SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
Download to read offline
Kualitas air-lingkungan-ekonomi-kesehatan-juli07 1
BAB I
SUMBERDAYA AIR DAN PERMASALAHANNYA
1.1. AIR DAN KEHIDUPAN MANUSIA
Air merupakan salah satu zat yang paling dibutuhkan oleh manusia dalam proses kehidupan
ini setelah udara, baik secara kualitas maupun kuantitas. Tanpa zat air, manusia akan
mengalami berbagai kesukaran dan kendala dalam menjalankan kehidupan ini. Air yang
dimaksud dalam konteks ini adalah air tawar, karena hanya air tawar (air bersih) yang akan
dapat secara langsung dipakai dalam menunjang kehidupan masyarakat/manusia
(ekonomi/kesejateraannya) dan kesehatannya.
Adapun pengertian atau batasan dari air bersih adalah semua air yang dapat digunakan oleh
manusia untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya dimana kualitasnya dapat memenuhi
syarat-syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak.
Kondisi kesehatan dan kesejahteraan
masyarakat sangat ditentukan oleh
tingkat ketersediaan air bersih, apabila
masyarakat dapat dengan mudah
mendapat air bersih maka dapat
dipastikan tingkat kesehatannya akan
meningkat, dimana secara otomatis
apabila kesehatannya baik maka
masyarakat akan dapat melakukan
kegiatan perekonomiannya secara
baik, sehingga akan dapat
meningkatkan kualitas kehidupannya.
Disamping memegang peranan sangat penting dalam keberlangsungan kehidupan, tetapi
sumberdaya air apabila tidak dikelola dan dipergunakan dengan baik (tepat) maka akan
mengakibatkan beberapa permasalahan dalam kehidupan masyarakat. Pada musim hujan
sering terjadi banjir terjadi dimana-mana yang mengakibatkan banyak korban jiwa dan
kerugian harta benda yang sangat besar. Sebaliknya pada saat musim kemarau akan terjadi
kekeringan dan kesulitan air yang mengakibatkan gagal panen serta diikuti dengan
terjangkitnya berbagai penyakit yang berkaitan dengan kurangnya suplai dan ketersediaan
air bersih dan sanitasi bagi masyarakat.
Banyak penyakit menular yang disebabkan oleh menurunnya kualitas dan kuantitas air,
terutama di musim kemarau, seperti muntaber, diarrea, gatal-gatal dan lain-lain. Hal ini
terjadi karena di saat musim kemarau terjadi penurunan kuantitas (tidak terjadi
pengenceran) atau akan terjadi peningkatan konsentrasi bahan-bahan terlarut termasuk
bakteri-bakteri yang berasal dari limbah domestik, sehingga tingkat kejadian penyakit
tersebut akan meningkat tajam.
Photo 1. Antrian rutin masyarakat Gunung Kidul untuk
mendapatkan air bersih (lokasi : Gunung Kidul
Yogyakarta, kredit photo : anonim)
Bagaimana bisa sehat kalau hanya satu jerigen air
dan kapan dapat mencari nafkah kalau harus
ngantri air setiap hari ?
Kualitas air-lingkungan-ekonomi-kesehatan-juli07 2
Berbagai aspek dan permasalahan yang berkaitan dengan air, baik secara kuantitas dan
kualitas air tersebut akan sangat ditentukan oleh baik dan buruknya sistem pengelolaan dan
pengaturan daerah penampungan sumberdaya air, baik di bagian hulu, bagian tengah dan
bagian hilir yang disebut dengan Daerah Aliran Sungai (DAS) atau watershed system,
terutama pengaturan dan pengelolaan peruntukan serta penggunaan lahan di bagian hulu, yang
berfungsi untuk meresapkan, menahan dan menampung air.
I.2. KUANTITAS AIR DI BUMI
Hampir dua per tiga permukaan bumi ini ditempati oleh air, dengan komposisi
perbandingan lokasi dan fasa air sebagai berikut :
- 97,2 % merupakan air laut yang bersifat asin sebagai akibat terlarutnya berbagai jenis
garam dan mineral lainnya;
- 2,14 % sebagai es dan geltser yang membeku/fasa padat yang berada di puncak-puncak
gunung yang sangat tinggi (Puncak Jayawijaya di Indonesia);
- 0,16 sebagai air tanah yang berada dibawah permukaan tanah yang berupa air tanah
dalam dan dangkal;
- 0,009 % sebagai air permukaan yang menempati sungai, danau, situ, kolam, sawah,
bendungan, dan lain-lain;
- 0,005 % sebagai uap air yang berada dalam ruang antar butir tanah pucuk (soil) yang
dapat mendukung per-akaran dan pertumbuhan tanaman;
- serta 0,001 % sebagai uap air dan hujan yang berada di udara bebas.
Memperhatikan data umum perbandingan dan distribusi tersebut diatas, terlihat bahwa
jumlah volume air tawar yang ada di muka bumi ini hanyalah sedikit saja (total sekitar 2,309
% saja), yang dipergunakan oleh semua mahluk hidup/manusia dalam semua aktifitas dan
keperluannya.
Walaupun sumberdaya air didunia ini dipakai oleh seluruh mahluk hidup dalam
kehidupannya, akan tetapi secara jumlah (kuantitas) sumberdaya air tersebut adalah tetap
sama (tidak berkurang walaupun dipakai) akan tetapi bentuk/fasa dan kualitasnya saja yang
akan mengalami perubahan yang sesuai dengan proses pemanfaatan yang dialaminya.
1.3. HUJAN DAN SIKLUS AIR
Seluruh sumberdaya air dimuka bumi ini dengan berbagai bentuk, fasa dan distribusinya
selalu berkaitan dan berinteraksi secara dinamis dalam sebuah siklus tertutup, yang
dinamakan siklus air yang melibatkan seluruh sumberdaya air di dunia ini.
Awal mula fasa siklus air ini tidak dapat ditentukan secara pasti, hanya saja untuk
mempermudah dalam memahami siklus tersebut dapat dimulai dari :
 proses penguapan dari sumberdaya air dipermukaan bumi (air laut, sungai, daun
tumbuhan, dll) sebagai akibat adanya proses pemanasan oleh sinar matahari, dalam fasa
ini air berupa uap air yang akan membentuk gumpalan awan di udara;
 selanjutnya air dalam fasa uap atau awan tersebut dengan proses fisika dan kimia
(proses penurunan suhu dan kondensasi) akan menjelma menjadi butiran air hujan yang
akan jatuh ke permukaan bumi;
Kualitas air-lingkungan-ekonomi-kesehatan-juli07 3
 selama proses hujan berlangsung, maka sebagian kecil air hujan tersebut akan menguap
kembali ke udara dan sebagian besar akan jatuh ke bumi (termasuk ke
pepohonan/tumbuhan);
 proses berikutnya adalah air permukaan tersebut akan tertahan dan diserap oleh
tumbuhan untuk dipergunakan dalam proses pertumbuhannya, dalam tahapan ini
tumbuhan juga akan menguapkan sebagian air melalui daunnya dalam proses fotosintesa
dan sebagian lagi dilepaskan kedalam tanah (soil) melalui kegiatan perakaran tumbuhan
tersebut;
 sebagian besar air hujan yang jatuh di permukaan tanah tersebut akan bergabung
membentuk aliran air permukaan (air larian) yang akan bergabung membentuk sistim
sungai di permukaan, juga sebagian lagi akan meresap kedalam tanah menjadi air tanah
(dangkal dan dalam dan mata air);
 air larian/sungai/mata air
akan membentuk
mengalir menjadi sebuah
sungai yang mengalir dari
hulu ke arah hilir, juga
dalam tahapan ini terjadi
penguapan dan peresapan
sumberdaya mata air
menjadi uap air dan air
tanah;
 proses berikutnya adalah air sungai tersebut mencapai laut dan proses pemanasan oleh
sinar mata hari akan menimbulkan penguapan dari air laut menjadi butiran uap air yang
terdorong oleh angin membentuk gumpalan awan di angkasa dan karena proses alam
lainnya (kondensasi dan penurunan suhu) maka awan tersebut akan turun menjadi
hujan kembali yang jatuh ke permukaan bumi.
 Proses siklus sumberdaya air tersebut akan terus berlangsung secara berulang-ulang
dalam setiap waktu/periode, sehingga dikenal periode banyak kejadian hujan disebut
musim hujan dan periode kejadian sedikit hujan dinamakan musim kemarau.
1.4. PERMASALAHAN SUMBERDAYA AIR
Telah disinggung di muka bahwa secara kuantitas sumberdaya air dimuka bumi ini adalah
konstan dan juga siklus air tersebut juga adalah tetap dan tertutup, maka apabila timbul
berbagai masalah yang berkaitan dengan sumberdaya air ini di muka bumi ini yang selalu
menyangkut dua aspek yaitu aspek kualitas dan kuantitas sumberdaya air tersebut.
Banjir dan kekeringan
Permasalahan klasik yang selalu terjadi secara berulang dalam setiap tahunnya yang
berkaitaan dengan aspek kuantitas sumberdaya air adalah terjadinya banjir yang selalu
menimbulkan kerugian harta,benda dan jiwa yang selalu terjadi dimusim hujan dan
Gambar 1. Ilustrasi proses siklus air dialam
Kualitas air-lingkungan-ekonomi-kesehatan-juli07 4
terjadinya kekeringan/kekurangan air pada waktu musim kemarau tiba, sehingga
menimbulkan bencana kelaparan dan kebakaran hutan dan lahan dengan kerugian yang
sedemikian besar juga kerusakan lingkungan yang tidak ternilai harganya. Kedua
permasalahan tersebut hanyalah merupakan permasalahan tentang bagaimana melakukan
pengelolaan (mengatur) dan menjaga wadah alam dari sumberdaya air tersebut yang
dinamakan Daerah Aliran Sungai (DAS) atau disebut juga dengan sistim daerah
tangkapan hujan (watersheed).
Apabila wadah alami berupa daerah resapan hujan tersebut dapat dipertahankan sebagai
hutan (secara umum) dan penggunaan lahan tersebut dapat dikontrol sedemikian rupa
sehingga kemampuan daerah resapan tersebut masih tetap dapat menahan dan menampung
sumberdaya air (hujan) secara baik di saat musim hujan tiba, sehingga wadah alami tersebut
akan melepaskan sumberdaya air yang ditahannya oleh hutan dan alam tersebut secara
perlahan-lahan dan sedikit demi sedikit pada waktu atau saat musim kemarau tiba, sehingga
keseimbangan jumlah sumberdaya air tersebut pada waktu musim hujan dan musim
kemarau akan seimbang dan terjaga dengan baik.
Bencana banjir terjadi karena air hujan
yang masuk kedalam sebuah wilayah
DAS tidak dapat menahan dan
menampung air hujan (lahan gundul),
sehingga air hujan tersebut pada saat
yang bersamaan dan dalam waktu yang
bersamaan pula mengalir ke bagian
bawah (hilir), pada waktu mengalir
tersebut maka air hujan tersebut
menyapu dan menghancurkan seluruh
benda yang dilaluinya sehingga terjadi
apa yang dinamakan Bencana Banjir.
Sebaliknya, karena seluruh sumberdaya air telah habis mengalir ke arah hilir pada waktu
banjir terjadi, sehingga pada waktu musim kemarau tiba sudah tidak ada lagi sumberdaya
air yang dapat keluar menjadi mata air dan air sungai. Mata air dan sungai menjadi kering
kerontang, maka terjadilah bencana kekeringan atau kekurangan air dimana-mana.
Kekeringan ini akan mengakibatkan bencana gagal panen dan kelaparan dimana-mana,
selanjutnya akan berjangkitlah berbagai penyakit yang berhubungan dengan keterbatasan
suplai air bersih, seperti muntaber, diarheae dan lain-lain yang akan memakan korban jiwa,
terutama anak-anak dan balita.
Dampak lingkungan lainnya akibat kekeringan ini adalah terjadinya kebakaran hutan dan
lahan yang melanda berbagai wilayah di Indonesia, akibatnya berbagai potensi plasma nuftah
menjadi punah, sebuah kerugian yang tidak ternilai oleh ukuran uang.
1.5. SUMBER PENCEMAR AIR
Pada penjelasan ini, permasalahan yang menyangkut kuantitas air berupa banjir dan
kekeringan tidak akan dibahas lebih jauh, tetapi akan lebih membahas tentang proses-
proses yang terjadi selama air mengalir dipermukaan dan di dalam tanah, yang melibatkan
Photo 2. Banjir rutin di Jakarta akibat buruknya pengelolaan dan
peruntukan lahan DAS di sekitar wilayah Jakarta
Lokasi : Jln. Thamrin Jakarta, sumber photo anonim
Kualitas air-lingkungan-ekonomi-kesehatan-juli07 5
Sumber pencemaran
Sumber Air dan Resiko PencemaranSumberSumber AirAir dandan ResikoResiko PencemaranPencemaran
Lapisan tanah
Aliran air
Industri
Perkotaan
Pemukiman
Sumur
Pertanian
Peternakan
Instalasi PAM ??
Air tanah
Sampah
sumberdaya air tersebut sehingga akan menurunkan aspek kualitas air tersebut serta
hubungannya dengan berbagai permasalahan masyarakat secara umum berkaitan dengan
kualitas sumberdaya air tersebut. Permasalahan yang akan dibahas menyangkut aspek
ekonomi, kesehatan dan berbagai kendala lingkungan lainnya yang akan dihadapi oleh
masyarakat, berkaitan dengan kualitas sumberdaya air.
Secara alami, kualitas air hujan umumnya dapat dikatagorikan memiliki kualitas yang baik,
karena air hujan di udara belum
bersentuhan dengan berbagai
jenis mineral apapun sehingga
kualitas air hujan dapat
dikatagorikan sebagai air aquades
atau air hasil destilasi. Walaupun
akhir-akhir ini, karena terjadinya
berbagai proses pencemaran
udara, maka terlihat
kecenderungan terjadinya
penurunan tingkat keasaman air
sebagai akibat terjadinya polusi
oleh berbagai unsur gas buangan
industri dan kendaraan
bermotor.
Tahapan proses terjadinya penurunan kualitas sumberdaya air dalam sebuah siklus
sumberdaya air di alam terjadi pada dua tahapan proses, yaitu :
1. Tahapan air hujan pada saat bersentuhan dengan permukaan tanah di daerah
peresapan, dimana kita ketahui bahwa tanah dan batuan terdiri dari berbagai jenis
mineral yang tersusun oleh unsur-unsur kimia (anorganik) yang komplek. Unsur-unsur
kimia anorganik dalam mineral tersebut, ada yang berguna untuk kehidupan manusia
juga ada yang bersifat racun bagi tubuh manusia. Umumnya tingkat keasamaan (pH) air
hujan pada saat mencapai permukaan bumi berkisar 6,5 (masih relatif netral), maka air
hujan ini akan mulai melarutkan berbagai jenis mineral menjadi unsur-unsur kimia yang
komplek, malah akan menghasilkan ikatan kimia unsur yang baru untuk membentuk
jenis mineral yang baru pula. Semakin lama air tersebut tinggal atau bersentuhan
dengan tanah/batuan maka akan semakin banyak mineral-mineral dalam tanah atau
batuan tersebut yang terlarutkan sehingga konsentrasi unsur-unsur tertentu (sesuai
jenis tanah dan batuan) tersebut akan semakin tingggi konsentrasinya yang terkandung
dalam air tersebut.
Disamping unsur-unsur kimia anorganik yang berasal dari mineral tanah/batuan, air juga
dapat melarutkan berbagai jenis unsur kimia organik yang berasal dari berbagai jenis
hasil pembusukan tumbuhan/jasad hidup, sehingga dalam air akan terdapat unsur kimia
organik maupun anorganik. Semua unsur-unsur kimia air yang berasal dari organik
maupun anorganik ini ada yang bersifat baik atau dibutuhkan oleh tubuh untuk
kesehatan/kehidupan, namun ada juga yang bersifat meracuni, tidak baik bagi kesehatan
dan kehidupan manusia.
Gambar 2. Berbagai kegiatan yang akan mengotori dan
menurunkan kualitas sumberdaya air dari hulu ke hilir
(Photo : sumber pencemar airm, Kredit photo :
Forkami
Kualitas air-lingkungan-ekonomi-kesehatan-juli07 6
2. Tahapan dalam siklus air berikutnya yang dapat menurunkan tingkat kualitas air adalah
pada saat air mengalir dipermukaan tanah berupa sungai dari hulu ke hilir.
Air sungai selama dan sepanjang
mengalir dari arah hulu ke hilir,
banyak dimanfaatkan dan dipakai
oleh masyarakat untuk berbagai
keperluan dan kegiatan dalam
menunjang kehidupannya, seperti
untuk kegiatan pertanian; usaha
perikanan dan peternakan; untuk
keperluan berbagai jenis industri
baik besar maupun kecil; untuk
keperluan rumah tangga dan
sebagai sumber air minum; untuk
sarana transportasi dan berbagai
jenis serta kegiatan manusia
dalam upaya melanjutkan
kehidupan lainnya.
Dalam upaya mengejar peningkatan produk pertanian, maka digunakanlah berbagai jenis
pupuk (anorgaanik dan organik) dan pestisida agar supaya usaha pertanian tersebut
berhasil dengan panen yang baik, akan tetapi pada pelaksanaanya bahwa semua pupuk
dan pestisida tersebut tidak dapat diserap oleh tanaman seratus persen sehingga
meninggalkan limbah (sisa-sisa)
pupuk dan pestisida tersebut di
alam (tanah dan air), dan sisa-sisa
pupuk dan pestisida tersebut
akan tetap tinggal dalam
sumberdaya air tersebut, maka
sejak saat itu, kondisi tersebut
air tersebut telah mengalami
penurunan kualitas atau
tercemar. Air akan menyimpan
dan membawa semua sisa-sisa
pupuk dan pestisida tersebut
dalam perjalanannya menuju
lautan/laut.
Berbagai proses kegiatan industri, baik itu kegiatan industri besar maupun industri kecil
dan rumah tangga dalam menunjang proses produksinya memerlukan dan menggunakan
sumberdaya air dalam jumlah yang sangat banyak. Sumberdaya air yang telah dipakai
dalam proses industri tersebut akan mengalami perubahan susunan kimia airnya karena
