4. Tabel periodik unsur-unsur kimia adalah tampilan
unsur-unsur kimia dalam bentuk tabel. Unsur-unsur
tersebut diatur berdasarkan struktur elektronnya
sehingga sifat kimia unsur-unsur tersebut berubah-ubah
secara teratur sepanjang tabel. Setiap unsur
didaftarkan berdasarkan nomor atom dan lambang
unsurnya
Pengertian Tabel
Periodik
5. Jumlah kulit elektron yang dimiliki sebuah atom menentukan periode atom tersebut. Setiap kulit
memiliki beberapa subkulit, yang terisi menurut urutan berikut ini, seiring dengan bertambahnya
nomor atom:
1s
2s 2p
3s 3p
4s 3d 4p
5s 4d 5p
6s 4f 5d 6p
7s 5f 6d 7p
8s 5g 6f 7d 8p
...
Penjelasan struktur tabel
periodik
Berdasarkan hal inilah struktur tabel disusun. Karena elektron terluar menentukan sifat kimia suatu
unsur, unsur-unsur yang segolongan umumnya mempunyai sifat kimia yang mirip. Unsur-unsur
segolongan yang berdekatan mempunyai sifat fisika yang mirip, meskipun massa mereka jauh
berbeda. Unsur-unsur seperiode yang berdekatan mempunyai massa yang hampir sama, tetapi sifat
yang berbeda.
6. Periode
Baris dalam tabel periodik disebut periode. Walaupun
golongan adalah cara yang paling umum untuk mengklasifikasi
unsur, ada beberapa bagian di tabel unsur yang kecenderungan
sifatnya secara horisontal dan kesamaan sifatnya lebih penting
dan mencolok daripada kecenderungan vertikal. Fenomena ini
terjadi di blok-d (atau "logam transisi"), dan terutama blok-f,
dimana lantinida dan aktinida menunjukan sifat berurutan
yang sangat mencolok.
7. Golongan
Kolom dalam tabel periodik disebut golongan. Ada 18 golongan dalam
tabel periodik baku. Unsur-unsur yang segolongan mempunyai konfigurasi elektron
valensi yang mirip, sehingga mempunyai sifat yang mirip pula. Ada tiga sistem
pemberian nomor golongan. Sistem pertama memakai angka Arab dan dua sistem
lainnya memakai angka Romawi. Nama dengan angka Romawi adalah nama
golongan yang asli tradisional. Nama dengan angka Arab adalah sistem tatanama
baru yang disarankan oleh International Union of Pure and Applied Chemistry
(IUPAC). Sistem penamaan tersebut dikembangkan untuk menggantikan kedua
sistem lama yang menggunakan angka Romawi karena kedua sistem tersebut
membingungkan, menggunakan satu nama untuk beberapa hal yang berbeda.
Golongan bisa dianggap sebagai cara yang paling penting dari
mengklasifikasi unsur. Pada beberapa golongan, unsur-unsurnya ada yang sangat
mirip sifatnya dan memiliki kecenderungan sifat yang jelas jika ditelusuri menurun di
dalam kolom. Golongan-golongan ini sering diberi nama umum (tak sistematis)
sebagai contoh: logam alkali, logam alkali tanah, halogen, khalkogen, dan gas mulia.
Beberapa golongan lainnya dalam tabel tidak menampilkan sebanyak persamaan
maupun kecenderungan sifat secara vertikal (sebagai contoh Kelompok 14 dan 15),
golongan ini tidak memiliki nama umum.
8. Kegunaan sistem
periodik
Kegunaan sistem periodik adalah untuk memprediksi harga bilangan
oksidasi, diantaranya:
1. Nomor golongan unsur, baik dari unsur utama atau unsur transisi yang
menyatakan bahwa bilangan oksidasi tertinggi akan dapat dicapai oleh
unsur tersebut. Kondisi ini juga berlaku untuk unsur logam maupun unsur
non logam.
