SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
ANALISIS HIDROLIKA LUMPUR PEMBORAN
PADA PEMBORAN GEOTHERMAL SUMUR LMB
X.X TRAYEK PAHAT 26”(INCHI) RIG N110
MI/18 PT. PERTAMINA DRILLING SERVICE
INDONESIA ONSHORE DRILLING AREA
SUMBAGSEL
Rumusan Masalah
Tujuan dan Manfaat
Isi dan Pembahasan
Penutup
Latar belakang
Sistem hidrolika lumpur memiliki peranan yang penting terutama dalam proses
pembersihan serbuk bor (cutting) di dasar sumur dan pengangkatan cutting ke permukaan saat proses
pemboran berlangsung. Dalam hal hidrollka pahat lumpur pemboran yang keluar dan nozzle dengan
kecepatan tinggi membantu pahat menembus batuan serta mengkondisikan dasar lubang agar benar-
benar bersih dan tidak terjadi penggerusan ulang cutting (regrinding) atau menempelnya cutting pada
mata bor atau pahat (bit balling Kegagalan hidrolika lumpur pemboran dalam meningkatkan efisiensi
pembersihan lubang bor dapat menurunkan laju penembusan atau rate ofpenetration (ROP), selain itu
turbulensi aliran di annulus dapat menimbulkan atau menyebabkan pengikisan dan runtuhnya dinding
lubang bor.
Perencanaan hidrolika lumpur harus dilakukan dengan tepat. Perencanaan hidrolika lumpur
berdasarkan pada kapasitas pompa sebagai pemberi tekanan dan daya pompa yang dibutuhkan dalam
mensirkulasikan lumpur pemboran, sehingga pengangkatan dan pembersihan cutting dapat berjalan
optimum. Cutting yang mengendap di lubang bor dapat juga dapat menyebabkan terjepitnya pipa
pemboran (stuck pipe), overpull meningkat, menyebabkan rate of penetration (ROP) menjadi rendah
dan kegagalan pada primary cementing karena aliran semen tersumbat akibat banyaknya cutting yang
mengendap.
Parameter-parameter yang akan dianalisa untuk mengetahui keberhasilan pengangkatan
cutting pada suatu sumur dalam operasl pemboran adalah menghitung nilai Cutting Transport Ratio (Ft)
dan Cutting Concentration (Ca) yang memiliki nilai acuan sebagai patokan keberhasilan parameter
tersebut Analisa dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan sistem hidrolika lumpur dalam proses
pemboran yang sedang berlangsung sudah baik atau belum dengan menggunakan data-data aktual
saat proses pemboran berlangsung.
Hidrolika pahat juga mempengaruhi efektif atau tidaknya pembersihan dasar lubang bor. Parameter
hidrolika pahat antara lain tekanan pada pahat, Hydraulic Horse Power, Jet velocity, Area Nozzle dan
Impact force.
• Dalam melakukan penyusunan Tugas Akhir ini
Penulis membatasi permasalahan mengenai
hirolika lumpur pemboran hanya seputar
parameter yang berhubungan dengan hidrolika
lumpur (tidak membahas perhitungan optimasi
secara terperinci). Dalam hal ini analisis
perhitungan dilakukan di kedalaman ± 348
meter pada trayek kedua (bit 26” inch) pada
pemboran panas bumi (geothermal) sumur
LMB X.X.
Tujuan
• Menghitung kecepatan dan menentukan
jenis atau pola aliran lumpur.
• Menghitung kehilangan tekanan (pressure
losses) pada sistem sirkulasi pemboran.
• Menghitung hidrolika pahat (bit hydraulic).
• Menghitung parameter kebersihan lubang
bor atau keberhasilan pengangkatan
cutting (lifting capacity).
Manfaat
• Bagi Perusahaan : Hasil analisa dan
penelitian yang dilakukan selama Tugas
Akhir dapat menjadi bahan
referensi/masukan bagi perusahaan.
• Bagi Mahaswa Mahasiswa dapat
