Portofolio Pelatihan Inhouse Inovasi Sigma Perkasa

PT. Inovasi Sigma Perkasa
‘2013’
Proposal
Training Program
‘2013’
Proposal
Training Program
‘2013’
Proposal
Training Program

III Training Program Proposal
KATA PENGANTAR
Mewujudkan sebuah Organisasi yang Berkinerja Tinggi (High Performing Organization)
merupakan hal yang diinginkan oleh manajemen perusahaan. Namun pada kenyataannya, hal
tersebut hanya dapat terwujud jika manajemen SDM dijalankan secara comprehensive. Bukan
hanya melalui upaya pembangunan sistem, namun juga melalui upaya membangun people
(people development).
PT. Inovasi Sigma Perkasa merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang
provider training and consultant. Program pelatihan inhouse mupun public training, kami
adakan guna mewujudkan High Performing Organization (HPO), yaitu upaya mewujudkan
organisasi berkinerja tinggi. Seluruh program pelatihan akan dipimpin oleh pakarnya masing-
masing yang sangat berpengalaman dalam bidangnya dan disampaikan secara interaktif serta
menarik. Hasil yang akan dicapai adalah seluruh peserta dapat mampu mengimplementasikan
seluruh materi yang disampaikan secara efektif di tempat kerja mereka masing-masing.
Kami sangat berharap kita dapat bekerja untuk mewujudkan upaya people development di
perusahaan Bapak/Ibu.
Salam hormat,
Asri Novita
Direktur
KATA PENGANTAR
Salam hormat,
Asri Novita
Direktur
KATA PENGANTAR
Salam hormat,
Asri Novita
Direktur

DAFTAR ISI
I. KATA PENGANTAR …………………………………………………………… i
II. DAFTAR ISI …………………………………………………………………… ii
III. MANAGERIAL SKILL …………………………………………………………… 1
3.1 Balanced Scorecard …………………………………………………… 2
3.2 Knowledge Management (Introduction) …………………………………… 3
3.3 Mentoring …………………………………………………………………… 4
3.4 Micro Motivation …………………………………………………………… 7
3.5 Pelatihan Purnabakti (Persiapan Pensiun) …………………………………… 8
3.6 Powerful Integrity ……………………………………………………........... 10
3.7 Public Speaking and Business Presentation Instantly …………………… 11
3.8 Service Excellent (Pelayanan Prima) …………………………………… 12
3.9 Using MBTI …………………………………………………………… 13
IV. FUNCTIONAL SKILL
A. Human Capital …………………………………………………………… 14
A.1 Advance General HR Management …………………………… 15
A.2 Assessor Assessment Center …………………………………… 16
A.3 DISC Certification …………………………………………………….. 22
A.4 Graphology Certification …………………………………………….. 24
B. Operation Management …………………………………………………… 27
B.1 Custom Audit (Audit Kepabean) …………………………… 28
B.2 Knowledge Management (Advanced) …………………………… 30
B.3 Effective Business Writing/ Report Writing Workshop………………… 32
B.4 Managing Business Projects Effectively …………………………… 33
B.5 Practical Project Management …………………………………… 34
B.6 SMART Project Management …………………………………… 35
B.7 Profitability Purchasing (Strategic Procurement) ………………… 36
B.8 SNI ISO 31000 (Risk Management) …………………………………… 37
B.9 Training ISO 17025- Laboratory Preparation for ISO/IEC 17025:2005 (SNI/IEC
17025:2008) Acreditation …………………………………………… 38
C. Information Technology …………………………………………………… 40
C.1 Knowledge Mapping …………………………………………………… 41
C.2 Decision Support System Application …………………………… 42
C.3 SNI ISO 27005 (Information Risk Management) ………………… 44
DAFTAR ISI
II. DAFTAR ISI …………………………………………………………………… ii
3.3 Mentoring …………………………………………………………………… 4
3.9 Using MBTI …………………………………………………………… 13
A. Human Capital …………………………………………………………… 14
17025:2008) Acreditation …………………………………………… 38
DAFTAR ISI
II. DAFTAR ISI …………………………………………………………………… ii
3.3 Mentoring …………………………………………………………………… 4
3.9 Using MBTI …………………………………………………………… 13
A. Human Capital …………………………………………………………… 14
17025:2008) Acreditation …………………………………………… 38

V. SPECIFIC INDUSTRY …………………………………………………… 46
A. Service Excellent for Hospital …………………………………………… 47
B. Funding Marketing Development for Bank …………………………… 49
VI. METODE PELATIHAN …………………………………………………… 51
VII. TEAM TRAINER …………………………………………………………… 52
VIII. CONTACT PERSON …………………………………………………………… 57
VII. TEAM TRAINER …………………………………………………………… 52
VII. TEAM TRAINER …………………………………………………………… 52

1 Training Program Proposal
Training
Managerial Skill

Balanced Scorecard
Sebagai Alat Eksekusi Strategi
Background:
Survey menyatakan bahwa 90% perusahaan gagal melaksanakan strategi perusahaan. Salah satu
faktornya adalah hanya 25% manager memperoleh insentif atas kinerjanya. Oleh karenanya
untuk mengatasi point no 3, diperlukan suatu sistem kinerja yang mengukur learning & growth,
business process innovation, customer oriented dan berorientasi hasil keuangan yang maximal.
Dengan adanya pengukuran BSC dan digunakan untuk memberikan insentif atas prestasi,
ini terbukti dan sudah diterapkan diperusahaan besar, dan sangat ampuh untuk meningkatkan
bottom-line maupun kepuasan pelanggan.
Berdasarkan data, juga terbukti bahwa perusahaan yang memiliki strategi akan lebih
bertahan (survive) dibanding perusahaan yang tak memiliki strategi dan tak memiliki Balanced
Scorecard.
Tujuan utama dari BSC untuk mengukur kinerja manajemen yang efektif dan membuat
karyawan lebih termotivasi untuk melakukan hasil yang maksimal karena akan berdampak
kepada insentif mereka.
Manfaat:
Merubah visi menjadi hasil
Manfaat untuk Eksekutif:
- Memaksimalkan kepuasan pelanggan
- Fokus pada hal-hal yang penting bagi
peningkatan kinerja perusahaan
- Unggul dalam bisnis proses perusahaan
- Sadar untuk meningkatkan motivasi dan
ketrampilan karyawan
Manfaat bagi Perusahaan:
- Menyelaraskan strategi dengan anggaran
dan rencana aksi
- Membuat keputusan yang lebih cepat &
lebih aman
- Membangun team work yang lebih kuat
- Mendorong perubahan organisasi
Sylabus
• Pengantar , Definisi dan Penemu BSc
• Manfaat & Metode / Tools BSC
• Jenis-Jenis Chart BSC dan Workshop
membuat BSc
• Jenis- Jenis Key Performance Indicator
• Jenis2 Risk
• Bagaimana Cara mengatasinya
• Proses Implementasi Balanced score
card
• Contoh-contoh kasus dan latihan BSc

KNOWLEDGE MANAGEMENT
Introduction
Background
Knowledge Management seperti sebuah “darah segar” bagi organisasi untuk membuat system
yang ada di dalam organisasi berjalan dengan lebih lancar dan lebih efektif. Seberapapun hebatnya system
yang dibangun di dalam organisasi, jika tidak dibarengi dengan adanya Knowledge Management dimana
melibatkan 3 faktor utama yaitu people, proses dan technology maka system yang dibangun akan sulit
untuk menghadapi kompetitor. Pengenalan Knowledge Management ini diberikan dalam 2 hari training
untuk memberikan wawasan kepada peserta sehingga bisa mengambil tindakan ataupun rencana yang
akan dilakukan untuk mengimplementasikan Knowledge Management di dalam organisasi.
Tujuan
Training atau Diklat ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan,dan sikap dalam
pemanfaatan Knowledge Management (KM) dalam mendukung tugas dan fungsi pada organisasi atau
unit masing-masing peserta. Setelah mengikuti kelas Pengenalan (Introduction) secara umum, peserta
dapat melanjutkan dengan mengikuti training/ workshop lanjutan dimana peserta akan melakukan proses
Implementasi KM secara lebih rinci dan mendalam.
Materi Training Pengenalan Knowledge Management untuk Organisasi.
Sessi 1: Pengantar Knowledge Management (KM)
• Latar belakang dan sejarah KM,
• Definisi-definisi dalam KM
• Era Knowledge Economy. Mengapa
organisasi perlu menerapkan KM? Manfaat
KM bagi organisasi.
• Konsep KM, Prinsip-prinsip KM
Sessi 2 : Analisa KM dalam Organisasi
• Konsep Organisasi Pembelajar
• Memahami tujuan Organisasi, serta strategi
Organisasi dalam mencapai tujuan tersebut
• Definisi KM dalam lingkup Organisasi
• Peran KM bagi Organisasi dalam
menjalankan Strategi
• Tantangan dalam penerapan KM dalam
organisasi
Sessi 3: Pengembangan KM bagi Organisasi
• Knowledge Assets pada Organisasi
• Pembahasan KM Framework
• Pembahasan Model KM bagi Organisasi
• Melakukan KM Assessment pada Organisasi
Sessi 4: Implementasi KM dalam Organisasi
• Langkah-langkah implementasi KM
• Strategi penerapan KM
Sessi 5: KM Roadmap
• Perencanaan proyek KM
• Pembuatan KM Implementation Roadmap
• Pengukuran implementasi KM

MENTORING TRAINING PROGRAM
(Training Program for Manager)
Background
 Manager adalah aset utama dalam organisasi untuk memimpin unit kerjanya mencapai
sasaran perusahaan. Manager sebagai pemimpin unit kerja dalam perusahaan, bertugas untuk
“make things happened”. Manager yang memiliki kompetensi memadai, akan dapat
membawa timnya mencapai produktifitas yang tinggi dan akan mencapai sasaran kerjanya
atau bahkan melebihi. Sebaliknya, bila dalam perusahaan terdapat manager yang tidak
kompeten dalam memimpin bawahannya, maka akan membawa produktifitas timnya turun
dan merupakan kerugian bagi perusahaan.
 Sangat kritikal bagi seluruh jajaran manager, untuk diberikan pelatihan yang memadai dan
tepat. Para manager harus memiliki kemampuan yang tinggi, dalam mengembangkan
kompetensi timnya, agar tercapai sasaran kerja dan produktifitas yang maksimal. Salah satu
cara adalah dengan melakukan mentoring yang efektif terhadp staf nya.
Training objective
 Peserta akan memperoleh pemahaman yang terstruktur atas peran sebagai seorang pemimpin,
dalam melakukan mentoring.
 Peserta akan memperoleh pembekalanf yang lengkap dan menyeluruh, sehingga akan akan
dapat secara mudah mengaplikasikannya.
 Peserta akan menjadi lebih percaya diri dalam melakukan mentoring di tempat kerja.
Training agenda
Day 1. Core Competences for Mentoring
 Sesi 1: Developing your leadership on
Mentoring
 Sesi 2: Understand your people
 Sesi 3: EQ and Mental Attitude for
Mentoring
 Sesi 4: Plan and preparing for Mentoring
Day 2. Practicing your Mentoring skill
 Sesi 1: Mentoring Technique
 Sesi 2: Mentoring Role Play
 Sesi 3: Coaching and Counseling
Technique
 Sesi 4: Mentoring, coaching & counseling
role play