terpolusi oleh berbagai zat sisa produksi, zat-zat kimia sisa produksi tersebut umumnya
sangat berbahaya bagi berbagai kehidupan di alam/lingkungan, sehingga apabila
sumberdaya air tersebut masuk ke badan sungai/air permukaan maka akan
Photo 3. Penggunaan pupuk/pestisida yang tidak tepat akan
menghasilkan limbah yang mencemari air,
lingkungan dan berbahaya bagi masyarakat (Lokasi
photo : Gegerbentang, Cianjur, kredit photo : asep
mulyana)
Photo 4. Sampah organik-nonorganik yang dibuang ke sungai
akan mencemari air dan berdampak bagi lingkungan,
kesehatan, perekonomian masyarakat (lokasi : hulu
Sungai Cipendawa, Cianjur, kredit photo : asep
mulyana).
Kualitas air-lingkungan-ekonomi-kesehatan-juli07 7
menimbulkan berbagai dampak lingkungan bagi alam disekitarnya. Walaupun saat ini
telah dilakukan berbagai upaya menjaga lingkungan dari proses pencemaran kegiatan
industri dengan menerbitkan berbagai perangkat hukum, akan tetapi dilapangan masih
banyak terjadi pencemaran yang sangat serius.
Masih sangat umum di semua wilayah Indonesia bahwa masyarakat masih menggapan
sungai dan sumberdaya airnya sebagai tempat pembuangan berbagai sampai domestik
yang dihasilkan dari rumah tangga, apakah itu limbah domestik padat maupun limbah
domestik cair.
Saat ini setiap harinya, berjuta-juta ton limbah padat (baik organik maupun non-
organik) rumah tangga yang dibuang ke sungai/danau, sehingga kualitas sumberdaya air
sungai/danau tersebut mengalami pencemaran yang sangat parah oleh berbagai zat hasil
pembusukan limbah padat tersebut, sehingga akhirnya sumberdaya air sungai tersebut
sudah tidak memenuhi syarat baku mutu sebagai sumber air bersih bagi masyarakat.
Berjuta-juta galon limbah cair yang yang dibuang ke badan sungai/danau yang berasal
dari sisa-sisa kegiatan industri
dan rumah dibuang, limbah
cair tersebut mengandung
berbagai zat kimia yang sangat
meracuni lingkungan, termasuk
didalamnya adalah limbah cair
dari rumah berupa tinja dari
toilet dan berbagai limbah
organik sisa makanan dan
lemak, juga detergen dari
peencucian pakaian, sehingga
sumberdaya air tersebut sudah
sangat tinggi kandungan unsur
kimia organik maupun non-
organiknya.
Sehingga sumberdaya air sungai sejak mengalir dari hulu (sejak keluar dari mata air),
mengalir disepanjang sungai menuju ke arah hilir telah mengalami berbagai proses
pencemaran dan penurunan kualitas air oleh berbagai zat kimia organik dan non-
organik, baik yang berasal dari alam sendiri maupun sebagai sisa-sisa dari kehidupan dan
aktifitas manusia. Di beberapa tempat di Indonesia ini, tingkat pencemaran dan
penurunan kualitas air sungai ini sudah sedemikian tingginya/sangat serius sehingga
sumberdaya air sungai tersebut sudah sangat tidak layak lagi untuk dimanfaatkan oleh
manusia, sekalipun digunakan untuk keperluan irigasi dan peternakan ikan air tawar.
Sudah barang tentu kondisi sumberdaya air yang tercemar dan tidak dapat
dimanfaatkan oleh manusia tersebut sangat merugikan bagi lingkungan alam itu sendiri,
maupun bagi kehidupan masyarakat secara umum. Kerugian yang dapat ditimbulkan
tidak hanya berupa aspek ekonomi saja, tetapi juga bagi aspek kesehatan masyarakat
dan lingkungan hidup manusia secara umum.
Photo 5. Ikan dan biota air mati akibat air yang tercemar dan
berakibat menurunkan perekonomian masyarakat
(Lokasi : Cirata, Cianjur, kredit photo : anonim)
Kualitas air-lingkungan-ekonomi-kesehatan-juli07 8
BAB II
PENGUKURAN DAN PEMANTAUAN
KUALITAS DAN KUANTITAS AIR
Maksud dilakukannya pengukuran aspek kualitas sumberdaya air ini adalah dalam rangka
mengumpulkan semua data kualitas air beberapa parameter fisik dan kimianya dilapangan,
dengan tujuan asalah mengetahui, memahami kondisi sumberdaya air yang ada saat ini dan
dampak negatif yang mungkin akan dirasakan oleh masyarakat dan lingkungannya, serta
untuk menentukan langkah-langkah yang harus dilakukan agar dapat memperbaiki kondisi
sumberdaya air tersebut, maka dilakukan kegiatan pengukuran dan pemantauan berbagai
parameter fisika dan kimia air dari sumberadaya air yang berasal dari sungai/danau, mata air
dan air tanah/sumur gali.
Beberapa alasan mendasarkan mengapa diperlukan melakukan pengukuran dan pemantauan
kualitas air adalah sebagai berikut :
- Terdapat keterkaitan sebab akibat yang sangat erat antara kualitas air yang dikonsumsi
oleh masyarakat dengan aspek tingkat kesehatan dan kualitas hidupnya, semakin baik
kualitas dan tingkat kesehatan air yang dikonsumsi maka akan mengakibatkan tingkat
kesehatan masyarakat yang lebih baik, dan juga sebaliknya buruknya kualitas air akan
mengakibatkan berbagai gangguan kesehatan masyarakat, baik secara perorangan
maupun secara komunal. Dampak kesehatan yang timbul akibat kualitas air dapat
dirasakan secara langsung maupun tidak langsung, terjadi dalam waktu lama, sebagai
akibat terakumulasinya beberapa unsur kimia air yang meracuni badan yang dimasuk
kedalam tubuh bersamaan dengan air minum yang dikonsumsi. Sebagai contoh dampak
langsung adalah air minum yang mengandung/tercemar oleh bakteri E. Colli (Fecal Colli
dan total E. Colli) akan menimbulkan gangguan pencernaan berupa diarrheae, tetapi
dampak tidak langsung dan dalam jangka waktu yang lama adalah apabila mengkonsumsi
air minum yang terlalu tinggi kandungan mineral/unsur Kalsium dalam periode lama
akan mengakibatkan terjadinya masalah kesehatan berupa kerusakan ginjal atau gagal
ginjal akut di masyarakat, dan lain sebagainya.
- Konsumsi kualitas air yang kurang baik akan mempengaruhi tingkat ekonomi
masyarakat secara umum, baik kaitan dampak langsung maupun tidak langsung. Sebagai
contoh dampak tidak langsung akibat terjadinya penyakit yang diderita masyarakat yang
diakibatkan oleh kualitas air (contoh kerusakan ginjal, dan penyakit lainnya) maka akan
menurunkan tingkat produktifitas masyarakat dalam berusaha (ekonomi) serta
besarnya biaya yang dialokasikan untuk pengobatan dan lain-lainnya, dan contoh
dampak langsung adalah air yang buruk (tercemar) oleh berbagai zat kimia organik dan
non-organik akan mengakibatkan berbagai usaha budidaya ikan air tawar dan budidaya
lainnya akan mengalami kegagalan panen karena ikan yang dipelihara sukar untuk dapat
berkembang, malah akan menimbulkan kematian bagi beberapa species ikan, sehingga
akan menurunkan tingkat pendapatan dan daya beli masyarakat pada umumnya.
- Kualitas sumberdaya air yang buruk atau tercemar oleh berbagai zat kimia organik dan
non-organik akan menimbulkan dampak bagi tingkat estetika lingkungan hidup. Bau
yang menyengat dan warna air yang hitam pekat akan menimbulkan gangguan tingkat
kelayakan aspek sanitasi dan lingkungan bagi pemukiman penduduk, sehingga secara
umum menurunkan tingkat lingkungan hidup dan sanitasi.
- Dll
Kualitas air-lingkungan-ekonomi-kesehatan-juli07 9
2.1. PERALATAN DAN BAHAN YANG DIPAKAI
Untuk melakukan pengukuran dan pemantauan dari beberapa parameter kualitas dan
kuantitas air dibutuhkan beberapa peralatan dan bahan-bahan pendukung lainnya. Agar
dapat memberikan data-data parameter air yang akurat dan tepat maka berbagai peralatan
tersebut harus memiliki kemampuan unjuk kerja (presisi) pengukuran yang baik sehingga
semua data kualitas dan kuantitas sumberdaya air tersebut dapat memberikan informasi
yang tepat, akurat dan bermanfaat sesuai dengan tujuan dilakukannya pengukuran kualitas
dan kuantitas sumberdaya air tersebut.
2.1.1. Peralatan ukur
Beberapa peralatan yang dipakai untuk mengukur kualitas air di lapangan antara lain :
a. Multi-probe meter, yang berguna untuk mengukur parameter suhu, tingkat keasamaan
air (pH), daya hantar listrik (DHL=Ec), jumlah padatan terlarut (TDS) dalam air.
b. Dissolve oxygen meter (DO), yang berguna untuk mengukur jumlah gas oksigen
terlarut dalam air.
c. Turbidity meter, yang berguna untuk mengukur tingkat kekeruhan atau jumlah padatan
yang melayang (suspensi) dalam air.
d. Nitrite meter, yang berguna untuk mengukur parameter unsur nitrit (NO2-) yang
terlarut dalam air.
e. Nitrate meter, yang berguna untuk mengukur parameter unsur nitrat (NO3-) yang
terlarut dalam air.
f. Phosfat meter, yang berguna untuk mengukur parameter unsur phosfat (PO4-) yang
terlarut dalam air.
g. Iron tester, yang berguna untuk mengukur parameter unsur besi (Fe-) yang terlarut
dalam air.
h. Salinity meter, yang berguna untuk mengukur parameter kegaraman (NaCl) yang
terlarut dalam air.
i. Flow meter, yang berguna untuk mengukur kecepatan aliran air dalam sebuah saluran,
dengan diketahui kecepatannya maka dapat dihitung jumlah/debit dari sumberdaya air.
2.1.2. Bahan pendukung
Dalam proses pengukuran tersebut ada beberapa peralatan yang memerlukan bahan bantu
sebagai pengenal unsur tertentu. Bahan-bahan tersebut adalah sebagai berikut :
a. Indikator unsur Nitrit, bahan yang berfungsi untuk mengenal unsur nitrit yang terlarut
dalam air.
b. Indikator unsur Nitrat, bahan yang berfungsi untuk mengenal unsur nitrat yang terlarut
dalam air.
c. Indikator unsur phosfat, bahan yang berfungsi untuk mengenal unsur phosfat yang
terlarut dalam air.
d. Indikator unsur besi, bahan yang berfungsi untuk mengenal unsur besi yang terlarut
dalam air.
Kualitas air-lingkungan-ekonomi-kesehatan-juli07 10
2.2. HUBUNGAN KUALITAS AIR DENGAN LINGKUNGAN- EKONOMI
DAN KESEHATAN MASYARAKAT
Ada sekitar sebelas parameter fisika dan kimia air yang diukur dan dipantau dilapangan, dan
sebagai acuan standar bakunya dibandingkan dengan standar baku mutu menurut Peraturan
Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian
pencemaran air, sehingga kita dapat membandingkan langsung angka parameter kualitas air
di lapangan dengan standar baku yang diacu.
Beberapa informasi dan pengertian dari parameter kualitas air yang diukur adalah sebagai
berikut :
2.2.1. PARAMETER FISIK AIR
A. Suhu (Temperatur, satuan o
C)
Keadaan temperatur atau suhu air dilapangan atau dialam, dengan besaran perbedaan
antara suhu air dan suhu alam disekitarnya yang diperbolehkan adalah sebesar ±3 o
C.
Sebagai contoh saja, apabila suhu alam disekitarnya 25 o
C, maka suhu air yang dianggap
masih baik dan diperbolehkan adalah berkisar antara 22 o
C s/d 28 o
C , sehinggga apabila
temperatur air yang diukur dilapangan atau di alam kurang dari 22 o
C atau lebih tinggi dari
28 o
C, maka telah terjadi pencemaran pada air tersebut sehingga sumberdaya air tersebut
tidak layak lagi untuk dapat digunakan dan harus mengalami proses pengolahan atau
perlakuan terlebih dahulu sebelum dimanfaatkan.
Sumber pencemar yang dapat mengakibatkan adanya peningkatan suhu dialam ini adalah
berbagai limbah cair yang berasal dari pabrik/industri yang mempergunakan mesin-mesin
serta dari limbah hotel dan rumah makan, dan lain-lain.
Dampak yang mungkin ditimbulkan :
- Secara ekologi, adanya penambahan suhu yang tinggi dan berbeda dengan keadaan
normal suhu pada sebuah habitat akan mematikan berbagai jenis mikro organisma
(plankton, nekton/bentos dan jasad renik lainnya) yang menjadi bagian dari sebuah
rantai makanan dalam habitat tersebut, sehingga apabila mikro organisma ini mati atau
punah maka akan menggangu sistim mata rantai tersebut, akibatnya akan mengganggu
kondisi habitat/ekologi secara menyeluruh dalam air tersebut.
- Secara kimiawi, apabila terjadi peningkatan suhu maka akan terjadi penambahan tingkat
kelarutan berbagai unsur kimia air dan akan membentuk berbagai ikatan kimia baru,
dimana ikatan kimia baru ini akan sangat mungkin bersifat desktruktif bagi kondisi
biota/habitat dalam air tersebut. Perubahan parameter kandungan oksigen akan
menimbulkan perubahan kondisi air secara berantai. Sebagai contoh berkurangnya
unsur kelarutan gas oksigen dalam air salah satu akibatnya adalah terjadinya
peningkatan parameter BOD/COD yang akan menimbulkan perubahan tingkat
kelarutan dan konsentrasi kimia tertentu dan sebagainya. Kondisi kandungan oksigen
yang rendah, tingkat BOD/COD tinggi maka salah satu dampaknya akan mematikan
atau menurunkan populasi mikros organisma yang hidup di air, yang juga akan berperan
dalam mata rantai dalam habitat/ekologi dari lingkungan air tersebut.
- Secara ekonomi, kondisi dimana mata rantai makanan dan konsentrasi kelarutan
beberapa unsur kimia yang tinggi akan mengakibatkan matinya beberapa species ikan
Kualitas air-lingkungan-ekonomi-kesehatan-juli07 11
yang dibudidayakan, sehingga akan menimbulkan gagal panen atau menurunkan tingkat
pendapatan/ekonomi masyarakat yang hidup menggantungkan usahanya dari
sumberdaya air tersebut.
- Secara kesehatan masyarakat, temperatur yang tinggi akan mengurangi tingkat
kesegaran air yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat, akan merubah rasa air
(subyektif) sehingga sulit untuk mengkonsumsi sumberdaya air baku tersebut.
Langkah perbaikan yang dapat dilakukan :
- Melakukan penafisan dan pengontrolan suhu limbah cair yang akan dibuang ke badan air
(sungai) sampai mencapai standar baku mutu yang diperbolehkan dan dapat dinetralisir
atau diterima oleh lingkungan, contoh dengan membuat bak penampungan dan
pengolahan limbah cair (IPAL).
- Dll
B. Tingkat kekeruhan air (TSS, satuan NTU/Napthalene Thermal Unit)
Banyaknya kandungan zat padat yang berukuran partikel halus yang melayang (tersuspensi)
dalam air, dapat berupa bahan organik atau non-organik, umumnya kekeruhan ini
disebabkan oleh adanya erosi terhadap lapisan tanah pucuk (soil) oleh aliran air hujan pada
lahan-lahan tak bervegetasi. Tingkat kekeruhan atau kandungan maksimal padatan
tersuspensi yang diperbolehkan berdasarkan kelas air menurut PP Nomor 82 tahun 2001
sebagai bahan baku air bersih adalah 50 mg/Liter.
Sumber kekeruhan ini umumnya dari hasil erosi oleh air permukaan atau air hujan
terhadap lapisan tanah yang subur (top soil). Lapisan tanah ini memiliki sifat kaya unsur
hara dan berbagai mineral, gembur dengan tingkat porositas dan kelulusan tinggi sehingga
mudah digerus oleh air hujan. Juga
sumber kekeruhan dapat berasal
dari limbah industri (industri
kehutanan, pertambangan,
perkebunan, pembukaan lahan untuk
pemukiman, tekstil, penyamakan
kulit, dll). Sebagai contoh banyak
dijumpai limbah cair dari industri
tekstil dengan warna yang sangat
pekat dibuang secara langsung ke
sumber air permukaan (sungai dan
danau) sehingga warna air menjadi
keruh dan pekat, dan lain-lain.
Photo 6. Teknik pengolahan lahan yang tidak benar
mengakibatkan erosi lapisan tanah pucuk (top soil),
mengakibatkan air sungai keruh (Lokasi : daerah
Sunten Jaya-Bandung, kredit photo : asep mulyana).
Kualitas air-lingkungan-ekonomi-kesehatan-juli07 12
Dampak yang mungkin dapat ditimbulkan :
- Terhadap ekologi air, dengan adanya tingkat kekeruhan ini akan mengakibatkan
kurangnya penetrasi sinar matahari terhadap habitat/ekologi dalam sungai/sumberadaya
air tersebut, sementara sinar matahari diperlukan sekali oleh berbagai tumbuhan
air/biota air dalam proses photosintesanya. Berbagai tumbuhan air/biota air tersebut
merupakan salah satu komponen mata rantai makanan didalam habitat/ekologi
tersebut, sehingga seandainya akibat tidak dapat melakukan photosintesa maka
tumbuhan air/biota air akan mati/punah, juga akan memutuskan mata rantai makanan
dan akan mengakibatkan ketidak seimbangan kondisi habitat/ekologi dalam air tersebut.
- Secara kimiawi dalam partikel yang tersuspensi tersebut terdiri dari berbagai unsur
kimia an-organik yang berasal dari berbagai minera dan partikel organik yang berasal
dari pembusukan unsur biologi lainnya yang terdapat dalam tanah, sehingga semakin
keruh/pekat tingkat kekeruhan maka konsentrasi kandungan unsur kimia organik dan
an-organik juga semakin tinggi juga, sehingga apabila dikonsumsi akan menimbulkan
dampak yang lebih serius juga. Salah satu unsur kimia an-organik yang umum dalam
