Dokumen tersebut membahas monitoring dan evaluasi sosial ekonomi serta kelembagaan di Sub DAS Prafi, termasuk indikator-indikator yang dinilai seperti kepedulian individu, partisipasi masyarakat, tekanan penduduk, dan hasil penilaian untuk beberapa indikator.
2. • DAS (Daerah Aliran Sungai) Ekosistem Alami tempat
berlangsungnya proses biofisik hidrologis & didalamnya ada
aktivitas manusia (sosial-ekonomi & budaya)
• Peranan manusia sangat penting
• DAS Prafi merupakan salah satu DAS Prioritas, yg memiliki
nilai sosial-ekonomi tinggi.
• Pengelolaan DAS secara berkelanjutan.
LATARBELAKANG
3. Pengelolaan DAS : upaya manusia dalam mengendalikan
hubungan timbal balik antara sumberdaya alam dengan
manusia di dalam DAS dan segala aktifitasnya untuk
mewujudkan kemanfaatan sumberdaya alam bagi
kepentingan pembangunan dan kelestarian DAS serta
kesejahteraan masyarakat.
AIR
(Jumlah, Q, Waktu)
HUTAN (Lestari)
MANUSIA &
AKTIVITAS
TANAH
(Produktif)
4. TUJUAN
untuk mengetahui perubahan
kondisi DAS atau nilai-nilai
sosial masyarakat sebelum,
selama dan setelah adanya
kegiatan pengelolaan DAS, baik
secara swadaya maupun program
bantuan dari waktu ke waktu.
5. INDONESIA
P
APUA BARA
T
DAS ARUI
KONDISI UMUM
1. Das Prafi terletak pada 0º 43’ LS – 1º 11’
LS serta 133º 44’ BT – 133º 59’ BT
2. Luas wilayah Das Prafi : 67.744,66 ha
3. Secara administrasi Das Prafi terletak di
Distrik Hink, Manokwari Barat,
Manokwari Selatan, Manokwari Utara,
Masni, Menyambouw, Prafi Tanah
Rubuh dan Warmare
6. D A S W A R J O R I
D A S W A R J O R I
D A S P R A F I
D A S P R A F I
D A S A R U I
D A S A R U I
D A S N U N I
D A S N U N I
D A S M A S S A W U I
D A S M A S S A W U I
D A S PA M I
D A S PA M I
D A S M A N G O P I
D A S M A N G O P I
D A S R A N S I K I
D A S R A N S I K I
Oni
Sowi
Nuni
Ndar
Andai
Maiku
Maruni
Mokoan
Kjewudi
Waitopi
Bakopti
Ismariam
Boudarub
MANOKWARI
Motjeinos
Tubisimita
Pasir Putih
Mintjatobori
G. NAUSA
G. MABORI
G. UMBRON
G. BATUSINI
G. ROMEDINE
PRAFI
WARMARE
MANOKWARI
360000
360000
380000
380000
400000
400000
9880000
9880000
9900000
9900000
9920000
9920000
PETA PENGGUNAAN LAHAN
DAS PRAFI
2009
5
0 5 10 15 20
2.5
Kilometers
Skala 1 : 250.000
Keterangan
Balai Pengelolaan DAS Remu Ransiki
Proyeksi UTM Zone 53 S
Hutan Lahan Kering Primer
Hutan Lahan Kering Sekunder
Hutan Rawa Primer
Kebun Campur
Ladang
Perkebunan
Sawah
Semak/Belukar
Sungai
Transmigrasi
Luas DAS Prafi : 67.281 Ha
Sungai
Jalan
Jalan
Sumber
Peta RBI Skala 1 : 250.000
Lokasi Monev
Sosek di Distrik
Warmare
7. Sumber : Bagian Pemerintahan Kampung Pemda
Kab. Manokwari, 2011 dan Deliniasi SIG 2009
I WARMARE 1 Dindey
2 Indisey
3 Hingk
4 Warmare
5 Nimbay
6 Meny
7 Tanah Merah
8 Uncem
9 Subsay
10 Madrat
11 Snaimboy
12 Guentuy
13 Ngungguem
14 Sotea
15 Duwin
16 Ibuwau
17 Iboisrati
18 Sraundambey
No Nama Distrik Nama Kampung
Kampung yang Berada di SubDAS Prafi
8. A. Persiapan :
- Pembentukan tim kerja kegiatan monev
- Pengumpulan data sekunder
- Bahan dan alat
B. Pelaksanaan :
- Pengambilan sampel : teknik stratified random sampling
