukan hanya setelah satu ronde
atau babak setelah lengkap selesai dilakukan.Penopang dan mistar. Penopang ini harus datar dan
segi empat, 4 cm lebar x 6 cm panjang. Ini harus terpasang kokoh pada tiang lompat dan
diletakkan saling berhadapan. Ujung mistar lompat harus duduk atau terletak diatas penopang
sedemikian rupa, sehingga bila mistar disentuh oleh pelompat ini dengan mudah akan jatuh
ketanah baik kedepan maupun kebelakang.Penopang tidak boleh dibungkus dengan karet atau
dengan bahan lain yang memiliki efek menambah friksi atau geseran antara mereka dengan
permukaan mistar lompat, juga tidak dibenarkan memakai per atau pegas apapun.
SOFTBALL

More Related Content

What's hot (20)

Softball
SoftballSoftball
Softball
 
Olahraga Futsal
Olahraga Futsal Olahraga Futsal
Olahraga Futsal
 
Permainan softball
Permainan softballPermainan softball
Permainan softball
 
Olahraga Materi Basket
Olahraga Materi BasketOlahraga Materi Basket
Olahraga Materi Basket
 
Softball
SoftballSoftball
Softball
 
Teknik dasar permainan rounders
Teknik dasar permainan roundersTeknik dasar permainan rounders
Teknik dasar permainan rounders
 
Futsalfg
FutsalfgFutsalfg
Futsalfg
 
Powerpoint Perwasitan dalam permainan bola basket
Powerpoint Perwasitan dalam permainan bola basketPowerpoint Perwasitan dalam permainan bola basket
Powerpoint Perwasitan dalam permainan bola basket
 
Presentasi penjaskes bola basket
Presentasi penjaskes bola basketPresentasi penjaskes bola basket
Presentasi penjaskes bola basket
 
Peraturan permainan sepak bola
Peraturan permainan sepak bolaPeraturan permainan sepak bola
Peraturan permainan sepak bola
 
Bola basket
Bola basketBola basket
Bola basket
 
Bola Kasti - PENJASKES Kelas XI
Bola Kasti - PENJASKES Kelas XIBola Kasti - PENJASKES Kelas XI
Bola Kasti - PENJASKES Kelas XI
 
Permainan bola kasti
Permainan bola kastiPermainan bola kasti
Permainan bola kasti
 
Permainan bola kasti
Permainan bola kastiPermainan bola kasti
Permainan bola kasti
 
Peranan setiap posisi pemain sofbol
Peranan setiap posisi pemain sofbolPeranan setiap posisi pemain sofbol
Peranan setiap posisi pemain sofbol
 
Bola basket
Bola basketBola basket
Bola basket
 
Bola jaring
Bola jaringBola jaring
Bola jaring
 
4 sehat 5 smpurna
4 sehat 5 smpurna  4 sehat 5 smpurna
4 sehat 5 smpurna
 
Permainan bola basket
Permainan bola basketPermainan bola basket
Permainan bola basket
 
Bola basket
Bola basketBola basket
Bola basket
 

Similar to SOFTBALL (20)

Bola basket
Bola basketBola basket
Bola basket
 
basket
basketbasket
basket
 
Sejarah bola basket
Sejarah bola basketSejarah bola basket
Sejarah bola basket
 
Sejarah bola basket
Sejarah bola basketSejarah bola basket
Sejarah bola basket
 
Sofbol1 sejarah
Sofbol1 sejarahSofbol1 sejarah
Sofbol1 sejarah
 
Sofbol1 sejarah
Sofbol1 sejarahSofbol1 sejarah
Sofbol1 sejarah
 
Mengenal olahraga softball
Mengenal olahraga softballMengenal olahraga softball
Mengenal olahraga softball
 
Tugas mata pelajaran penjaskes
Tugas mata pelajaran penjaskesTugas mata pelajaran penjaskes
Tugas mata pelajaran penjaskes
 
ppt pjok softball.pdf
ppt pjok softball.pdfppt pjok softball.pdf
ppt pjok softball.pdf
 
Sepakbola,4shat
Sepakbola,4shatSepakbola,4shat
Sepakbola,4shat
 
Volleyball
VolleyballVolleyball
Volleyball
 
pengertian bola voli
pengertian bola volipengertian bola voli
pengertian bola voli
 