partikel tersuspensi tersebut adalah unsur kimia besi (Fe bebas), dimana unsur besi ini
juga akan mencoba berikatan dengan oksigen bebas membentuk kristal atau endapan
besi (yellow boy = FeO) sehingga apabila kandungan oksigennya diikat oleh unsur besi
tersebut maka akan semakin menurunkan kandungan oksigen yang juga sangat
dibutuhkan oleh biota/tumbuhan air lainnya. Paramater BOD dan COD juga akan
semakin meningkat sehingga kualitas air akan semakin buruk, maka secara keseluruhan
komponen kimia air akan menurun sebagai akibat adanya tingkat kekeruhan air yang
tinggi.
Semakin rendah tingkat kekeruhan (TSS) atau semakin jernih sumberdaya air maka
berbagai komponen kimia air akan semakin baik, seperti kelarutan oksigen (DO),
kandungan mineral Fe semakin kecil, BOD/COD menurun, kehidupan biota air
semakin baik, mata rantai makanan semakin baik, sehingga tingkat keseimbangan
lingkungan/habitat akan semakin baik pula.
- Terhadap ekonomi masyarakat, dengan kondisi TSS yang tinggi/pekat maka berbagai
usaha budidaya ikan air tawar akan semakin menurun atau bahkan ikan yang dipelihara
akan mati/gagal panen, dengan demikian usaha perekonomian masyarakat akan
terhambat maka akan menurunkan tingkat daya beli dan kemampuan perekonomian
masyarakat yang hidup disepanjang sungai tersebut. Dampak tidak langsung lainnya
apabila sumberdaya air tersebut akan dipakai sebagai sumber baku air minum maka
harus menambahkan berbagai zat kimia (koagulan dan flokulan) tertentu untuk
menjernihkannya, semakin pekat TSS maka akan semakin banyak konsumsi zat kimia
tersebut, sehingga akan mengakibatkan air minum tersebut menjadi mahal, sehingga
masyarakat akan semakin sulit mendapatkan sumber daya air bersih yang sehat.
- Terhadap kesehatan masyarakat, sumberdaya air yang tercemar oleh TSS yang pekat
tidak dapat dimanfaatkan sebagai sumber baku air minum dan dengan kandungan
berbagai unsur kimia organik dan an-organik yang tinggi tersebut apabila dikonsumsi
akan menimbulkan gangguan sistim pencernaan pada manusia, seperti sakit perut dan
juga diarheae.
Kualitas air-lingkungan-ekonomi-kesehatan-juli07 13
Langkah perbaikan yang dapat dilakukan :
TSS yang tinggi (pekat) terjadi sebagai akibat terjadinya erosi lapisan tanah pucuk oleh
aliran air permukaan/air hujan yang disebabkan terbukanya lahan (hilangnya tumbuhan)
atau lapisan tanah tersebut, sehingga material tanah pucuk tersebut terbawa oleh air
permukaan kedalam sungai, sehingga air sungai menjadi keruh berwarna coklat pekat,
sehingga untuk memperbaikinya adalah dengan melakukan :
- Melakukan rehabilitasi dan konservasi lahan-lahan terbuka (tak bervegetasi) di bagian
hulu/daerah resapan dengan berbagai teknologi terapannya.
- Pada lahan pertanian masyarakat yang sudah ada dapat menerapkan teknologi pertanian
yang lebih baik dan ramah lingkungan dalam melindungi sumberdaya lapisan tanah
pucuk, seperti penerapan teknik terasering dan pola tanam yang tepat.
- Dll.
C. Jumlah padatan terlarut (TDS, satuan ppm)
Konsentrasi kandungan padatan (bisa mineral, bahan organik dan garam-garaman) terlarut
dalam air. Perbedaan kondisi dengan padatan tersuspensi adalah pada sistim ikatan dengan
media pelarutnya/air, serta apabila sistim suspensi dapat dipisahkan antara media pelarut
dengan materialnya dengan cara sifat fisika, tetapi untuk larutan hanya dapat dipisahkan
dengan cara kimiawi dan pemanasan.
Komponen padatan yang terlarut dapat berupa mineral, bahan-bahan organik dan juga
berbagai jenis garam-garaman yang ada di alam/didalam tanah. Garam-garaman dapat
terbentuk sebagai akibat ikatan kimia dari berbagai jenis mineral yang ada, juga dapat
berupa sisa-sisa berbagai jenis pupuk kimia dan pestisida yang dipakai dalam pengolahan
tanah pertanian atau juga berasal dari limbah cair industri dan rumah tangga, sehingga
parameter TDS (Total Dissolve Solution) ini sebagai data indikator dalam melakukan
analisa kimia air selanjutnya. Untuk menentukan jenis unsur secara specifik hanya dapat
dilakukan analisa di laboratorium saja.
Dampak yang mungkin dapat ditimbulkan :
- Terhadap ekologi, dengan tingginya nilai kandungan TDS tersebut dapat meningkatkan
nilai COD (Chemical Oxygen Demand = tingkat kebutuhan oksigen untuk terjadinya
proses ikatan kimia dalam waktu tertentu), sehingga akan mengurangi jumlah oksigen
dalam air, yang juga akan berdampak secara tidak langsung terhadap tingkat
keberlangsungan kehidupan mikroorganisma/tumbuhan dalam habitat air tersebut.
Semakin rendah tingkat keragaman dan kehidupan mikro organisma, maka akan
menurunkan tingkat keseimbangan ekologi/habitat air tersebut.
- Terhadap komposisi kimia air, dengan berubahnya komponen kandungan oksigen
dalam air maka akan merubah pula komposisi parameter kimia air lainnya, sebagai
contoh akan meningkat parameter COD juga BOD, kehidupan bakteri an-aerob akan
juga meningkat sehingga akan menghasilkan gas-gas yang akan menimbulkan bau yang
menyengat, dan lain-lain.
- Terhadap ekonomi masyarakat, akan menimbulkan dampak tidak langsung sebagai
akibat menurunnya kandungan oksigen (DO) maka akan meningkatkan BOD/COD lagi,
maka akan menurunkan syarat tingkat kehidupan bagi budidaya ikan air tawar, sehingga
Kualitas air-lingkungan-ekonomi-kesehatan-juli07 14
usaha perikanan akan gagal panen, yang pada akhirnya akan mengganggu keadaan
perekonomian masyarakat disekitar sumberdaya air tersebut.
- Terhadap kesehatan masyarakat, apabila mengkonsumsi air dengan kelarutan mineral,
bahan organik dan garam-garaman maka akan menimbulkan gangguan pencernaan dan
iritasi kulit (gatal dan bintik-bintik) walaupun tidak bersifat toksik akut tetapi secara
estetika kulit sangat mengganggu dan menurunkan tingkat kepercayaan diri.
- Dll.
Langkah yang dapat dilakukan :
- Memperbaiki dan mengurangi penggunaan pupuk kimia pada lahan-lahan pertanian yang
telah ada dengan penerapan teknologi pertanian yang baik.
- Mengurangi jumlah limbah cair dari industri dan rumah tanggal yang di buang ke badan
air.
- Menambahkan komponen oksigen (sistim aerasi) pada usaha budidaya ikan air tawar,
agar ikan dapat bertahan hidup.
- Dll.
2.2.2. PARAMETER KIMIA AIR
A. Tingkat keasaman air (pH)
Tingkat konsentrasi ion H+
yang terdapat dalam air, semakin tinggi kandungan ion H+
tersebut maka dimanifestasikan sebagai tingginya keasaman dalam air tersebut, dan
sebaliknya semakin rendah tingkat keasaman maka semakin tinggi tingkat kebasaan
(kandungan ion OH-) yang dimanifestasikan sebagai kebasaan air tersebut. Tingkat
keasaman dan kebasaan air ditunjukan dalam angka 1 – 14, dengan angka 7 sebagai kondisi
netral. Artinya apabila nilai keasaman menunjukan angka 1 artinya tingkat keasaman tinggi
(atau sebaliknya kebasaan sangat rendah) sehingga angka 14 berarti tingkat kebasaan tinggi
(tetapi tingkat keasaman sangat rendah). Menurut PP nomor 82 tahun 2001 bahwa untuk
sumber air baku bagi air bersih maka tingkat pH yang diperbolehkan berkisar angka 6 – 9,
kurang dari 6 atau lebih dari 9 dinyatakan tidak layak untuk menjadi air baku air bersih.
Dampak yang mungkin dapat ditimbulkan :
- Terhadap ekologi, dengan tingkat keasaman tinggi (angka 1 – 6) dan tingkat kebasaan
tinggi (angka 14 – 9) maka akan memudahkan tingkat kelarutan dari berbagai unsur
logam (termasuk logam berat = Cd, Cr, Hg, Pb dan lain-lain) yang berada di
alam/tanah/batuan. Apabila mengkonsumsi air yang mengandung banyak logam maka
akan meningkatkan nilai COD yang tinggi, artinya tingkat kelarutan oksigen akan
semakin rendah, pada akhirnya akibat kandungan oksigen rendah akan mematikan atau
kurang mendukung kehidupan mikroorganisme yang ada dalam air sehingga akan
mengganggu rantai makanan dalam habitat tersebut, dan seterusnya sehingga
keseimbangan habitat/ekologi akan terganggu.
- Terhadap komponen kimia air, dengan tingkat pH yang rendah dan yang tinggi, maka
akan mengakibatkan kelarutan berbagai jenis logam yang ada dalam tanah/batuan,
termasuk logam berat yang bersifat toksik bagi kehidupan manusia, serta penurunan
suatu komponen kimia air maka akan mengganggu tingkat kesetimbangan komponen
kimia air lainnya, seperti diterangkan diatas.
Kualitas air-lingkungan-ekonomi-kesehatan-juli07 15
- Terhadap ekonomi masyarakat, pada kondisi pH yang tinggi (asam) dan pH rendah
maka akan sangat sulit bagi biota air untuk dapat bertahan hidup, contoh dalam kondisi
air yang asam hanya beberapa species ikan dan tanaman yang dapat bertahan hidup.
Sehingga dampak ekonomi masyarakat secara langsung adalah akan gagalnya usaha
perikanan dan budidaya air lainnya sehingga akan mengganggu tingkat perkonomian
masyarakat disepanjang sungai atau sumberdaya air tersebut.
- Terhadap kesehatan masyarakat, apabila terdapat kandungan logam-logam berat maka
dapat menimbulkan penyakit yang sangat serius seperti kanker dan penyakit keracunan
logam berat lainnya yang sangat sulit untuk disembuhkan, juga dampak yang ringan
dapat menyebabkan gangguan sistim pencernaan dan iritasi kulit.
- Dll
Langkah perbaikan yang dapat dilakukan :
- Apabila lahan pertanian dan sumberdaya air dengan pH tinggi maka harus
menambahkan unsur-unsur yang bersifat basa, sebagai contoh adalah penambahan
batugamping (kapur) untuk menurunkan tingkat keasamaan sehingga mencapai kondisi
netral, langkah tersebut hanya bersifat kuratif saja dan tidak akan merubah kondisi
asam secara permanen.
- Dll.
B. Daya hantar listrik (DHL, satuan µS=mikronSiemens)
Kemampuan air dalam menghantarkan arus listrik dalam kondisi temperatur tertentu. Nilai
DHL (Daya Hantar Listrik) ini merupakan interaksi antara aspek temperatur, jenis ion
terlarut dan konsentrasi ion terlarut, sehingga semakin tinggi temperatur air dengan
konsentrasi dan jumlah jenis ion terlarut banyak, maka kemampuan aliran listrik juga akan
semakin baik. Salah satu komponen air yang memudahkan terjadinya daya hantar listrik air
adalah jenis garam-garaman dan logam yang terlarut dalam air, sehingga nilai DHL ini dapat
dipakai untuk memprediksi konsentrasi kandungan garam dan logam terlarut dalam air.
Beberapa nilai umum DHL dengan jenis airnya :
- Aquades (air destilasi) : 0,5 – 5,0 µS
- Air hujan : 5,0 – 30,0 µS
- Air tanah : 30,0 – 2000 µS
- Air laut : 45.000 – 55.000 µS
- Air garam (brine) : ≥ 100.000 µS
Dampak yang mungkin dapat ditimbulkan :
- Terhadap ekologi, semakin tinggi nilai DHL sebagai manifestasi kandungan garam-
garaman/logam terlarut dalam air maka akan mematikan biota/phitoplankton air tawar,
sehingga akan mempengaruhi dan mengganggu rantai makanan yang ada dalam
ekosistim/ekologi tersebut.
- Terhadap ekonomi masyarakat, air dengan tingkat nilai DHL (kandungan kegaraman
yang tinggi) maka akan mematikan semua species biota air tawar, termasuk didalamnya
adalah species ikan yang dibudidayakan oleh masyarakat. Sehingga masyarakat tidak bisa
lagi mengusahakan peternakan ikan air tawar dalam menjaga perekonomiannya.
Kualitas air-lingkungan-ekonomi-kesehatan-juli07 16
- Terhadap kesehatan masyarakat, apabila menkonsumsi air dengan nilai DHL tinggi
(kandungan kegaraman tinggi), akan mempengaruhi cita rasa air, mempengaruhi
kesetimbangan kandungan elektroloit/garam dalam darah sehingga akan mempengaruhi
sistim sirkulasi darah dalam tubuh, akan mempengaruhi tingkat kekentalan darah, yang
pada akhirnya akan mempengaruhi tingkat kesehatan tubuh secara menyeluruh.
- Dll.
Langkah perbaikan yang dapat dilakukan :
- Mengurangi pemakaian pupuk kimia dalam kegiatan pertanian, karena akan
meninggalkan residu yang akan membentuk ikatan garam yang berperan dalam
meningkatkan Daya Hantar Listrik (DHL), dimana apabila semakin banyak garam yang
terlarut akan mengubah rasa air dan juga akan mengganggu kesehatan tubuh, terutama
yang berkaitan dengan alat pencernaan.
- Melakukan rehabilitasi dan konservasi lahan-lahan terbuka, sehingga mengurangi tingkat
erosi dan pelarutan mineral-mineral/logam dalam tanah.
- Mengurangi masuknya limbah industri/rumah tangga/dan peternakan kedalam sungai
(badan air).
- Dan lain-lain.
C. Jumlah kelarutan gas oksigen (DO, satuan mg/L)
Konsentrasi kandungan gas Oksigen dalam air. Semakin tinggi tingkat kelarutan gas oksigen
dalam air maka semakin baik/segar dari sumberdaya air tersebut, sehingga kandungan
oksigen dalam air limbah akan menunjukan nilai yang sangat rendah. Tingkat kelarutan gas
oksigen ini dialam akan sangat dipengaruhi oleh semua parameter fisik dan kimia air lainnya
baik secara selaras atau terbalik. Seperti : suhu; pH; DHL; TSS, BOD; COD, dan lain-lain.
Kandungan oksigen dalam air akan meningkat seiring dengan penurunan suhu, semakin
jernih air, dengan pH yang netral dan komponen unsur kimia dan biologi yang rendah juga.
Saat ini banyak beredar dipasaran bahwa
agar nilai kesehatan dari air kemasan
meningkat maka banyak dilakukan
penambahan unsur gas oksigen kedalam
air kemasan tersebut, hal ini diasumsikan
untuk mengikat berbagai macam zat sisa
metabolisme (zat detoks) sehingga
diharapkan akan membantu menjaga
kesehatan tubuh.
Banyak dipercaya bahwa semakin tinggi
kandungan gas oksigen dalam air akan
semakin baik untuk kesehatan manusia,
sehingga saat ini banyak dijual air kemasan
yang telah ditambahkan gas oksigen aktif
dalam air kemasan tersebut.
Photo 7. Bakeri (aerob/anaerob) pengurai membutuhkan
oksigen yang diambil dari air, maka air menjadi
berbau busuk, berwarna hitam dan biota air
menjadi rendah
(Lokasi Sungai Cikapundung, Bojongsoang,
Bandung. Kredit photo : asep mulyana) .
Kualitas air-lingkungan-ekonomi-kesehatan-juli07 17
Dampak yang mungkin timbul :
- Terhadap ekologi, seandainya terjadi penurunan kandungan oksigen (DO rendah) maka
akan meningkat nilao BOD dan COD, sehingga biota/phitofklankton akan mati, yang
pada akhirnya akan mempengaruhi siklus mata rantai makan dalam
habitat/ekologi/lingkungan air tersebut secara menyeluruh.
- Terhadap komponen kimia air lainnya, kandungan DO sangat menentukan konsentrasi
dan kondisi dari parameter kimia dan fisik air, baik secara selaras (saling mendukung)
atau secara terbalik (bertolak belakang), seperti : DO tinggi/baik maka suhu rendah,
TSS rendah (air jernih), pH netral, dll (hubungan selaras dan DO baik/tinggi maka
COD/BOD rendah, DHL relatif rendah, dll (hubungan terbalik).
- Terhadap ekonomi masyarakat, kandungan konsentrasi gas oksigen tinggi maka akan
sangat memungkinkan species biota air/ikan dan sebagainya untuk hidup subur, karena
dalam semua kondisi bahwa biota air sangat memerlukan oksigen dalam kehidupannya
(photosintesis), sehingga ketersedian makanan akan semakin baik dan masyarakat dapat
menggunakan sumberdaya air untuk berbagai usahakan dalam menunjang
perekonomian masyarakat secara umum.
- Terhadap kesehatan, sumberdaya air dengan kandungan gas oksigen yang tinggi, maka
air akan terasa segar dan oksigen yang terkandungnya dapat mengikat beberapa unsur
kimia radikal bebas dalam tubuh dan dikeluarkan melalui sekresi/ekresi air seni dan
keringat, sehingga secara umum dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
- Dll.
Langkah perbaikan yang bisa dilakukan :
- Melakukan merehabilitasi dan konservasi lahan-lahan terbuka, sehingga dapat menjaga
tingkat kejernihan (TSS kecil) agar kelarutan oksigen semakin meningkat.
- Mengurangi masuknya berbagai limbah padat dan limbah cair, baik yang berasal dari
kegiatan industri dan rumah tangga serta kegiatan lainnya kedalam badan sungai,
sehingga akan menjaga komponen kimia lainnya yang berkorelasi dengan nilai kelarutan
oksigen (DO).
- Untuk sumber air bagi air bersih/minum, dapat melakukan aerasi dengan cara
menyemprotkan sumberdaya air ke udara atau dinding agar memungkinkan permukaan
air kontak dengan udara bebas.
- Dan lain-lain.