- Interview semitersruktur kuisioner
C. Analisis Data
1.Teknik Analisis Data Sosial DAS
☻Kepedulian Individu (KI) ada/tidaknya kegiatan positif
konservasi tanah, air dan RHL mis : survey : hutan rakyat (HR),
agroforesty (AF), penanaman menurut kontur, terastering, sumur
resapan
☻Partisipasi Masyarakat (PM) tingkat kehadiran masyarakat
dalam (tingkat desa) dalam kegiatan bersama dalam pengelolaan
DAS
Metode Pengumpulan Dan Analisis Data
9. ☻ Tekanan Penduduk (TP) Tekanan penduduk terhadap lahan (Soemartono,
1984) dapat dirumuskan sebagai berikut (seperti pada pedoman RLKT DAS)
TP = z ƒ. Po.(1+r)
L
Dimana Z = luas lahan minimal untuk hidup layak, f= % petani terhadap
populasi penduduk di DAS, Po = jumlah penduduk pada waktu t = 0, r = laju
pertumbuhan penduduk per tahun, t = waktu (periode waktu hitungan misal 5
th), dan L = luas lahan pertanian di DAS
2. Teknik Analisis Data Ekonomi
☻ Ketergantungan Penduduk terhadap Lahan (LQ) Ketergantungan penduduk
terhadap lahan di cerminkan oleh proporsi kontribusi pendapatan dari usaha
tani (bertani) terhadap total pendapatan keluarga (KK/th).
LQ = (Mi/M)/(Ri/R)
☻ Tingkat Pendapatan (TD) Untuk mendapatkan nilai pendapatan perkapita dari
keluarga petani, yaitu jumlah pendapatan keluarga petani tersebut dibagi dengan
jumlah anggota keluarga yang menjadi anggota keluarga yang menjadi
tanggungannya. Dari hasil penilaian tingkat pendapatan per kapita di DAS selanjutnya
diperbandingkan dengan angka dari nilai garis kemiskinan yang ada di wilayah DAS
(tingkat Kabupaten/Propinsi), bisa juga dilakukan dengan mengindentifikasi data ini
pada buku Statistik – Kabupaten/Propinsi Dalam angka darai BPS.
10. ☻ Produktifitas Lahan (PL) Dari hasil penilaian tingkat pendapatan per kapita
di DAS selanjutnya diperbandingkan dengan angka dari nilai garis kemiskinan
yang ada di wilayah DAS (tingkat Kabupaten/Propinsi), bisa juga dilakukan
dengan mengindentifikasi data ini pada buku Statistik – Kabupaten/Propinsi
Dalam angka dari BPS.
☻ Jasa Lingkungan (JL) Monitoring dan evaluasi indikator jasa lingkungan
DAS, seperti air, wisata alam, iklim mikro, dan fungsi waduk, dengan melihat
ada/tidaknya biaya internalitas, ekstarnilitas atau pengelolaan bersama (cost
sharing) yang dilakukan di DAS, yaitu dalam bentuk restribusi atau pajak
untuk dana lingkungan.
3. Teknik Analisis Data Kelembagaan
☻ Keberdayaan Lembaga Lokal/Adat (KLL) Keberdayaan lembaga lokal/adat
dinilai berdasarkan berperan atau tidaknya lembaga lokal dalam mendorong
kegiatan pengelolaan DAS.
☻ Ketergantungan Masyarakat Pada Pemerintah (KMP) mengidentifikasi
kelompok-kelompok masyarakat/individu yang terlibat dalam kegiatan
pengelolaan DAS. Jika masyarakat dalam melaksanakan kegiatan pengelolaan
DAS (seperti pembuatan HR, AF, Terasering, dll) masih tergantung pada dana
dari pemerintah.
11. ☻ KISS (Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi, Sinergis) ada tidaknya
terjadi tingkat konflik antar jenis lembaga terhadap kegiatannya dalam
pengelolaan DAS.