mengetahui secara lebih mendalam tentang
parameter hidrolika lumpur.
• Bagi Almamater : Sebagai tambahan
referensi mengenai pemboran khususnya
studi mengenai hidrolika lumpur.
Pemboran panas bumi (geothermal) merupakan pemboran
yang bertujuan untuk mencari energi panas bumi guna memenuhi
kebutuhan uap sebagai sumber utama pembangk listrik tenaga panas
bumi dengan cara membor lapisan tanah atau membuat lubang
menggunakan peralatan pemboran yang sama dengan pemboran
migas untuk menjangkau sumber deposit air panas yang memillki
kisaran temperatur 240-260 °C. Secara umum desain sumur pemboran
geothermal sama dengan pemboran migas hanya saja sumur
geothermal di desain berdiameter lebih besar dan sumur migas guna
memenuhi kebutuhan produksi air panas yang besar. Sumur
geothermal sering disebut sebagai sumur big hole well karena ukuran
diameternya tersebut.
LUMPUR PEMBORAN
dapat didefinisikan sebagai semua jenis
fluida baik cairan,calran berbusa (foam) atau udara
bertekanan yang dipergunakan untuk membantu
operasi pemboran, dengan demikian pemboran
dapat berjalan dengan lancar. Lumpur pemboran
yang digunakan sekarang pada mulanya berasal
dan pengembangan penggunaan air untuk
mengangkat cutting. Kemudian dengan
berkembangnya teknologi pemboran, bahan-bahan
lain mulai digunakan untuk mendapatkan
karakteristik lumpur yang diinginkan dan memiliki
fungsi yang lebih baik.
FUNGSI LUMPUR PEMBORAN
Pengangkatan serpih bor (cuttling removal)
Mendinginkan dan melumasi pahat (bit)
Membersihkan dasar lubang (bottom hole cleaning)
Melindungi dinding lubang supaya stabil
Menjaga atau mengimbangi tekanan formasi
Menahan cutting dan padatan lainnya jika sirkulasi dihentikan
Sebagai media logging atau evaluasi formasi
Menunjang (support) berat dan rangkaian bor dan selubung
Menghantarkan daya hidrolika ke pahat (bit)
Mencegah dan menghambat laju korosi
Menggerakkan down hole drilling motor
Komponen dasar pemboran
Fasa
cair
Reactive
solid
Inert solid
Additive
Densitas
Rheology
Filtration Loss
Sand Content
Hidrolika lumpur pemboran
Sifat Aliran Lumpur Pemboran
Jenis-jenis Fluida Pemboran
Kecepatan Alir Lumpur Pemboran
Kehilangan Tekanan Pada Sistem Sirkulasi
Hidrolika Pada Pahat(Bit)
Analisa Pengangkatan Serbuk Bor (Lifting Capacity)
Data pemboran dan lumpur trayek 26”(inchi)
Data pompa yang digunakan
Keterangan
NATIONAL 10 P-130
Pompa 1 Pompa 2 Pompa 3
Ukuran liner (inchi) 6 ¾” 6 3/4” 6 3/4”
Stroke (inchi) 10” 10” 10”
Effisiensi (%) 95 % 95 % 95 %
SPM saat operasi 112 0 113
GPM maksimal 651 651 651
Tekanan maksimal
(Psi)
3085 3085 3085
Tekanan saat
operasi
1789 psi
KESIMPULAN
• Lumpur pemboran sangat berperan penting dalam proses
pemboran
• Lumpur pemboran memiliki fungsi yaitu; Pengangkatan
serpih bor (cuttling removal),Mendinginkan dan melumasi
pahat (bit),Membersihkan dasar lubang (bottom hole
cleaning),Melindungi dinding lubang supaya
stabil,Menjaga atau mengimbangi tekanan
formasi,Menahan cutting dan padatan lainnya jika
sirkulasi dihentikan,Sebagai media logging atau evaluasi
formasi,Menunjang (support) berat dan rangkaian bor dan
selubung,Menghantarkan daya hidrolika ke pahat
(bit),Mencegah dan menghambat laju
korosi,Menggerakkan down hole drilling motor
• Pemboran memiliki sifat penting yaitu
Densitas,Rheology,Filtration loss dan sand content
Slide T.A