D. Tingkat kegaraman (NaCl=Salinity, satuan mg/L)
Tingkat konsentrasi kelarutan khusus garam dapur (NaCl), dimana disamping sebagai
akibat pelarutan mineral yang mengandung Na dan Cl-, unsur garam ini dapat terjadi
sebagai hasil dari ikatan-ikaatan residu penggunaan pupuk kimia pertanian dan limbah cair
dari industri dan rumah tangga.
Kadar kandungan garam dalam air :
- Air Tawar : < 0,05 %
- Air Payau : 0,05 – 3 %
- Air Sakine : 3 – 5 %
- Air Brine : > 5 %
Kualitas air-lingkungan-ekonomi-kesehatan-juli07 18
Dampak yang mungkin timbul :
- Terhadap ekologi, umunya biota dan tumbuhan air tawar sangat sensitif terhadap
peningkatan kadar garam NaCl sehingga akan mematikan biota/tumbuhan air tawar
tersebut, sangat sedikit sedikit sekali biota/tanaman air tawar yang dapat beradaftasi
dengan kandungan garam. Apabila biota/tumbuhan air tersebut mati makan akan
mempengaruhi sistim rantai makanan yang ada dalam habitat/ekologi tersebut, sehingga
akan menggangggu keseimbangan alami habitat/ekologi tersebut.
- Terhadap komponen kimia air lainnya adalah akan meningkatkan nilai DHL dan
meningkatkan kelarutan beberapa logam yang terdapat dalam batuan dimana
sumberdaya air tersebut berada.
- Terhadap ekonomi masyarakat, peningkatan kadar garam akan mematikan
biota/tanaman air tawar termasuk ikan air tawar, sehingga akan menggagalkan usaha
budidaya peternakan ikan air tawar, oleh karena itu pada akhirnya akan menurunkan
pendapatan masyarakat dari sektor perikanan darat atau air tawar. Juga pada sektor
pertanian, apabila tanah/air tanah memiliki kegaraman tinggi maka akan terjadi
penyerapan air pada akar tanaman oleh garam yang ada dalam tanah/air tanah, maka
tanaman akan layu dan mati akibat dehidrasi atau tidak terjadinya proses photosintesis
pada pohon tersebut karena tidak ada air.
- Terhadap kesehatan masyarakat, apabila mengkonsumsi air dengan kandungan NaCl
tinggi, akan mempengaruhi cita rasa air, mempengaruhi kesetimbangan kandungan
elektroloit/garam dalam darah sehingga akan mempengaruhi sistim sirkulasi darah
dalam tubuh, akan mempengaruhi tingkat kekentalan darah, yang pada akhirnya akan
mempengaruhi tingkat kesehatan tubuh secara menyeluruh.
- Dan lain-lain.
Langkah yang dapat dilakukan :
- Mengurangi pemakaian pupuk kimia dalam kegiatan pertanian, karena akan
meninggalkan residu yang akan membentuk ikatan garam yang berperan dalam tingkat
Daya Hantar Listrik (DHL).
- Melakukan rehabilitasi dan konservasi lahan-lahan terbuka, sehingga mengurangi tingkat
erosi dan pelarutan mineral-mineral/logam dalam tanah.
- Mengurangi masuknya limbah industri/rumah tangga/dan peternakan kedalam sungai
(badan air).
- Dan lain-lain.
E. Kandungan unsur besi (Fe, satuan ppm)
Banyaknya kandungan unsur logam besi (Fe) yang terlarut dalam air, tingkat kelarutan ini
sangat dipengaruhi oleh tingkat keasaman air tersebut. Umumnya unsur besi berasal dari
mineral pirit (Fe2S) yang apabila mengalami oksidasi oleh oksigen yang berasal dari air
menghasilkan besi Fero (Fe2+
) dan asam sulfat (H2SO4) yang akan menimbulkan tanah dan
air menjadi asam. Besi Fero (Fe2+
) akan mengikat oksigen lagi menjadi besi Feri (Fe3+
) yang
berbentuk endapan yang berwarna kuning.
Kualitas air-lingkungan-ekonomi-kesehatan-juli07 19
Dampak yang mungkin timbul :
- Terhadap ekologi, sebagai dampak adanya logam Pirit ((Fe2S) dialam yang mengalami
oksidasi, maka akan menyisakan asam sulfat yang akan membuat air tanah, air
permukaan dan tanah akan bersifat asam. Umumnya tumbuhan dan biota lainnya sangat
sensitif terhadap kenaikan keasaman, sehingga akan mengalami kepunahan/mati.
Dengan matinya biota dan tumbuhan air maka akan mengganggu sistim mata rantai
makanan dalam habitat/ekologi tersebut, sehingga dengan kondisi ini akan mengganggu
sistim keseimbangan hayati/kehidupan habitat/ekologi tersebut.
Unsur Besi Fero (Fe2+
) akan
mengikat oksigen menjadi unsur
besi Feri (Fe3+
) yang merupakan
endapan pada dasar air atau tanah
dengan warna kuning sampai
kuning kecoklatan (yellow boy).
Kondisi air dan tanah yang asam
tersebut akan sangat besar
kemungkinannya untuk melarutkan
beberapa mineral logam berat (Cu,
Zn, Pb, Cd) yang mana logam
berat tersebut sangat beracun bagi
manusia, biota dan tumbuhan
lainnya.
- Terhadap ekonomi masyarakat, sebagai akibat kondisi asam maka sumberdaya air
tersebut tidak akan dapat dimanfaatkan untuk budidaya ikan air tawar dan juga
pertanian secara umum lainnya. Sehingga masyarakat akan kehilangan mata
pencahariannya dalam bidan peternakan ikan air tawar. Juga air dengan kandungan besi
yang tinggi, tidak dapat dipakai untuk mencuci karena akan kain/baju akan berubah
warna menjadi kuning dan mudah berkarat, juga sumberdaya air ini tidak dapat dipakai
untuk sumber air bersih, sehingga untuk kedua keperluan tersebut harus membeli air
yang bersih dan sehat.
- Terhadap kesehatan masyarakat, mengkonsumsi air dengan kandungan besi tinggi maka
akan menimbulkan dampak kesehatan seperti kerusakan ginjal, pengerasan hati,
pengurangan kemampuan syaraf motorik/kontrol dan iritasi kulit. Memang dampak
kesehatan dari kandungan besi ini tidak bersifat langsung tapi merupakan bio-akumulasi
sehingga gejala gangguan kesehatannya akan terasa pada jangka waktu yang lama.
- Dan lain-lain.
Langkah perbaikan yang dapat dilakukan :
- Kelarutan besi ditentukan tingkat keasaman air, maka langkah yang paling sederhana
adalah meningkatkan derajat kebasaannya sehingga tidak menghasilkan endapan
berwarna kuning, langkah ini bukan menyelesaikan permasalahan adanya besi terlarut
dalam air.
- Untuk air yang dipakai sebagai air minum, maka sumberdaya air ini harus dilakukan
pengolahan dengan meningkatkan kebasaan dan menyaringnya sehingga air tersebut
bisa dipakai sebagai sumber baku air minum.
- Pemeliharaan beberapa jenis bakteri pereduksi secara alami.
Photo 8. Batuan dan tanah merupakan sumber utama unsur besi (Fe)
dialam, terlarut oleh air tanah, berwarna kuning pada waktu
kontak dengan udara luar. (Lokasi photo : Desa Sambak,
Yogyakarta. Kredit photo : Asep Mulyana)
Kualitas air-lingkungan-ekonomi-kesehatan-juli07 20
- Dan lain-lain.
F. Kandungan unsur Nitrit (NO2-
, satuan ppm)
Konsentrasi kandungan unsur Nitrogen Nitrit dalam air. Nitrit merupakan ion-ion an-
organik alami yang merupakan bagian dari sebuah siklus unsur Nitrogen di alam.
Proses dimulai dari bahan/material yang mengandung Nitrogen oleh mikro-organisme
dirubah menjadi Amoniak (NH4), kemudian akan mengalami oksidasi menjadi Nitrit (NO2-
),
ikatan kimia Nitrit tersebut tidak stabil maka Nitrit tersebut akan mengalami oksidasi lagi
menjadi Nitrat (NO3-
) sehingga unsur ion Nitrat ini paling umum dijumpai pada air
permukaan dan bawah tanah. Sumber unsur Nitrogen dapat berasal dari pelarutan mineral
dalam batuan dan tanah, pupuk pada lahan pertanian, limbah-limbah yang dihasil oleh
aktifitas manusia.
Dampak yang mungkin timbul :
- Terhadap ekologi, dengan adanya penggunaan pupuk nitrogen pada lahan-lahan
pertanian secara besar-besaran maka di dalam tanah dan air akan meninggalkan residu
Nitrogen yang oleh mikroorganisme akan dirubah menjadi salah satunya adalah Nitrit
sehinggga banyak mencemari sumberdaya air (air permukaan dan air tanah). Unsur ion
Nitrit-Nitrat Nitrogen ini didalam air merupakan sumber makanan bagi beberapa jenis
algae, sehingga apabila kebaradaan unsur ini banyak maka akan terjadi peningkatan
koloni Algae yang besar sekali, sementara koloni Algae tersebut dalam kehidupannya
memerlukan oksigen dan juga akang menghasilkan gas Sulphida yang akan meracuni
habitat disekitarnya. Hilangnya kandungan oksigen dalam air akibat adanya ”booming
Algae disebut dengan Eutrofikasi, beberapa contoh kejadian ini yang mengakibatkan
perikanan ikan tawar mengalami
kematian di sentra-sentra
budidaya ikan tawar, seperti di
daerah Jatiluhur dan Bendungan
Saguling/Cirata, Jabar, dan
lainnya.
Aspek lainnya, apabila ion Nitrit
beroksidasi menjadi Nitrat maka
akan berikatan dengan beberapa
mineral logam berat seperti Pb
maka akan membentuk Plumbum
Nitrat (Pb(NO3)2
) yang bersifat
racun bagi pertumbuhan janin
dan kesehatan tubuh.
- Terhadap kualitas kimia air, sebagai akibat adanya proses Nitritifikasi (Nitrit menjadi
Nitrat) maka akan ada pengambilan unsur oksigen dari sumberdaya air (DO menurun),
sehingga akan menggganggu kondisi kimia air unsur lainnya secara berantai.
- Terhadap ekonomi masyarakat, sebagai akibat terjadinya penurunan kadar Oksigen
dalam air dan terdapatnya gas Sulphida (belerang) sebagai akibat adanya ”pelimpahan
Photo 9. Salah satu sumber Nitrogen organik adalah kotoran ternak
binatang yang dibuang ke sungai dan akan membentuk Amonium,
Nitrit dan Nitrat di dalam air. (Lokasi photo : Desa
Gegerbentang, Cianjur. Kredit photo : asep Mulyana)
Kualitas air-lingkungan-ekonomi-kesehatan-juli07 21
algae” maka akan menimbulkan kematian ikan-ikan (dialam maupun budidaya), sehingga
akan menghilangkan sumber mata pencaharian/perekonomian masyarakat.
- Terhadap kesehatan masyarakat, bagi bayi yang berumur dibawah 6 bulan apabila
mengkonsumsi air yang mengandung unsur ion Nitrat/Nitrit dengan kandungan tingg
maka dapat menimbulkan keracunan akut, malah dapat menimbulkan kematian sebagai
akibat Nitrat/Nitrit yang masuk kedalam usus akan diubah menjadi Nitrit (belum ada
kesimbangan antara usus dengan bakteri usus). Ion Nitrit akan masuk kedalam darah
dan akan mengikat oksigen dari Hemoglobin, sehingga darah kehilangan Oksigennya.
Kondisi darah bayi kekurangan oksigen ditandai dengan kulit berwarna biru (makanya
disebut dengan Blue baby).
Untuk anak-anak dan orang dewasa karena telah memiliki bakteri pengubah Nitrat
maka ion Nitrat yang masuk ke usus akan diolah oleh bakteri tersebut dan akan
dikeluarkan menjadi air seni dan keringat, serta sekresi lainnya.
Langkah perbaikan yang bisa dilakukan :
- Mengurangi penggunaan pupuk Nitrogen dalam pertanian untuk menekan jumlah residu
unsur Nitrogen dialam (air dan tanah) sehingga mengurangi proses pembentukan ion
Nitrit/Nitrat.
- Apabila sumber air minum tercemar, maka dapat menambahkan air untuk menurunkan
konsentrasi ion Nitrit/Nitrat tersebut.
- Dan lain-lain.
G. Kandungan unsur Nitrat (NO3-
, satuan ppm)
Konsentrasi kandungan unsur nitrogen nitrit dalam air. Nitrit merupakan ion-ion an-
organik alami yang merupakan bagian dari sebuah siklus unsur Nitrogen di alam.
Proses dimulai dari bahan/material yang mengandung Nitrogen oleh mikro-organisme
dirubah menjadi Amoniak (NH4), kemudian akan mengalami oksidasi menjadi Nitrit (NO2-
),
selanjutnya ion Nitrit tersebut akan mengalami oksidasi lagi menjadi Nitrat (NO3-
) yang
relatif memiliki ikatan kimia lebih stabil.
Mengingat ion Nitrit dan Nitrat merupakan sabuah proses yang saling berantai dan tidak
dapat dipisahkan satu dengan yang lain maka berbagai dampak pada lingkungan dan
kesehatan manusia adalah sama dengan dampak yang diakibatkan oleh ion Nitrat, akan
tetapi karena ion Nitrit ini sangat labil ikatan kimianya, maka dampaknya akan semakin akut
dan serius.
Dialam, sumber Nitrogen yang akan bersiklus menjadi Amoniak, Nitrit dan Nitrat
sangatlah melimbah, dapat berasal dari alam (batuan/tanah) juga dari berbagai limbah
organik, seperti limbah tinja/urine, limbah kotoran peternakan dan berbagai limbah organik
lainnya yang oleh mikroorganisme akan diproses menjadi ion-ion Nitrit dan Nitrat tadi.
Secara keseharian bahwa masyarakat sudah sering bersentuhan dengan kedua ion Nitrit
dan Nitrat tersebut, karena banyak sekali jenis sayuran dan makanan yang kita konsumsi
sehari-hari juga mengandung Nitrit/Nitrat, seperti kembang kol, brokoli, bayam dan umbi-
umbian banyak mengandung kedua ion tersebut, hanya saja Nitrat/Nitrit ini bersifat alami
sehingga tidak terlalu akut dalam meracuni tubuh. Juga terdapat dalam berbagai makanan
Kualitas air-lingkungan-ekonomi-kesehatan-juli07 22
olahan/kalengan, dimana nitrit/nitrat banyak dipakai sebagai bahan pengawet makan seperti
daging dan berbagai produk bahan makanan lainnya.
H. Kandungan unsur Phosfat (PO4-
, satuan ppm)
Kandungan konsentrasi ion PO4-
dalam air. Unsur ion Phosfat ini bisa berasal dari bahan
organik sebagai hasil pelarutan kotoran burung (Guano) dalam goa-goa karst
(batugamping), dan dapat juga bersifat an-organik yang merupakan hasil-hasil sisa residu
pupuk kimia (pupuk buatan) dan pestisida dalam kegiatan pertanian dan juga merupakan
hasil pelarutan dari mineral batuan/tanah yang mengandung unsur Phosfor (P) yang
mengalami oksidasi menjadi P2O5.
Sebetulnya unsur Phosfor (Phosfat) merupakan salah satu unsur hara yang sangat penting
dan dibutuhkan oleh semua tumbuhan dalam pertumbuhan dan proses pamatangan
bunga/buah, apabila kadar unsur ini
rendah maka akan mengakibatkan
proses perkembangan perakaran
secara lateral dan bulu akar, sehingga
akar menjadi pendek dan tebal.
Karena ada gangguan pada sistim
perkembangan akar maka ada
gangguan pengaliran zat hara dan air
ke daun untuk photosintesa sehingga
tanaman akan kerdil, layu dan
matai.sehingga secara normal unsur ini
didalam tanah diperlukan oleh
tumbuhan.
Dampak yang mungkin timbul :
- Terhadap kondisi ekologi, karena unsur Phosfor (PO4-
) ini merupakan makanan bagi
beberapa jenis mikro-organisme (jenis Algae dan biota air) maka apabila kandungan ion
Phosfat ini terdapat dalam jumlah yang banyak di alam/air, maka akan terjadi
pelimpahan koloni algae dan tumbuhan air secara besar-besaran (booming), sebagai
akibatnya Algae dan tanaman air ini juga akan mengkonsumsi unsur Oksigen dalam air
untuk proses photosintesa juga apabila Algae dan tumbuhan air ini mati akan terjadi
proses pembusukan aerob yang memerlukan adanya kandungan Oksigen, sehingga
akibat proses tersebut maka terjadi kekurangan unsur Oksigen untuk mahluk hidup
lainnya dalam habitat tersebut kondisi ini dinamakan “Eutrofikasi”.
- Terhadap kualitas kimia air, sebagai akibat terjadinya “eutrofikasi” maka akan terjadi
kekurangan kandungan unsur gas Oksigen dalam air (DO rendah), nilai BOD/COD
akan naik, pH air akan menurun, akan terbentuk gas H2S sehingga air menjadi bau dan
akan mematikan mikro-organisme lainnya dalam habitat air tersebut.
Photo 10. Salah satu sumber unsur Phospor (Phosfat) adalah residu
pupuk dan pestisida, mencemari air dan berbahaya bagi
kesehatan masyarakat/mahluk hidup (Lokasi photo :
Semangat Gunung, Karo. Kredit photo : asep mulyana).
Kualitas air-lingkungan-ekonomi-kesehatan-juli07 23
- Terhadap kesehatan masyarakat, mengkonsumsi air yang tercemar oleh unsur phosfat
dalam kadar yang tinggi akan menyebabkan gangguan kesehatan terhadap tubuh, seperti
kerusakan pada beberapa organ tubuh, mengganggu sistim pencernaan, menyebabkan
iritasi dan kerusakan jaringan kulit, menyerang fungsi mata, sistim susunan syaraf dan
jaringan otak. Tinggkat kerentanan satu orang dengan orang lainnya berbeda sehingga
tingkat kepekaan akan berbeda pula.
- Dan lain-lain.
Langkah perbaikan yang bisa dilakukan :
- Mengurangi penggunaan pupuk kimia
dan pestisida dalam melakukan usaha
pertanian, dan menggunakan kedua
produk tersebut secara efisien dan
efektif sehingga seluruh pupuk dan
pestisida tersebut dapat diserap oleh
tumbuhan secara maksimal.
- Mengelola jamban/septic tank secara
baik dan benar, karena unsur ion
Phosfor (Phosfat) ini juga terdapat
dalam septic tank sebagai hasil
penguraian kotoran manusia
(protein, asam amino, dan sisa
organik lainnya).
- Dan lain-lain.
Photo 11. Penggunaan pestisida berlebihan dan tidak effisien
pada sayuran, menghasilkan residu beberapa
logam berat yang mencemari air dan bersifat
racun bagi tubuh manusia/karsinogenik
Lokasi photo : Desa Gegerbentang, Cianjur.
Kredit photo : asep mulyana