☻ Kegiatan Usaha Bersama (KUB) diketahui dari perkembangan
lembaga-lembaga masyarakat dalam kegiatan usaha bersama terkait
kegiatan ekonomi masyarakat serta diketahuinya fungsi dan manfaat
bagi masyarakat di DAS.
12. No Klasisfikasi Nilai Kelas Skor No Klasisfikasi Nilai Kelas Skor
1 KI Ada Baik 1 6 PL Meningkat Baik 1
Tidak ada Jelek 5 Stabil Sedang 3
2 PM (% Kehadiran) > 70 Baik 1 Menurun Jelek 5
40 – 70 Sedang 3 7 JL ada Baik 1
< 40 Jelek 5 sebagian ada Sedang 3
3 TP < 1 Baik 1 Tidak ada Jelek 5
"1 - 2 Sedang 3 8 KLL Berperan Baik 1
> 2 Jelek 5 Sebagian berperan Sedang 3
4 LQ < 0,5 Baik 1 Kurang berperan Jelek 5
0,5 – 1 Sedang 3 9 KMP Ketergantungan Rendah Baik 1
> 1 Jelek 5 Ketergantungan Sedang Sedang 3
5 TD >5 x Garis Kemiskinan Baik 1 Sangat Tergantung Jelek 5
2–4 x Garis Kemiskinan Sedang 3 10 KISS Rendah Baik 1
< Garis Kemiskinan Jelek 5 Sedang (sebagian konflik) Sedang 3
Tinggi (banyak konfiK) Jelek 5
11 KUB Berkembang (ada & aktif) Baik 1
Tetap (ada kuarng aktif) Sedang 3
Klasifikasi Nilai Dan Skor Monev DAS
13. Kerangka Pendekatan Monev Sosial, ekonomi dan kelembagaan DAS Prafi
MONITORING DAN EVALUASI
DAS ARUI DAN DAS PRAFI
SOSIAL EKONOMI KELEMBAGAAN
KI
PM
TP
LQ
TD
PL
JL
KLL
KMP
KISS
KUB
KARAKTERISTIK SOSIAL, EKONOMI DAN
KELEMBAGAAN DAS
REKOMENDASI UNTUK ALTERNATIF
PROGRAM/PERENCANAAN PENGELOLAAN DAS
14. HASIL MOVEV
2 kampung atau 100% kampung yang telah melakukan
penanaman dengan jenis tanaman tahunan
1 kampung/ (50 %) yang telah melakukan kegiatan
Penghijauan
Nilai Kepedulian Individu (KI) di DAS Prafi adalah kelas
Baik dengan skor 1 (satu).
Kepedulian Individu (KI)
No Nama Kampung
Jumlah
Responden
Jenis Penanaman
Tanaman
Tahunan
Penghijauan Reboisasi
1 Duwin 20 Orang Ada Ada -
2 Imboisrati 10 Orang Ada - -
15. Persentase kehadiran warga kegiatan tersebut rata-rata baik (> 70%).
Nilai Partisipasi Masyarakat (PM) di DAS Prafi adalah kelas Baik
dengan skor 1 (satu).