Mentoring Training Program Description
Day 1. Core Competences for Mentoring
 Developing your Leadership on Mentoring
Untuk melakukan mentoring dengan efektif, manager harus memiliki kompetensi
Intrapersonal dan Interpersonal yang baik. Sesi ini membahas ‘leadership style’ manager yang
perlu diaplikasikan pada saat akan dan sedang melakukan mentoring, sebagai pemahaman awal
atas lingkup kedua kompetensi tersebut. Peserta akan diberikan pencerahan dalam menentukan
leadership style yangharus sesuai dengan karakter staf yang berbeda satu sama lain. Dalam sesi
ini akan diberikan banyak contoh yang akan meningkatkan pemahaman para peserta.
 Understand your people
Untuk dapat melakukan mentoring dengan efektif, maka para manager harus terlebih
dahulu memahami staf nya dengan baik. Sesi ini akan membahas secara rinci, seluruh aspek
yang harus dikenali oleh manager atas stafnya. Beberapa aspek yang perlu dikenali, seperti:
karakter, personality, aspirasi, dsb nya. Pada setiap aspek tersebut akan diuraikan dengan aspek
yang lebih rinci. Hal ini sangat penting untuk dipahami, karena ibarat mobil misalnya, maka agar
dapat mengendarai dengan tepat, sang pengemudi harus cukup memahami karakteristik mobil
tersebut.
 EQ and Mental Attitude for Mentoring
EQ (Emotional Quotient) dan Sikap Mental manager yang akan melakukan mentoring
adalah merupakan salah satu hal yang sangat penting dan kritikal. Manager yang melakukan
mentoring dengan sikap yang salah dan mental yang lemah, maka tidak akan menghasilkan hasil
mentoring yang baik, atau malah cenderung terjadi konflik. Sikap Mental yang tepat akan dapat
terwujud, melalui pengembangan EQ yang baik. Sesi ini akan memberikan pemahaman atas
faktor EQ dan Sikap Mental yang harus diambil pada saat melakukan mentoring, dan sejalan
dengan Leadership style yang harus diaplikasikan.
 Plan and Preparing for Mentoring
Sesi ini akan mulai membahas kegiatan dalam merencanakan mroses mentoring dan
melakukan persiapan dengan baik. Untuk melakukan mentoring yang baik, mutlak untuk
melakukan persiapan dan perencanaan dengan benar. Melakukan mentoring tanpa persiapan,
atau persiapan yang seadanya, pasti akan tidak berhasil atau buruk hasilnya atau bahkan akan
menurunkan motivasi stafnya. Sesi ini akan membahas secara lengkap, persiapan dan cara

melakukan persiapan dengan baik sebelum melakukan mentoring. Peserta akan diberikan
‘exercise’ secara kelompok untuk menyusun persiapan dan perencanaan.
Day 2. Practicing your Mentoring skill
 Mentoring Technique
Sesi ini membahas teknik melakukan Mentoring dengan efektif. Peserta akan diberikan
pelatihan interpersonal skill yang meliputi komunikasi, gesture dan melakukan kontrol dan
evaluasi dalam proses mentoring. Manager harus mampu untuk melakukan komunikasi baik
tatap muka untuk individual mentoring atau group mentoring. Pelatihan diberikan dengan
metode exercise dan demo, sehingga peserta akan lebih memahami proses mentoring dimaksud.
 Mentoring Role Play
Sesi ini adalah merupakan role play atau praktek melakukan mentoring. Setiap peserta
akan diminta untuk melakukan simulasi mentoring secara bergantian. Dengan role play ini, maka
setiap peserta akan dapat mengaplikasikan pemahamannya yang diperoleh selama pelatihan, dan
setelah itu akan dilakukan evaluasi melalui diskusi class. Peserta akan memperoleh feedback atas
simulasi yang dilakukannya.
 Coaching and Counseling Technique
Kompetensi coaching dan counseling harus dikuasai dengan baik oleh setiap manager,
karena merupakan kegiatan yang harus dilakukan dalam proses mentoring. Sesi ini akan
membahas dan sekaligus berlatih melakukan Coaching & Counseling yang efektif. Teknik
‘Push’ dan ‘Pull’ adalah merupakan dasar teknik coaching dan counseling yang sangat mudah
dipahami dan diaplikasikan ditempat kerja. Dalam sesi ini akan dibahas melakukan coaching-
counseling mulai dari tahap persiapan hingga tindak lanjutnya, serta kemampuan dalam memberi
dan menerima feedback.
 Mentoring, Coaching and Counseling Role Play
Sesi ini merupakan demo dan role play (latihan simulasi) dalam melakukan mentoring,
coaching and counseling. Setiap peserta akan memiliki kesempatan untuk melakukan role-play
dengan peserta lain, sehingga akan lebih siap dalam meng aplikasikannya ditempat kerja. Setelah
melakukan role play, maka akan dilanjutkan dengan pembahasan bersama untuk lebih
memahami hasil pembelajaran yang diperoleh.

MICRO MOTIVATION TRAINING
(Pelatihan Ini Akan Mengantarkan Anda Kepada Kesuksesan Dan Kebahagiaan)
Deskripsi
Micro motivation merupakan kemampuan pengelolaan dorongan motivasi seseorang
melalui alam bawah sadarnya, hal ini dilakukan dengan metode self hypnosis, untuk kemudian
membangkitkan semangat seseorang melalui alam bawah sadarnya secara permanen melalui
pemberdayaan kemampuan alam bawah sadar dengan “Green Energy” melalui “Self hypnosis
Modern” yang diberdayakan sebagai kemampuan Mengelola Emosional dan mendorong
Motivasi seseorang secara berkesinambungan dengan semangat yang luar biasa untuk menjadi
perilaku yang permanent.
Dalam pelatihan Micro Motivation ini nantinya akan menggali potensi kendali utama
setiap individu dalam melakukan aktivitasnya, Karena naik turunnya motivasi diri merupakan
proses kehidupan yang universal bagi setiap manusia, hal ini sangat identik dengan pengelolaan
kemampuan dan pengendalian emosional yang universal pula kepada sesama, sehingga fungsi
personal relationship setiap individu akan terjaga dengan baik setiap saat dalam kurun waktu
yang tak terhingga.
Tujuan Pelatihan
• Membangun self hypnosis secara konsisten.
• Membangkitkan Motivasi yang luar biasa bagi setiap peserta.
• Memberikan kemampuan self hypnosis secara alamiah dan rasional.
• Mempertahankan konsistensi motivasi setiap individu secara konsisten .
• Memiliki pemahaman dan kemampuan komunikasi yang lebih effective dan luar biasa.
• Memiliki kemampuan pengendalian emotional diri dan orang lain secara bijaksana.
Silabus Training
• Brain Empowering
• Bagaimana keluar dari Mental Block.
• Bagaimana menikmati kesulitan dan kegagalan
• Bagaimana membangun micro motivation
• Stimuli diri dari kekuatan alam bawah sadar
• Lakukan Perubahan yang luar biasa untuk
semua hal
• Bagaimana menjaga dan menghargai
Motivasi diri
• Manfaatkan Peluang dengan baik secara
Universal

PELATIHAN PURNABAKTI
(Persiapan Pensiun)
Tujuan Pelatihan
• Peserta tidak gamang dan siap dalam menghadapi kehidupan masa Purnabaktinya secara
psikologis (mental) dan spiritual.
• Peserta mampu menggeser perubahan mindset ke
• Peserta dapat belajar dan memahami bagaimana membuat bisnis step by step.
• Peserta dapat membuat bisnis sesuai dengan keinginannya masing-masing.
• Peserta dapat mengelola uang pesangon yang diterimanya dengan bijak.
Sylabus
Hari #1
Mental Switching Games
Membangun Pola Pikir Sejahtera
Manajemen Kesehatan Fisik & Mental
Cerdas Mengelola Uang Pensiun
Hari #2
Power Games
Cara Cerdas Menjadi Pengusaha: Mengenal
Potensi diri, ide & modal bisnis, membuat
rencana bisnis
Cerdas memilih Investasi yang Tepat
Hari #3
Kunjungan UKM
Program Detail
Mental Switching Games:
1. Membangun Pola Pikir Sejahtera (Wealthy Mindset)
Sebuah modul yang terbentuk dari 8 tahun riset dan pengalaman, di bidang pola pikir dan
kekuatan pikiran bawah sadar manusia. Kami telah merumuskan 3 kunci unggulan yang
merupakan formula khusus untuk menciptakan pola pikir sukses dan pola pikir kaya, antara lain:
a) Assessment
Sebuah sarana untuk mengenali pola pikir dasar kita, sebagai modal awal untuk mampu
mengubah mindset, yang merupakan tolok ukur keberhasilan awal (menciptakan
kesadaran untuk hal-hal yang menahan dan mendukung kita).

b) Simulation
Didukung dengan sebuah simulasi yang berbentuk permainan (WealthFlow Games) yang
merupakan simulasi pembentuk pola pikir kaya (magnet uang), dimana simulasi yang
dimainkan merupakan simulasi dari kegiatan di dunia sesungguhnya.
c) Mindset Reprogramming
Sebuah metode untuk menanamkan tujuan dan nilai baru tentang uang, keberhasilan, dan
kekayaan, ke dalam hati dan pikiran bawah sadar (menggunakan metode trance-
reprogramming dan metaphor).
Target dari Games ini adalah meningkatkan harkat hidup manusia dengan membangun
pola pikir sukses yang saling berkait antara satu individu dengan individu lainnya.
2. Manajemen Kesehatan Mental & Fisik
Sebuah program yang mengajarkan peserta metode sederhana untuk menjaga kesehatan fisik
dan mentalnya. Berdasarkan ilmu kedokteran modern dan ilmu mengenai pikiran manusia,
dimana pikiran dan fisik yang sehat mampu mendukung kita untuk menghasilkan karya karya
yang produktif serta berguna untuk diri sendiri dan orang lain.
Program ini sudah teruji secara ilmiah dan psikologis dan digunakan di berbagai negara maju
seperti USA, Canada, dan berbagai negara di Eropa. Di Indonesia sendiri, semakin banyak
instansi maupun perusahaan yang memanfaatkan model program mass programming seperti ini
untuk meningkatkan kinerja para pegawai dan jajaran manajemen, dengan meningkatkan
kesadaran dan kemampuan meningkatkan kesehatan mental dan fisiknya masing-masing.
Beberapa role play dan simulasi yang dilakukan selama program merupakan sebuah
metaphor (simbol), yang dalam keseharian digunakan sebagai pegangan bagi setiap peserta,
bahwa dirinya sanggup untuk menghadapi berbagai pikiran yang berefek negatif ke dalam
kesehatan fisik dan mental.
Inilah adalah sebuah pelatihan dan mass-programming yang menggunakan beberapa
pendekatan baru psikologi (Neo-Psychology), dengan meramu dan mengkompromikan beberapa
ilmu tentang pikiran dan otak manusia, melalui sebuah metode praktek dan pengalaman
langsung. Ilmu psikologi terapan yang digunakan dalam program ini antara lain adalah
psikoterapi, hypnotherapy, dan NLP.

