SlideShare a Scribd company logo
Cerita Seks Kenimatan Seksual Tante
Cerita Seks Kenimatan Seksual Tante, Bokep Seks Dewasa Hot Indonesia, CERPENSEKS.net Cerita Seks, Cerita
Dewasa, Cerita Hot, Bokep Seks Hot, Bokep Dewasa Hot, Seks Hot Indonesia, Masterkiu, Master Kiu, Download
Domino
Dasar darah mudaku masih panas, sejenak lantas burung kecilku telah jadi ‘garuda’ perkasa yang siap tempur lagi.
Kugerak-gerakkan menusuki sela-sela paha belakang Tante. Tanganku juga tidak bermukim diam dan mulai meme-
lintir puting Tante kiri-kanan sambil meremas-remas gumpalan kenyal itu. Spontan mendapat perlakuan seperti dem-
ikian Tanteku terbangun dan bereaksi. Masterkiu
“Sudah, Ron..! Jangan lagi..!” tubuh Tante beringsut menjauhiku, tetapi aku tetap memeluknya erat.
Bahkan dengkulku kini berupaya membuka pahanya dari belakang. Tante sibuk menjauh lagi dan kedua tangannya
berjuang melepas pelukanku.
“Jangan, Ron..! Aku ini Tantemu.” rintihnya seraya tetap membelakangiku.
“Tapi, tadi kita telah melakukannya, Tante?” tanyaku tidak mengerti. Pelukanku tetap.
“Ya. Ta.. tadi Tante.. khilaf..”
“Khilaf..? Tapi kita telah melakukannya hingga dua kali Tante?” aku tidak berakhir mengerti.
Kulekatkan lagi zakarku ke pantatnya. Tante menghindar.
“Ii.. ya, Ron. Tante tadi benar-benar tak mampu.. menyangga nafsu.. Tante telah lama tidak mengerjakan ini semen-
jak Oom-mu meninggal. Dan sekarang anda merangsang Tante hingga Tante terlena.”
“Masak terlena hingga dua kali?”
“Yang kesatu memang. Tante baru terbangun setelah.., Roni mem.. menginjak Tante. Tante inginkan melawan na-
mun tenagamu powerful sekali hingga akhirnya Tante diam dan justeru jadi terlena.”
“Kalau yang kedua, Tante..?” tanyaku hendak tahu sambil memeluk lebih erat. Tante mengelak dan menepisku lagi.
“Kamu menghirup bibir Tante. Di situ lah kekurangan Tante, Ron. Tante tidak jarang kali terangsang bila berciu-
man..”
“Oh, bila begitu Tante kucium saja kini ya..? Biar Tante nantinya bernafsu lagi.” pintaku bernafsu seraya berupaya
memalingkan wajah Tante. Tapi Tante menampik keras.
“Jangan, Ron..! Sudah cukup. Kita tidak boleh berzinah lagi. Tante merasa berdosa pada Oom-mu. Hik.. hik.. hik..”
Tante terisak.
Aku jadi mengendurkan serangan, walau tetap memeluknya dari belakang.
Kemudian kami terdiam. Dalam dekapanku terasa Tante sedang menangis. Tubuhnya berguncang kecil.
“Ya sudah, Tante. Sekarang kita istirahat saja. Tapi bolehkan Roni mendekap Tante laksana ini..?”
Masterkiu
Tidak kunyana Tante malah berbalik menghadapku sambil memperbaiki selimut kami dan berkata, “Tapi anda harus
janji tak bakal menyetubuhi Tante lagi kan, Ron?”
“Iya, Tante. Aku janji.., anggap saja Tante kini sedang mendekap anak Tante sendiri.”
Sekilas kulihat bibir Tante tersenyum. Di bawah selimut, aku pulang memeluknya dan kurasakan tangan Tante pun
memelukku. Buah dada besarnya mengurangi dadaku, namun aku mengupayakan mematikan nafsuku. Zakarku, wa-
lau menyentuh pahanya, pun kutahan agar tidak tegang lagi. Wajah kami berhadap-hadapan hingga napas Tante tera-
sa menerpa hidungku. Matanya terpejam, aku pun mengupayakan tidur.
Mungkin saking lelahnya, dengan cepat Tante terlelap lagi. Namun beda halnya dengan aku. Terus terang, walau su-
dah berjanji, mana dapat aku mengekang terus nafsu birahiku, khususnya si ‘garuda’ kecilku yang telah mulai men-