More Related Content

Similar to Slide T.A

228943048-Lumpur-Pemboran.pdf
228943048-Lumpur-Pemboran.pdf228943048-Lumpur-Pemboran.pdf
228943048-Lumpur-Pemboran.pdfNaniaGustri
 
PPT ANALISA NODAL PERSIAPAN TA GILANG PERSADA.pptx
PPT ANALISA NODAL PERSIAPAN TA GILANG PERSADA.pptxPPT ANALISA NODAL PERSIAPAN TA GILANG PERSADA.pptx
PPT ANALISA NODAL PERSIAPAN TA GILANG PERSADA.pptxSekriyutei
 
PERENCANAAN_SUMUR_BOR_PNPM.pptx
PERENCANAAN_SUMUR_BOR_PNPM.pptxPERENCANAAN_SUMUR_BOR_PNPM.pptx
PERENCANAAN_SUMUR_BOR_PNPM.pptxClanaOne
 
PENYALIRAN TAMBANG - PERTEMUAN (ground water control)
PENYALIRAN TAMBANG - PERTEMUAN  (ground water control)PENYALIRAN TAMBANG - PERTEMUAN  (ground water control)
PENYALIRAN TAMBANG - PERTEMUAN (ground water control)ssuser99d91c1
 
Ppt peralatan tambang
Ppt peralatan tambangPpt peralatan tambang
Ppt peralatan tambangChristie N
 
Jenis parit on construction
Jenis parit on construction Jenis parit on construction
Jenis parit on construction Catim Bintara
 
PERSENTASE_(alat dan kapasitas produksi alat).ppt
PERSENTASE_(alat dan kapasitas produksi alat).pptPERSENTASE_(alat dan kapasitas produksi alat).ppt
PERSENTASE_(alat dan kapasitas produksi alat).pptnail40
 
PPT_Modul_Daring_KB_3_Teknik_Pemboran.pptx
PPT_Modul_Daring_KB_3_Teknik_Pemboran.pptxPPT_Modul_Daring_KB_3_Teknik_Pemboran.pptx
PPT_Modul_Daring_KB_3_Teknik_Pemboran.pptxHaryadi49
 
Laporan 1 Prak Penfor_Kumala Galuh Haiva_024.pdf
Laporan 1 Prak Penfor_Kumala Galuh Haiva_024.pdfLaporan 1 Prak Penfor_Kumala Galuh Haiva_024.pdf
Laporan 1 Prak Penfor_Kumala Galuh Haiva_024.pdfKumalagaluh
 
PPT_Modul_Daring_KB_3_Teknik_Pemboran.pptx
PPT_Modul_Daring_KB_3_Teknik_Pemboran.pptxPPT_Modul_Daring_KB_3_Teknik_Pemboran.pptx
PPT_Modul_Daring_KB_3_Teknik_Pemboran.pptxrahmawatipebrianata
 
1a0df_Spesifikasi_Perkerasan_Tasripin_Balai_Jogja.pptx
1a0df_Spesifikasi_Perkerasan_Tasripin_Balai_Jogja.pptx1a0df_Spesifikasi_Perkerasan_Tasripin_Balai_Jogja.pptx
1a0df_Spesifikasi_Perkerasan_Tasripin_Balai_Jogja.pptxHidayatNm1
 
ba4cb_Modul_2__SURVAI_LAPANGAN__99_hal_ (1).ppt
ba4cb_Modul_2__SURVAI_LAPANGAN__99_hal_ (1).pptba4cb_Modul_2__SURVAI_LAPANGAN__99_hal_ (1).ppt
ba4cb_Modul_2__SURVAI_LAPANGAN__99_hal_ (1).pptmektanugj
 
Ba4cb modul 2__survai_lapangan__99_hal_
Ba4cb modul 2__survai_lapangan__99_hal_Ba4cb modul 2__survai_lapangan__99_hal_
Ba4cb modul 2__survai_lapangan__99_hal_ValentinoZergio
 
Dewatering pada pekerjaan sipil
Dewatering pada pekerjaan sipilDewatering pada pekerjaan sipil
Dewatering pada pekerjaan sipilagungtri07
 
Galian tanah dan batu proyek highrise building
Galian tanah dan batu proyek highrise buildingGalian tanah dan batu proyek highrise building
Galian tanah dan batu proyek highrise buildingHBieb Almospy
 
Analisa produktivitas alat berat bulldozer pada pembangunan jalan ruas lingka...
Analisa produktivitas alat berat bulldozer pada pembangunan jalan ruas lingka...Analisa produktivitas alat berat bulldozer pada pembangunan jalan ruas lingka...
Analisa produktivitas alat berat bulldozer pada pembangunan jalan ruas lingka...samuelsagala1
 

Similar to Slide T.A (20)