POWERFUL INTEGRITY
Background
Kondisi pegawai yang seringkali mengedepankan tuntutan pribadi atau kelompok
dibandingkan kepetentingan organisasi, berpotensi akan menghambat pencapaian organisasi dan
lebih jauh merugikan masyarakat luas. Bahkan pegawai yang berusaha untuk mencapai target
kerjanya, belum tentu mewakili sikap mental dan perilaku yang diharapkan oleh organisasi
karena cenderung menghalalkan segala cara termasuk perilaku korupsi.
Atas kondisi tersebut, The Soul of Integrity Workshop, yang didasari oleh kerangka
pengembangan manusia, mengarahkan pegawai pada pencapaian yang luar biasa dengan penuh
kebahagiaan dan proses yang mulia. Workshop ini juga diharapkan mampu memberikan
kesadaran terhadap perilaku korup yang dapat mengancam kelangsungan hidup berbangsa dan
bernegara.
Sillabus dan Tujuan Pelatihan
• The Soul of Achievement for making successful & happiness : Memahami soul of
integrity dan kesadaran untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari
• The Power of Receiving
• Therapeutic of Integrity : Menjelaskan pentingnya penerimaan diri (receiving),
kemampuan memberi (giving) dan meyakini atau mempercayai (believing) dalam
mencapai pencapaian yang prestatif atas dasar integritas
• The Power of Believing : Memahami proses penerimaan diri (receiving) sehingga
menjadi lentur dan seimbang dalam memunculkan energi balik yang luar biasa untuk
mewujudkan sebuah prestasi.
• The Power of Giving : Memahami hakekat memberi (giving) guna mendorong
munculnya inisiatif, menciptakan kebahagiaan, dan terwujudnya sinergi.
• Soul of Integrity : Mamahami pentingnya keyakinan atau kepercayaan (believing)
terhadap hakekat penerimaan diri dan aksi memberi, guna mendorong munculnya
totalitas, konsistensi, dan hasrat berprestasi.
• Goal Setting : Mampu menyusun rencana tindakan individual untuk menerapkan perilaku
terkait dengan pengembangan nilai integrity.

PUBLIC SPEAKING & BUSINESS
PRESENTATION INSTANTLY
Background
Keberhasilan dalam aktivitas bisnis saat ini sangat membutuhkan kemampuan para duta
Perusahaan dalam melakukan Presentasi yang bertujuan untuk Meyakinkan Mitra Bisnis dalam
rangka memenangkan persaingan serta Meningkatkan Image Perusahaan melalui Presentasi yang
menarik, tepat, kreatif dan percaya diri serta berdaya pesona.
Pelatihan ini khusus bagi para Insan Pekerja yang “Siap” menjadi Duta Perusahaan.
Topik Pembahasan Pelatihan
Day One :
1. Mental Fitness as a speaker
2. Rahasia “Ready to Speak”
3. Powerfull Material Preparation
4. Grab your audience
Day Two :
5. ‘Handling’ pertanyaan dengan tepat dan terstruktur
6. ‘How to maintain’ minat dan audience attention
7. Membuka dan Menutup Presentasi dengan ‘Maximum Impact’
8. ‘Presentation Contest’

SERVICE EXCELLENT
(Pelayanan Prima)
Background
Memberikan pelayanan yang baik kepada Konsumen saat ini sudah merupakan hal yang
biasa. Standar Pelayanan sudah suatu keharusan bagi setiap institusi yang yang berhubungan
dengan Konsumen, baik internal maupun eksternal.
Pelayanan Prima (Service Excellent) merupakan jawaban atas keinginan Pelanggan,
apabila Perusahaan ingin meningkatkan loyalitas Pelanggannya dalam menggunakan produk
maupun jasa yang ditawarkan
Memberikan pelayanan yang melebihi apa yang diharapkan oleh Pelanggan, akan
menempatkan Perusahaan dalam posisi selangkah lebih maju dibandingkan pesaingnya dalam
merebut hati para Pelanggan yang pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan penjualan
Tujuan Pelatihan
o Meningkatkan kemampuan dalam memberikan pelayanan yang melebihi ekspektasi
pelanggan
o Memiliki kemampuan untuk menangani permasalahan yang dihadapi oleh Pelanggan
o Menjadikan pelayanan kepada Pelanggan sebagai sikap yang membudaya
dalam Perusahaan sebagai cerminan bahwa Perusahaan menempatkan kepentingan
Pelanggan sebagai hal yang utama.
Peserta
Mereka yang dalam pekerjaannya memiliki interaksi dengan Konsumen, baik secara
langsung maupun tidak langsung
Cakupan / Materi Pelatihan
o Pengertian Pelanggan
o Fokus Pada Pelanggan
o Keinginan & Kebutuhan Pelanggan
o Kepuasan Pelanggan
o Membangun Loyalitas Pelanggan
o Mengukur Tingkat Kepuasan
o Pelayanan = Penjualan
o Moment Of Truth
o Komunikasi Yang Efektif
o Mengatasi Penolakan
o Menangani Keluhan
o Layanan Pemulihan
o Pelayanan Berbasis Preventif
o Role Play

USING MBTI TYPOLOGY IN PERFORMANCE
COACHING
Background
Learn how to integrate psychological type into your organizational coaching practice. By
using the Myers-Briggs Type Indicator® (MBTI®) instrument, consultants can help clients
equip themselves with the tools, knowledge, and opportunities to become more effective and
successful leaders. The course identifies the various roles of a coach and offers practical tools,
tips, and a model for effective coaching.
This advanced MBTI workshop examines how the different MBTI types like to be
coached. Learn the change strategies preferred by each type, what each type does to resist
change, and how the type of the coach influences the coaching process.
People tend to be attracted to, and have the most satisfaction in, careers that provide them
with opportunities to express and use their psychological type preferences. If we are able to
understand the preferences of others we can coach and mentor them effectively and also build
quality cooperative and collaborative relationships.
The workshop would help the participant to understand the process of performance
coaching and mentoring with the help of MBTI feedback. Practical aspects of coaching and
mentoring would be learned by the participants.
Topics
• Definition and strategies for performance coaching
• Practical tools, tips, and a coaching model
• Skills and strategies for developing coaching sessions
• Type dynamics and development
Syllabus
• Six Basic Coaching Skills
• People reading and Behavioral
analysis through MBTI
• Jung Psyche Model & MBTI
• Exercise : Simulation
• Coach with MBTI
• Coach Simulation Exercise
• MBTI Relations Analysis and
Conflict Mgt
• CPQ (Coaching Process Quotient)

Training
Functional Skill
Human Capital

ADVANCE GENERAL HR MANAGEMENT
Background
Di era modern ini, terutama untuk perusahaan yang sedang bertransformasi, dibutuhkan
para manager profesional yang berkualitas Sulitnya organisasi mendapatkan manager
berkualitas untuk dapat berkompetisi dalam kondisi bisnis yang berubah dengan cepat dan
semakin kompleks. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kompetensi para
managerial adalah dengan memberikan pelatihan managerial yang lengkap, terstruktur dan
berkualitas serta berkesinambungan.
Salah satu kompetensi yang dibutuhkan adalah mengenai Strategic Management dan
pengelolaan SDM, termasuk kompetensi dari para manager untuk dapat mengelola timnya
dengan baik demi pencapaian target kinerja yang telah ditetapkan.
Sasaran Program
• Memahami konsep dan ruang lingkup Manajemen SDM
• Memahami penerapan konsep Manajemen SDM di organisasi/ perusahaan
• Memahami peran Manajemen SDM dalam Pencapaian Strategi dan Sasaran Organisasi
Sillabus
• Peran Manager untuk mencapai Sasaran Organisasi
• (Strategic Planning & Business Model)
• Balanced Scorecard , Cascading KPI & Pengembangan Organisasi
• People Management & Development
• Performance Management & Sistem Remunerasi
• Hubungan Industrial & Tingkat Kepuasan Karyawan
• Coaching and Counseling
• Communication Skill at Work
Output Program
• Mampu memahami konsep dan ruang lingkup Manajemen dan Manajemen SDM
• Mampu memahami dan menerapkan konsep-konsep dasar Manajemen SDM di unit
masing-masing
• Mampu memahami dan menjalankan peran Manajemen SDM dalam Pencapaian Strategi
dan Sasaran Organisasi

ASSESSOR ASSESSMENT CENTER
Background
Pelatihan Assessor Assessment Center bertujuan untuk membantu organisasi dalam
mengidentifikasi kompetensi dan potensi SDM melalui serangkaian penilaian (assessment /
asesmen) yang dikaitkan dengan persyaratan kompetensi tugas tertentu yang telah
ditetapkan.
Keluaran utama dari Assessment Center adalah pemetaan kompetensi dan potensi
(competency & potency). Dengan memahami peta atau profil kompetensi dan potensi setiap
karyawan, manajemen dapat menyusun berbagai sistem dan program pengembangan SDM
secara akurat dan obyektif seperti misalnya program rekrutmen dan seleksi karyawan,
promosi dan rotasi jabatan, pelatihan dan pengembangan kompetensi, evaluasi kinerja, dan
sebagainya.
Disebut sebagai Assessment Center oleh karena 4 ciri khasnya yakni multiple tools, multiple
rater/assessor, multiple assessee, dan integrated evaluation. Multiple tools berarti AC
menggunakan berbagai alat/metode asesmen. Multiple rater/assessor berarti AC
dilaksanakan oleh banyak assessor (lebih dari 2 orang ). Multiple assessee berarti jumlah
pesertanya (assessee) tidak boleh tunggal atau sangat sedikit (kurang dari 4 orang). Integrated
evaluation berarti proses penilaian bersifat terpadu (integrated) yang merupakan gabungan
hasil penilaian dari multiple tools dan multiple assessor.
Oleh sebab itu penyelenggaraan program AC bukanlah proses yang mudah dan sederhana,
banyak hal mesti dipersiapkan terlebih dahulu terutama yang berkaitan dengan multiple tools
dan mutiple assessor. Misalnya bagaimana merumuskan success profile (profil keberhasilan)
yang dipersyaratkan dari setiap jabatan yang akan diisi kandidat, alat/metode asesmen apa
saja yang digunakan dan bagaimana menggunakannya, berapa banyak assessor yang
dibutuhkan dan dengan kualifikasi apa, dan sebagainya.
Pengadaan assessor AC yang handal seringkali merupakan problem yang dilematis oleh
karena assessor AC tidak banyak tersedia di pasar sehingga harganya menjadi sangat mahal,
sementara para assessor internal yang dimiliki organisasi hampir tidak ada yang menguasai
kompetensi metode AC ini.