gepakkan sayapnya lagi. Dengan tempelan buah dada sebesar tersebut di dada dan pelukan hangat tubuh polos
menggairahkan begini, mana dapat aku istirahat tenang? Mana dapat aku menyangga syahwat? Jujur saja, aku telah
benar-benar hendak segera menelentangkan Tante, menusuk dan memompanya lagi!.
Tapi aku telah janji tidak bakal menyetubuhinya lagi. Mestikah janji ini kuingkari? Apa akal? Bisakah tidak men-
gingkari janji namun tetap bisa menyebadani Tante? Benakku segera berputar, dan segera ingat ucapan-ucapan Tante
tadi bahwa dia paling gampang terangsang bila dicium. Mengapa aku tidak menciumnya saja? Bukankah menghirup
tidak sama dengan menyetubuhi?
Lidahku pulang berupaya menginjak rongga mulutnya yang agak menganga. Aku terus bertahan dengan posisi erotis
ini seraya agak mengurangi bagian belakang kepala Tante agar pertautan bibir kami tidak lepas. Dan usahaku ternya-
ta tidak sia-sia. Setelah selama 30 menit kemudian, tubuhku mulai pegal-pegal, kurasakan gerakan lidah Tante. Serta
merta gerakannya kubalas dengan jilatan lidah juga.
“Emm.. emm.. mm..” desis Tante seraya membelit lidahku.
Master Kiu
Kepalanya kutekan kian kuat dan aku berjuang menyedot lidahnya sampai masuk ke mulutku. Kukulum lidahnya
dan kupermainkan dengan lidahku. Kusedot, kusedot dan kusedot terus hingga Tante agak kesakitan, kemudian ku-
belit-belit lagi dengan lidahku. Ya, silat lidah tersebut dilangsungkan lumayan lama dan saat tanpa sengaja pahaku
menyenggol vagina tante, terasa agak basah. Pasti Tante terangsang, pikirku. Tapi aku tidak inginkan memulai, fobia
melanggar janji. Biar Tante saja yang aktif.
Maka aku pun berjuang menambah daya rangsang pada diri Tante. Pelan tangan kirinya kubimbing guna menggeng-
gam zakarku. Meski terdahulu enggan, namun lama kelamaan digenggamnya pun ‘garuda perkasa’-ku. Bahkan dipi-
jit-pijit sampai-sampai aku juga menggelinjang keenakan.
“Shh.. shh..!” desisku seraya mengulum lidahnya.
Tangan kananku, setelah menuntun tangan kiri Tante menggenggam zakarku kemudian meneruskan perjalanannya
ke celah paha Tante yang telah basah. Kusibakkan rambut-rambut tebal itu, menggali celah-celah kemudian menyi-
sipkan jari telunjuk dan tengahku di situ. Kugerakkan lah ke keluar-masuk dan Tante mendesis-desis, genggaman-
nya di kontolku terasa mengeras. Aku tidak tahan lagi.
“Masukin ya, Tante?” bisikku, tak sempat pada janjiku.
“Ja.. jangan, Ron..!”
“Ak.. aku nggak tahan lagi, Tante..!” pintaku.
“Di.. diapit paha saja ya, Ron..?”
Tanpa kusuruh, Tante kemudian telentang dan mengangkangkan pahanya. Pelan aku menaikinya. Tante menuntun
zakarku salah satu pahanya selama sejengkal di bawah vagina, kemudian menjepitnya. Ia menggerak-gerakkan paha-
nya sampai-sampai zakarku terpelintir-pelintir nikmat sekali.
Payudara besar Tante mengurangi dadaku juga. Tangan kiriku mengutil-ngutil puting kanannya. Ciuman ke bibir
nya kulanjut lagi, jemari tangan kananku pun terus berupaya mencelub vagina Tante dan mengocoknya.
“Heshh.. heshh. oh oh oh . Ron.. mm..,” Tante susah mulai bicara sebab mulutnya masih gw kukulum.
“Tanganmu.. Ron..!” tangan yg kanan Tante berjuang menghentikan kenikmatan tangan kiriku di putingnya, sedang
tangan kanan nya berjuang menghentikan pekerjaan jemari kananku di vaginanya.
Download Domino