Penjaskes
PenjaskesPenjaskes
Penjaskes
 
Penjaskes
PenjaskesPenjaskes
Penjaskes
 
Penjaskes
PenjaskesPenjaskes
Penjaskes
 
Penjaskes
PenjaskesPenjaskes
Penjaskes
 
Penjaskes
PenjaskesPenjaskes
Penjaskes
 
Bola voli
Bola voliBola voli
Bola voli
 
Bola voli
Bola voliBola voli
Bola voli
 
Sejarah bola basket
Sejarah bola basketSejarah bola basket
Sejarah bola basket
 

SOFTBALL

  • 1. TUGAS OLAHRAGA (Semester Genap) Disusun oleh : 1. Dewy Kusumandary (07/X4) 2. Wihastinelahi (32/X4) SMA N 1 PENGASIH TAHUN PELAJARAN 2012 /2013
  • 2. SOFTBALL (SOFBOL) Softball (Sofbol) adalah olahraga bola beregu yang terdiri dari dua tim. Permainan sofbol lahir di Amerika Serikat, diciptakan oleh George Hancock di kota Chicago pada tahun 1887. Sofbol merupakan perkembangan dari olahraga sejenis yaitu bisbol atau hardball. Bola sofbol saat ini berdiameter 28-30,5 sentimeter; bola tersebut dilempar oleh seorang pelempar bola (pitcher) dan menjadi sasaran pemain lawan, yaitu pemukul bola dengan menggunakan tongkat pemukul (bat). Terdapat sebuah regu yang berjaga (defensif) dan tim yang memukul (ofensif). Tiap tim berlomba mengumpulkan angka (run) dengan cara memutari tiga seri marka (base) pelari hingga menyentuh marka akhir yaitu home plate. Terdapat tiga tipe permainan sofbol: Fast pitch softball merupakan permainan ditentukan oleh pelempar bola. Pelempar melempar bola dengan kecepatan maksimum, serupa dengan bisbol. Perbedaan terdapat pada gaya lempar pelempar bola dan cara pelepasan bola. Pelepasan bola terletak di bawah atau sama dari posisi glove. Modified pitch softball atau sering dikenal dengan nama modball. Tujuan utamanya adalah untuk melunakkan aturan-aturan yang dipakai di kategori fast-pitch sehingga pemain-pemain yang belum terbiasa tidak akan terkejut dengan peraturan-peraturan yang "ketat" di sofbol seperti strike zone, jarak antara marka, lamanya permainan dan lain-lain. Kecepatan lemparan pelempar bola dalam modball berada di antara fast dan slow pitch. Kecepatan bola dibatasi dengan putaran lengan melebihi bahu. Slow pitch softball memberikan kemudahan bagi pemukul untuk memukul bola. Pemukul bola diberi bola terus-menerus oleh pelempar bola sampai bisa memukul bolanya. Lemparan pelempar bola pelan melambung. Permainan ini sering dimainkan dalam komunitas sosial sebagaimana sebuah kompetisi, tanpa dibatasi umur dan gender.
  • 3. Lapangan Diagram lapangan sofbol Lapangan sofbol berbentuk bujur sangkar. Dibagi menjadi daerah fair (fair territory) dan daerah foul (foul territory). Lebih jauh dalam daerah fair terbagi menjadi dua bagian, bagian dalam (Infield), dan bagian luar (outfield). Di dalam daerah dalam terdapat 4 marka (base). Setiap marka diberi nomor berlawanan dengan arah jarum jam, dimulai dari marka awal yang disebut home plate, diteruskan dengan marka pertama, marka kedua dan marka ketiga. Marka berbentuk bujur sangkar dengan sisi 38 cm (15 inci) yang dibuat sedikit lebih tinggi dari permukaan tanah. Sudut dari keempat marka membentuk bentuk empat persegi yang disebut berlian (diamond). Di belakang home plate terdapat batasan yang disebut backstop sejauh 7,62 dan 9,14 meter di belakang home plate. Jarak lintasan antar marka yang ditentukan Lintasan Fast Pitch Lintasan Slow Pitch 60 kaki (18,29 m) 60 kaki atau 65 kaki (19,81 m) Jarak melempar (pitching) fast pitch yang ditentukan Dewasa Di bawah 18 tahun Di bawah 15 tahun Puteri Putera Puteri Putera Puteri Putera 43 kaki 46 kaki 40 kaki (12,19 m) 46 kaki 40 kaki (12,19 m) 46 kaki (13,11 m) (14,02 m) atau 35 kaki (14,02 m) atau 35 kaki (14,02 m)
  • 4. Jarak melempar (pitching) slow pitch yang ditentukan Dewasa Di bawah 18 tahun Di bawah 15 tahun Puteri Putera Puteri (univ) Puteri Putera Puteri Putera 50 kaki 50 kaki 50 kaki 50 kaki 46 kaki 50 kaki 46 kaki (14,02m) (15,24m) (15,24m) (14,02m) (14,02m) (14,02m) (14,02m) Peralatan Minimal peralatan yang dibutuhkan dalam sebuah pertandingan sofbol termasuk sebuah bola. Sofbol menggunakan bola berwarna kuning dengan benang grip berwarna merah, yang sebelumnya berwarna putih dengan grip putih. Sarung tangan (glove) dikenakan oleh seluruh pemain bertahan untuk menangkap bola, sementara first baseman dan penangkap bola mengenakan mitt (glove mempunyai jari, sedangkan mitt tidak). Tongkat pemukul (bat) yang digunakan dalam pertandingan resmi adalah bat khusus yang diperuntukkan untuk sofbol. Ketentuan pemakaian dan kharakteristik bat yang boleh digunakan tertuang dalam peraturan Federasi Sofbol Internasional. Helm pemukul bola dipakai untuk melindungi kepala seorang pemukul bola dari terjangan bola dan cedera, sementara pakaian pelindung (protective gear) untuk seorang penangkap bola, dan sepatu pool (cleats). Yang terakhir adalah uniform atau seragam. Tiap pemain menggunakan baju, celana, dan topi yang seragam atau berwarna dasar sama. Semakin tinggi tingkat pertandingannya, semakin ketat dalam peraturan seragamnya. Semua peralatan dan perlengkapan itu adalah wajib bagi setiap tim dalam melaksanakan pertandingan resmi. Wasit pertandingan Dalam pertandingan sofbol terdapat minimal satu