228943048-Lumpur-Pemboran.pdf
228943048-Lumpur-Pemboran.pdf228943048-Lumpur-Pemboran.pdf
228943048-Lumpur-Pemboran.pdf
 
PPT ANALISA NODAL PERSIAPAN TA GILANG PERSADA.pptx
PPT ANALISA NODAL PERSIAPAN TA GILANG PERSADA.pptxPPT ANALISA NODAL PERSIAPAN TA GILANG PERSADA.pptx
PPT ANALISA NODAL PERSIAPAN TA GILANG PERSADA.pptx
 
PERENCANAAN_SUMUR_BOR_PNPM.pptx
PERENCANAAN_SUMUR_BOR_PNPM.pptxPERENCANAAN_SUMUR_BOR_PNPM.pptx
PERENCANAAN_SUMUR_BOR_PNPM.pptx
 
PENYALIRAN TAMBANG - PERTEMUAN (ground water control)
PENYALIRAN TAMBANG - PERTEMUAN  (ground water control)PENYALIRAN TAMBANG - PERTEMUAN  (ground water control)
PENYALIRAN TAMBANG - PERTEMUAN (ground water control)
 
Basic Drilling Operation.pptx
Basic Drilling Operation.pptxBasic Drilling Operation.pptx
Basic Drilling Operation.pptx
 
208119724 rks-sumur-bor
208119724 rks-sumur-bor208119724 rks-sumur-bor
208119724 rks-sumur-bor
 
Ppt peralatan tambang
Ppt peralatan tambangPpt peralatan tambang
Ppt peralatan tambang
 
Komponen dan fungsi alatbor
Komponen dan fungsi alatborKomponen dan fungsi alatbor
Komponen dan fungsi alatbor
 
Jenis parit on construction
Jenis parit on construction Jenis parit on construction
Jenis parit on construction
 
PERSENTASE_(alat dan kapasitas produksi alat).ppt
PERSENTASE_(alat dan kapasitas produksi alat).pptPERSENTASE_(alat dan kapasitas produksi alat).ppt
PERSENTASE_(alat dan kapasitas produksi alat).ppt
 
PPT_Modul_Daring_KB_3_Teknik_Pemboran.pptx
PPT_Modul_Daring_KB_3_Teknik_Pemboran.pptxPPT_Modul_Daring_KB_3_Teknik_Pemboran.pptx
PPT_Modul_Daring_KB_3_Teknik_Pemboran.pptx
 
Laporan 1 Prak Penfor_Kumala Galuh Haiva_024.pdf
Laporan 1 Prak Penfor_Kumala Galuh Haiva_024.pdfLaporan 1 Prak Penfor_Kumala Galuh Haiva_024.pdf
Laporan 1 Prak Penfor_Kumala Galuh Haiva_024.pdf
 
Tanah
TanahTanah
Tanah
 
PPT_Modul_Daring_KB_3_Teknik_Pemboran.pptx
PPT_Modul_Daring_KB_3_Teknik_Pemboran.pptxPPT_Modul_Daring_KB_3_Teknik_Pemboran.pptx
PPT_Modul_Daring_KB_3_Teknik_Pemboran.pptx
 
1a0df_Spesifikasi_Perkerasan_Tasripin_Balai_Jogja.pptx
1a0df_Spesifikasi_Perkerasan_Tasripin_Balai_Jogja.pptx1a0df_Spesifikasi_Perkerasan_Tasripin_Balai_Jogja.pptx
1a0df_Spesifikasi_Perkerasan_Tasripin_Balai_Jogja.pptx
 
ba4cb_Modul_2__SURVAI_LAPANGAN__99_hal_ (1).ppt
ba4cb_Modul_2__SURVAI_LAPANGAN__99_hal_ (1).pptba4cb_Modul_2__SURVAI_LAPANGAN__99_hal_ (1).ppt
ba4cb_Modul_2__SURVAI_LAPANGAN__99_hal_ (1).ppt
 
Ba4cb modul 2__survai_lapangan__99_hal_
Ba4cb modul 2__survai_lapangan__99_hal_Ba4cb modul 2__survai_lapangan__99_hal_
Ba4cb modul 2__survai_lapangan__99_hal_
 
Dewatering pada pekerjaan sipil
Dewatering pada pekerjaan sipilDewatering pada pekerjaan sipil
Dewatering pada pekerjaan sipil
 
Galian tanah dan batu proyek highrise building
Galian tanah dan batu proyek highrise buildingGalian tanah dan batu proyek highrise building
Galian tanah dan batu proyek highrise building
 
Analisa produktivitas alat berat bulldozer pada pembangunan jalan ruas lingka...
Analisa produktivitas alat berat bulldozer pada pembangunan jalan ruas lingka...Analisa produktivitas alat berat bulldozer pada pembangunan jalan ruas lingka...
Analisa produktivitas alat berat bulldozer pada pembangunan jalan ruas lingka...
 