Partisipasi Masyarakat (PM)
No
Nama
Kampung
Jumlah
Responden
Partisipasi per-Jenis Kegiatan
Vegetatif /
(Penghijauan/
Reboisasi)
Pembangunan
Bangunan
Konservasi
Tanah
1 Duwin 20 Orang Ada Ada
2 Imboisrati 10 Orang Tidak Ada Tidak Ada
16. Kepadatan Penduduk per Kampung di SubDAS Prafi
Tekanan Penduduk (TP)
No Distrik / Kampung Jumlah
Penduduk
(Jiwa)
Luas
Wilayah
(Km²)
Kepadatan
Penduduk
(Jiwa/Km²)
Distrik Warmare
1 Dindey 524 23,57 22,23
2 Indisey 547 120,05 4,56
3 Hingk 170 60,65 2,80
4 Warmare 277 33,62 8,24
5 Nimbay 632 56,64 11,16
6 Meniy 239 18,66 12,81
7 Tanah Merah 336 37,62 8,93
8 Umcen 498 10,71 46,50
9 Subsay 129 11,54 11,18
10 Madrat 421 23,27 18,09
11 Snaimboy 218 23,03 9,47
12 Gueintuy 237 41,93 5,65
13 Ngungguen 1009 42,23 23,89
14 Sotea 155 33,26 4,66
15 Duwin 149 13,94 10,69
16 Ibuwau 256 7,66 33,42
17 Iboisrati 89 20,46 4,35
18 Sraindambey 185 19,32 9,58
JUMLAH : 6071 598,14 10,15
17. Luas Lahan Pertanian di SubDAS Prafi
Di Distrik Warmare
No Nama Distrik /
Kampung
Lahan Pertanian (hektar)
Perkebunan Sawah Ladang
Sawit Coklat
1 Distrik Warmare 4.798 345 151 1.225,80
18. Nilai f (persen petani thd. Jml. penduduk di DAS) = 0,35
Nilai Po (jumlah Penduduk pada waktu t=0) = 6071 jiwa
Nilai r (laju pertumbuhan penduduk per tahun) = 0,041
Nilai t (waktu, periode waktu hitungan) = 3 tahun
Nilai L (luas lahan pertanian di DAS) = 6519,5hektar
Nilai z (luas lahan minimal untuk hidup layak) = 0,31
Berdasarkan analisa tersebut di atas maka Nilai Tekanan Penduduk
(TP) terhadap lahan di DAS Prafi adalah kelas Baik dengan skor 1
(satu).
TP = z ƒ. Po.(1+r)t
L
= 0,31.0,35.6071(1+0,041)3
6519,5
= 0,11
19. 4. Ketergantungan Penduduk terhadap Lahan (LQ)
Jumlah tenaga kerja yang terlibat di sektor pertanian, serta jumlah total penduduk di wilayah yang
dimonitor
Jumlah Tenaga Produktif per Kampung/Distrik di SubDAS Prafi
Jumlah Tenaga Produktif yang terlibat di Sektor Pertanian dan Non Pertanian per
Kampung/Distrik di DAS Prafi.
No
Nama Distrik /
Kampung
Usia Produktif (Jiwa)
< 15 th 15 - 64 th > 64 th
1 Duwin 48 101 -
2 Iboisrati 31 58 -
JUMLAH : 79 159 -
No
Nama Distrik /
Kampung
Sektor Mata Pencaharian
(orang)
Pertanian
Non
Pertanian
Jumlah
1 Duwin 96 5 101
2 Iboisrati 57 1 58
JUMLAH : 153 6 159
20. Jumlah Tenaga Produktif yang terlibat di Sektor Pertanian dan Non Pertanian
per Distrik Warmare.
Nilai Ketergantungan Penduduk Terhadap Lahan (LQ) di DAS Prafi adalah
kelas Jelek dengan skor 5 (Lima)
No Nama Distrik / Kampung
Sektor Mata Pencaharian (orang)
Pertanian Non Pertanian Jumlah
1 Distrik Warmare 3571 439 4010
JUMLAH : 3571 439 4010
LQ = (Mi/M)/(Ri/R)
=(153/159)/ (3571/4010)
= 1,07
21. 5.Tingkat Pendapatan (TD)
Data hasil Komoditi Pertanian dan Pendapatan Rata-rata Per-KK per tahun di SubDAS Prafi
No
Nama Responden
(Responden per-
KK)
Luas Lahan
Garapan
Rata-rata
per-KK (ha)
Jenis
Komoditi
Pertanian
Periode
Panen
Hasil /
sekali
panen
Harga/
satuan (Rp.)
Pendapatan
Rata-rata per-
KK per-tahun
(Rp.)