orang hingga tujuh orang hakim atau wasit (umpire). Terdapat satu orang plate umpire dan tiga wasit marka yang menjaga pertandingan. Selebihnya wasit memantau daerah luar. Dalam pertandingan fast pitch dihakimi oleh empat wasit (satu plate umpire, tiga wasit marka). Istilah untuk seorang wasit adalah “blue”, disebabkan seragam mereka selalu berwarna biru. Posisi seorang wasit adalah berdiri di belakang penangkap bola dan pemukul bola . Berfungsi untuk melihat arah datangnya bola yang dilempar pelempar bola ke penangkap bola apakah itu strike atau ball. Wasit juga mengawasi jalannya permainan dengan cermat untuk menentukan peristiwa yang sebenarnya terjadi dan menjaga agar pemain mematuhi peraturan. Sebagai pemimpin pertandingan adalah Umpire plate. Karena sifatnya sebagai pemimpin pertandingan, kekuasaan umpire plate dalam sebuah pertandingan sofbol adalah mutlak, Walaupun dapat diprotes (appealed) keputusannya tidak dapat diganggu gugat apabila protes yang dilakukan pemain atau pelatih atau manager team menyangkut ajustment, tapi protes dapat dilakukan dan dapat diterima apabila protes dilaukan terhadap salah penerapan rules. Jadi ada
  • 5. permainan yang dapat dilanjutkan dengan protes (game under protes, selengkapnya dapat dibaca pada Rules Permainan Softball yang dikeluarkan oleh ISF). seorang wasit dapat mengeluarkan siapa saja baik pemain atau bahkan seorang pelatih keluar lapangan, jika menurut wasit mengganggu jalannya pertandingan. Permainan Sofbol dimainkan oleh dua tim di lapangan sofbol. Setiap tim minimal memiliki 9 pemain dan selebihnya merupakan cadangan. Permainan terdiri dari 9 babak yang disebut inning. Di dalam satu inning, tim yang bertanding masing-masing mempunyai kesempatan memukul (batting) untuk mencetak angka (run). Ketika tim yang menyerang mendapat giliran memukul, seorang pelempar bola tim bertahan melemparkan bola ke arah penangkap bola sekencang-kencangnya agar bola tidak dapat dipukul.Tim yang mendapat giliran memukul bergantian seorang demi seorang untuk memukul bola. Tim yang berjaga berusaha mematikan anggota tim yang mendapat giliran memukul. Tim yang mendapat giliran memukul mendapat kesempatan 3 kali mati (out) sebelum giliran memukul digantikan tim yang bertahan. Skor atau run dihasilkan dari seorang runner berlari menginjak semua marka secara berurutan dan kembali menginjak home plate. Setiap pelari yang berhasil mengelilingi dan menginjak home plate mendapat satu angka. Waktu permainan ditentukan oleh inning. Setiap tim mendapat giliran memukul sampai 3 kali out dan mematikan tim lawan 3 kali out, disebut 1 inning. Dalam tiap pertandingan sofbol durasi permainan setidaknya 7 inning tergantung situasi, atau lama waktu 2 jam. Setelah menghabiskan inning, tim yang mencetak angka (run) terbanyak menjadi pemenang. Jika dalam inning yang ditentukan waktu sudah habis dan kedua belah tim dalam keadaan seri, inning tambahan dimainkan sampai salah satu tim keluar sebagai pemenang. Kondisi itu disebut tie break atau seri. Pada permulaan permainan, tim yang menjadi tuan rumah (home team) mendapat giliran melempar sedangkan tim tamu (visitor) mendapat giliran memukul. Pelempar bola Permainan dimulai pada saat wasit memulai pertandingan dan meneriakkan kata “Play Ball”. Setelah pemain bertahan memasuki daerah jaganya masing-masing, pertarungan antara pelempar bola di tim bertahan dan pemukul bola di tim yang mendapat giliran memukul dapat dimulai. Seorang pelempar bola berdiri di atas plate dan menghadap ke arah penangkap bola. Pelempar bola akan berusaha melempar bola sekuat tenaga ke mitt penangkap bola. Posisi bola lempar mempunyai wilayah khusus yang disebut zona strike (strike zone), dimana hasil akhir lemparan terdapat di atas home plate dan tingginya tidak lebih dari dada dan tidak kurang dari lutut pemukul bola. Jika bola dalam zona strike tidak terpukul oleh pemukul bola, maka wasit akan berteriak “strike”. Dan apabila bola keluar dari zona strike, namun pemukul bola tidak mencoba memukul bola maka wasit akan berteriak “ball”. Zona strike adalah zona dimana bola dalam wilayah pukul pemukul bola. Pada saat melempar, pelempar bola akan berusaha membuat bola strike dengan sekuat tenaga agar pemukul bola kesusahan memukul bola walaupun bola berada di zona pukulnya. Sehingga tantangan seorang pelempar bola adalah melempar dengan kecepatan tinggi dan dengan sasaran yang tepat.