Tujuan dan Sasaran Program
Tujuan Program
Memberikan pelatihan yang bersifat teknis sebagai assessor Assessment Center
kepada para peserta.
Sasaran Program
Menghasilkan assessor yang memahami dan/atau menguasai penggunaan alat dan metode
Assessment Center yang meliputi :
1. Pemahaman terhadap metode personality inventory
2. Pemahaman dan penguasaan metode simulasi
3. Pemahaman dan penguasaan metode assignment
4. Pemahaman dan metode wawancara
Program pelatihan Assessor AC yang ditawarkan ini termasuk program sertifikasi,
dimana setelah mengikuti pelatihan peserta akan mampu berperan sebagai Assessor
dalam aktifitas Assessment Center.
RUANG LINGKUP PROGRAM
Untuk itu ruang lingkup program pelatihan ini terdiri dari 4 bab sebagai berikut :
Bab 1. Konsep Kompetensi Dalam Competency-based Human Resource Management
Bab 2. Pendekatan dan Metode Assessment Center
Bab 3. Alat (tools) Pengukuran Kompetensi Dalam Assessment Center
Bab 4. Prosedur Kerja Assessment Center
Dalam Bab 1 dibahas mengenai konsep kompetensi dalam kaitannya dengan pendekatan
Competency-based Human Resource Management (SCBHRM). CBHRM adalah
konsep mutakhir dalam pengelolaan SDM di organisasi yang menggunakan basis
kompetensi. Pemahaman mengenai kompetensi ini bersifat mendasar mengingat sejak
awal Assessment Center dibangun berdasarkan konsep kompetensi.
Dalam Bab 2 dibahas mengenai peran Assessment Center dalam konstelasi CBHRM
yang kemudian dilanjutkan dengan pembahasan mengenai definisi dan konsep AC serta
berbagai pendekatan dan metode yang digunakan dalam Assessment Center .
Dalam Bab 3 dibahas secara rinci mengenai setiap alat pengukuran kompetensi yang
digunakan dalam Assessment Center.

Dalam Bab 4 dibahas mengenai tata cara pelaksanaan atau prosedur kerja AC yang berisi
antara penjelasan mengenai business process (proses bisnis) AC serta seperti apa peran
Assessor dalam business process tersebut. Pembahasan pada bab ini merupakan bagian
yang terpenting oleh karena para peserta akan diberikan pedoman langkah demi langkah
dalam melaksanakan aktifitas AC. Dalam bab 3 dan 4 akan dilaksanakan latihan
ketrampilan (skill practice).
4/20/2012 ProposalPelatihan Assessment Centers/isp 2
Skema proses atauroadmap pelatihanAssessorAC secara umum adalah
sebagaiberikut :
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4
Konsep Kompetensi
Dalam CBHRM
1. Konsep CBHRM
2. Definisi & Konsep
Kompetensi
3. Proses
Perumusan
Kompetensi
Pendekatan dan
Metode Assessment
Center
1. Peran AC dalam
CBHRM
2. Definisi & Konsep
AC
3. Pendekatan AC
4. Metode
Pengukuran AC
Alat (tools)
Pengukuran
Kompetensi Dalam
Assessment Center
1. Pengenalan AC
Tools
2. Matriks Alat Ukur
&Kompetensi
3. Mendesain AC
Tools
4. Skill Practice
Prosedur Kerja
Assessment Center
1. Proses Bisnis AC
2. Skema Kerja
Assessor AC
3. Pelaksanaan AC
4. Skill Practice
Sebagai gambaran umum, berikut ini diuraikan secara ringkas langkah-langkah yang dilakukan
dalam pelaksanaan AC (Bab 4, butir 3) sebagai berikut :
1. Potency & Competency Profile Analysis
Sebagian organisasi telah memiliki profil potensi dan kompetensi yang dipersyaratkan
bagi setiap position jabatan (dikenal juga dengan istilah Job Requirement atau Job
Specification), namun sebagian lainnya belum memiliki profil ini, atau bila ada tidak
sesuai dengan kondisi tugas jabatan saat ini (sudah kadaluwarsa).
Apabila organisasi belum memilikinya maka mutlak dilakukan Potency & Competency
Profile Analysis. Proses yang dikenal juga dengan Competency Profiling ini bertujuan
untuk menganalisa jenis-jenis kompetensi yang dipersyaratkan oleh berbagai posisi
jabatan yang terdapat dalam suatu organisasi.

Proses analisa ini dapat dikerjakan sendiri oleh pihak manajemen dengan dibantu oleh
pihak luar (konsultan), atau diserahkan seluruhnya kepada konsultan.
2. Menetapkan dan menyusun metode/teknik pengukuran
Setelah mendapatkan Potency & Competency Profile, maka langkah selanjutnya adalah
menetapkan dan menyusun metode, teknik atau alat ukur sesuai dengan potensi dan
kompetensi yang akan diukur.
Proses pemilihan alat ukur dapat ditempuh melalui beberapa cara, yaitu menggunakan
alat ukur yang siap pakai dan melakukan modifikasi terhadap alat ukur yang ada.
Modifikasi terutama dilakukan pada kasus-kasus yang akan digunakan sebagai bahan
diskusi kelompok dan bahan untuk tugas mandiri, sehingga dapat memenuhi kebutuhan
pihak organisasi (tailor-made).
Secara umum ada 4 macam kelompok metode yang digunakan dalam kegiatan
Assessment Centers yakni :
Inventory Method
Simulation Method
Assignment Method
Interview Method
Inventory Method
Suatu metode untuk menggali potensi kepribadian dimana assessee (peserta
Assessment Centers) diminta untuk mengerjakan tugas-tugas tertulis sesuai alat-
alat inventory yang digunakan. Alat inventory ini umumnya adalah alat yang telah
melalui uji validitas dan reliabilitas dan dipakai luas dalam berbagai kegiatan
asesmen baik di Indonesia maupun di banyak negara.
Beberapa alat inventory yang digunakan antara lain :
Papi Kostick
Myers-Briggs Type Indicator
DISC
Dan sebagainya. Penetapan penggunaan alat inventory tersebut bergantung pada
potensi yang akan diukur serta berdasarkan kebutuhan organisasi.

Dalam pelatihan ini peserta akan diberikan pemahaman mengenai bagaimana
menggunakan alat-alat inventory tersebut namun untuk praktek penggunaannya harus
mendapatkan lisensi dahulu dari lembaga yang berwenang menerbitkannya.
Simulation Method
Suatu metode dimana assessee diminta untuk melakukan suatu aktifitas yang
berkaitan dengan situasi riil dalam pekerjaan. Perilaku yang muncul dalam proses
simulasi ini merupakan bahan yang diobservasi/dipelajari dan dinilai.
Beberapa teknik atau cara yang umum digunakan dalam metode simulasi ini antara
lain :
Leaderless Group Discussion
In-basket Exercise
Role Play
Assignment Method
Assignment adalah metode evaluasi dengan cara memberikan penugasan kepada
assessee yang dapat berupa analisa terhadap kasus, evaluasi diri, atau tugas-tugas
lain yang dapat menampilkan potensi dan kompetensi perilaku assessee.
Beberapa teknik atau cara yang umum digunakan dalam metode simulasi ini
antara lain :
Case analysis & presentation
Self assessment
360 degrees evaluation (jarang digunakan di Indonesia oleh karena
menyangkut faktor etika dan budaya).
Interview Method
Metode wawancara yang diterapkan adalah Competency-based Interview dimana
assessor menggali informasi langsung dari assessee melalui pendekatan Situasi-
Aksi-Hasil.
Digunakan untuk menggali lebih dalam mengenai potensi dan kompetensi
assessee.
Menggunakan data dan informasi yang diperoleh dari 3 metode sebelumnya
(Inventory, Simulation, Assignment) selain pedoman wawancara behavioral
event.

Digunakan untuk melakukan konfirmasi terhadap profil potensi dan kompetensi
yang diperoleh sebelumnya.
3. Data Intake
Setelah seluruh metode dan alat dipersiapkan, maka langkah selanjutnya adalah data
intake (pengumpulan data).
Data intake dilaksanakan oleh para assessor berdasarkan guidelines (pedoman) yang telah
diberikan sebelumnya.
4. Integrasi Data
Data yang telah terkumpul kemudian dianalisa dan didiskusikan oleh para assessor secara
bersama-sama dengan tujuan untuk mengintegrasikan hasil analisa data serta dibuat
kesimpulannya secara umum.
5. Penyusunan laporan
Setelah data intake, maka untuk melakukan finishing task secara baik diperlukan
penyusunan dan penyampaian laporan secara terarah.
Format laporan akan diusulkan dengan mempertimbangkan beberapa hal :
 Dapat didokumentasikan dengan baik, sehingga bermanfaat untuk penggunaan
jangka panjang.
 Dapat dijaga kerahasiaannya.
 Tersajikan secara sistematis dan mudah dibaca
Bentuk laporan berupa laporan uraian mengenai kompetensi yang ditampilkan
assessee, dinamika, kekuatan/ kelemahan, serta saran pengembangannya.