2. Untuk mengetahui bilangan oksidasi terendah yang bisa dicapai oleh
suatu unsur non logam yaitu dengan mengurangi nomor golongan dengan
delapan. Sedangkan unsur logam memiliki bilangan oksidasi terendah
sebesar nol. Kondisi tersebut disebabkan oleh unsur logam yang tidak
mungkin memiliki bilangan oksidasi negatif.
9. Sifat-Sifat Periodik Unsur
Sifat-sifat periodik unsur adalah sifat-sifat yang ada hubunganya dengan letak
unsur pada sistem periodik. Sifat-sifat tersebut berubah dan berulang secara periodik sesuai
dengan perubahan nomor atom dan konfigurasi elektron.
1. Jari-jari atom
Jari-jari atom merupakan jarak elaktron terluar ke inti atom dan menunjukan
ukuran suatu atom. Jari-jari atom sukar diukur sehingga pengukuran jari-jari atom dilakukan
dengan cara mengukur jarak inti antar dua atom yang berikatan sesamanya.
2. Energi ionisasi
Energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron dari suatu atom di namakan
energi ionisasi.
• Unsur-unsur yang segolongan : energi ionisasi makin ke bawah makin kecil, karena
elektron terluar akin jauh dari inti (gaya tarik inti makin lemah), sehingga elektron
terluar makin mudah di lepaskan.
• Unsur-unsur yan seperiode : energi ionisai pada umumnya makin ke kanan makin besar,
karena makin ke kanan gaya tarik inti makin kuat.
Kekecualian :
Unsur-unsur golongan II A memiliki energi ionisasi yang lebih besar dari pada golongan III A,
dan energi ionisasi golongan V A lebih besar dari pada golongan VI A.
10. Next
3. Keelektronegatifan
Kelektronegatifan adalah kemampuan suatu atom untuk menarik elektron dari atom
lain. Faktor yang mempengaruhi keelektronegatifan adalah gaya tarik dari inti terhadap
elektron dan jari-jari atom.
• Unsur-unsur yang segolongan : keelektronegatifan makin ke bawah makin kecil, karena
gaya taik-menarik inti makin lemah. Unsur-unsur bagian bawah dalam sistem periodik
cenderung melepaskan elektron.
• Unsur-unsur yang seperiode : keelektronegatifan makin kekanan makin
besar.keelektronegatifan terbesar pada setiap periode dimiliki oleh golongan VII A (unsur-unsur
halogen). Harga kelektronegatifan terbesar terdapat pada flour (F) yakni 4,0, dan
harga terkecil terdapat pada fransium (Fr) yakni 0,7.
4. Sifat Logam
Sifat-sifat unsur logam yang spesifik, antara lain : mengkilap, menghantarkan panas
dan listrik, dapat ditempa menjadi lempengan tipis, serta dapat ditentangkan menjadi kawat /
kabel panjang. Sifat-sifat logam tersebut diatas yang membedakan dengan unsur-unsur bukan
logam. Sifat-sifat logam, dalam sistem periodik makin kebawah makin bertambah, dan makin
ke kanan makin berkurang.
11. Next
5. Kereaktifan
Reaktif artinya mudah bereaksi. Unsur-unsur logam pada system
periodik, makin ke bawah makin reaktif, karena makin mudah melepaskan
elektron. Unsur-unsur bukan logam pada sistem periodik, makin ke bawah
makin kurang reakatif, karena makin sukar menangkap electron.
Kereaktifan suatu unsur bergantung pada kecenderungannya melepas atau
menarik elektron. Jadi, unsur logam yang paling reatif adalah golongan VIIA
(halogen). Dari kiri ke kanan dalam satu periode, mula-mula kereaktifan
menurun kemudian bertambah hingga golongan VIIA. Golongan VIIA tidak
rekatif. Kecenderungan berbagai sifat periodik unsur-unsur periode ketiga
diberikan pada gambar di bawah ini
6. Afinitas Elektron
Afinitas elektron ialah energi yang dibebaskan atau yang diserap
apabila suatu atom menerima elektron. Makin negative nilai afinitas elektron
berarti makin besar kecenderungan menyerap elktron.