  • 6. Penangkap bola Dalam satu regu setidaknya memiliki satu orang penangkap bola. Penangkap bola dilengkapi dengan perlengkapan pengaman dan bertugas menangkap lemparan pelempar bola. Catcher menggunakan helm (topeng penangkap bola) untuk melindungi kepala dan muka, pelindung tubuh untuk melindungi daerah badan dan pelindung kaki untuk melindungi daerah lutut ke bawah. Posisi penangkap bola adalah jongkok di belakang pemukul bola. Seorang pelempar bola dan penangkap bola diharuskan memiliki komunikasi yang baik dengan isyarat-isyarat untuk bekerjasama mematikan seorang pemukul bola. Seorang penangkap bola kadang adalah pengatur strategi yang baik, karena dalam pertandingan penangkap bola dapat melihat seluruh situasi yang terjadi di depannya. Penjaga Selain pelempar bola dan penangkap bola , tim bertahan memiliki 7 orang penjaga (fielder) yang terbagi dalam 4 penjaga daerah dalam (infielder) dan 3 orang penjaga daerah luar (outfielder). Bagian dalam yaitu penjaga marka satu (pertama), penjaga marka dua (kedua), Penjaga antara marka dua dan tiga (shortstop), dan penjaga marka tiga (ketiga). Sedangkan penjaga luar terdapat di sebelah kiri (penjaga kiri), tengah (penjaga tengah), dan kanan (penajga kanan). Semua penjaga (termasuk pelempar bola dan penangkap bola) berusaha mematikan 3 orang tim lawan agar mendapat giliran memukul. Karena run hanya bisa didapatkan dalam posisi menyerang. Pemukul bola Tiap pemukul bola mempunyai kesempatan 3 kali strike dan 4 kali ball. 3 kali strike akan membuat pemukul bola mati “Strike Out”. Dan apabila 4 kali ball maka pemukul bola diperbolehkan jalan bebas ke arah marka satu (free walk). Apabila pemukul berhasil memukul bola, pemukul bola akan berlari sekuat tenaga mencapai marka satu sebelum bola pukulannya dikembalikan atau di tangkap oleh penjaga marka satu. Jika pemukul bola berhasil sampai di marka satu sebelum penjaga marka satu menangkap bola maka pemukul bola “safe”'. Namun bila penjaga marka satu lebih cepat menangkap bola, maka pemukul bola “out”. Terdapat berbagai macam jenis memukul. Hit, Bunt, hit and run, Steal dan lain-lain. Tergantung situasi yang terjadi saat itu. Berbagai macam jenis hit digunakan sesuai strategi yang akan ditempuh tim penyerang. Sejarah Permainan sofbol lahir di Amerika Serikat, yang diciptakan di Gedung Olah Raga Farragut Boat Club Chicago, Illinois pada 16 September 1887 secara tidak sengaja oleh George Hancock. Awalnya terdapat beberapa alumni Universitas Yale dan Harvard sedang mendengarkan hasil akhir pertandingan sepak bola Amerika antar Yale dan Harvard di klub Farragut Boat. Setelah skor akhir diumumkan yaitu kemenangan Yale, seorang alumnus Yale dengan antusias melempar sebuah sarung tinju ke pendukung Harvard. Seorang dengan reflek mengambil sebuah tongkat dan memukul ke arah sarung tinju itu. Melihat hal itu memberikan sebuah ide seorang reporter
  • 7. Chicago Board of Trade, George Hancock. Dia menyarankan untuk membuat sebuah permainan di dalam ruangan dengan bola yang dibuat dari sarung tinju yang dilempar tadi. Dia mengambil sarung tinju itu dan mengikatnya dengan erat memakai sebuah tali, supaya menyerupai bola. Kemudian dengan beberapa buah kapur, Hancock menandai lantai Farragut Boat menyerupai lapangan bisbol. Sebagai pemukul digunakanlah sebuah sapu. Tim dibagi menjadi dua dan Hancock meneriakkan kata-kata “Play ball”, maka dimulailah permainan itu dengan skor akhir 44-40. Semenjak itu permainan bisbol versi dalam ruangan dikenal. Dinamakan indoor baseball Karena bentuk bola yang berubah-ubah. Nama sofbol sebelumnya menyesuaikan material yang digunakan untuk membuat bolanya, jadilah nama-nama yang digunakan waktu itu yaitu kitten ball, army ball, mush ball, dan juga indoor-outdoor, recreation ball, dan playground ball. Di awal abad ke-20 sofbol mulai dimainkan di luar ruangan sebagaimana dilakukan di dalam ruangan. Tahun 1908 organisasi amatir untuk permainan baru ini (National Amateur Playground Ball Association of the United States) mengatur olah raga ini untuk dimainkan di luar ruangan menggunakan bola yang lebih besar. Tahun 1923 Kongres Rekreasi Nasional (the National Recreation Congress) meminta komisi untuk menstandardisasi olah raga ini, dan tahun 1926 nama "softball" digunakan walaupun belum diresmikan. Pada tahun 1933, kejuaraan dunia pertama dilaksanakan dalam lindungan Asosiasi Sofbol Amatir Amerika (Amateur Softball Association of America) dimana telah digunakan sebagai peraturan pokok di Amerika. Juara untuk sofbol kelas pria pada saat itu adalah J. L. Gills dari Chicago, dan juara kelas wanita yaitu Great Northerns dari kota yang sama. Walaupun kejuaraan yang dipertandingkan adalah amatir, mereka biasa di sponsori oleh organisasi industri di wilayahnya. Sejak tahun 1933 “softball” telah menjadi sebuah nama resmi. Dan pada tahun 1934, pembentukan peraturan bersama untuk lebih jauh memberikan standardisasi peraturan sofbol. Sudah banyak perubahan peraturan sejak saat itu, khususnya pada tahun 1946, dimana terdapat perubahan jumlah pemain dalam satu tim dari 10 ke 9 orang. Pemain ke sepuluh dinamakan “shortfielder” pada saat itu bertugas sebagai penjaga daerah dangkal bagian luar yang menjelalajah di belakang dalam. Tahun 1950 jarak antara pitcher’s plate dan home plate ditambah untuk putera dari 43 kaki ke 46 kaki (13.114 meter). Dilihat dari segi partisipan, sofbol telah berkembang menjadi olahraga tim yang besar dan digemari. Lapangan yang lebih kecil tersedia. Baik wanita maupun pria , dapat memainkannya. Lebih jauh pria di luar usia atlet dapat memainkan sebagai kegiatan di luar permainan resmi seperti piknik atau dalam komunitas sosial tanpa melalui pemanasan dan latihan rutin yang diperlukan, sejenis dalam bisbol. Pada tahun 1960an, sebagian dari 125,000 tim telah terdaftar di Asosiasi Sofbol Amatir Amerika. Dan mengadakan enam kejuaraan nasional tiap tahun. Ini tidak termasuk anggota pria maupun wanita yang bertanding dalam kompetisi tidak resmi. Di Negara lain sofbol juga menjadi olahraga yang digemari baik pria wanita tua maupun muda.