DISC Certification
Pendahuluan
DISC adalah alat test untuk memahami perilaku manusia sehingga dapat membantu kita
dalam memahami orang lain, yaitu “mengapa mereka melakukan apa yang mereka lakukan.”
Dimensi DISC membuat model dan berinteraksi dengan faktor-faktor lain untuk menggambarkan
perilaku manusia. Awalnya dibuat oleh Dr William Marston di Columbia University. Model
DISC dan berbagai alat penilaian yang telah membantu lebih dari 35 juta orang di 20 + bahasa
selama 40 tahun terakhir.
Asessment menggunakan tools DISC ini sangat bermanfaat untuk “people development”
atau upaya pembinaan sebagai strategi peningkatan kinerja. Manfaat yang paling penting dari
model DISC adalah menciptakan “orang cerdas” – membantu individu memahami diri sendiri
dan orang lain lebih baik. Dengan ini sebagai dasar, klien kemudian memanfaatkan model untuk
mencapai hasil sebagai berikut: Meningkatkan team building antara atasan dan bawahan dan
mengurangi konflik. Membangun team kerja yang produktif. Mengembangkan pelatih dan
manajer yang efektif. Meningkatkan sales dan keberhasilan pelayanan.
Pelatihan Sertifikasi DISC ini akan membuat Anda menjadi kompeten dalam
menggunakan tools DISC dalam proses recruitment, placement (penempatan pegawai), coaching
dan konsultansi.
Manfaat Pelatihan DISC Certification
• Mempelajari the DiSC model , meyederhanakan model perilaku baik model perilaku
individual maupun organisasi
• Dapat mengajarkan kembali pelatihan DISC ini kepada pihak lainnya (Train the Trainer)
• Dapat menggunakan alat DISC ini dalam memahami perilaku individu maupun
organisasi, kemudian dapat membuat rencana implementasi dengan berbagai tujuan
yang dibutuhkan organisasi/perusahaan.
• Mendapatkan pengalaman dari trainer kami yang sudah memiliki jam terbang sangat
tinggi dalam mempelajari perilaku individu lebih dari 500 orang telah kami analisa
perilakunya, sehingga model-model tersebut dapat kami share kepada peserta dalam
pelatihan ini (model yang proven)

Day 1: Learn to Speak DiSC
• Self Asessment, Tes Individu menggunakan DISC tools
• Menginterpretasikan grafik DISC , 3 grafik
• Pemahaman yang dalam mengenai D, I, S, C
• Komunikasi yang efektif , yang digunakan untuk menghadapi orang dengan perilaku D, I,
S, C
• Teknik Interpretasi yang lebih advance.
• Position Analysis Questionnaire
• Homework Assignment
Day 2: Learn to Teach DiSC to Others
Pada hari kedua, peserta memahami bagaimana organisasi (jabatan) juga bisa di lihat
menggunakan alat ini dan diukur kecocokan individu dengan jabatan yang akan ditempati
(diduduki oleh individu tersebut) serta mempelajari software nya
• Penjelasan mengenai Job Matching menggunakan DISC
• Strategi berkomunikasi yang efektif
• Cara menggunakan software dan manfaat DISC untuk memmetakan kekuatan karyawan
(Strength Based DiSC )

Graphology Certification
Pendahuluan
Alat test dalam psychology dan assessment center terus berkembang. Pada era modern
ini, semakin dibutuhkan alat test yang secara alamiah berada pada tubuh manusia itu sendiri
yaitu tanda tangan dan tulisan tangan atau Graphology. Graphologi adalah salah satu metode
ilmu pengetahuan tentang cara memahami kepribadian seseorang melalui tulisan tangan, pada
saat menulis, kita dipengaruhi oleh variasi perasaan kita secara fisik maupun psikologi. Pikiran
bawah sadar kita menunjukkan emosi-emosi yang ada dalam diri seseorang, yang dapat
berubah-ubah – mulai dari rasa takut sampai rasa benci, rasa takut sampai perasaan cinta, itu
sebabnya pikiran bawah sadar merupakan tempat bagi imajinasi-imajinasi dan intuisi yang
kemudian dirubah menjadi ekspresi atau gerakan secara fisik. Tidak seperti tes psikologi,
grafologi tidak akan menjadi kuno karena tidak menggunakan pertanyaan tes yang selalu
diperbaharui atau mendiskriminasi hal yang berhubungan dengan kebudayaan. Dan tidak
menjadi masalah apakah si penulis berbicara dan menulis dalam bahasa Inggris. Analisa tulisan
tangan tidak terpengaruh oleh perbedaan ras, kebudayaan, dan gender untuk kepandaian dan
kepribadian, maka analisa tulisan tangan cenderung objektif, tidak bias dan tidak diskriminatif.
Grafologi/Grafo-Test sudah digunakan sebagai bagian dari forensik atau biometrik. Di
Amerika, grafo-test digunakan untuk mengetahui trait kejujuran, kestabilan emosi, kemungkinan
bertindak kasar dan judgement. Di Australia bahkan dipergunakan oleh The Australian Federal,
State & Territory Police sebagai bentuk test yang lebih akurat daripada lie detector. Di Perancis
dan Swiss banyak perusahaan menggunakan grafo-test untuk mencari karakter karyawan yang
sesuai dengan kriteria perusahaan.
Salah satu keunggulan grafo-test adalah tidak dapat dibohongi. Dari tulisan tangan
seseorang, melalui grafo-test dapat diketahui:
o Motivasi dan dorongan yang ada dalam diri
o Kestabilan emosi
o Bidang/minat yang sesuai
o Keadaan mental
o Kekuatan dan kelemahan diri

Tetapi tentu saja graphology tidak dapat digunakan sebagai sarana memberikan gambaran
masa depan seseorang (meramal). Namun, graphology dapat memberikan gambaran mengenai
cara seseorang memandang diri dan masa depan serta kecenderungan perilaku yang belum
diketahuinya saat ini.
Manfaat Graphology
1. PRE-EMPLOYMENT 
Untuk memeriksa dan mengkategorikan lamaran ke dalam prioritas
2. PEMBENTUKAN TIM dan KINERJA Tim serta RESOLUSI KONFLIK 
Pembentukan tim yang tepat dan untuk mendapatkan solusi tercepat berkaitan dengan konflik
antara dua orang atau lebih. Bimbingan mengenai bidang pendidikan dan pekerjaan yang cocok
dengan kepribadian.
3. PENILAIAN MANAJEMEN 
Untuk menentukan calon manjemen yang potensial. Memberikan gambaran mengenai diri
sendiri agar dapat lebih mengenal dan mengembangkan diri.
4. ANALISIS BAKAT 
Berguna untuk mencari bakat tersembunyi yang terdapat dalam pegawainya.
5. PENCARIAN MASALAH 
Berguna bagi pimpinan maupun manajer untuk mendeteksi kemungkinan masalah yang akan
ditimbulkan oleh calon pegawai maupun pegawai (tingkat kepercayaan yang terlibat dengan
masalah uang, keamanan dokumen).
6. ANALISIS PERBANDINGAN 
Khususnya jika terjadi pemalsuan (penilaian mengenai kemungkinan penipuan/kecenderungan
berbohong.)
Aplikasi Graphology
o Employment profiling
o Human Resources Development
o Marital compatibility
o Psychological analysis
o Medical diagnosis
o Jury Screening
o Pengusaha: mengenal calon parnter bisnis
dan posisi (team work)
o Pendidikan: penjurusan

Outline Training
1st Day
09.00 - 12.00
Apakah Graphology itu?
- Mengenal Gaya Tulis
- Mengartikan Gaya menulis
- Mengamati ciri-ciri kepribadian
- Psikologi dibalik tulisan tangan
- Simbol dari ruang
13.00 - 16.30
Graphology Terapan
- Lambang dari penggunaan Ruang
- Mencatat Kesan
- Menetapkan Nilai Instrinsik
- Nilai positif dan Negatif
- Dimensi Ruang
- Jejak-jejak Tinta
2nd Day
09.00 - 12.00
Graphology Terapan
- Kualitas Garis
- Kemiringan Tulisan tangan
- Special traits pada huruf i dan t
- Kecepatan Menulis
- Ketersambungan
- Gaya garis tulis
- Tanda Bahaya
13.00 - 16.30
Practicum using Graphology Traits
- Ciri-ciri yang menonjol/ dominan
- Ciri yang berlawanan
- Deskripsi personality melalui Tulisan
tangan
- Penyusunan kelompok traits
- Peran Persepsi
- Penulisan Laporan

Training
Functional Skill
Operation Management

CUSTOMS AUDIT
Audit Kepabean
Latar Belakang
Customs Audit atau Audit kepabeanan adalah serangkaian kegiatan pemeriksaan buku,
catatan dan dokumen serta persediaan barang perusahaan dalam rangka pengawasan terhadap
pemenuhan ketentuan di bidang kepabeanan dan cukai serta ketentuan lainnya yang
pelaksanaannya dibebankan kepada ditjend bea dan cukai. Tujuan audit adalah untuk
mengamankan penerimaan negara serta untuk mengetahui dan menilai tingkat kepatuhan
perusahaan terhadap ketentuan di bidang kepabeanan dan cukai serta ketentuan lainnya yang
pelaksanaannya dibebankan kepada ditjend bea dan cukai.
Hal yang sangat penting bagi para eksekutif ekspor-impor adalah bagaimana proses
tersebut dilakukan, strategi antisipasi dan strategi menghadapi pemeriksaan tersebut. Dengan
memahami hal tersebut, akan sangat membantu perusahaan dalam menghadapi audit
kepabeanan.
Program Outline
Hari 1:
Prosedur Impor dan Pengeluaran Barang
Import
1. Prosedur Impor
• Pengertian Impor
• Persyaratan Impor
• Kedatangan Barang Impor
• Hal-hal yang dilakukan di pelabuhan:
a. Shipping Clearance
b. Custom Clearance
c. Port Clearance
• Pungutan Negara dalam Rangka Impor
a. Nilai Dasar Perhitungan Bea Masuk
(NDPBM)
b. Surat Setoran Pabean Cukai & Pajak
(SSPCP)
c. Cara Perhitungan: Bea Masuk, Cukai,
PPN & PPnBM, PPh Pasal 22
• Tata Cara Pembayaran BM, Cukai,
PPN, PPnBM dan PPh Psl 22
2. Pengeluaran Barang Impor
• Dokumen Pemberitahuan
• Pembayaran Pajak & Pungutan Negara
• Penetapan Jalur
a. Jalur Merah
b. Jalur Hijau
c. Jalur Prioritas
• Pemeriksaan Pabean
a. Pemeriksaan Dokumen
b. Pemeriksaan Fisik