More Related Content

What's hot

Makalah psda penanggulangan masalah banjir
Makalah psda penanggulangan masalah banjirMakalah psda penanggulangan masalah banjir
Makalah psda penanggulangan masalah banjirYudhi Al' Basier
 
Penyediaan air bersih
Penyediaan air bersihPenyediaan air bersih
Penyediaan air bersihInha Rusdy
 
Materi persentase land aplikasi pks
Materi persentase land aplikasi pksMateri persentase land aplikasi pks
Materi persentase land aplikasi pksju adi
 
Asal usul airtanah kel 1 b
Asal usul airtanah kel 1 bAsal usul airtanah kel 1 b
Asal usul airtanah kel 1 bAnnita Wardhani
 
Laporan praktikum irigasi dan drainasi
Laporan praktikum irigasi dan drainasiLaporan praktikum irigasi dan drainasi
Laporan praktikum irigasi dan drainasifahmiganteng
 
Evapotranspirasi
EvapotranspirasiEvapotranspirasi
EvapotranspirasiJoel mabes
 
KONSERVASI TANAH DAN AIR
KONSERVASI TANAH DAN AIRKONSERVASI TANAH DAN AIR
KONSERVASI TANAH DAN AIREDIS BLOG
 
Penyediaan air-bersih
Penyediaan air-bersihPenyediaan air-bersih
Penyediaan air-bersihSyaf Abudin
 
Pengolahan+limbah+aplikasi+lahan
Pengolahan+limbah+aplikasi+lahanPengolahan+limbah+aplikasi+lahan
Pengolahan+limbah+aplikasi+lahanubay16
 
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi AgroteknologiIrigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi AgroteknologiPurwandaru Widyasunu
 

What's hot (20)

Makalah psda penanggulangan masalah banjir
Makalah psda penanggulangan masalah banjirMakalah psda penanggulangan masalah banjir
Makalah psda penanggulangan masalah banjir
 
Penyediaan air bersih
Penyediaan air bersihPenyediaan air bersih
Penyediaan air bersih
 
Materi persentase land aplikasi pks
Materi persentase land aplikasi pksMateri persentase land aplikasi pks
Materi persentase land aplikasi pks
 
Lahan rawa
Lahan rawaLahan rawa
Lahan rawa
 
Pencemaran air
Pencemaran airPencemaran air
Pencemaran air
 
Asal usul airtanah kel 1 b
Asal usul airtanah kel 1 bAsal usul airtanah kel 1 b
Asal usul airtanah kel 1 b
 
Laporan praktikum irigasi dan drainasi
Laporan praktikum irigasi dan drainasiLaporan praktikum irigasi dan drainasi
Laporan praktikum irigasi dan drainasi
 
Evapotranspirasi
EvapotranspirasiEvapotranspirasi
Evapotranspirasi
 
KONSERVASI TANAH DAN AIR
KONSERVASI TANAH DAN AIRKONSERVASI TANAH DAN AIR
KONSERVASI TANAH DAN AIR
 
Penyediaan air-bersih
Penyediaan air-bersihPenyediaan air-bersih
Penyediaan air-bersih
 
IX evapotranspirasi
IX evapotranspirasiIX evapotranspirasi
IX evapotranspirasi
 
Air permukaan
Air permukaanAir permukaan
Air permukaan
 
Pengelolaan Air
Pengelolaan Air Pengelolaan Air
Pengelolaan Air
 
Pengolahan+limbah+aplikasi+lahan
Pengolahan+limbah+aplikasi+lahanPengolahan+limbah+aplikasi+lahan
Pengolahan+limbah+aplikasi+lahan
 
Air bersih
Air bersihAir bersih
Air bersih
 
Review jurnal
Review jurnalReview jurnal
Review jurnal
 
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi AgroteknologiIrigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi
 
makalah dryer
makalah dryermakalah dryer
makalah dryer
 
UNIT OPERASI - MIXING
UNIT OPERASI - MIXINGUNIT OPERASI - MIXING
UNIT OPERASI - MIXING
 
Makalh pengambilan sampel air
Makalh pengambilan sampel airMakalh pengambilan sampel air
Makalh pengambilan sampel air
 

Similar to KualitasAir (20)

Air dalam Kehidupan
Air dalam KehidupanAir dalam Kehidupan
Air dalam Kehidupan
 
hidrologi
hidrologihidrologi
hidrologi
 
Air tanah
Air tanahAir tanah
Air tanah
 
Hidrologi
HidrologiHidrologi
Hidrologi
 
Siklus hidrologi
Siklus hidrologiSiklus hidrologi
Siklus hidrologi
 
Airtanah
AirtanahAirtanah
Airtanah
 
Airtanah
AirtanahAirtanah
Airtanah
 
Airtanah
AirtanahAirtanah
Airtanah
 
Airtanah
AirtanahAirtanah
Airtanah
 
Airtanah
AirtanahAirtanah
Airtanah
 
Airtanah
AirtanahAirtanah
Airtanah
 
Airtanah
AirtanahAirtanah
Airtanah
 
Airtanah
AirtanahAirtanah
Airtanah
 
Airtanah
AirtanahAirtanah
Airtanah
 
HIDROLOGI HUTAN
HIDROLOGI HUTANHIDROLOGI HUTAN
HIDROLOGI HUTAN
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Ekodrainase Teknologi Terpadu Pengelolaan Banjir
Ekodrainase Teknologi Terpadu Pengelolaan BanjirEkodrainase Teknologi Terpadu Pengelolaan Banjir
Ekodrainase Teknologi Terpadu Pengelolaan Banjir
 
Bab hidosfer
Bab hidosferBab hidosfer
Bab hidosfer
 
Air
AirAir
Air
 
Kelompok 9 makalah siklus air
Kelompok 9 makalah siklus airKelompok 9 makalah siklus air
Kelompok 9 makalah siklus air
 