Recently uploaded

Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppttaniaalda710
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfihsan386426
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxarifyudianto3
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdfAnonymous6yIobha8QY
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfArvinThamsir1
 

Recently uploaded (9)

Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
 

Slide T.A

  • 1.
  • 2. ANALISIS HIDROLIKA LUMPUR PEMBORAN PADA PEMBORAN GEOTHERMAL SUMUR LMB X.X TRAYEK PAHAT 26”(INCHI) RIG N110 MI/18 PT. PERTAMINA DRILLING SERVICE INDONESIA ONSHORE DRILLING AREA SUMBAGSEL
  • 3. Rumusan Masalah Tujuan dan Manfaat Isi dan Pembahasan Penutup Latar belakang
  • 4. Sistem hidrolika lumpur memiliki peranan yang penting terutama dalam proses pembersihan serbuk bor (cutting) di dasar sumur dan pengangkatan cutting ke permukaan saat proses pemboran berlangsung. Dalam hal hidrollka pahat lumpur pemboran yang keluar dan nozzle dengan kecepatan tinggi membantu pahat menembus batuan serta mengkondisikan dasar lubang agar benar- benar bersih dan tidak terjadi penggerusan ulang cutting (regrinding) atau menempelnya cutting pada mata bor atau pahat (bit balling Kegagalan hidrolika lumpur pemboran dalam meningkatkan efisiensi pembersihan lubang bor dapat menurunkan laju penembusan atau rate ofpenetration (ROP), selain itu turbulensi aliran di annulus dapat menimbulkan atau menyebabkan pengikisan dan runtuhnya dinding lubang bor. Perencanaan hidrolika lumpur harus dilakukan dengan tepat. Perencanaan hidrolika lumpur berdasarkan pada kapasitas pompa sebagai pemberi tekanan dan daya pompa yang dibutuhkan dalam mensirkulasikan lumpur pemboran, sehingga pengangkatan dan pembersihan cutting dapat berjalan optimum. Cutting yang mengendap di lubang bor dapat juga dapat menyebabkan terjepitnya pipa pemboran (stuck pipe), overpull meningkat, menyebabkan rate of penetration (ROP) menjadi rendah dan kegagalan pada primary cementing karena aliran semen tersumbat akibat banyaknya cutting yang mengendap. Parameter-parameter yang akan dianalisa untuk mengetahui keberhasilan pengangkatan cutting pada suatu sumur dalam operasl pemboran adalah menghitung nilai Cutting Transport Ratio (Ft) dan Cutting Concentration (Ca) yang memiliki nilai acuan sebagai patokan keberhasilan parameter tersebut Analisa dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan sistem hidrolika lumpur dalam proses pemboran yang sedang berlangsung sudah baik atau belum dengan menggunakan data-data aktual saat proses pemboran berlangsung. Hidrolika pahat juga mempengaruhi efektif atau tidaknya pembersihan dasar lubang bor. Parameter hidrolika pahat antara lain tekanan pada pahat, Hydraulic Horse Power, Jet velocity, Area Nozzle dan Impact force.
  • 5. • Dalam melakukan penyusunan Tugas Akhir ini Penulis membatasi permasalahan mengenai hirolika lumpur pemboran hanya seputar parameter yang berhubungan dengan hidrolika lumpur (tidak membahas perhitungan optimasi secara terperinci). Dalam hal ini analisis perhitungan dilakukan di kedalaman ± 348 meter pada trayek kedua (bit 26” inch) pada pemboran panas bumi (geothermal) sumur LMB X.X.
  • 6. Tujuan • Menghitung kecepatan dan menentukan jenis atau pola aliran lumpur. • Menghitung kehilangan tekanan (pressure losses) pada sistem sirkulasi pemboran. • Menghitung hidrolika pahat (bit hydraulic). • Menghitung parameter kebersihan lubang bor atau keberhasilan pengangkatan cutting (lifting capacity).