3. Tata Kerja Penyelesaian Barang Impor
• Penyelesaian barang impor
melalui jalur merah
melalui jalur hijau
melalui jalur prioritas
Hari Kedua:
Pengawasan dan Audit Kepabeanan
• Pembukuan Kepabeanan
• Tatalaksana Audit di Bidang
Kepabeanan
• Tahap Perencanaan Audit
• Tahap Pelaksanaan Audit
• Tahap Pelaporan dan Tindak Lanjut
Audit
• Audit atas Importir Umum dan
Produsen
• Audit Fasilitas Kawasan Berikat
Strategi Menghadapi Audit Kepabeanan
• Strategi Menghadapi Audit
• Memahami Audit Kepabeanan
• Memahami Potential Customs
Exposure
• Memanfaatkan Fasilitas Kepabeanan
• Melaksanakan Sistem Pembukuan
dan Pengaturan Fisik Barang dengan
Baik
• Melakukan Customs Compliance
Review saat Pelaksanaan Audit
Pengajuan Keberatan dan Banding
• Dasar Hukum
• Pengajuan Keberatan
• Pengajuan Banding
Sanki Administratif Kepabeanan
• Denda dalam Nilai Rupiah
• Denda dalam Prosentase dari BM

KNOWLEDGE MANAGEMENT
ADVANCE
Pendahuluan
Knowledge Management (KM) diperlukan bila hal-hal ini terjadi di organisasi Anda:
1) Ketika ada banyak “re-inventing the wheel”, yaitu ketika tugas-tugas yang seharusnya bisa
cepat diselesaikan mengalami penundaan karena dilakukan dari awal, tanpa ada proses
pembelajaran antar team (people) di dalam organisasi tersebut . the learnings of other people
from the organization. Dalam hal ini KM diperlukan untuk mengetahui apa yang organisasi
tahu. (KM is needed to know what the organization knows.)
2) Ketika pengetahun organisai hanya tersipan pada beberapa individu kunci, maka KM
dibutuhkan untuk mengalirkan pengetahuan tersebut sehingga menjadi milik organisasi.
Fenomena ini lebih dikenal sebagai "walkout pengetahuan" atau "brain drain". Pada kasus
ini, maka Km dibutuhkan untuk menjaga pengetahuan yang menjadi asset bagi perusahaan.
(KM is needed to retain and keep knowledge.)
3) Ketika organisai stagnan, pasar dan kompetensi karyawan tidak bertumbuh sehingga
perusahaan sulit sekali menghadapi persaingan, pada kasus ini KM diperlukan untuk
memperkaya pengetahuan organisasi. (KM is needed to enrich the organizations
knowledge.)
Inilah diantara alasan mengapa semua organsiasi membutuhkan Knowledge Management, untuk
satu tujuan utama yaitu meningkatkan Intagible Asset dari perusahaan termasuk hubungannya
dengan HRD yaitu memudahkan dalam mengkader SDM yang ada di dalam perusahaan, karena
budaya knowledge sharing yang akan dihidupkan di dalam organisasi. Masih banyak alasan
lainnya yang lebih dalam dan lebih visioner dari tiga alasan diatas, seminal untuk inovasi dst.
Tujuan
Training ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan,dan sikap dalam
pemanfaatan Knowledge Management (KM) dalam mendukung tugas dan fungsi pada organisasi
atau unit masing-masing peserta.

Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta diharapkan mampu mengimplementasikan hasil
pelatihan dengan menjalankan tahapan dalam implementasi Knowledge Management yang
meliputi :
a. Assessment Organisasi
b. Menyiapkan People di dalam organisasi untuk mau membudayakan Sharing Knowledge
c. Menyiapkan Proses (SOP, dll) dalam Organisasi untuk menjalankan Knowledge
Management.
Materi Training/Workshop Implementasi Knowledge Management (Advanced).
Day 1 :
Knowledge Management (KM) dalam mencapai tujuan Organisasi
- Visi dan Misi Organisasi, Rencana Organisasi
- Definisi KM berdasarkan visi dan misi Organisasi
- Keterkaitan program KM bagi pencapaian tujuan Organisasi
- Analisa proses dalam model KM
- Analisa terhadap budaya organisasi
- Analisa terhadap elemen-elemen KM
Day 2:
Analisa komponen KM
- Analisa Pengetahuan Utama dan Pengetahuan Penunjang.
- Analisa terhadap sumber pengetahuan.
- Analisa aset pengetahuan.
- Analisa terhadap langkah-langkah dalam mengelola pengetahuan.
- Implementasi KM
- Langkah-langkah implementasi KM
- Strategi penerapan KM melalui pendekatan terhadap unsur-unsur KM.
Day 3:
KM Roadmap
• Perencanaan proyek KM jangka pendek, menengah dan jangka panjang.

EFFECTIVE BUSINESS WRITING/ REPORT
WRITING WORKSHOP
Pendahuluan
o Setiap orang dalam dunia bisnis harus pandai menulis secara efektif, baik untuk
korespondensi bisnis maupun untuk menyusun laporan, makalah,dan sebagainya
o Menulis adalah berbicara di atas kertas. Tulisan yang baik akan menjadi bacaan yang
baik pula jika dapat dimengerti oleh orang lain sehingga pesan yang disampaikan
diterima secara jelas dan efektif mencapai tujuan
o Sebagai pelaku bisnis, setiap orang yang terlibat dalam melakukan korespondensi bisnis
maupun menyusun laporan harus dibekali kemampuan di bidang penulisan dan
korespondensi
Manfaat yang Diperoleh
o Memiliki karyawan yang profesional, yang pandai menulis dengan baik dan profesional
o Membawa pembaca mengerti maksud dan tujuan penulisnya
o Memuaskan pembaca karena memahami maksud tulisan tersebut
o Memuaskan penulisnya karena ide / kreatifitasnya tersalur
o Mampu memberikan pelayanan dengan cepat dan tepat kepada atasan, antar divisi, mitra
bisnis atau pelanggan mengenai tulisan/surat/laporan yang diperlukan
Materi Pelatihan
o Setiap orang adalah penulis
o Persiapan sebelum menulis
o Dampak menulis
o Memilih sarana menulis
o Ragam tulisan
o Fungsi menulis
o Struktur pembuatan surat
o Beberapa model surat pemasaran
o Menulis laporan

MANAGING BUSINESS PROJECTS
EFFECTIVELY
Introduction
Today business competitive advantage is achieved through successful accomplishment of
a various kind of projects such as: major human resource trainings, new product development,
industry certification, IT improvement, knowledge management, cost reduction program,
performance improvement, outsourcing, and many others.
To gain benefits from the completion of these projects, business organizations must well manage
all activities and expensive resources through competent project manager and his/her team
members.
Objecticves:
 Increased awareness in applying Project Management methodology,
 Produce a well defined project plan to ensure successful delivery and stakeholder
satisfaction
 Improved team collaboration through optimizing cross functional team efforts,
 Better control of all resources used in accomplishing project outputs.
Topics:
1. Overview of Project Management-
2. Project Initiation
Participatory Planning to define project objective and requirements
3. Developing project scope statement
Define and organize work scope by WBS decomposition
4. Project planning & scheduling, and budgeting
5. Managing risk of project
6. Project communication & coordination
- Collaboration technique by Role and Responsibility Matrix (R2M)
- Project performance reporting
7. Team building through series of planning sessions followed by project review meetings
8. Contract planning
9. Monitor and control project performance

PRACTICAL PROJECT MANAGEMENT
Pendahuluan
Pekerjaan dimasa mendatang akan sangat bergantung pada proyek, dimana dunia tanpa batas,
aktivitas menjadi transparan, dan produktivitas secara langsung terhubung dengan hasil.
Practical PM menggabungkan Project Management, Leadership, dan best practice proyek yang
perlu dimiliki oleh setiap team proyek dan individu didalam korporat untuk menjawab tantangan
dan kebutuhan di masa mendatang.
Manfaat Practical PM
• Peserta belajar menyusun project plan secara praktis: Network Diagram, Critical Path,
Schedule, Budget, dan menghitung Success Probability.
• Peserta belajar kepemimpinan dan kerjasama team yang efektif dan praktis dalam pekerjaan
proyek.
• Peserta dapat membawa, mempraktekkan, dan menguasai keahlian melalui implementasi
sehari-hari ditempat kerja.
Agenda Practical PM
AM
Mindset
1. Prinsip Sukses Proyek.
2. Proyek Dimasa Mendatang & Tantangannya.
3. Mempimpin, Memotivasi, & Melibatkan Team Proyek.
PM
Praktek Keahlian
4. Menyusun project plan.
5. Analisa Peluang Sukses Proyek (& Mendapatkan Dukungan!).
6. Membuat Action Plan.

SMART PROJECT MANAGEMENT
Pendahuluan
Hasil survei menunjukkan tiga dari sepuluh proyek berakhir dengan kegagalan, bukan karena
Project Management gagal melakukan fungsinya, tetapi karena ada faktor lain yang memiliki
kontribusi besar dan sangat berpengaruh terhadap sukses sebuah proyek.
Faktor lain terserbut adalah: Dukungan stakeholder, pengelolaan lingkup pekerjaan, kejelasan
dalam komunikasi dan otoritas, pengelolaan resiko, komposisi dan keahlian team, dan perangkat
bantu yang tepat.
Manfaat SMART Project Management
Peserta belajar lima strategi sukes sebuah proyek:
• Mendapatkan dukungan.
• Mengelola tujuan dan objektif.
• Komunikasi yang fokus dan jelas.
• Pencegahan, mitigasi resiko, dan kreativitas dalam pemecahan masalah.
• Meningkatkan kinerja team & menggunakan perangkat bantu yang tepat.
Agenda SMART Project Management
Hari 1 1. Pengenalan Program SMART PM.
2. Membangun Kepercayaan Dan Ekspektasi Keystakeholder.
3. Integrasi Dengan 9 Proses PM.
Hari 2 4. Membangun Komunikasi Dan Membuat Keputusan.
5. Mengelola Resiko Dan Menciptakan Nilai Tambah.

PROFITABILITY PURCHASING
(Strategic Procurement)
Persaingan yang semakin kompetitif telah memaksa perusahaan untuk lebih
ketat dalam melakukan penekanan mereka kepada pemasok dan mengelola basis
pasokan mereka. Meningkatnya focus pada kompetensi inti,dan seiring
bertambahnya outsourcing komponen dan jasa, juga telah menempatkan penekanan
lebih besar pada manajemen pemasok. Pembelian semakin dianggap sebagai senjata
strategis, berpusat pada kemampuannya untuk menciptakan hubungan kolaboratif
untuk mendapatkan keuntungan. Partnerships perusahaan dengan pemasok dapat
memiliki pengaruh positif yang kuat pada kinerja perusahaan melalui
pengembangan sumberdaya bersama dan pertukaran pengetahuan yang berharga
dengan mitra individu.
Dalam prakteknya, banyak perusahaan gagal untuk menyadari manfaat ketika
mereka menerapkan perjanjian sourcing dengan harga negosiasi yang lebih rendah.
Mereka gagal untuk menindak lanjuti dengan proses relasional yang menangkap
manfaat selama kontrak. Kemampuan untuk mengekstrak manfaat dari hubungan
pemasok terkait dengan cara hubungan ini dikelola. Misalnya, hubungan tersebut
ditandai dengan interaksi yang erat dan integrasi proses sukses antara pembeli dan
pemasok yang lebih mampu menciptakan, mengkoordinasikan dan melindungi
sumber daya bersama untuk keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Dengan
demikian, tidaklah cukup bagi sebuah perusahaan untuk memiliki orientasi
pembelian strategis, mereka juga harus menciptakan kondisi yang memungkinkan
pembeli dan pemasok untuk berkontribusi dan mengembangkan
hubungan.Berbagai praktek pasokan manajemen memfasilitasi proses ini.
Pelatihan ini diperlukan untuk Divisi Procurement/Purchasing dalam meningkatkan
skillteam/staff procurement.Di Perusahaan Anda.