1 Niko Indow 1 Klp Sawit 2x / thn 2 ton 800.000 20.080.000,-
Keladi 1x / bln 40 kg 20.000
Betatas 1x / bln 40 kg 20.000
2 Salomina Tomi 0,5 Durian 1x / thn 200 kg 50.000 17.200.000,-
Keladi 1x / bln 30 kg 20.000
3 Yohana Mandacan 0,5 Keladi 1x / bln 20 kg 20.000 19.600.000,-
Padi 2x / thn 0,5 ton 5.000.000
Betatas 1x/bln 20 kg 20.000
4 Yosina 0,5 Keladi 2x / bln 20 kg 20.000 14.400.000,-
Betatas 1x/bln 20 kg 20.000
5 Heri Mandacan 0,5 Keladi 1x / bln 30 kg 20.000 16.800.000,-
Betatas 1x/bln 40 kg 20.000
6 Agus Pikiow 0,5 Mentimun 6x/ Thn 50 kg 10.000 7.800.000,-
Labu 1x/ bln 40 kg 10.000
7 Yudas Indow 0,5 Durian 1x / thn 100 kg 50.000 9.800.000,-
Keladi 1x / bln 20 kg 20.000
8 Derek Pikiow 1 Keladi 1x / bln 20 kg 20.000 16.400.000,-
Labu 4x/ thn 40 kg 10.000
Durian 1x / thn 200 kg 50.000
9 Semi bikiow 1 Betatas 1x / bln 50 kg 20.000 14.000.000,-
Labu 4x / thn 50 kg 10.000
10 Matius Bikiauw 1 – 2 Keladi 1x / bln 50 kg 20.000 24.000.000,-
Betatas 1x / bln 20 kg 20.000
22. No
Nama Responden
(Responden per-KK)
Luas Lahan
Garapan Rata-
rata per-KK
(ha)
Jenis Komoditi
Pertanian
Periode
Panen
Hasil / sekali
panen
Harga/
satuan (Rp.)
Pendapatan Rata-
rata per-KK per-
tahun (Rp.)
1 Agustinus Indow 1 Keladi 1x /bln 15 kg 20.000 17.600.000,-
Jagung 2x / thn 2 karung 1.000.000
Padi 2x / thn 0,5 ton 10.000.000
2 Musa Wunngor 0,5 Keladi 2x / bln 20 kg 20.000 14.400.000,-
Betatas 1x/bln 20 kg 20.000
3 Yusak Wunggor 0,5 Keladi 1x / bln 20 kg 20.000 19.600.000,-
Padi 2x / thn 0,5 ton 10.000.000
Betatas 1x/bln 20 kg 20.000
4 Jokobus Bikiyow 0,5 Keladi 1x / bln 20 kg 20.000 14.400.000,-
Betatas 1x/bln 20 kg 20.000
5 Dolfimus Bikiyow 0,5 Keladi 1x / bln 20 kg 20.000 14.400.000,-
Betatas 1x/bln 20 kg 20.000
6 Bernad wonggor 0,5 Mentimun 4x / bln 50 kg 10.000 7.000.000,-
Pisang 1x/thn 10 tandan 500.000
7 Lasarus wonggor 0,5 Durian 1x / thn 1 ton 5.000.000 17.000.000,-
Keladi 1x / bln 50 kg 20.000
8 Agus ullo 1 Keladi 1x / bln 20 kg 20.000 16.400.000,-
Labu 4x/ thn 40 kg 10.000
Durian 1x / thn 200 kg 50.000
9 Obid Wonggor 1 Keladi 1x / bln 50 kg 20.000 24.000.000,-
Betatas 1x / bln 20 kg 20.000
10 Lewi Bikiyou 1 – 2 Keladi 6x / thn 100 kg 20.000 22.000.000,-
Pisang 1x/thn 20 tandan 500.000
23. Berdasarkan hasil monitoring terhadap Tingkat Pendapatan (TD)
sebagaimana diuraikan dalam Tabel di atas telah diperoleh hasil bahwa
pendapatan rata per KK per-tahun adalah Rp.16.344.000,- atau setara
dengan Rp. 1.362.000,- per-bulan. Dengan rata-rata jumlah anggota
per-KK sebanyak 4,2 jiwa maka nilai pendapatan penduduk di DAS
Prafi sebesar Rp. 324.285,- /kapita/bulan
Angka garis kemiskinan per Provinsi Papua Barat per maret 2012 adalah
Rp. 284.388,-
Nilai Tingkat Pendapatan (TD) terhadap lahan di DAS Prafi adalah kelas
Sedang dengan skor 3 (tiga).