KualitasAir

  • 1. Kualitas air-lingkungan-ekonomi-kesehatan-juli07 1 BAB I SUMBERDAYA AIR DAN PERMASALAHANNYA 1.1. AIR DAN KEHIDUPAN MANUSIA Air merupakan salah satu zat yang paling dibutuhkan oleh manusia dalam proses kehidupan ini setelah udara, baik secara kualitas maupun kuantitas. Tanpa zat air, manusia akan mengalami berbagai kesukaran dan kendala dalam menjalankan kehidupan ini. Air yang dimaksud dalam konteks ini adalah air tawar, karena hanya air tawar (air bersih) yang akan dapat secara langsung dipakai dalam menunjang kehidupan masyarakat/manusia (ekonomi/kesejateraannya) dan kesehatannya. Adapun pengertian atau batasan dari air bersih adalah semua air yang dapat digunakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya dimana kualitasnya dapat memenuhi syarat-syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Kondisi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat sangat ditentukan oleh tingkat ketersediaan air bersih, apabila masyarakat dapat dengan mudah mendapat air bersih maka dapat dipastikan tingkat kesehatannya akan meningkat, dimana secara otomatis apabila kesehatannya baik maka masyarakat akan dapat melakukan kegiatan perekonomiannya secara baik, sehingga akan dapat meningkatkan kualitas kehidupannya. Disamping memegang peranan sangat penting dalam keberlangsungan kehidupan, tetapi sumberdaya air apabila tidak dikelola dan dipergunakan dengan baik (tepat) maka akan mengakibatkan beberapa permasalahan dalam kehidupan masyarakat. Pada musim hujan sering terjadi banjir terjadi dimana-mana yang mengakibatkan banyak korban jiwa dan kerugian harta benda yang sangat besar. Sebaliknya pada saat musim kemarau akan terjadi kekeringan dan kesulitan air yang mengakibatkan gagal panen serta diikuti dengan terjangkitnya berbagai penyakit yang berkaitan dengan kurangnya suplai dan ketersediaan air bersih dan sanitasi bagi masyarakat. Banyak penyakit menular yang disebabkan oleh menurunnya kualitas dan kuantitas air, terutama di musim kemarau, seperti muntaber, diarrea, gatal-gatal dan lain-lain. Hal ini terjadi karena di saat musim kemarau terjadi penurunan kuantitas (tidak terjadi pengenceran) atau akan terjadi peningkatan konsentrasi bahan-bahan terlarut termasuk bakteri-bakteri yang berasal dari limbah domestik, sehingga tingkat kejadian penyakit tersebut akan meningkat tajam. Photo 1. Antrian rutin masyarakat Gunung Kidul untuk mendapatkan air bersih (lokasi : Gunung Kidul Yogyakarta, kredit photo : anonim) Bagaimana bisa sehat kalau hanya satu jerigen air dan kapan dapat mencari nafkah kalau harus ngantri air setiap hari ?
  • 2. Kualitas air-lingkungan-ekonomi-kesehatan-juli07 2 Berbagai aspek dan permasalahan yang berkaitan dengan air, baik secara kuantitas dan kualitas air tersebut akan sangat ditentukan oleh baik dan buruknya sistem pengelolaan dan pengaturan daerah penampungan sumberdaya air, baik di bagian hulu, bagian tengah dan bagian hilir yang disebut dengan Daerah Aliran Sungai (DAS) atau watershed system, terutama pengaturan dan pengelolaan peruntukan serta penggunaan lahan di bagian hulu, yang berfungsi untuk meresapkan, menahan dan menampung air. I.2. KUANTITAS AIR DI BUMI Hampir dua per tiga permukaan bumi ini ditempati oleh air, dengan komposisi perbandingan lokasi dan fasa air sebagai berikut : - 97,2 % merupakan air laut yang bersifat asin sebagai akibat terlarutnya berbagai jenis garam dan mineral lainnya; - 2,14 % sebagai es dan geltser yang membeku/fasa padat yang berada di puncak-puncak gunung yang sangat tinggi (Puncak Jayawijaya di Indonesia); - 0,16 sebagai air tanah yang berada dibawah permukaan tanah yang berupa air tanah dalam dan dangkal; - 0,009 % sebagai air permukaan yang menempati sungai, danau, situ, kolam, sawah, bendungan, dan lain-lain; - 0,005 % sebagai uap air yang berada dalam ruang antar butir tanah pucuk (soil) yang dapat mendukung per-akaran dan pertumbuhan tanaman; - serta 0,001 % sebagai uap air dan hujan yang berada di udara bebas. Memperhatikan data umum perbandingan dan distribusi tersebut diatas, terlihat bahwa jumlah volume air tawar yang ada di muka bumi ini hanyalah sedikit saja (total sekitar 2,309 % saja), yang dipergunakan oleh semua mahluk hidup/manusia dalam semua aktifitas dan keperluannya. Walaupun sumberdaya air didunia ini dipakai oleh seluruh mahluk hidup dalam kehidupannya, akan tetapi secara jumlah (kuantitas) sumberdaya air tersebut adalah tetap sama (tidak berkurang walaupun dipakai) akan tetapi bentuk/fasa dan kualitasnya saja yang akan mengalami perubahan yang sesuai dengan proses pemanfaatan yang dialaminya. 1.3. HUJAN DAN SIKLUS AIR Seluruh sumberdaya air dimuka bumi ini dengan berbagai bentuk, fasa dan distribusinya selalu berkaitan dan berinteraksi secara dinamis dalam sebuah siklus tertutup, yang dinamakan siklus air yang melibatkan seluruh sumberdaya air di dunia ini. Awal mula fasa siklus air ini tidak dapat ditentukan secara pasti, hanya saja untuk mempermudah dalam memahami siklus tersebut dapat dimulai dari :  proses penguapan dari sumberdaya air dipermukaan bumi (air laut, sungai, daun tumbuhan, dll) sebagai akibat adanya proses pemanasan oleh sinar matahari, dalam fasa ini air berupa uap air yang akan membentuk gumpalan awan di udara;  selanjutnya air dalam fasa uap atau awan tersebut dengan proses fisika dan kimia (proses penurunan suhu dan kondensasi) akan menjelma menjadi butiran air hujan yang akan jatuh ke permukaan bumi;
  • 3. Kualitas air-lingkungan-ekonomi-kesehatan-juli07 3  selama proses hujan berlangsung, maka sebagian kecil air hujan tersebut akan menguap kembali ke udara dan sebagian besar akan jatuh ke bumi (termasuk ke pepohonan/tumbuhan);  proses berikutnya adalah air permukaan tersebut akan tertahan dan diserap oleh tumbuhan untuk dipergunakan dalam proses pertumbuhannya, dalam tahapan ini tumbuhan juga akan menguapkan sebagian air melalui daunnya dalam proses fotosintesa dan sebagian lagi dilepaskan kedalam tanah (soil) melalui kegiatan perakaran tumbuhan tersebut;  sebagian besar air hujan yang jatuh di permukaan tanah tersebut akan bergabung membentuk aliran air permukaan (air larian) yang akan bergabung membentuk sistim sungai di permukaan, juga sebagian lagi akan meresap kedalam tanah menjadi air tanah (dangkal dan dalam dan mata air);  air larian/sungai/mata air akan membentuk mengalir menjadi sebuah sungai yang mengalir dari hulu ke arah hilir, juga dalam tahapan ini terjadi penguapan dan peresapan sumberdaya mata air menjadi uap air dan air tanah;  proses berikutnya adalah air sungai tersebut mencapai laut dan proses pemanasan oleh sinar mata hari akan menimbulkan penguapan dari air laut menjadi butiran uap air yang terdorong oleh angin membentuk gumpalan awan di angkasa dan karena proses alam lainnya (kondensasi dan penurunan suhu) maka awan tersebut akan turun menjadi hujan kembali yang jatuh ke permukaan bumi.  Proses siklus sumberdaya air tersebut akan terus berlangsung secara berulang-ulang dalam setiap waktu/periode, sehingga dikenal periode banyak kejadian hujan disebut musim hujan dan periode kejadian sedikit hujan dinamakan musim kemarau. 1.4. PERMASALAHAN SUMBERDAYA AIR Telah disinggung di muka bahwa secara kuantitas sumberdaya air dimuka bumi ini adalah konstan dan juga siklus air tersebut juga adalah tetap dan tertutup, maka apabila timbul berbagai masalah yang berkaitan dengan sumberdaya air ini di muka bumi ini yang selalu menyangkut dua aspek yaitu aspek kualitas dan kuantitas sumberdaya air tersebut. Banjir dan kekeringan Permasalahan klasik yang selalu terjadi secara berulang dalam setiap tahunnya yang berkaitaan dengan aspek kuantitas sumberdaya air adalah terjadinya banjir yang selalu menimbulkan kerugian harta,benda dan jiwa yang selalu terjadi dimusim hujan dan Gambar 1. Ilustrasi proses siklus air dialam
  • 4. Kualitas air-lingkungan-ekonomi-kesehatan-juli07 4 terjadinya kekeringan/kekurangan air pada waktu musim kemarau tiba, sehingga menimbulkan bencana kelaparan dan kebakaran hutan dan lahan dengan kerugian yang sedemikian besar juga kerusakan lingkungan yang tidak ternilai harganya. Kedua permasalahan tersebut hanyalah merupakan permasalahan tentang bagaimana melakukan pengelolaan (mengatur) dan menjaga wadah alam dari sumberdaya air tersebut yang dinamakan Daerah Aliran Sungai (DAS) atau disebut juga dengan sistim daerah tangkapan hujan (watersheed). Apabila wadah alami berupa daerah resapan hujan tersebut dapat dipertahankan sebagai hutan (secara umum) dan penggunaan lahan tersebut dapat dikontrol sedemikian rupa sehingga kemampuan daerah resapan tersebut masih tetap dapat menahan dan menampung sumberdaya air (hujan) secara baik di saat musim hujan tiba, sehingga wadah alami tersebut akan melepaskan sumberdaya air yang ditahannya oleh hutan dan alam tersebut secara perlahan-lahan dan sedikit demi sedikit pada waktu atau saat musim kemarau tiba, sehingga keseimbangan jumlah sumberdaya air tersebut pada waktu musim hujan dan musim kemarau akan seimbang dan terjaga dengan baik. Bencana banjir terjadi karena air hujan yang masuk kedalam sebuah wilayah DAS tidak dapat menahan dan menampung air hujan (lahan gundul), sehingga air hujan tersebut pada saat yang bersamaan dan dalam waktu yang bersamaan pula mengalir ke bagian bawah (hilir), pada waktu mengalir tersebut maka air hujan tersebut menyapu dan menghancurkan seluruh benda yang dilaluinya sehingga terjadi apa yang dinamakan Bencana Banjir. Sebaliknya, karena seluruh sumberdaya air telah habis mengalir ke arah hilir pada waktu banjir terjadi, sehingga pada waktu musim kemarau tiba sudah tidak ada lagi sumberdaya air yang dapat keluar menjadi mata air dan air sungai. Mata air dan sungai menjadi kering kerontang, maka terjadilah bencana kekeringan atau kekurangan air dimana-mana. Kekeringan ini akan mengakibatkan bencana gagal panen dan kelaparan dimana-mana, selanjutnya akan berjangkitlah berbagai penyakit yang berhubungan dengan keterbatasan suplai air bersih, seperti muntaber, diarheae dan lain-lain yang akan memakan korban jiwa, terutama anak-anak dan balita. Dampak lingkungan lainnya akibat kekeringan ini adalah terjadinya kebakaran hutan dan lahan yang melanda berbagai wilayah di Indonesia, akibatnya berbagai potensi plasma nuftah menjadi punah, sebuah kerugian yang tidak ternilai oleh ukuran uang. 1.5. SUMBER PENCEMAR AIR Pada penjelasan ini, permasalahan yang menyangkut kuantitas air berupa banjir dan kekeringan tidak akan dibahas lebih jauh, tetapi akan lebih membahas tentang proses- proses yang terjadi selama air mengalir dipermukaan dan di dalam tanah, yang melibatkan Photo 2. Banjir rutin di Jakarta akibat buruknya pengelolaan dan peruntukan lahan DAS di sekitar wilayah Jakarta Lokasi : Jln. Thamrin Jakarta, sumber photo anonim
  • 5. Kualitas air-lingkungan-ekonomi-kesehatan-juli07 5 Sumber pencemaran Sumber Air dan Resiko PencemaranSumberSumber AirAir dandan ResikoResiko PencemaranPencemaran Lapisan tanah Aliran air Industri Perkotaan Pemukiman Sumur Pertanian Peternakan Instalasi PAM ?? Air tanah Sampah sumberdaya air tersebut sehingga akan menurunkan aspek kualitas air tersebut serta hubungannya dengan berbagai permasalahan masyarakat secara umum berkaitan dengan kualitas sumberdaya air tersebut. Permasalahan yang akan dibahas menyangkut aspek ekonomi, kesehatan dan berbagai kendala lingkungan lainnya yang akan dihadapi oleh masyarakat, berkaitan dengan kualitas sumberdaya air. Secara alami, kualitas air hujan umumnya dapat dikatagorikan memiliki kualitas yang baik, karena air hujan di udara belum bersentuhan dengan berbagai jenis mineral apapun sehingga kualitas air hujan dapat dikatagorikan sebagai air aquades atau air hasil destilasi. Walaupun akhir-akhir ini, karena terjadinya berbagai proses pencemaran udara, maka terlihat kecenderungan terjadinya penurunan tingkat keasaman air sebagai akibat terjadinya polusi oleh berbagai unsur gas buangan industri dan kendaraan bermotor. Tahapan proses terjadinya penurunan kualitas sumberdaya air dalam sebuah siklus sumberdaya air di alam terjadi pada dua tahapan proses, yaitu : 1. Tahapan air hujan pada saat bersentuhan dengan permukaan tanah di daerah peresapan, dimana kita ketahui bahwa tanah dan batuan terdiri dari berbagai jenis mineral yang tersusun oleh unsur-unsur kimia (anorganik) yang komplek. Unsur-unsur kimia anorganik dalam mineral tersebut, ada yang berguna untuk kehidupan manusia juga ada yang bersifat racun bagi tubuh manusia. Umumnya tingkat keasamaan (pH) air hujan pada saat mencapai permukaan bumi berkisar 6,5 (masih relatif netral), maka air hujan ini akan mulai melarutkan berbagai jenis mineral menjadi unsur-unsur kimia yang komplek, malah akan menghasilkan ikatan kimia unsur yang baru untuk membentuk jenis mineral yang baru pula. Semakin lama air tersebut tinggal atau bersentuhan dengan tanah/batuan maka akan semakin banyak mineral-mineral dalam tanah atau batuan tersebut yang terlarutkan sehingga konsentrasi unsur-unsur tertentu (sesuai jenis tanah dan batuan) tersebut akan semakin tingggi konsentrasinya yang terkandung dalam air tersebut. Disamping unsur-unsur kimia anorganik yang berasal dari mineral tanah/batuan, air juga dapat melarutkan berbagai jenis unsur kimia organik yang berasal dari berbagai jenis hasil pembusukan tumbuhan/jasad hidup, sehingga dalam air akan terdapat unsur kimia organik maupun anorganik. Semua unsur-unsur kimia air yang berasal dari organik maupun anorganik ini ada yang bersifat baik atau dibutuhkan oleh tubuh untuk kesehatan/kehidupan, namun ada juga yang bersifat meracuni, tidak baik bagi kesehatan dan kehidupan manusia. Gambar 2. Berbagai kegiatan yang akan mengotori dan menurunkan kualitas sumberdaya air dari hulu ke hilir (Photo : sumber pencemar airm, Kredit photo : Forkami
  • 6. Kualitas air-lingkungan-ekonomi-kesehatan-juli07 6 2. Tahapan dalam siklus air berikutnya yang dapat menurunkan tingkat kualitas air adalah pada saat air mengalir dipermukaan tanah berupa sungai dari hulu ke hilir. Air sungai selama dan sepanjang mengalir dari arah hulu ke hilir, banyak dimanfaatkan dan dipakai oleh masyarakat untuk berbagai keperluan dan kegiatan dalam menunjang kehidupannya, seperti untuk kegiatan pertanian; usaha perikanan dan peternakan; untuk keperluan berbagai jenis industri baik besar maupun kecil; untuk keperluan rumah tangga dan sebagai sumber air minum; untuk sarana transportasi dan berbagai jenis serta kegiatan manusia dalam upaya melanjutkan kehidupan lainnya. Dalam upaya mengejar peningkatan produk pertanian, maka digunakanlah berbagai jenis pupuk (anorgaanik dan organik) dan pestisida agar supaya usaha pertanian tersebut berhasil dengan panen yang baik, akan tetapi pada pelaksanaanya bahwa semua pupuk dan pestisida tersebut tidak dapat diserap oleh tanaman seratus persen sehingga meninggalkan limbah (sisa-sisa) pupuk dan pestisida tersebut di alam (tanah dan air), dan sisa-sisa pupuk dan pestisida tersebut akan tetap tinggal dalam sumberdaya air tersebut, maka sejak saat itu, kondisi tersebut air tersebut telah mengalami penurunan kualitas atau tercemar. Air akan menyimpan dan membawa semua sisa-sisa pupuk dan pestisida tersebut dalam perjalanannya menuju lautan/laut. Berbagai proses kegiatan industri, baik itu kegiatan industri besar maupun industri kecil dan rumah tangga dalam menunjang proses produksinya memerlukan dan menggunakan sumberdaya air dalam jumlah yang sangat banyak. Sumberdaya air yang telah dipakai dalam proses industri tersebut akan mengalami perubahan susunan kimia airnya karena terpolusi oleh berbagai zat sisa produksi, zat-zat kimia sisa produksi tersebut umumnya sangat berbahaya bagi berbagai kehidupan di alam/lingkungan, sehingga apabila sumberdaya air tersebut masuk ke badan sungai/air permukaan maka akan Photo 3. Penggunaan pupuk/pestisida yang tidak tepat akan menghasilkan limbah yang mencemari air, lingkungan dan berbahaya bagi masyarakat (Lokasi photo : Gegerbentang, Cianjur, kredit photo : asep mulyana) Photo 4. Sampah organik-nonorganik yang dibuang ke sungai akan mencemari air dan berdampak bagi lingkungan, kesehatan, perekonomian masyarakat (lokasi : hulu Sungai Cipendawa, Cianjur, kredit photo : asep mulyana).
  • 7. Kualitas air-lingkungan-ekonomi-kesehatan-juli07 7 menimbulkan berbagai dampak lingkungan bagi alam disekitarnya. Walaupun saat ini telah dilakukan berbagai upaya menjaga lingkungan dari proses pencemaran kegiatan industri dengan menerbitkan berbagai perangkat hukum, akan tetapi dilapangan masih banyak terjadi pencemaran yang sangat serius. Masih sangat umum di semua wilayah Indonesia bahwa masyarakat masih menggapan sungai dan sumberdaya airnya sebagai tempat pembuangan berbagai sampai domestik yang dihasilkan dari rumah tangga, apakah itu limbah domestik padat maupun limbah domestik cair. Saat ini setiap harinya, berjuta-juta ton limbah padat (baik organik maupun non- organik) rumah tangga yang dibuang ke sungai/danau, sehingga kualitas sumberdaya air sungai/danau tersebut mengalami pencemaran yang sangat parah oleh berbagai zat hasil pembusukan limbah padat tersebut, sehingga akhirnya sumberdaya air sungai tersebut sudah tidak memenuhi syarat baku mutu sebagai sumber air bersih bagi masyarakat. Berjuta-juta galon limbah cair yang yang dibuang ke badan sungai/danau yang berasal dari sisa-sisa kegiatan industri dan rumah dibuang, limbah cair tersebut mengandung berbagai zat kimia yang sangat meracuni lingkungan, termasuk didalamnya adalah limbah cair dari rumah berupa tinja dari toilet dan berbagai limbah organik sisa makanan dan lemak, juga detergen dari peencucian pakaian, sehingga sumberdaya air tersebut sudah sangat tinggi kandungan unsur kimia organik maupun non- organiknya. Sehingga sumberdaya air sungai sejak mengalir dari hulu (sejak keluar dari mata air), mengalir disepanjang sungai menuju ke arah hilir telah mengalami berbagai proses pencemaran dan penurunan kualitas air oleh berbagai zat kimia organik dan non- organik, baik yang berasal dari alam sendiri maupun sebagai sisa-sisa dari kehidupan dan aktifitas manusia. Di beberapa tempat di Indonesia ini, tingkat pencemaran dan penurunan kualitas air sungai ini sudah sedemikian tingginya/sangat serius sehingga sumberdaya air sungai tersebut sudah sangat tidak layak lagi untuk dimanfaatkan oleh manusia, sekalipun digunakan untuk keperluan irigasi dan peternakan ikan air tawar. Sudah barang tentu kondisi sumberdaya air yang tercemar dan tidak dapat dimanfaatkan oleh manusia tersebut sangat merugikan bagi lingkungan alam itu sendiri, maupun bagi kehidupan masyarakat secara umum. Kerugian yang dapat ditimbulkan tidak hanya berupa aspek ekonomi saja, tetapi juga bagi aspek kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup manusia secara umum. Photo 5. Ikan dan biota air mati akibat air yang tercemar dan berakibat menurunkan perekonomian masyarakat (Lokasi : Cirata, Cianjur, kredit photo : anonim)