Dipegangnya jemariku. Aku hentikan gerakan, namun tiga jari tetap terendam di vagina basah tersebut dan kukutil-
kutil kecil. Sampai Tante tidak tahan dan mengangkangkan tidak banyak pahanya sampai jepitan pada zakarku terle-
pas. Cepat kutarik jemariku dari situ dan kunaikkan tidak banyak tubuhku sampai-sampai sekarang ganti zakarku se-
dang di pintu gerbang nikmat itu. Kepalanya justeru sudah menyeruak masuk.
“Hshh.. Ron, tidak boleh dimasukkan..!” Tante buru-buru memegang zakarku, digenggamnya.
“Tapi aku telah nggak tahan Tante..” desisku.
“Cukup kepalanya saja, Ron.. dan tidak boleh dikocok..!” Tante memperketat genggaman nya, sedang kan gw sema-
kin memperderas desakan ke vaginanya.
“Ii.. ingat janjimu, Ron..!”
“Ta.. namun Tante juga hendak kan?” tanyaku polos.
“Ii.. iya sih, Ron. Tante pun sudah nggak tahan. Tapi ini zinah namanya.”
“Apa bila tidak dimasukkan bukan zinah, Tante?” tanyaku bloon.
“Bu.. bukan, Ron. Asal jangkar mu tak masuk ke vagina Tante, bukan zinah ya..” aku jadi bingung.
Terus cerah tidak mengerti pengertian zinah menurut keterangan dari Tante ini.
“Kalau begitu, apa Tante punya jalan keluar? Kita telah sama-sama terangsang berat. Tapi anda nggak inginkan ber-
zinah.”
“Egh.. gini aja Ron. Tante akan.. ugh.. mengulum punyamu. Turunlah sebentar..!”
Dan aku juga menurut, turun dari atas Tante dan telentang. Tante bangkit kemudian memutar badannya dan men-
gangkangiku. Mulutnya terdapat di atas zakarku dan vaginanya di atas wajahku. Kurasakan ia mulai menggenggam
dan mengulum ‘garuda perkasa’-ku. Dikulum dan digerakkan naik turun di mulutnya.
Shiit.. hsshh.. nikmat sekali. Jemariku segera menciduk pinggulnya yang bergerak maju mundur dan segera kuselip-
kan empat jari kanan ke vaginanya. Kugerakkan cepat, justeru agak kasar, terbit masuk hingga basah semua.
“Ugh.. uughh.. uagh.. Ron..! Ron, Tante inginkan keluar, mm.. mm..” Tante terus mengulum seraya meracau.
Sekejap lantas tubuhnya berhenti bergerak, kemudian pinggul yang kupegangi terasa berkejat-kejat. Kemudian cair-
an hangat memenuhi tanganku dan beberapa menetesi dadaku.
Download Domino
Kurasakan cairan tersebut seperti air maniku melulu lebih encer dan bening.
Tante lantas terkapar keletihan di atasku dengan posisi mulutnya tetap mengulum zakarku seraya mengocoknya. Ti-
dak berapa lama, aku juga merasa inginkan keluar.
“Egh.. egh.. Tante. Aku inginkan keluar..!” Tante justeru mempercepat kocokannya dan memperdalam kulumannya.
Aku berkejat dan muncrat menginjak mulut Tante dan ditelannya, semuanya berakhir ditampung mulut Tante. Akhir-
nya aku juga lemas dan ikut menggelepar kelelahan.
Tangan-kakiku terkapar lemas ke kiri-kanan. Tante pun terkapar keletihan namun mulutnya masih terus menjilati za-
karku hingga bersih, barulah lantas dia berbalik dan memelukku. Wajah kami berhadapan, mata Tante merem-melek.
“Kalau yang barusan ini bukan zinah tante?” tanyaku lagi.
“Bukan, Ron.. karena anda tidak memasukkan burungmu ke vagina Tante.” jawabnya seraya mata memejam.
Aku tidak tahu apakah jawabnya tersebut benar atau salah. Namun, sesudah kupikir-pikir, aku kemudian bertanya la-
gi, “Jadi bila begitu, boleh dong kita mengerjakan lagi laksana yang barusan ini, Tante?”
“He-eh..” jawabnya seraya terkantuk-kantuk lantas dengkur kecilnya mulai tersiar lagi.