24. 6. Produktifitas Lahan (PL)
Tingkat Produktifitas Beberapa Komoditi Hasil Pertanian di DAS Prafi
Selama 2 Tahun Terakhir
Berdasarkan analisa tersebut di atas maka Nilai Produktivitas Lahan (PL)
di SubDAS Prafi adalah kelas Baik dengan skor 1 (satu)
No. Jenis Produksi Warmare (Ton) Ket.
2008 2009
1 Ubi kayu 92 290 Meningkat
2 Jagung 5 17 Meningkat
3 Sawah / Padi 142 26 Turun
4 Keladi / Talas - 207 Meningkat
5 Padi Ladang 975 278 Turun
25. Jasa Lingkungan (JL) dalam DAS seperti air, wisata alam, iklim mikro, dan fungsi waduk
dimonitor melalui ada/tidaknya biaya internalitas, eksternalitas, atau pengelolaan bersama
(cost sharing),
Pemanfaatan Jasa Lingkungan di SubDAS Prafi
Berdasarkan analisa tersebut di atas maka Nilai Tingkat Kontribusi Jasa
Lingkungan (JL) di DAS SubPrafi adalah kelas Sedang dengan skor 3 (tiga).
7. Jasa Lingkungan (JL)
No
Nama
Kampung
Pemanfaatan Jasa Lingkungan
Tingkat Kontribusi Jasa
Lingkungan
Wisata
Alam
Waduk Lainnya Ada
Sebagian
Ada
Tidak
Ada
1 Duwin - - Ada
Bendungan
- v -
2 Iboisrati - - Mata Air - - v
26. Keberdayaan lembaga Lokal/Adat (KLL)
– Hampir seluruh wilayah di DAS Prafi secara umum diakui sebagai wilayah adat, yang terbagi
menjadi beberapa kepemilikan (klen). Berdasarkan kepemilikan tersebut masing-masing klen
memiliki kepala suku yang memimpin lembaga masyarakat adat yang telah mereka bentuk
sendiri.
– Peran lembaga masyarakat adat terhadap program pemerintah pada umumnya sebatas pada
fungsi fasilitasi antara pemerintah dengan masyarakatnya sehingga diperoleh
kesepakatan/pengakuan/ijin pelaksanaan program di wilayah adat serta kegiatan/program
tersebut dapat diterima masyarakat dan bisa terlaksana sesuai tujuan yang diharapkan.
– Adanya tradisi kompensasi sebagai prasyarat dimulainya suatu kegiatan/program, hal tersebut
mengakibatkan peran lembaga masyarakat adat semakin sentral, sehingga tingkat
keberadaannya akan semakin berperan, khususnya dalam proses penyelesaian
konflik/permasalahan dengan masyarakat.
* DAS Prafi merupakan wilayah adat, dengan peran lembaga masyarakat adat
yang cukup sentral, khususnya dalam proses penyelesaian konflik/
Permasalahan antara masyarakat dengan program/kebijakan pemerintah
* Nilai Tingkat Keberdayaan Lembaga Lokal/Adat (KLL) di DAS Prafi adalah
sebagian berperan (kelas Sedang) dengan skor 3 (tiga
27. – Kampung Duwin masih tergantung pada bantuan atau stimulan
dari pemerintah dengan bantuan pembuatan model hutan rakyat
dan DAS Terpadu.
– Kegiatan yang dilaksanakan secara swadaya/swadana dalam
pengelolaan DAS belum ada..
Ketergantungan Masyarakat Pada Pemerintah (KMP)
Dari hasil di atas :
- Bahwa sebagian besar masyarakat di SubDAS Prafi masih sangat tergantung dengan
adanya stimulan dari pemerintah di dalam melakukan kegiatan pengelolaan DAS.
- Nilai Tingkat Ketergantungan Masyarakat pada Pemerintah (KMP) di DAS Prafi
adalah sangat tergantung ( kelas Jelek) dengan skor 5 (lima)
28. KISS (Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi, Sinergi)
• Kegiatan koordinasi oleh beberapa lembaga/institusi pemerintah
hampir seluruhnya bersifat sosialisasi dan penyuluhan. Seperti : Dinas
Perikanan, pemberian bantuan bibit ikan.