  • 8. Kualitas air-lingkungan-ekonomi-kesehatan-juli07 8 BAB II PENGUKURAN DAN PEMANTAUAN KUALITAS DAN KUANTITAS AIR Maksud dilakukannya pengukuran aspek kualitas sumberdaya air ini adalah dalam rangka mengumpulkan semua data kualitas air beberapa parameter fisik dan kimianya dilapangan, dengan tujuan asalah mengetahui, memahami kondisi sumberdaya air yang ada saat ini dan dampak negatif yang mungkin akan dirasakan oleh masyarakat dan lingkungannya, serta untuk menentukan langkah-langkah yang harus dilakukan agar dapat memperbaiki kondisi sumberdaya air tersebut, maka dilakukan kegiatan pengukuran dan pemantauan berbagai parameter fisika dan kimia air dari sumberadaya air yang berasal dari sungai/danau, mata air dan air tanah/sumur gali. Beberapa alasan mendasarkan mengapa diperlukan melakukan pengukuran dan pemantauan kualitas air adalah sebagai berikut : - Terdapat keterkaitan sebab akibat yang sangat erat antara kualitas air yang dikonsumsi oleh masyarakat dengan aspek tingkat kesehatan dan kualitas hidupnya, semakin baik kualitas dan tingkat kesehatan air yang dikonsumsi maka akan mengakibatkan tingkat kesehatan masyarakat yang lebih baik, dan juga sebaliknya buruknya kualitas air akan mengakibatkan berbagai gangguan kesehatan masyarakat, baik secara perorangan maupun secara komunal. Dampak kesehatan yang timbul akibat kualitas air dapat dirasakan secara langsung maupun tidak langsung, terjadi dalam waktu lama, sebagai akibat terakumulasinya beberapa unsur kimia air yang meracuni badan yang dimasuk kedalam tubuh bersamaan dengan air minum yang dikonsumsi. Sebagai contoh dampak langsung adalah air minum yang mengandung/tercemar oleh bakteri E. Colli (Fecal Colli dan total E. Colli) akan menimbulkan gangguan pencernaan berupa diarrheae, tetapi dampak tidak langsung dan dalam jangka waktu yang lama adalah apabila mengkonsumsi air minum yang terlalu tinggi kandungan mineral/unsur Kalsium dalam periode lama akan mengakibatkan terjadinya masalah kesehatan berupa kerusakan ginjal atau gagal ginjal akut di masyarakat, dan lain sebagainya. - Konsumsi kualitas air yang kurang baik akan mempengaruhi tingkat ekonomi masyarakat secara umum, baik kaitan dampak langsung maupun tidak langsung. Sebagai contoh dampak tidak langsung akibat terjadinya penyakit yang diderita masyarakat yang diakibatkan oleh kualitas air (contoh kerusakan ginjal, dan penyakit lainnya) maka akan menurunkan tingkat produktifitas masyarakat dalam berusaha (ekonomi) serta besarnya biaya yang dialokasikan untuk pengobatan dan lain-lainnya, dan contoh dampak langsung adalah air yang buruk (tercemar) oleh berbagai zat kimia organik dan non-organik akan mengakibatkan berbagai usaha budidaya ikan air tawar dan budidaya lainnya akan mengalami kegagalan panen karena ikan yang dipelihara sukar untuk dapat berkembang, malah akan menimbulkan kematian bagi beberapa species ikan, sehingga akan menurunkan tingkat pendapatan dan daya beli masyarakat pada umumnya. - Kualitas sumberdaya air yang buruk atau tercemar oleh berbagai zat kimia organik dan non-organik akan menimbulkan dampak bagi tingkat estetika lingkungan hidup. Bau yang menyengat dan warna air yang hitam pekat akan menimbulkan gangguan tingkat kelayakan aspek sanitasi dan lingkungan bagi pemukiman penduduk, sehingga secara umum menurunkan tingkat lingkungan hidup dan sanitasi. - Dll
  • 9. Kualitas air-lingkungan-ekonomi-kesehatan-juli07 9 2.1. PERALATAN DAN BAHAN YANG DIPAKAI Untuk melakukan pengukuran dan pemantauan dari beberapa parameter kualitas dan kuantitas air dibutuhkan beberapa peralatan dan bahan-bahan pendukung lainnya. Agar dapat memberikan data-data parameter air yang akurat dan tepat maka berbagai peralatan tersebut harus memiliki kemampuan unjuk kerja (presisi) pengukuran yang baik sehingga semua data kualitas dan kuantitas sumberdaya air tersebut dapat memberikan informasi yang tepat, akurat dan bermanfaat sesuai dengan tujuan dilakukannya pengukuran kualitas dan kuantitas sumberdaya air tersebut. 2.1.1. Peralatan ukur Beberapa peralatan yang dipakai untuk mengukur kualitas air di lapangan antara lain : a. Multi-probe meter, yang berguna untuk mengukur parameter suhu, tingkat keasamaan air (pH), daya hantar listrik (DHL=Ec), jumlah padatan terlarut (TDS) dalam air. b. Dissolve oxygen meter (DO), yang berguna untuk mengukur jumlah gas oksigen terlarut dalam air. c. Turbidity meter, yang berguna untuk mengukur tingkat kekeruhan atau jumlah padatan yang melayang (suspensi) dalam air. d. Nitrite meter, yang berguna untuk mengukur parameter unsur nitrit (NO2-) yang terlarut dalam air. e. Nitrate meter, yang berguna untuk mengukur parameter unsur nitrat (NO3-) yang terlarut dalam air. f. Phosfat meter, yang berguna untuk mengukur parameter unsur phosfat (PO4-) yang terlarut dalam air. g. Iron tester, yang berguna untuk mengukur parameter unsur besi (Fe-) yang terlarut dalam air. h. Salinity meter, yang berguna untuk mengukur parameter kegaraman (NaCl) yang terlarut dalam air. i. Flow meter, yang berguna untuk mengukur kecepatan aliran air dalam sebuah saluran, dengan diketahui kecepatannya maka dapat dihitung jumlah/debit dari sumberdaya air. 2.1.2. Bahan pendukung Dalam proses pengukuran tersebut ada beberapa peralatan yang memerlukan bahan bantu sebagai pengenal unsur tertentu. Bahan-bahan tersebut adalah sebagai berikut : a. Indikator unsur Nitrit, bahan yang berfungsi untuk mengenal unsur nitrit yang terlarut dalam air. b. Indikator unsur Nitrat, bahan yang berfungsi untuk mengenal unsur nitrat yang terlarut dalam air. c. Indikator unsur phosfat, bahan yang berfungsi untuk mengenal unsur phosfat yang terlarut dalam air. d. Indikator unsur besi, bahan yang berfungsi untuk mengenal unsur besi yang terlarut dalam air.
  • 10. Kualitas air-lingkungan-ekonomi-kesehatan-juli07 10 2.2. HUBUNGAN KUALITAS AIR DENGAN LINGKUNGAN- EKONOMI DAN KESEHATAN MASYARAKAT Ada sekitar sebelas parameter fisika dan kimia air yang diukur dan dipantau dilapangan, dan sebagai acuan standar bakunya dibandingkan dengan standar baku mutu menurut Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air, sehingga kita dapat membandingkan langsung angka parameter kualitas air di lapangan dengan standar baku yang diacu. Beberapa informasi dan pengertian dari parameter kualitas air yang diukur adalah sebagai berikut : 2.2.1. PARAMETER FISIK AIR A. Suhu (Temperatur, satuan o C) Keadaan temperatur atau suhu air dilapangan atau dialam, dengan besaran perbedaan antara suhu air dan suhu alam disekitarnya yang diperbolehkan adalah sebesar ±3 o C. Sebagai contoh saja, apabila suhu alam disekitarnya 25 o C, maka suhu air yang dianggap masih baik dan diperbolehkan adalah berkisar antara 22 o C s/d 28 o C , sehinggga apabila temperatur air yang diukur dilapangan atau di alam kurang dari 22 o C atau lebih tinggi dari 28 o C, maka telah terjadi pencemaran pada air tersebut sehingga sumberdaya air tersebut tidak layak lagi untuk dapat digunakan dan harus mengalami proses pengolahan atau perlakuan terlebih dahulu sebelum dimanfaatkan. Sumber pencemar yang dapat mengakibatkan adanya peningkatan suhu dialam ini adalah berbagai limbah cair yang berasal dari pabrik/industri yang mempergunakan mesin-mesin serta dari limbah hotel dan rumah makan, dan lain-lain. Dampak yang mungkin ditimbulkan : - Secara ekologi, adanya penambahan suhu yang tinggi dan berbeda dengan keadaan normal suhu pada sebuah habitat akan mematikan berbagai jenis mikro organisma (plankton, nekton/bentos dan jasad renik lainnya) yang menjadi bagian dari sebuah rantai makanan dalam habitat tersebut, sehingga apabila mikro organisma ini mati atau punah maka akan menggangu sistim mata rantai tersebut, akibatnya akan mengganggu kondisi habitat/ekologi secara menyeluruh dalam air tersebut. - Secara kimiawi, apabila terjadi peningkatan suhu maka akan terjadi penambahan tingkat kelarutan berbagai unsur kimia air dan akan membentuk berbagai ikatan kimia baru, dimana ikatan kimia baru ini akan sangat mungkin bersifat desktruktif bagi kondisi biota/habitat dalam air tersebut. Perubahan parameter kandungan oksigen akan menimbulkan perubahan kondisi air secara berantai. Sebagai contoh berkurangnya unsur kelarutan gas oksigen dalam air salah satu akibatnya adalah terjadinya peningkatan parameter BOD/COD yang akan menimbulkan perubahan tingkat kelarutan dan konsentrasi kimia tertentu dan sebagainya. Kondisi kandungan oksigen yang rendah, tingkat BOD/COD tinggi maka salah satu dampaknya akan mematikan atau menurunkan populasi mikros organisma yang hidup di air, yang juga akan berperan dalam mata rantai dalam habitat/ekologi dari lingkungan air tersebut. - Secara ekonomi, kondisi dimana mata rantai makanan dan konsentrasi kelarutan beberapa unsur kimia yang tinggi akan mengakibatkan matinya beberapa species ikan
  • 11. Kualitas air-lingkungan-ekonomi-kesehatan-juli07 11 yang dibudidayakan, sehingga akan menimbulkan gagal panen atau menurunkan tingkat pendapatan/ekonomi masyarakat yang hidup menggantungkan usahanya dari sumberdaya air tersebut. - Secara kesehatan masyarakat, temperatur yang tinggi akan mengurangi tingkat kesegaran air yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat, akan merubah rasa air (subyektif) sehingga sulit untuk mengkonsumsi sumberdaya air baku tersebut. Langkah perbaikan yang dapat dilakukan : - Melakukan penafisan dan pengontrolan suhu limbah cair yang akan dibuang ke badan air (sungai) sampai mencapai standar baku mutu yang diperbolehkan dan dapat dinetralisir atau diterima oleh lingkungan, contoh dengan membuat bak penampungan dan pengolahan limbah cair (IPAL). - Dll B. Tingkat kekeruhan air (TSS, satuan NTU/Napthalene Thermal Unit) Banyaknya kandungan zat padat yang berukuran partikel halus yang melayang (tersuspensi) dalam air, dapat berupa bahan organik atau non-organik, umumnya kekeruhan ini disebabkan oleh adanya erosi terhadap lapisan tanah pucuk (soil) oleh aliran air hujan pada lahan-lahan tak bervegetasi. Tingkat kekeruhan atau kandungan maksimal padatan tersuspensi yang diperbolehkan berdasarkan kelas air menurut PP Nomor 82 tahun 2001 sebagai bahan baku air bersih adalah 50 mg/Liter. Sumber kekeruhan ini umumnya dari hasil erosi oleh air permukaan atau air hujan terhadap lapisan tanah yang subur (top soil). Lapisan tanah ini memiliki sifat kaya unsur hara dan berbagai mineral, gembur dengan tingkat porositas dan kelulusan tinggi sehingga mudah digerus oleh air hujan. Juga sumber kekeruhan dapat berasal dari limbah industri (industri kehutanan, pertambangan, perkebunan, pembukaan lahan untuk pemukiman, tekstil, penyamakan kulit, dll). Sebagai contoh banyak dijumpai limbah cair dari industri tekstil dengan warna yang sangat pekat dibuang secara langsung ke sumber air permukaan (sungai dan danau) sehingga warna air menjadi keruh dan pekat, dan lain-lain. Photo 6. Teknik pengolahan lahan yang tidak benar mengakibatkan erosi lapisan tanah pucuk (top soil), mengakibatkan air sungai keruh (Lokasi : daerah Sunten Jaya-Bandung, kredit photo : asep mulyana).
  • 12. Kualitas air-lingkungan-ekonomi-kesehatan-juli07 12 Dampak yang mungkin dapat ditimbulkan : - Terhadap ekologi air, dengan adanya tingkat kekeruhan ini akan mengakibatkan kurangnya penetrasi sinar matahari terhadap habitat/ekologi dalam sungai/sumberadaya air tersebut, sementara sinar matahari diperlukan sekali oleh berbagai tumbuhan air/biota air dalam proses photosintesanya. Berbagai tumbuhan air/biota air tersebut merupakan salah satu komponen mata rantai makanan didalam habitat/ekologi tersebut, sehingga seandainya akibat tidak dapat melakukan photosintesa maka tumbuhan air/biota air akan mati/punah, juga akan memutuskan mata rantai makanan dan akan mengakibatkan ketidak seimbangan kondisi habitat/ekologi dalam air tersebut. - Secara kimiawi dalam partikel yang tersuspensi tersebut terdiri dari berbagai unsur kimia an-organik yang berasal dari berbagai minera dan partikel organik yang berasal dari pembusukan unsur biologi lainnya yang terdapat dalam tanah, sehingga semakin keruh/pekat tingkat kekeruhan maka konsentrasi kandungan unsur kimia organik dan an-organik juga semakin tinggi juga, sehingga apabila dikonsumsi akan menimbulkan dampak yang lebih serius juga. Salah satu unsur kimia an-organik yang umum dalam partikel tersuspensi tersebut adalah unsur kimia besi (Fe bebas), dimana unsur besi ini juga akan mencoba berikatan dengan oksigen bebas membentuk kristal atau endapan besi (yellow boy = FeO) sehingga apabila kandungan oksigennya diikat oleh unsur besi tersebut maka akan semakin menurunkan kandungan oksigen yang juga sangat dibutuhkan oleh biota/tumbuhan air lainnya. Paramater BOD dan COD juga akan semakin meningkat sehingga kualitas air akan semakin buruk, maka secara keseluruhan komponen kimia air akan menurun sebagai akibat adanya tingkat kekeruhan air yang tinggi. Semakin rendah tingkat kekeruhan (TSS) atau semakin jernih sumberdaya air maka berbagai komponen kimia air akan semakin baik, seperti kelarutan oksigen (DO), kandungan mineral Fe semakin kecil, BOD/COD menurun, kehidupan biota air semakin baik, mata rantai makanan semakin baik, sehingga tingkat keseimbangan lingkungan/habitat akan semakin baik pula. - Terhadap ekonomi masyarakat, dengan kondisi TSS yang tinggi/pekat maka berbagai usaha budidaya ikan air tawar akan semakin menurun atau bahkan ikan yang dipelihara akan mati/gagal panen, dengan demikian usaha perekonomian masyarakat akan terhambat maka akan menurunkan tingkat daya beli dan kemampuan perekonomian masyarakat yang hidup disepanjang sungai tersebut. Dampak tidak langsung lainnya apabila sumberdaya air tersebut akan dipakai sebagai sumber baku air minum maka harus menambahkan berbagai zat kimia (koagulan dan flokulan) tertentu untuk menjernihkannya, semakin pekat TSS maka akan semakin banyak konsumsi zat kimia tersebut, sehingga akan mengakibatkan air minum tersebut menjadi mahal, sehingga masyarakat akan semakin sulit mendapatkan sumber daya air bersih yang sehat. - Terhadap kesehatan masyarakat, sumberdaya air yang tercemar oleh TSS yang pekat tidak dapat dimanfaatkan sebagai sumber baku air minum dan dengan kandungan berbagai unsur kimia organik dan an-organik yang tinggi tersebut apabila dikonsumsi akan menimbulkan gangguan sistim pencernaan pada manusia, seperti sakit perut dan juga diarheae.
  • 13. Kualitas air-lingkungan-ekonomi-kesehatan-juli07 13 Langkah perbaikan yang dapat dilakukan : TSS yang tinggi (pekat) terjadi sebagai akibat terjadinya erosi lapisan tanah pucuk oleh aliran air permukaan/air hujan yang disebabkan terbukanya lahan (hilangnya tumbuhan) atau lapisan tanah tersebut, sehingga material tanah pucuk tersebut terbawa oleh air permukaan kedalam sungai, sehingga air sungai menjadi keruh berwarna coklat pekat, sehingga untuk memperbaikinya adalah dengan melakukan : - Melakukan rehabilitasi dan konservasi lahan-lahan terbuka (tak bervegetasi) di bagian hulu/daerah resapan dengan berbagai teknologi terapannya. - Pada lahan pertanian masyarakat yang sudah ada dapat menerapkan teknologi pertanian yang lebih baik dan ramah lingkungan dalam melindungi sumberdaya lapisan tanah pucuk, seperti penerapan teknik terasering dan pola tanam yang tepat. - Dll. C. Jumlah padatan terlarut (TDS, satuan ppm) Konsentrasi kandungan padatan (bisa mineral, bahan organik dan garam-garaman) terlarut dalam air. Perbedaan kondisi dengan padatan tersuspensi adalah pada sistim ikatan dengan media pelarutnya/air, serta apabila sistim suspensi dapat dipisahkan antara media pelarut dengan materialnya dengan cara sifat fisika, tetapi untuk larutan hanya dapat dipisahkan dengan cara kimiawi dan pemanasan. Komponen padatan yang terlarut dapat berupa mineral, bahan-bahan organik dan juga berbagai jenis garam-garaman yang ada di alam/didalam tanah. Garam-garaman dapat terbentuk sebagai akibat ikatan kimia dari berbagai jenis mineral yang ada, juga dapat berupa sisa-sisa berbagai jenis pupuk kimia dan pestisida yang dipakai dalam pengolahan tanah pertanian atau juga berasal dari limbah cair industri dan rumah tangga, sehingga parameter TDS (Total Dissolve Solution) ini sebagai data indikator dalam melakukan analisa kimia air selanjutnya. Untuk menentukan jenis unsur secara specifik hanya dapat dilakukan analisa di laboratorium saja. Dampak yang mungkin dapat ditimbulkan : - Terhadap ekologi, dengan tingginya nilai kandungan TDS tersebut dapat meningkatkan nilai COD (Chemical Oxygen Demand = tingkat kebutuhan oksigen untuk terjadinya proses ikatan kimia dalam waktu tertentu), sehingga akan mengurangi jumlah oksigen dalam air, yang juga akan berdampak secara tidak langsung terhadap tingkat keberlangsungan kehidupan mikroorganisma/tumbuhan dalam habitat air tersebut. Semakin rendah tingkat keragaman dan kehidupan mikro organisma, maka akan menurunkan tingkat keseimbangan ekologi/habitat air tersebut. - Terhadap komposisi kimia air, dengan berubahnya komponen kandungan oksigen dalam air maka akan merubah pula komposisi parameter kimia air lainnya, sebagai contoh akan meningkat parameter COD juga BOD, kehidupan bakteri an-aerob akan juga meningkat sehingga akan menghasilkan gas-gas yang akan menimbulkan bau yang menyengat, dan lain-lain. - Terhadap ekonomi masyarakat, akan menimbulkan dampak tidak langsung sebagai akibat menurunnya kandungan oksigen (DO) maka akan meningkatkan BOD/COD lagi, maka akan menurunkan syarat tingkat kehidupan bagi budidaya ikan air tawar, sehingga
  • 14. Kualitas air-lingkungan-ekonomi-kesehatan-juli07 14 usaha perikanan akan gagal panen, yang pada akhirnya akan mengganggu keadaan perekonomian masyarakat disekitar sumberdaya air tersebut. - Terhadap kesehatan masyarakat, apabila mengkonsumsi air dengan kelarutan mineral, bahan organik dan garam-garaman maka akan menimbulkan gangguan pencernaan dan iritasi kulit (gatal dan bintik-bintik) walaupun tidak bersifat toksik akut tetapi secara estetika kulit sangat mengganggu dan menurunkan tingkat kepercayaan diri. - Dll. Langkah yang dapat dilakukan : - Memperbaiki dan mengurangi penggunaan pupuk kimia pada lahan-lahan pertanian yang telah ada dengan penerapan teknologi pertanian yang baik. - Mengurangi jumlah limbah cair dari industri dan rumah tanggal yang di buang ke badan air. - Menambahkan komponen oksigen (sistim aerasi) pada usaha budidaya ikan air tawar, agar ikan dapat bertahan hidup. - Dll. 2.2.2. PARAMETER KIMIA AIR A. Tingkat keasaman air (pH) Tingkat konsentrasi ion H+ yang terdapat dalam air, semakin tinggi kandungan ion H+ tersebut maka dimanifestasikan sebagai tingginya keasaman dalam air tersebut, dan sebaliknya semakin rendah tingkat keasaman maka semakin tinggi tingkat kebasaan (kandungan ion OH-) yang dimanifestasikan sebagai kebasaan air tersebut. Tingkat keasaman dan kebasaan air ditunjukan dalam angka 1 – 14, dengan angka 7 sebagai kondisi netral. Artinya apabila nilai keasaman menunjukan angka 1 artinya tingkat keasaman tinggi (atau sebaliknya kebasaan sangat rendah) sehingga angka 14 berarti tingkat kebasaan tinggi (tetapi tingkat keasaman sangat rendah). Menurut PP nomor 82 tahun 2001 bahwa untuk sumber air baku bagi air bersih maka tingkat pH yang diperbolehkan berkisar angka 6 – 9, kurang dari 6 atau lebih dari 9 dinyatakan tidak layak untuk menjadi air baku air bersih. Dampak yang mungkin dapat ditimbulkan : - Terhadap ekologi, dengan tingkat keasaman tinggi (angka 1 – 6) dan tingkat kebasaan tinggi (angka 14 – 9) maka akan memudahkan tingkat kelarutan dari berbagai unsur logam (termasuk logam berat = Cd, Cr, Hg, Pb dan lain-lain) yang berada di alam/tanah/batuan. Apabila mengkonsumsi air yang mengandung banyak logam maka akan meningkatkan nilai COD yang tinggi, artinya tingkat kelarutan oksigen akan semakin rendah, pada akhirnya akibat kandungan oksigen rendah akan mematikan atau kurang mendukung kehidupan mikroorganisme yang ada dalam air sehingga akan mengganggu rantai makanan dalam habitat tersebut, dan seterusnya sehingga keseimbangan habitat/ekologi akan terganggu. - Terhadap komponen kimia air, dengan tingkat pH yang rendah dan yang tinggi, maka akan mengakibatkan kelarutan berbagai jenis logam yang ada dalam tanah/batuan, termasuk logam berat yang bersifat toksik bagi kehidupan manusia, serta penurunan suatu komponen kimia air maka akan mengganggu tingkat kesetimbangan komponen kimia air lainnya, seperti diterangkan diatas.