More Related Content

Featured

AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfmarketingartwork
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024Neil Kimberley
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)contently
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024Albert Qian
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsKurio // The Social Media Age(ncy)
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Search Engine Journal
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summarySpeakerHub
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Tessa Mero
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentLily Ray
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best PracticesVit Horky
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementMindGenius
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...RachelPearson36
 
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...Applitools
 
12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at WorkGetSmarter
 

Featured (20)

AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
 
Skeleton Culture Code
Skeleton Culture CodeSkeleton Culture Code
Skeleton Culture Code
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
 
How to have difficult conversations
How to have difficult conversations How to have difficult conversations
How to have difficult conversations
 
Introduction to Data Science
Introduction to Data ScienceIntroduction to Data Science
Introduction to Data Science
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
 
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
 
12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work
 
ChatGPT webinar slides
ChatGPT webinar slidesChatGPT webinar slides
ChatGPT webinar slides
 
More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike RoutesMore than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
 

Cerita seks kenimatan seksual tante

  • 1. Cerita Seks Kenimatan Seksual Tante Cerita Seks Kenimatan Seksual Tante, Bokep Seks Dewasa Hot Indonesia, CERPENSEKS.net Cerita Seks, Cerita Dewasa, Cerita Hot, Bokep Seks Hot, Bokep Dewasa Hot, Seks Hot Indonesia, Masterkiu, Master Kiu, Download Domino Dasar darah mudaku masih panas, sejenak lantas burung kecilku telah jadi ‘garuda’ perkasa yang siap tempur lagi. Kugerak-gerakkan menusuki sela-sela paha belakang Tante. Tanganku juga tidak bermukim diam dan mulai meme- lintir puting Tante kiri-kanan sambil meremas-remas gumpalan kenyal itu. Spontan mendapat perlakuan seperti dem- ikian Tanteku terbangun dan bereaksi. Masterkiu “Sudah, Ron..! Jangan lagi..!” tubuh Tante beringsut menjauhiku, tetapi aku tetap memeluknya erat. Bahkan dengkulku kini berupaya membuka pahanya dari belakang. Tante sibuk menjauh lagi dan kedua tangannya berjuang melepas pelukanku. “Jangan, Ron..! Aku ini Tantemu.” rintihnya seraya tetap membelakangiku. “Tapi, tadi kita telah melakukannya, Tante?” tanyaku tidak mengerti. Pelukanku tetap. “Ya. Ta.. tadi Tante.. khilaf..” “Khilaf..? Tapi kita telah melakukannya hingga dua kali Tante?” aku tidak berakhir mengerti. Kulekatkan lagi zakarku ke pantatnya. Tante menghindar. “Ii.. ya, Ron. Tante tadi benar-benar tak mampu.. menyangga nafsu.. Tante telah lama tidak mengerjakan ini semen- jak Oom-mu meninggal. Dan sekarang anda merangsang Tante hingga Tante terlena.” “Masak terlena hingga dua kali?” “Yang kesatu memang. Tante baru terbangun setelah.., Roni mem.. menginjak Tante. Tante inginkan melawan na- mun tenagamu powerful sekali hingga akhirnya Tante diam dan justeru jadi terlena.” “Kalau yang kedua, Tante..?” tanyaku hendak tahu sambil memeluk lebih erat. Tante mengelak dan menepisku lagi. “Kamu menghirup bibir Tante. Di situ lah kekurangan Tante, Ron. Tante tidak jarang kali terangsang bila berciu- man..” “Oh, bila begitu Tante kucium saja kini ya..? Biar Tante nantinya bernafsu lagi.” pintaku bernafsu seraya berupaya memalingkan wajah Tante. Tapi Tante menampik keras. “Jangan, Ron..! Sudah cukup. Kita tidak boleh berzinah lagi. Tante merasa berdosa pada Oom-mu. Hik.. hik.. hik..” Tante terisak.