  • 8. Pada tahun 1949, tim Kanada, Toronto's Tip Top Tailors, memenangi kejuaraan internasional yang dilakukan secara berkala oleh Asosiasi Sofbol Amatir dan merupakan kompetisi pertama yang benar-benar merupakan kejuaraan tingkat dunia untuk putera. Diadakan tahun 1966 dibawah sponsor dari Federasi Sofbol Internasional (International Softball Federation). Australia memenangkan kejuaraan pertama untuk wanita tahun 1965. Federasi Sofbol Internasional (International Softball Federation) Badan inilah yang akhirnya membuat peraturan-peraturan yang menyangkut permainan olahraga sofbol yang berlaku di seluruh dunia, termasuk Indonesia pada saat ini. Naskah aslinya tertulis dalam bahasa Inggris, dan diterjemahkan oleh negara-negara anggotanya. Terbentuknya Federasi Sofbol Internasional itu, maka memungkinkan diadakannya pertandingan antar negara yang bersifat internasional. Kemudian diselenggarakan kejuaraan-kejuaraan tingkat nasional, regional dan dunia. Kejuaraan Internasional Sofbol paling bergengsi saat ini adalah Kejuaraan Sofbol Dunia (World Cup of Softball) yang diselenggarakan oleh Amateur Softball Association dibawah naungan International Softball Federation. Negara-negara anggota ISF yang memasuki babak kualifikasi tiap tahun mengirimkan kontingennya untuk bertanding. Setalah lolos kualifikasi, sejumalah 6 negara akan bertanding satu sama lain (5 pertandingan). Dan 2 tim terbaik akan bertanding untuk memperebutkan posisi juara one-game-winner-take-all championship. Juara terdahulu: 2005- Jepang 3 Amerika Serikat 1 2006- Amerika Serikat 5 Jepang 2 2007- Amerika Serikat 3 Jepang 0 Pada tahun 2007, Indonesia berhasil menorehkan sejarah lolos ke World Cup of Softball pertama kalinya. Indonesia bertanding dengan negara-negara lainnya di Oklahoma City dalam World Cup of Softball setelah berhasil memasuki peringkat 3 dalam kualifikasi antar negara Asia. Anggota-anggota Federasi Sofbol Internasional Sofbol di Indonesia Sebelum perang kemerdekaan sofbol sudah ada yang memainkan di Indonesia, namun sifatnya masih sangat terbatas. Yaitu hanya dimainkan di sekolah-sekolah tertentu saja. Pada mulanya ada
  • 9. anggapan bahwa permainan olahraga sofbol hanya pantas dimainkan oleh golongan wanita saja. Hal ini terus berlangsung sampai tahun 1966. Oleh karenanya sampai tahun itu, sofbol hanya dimainkan oleh puteri. Ketika Asian Games Bangkok, terbukalah mata kita bahwa sebenarnya olahraga sofbol itu dapat dimainkan baik oleh puteri maupun putera. Pada waktu itu putera- putera kita, masih menyenangi olahraga bisbol. Melihat perkembangan sofbol sedemikan cepatnya dan adanya kompetisi antara negara setiap tahunnya. Timbul perhatian kita terhadap cabang olahraga ini secara serius. Mulanya sofbol hanya berkembang di Jakarta, Bandung, Palembang, Semarang dan Surabaya. Tetapi kini telah menjadi salah satu cabang olahraga yang yang sangat digemari masyarakat, terutama para pelajar dan mahasiswa. Untuk menyalurkan kegiatan-kegiatan sofbol di Indonesia, diperlukan suatu badan yang mengaturnya, maka dibentuklah Organisasi Induk dengan nama PERBASASI (Perserikatan Baseball & Sofbol Amatir Seluruh Indonesia). Dengan adanya wadah PB. PERBASASI ini mulailah diadakan kompetisi sofbol tingkat nasional. Kejuaraan Nasional I diselenggarakan tahun 1967 di Jakarta. Di samping itu sejak PON VII di Surabaya, sofbol menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan. Liga Sofbol Indonesia (LSI) Dalam upaya lebih memperkenalkan olahraga sofbol di kalangan masyarakat, PB Perbasasi membentuk Liga Sofbol Indonesia. LSI diselenggarakan pertama kali pada tahun 2004. Putaran pertama diadakan di Jakarta pada bulan Mei 2004, sedangkan putaran kedua berlangsung di Bandung, Juli 2004. Putaran ketiga liga yang diikuti enam klub berlangsung di Surabaya, tanggal 26-27 November 2004. Seluruh klub peserta liga saat ini masih terbatas beberapa klub. Mereka adalah Citra Muda, Prambors, Garuda, Rebels (Jakarta), Gorgeous, NISP, Bumi Asri (Bandung), Sriti (Surabaya), Smanda (Lampung), dan Pirates (Kaltim) Bagi kalangan sofbol, Liga Sofbol Indonesia atau LSI merupakan pertandingan bergengsi menuju semipro. Selain pemain Indonesia, klub-klub peserta LSI dapat menggunakan pemain asing dalam timnya. Saat ini peraturan mengenai pemain asing membolehkan Jumlah maksimal pemain asing yang dapat memperkuat sebuah klub ialah lima atlet. Namun hanya tiga pemain yang dapat menjadi pemain inti, sedangkan dua pemain lain yang menjadi cadangan hanya bisa menggantikan pemain asing.