  • 7. Manfaat • Bagi Perusahaan : Hasil analisa dan penelitian yang dilakukan selama Tugas Akhir dapat menjadi bahan referensi/masukan bagi perusahaan. • Bagi Mahaswa Mahasiswa dapat mengetahui secara lebih mendalam tentang parameter hidrolika lumpur. • Bagi Almamater : Sebagai tambahan referensi mengenai pemboran khususnya studi mengenai hidrolika lumpur.
  • 8. Pemboran panas bumi (geothermal) merupakan pemboran yang bertujuan untuk mencari energi panas bumi guna memenuhi kebutuhan uap sebagai sumber utama pembangk listrik tenaga panas bumi dengan cara membor lapisan tanah atau membuat lubang menggunakan peralatan pemboran yang sama dengan pemboran migas untuk menjangkau sumber deposit air panas yang memillki kisaran temperatur 240-260 °C. Secara umum desain sumur pemboran geothermal sama dengan pemboran migas hanya saja sumur geothermal di desain berdiameter lebih besar dan sumur migas guna memenuhi kebutuhan produksi air panas yang besar. Sumur geothermal sering disebut sebagai sumur big hole well karena ukuran diameternya tersebut.
  • 9. LUMPUR PEMBORAN dapat didefinisikan sebagai semua jenis fluida baik cairan,calran berbusa (foam) atau udara bertekanan yang dipergunakan untuk membantu operasi pemboran, dengan demikian pemboran dapat berjalan dengan lancar. Lumpur pemboran yang digunakan sekarang pada mulanya berasal dan pengembangan penggunaan air untuk mengangkat cutting. Kemudian dengan berkembangnya teknologi pemboran, bahan-bahan lain mulai digunakan untuk mendapatkan karakteristik lumpur yang diinginkan dan memiliki fungsi yang lebih baik.
  • 10. FUNGSI LUMPUR PEMBORAN Pengangkatan serpih bor (cuttling removal) Mendinginkan dan melumasi pahat (bit) Membersihkan dasar lubang (bottom hole cleaning) Melindungi dinding lubang supaya stabil Menjaga atau mengimbangi tekanan formasi Menahan cutting dan padatan lainnya jika sirkulasi dihentikan Sebagai media logging atau evaluasi formasi Menunjang (support) berat dan rangkaian bor dan selubung Menghantarkan daya hidrolika ke pahat (bit) Mencegah dan menghambat laju korosi Menggerakkan down hole drilling motor
  • 13. Hidrolika lumpur pemboran Sifat Aliran Lumpur Pemboran Jenis-jenis Fluida Pemboran Kecepatan Alir Lumpur Pemboran Kehilangan Tekanan Pada Sistem Sirkulasi Hidrolika Pada Pahat(Bit) Analisa Pengangkatan Serbuk Bor (Lifting Capacity)
  • 14. Data pemboran dan lumpur trayek 26”(inchi)
  • 15. Data pompa yang digunakan Keterangan NATIONAL 10 P-130 Pompa 1 Pompa 2 Pompa 3 Ukuran liner (inchi) 6 ¾” 6 3/4” 6 3/4” Stroke (inchi) 10” 10” 10” Effisiensi (%) 95 % 95 % 95 % SPM saat operasi 112 0 113 GPM maksimal 651 651 651 Tekanan maksimal (Psi) 3085 3085 3085 Tekanan saat operasi 1789 psi
  • 16. KESIMPULAN • Lumpur pemboran sangat berperan penting dalam proses pemboran • Lumpur pemboran memiliki fungsi yaitu; Pengangkatan serpih bor (cuttling removal),Mendinginkan dan melumasi pahat (bit),Membersihkan dasar lubang (bottom hole cleaning),Melindungi dinding lubang supaya stabil,Menjaga atau mengimbangi tekanan formasi,Menahan cutting dan padatan lainnya jika sirkulasi dihentikan,Sebagai media logging atau evaluasi formasi,Menunjang (support) berat dan rangkaian bor dan selubung,Menghantarkan daya hidrolika ke pahat (bit),Mencegah dan menghambat laju korosi,Menggerakkan down hole drilling motor • Pemboran memiliki sifat penting yaitu Densitas,Rheology,Filtration loss dan sand content