SNI ISO 31000
(Risk Management)
Pendahuluan
Pengetahuan praktis untuk mampu menerapkan ISO 31000 secara lengkap dibahas tuntas
dalam pelatihan ini. Yaitu meliputi konsep , cara praktis dan dilengkapi dengan metode
pelaksanaan manajemen resiko. Hal ini tentu saja implementasinya didasarkan pada praktek
terbaik industri manajemen risiko sebagaimana diuraikan dalam ISO 31000: 2009. Tentu saja
telah dirancang untuk membantu industri dalam melembagakan praktek-praktek manajemen
risiko dalam organisasi mereka. Siswa akan kembali ke organisasi mereka dengan pengetahuan
tentang bagaimana untuk melaksanakan prinsip-prinsip dan pedoman sistem manajemen risiko
berdasarkan ISO 31000:2009.
Learning Objectives:
Setelah menyelesaikan kursus ini, siswa harus mampu:
- Artikulasikan prinsip-prinsip manajemen risiko diuraikan dalam ISO 31000:2009
- Menginterpretasikan dan menggambarkan kerangka kerja manajemen risiko berdasarkan
prinsip-prinsip
- Menerapkan sistem manajemen risiko
- Memahami mekanisme untuk melakukan identifikasi risiko, analisis risiko, evaluasi risiko
dan penanggulangan risiko
Who Should Attend:
• Manajer yang terlibat dalam pengembangan, operasi dan ang terkait dengan ISO
31000:2009
• Manajer Risiko
• Bisnis Manajer
• Peserta yang dibutuhkan oleh manajer mereka / organisasi untuk belajar tentang
pelaksanaan Risiko
• Individu dari perusahaan yang menantang penghargaan seperti EFQM, CII EXIM dll
Course Logistics:
Certificates of “successful completion” will be provided to successful delegation.

Training ISO 17025
(Laboratory Preparation for ISO/IEC 17025:2005 (SNI/IEC 17025:2008) Acreditation)
Pendahuluan
Dalam perkembangannya ISO merupakan acuan ataupun dasar yang harus di penuhi oleh
banyak pelaku usaha saat ini, baik bidang jasa maupun manufaktur karena syarat wajib untuk
bisa bersaing dengan pasaran global. Diantaranya adalah ISO 17025 yang mengatur semua aspek
dan elemen yang menjadi jaminan kualitas suatu organisasi pengembang Jasa Laboratory
uji/kalibrasi maupun manufaktur. Menurut ISO (International Organization for Standardisation),
akreditasi adalah pengakuan formal terhadap laboratorium penguji /kalibrasi yang mempunyai
kompetensi untuk melakukan pengujian /kalibrasi tertentu yang tertuang dalam peraturan ISO
17025:2005. Akreditasi laboratorium mampu memberikan jaminan terhadap mutu dan
keakuratan data hasil uji/kalibrasi sekaligus menjamin kompetensi laboratorium
penguji/kalibrasi. Di Indonesia, laboratorium diakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional
(KAN).Untuk dapat diakreditasi sebagai laboratorium yang kompeten, laboratorium tersebut
harus menerapkan standar ISO/IEC 17025:2005 – Persyaratan Umum Kompetensi Laboratorium
Penguji/Kalibrasi.
Tujuan Training
Training ISO 17025 - persayaratan manajemen laboratorium uji dan kalibrasi SNI/IEC
17025:2008 bertujuan untuk meningkat kapasitas dan kualitas kompetensi sumber daya manusia
terkait dengan pemahaman persyaratan umum kompetensi laboratorium pengujian dan
laboratorium kalibrasi (SNI ISO/IEC 17025: 2008) dan pemetaan sumber daya laboratorium.
Penerapan ISO 17025 dilaboratorium uji/kalibrasi akan menjadi jaminan bahwa data yang
dihasilkan valid dan tinggkat akurasi hasil pengujiannya terpercaya
Manfaat Training ISO 17025
Setelah menyelesaikan Training ISO 17025 banyak manfaat yang akan didapat diantaranya
adalah peserta:
• Memahami persyaratan kompetensi laboratorium berdasarkan Persyaratan ISO/IEC
17025:2005 (SNI/IEC 17025:2008).

• Memahami Interpretasi Sistem Manajemen Laboratorium ISO/IEC 17025:2005 (SNI/IEC
17025:2008)
• Memahami prinsip dokumentasi mutu laboratorium sesuai dengan persyaratan ISO/IEC
17025:2005 (SNI/IEC 17025:2008)
• Mampu menyusun panduan mutu laboratorium, prosedur kerja, instruksi kerja dan
formulir untuk laboratorium.
• Memahami Prinsip Internal Audit ISO/IEC 17025:2005 (SNI/IEC 17025:2008) dan
pelaksanaannya.
• Mampu melaksanakan audit internal di laboratorium penguji / kalibrasi menurut ISO/IEC
17025:2005 (SNI/IEC 17025:2008), mampu membuat perencanaan Audit, Simulasi Audit
dan Perbaikan, serta mampu mempersiapkan diri untuk proses Audit untuk Sertifikasi
ISO/IEC 17025:2005 (SNI/IEC 17025:2008) oleh KAN
Materi Pembahasan Training
• Persyaratan Manajemen berdasarkan ISO/IEC 17025
• Persyaratan Teknis ISO/IEC 17025:2005 (SNI/IEC 17025:2008)
• Pemetaan sumber daya laboratorium berdasarkan Sistem Standar Persyaratan ISO
17025:2005
• Program-program Mutu di Laboratorium dan Pengendalian mutu laboratorium serta
Evaluasinya serta Ketertelusuran PengukuranPrinsip Verifikasi dan Validasi Metoda
Pengujian,
• Prinsip estimasi Ketidakpastian dalam pengukuran,
• Persiapan Menuju Sertifikasi ISO/IEC 17025:2005 (SNI/IEC 17025:2008)

FUNDAMENTAL KNOWLEDGE MAPPING
Pendahuluan
Pengetahuan penting merupakan aset utama korporat dan proses dalam berbagi,
mentransfer, dan mengembangkan pengetahuan tersebut merupakan salah satu cara
melakukan inovasi.
Fundamental Knowledge Mapping membahas bagaimana mengidentifikasi dan
melakukan pemetaan pengetahuan didalam divisi dan membuat taksonomi atau
klasifikasi pengetahuan berdasarkan hasil pemetaan pengetahuan.
Manfaat Pelatihan
 Peserta memahami pentingnya peta pengetahuan dan mengintegrasikannya dengan
pengembangan dan pelatihan kapital manusia.
 Peserta belajar melakukan proses pemetaan pengetahuan.
 Peserta belajar menyusun taksonomi atau klasifikasi pengetahuan.
 Peserta mengerti bagaimana mengintegrasikan peta pengetahuan dan taksonomi
pengetahuan dalam pengembangan sistem Teknologi Informasi.
Materi Pelatihan
1. Pengenalan Workshop.
2. Praktek Keahlian: Menyusun Peta Pengetahuan.
3. Taksonomi & Klasifikasi Pengetahuan.
4. Praktek Keahlian: Menyusun Taksonomi Pengetahuan.
Peserta Pelatihan
IT Manager, IT General Manager, Manager Lini, IT Staff dan Learning Division
Pendahuluan
melakukan inovasi.
Manfaat Pelatihan
Materi Pelatihan
Peserta Pelatihan
Pendahuluan
melakukan inovasi.
Manfaat Pelatihan
Materi Pelatihan
Peserta Pelatihan

DECISION SUPPORT SYSTEM APPLICATION
(Sistem Pendukung Keputusan Dan Implementasinya)
Background
Konsep sistem pendukung keputusan atau decision support system pertama kali diungkapkan
pada awal tahun 1970-an oleh Michael S Scott Morton dengan istilah Management decision
system. Sistem tersebut adalah suatu sistem yang berbasis komputer yang ditujukan untuk
membantu pengambil keputusan dengan memanfaatkan data dan model tertentu untuk
memecahkan berbagai persoalan yang kompleks.
Istilah sistem pendukung keputusan mengacu pada suatu sistem yang memanfaatkan
dukungan komputer dalam proses pengambilan keputusan. Sistem pendukung keputusan
merupakan sistem yang membantu pengambil keputusan dengan membekali para pimpinan
dengan informasi dari data yang telah diolah dengan relevan yang diperlukan untuk membuat
keputusan tentang suatu masalah dengan lebih cepat dan akurat.. Banyak para pimpinan
perusahaan yang selalu belum yakin benar terhadap keputusan yang telah diambil atau para
pembuat keputusan tidak bisa merasa yakin seratus persen terhadap keputusannya maka dengan
sistem pendukung keputusan dapat membantu para pengambil keputusan menemukan solusi
yang paling sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Didalam dunia business, system pendukung keputusan atau decision support system bisa
digunakan untuk memecahkan berbagai masalah diantaranya untuk menentukan alokasi
anggaran yang tepat, dengan terbatasnya keuangan perusahaan dapat menentukan project mana
saja yang harus didanai perusahaan.Adapun untuk bidang pemasaran : bagian pemasaran bisa
mengetahui produk apa saja yang menjadi prioritas untuk dipasarkan sesuai dengan strategi
pemasaran perusahaan. Sedangkan dibidang SDM : departemen sumber daya manusia bisa
mengetahui program-program apa saja yang menjadi pendukung kemajuan perusahaan. Pada
bidang produksi : departemen produksi bisa mengetahui komposisi bahan material yang terbaik
untuk bisa menghasilkan produk yang punya kwalitas unggul dan permasalahan kompleks
lainnya.
Background
lainnya.
Background
lainnya.