  • 10. Lompat Tinggi (High Jump) Pengertian Lompat tinggi merupakan olahraga yang menguji ketrampilan meompat dengan melewat tiang mistar. Lompat tinggi adalah salah satu cabang dari atletik. Tujuan olahraga ini untuk memperoleh lompatan setinggi-tingginya saat melewati mistar tersebut dengan ketinggian tertentu.Tinggi tiang mistar yang harus dilewati atlet minimal 2,5 meter, sedangkan panjang mistar minimal 3,15 meter. Lompat tinggi dilakukan di arena lapangan atletik. Lompat tinggi dilakukan tanpa bantun alat. Dalam pertandingan, mistar akan dinaikkan setelah peserta berhasil melewati ketinggian mistar. Peserta mestilah melonjak dengan sebelah kaki Peserta boleh mulai melompat di mana-mana ketinggian permulaan yang disukainya Sesuatu lompatan akan dikira batal jika peserta menyentuh palang dan tidak melompat. Menjatuhkan palang semasa membuat lompatan atau menyentuh kawasan mendarat apabila tidak berjaya melompat Peserta yang gagal melompat melintasi palang sebanyak tiga kali bertutrut-turut (tanpa di ambil kira di aras mana kegagalan itu berlaku) akan terkeluar daripada pertandinga Seseorang peserta berhak meneruskan lompatan (walaupun semua peserta lain gagal) sehingga dia tidak dapat menuruskannya lagi mengikut peraturan Ketinggian lompatan di ukur secara menegak dari aras tanah hingga bahagian tengah disebelah atas padang.Setiap peserta akan diberi peluang sebanyak tiga kali untuk melakukan lompatan. Jika peserta tidak berhasil melewati mistar sebanyak tiga kali berturut-turut, dia dinyatakan gagal. Untuk menentukan kemenangan, para peserta harus berusaha melompat setinggi mungkin yang dapat dilakukan. Pemenang ditentukan dengan lompatan tertinggi yang dilewati. Sejarah LompatTinggi
  • 11. Meskipun event lompat tinggi diikut sertakan dalam kompetisi pada ollmpiade kuno, kompetisi lompat tinggi tercatat berlangsung pada awal abad ke-19 tepatnya di Skotlandia dengan ketinggian 1,68 meter. Pada masa itu peserta menggunakan metode pendekatan langsung atau teknik gunting.Lompat tinggi tidak dilakukan secara sembarangan. Ada gaya-gaya tertentu yang harus dikuasai agar peserta terhindar dari kecelakaan. Pada abad ke -19 peserta lompat tinggi mendarat dan jatuh diatas tanah yang berumput dengan gaya gunting, yaitu dengan cara membelakangi . Gaya ini ternyata banyak mengakibatkan cedera bagi para peserta.Sementara kini, lompat tinggi dilakukan dengan mendarat di atas matras sehingga kecelakaan dapat di minimalisir. Atlet lompat tinggi sekarang banyak menggunakan teknik fosbury flop. Sarana dan Prasarana 1. Untuk Awalan a) Daerah awalan panjangnya tidak terbatas minimum 15 m b) Daerah tumpuan harus datar dan tingkat kemiringanya 1 : 100 2. Tiang Lompat Tiang lompat harus kuat dan kukuh,dapat terbuat dari apa saja asal kuat dan kukuh.jarak kedua tiang tersebut adalah 3,98 – 4,02 m. 3. Bilah Lompat Terbuat dari kayu,metal atau bahan lain yang sesuai dengan : a) Panjang mistar lompat 3,98 – 4,02 m dan berat maksimal mistar adalah 2,00 kg
  • 12. b) Garis tengah mistar antara 2,50 – 3,00 m, dengan penampang mistar terbentuk bulat dan permukaannya harus datar dengan ukuran 3cm x 15 cm x 20 cm c) Lebar penopang bilah 4 cm dan panjang 6 cm 4. Tempat Pendaratan Tempat pendaratan tidak boleh kurang dari 3 x 5 m yang terbuat dari busa dengan ketinggian 60 cm dan di atasnya ditutupi oleh matras yang tebalnya 10 – 20 cm. Macam-Macam Gaya Dalam Lompat Tinggi 1. gaya Gunting (Scissors) Gaya gunting ini beleh dikatakan gaya Swenney, sebab pada waktu sebelumnya (yang lalu) masih digunakan gaya jongkok.Terjadi pada tahun 1880 – permulaan abad ke 20. maka antara tahun 1896 swenny mengubahnya dari gaya jongkok itu menjadi gaya gunting. Karena gaya jongkok kurang ekonomis. Cara melakukan: >si pelompat mengambil awalan dari tengah Bila si pelompat pada saat akan melompat, memakai tumpuan kaki kiri (bila ayunan kaki kanan), maka ia mendart (jatuh) dengan kaki lagi.Ø >Di udara badan berputar ke kanan, mendarat dengan kaki kiri, badan menghadap kembali ke tempat awalan tadi. 2. gaya guling sisi (Western Roll) Pada gaya ini sama dengan gaya gunting, yaitu tumpuan kaki kiri jatuh kaki kiri lagi dan bila kaki kanan jatuhnyapun kaki kanan hanya beda awalan, bdari tengah tapi dari samping. 3. Gaya Straddle 1. Awalan Awalan harus dilakukan dengan cepat dan menikung dengan langka sekitar 3,5,7,9 langkah. Tujuan dari awalan ini adalah sebagai berikut : a) Mempersiapkan diri untuk melakukan tolakan melalui irama awalan b) Mempersiapkan diri untuk memperoleh sudut lepas landas. c) Menciptakan arah gerak horizontal diubah ke dalam kecepatan vertical. 2. Tolakan Tolakan menggunakan salah satu kaki yang terkuat,apabila tolakannya menggunakan kaki kanan maka awalan dilakukan di sebelah sisi kiri mistar. Tujuan dari melakukan tolakan adalah sebagai berikut : a) Mengembangkan kecepatan menolak pada sudut lintasan berat badan yang optimal. b) Memperoleh saat – saat untuk memutar yang di perlukan pada tahap melewati mistar c) Mengubah arah gerak horizontal menjadi arah vertical. 3. Sikap Badan di atas Mistar Sebaiknya sikap badan pada saat di atas mistar telentang dengan kedua kaki tergantung lemas.Usahakan dagu agak ditarik ke dekap dada,serta punggung berada di atas mistar