  • 2. Aku jadi mengendurkan serangan, walau tetap memeluknya dari belakang. Kemudian kami terdiam. Dalam dekapanku terasa Tante sedang menangis. Tubuhnya berguncang kecil. “Ya sudah, Tante. Sekarang kita istirahat saja. Tapi bolehkan Roni mendekap Tante laksana ini..?” Masterkiu Tidak kunyana Tante malah berbalik menghadapku sambil memperbaiki selimut kami dan berkata, “Tapi anda harus janji tak bakal menyetubuhi Tante lagi kan, Ron?” “Iya, Tante. Aku janji.., anggap saja Tante kini sedang mendekap anak Tante sendiri.” Sekilas kulihat bibir Tante tersenyum. Di bawah selimut, aku pulang memeluknya dan kurasakan tangan Tante pun memelukku. Buah dada besarnya mengurangi dadaku, namun aku mengupayakan mematikan nafsuku. Zakarku, wa- lau menyentuh pahanya, pun kutahan agar tidak tegang lagi. Wajah kami berhadap-hadapan hingga napas Tante tera- sa menerpa hidungku. Matanya terpejam, aku pun mengupayakan tidur. Mungkin saking lelahnya, dengan cepat Tante terlelap lagi. Namun beda halnya dengan aku. Terus terang, walau su- dah berjanji, mana dapat aku mengekang terus nafsu birahiku, khususnya si ‘garuda’ kecilku yang telah mulai men- gepakkan sayapnya lagi. Dengan tempelan buah dada sebesar tersebut di dada dan pelukan hangat tubuh polos menggairahkan begini, mana dapat aku istirahat tenang? Mana dapat aku menyangga syahwat? Jujur saja, aku telah benar-benar hendak segera menelentangkan Tante, menusuk dan memompanya lagi!. Tapi aku telah janji tidak bakal menyetubuhinya lagi. Mestikah janji ini kuingkari? Apa akal? Bisakah tidak men- gingkari janji namun tetap bisa menyebadani Tante? Benakku segera berputar, dan segera ingat ucapan-ucapan Tante tadi bahwa dia paling gampang terangsang bila dicium. Mengapa aku tidak menciumnya saja? Bukankah menghirup tidak sama dengan menyetubuhi? Lidahku pulang berupaya menginjak rongga mulutnya yang agak menganga. Aku terus bertahan dengan posisi erotis ini seraya agak mengurangi bagian belakang kepala Tante agar pertautan bibir kami tidak lepas. Dan usahaku ternya- ta tidak sia-sia. Setelah selama 30 menit kemudian, tubuhku mulai pegal-pegal, kurasakan gerakan lidah Tante. Serta merta gerakannya kubalas dengan jilatan lidah juga. “Emm.. emm.. mm..” desis Tante seraya membelit lidahku. Master Kiu Kepalanya kutekan kian kuat dan aku berjuang menyedot lidahnya sampai masuk ke mulutku. Kukulum lidahnya dan kupermainkan dengan lidahku. Kusedot, kusedot dan kusedot terus hingga Tante agak kesakitan, kemudian ku- belit-belit lagi dengan lidahku. Ya, silat lidah tersebut dilangsungkan lumayan lama dan saat tanpa sengaja pahaku menyenggol vagina tante, terasa agak basah. Pasti Tante terangsang, pikirku. Tapi aku tidak inginkan memulai, fobia melanggar janji. Biar Tante saja yang aktif. Maka aku pun berjuang menambah daya rangsang pada diri Tante. Pelan tangan kirinya kubimbing guna menggeng- gam zakarku. Meski terdahulu enggan, namun lama kelamaan digenggamnya pun ‘garuda perkasa’-ku. Bahkan dipi- jit-pijit sampai-sampai aku juga menggelinjang keenakan. “Shh.. shh..!” desisku seraya mengulum lidahnya. Tangan kananku, setelah menuntun tangan kiri Tante menggenggam zakarku kemudian meneruskan perjalanannya ke celah paha Tante yang telah basah. Kusibakkan rambut-rambut tebal itu, menggali celah-celah kemudian menyi- sipkan jari telunjuk dan tengahku di situ. Kugerakkan lah ke keluar-masuk dan Tante mendesis-desis, genggaman- nya di kontolku terasa mengeras. Aku tidak tahan lagi. “Masukin ya, Tante?” bisikku, tak sempat pada janjiku. “Ja.. jangan, Ron..!” “Ak.. aku nggak tahan lagi, Tante..!” pintaku. “Di.. diapit paha saja ya, Ron..?” Tanpa kusuruh, Tante kemudian telentang dan mengangkangkan pahanya. Pelan aku menaikinya. Tante menuntun zakarku salah satu pahanya selama