Sasaran Pelatihan
Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta diharapkan mampu :
1. Memahami prinsip sebagai manajer / pengambil keputusan di perusahaan juga
mengemban peran sebagai Information System Executive.
2. Mengetahui konsep system informasi.
3. Mengetahui prinsip-prinsip perancangan system informasi pendukung keputusan
4. Memahami fungsi-fungsi dalam Information System Manajemen.
5. Memahami teori kecerdasan buatan (artificial intelligence) dan system pakar (expert
system).
6. Memahami bagaimana cara mengambil keputusan yang baik dan tepat dengan
dukungan tools teknologi informasi.
7. Dapat menjalankan aplikasi software decision support system dengan tepat.
8. Dapat memberikan solusi dalam pengambilan keputusan dengan metode ilmiah yang
cepat, tepat dan berakurasi.
Pokok Bahasan
1. Pengertian tentang Konsep dasar system informasi
2. Pengertian tentang system pendukung pengambilan keputusan (decision support
system).
3. Fungsi teknologi informasi dalam mendukung pengambilan keputusan
4. Pengertian system pakar (expert system) dan kecerdasan buatan (artificial
intelligence)
5. Identifikasi Permasalahan
6. Perancangan system informasi pendukung keputusan.
7. Instalasi software aplikasi
8. Perhitungan secara numeric untuk system pendukung keputusan
9. User training dalam aplikasi Decision Support System
10. Output dari software aplikasi dan perancangan system.
Sasaran Pelatihan
system).
Pokok Bahasan
system).
intelligence)
Sasaran Pelatihan
system).
Pokok Bahasan
system).
intelligence)

ISO 27005
(Information Risk Management)
Pendahuluan
ISO 27005 adalah nama standar 27000 seri perdana yang mencakup informasi
manajemen risiko keamanan atau information security risk management (ISRM). Standar ini
memberikan pedoman untuk manajemen risiko keamanan informasi (ISRM) dalam sebuah
organisasi, khususnya mendukung persyaratan sistem manajemen keamanan informasi. Nama
lengkap dari standard ini adalah ISO/IEC 27005:2008 Information technology — Security
techniques — Information security risk management.
Maksud dari ISO 27005 adalah untuk memberikan pedoman dalam hal information
security risk management. ISO 27005 mendukung konsep umum yang dijelaskan dalam ISO
27001 dan dirancang untuk membantu penerapan secara memadai dari information security yang
berdasarkan pada pendekatan risk management. ISO 27005 sama sekali tidak membuat
spesifikasi, merekomendasikan atau bahkan menunjuk secara spesifik pada suatu metoda risk
analysis, meskipun ISO 27005 secara spesifik menunjuk pada suatu process yang terstruktur,
systematic dan rigorous dari mulai analyzing risk sampai pada pembuatan risk treatment-nya.The
ISO 27005 standar terdiri 55 halaman, dan ini berlaku untuk semua jenis organisasi.
ISO ini akan tergantung pada sejumlah faktor, seperti ruang lingkup yang sebenarnya dari
Sistem Manajemen Keamanan Informasi atau information security risk management (ISRM),
atau mungkin sektor industri / komersial.
Pada era modern ini, adalah merupakan hal yang sangat penting bagi sebuah organisasi seperti
Lembaga Sandi Negara melakukan ISO 27001 atau 27005 dengan memiliki team internal yang
berkualitas dalam meng implementasikan ISO 27001 atau 27005.
Tujuan Pelatihan :
Adapun tujuan dari pelatihan ini adalah :
 Mempelajari bagaimana menggunakan ISO 27001 untuk melaksanakan information
security management systems (ISMS) yang efektif.
 Mengidentifikasi tahapan yang berbeda dari proses audit dan bagaimana untuk
menempatkan masing-masing dengan praktek di dalam pelatihan.
ISO 27005
Pendahuluan
Tujuan Pelatihan :
ISO 27005
Pendahuluan
Tujuan Pelatihan :

 Mempelajari bagaimana memulai dan menyiapkan audit
 Mendapatkan kepercayaan dalam menjalankan dan mengelola proses audit keseluruhan
Silabus
 Foreword
 Introduction
 Normative references
 Terms and definitions
 Structure
 Background
 Overview of the ISRM Process
 Context Establishment
 Information Security Risk Assessment
(ISRA)
 Information Security Risk Treatment
 Information security Risk Acceptance
 Information security Risk Communication
 Information security Risk Monitoring and
Review
 Annex A: Defining the scope of the process
 Annex B: Asset valuation and impact
assessment
 Annex C: Examples of Typical Threats
 Annex D: Vulnerabilities and vulnerability
assessment methods
 Annex E: ISRA approaches
Silabus
 Foreword
 Introduction
 Structure
 Background
(ISRA)
Review
assessment
assessment methods
Silabus
 Foreword
 Introduction
 Structure
 Background
(ISRA)
Review
assessment
assessment methods

Training
Specific Industry

SERVICE EXCELLENT FOR HOSPITAL
Objektif Program
 Peserta memahami konsep Pelayanan Pelanggan
 Peserta dapat menjadikan pelayanan Pelanggan sebagai budaya dalam bekerja
 Peserta memahami proses pelayanan Pelanggan yang efektif
 PesertA memahami teknik – teknik melayani Pelanggan secara professional
 Peserta memahami teknik komunikasi dalam pelayanan Pelanggan
 Peserta memahami proses mengelola dan menyelesaikan complain Pelanggan
 Memberikan pemahaman atas keunikan pelayanan dalam industry kesehatan
 Peserta memahami keterkaitan antara kegiatan pelayanan Pelanggan dengan aktifitas
Penjualan
Outilne Workshop
Sesi 1.SERVICE AWARENESS
Outline :
• Why Service Is Important ?
• Service Culture
• What Is Customer Service
• Why Customer Leave ?
Sesi 2. CUSTOMER & MOMENT OF TRUTH ?
Outline :
• Type Customer
• Service Chain
• Cycle Of Service
• Moment Of Truth
Sesi 3. CUSTOMER SATISFACTION
Outline :
• Why Customer Satisfaction ?
• Basic Human Requirement
• Customer Satisfaction Behavior
• Service In Hospital
Sesi 4. COMMUNICATION SKILLS IN
SERVICE
Outline :
• Communication Process
• Verbal Communication
• Non Verbal Communication
• Listening Effectively
Sesi 5. STANDARD SERVICE
Outline :
• Why Standard Service ?
• How to Measure Service Standard
• Service Standard In Hospital
Sesi 6.SERVICE EXCELLENCE
Outline :
• Service Dimension
• Service Excellence Behavior
• Customer Interaction Strategy
• Customer Delight

Sesi 7. COMPLAINTS HANDLING &
SERVICE RECOVERY
Outline :
• Why Customer Complaint ?
• What Defines Something As A
Complaint
• Customer Complaint Resolution
Process
• Service Recovery Techniques
Sesi 8. SERVICE THAT SELL
Outline :
• Understand Customer Needs
• Customer Buying Process
• Patient Satisfaction
Service Equal Sales
FUNDING MARKETING
DEVELOPMENT PROGRAM
Background
• Penggalangan dana Pihak III, merupakan salah satu tujuan pokok berdirinya
Lembaga Keuangan Bank
• Dengan perkembangan yang begitu pesat dalam industri keuangan, telah
menuntut Lembaga Keuangan Bank untuk menyesuaikan produk dan jasa nya
sesuai dengan kebutuhan para Nasabahnya
• Untuk dapat memasarkan produk dan jasa perbankan dalam sektor penghimpunan
dana Pihak III, dibutuhkan Tenaga Pemasar yang memiliki kemampuan dalam
memasarkan produk dan jasa tersebut
• FMDP merupakan suatu program pelatihan singkat yang mampu menciptakan
Tenaga Pemasaran yang handal dan profesional dalam menjuala produk dan jasa
perbankan dengan tetap berpegang pada prinsip kehati-hatian
• Funding Marketing Development Program (FDMP) adalah modul pelatihan bagi
Tenaga Pemasar yang khusus di desain untuk memasarkan produk dan jasa
perbankan dalam bidang penghimpunan dana pihak III
Cakupan pelatihan
- In class training
- On the job training

- Assessment
- Evaluation
 Monthly ranking
 Reward & recognition
Tujuan
• Meningkatkan wawasan para Tenaga Pemasar produk dan jasa perbankan
• terhadap pengetahuan dasar perbankan
• Meningkatkan kemampuan menjual produk dan jasa perbankan yang sesuai
• dengan target pemasaran
• Memiliki kemampuan untuk meningkatkan penjualan produk dan jasa baik
• dari segi kualitas maupun kuantitas
Sillabus
• General Banking Knowledge ( 1 hari )
• Liabilities Products ( 1 hari )
• Know Your Customer ( 0.5 hari )
• Conversational Selling ( 3.5 hari )
• Handling Objection ( 1 hari )
• Community Marketing ( 1 hari )
• Phone Courtesy ( 1 hari )
• Business Presentation ( 1 hari )

METODE PELATIHAN
Guna kepentingan tujuan pembentukan sikap, pembiasaan dan apresiasi menuju tujuan
dan target sebagaimana essensi sasaran training, maka Pendekatan semi-experiential akan
digunakan sebagai methode utama. Metode ini ini akan membagi wacana training
dalam beberapa sub kategori, yaitu:
Classroom session
Penyampaian materi secara ceramah pembekalan akan diantarkan sebanyak 20% saja dari
keseluruhan training, mencakup berbagai materi yang bersifat konseptual yang siap
diwujudkan dalam kondisi praktis. Metode ini tetap mengkedepankan aspek dialogis
dimana pemahaman peserta amat tergantung pada rangsangan keaktifan mencerna materi,
sekaligus cukup sensitif untuk mengeliminir sikap tampak positif (faking good), berpura-
pura, dan lainnya yang cenderung tidak mendukung proses internalisasi materi untuk
menjadi keyakinan (belief).
Interactive Simulation
Sejumlah role-play dan games yang umumnya cocok dilaksanakan secara in-door
maupun outdoor, akan secara intensif mendorong peserta memperoleh engalaman
langsung terhadap konsep-konsep yang telah didalami di ruang kelas. Pengalaman ini
akan merekam secara mendalam bagaimana suatu konsep dicerna dan dijadikan
panduan perilaku di masa yang akan datang. Pendekatan ini merupakan kekuatan dan
Metode
Ceramah
30 %
Diskusi
40 %
Games
30 %

Portofolio Pelatihan Inhouse Inovasi Sigma Perkasa

Portofolio Pelatihan Inhouse Inovasi Sigma Perkasa

Recommended

Recommended

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Viewers also liked

Viewers also liked (6)

Similar to Portofolio Pelatihan Inhouse Inovasi Sigma Perkasa

Similar to Portofolio Pelatihan Inhouse Inovasi Sigma Perkasa (20)

Portofolio Pelatihan Inhouse Inovasi Sigma Perkasa