  • 13. yang merupakan busur yang melenting. Tujuannya adalah sebagai berikut a) Membawa bagian tubuh melewati mistar dengan nyaman b) Membawa titik berat badan sedikit mungkin dengan mistar tanpa menyentuh atau menjatuhkan c) Menciptakan agar pendaratan dengan baik dan selamat 4. Mendarat Sikap mendarat adalah sikap jatuh setelah melewati busa,sedangkan cara yang baik dalam melakukan pendaratan adalah sebagai berikut a) Jika pendaratan terbuat dari matras,maka posisi jatuh adalah sisi bahu dan punggung terlebih dahulu b) Jika pendaratan dilakukan di atas pasir,maka yang mendarat lebih dahulu adalah kaki.Ayun kaki kanan kemudian berguling ke depan ,bertumpu pada pundak bahu kanan. 4. .Gaya Fosbury Flop Cara melakukanya: ·Awalan, harus dilakukan dengan cepat dan menikung/ agak melingkar, dengan langkah untuk awalan tersebut kira – kira 7-9 langkah. . ·Tolakan, Untuk tolakan kaki hampir sama dengan lompat tinggi yang lainya.Yakni, harus kuat dengan bantuan ayunan kedua tangan untuk membantu mengangkat seluruh badan. Bila kaki tolakan menggunakan kaki kanan, maka tolakan harus dilakukan disebelah kiri mistar. Pada waktu menolak kaki bersamaan dengan kedua tangan keatas disamping kepala, maka badan melompat keatas membuat putaran 180 derajat dan dilakukan bersama-sama. . ·Sikap badan diatas mistar, sikap badan diatas mistar terlentang dengan kedua kaki tergantung lemas, dan dagu agak ditarik ke dekat dada dan punggung berada diatas mistar dengan busur melintang. . ·Cara mendarat, mendarat pada karet busa dengan ukuran (5 x 5 meter dengan tinggi 60 cm lebih) dan diatasnya ditutup dengan matras sekitar 10 – 20 cm, dan prtama kali yang mendarat punggung dan bagian belakang kepala. Yang diutamakan dalam melakuakan Lompatan ialah, lari awalan dengan kecepatan yang terkontol. Hindari kecondongan tubuh kebelakang terlalu banyak. Capailah gerakan yang cepat pada saat bertolak dan mendekati mistar. Doronglah bahu dan lengan keatas pada saat take off. Lengkungan punggung di atas mistar. Usahakan mengangkat yang sempurna dengan putaran kedalam dari lutut kaki ayun (bebas). Angkat kemudian luruskan kaki segera sesudah membuat lengkungan. Hal – hal yang perlu diperhatikan : 1. Lari awalan yang terlalu cepat 2. Meluruskan kaki penolak terlalu jauh kedepan. 3. Gerak kombinasi kaki yang tidak sempurna. 4. Badan condong mendekati mistar. 5. Posisi tangan pada mistar terlalu tinggi. 6. Melewati mistar dalam posisi duduk. 7. Membuat lengkung badan terlalu awal. 8. Gerak terlambat dari gaerk angkat kaki akhir.
  • 14. Hal – hal yang harus di utamakan : 1. Lari awalan dengan kecepatan yang terkontrol. 2. Hindari kecondongan tubuh kebelakang terlalu banyak. 3. Capailah gerakan yang cepat pada saat bertolak dan mendekati mistar. 4. Usahakan angkat vertikan pada saat take off/pada saat kaki bertolak meninggalkan tanah. 5. Doronnglah bahu dan lengan keatas pada saat take off. 6. Lengkungkan punggung di atas mistar. 7. Usahakan mengangkat yang sempurna dengan putaran kedalm dari lutut kaki ayun (bebas). 8. Angkat kemudian luruskan kaki segera sesudah membuat lengkung Peraturan dan Tatacara Perlombaan Lompat Tinggi Sebelum perlombaan dimulai, ketua Judge/ Juri harus mengumumkan kepada segenap peserta lomba tentang tinggi mistar permulaan dan tinggi berikutnya, berapa mistar lompat akan dinaikkan pada akhir tiap babak/ ronde, sampai tinggal hanya ada satu orang atlet peserta lomba yang tersisa yang tersisa yang memenangkan perlombaan, atau terjadi hasil sama untuk kedudukan pertama. Latihan pemanasan pada Arena Perlombaan 1. Pada arena perlombaan dan sebelum dimulai event lomba, tiap peserta lomba boleh melakukan latihan praktik lomba ( practice trials ) 2. Sekali perlombaan telah dimulai, peserta lomba tidak diizinkan untuk menggunakan sarana dan prasarana untuk maksud-maksud latihan, meliputi: 1. Jalur ancang-ancang/awalanatau area bertolak atau bertumpu, 1. Perlatan lomba Tanda-tanda/marka-marka Dalam semua event lapangan apabila suatu jalur ancang-ancang digunakan, tanda-tanda/marka- marka harus di tetapkan di sepanjang jalur awalan itu, kecualai untuk lompat tinggi dimana marka itu dapat di pasang pada jalur awalan. Seorang peserta lomba boleh menggunakan satu atau dua marka (di sediakan dan di sahkan oleh panitia penyelenggara) guna membantu dia dalam melakukan lari ancang-ancang dan bertolak. Bila marka demikian tidak tersediakan, dia boleh menggunakan pita perekat namun bukan kapur atau zat yang mirip, yang meninggalkan bekas yang sukar di hapus. Urutan lomba Para peserta lomba harus berlomba dalam suatu urutan hasil dari suatu undian. Apabila ada babak kualifikasi, ini harus diadakan undian baru lagi untuk babak final. Giliran lomba (Trials)