• Berdasarkan hasil pengumpulan data maka KISS pada daerah yang dimonitor
belum dapat berjalan dikarenakan keberadaan lembaga yang memang belum
banyak dan kurang aktif, sehingga tingkat konflik antar lembaga juga rendah
atau hampir dipastikan tidak ada.
Belum adanya kegiatan yang terintegrasi maka tingkat konflik antar
stakholder juga belum dapat diketahui, sehingga kepentingan masing-
masing stakeholder dapat diasumsikan telah berjalan sesuai tupoksinya
masing-masing
Nilai Tingkat KISS (koordinasi, integrasi, sinkronisasi, sinergi) di
SubDAS Prafi adalah Rendah (kelas Baik) dengan skor 1 (satu).
29. • Kampung Duwin dan Iboisrati hanya memiliki Kegiatan Usaha
Bersama (KUB) dalam bentuk Gotong-royong. Kegiatan usaha
bersama tersebut kadang-kadang dilakukan dalam acara adat atau
dalam acara resmi tertentu.
1
Kegiatan Usaha Bersama (KUB)
Nilai Tingkat Perkembangan Kegiatan Usaha Bersama (KUB)
di DAS Prafi adalah Belum berkembang (kelas Jelek) dengan
skor 5 (lima).
30. KESIMPULAN
Monitoring dan Evaluasi terhadap Kondisi Sosial Ekonomi
dan Kelembagaan Daerah Aliran Sungai di SubDAS Prafi
dilakukan dengan teknik stratified random sampling
berdasarkan jumlah kepemilikan lahan dan kelompok kerja
pada Kampung Duwin dan Kampung Ibisrati di Distrik
Warmare.
Jumlah Penduduk di SubDAS Prafi di Distrik Warmare
sebanyak 6071 jiwa, dengan laju pertumbuhan penduduk
sebesar 4,1% per tahun.
Pendapatan rata-rata per KK per-tahun adalah
Rp.16.344.000,- atau setara dengan Rp. 1.362.000,- per-
bulan. Dengan rata-rata jumlah anggota per-KK sebanyak
4,2 jiwa maka nilai pendapatan penduduk di SubDAS Prafi
sebesar Rp. 324.285,- /kapita/bulan.
31. Berdasarkan hasil evaluasi maka bobot dan skor dari masing-masing terhadap
parameter Kinerja DAS indikator Sosial, Ekonomi, dan Kelembagaan dapat
disimpulkan sebagai berikut :
INDIKATOR/PARAMETER
BOBOT Nilai
Tertimbang
% % % Skor
B. DTA 50
2. Sosial 10
h). Kepedulian Individu (KI) 3 1 0,06
i). Partisipasi Masyarakat (PM) 3 1 0,06
j). Tekanan Penduduk (TP) 4 1 0,08
3. Ekonomi 10
k). Ketergantungan Terhadap Lahan (LQ) 4 3 0,24
l). Tingkat Pendapatan (TD) 2 3 0,12
m). Produktivitas Lahan (PL) 2 1 0,04
n). Jasa Lingkungan (JL) 2 3 0,12
4. Kelembagaan 10
k). Keberdayaan Lembaga Lokal (KLL)
2 3 0,12
l). Ketergantungan Masyarakat pada
Pemerintah (KMP)
2 5 0,20
m). KISS 4 1 0,08
n). Kegiatan Usaha Bersama (KUB) 2 5 0,20
Jumlah Sosial, Ekonomi, Kelembagaan 30 30 - 1,32
32. Berdasarkan tabel di atas, jumlah nilai tertimbang kinerja
SubDAS Prafi untuk indikator Sosial, Ekonomi dan
Kelembagaan sebesar 1,32. Nilai tersebut masih berada
dalam katagori baik.
Indikator yang paling berpengaruh di SubDAS Prafi adalah
indikator ketergantungan terhadap lahan, indikator
Ketergantungan Masyarakat thd Pemerintah (KMP), serta
Kegiatan Usaha Bersama (KUB) hal tersebut dikarenakan
mata pencaharian penduduk di SubDAS Prafi > 90 %
adalah petani yang notabene sangat tergantung dengan
lahan, serta belum berkembangnya Kegiatan Usaha
Bersama di sebagian besar Kampung di SubDAS Prafi.