sejengkal di bawah vagina, kemudian menjepitnya. Ia menggerak-gerakkan paha- nya sampai-sampai zakarku terpelintir-pelintir nikmat sekali. Payudara besar Tante mengurangi dadaku juga. Tangan kiriku mengutil-ngutil puting kanannya. Ciuman ke bibir nya kulanjut lagi, jemari tangan kananku pun terus berupaya mencelub vagina Tante dan mengocoknya. “Heshh.. heshh. oh oh oh . Ron.. mm..,” Tante susah mulai bicara sebab mulutnya masih gw kukulum. “Tanganmu.. Ron..!” tangan yg kanan Tante berjuang menghentikan kenikmatan tangan kiriku di putingnya, sedang tangan kanan nya berjuang menghentikan pekerjaan jemari kananku di vaginanya.
  • 3. Download Domino Dipegangnya jemariku. Aku hentikan gerakan, namun tiga jari tetap terendam di vagina basah tersebut dan kukutil- kutil kecil. Sampai Tante tidak tahan dan mengangkangkan tidak banyak pahanya sampai jepitan pada zakarku terle- pas. Cepat kutarik jemariku dari situ dan kunaikkan tidak banyak tubuhku sampai-sampai sekarang ganti zakarku se- dang di pintu gerbang nikmat itu. Kepalanya justeru sudah menyeruak masuk. “Hshh.. Ron, tidak boleh dimasukkan..!” Tante buru-buru memegang zakarku, digenggamnya. “Tapi aku telah nggak tahan Tante..” desisku. “Cukup kepalanya saja, Ron.. dan tidak boleh dikocok..!” Tante memperketat genggaman nya, sedang kan gw sema- kin memperderas desakan ke vaginanya. “Ii.. ingat janjimu, Ron..!” “Ta.. namun Tante juga hendak kan?” tanyaku polos. “Ii.. iya sih, Ron. Tante pun sudah nggak tahan. Tapi ini zinah namanya.” “Apa bila tidak dimasukkan bukan zinah, Tante?” tanyaku bloon. “Bu.. bukan, Ron. Asal jangkar mu tak masuk ke vagina Tante, bukan zinah ya..” aku jadi bingung. Terus cerah tidak mengerti pengertian zinah menurut keterangan dari Tante ini. “Kalau begitu, apa Tante punya jalan keluar? Kita telah sama-sama terangsang berat. Tapi anda nggak inginkan ber- zinah.” “Egh.. gini aja Ron. Tante akan.. ugh.. mengulum punyamu. Turunlah sebentar..!” Dan aku juga menurut, turun dari atas Tante dan telentang. Tante bangkit kemudian memutar badannya dan men- gangkangiku. Mulutnya terdapat di atas zakarku dan vaginanya di atas wajahku. Kurasakan ia mulai menggenggam dan mengulum ‘garuda perkasa’-ku. Dikulum dan digerakkan naik turun di mulutnya. Shiit.. hsshh.. nikmat sekali. Jemariku segera menciduk pinggulnya yang bergerak maju mundur dan segera kuselip- kan empat jari kanan ke vaginanya. Kugerakkan cepat, justeru agak kasar, terbit masuk hingga basah semua. “Ugh.. uughh.. uagh.. Ron..! Ron, Tante inginkan keluar, mm.. mm..” Tante terus mengulum seraya meracau. Sekejap lantas tubuhnya berhenti bergerak, kemudian pinggul yang kupegangi terasa berkejat-kejat. Kemudian cair- an hangat memenuhi tanganku dan beberapa menetesi dadaku. Download Domino Kurasakan cairan tersebut seperti air maniku melulu lebih encer dan bening. Tante lantas terkapar keletihan di atasku dengan posisi mulutnya tetap mengulum zakarku seraya mengocoknya. Ti- dak berapa lama, aku juga merasa inginkan keluar. “Egh.. egh.. Tante. Aku inginkan keluar..!” Tante justeru mempercepat kocokannya dan memperdalam kulumannya. Aku berkejat dan muncrat menginjak mulut Tante dan ditelannya, semuanya berakhir ditampung mulut Tante. Akhir- nya aku juga lemas dan ikut menggelepar kelelahan. Tangan-kakiku terkapar lemas ke kiri-kanan. Tante pun terkapar keletihan namun mulutnya masih terus menjilati za- karku hingga bersih, barulah lantas dia berbalik dan memelukku. Wajah kami berhadapan, mata Tante merem-melek. “Kalau yang barusan ini bukan zinah tante?” tanyaku lagi. “Bukan, Ron.. karena anda tidak memasukkan burungmu ke vagina Tante.” jawabnya seraya mata memejam. Aku tidak tahu apakah jawabnya tersebut benar atau salah. Namun, sesudah kupikir-pikir, aku kemudian bertanya la- gi, “Jadi bila begitu, boleh dong kita mengerjakan lagi laksana yang barusan ini, Tante?” “He-eh..” jawabnya seraya terkantuk-kantuk lantas dengkur kecilnya mulai tersiar lagi.