  • 15. Dalam semua lomba nomor lapangan, kecuali lomba lompat tinggi dan lompat tinggi galah, dan pesertanya lebih dari 8 orang atlet, tiap peserta lomba berhak melakukan 3 kali giliran lomba dan 8 peserta lomba dengan prestasi sah terbaik berhak mengikuti 3 kali giliran lomba tambahan. Dalam event dengan hasil sama untuk kedudukan kualifikasi terakhir, ini harus dipecahkan seperti dijelaskan pada butir 20 dibawah ini.Apabila peserta itu hanya 8 atau lebih sedikit, tiap peserta berhak mendapatkan 6 x giliran lomba. Dalam kedua kasus urutan berlomba untuk 3 babak terakhir akan diatur dengan urutan kebalikan kepada ranking yang dicatat setelah 3 x giliran lomba yang pertama. Catatan: kecuali untuk lompat tinggi dan lompat tinggi galah, tidak ada peserta lomba yang diijinkan melakukan giliran lomba melebihi 1 x giliran lomba yang dicatat didalam salah satu babak dari perlombaan. Dalam semua perlombaan atletik internasional, kecuali kejuaraan dunia (out door, junior, indoor dan pemuda) dan olimpiade, jumlah giliran lomba dalam event lapangan horizontal boleh dikurangi. Hal ini harus diputuskan oleh badan nasional atau internasional yang mengatur atau mengontrol perlombaan dimaksud.Panjang keseluruhan mistar lompat harus 4,00 meter pada lompat tinggi dan 4,50 meter pada lompat galah. Berat max mistar lompat harus 2 kg pada lompat tinggi dan 2,25 kg pada lompat galah. Diameter atau garis tengah pada bagian mistar yang bulat haruslah 30 mm. Mistar lompat harus terdiri dari 3 bagian batang silinder dan 2 buah ujung mistar yang masing-masing 30-35 mm lebar dan 15-20 cm panjang untuk maksud meletakkanya pada tiang lompat. Bila hasil sama 1. Bila terjadi hasil sama pemecahanya sebagai berikut: > Peserta dengan jumlah lompatan yang terkecil pada ketinggian dimana “hasil sama” terjadi, harus diberikan kedududkan yang lebih tinggi. > Bila hasil sama itu masih tetap, peserta lomba dengan jumlah kegagalan terkecil selama perlombaan sampai dengan ketinggian yang terakhir yang dilewatinya, harus diberikan kedudukan yang lebih tinggi. * Bila hasil sama itu masih tetap : 1. Kalau ini menyangkut kedudukan pemenang atau juara 1, peserta yang membuat hasil sama harus melakukan lompatan sekali lagi pada ketinggian terendah dimana mereka yang terlibat pada hasil sama telah kehilangan haknya untuk meneruskan lomba, dan bila tidak ada keputusan yang dapat dicapai, maka mistar lompat akan dinaikkan bila atlit-atlit yang membuat hasil sama adalah berhasil, atau diturunkan apabila tidak berhasil, yaitu 2 cm untuk lompat tinggi dan 5 cm untuk lompat galah. Mereka kemudian mencoba 1 x lompatan pada setiap ketinggian sampai hasil sama terpecahkan. Para peserta lomba yang membuat hasil sama harus melompat pada setiap kesempatan ketika memecahkan masalah hasil sama ini.
  • 16. 2. Apabila ini menyangkut kedudukan yang lain, maka peserta lomba yang hasilnya sama harus diberikan posisis yang sama dalam perlombaan itu. Peserta harus bertolak pada satu kaki Seorang peserta gagal apabila: 1. Setelah melompat mistar lompat tidak tetap berada pada penopangnya dikarenakan gerakan si atlit waktu sedang melompat. 2. Dia menyentuh tanah termasuk daerah pendaratan di balik bidang tegak dari sisi dengan lebih dekat tiang lompat,baik itu daintara atau di luar tiang lompat dengan salah satu bagian dari tubuhnta, tanpa pertama kali melewati mistar lompat. Namun, bila dia melompat seorang peserta lomba menyentuh tempat pendaratan dengan kakinya dan menurut pendapat Judge/juri tidak memperoleh keuntungan, maka lompatan dengan alasa itu harus tidak dinilai sebagai suatu kegagalan. Catatan : Untuk membantu meng-implementasikan peraturan, suatu garis putih lebar 50mm harus diletakkan dengan titik 3m di luar tiap-tiap tiang, sisi yang lebih dekat ke garis diletakkan sepanjang bidang yang lebih dekat dengan sisi tiang lompat.Jalur ancang-ancang dan area atau tempat bertolak. Panjang minimum jalur ancang-ancang haruslah 15 meter kecuali dalam perlombaan berdasar pasal 1.1 a), b), dan c) dimana panjang minimumnya adalah 20 meter, bila kondisinya mengijinkan panjang minimum adalah 20 meter. Kemiringan keseluruhan maksimum jalur ancang-ancang dan tempat bertolak atau bertumpu harus tidak melebihi 1:250 dalam arah ke pusat mistar lompat. Daerah tempat bertolak atau bertumpu harus datar. Peralatan Tiang lompat. Semua bentuk dan model tiang lompat dapat digunakan, asalkan mereka itu kaku dan kekar. Tiang itu mempunyai penopang yang kokoh untuk mistar lompat. Tiang lompat ini haruslah cukup tinggi untuk melebihi tinggi sebenarnya terhadap mana kistar lompat dinaikkan dengan minimum 10 cm. Jarak antara tiang lompat harus tidak kurang dari 4 meter juga tidak melebihi dari 4,04 meter. Tiang lompat atau tiang harus tidak dipindah atau tidak dirubah selama perlombaan berlangsung kecuali jika wasit memfikirkan bahwa apakah tempat bertumpu atau bertolak ataukah tempat pendaratan tidak sesuai lagi. Dalam hal ini perubahan harus dilakukan hanya setelah satu ronde atau babak setelah lengkap selesai dilakukan.Penopang dan mistar. Penopang ini harus datar dan segi empat, 4 cm lebar x 6 cm panjang. Ini harus terpasang kokoh pada tiang lompat dan diletakkan saling berhadapan. Ujung mistar lompat harus duduk atau terletak diatas penopang sedemikian rupa, sehingga bila mistar disentuh oleh pelompat ini dengan mudah akan jatuh ketanah baik kedepan maupun kebelakang.Penopang tidak boleh dibungkus dengan karet atau dengan bahan lain yang memiliki efek menambah friksi atau geseran antara mereka dengan permukaan mistar lompat, juga tidak dibenarkan memakai per atau pegas apapun.