  • 15. Kualitas air-lingkungan-ekonomi-kesehatan-juli07 15 - Terhadap ekonomi masyarakat, pada kondisi pH yang tinggi (asam) dan pH rendah maka akan sangat sulit bagi biota air untuk dapat bertahan hidup, contoh dalam kondisi air yang asam hanya beberapa species ikan dan tanaman yang dapat bertahan hidup. Sehingga dampak ekonomi masyarakat secara langsung adalah akan gagalnya usaha perikanan dan budidaya air lainnya sehingga akan mengganggu tingkat perkonomian masyarakat disepanjang sungai atau sumberdaya air tersebut. - Terhadap kesehatan masyarakat, apabila terdapat kandungan logam-logam berat maka dapat menimbulkan penyakit yang sangat serius seperti kanker dan penyakit keracunan logam berat lainnya yang sangat sulit untuk disembuhkan, juga dampak yang ringan dapat menyebabkan gangguan sistim pencernaan dan iritasi kulit. - Dll Langkah perbaikan yang dapat dilakukan : - Apabila lahan pertanian dan sumberdaya air dengan pH tinggi maka harus menambahkan unsur-unsur yang bersifat basa, sebagai contoh adalah penambahan batugamping (kapur) untuk menurunkan tingkat keasamaan sehingga mencapai kondisi netral, langkah tersebut hanya bersifat kuratif saja dan tidak akan merubah kondisi asam secara permanen. - Dll. B. Daya hantar listrik (DHL, satuan µS=mikronSiemens) Kemampuan air dalam menghantarkan arus listrik dalam kondisi temperatur tertentu. Nilai DHL (Daya Hantar Listrik) ini merupakan interaksi antara aspek temperatur, jenis ion terlarut dan konsentrasi ion terlarut, sehingga semakin tinggi temperatur air dengan konsentrasi dan jumlah jenis ion terlarut banyak, maka kemampuan aliran listrik juga akan semakin baik. Salah satu komponen air yang memudahkan terjadinya daya hantar listrik air adalah jenis garam-garaman dan logam yang terlarut dalam air, sehingga nilai DHL ini dapat dipakai untuk memprediksi konsentrasi kandungan garam dan logam terlarut dalam air. Beberapa nilai umum DHL dengan jenis airnya : - Aquades (air destilasi) : 0,5 – 5,0 µS - Air hujan : 5,0 – 30,0 µS - Air tanah : 30,0 – 2000 µS - Air laut : 45.000 – 55.000 µS - Air garam (brine) : ≥ 100.000 µS Dampak yang mungkin dapat ditimbulkan : - Terhadap ekologi, semakin tinggi nilai DHL sebagai manifestasi kandungan garam- garaman/logam terlarut dalam air maka akan mematikan biota/phitoplankton air tawar, sehingga akan mempengaruhi dan mengganggu rantai makanan yang ada dalam ekosistim/ekologi tersebut. - Terhadap ekonomi masyarakat, air dengan tingkat nilai DHL (kandungan kegaraman yang tinggi) maka akan mematikan semua species biota air tawar, termasuk didalamnya adalah species ikan yang dibudidayakan oleh masyarakat. Sehingga masyarakat tidak bisa lagi mengusahakan peternakan ikan air tawar dalam menjaga perekonomiannya.
  • 16. Kualitas air-lingkungan-ekonomi-kesehatan-juli07 16 - Terhadap kesehatan masyarakat, apabila menkonsumsi air dengan nilai DHL tinggi (kandungan kegaraman tinggi), akan mempengaruhi cita rasa air, mempengaruhi kesetimbangan kandungan elektroloit/garam dalam darah sehingga akan mempengaruhi sistim sirkulasi darah dalam tubuh, akan mempengaruhi tingkat kekentalan darah, yang pada akhirnya akan mempengaruhi tingkat kesehatan tubuh secara menyeluruh. - Dll. Langkah perbaikan yang dapat dilakukan : - Mengurangi pemakaian pupuk kimia dalam kegiatan pertanian, karena akan meninggalkan residu yang akan membentuk ikatan garam yang berperan dalam meningkatkan Daya Hantar Listrik (DHL), dimana apabila semakin banyak garam yang terlarut akan mengubah rasa air dan juga akan mengganggu kesehatan tubuh, terutama yang berkaitan dengan alat pencernaan. - Melakukan rehabilitasi dan konservasi lahan-lahan terbuka, sehingga mengurangi tingkat erosi dan pelarutan mineral-mineral/logam dalam tanah. - Mengurangi masuknya limbah industri/rumah tangga/dan peternakan kedalam sungai (badan air). - Dan lain-lain. C. Jumlah kelarutan gas oksigen (DO, satuan mg/L) Konsentrasi kandungan gas Oksigen dalam air. Semakin tinggi tingkat kelarutan gas oksigen dalam air maka semakin baik/segar dari sumberdaya air tersebut, sehingga kandungan oksigen dalam air limbah akan menunjukan nilai yang sangat rendah. Tingkat kelarutan gas oksigen ini dialam akan sangat dipengaruhi oleh semua parameter fisik dan kimia air lainnya baik secara selaras atau terbalik. Seperti : suhu; pH; DHL; TSS, BOD; COD, dan lain-lain. Kandungan oksigen dalam air akan meningkat seiring dengan penurunan suhu, semakin jernih air, dengan pH yang netral dan komponen unsur kimia dan biologi yang rendah juga. Saat ini banyak beredar dipasaran bahwa agar nilai kesehatan dari air kemasan meningkat maka banyak dilakukan penambahan unsur gas oksigen kedalam air kemasan tersebut, hal ini diasumsikan untuk mengikat berbagai macam zat sisa metabolisme (zat detoks) sehingga diharapkan akan membantu menjaga kesehatan tubuh. Banyak dipercaya bahwa semakin tinggi kandungan gas oksigen dalam air akan semakin baik untuk kesehatan manusia, sehingga saat ini banyak dijual air kemasan yang telah ditambahkan gas oksigen aktif dalam air kemasan tersebut. Photo 7. Bakeri (aerob/anaerob) pengurai membutuhkan oksigen yang diambil dari air, maka air menjadi berbau busuk, berwarna hitam dan biota air menjadi rendah (Lokasi Sungai Cikapundung, Bojongsoang, Bandung. Kredit photo : asep mulyana) .
  • 17. Kualitas air-lingkungan-ekonomi-kesehatan-juli07 17 Dampak yang mungkin timbul : - Terhadap ekologi, seandainya terjadi penurunan kandungan oksigen (DO rendah) maka akan meningkat nilao BOD dan COD, sehingga biota/phitofklankton akan mati, yang pada akhirnya akan mempengaruhi siklus mata rantai makan dalam habitat/ekologi/lingkungan air tersebut secara menyeluruh. - Terhadap komponen kimia air lainnya, kandungan DO sangat menentukan konsentrasi dan kondisi dari parameter kimia dan fisik air, baik secara selaras (saling mendukung) atau secara terbalik (bertolak belakang), seperti : DO tinggi/baik maka suhu rendah, TSS rendah (air jernih), pH netral, dll (hubungan selaras dan DO baik/tinggi maka COD/BOD rendah, DHL relatif rendah, dll (hubungan terbalik). - Terhadap ekonomi masyarakat, kandungan konsentrasi gas oksigen tinggi maka akan sangat memungkinkan species biota air/ikan dan sebagainya untuk hidup subur, karena dalam semua kondisi bahwa biota air sangat memerlukan oksigen dalam kehidupannya (photosintesis), sehingga ketersedian makanan akan semakin baik dan masyarakat dapat menggunakan sumberdaya air untuk berbagai usahakan dalam menunjang perekonomian masyarakat secara umum. - Terhadap kesehatan, sumberdaya air dengan kandungan gas oksigen yang tinggi, maka air akan terasa segar dan oksigen yang terkandungnya dapat mengikat beberapa unsur kimia radikal bebas dalam tubuh dan dikeluarkan melalui sekresi/ekresi air seni dan keringat, sehingga secara umum dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. - Dll. Langkah perbaikan yang bisa dilakukan : - Melakukan merehabilitasi dan konservasi lahan-lahan terbuka, sehingga dapat menjaga tingkat kejernihan (TSS kecil) agar kelarutan oksigen semakin meningkat. - Mengurangi masuknya berbagai limbah padat dan limbah cair, baik yang berasal dari kegiatan industri dan rumah tangga serta kegiatan lainnya kedalam badan sungai, sehingga akan menjaga komponen kimia lainnya yang berkorelasi dengan nilai kelarutan oksigen (DO). - Untuk sumber air bagi air bersih/minum, dapat melakukan aerasi dengan cara menyemprotkan sumberdaya air ke udara atau dinding agar memungkinkan permukaan air kontak dengan udara bebas. - Dan lain-lain. D. Tingkat kegaraman (NaCl=Salinity, satuan mg/L) Tingkat konsentrasi kelarutan khusus garam dapur (NaCl), dimana disamping sebagai akibat pelarutan mineral yang mengandung Na dan Cl-, unsur garam ini dapat terjadi sebagai hasil dari ikatan-ikaatan residu penggunaan pupuk kimia pertanian dan limbah cair dari industri dan rumah tangga. Kadar kandungan garam dalam air : - Air Tawar : < 0,05 % - Air Payau : 0,05 – 3 % - Air Sakine : 3 – 5 % - Air Brine : > 5 %
  • 18. Kualitas air-lingkungan-ekonomi-kesehatan-juli07 18 Dampak yang mungkin timbul : - Terhadap ekologi, umunya biota dan tumbuhan air tawar sangat sensitif terhadap peningkatan kadar garam NaCl sehingga akan mematikan biota/tumbuhan air tawar tersebut, sangat sedikit sedikit sekali biota/tanaman air tawar yang dapat beradaftasi dengan kandungan garam. Apabila biota/tumbuhan air tersebut mati makan akan mempengaruhi sistim rantai makanan yang ada dalam habitat/ekologi tersebut, sehingga akan menggangggu keseimbangan alami habitat/ekologi tersebut. - Terhadap komponen kimia air lainnya adalah akan meningkatkan nilai DHL dan meningkatkan kelarutan beberapa logam yang terdapat dalam batuan dimana sumberdaya air tersebut berada. - Terhadap ekonomi masyarakat, peningkatan kadar garam akan mematikan biota/tanaman air tawar termasuk ikan air tawar, sehingga akan menggagalkan usaha budidaya peternakan ikan air tawar, oleh karena itu pada akhirnya akan menurunkan pendapatan masyarakat dari sektor perikanan darat atau air tawar. Juga pada sektor pertanian, apabila tanah/air tanah memiliki kegaraman tinggi maka akan terjadi penyerapan air pada akar tanaman oleh garam yang ada dalam tanah/air tanah, maka tanaman akan layu dan mati akibat dehidrasi atau tidak terjadinya proses photosintesis pada pohon tersebut karena tidak ada air. - Terhadap kesehatan masyarakat, apabila mengkonsumsi air dengan kandungan NaCl tinggi, akan mempengaruhi cita rasa air, mempengaruhi kesetimbangan kandungan elektroloit/garam dalam darah sehingga akan mempengaruhi sistim sirkulasi darah dalam tubuh, akan mempengaruhi tingkat kekentalan darah, yang pada akhirnya akan mempengaruhi tingkat kesehatan tubuh secara menyeluruh. - Dan lain-lain. Langkah yang dapat dilakukan : - Mengurangi pemakaian pupuk kimia dalam kegiatan pertanian, karena akan meninggalkan residu yang akan membentuk ikatan garam yang berperan dalam tingkat Daya Hantar Listrik (DHL). - Melakukan rehabilitasi dan konservasi lahan-lahan terbuka, sehingga mengurangi tingkat erosi dan pelarutan mineral-mineral/logam dalam tanah. - Mengurangi masuknya limbah industri/rumah tangga/dan peternakan kedalam sungai (badan air). - Dan lain-lain. E. Kandungan unsur besi (Fe, satuan ppm) Banyaknya kandungan unsur logam besi (Fe) yang terlarut dalam air, tingkat kelarutan ini sangat dipengaruhi oleh tingkat keasaman air tersebut. Umumnya unsur besi berasal dari mineral pirit (Fe2S) yang apabila mengalami oksidasi oleh oksigen yang berasal dari air menghasilkan besi Fero (Fe2+ ) dan asam sulfat (H2SO4) yang akan menimbulkan tanah dan air menjadi asam. Besi Fero (Fe2+ ) akan mengikat oksigen lagi menjadi besi Feri (Fe3+ ) yang berbentuk endapan yang berwarna kuning.
  • 19. Kualitas air-lingkungan-ekonomi-kesehatan-juli07 19 Dampak yang mungkin timbul : - Terhadap ekologi, sebagai dampak adanya logam Pirit ((Fe2S) dialam yang mengalami oksidasi, maka akan menyisakan asam sulfat yang akan membuat air tanah, air permukaan dan tanah akan bersifat asam. Umumnya tumbuhan dan biota lainnya sangat sensitif terhadap kenaikan keasaman, sehingga akan mengalami kepunahan/mati. Dengan matinya biota dan tumbuhan air maka akan mengganggu sistim mata rantai makanan dalam habitat/ekologi tersebut, sehingga dengan kondisi ini akan mengganggu sistim keseimbangan hayati/kehidupan habitat/ekologi tersebut. Unsur Besi Fero (Fe2+ ) akan mengikat oksigen menjadi unsur besi Feri (Fe3+ ) yang merupakan endapan pada dasar air atau tanah dengan warna kuning sampai kuning kecoklatan (yellow boy). Kondisi air dan tanah yang asam tersebut akan sangat besar kemungkinannya untuk melarutkan beberapa mineral logam berat (Cu, Zn, Pb, Cd) yang mana logam berat tersebut sangat beracun bagi manusia, biota dan tumbuhan lainnya. - Terhadap ekonomi masyarakat, sebagai akibat kondisi asam maka sumberdaya air tersebut tidak akan dapat dimanfaatkan untuk budidaya ikan air tawar dan juga pertanian secara umum lainnya. Sehingga masyarakat akan kehilangan mata pencahariannya dalam bidan peternakan ikan air tawar. Juga air dengan kandungan besi yang tinggi, tidak dapat dipakai untuk mencuci karena akan kain/baju akan berubah warna menjadi kuning dan mudah berkarat, juga sumberdaya air ini tidak dapat dipakai untuk sumber air bersih, sehingga untuk kedua keperluan tersebut harus membeli air yang bersih dan sehat. - Terhadap kesehatan masyarakat, mengkonsumsi air dengan kandungan besi tinggi maka akan menimbulkan dampak kesehatan seperti kerusakan ginjal, pengerasan hati, pengurangan kemampuan syaraf motorik/kontrol dan iritasi kulit. Memang dampak kesehatan dari kandungan besi ini tidak bersifat langsung tapi merupakan bio-akumulasi sehingga gejala gangguan kesehatannya akan terasa pada jangka waktu yang lama. - Dan lain-lain. Langkah perbaikan yang dapat dilakukan : - Kelarutan besi ditentukan tingkat keasaman air, maka langkah yang paling sederhana adalah meningkatkan derajat kebasaannya sehingga tidak menghasilkan endapan berwarna kuning, langkah ini bukan menyelesaikan permasalahan adanya besi terlarut dalam air. - Untuk air yang dipakai sebagai air minum, maka sumberdaya air ini harus dilakukan pengolahan dengan meningkatkan kebasaan dan menyaringnya sehingga air tersebut bisa dipakai sebagai sumber baku air minum. - Pemeliharaan beberapa jenis bakteri pereduksi secara alami. Photo 8. Batuan dan tanah merupakan sumber utama unsur besi (Fe) dialam, terlarut oleh air tanah, berwarna kuning pada waktu kontak dengan udara luar. (Lokasi photo : Desa Sambak, Yogyakarta. Kredit photo : Asep Mulyana)
  • 20. Kualitas air-lingkungan-ekonomi-kesehatan-juli07 20 - Dan lain-lain. F. Kandungan unsur Nitrit (NO2- , satuan ppm) Konsentrasi kandungan unsur Nitrogen Nitrit dalam air. Nitrit merupakan ion-ion an- organik alami yang merupakan bagian dari sebuah siklus unsur Nitrogen di alam. Proses dimulai dari bahan/material yang mengandung Nitrogen oleh mikro-organisme dirubah menjadi Amoniak (NH4), kemudian akan mengalami oksidasi menjadi Nitrit (NO2- ), ikatan kimia Nitrit tersebut tidak stabil maka Nitrit tersebut akan mengalami oksidasi lagi menjadi Nitrat (NO3- ) sehingga unsur ion Nitrat ini paling umum dijumpai pada air permukaan dan bawah tanah. Sumber unsur Nitrogen dapat berasal dari pelarutan mineral dalam batuan dan tanah, pupuk pada lahan pertanian, limbah-limbah yang dihasil oleh aktifitas manusia. Dampak yang mungkin timbul : - Terhadap ekologi, dengan adanya penggunaan pupuk nitrogen pada lahan-lahan pertanian secara besar-besaran maka di dalam tanah dan air akan meninggalkan residu Nitrogen yang oleh mikroorganisme akan dirubah menjadi salah satunya adalah Nitrit sehinggga banyak mencemari sumberdaya air (air permukaan dan air tanah). Unsur ion Nitrit-Nitrat Nitrogen ini didalam air merupakan sumber makanan bagi beberapa jenis algae, sehingga apabila kebaradaan unsur ini banyak maka akan terjadi peningkatan koloni Algae yang besar sekali, sementara koloni Algae tersebut dalam kehidupannya memerlukan oksigen dan juga akang menghasilkan gas Sulphida yang akan meracuni habitat disekitarnya. Hilangnya kandungan oksigen dalam air akibat adanya ”booming Algae disebut dengan Eutrofikasi, beberapa contoh kejadian ini yang mengakibatkan perikanan ikan tawar mengalami kematian di sentra-sentra budidaya ikan tawar, seperti di daerah Jatiluhur dan Bendungan Saguling/Cirata, Jabar, dan lainnya. Aspek lainnya, apabila ion Nitrit beroksidasi menjadi Nitrat maka akan berikatan dengan beberapa mineral logam berat seperti Pb maka akan membentuk Plumbum Nitrat (Pb(NO3)2 ) yang bersifat racun bagi pertumbuhan janin dan kesehatan tubuh. - Terhadap kualitas kimia air, sebagai akibat adanya proses Nitritifikasi (Nitrit menjadi Nitrat) maka akan ada pengambilan unsur oksigen dari sumberdaya air (DO menurun), sehingga akan menggganggu kondisi kimia air unsur lainnya secara berantai. - Terhadap ekonomi masyarakat, sebagai akibat terjadinya penurunan kadar Oksigen dalam air dan terdapatnya gas Sulphida (belerang) sebagai akibat adanya ”pelimpahan Photo 9. Salah satu sumber Nitrogen organik adalah kotoran ternak binatang yang dibuang ke sungai dan akan membentuk Amonium, Nitrit dan Nitrat di dalam air. (Lokasi photo : Desa Gegerbentang, Cianjur. Kredit photo : asep Mulyana)
  • 21. Kualitas air-lingkungan-ekonomi-kesehatan-juli07 21 algae” maka akan menimbulkan kematian ikan-ikan (dialam maupun budidaya), sehingga akan menghilangkan sumber mata pencaharian/perekonomian masyarakat. - Terhadap kesehatan masyarakat, bagi bayi yang berumur dibawah 6 bulan apabila mengkonsumsi air yang mengandung unsur ion Nitrat/Nitrit dengan kandungan tingg maka dapat menimbulkan keracunan akut, malah dapat menimbulkan kematian sebagai akibat Nitrat/Nitrit yang masuk kedalam usus akan diubah menjadi Nitrit (belum ada kesimbangan antara usus dengan bakteri usus). Ion Nitrit akan masuk kedalam darah dan akan mengikat oksigen dari Hemoglobin, sehingga darah kehilangan Oksigennya. Kondisi darah bayi kekurangan oksigen ditandai dengan kulit berwarna biru (makanya disebut dengan Blue baby). Untuk anak-anak dan orang dewasa karena telah memiliki bakteri pengubah Nitrat maka ion Nitrat yang masuk ke usus akan diolah oleh bakteri tersebut dan akan dikeluarkan menjadi air seni dan keringat, serta sekresi lainnya. Langkah perbaikan yang bisa dilakukan : - Mengurangi penggunaan pupuk Nitrogen dalam pertanian untuk menekan jumlah residu unsur Nitrogen dialam (air dan tanah) sehingga mengurangi proses pembentukan ion Nitrit/Nitrat. - Apabila sumber air minum tercemar, maka dapat menambahkan air untuk menurunkan konsentrasi ion Nitrit/Nitrat tersebut. - Dan lain-lain. G. Kandungan unsur Nitrat (NO3- , satuan ppm) Konsentrasi kandungan unsur nitrogen nitrit dalam air. Nitrit merupakan ion-ion an- organik alami yang merupakan bagian dari sebuah siklus unsur Nitrogen di alam. Proses dimulai dari bahan/material yang mengandung Nitrogen oleh mikro-organisme dirubah menjadi Amoniak (NH4), kemudian akan mengalami oksidasi menjadi Nitrit (NO2- ), selanjutnya ion Nitrit tersebut akan mengalami oksidasi lagi menjadi Nitrat (NO3- ) yang relatif memiliki ikatan kimia lebih stabil. Mengingat ion Nitrit dan Nitrat merupakan sabuah proses yang saling berantai dan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain maka berbagai dampak pada lingkungan dan kesehatan manusia adalah sama dengan dampak yang diakibatkan oleh ion Nitrat, akan tetapi karena ion Nitrit ini sangat labil ikatan kimianya, maka dampaknya akan semakin akut dan serius. Dialam, sumber Nitrogen yang akan bersiklus menjadi Amoniak, Nitrit dan Nitrat sangatlah melimbah, dapat berasal dari alam (batuan/tanah) juga dari berbagai limbah organik, seperti limbah tinja/urine, limbah kotoran peternakan dan berbagai limbah organik lainnya yang oleh mikroorganisme akan diproses menjadi ion-ion Nitrit dan Nitrat tadi. Secara keseharian bahwa masyarakat sudah sering bersentuhan dengan kedua ion Nitrit dan Nitrat tersebut, karena banyak sekali jenis sayuran dan makanan yang kita konsumsi sehari-hari juga mengandung Nitrit/Nitrat, seperti kembang kol, brokoli, bayam dan umbi- umbian banyak mengandung kedua ion tersebut, hanya saja Nitrat/Nitrit ini bersifat alami sehingga tidak terlalu akut dalam meracuni tubuh. Juga terdapat dalam berbagai makanan
  • 22. Kualitas air-lingkungan-ekonomi-kesehatan-juli07 22 olahan/kalengan, dimana nitrit/nitrat banyak dipakai sebagai bahan pengawet makan seperti daging dan berbagai produk bahan makanan lainnya. H. Kandungan unsur Phosfat (PO4- , satuan ppm) Kandungan konsentrasi ion PO4- dalam air. Unsur ion Phosfat ini bisa berasal dari bahan organik sebagai hasil pelarutan kotoran burung (Guano) dalam goa-goa karst (batugamping), dan dapat juga bersifat an-organik yang merupakan hasil-hasil sisa residu pupuk kimia (pupuk buatan) dan pestisida dalam kegiatan pertanian dan juga merupakan hasil pelarutan dari mineral batuan/tanah yang mengandung unsur Phosfor (P) yang mengalami oksidasi menjadi P2O5. Sebetulnya unsur Phosfor (Phosfat) merupakan salah satu unsur hara yang sangat penting dan dibutuhkan oleh semua tumbuhan dalam pertumbuhan dan proses pamatangan bunga/buah, apabila kadar unsur ini rendah maka akan mengakibatkan proses perkembangan perakaran secara lateral dan bulu akar, sehingga akar menjadi pendek dan tebal. Karena ada gangguan pada sistim perkembangan akar maka ada gangguan pengaliran zat hara dan air ke daun untuk photosintesa sehingga tanaman akan kerdil, layu dan matai.sehingga secara normal unsur ini didalam tanah diperlukan oleh tumbuhan. Dampak yang mungkin timbul : - Terhadap kondisi ekologi, karena unsur Phosfor (PO4- ) ini merupakan makanan bagi beberapa jenis mikro-organisme (jenis Algae dan biota air) maka apabila kandungan ion Phosfat ini terdapat dalam jumlah yang banyak di alam/air, maka akan terjadi pelimpahan koloni algae dan tumbuhan air secara besar-besaran (booming), sebagai akibatnya Algae dan tanaman air ini juga akan mengkonsumsi unsur Oksigen dalam air untuk proses photosintesa juga apabila Algae dan tumbuhan air ini mati akan terjadi proses pembusukan aerob yang memerlukan adanya kandungan Oksigen, sehingga akibat proses tersebut maka terjadi kekurangan unsur Oksigen untuk mahluk hidup lainnya dalam habitat tersebut kondisi ini dinamakan “Eutrofikasi”. - Terhadap kualitas kimia air, sebagai akibat terjadinya “eutrofikasi” maka akan terjadi kekurangan kandungan unsur gas Oksigen dalam air (DO rendah), nilai BOD/COD akan naik, pH air akan menurun, akan terbentuk gas H2S sehingga air menjadi bau dan akan mematikan mikro-organisme lainnya dalam habitat air tersebut. Photo 10. Salah satu sumber unsur Phospor (Phosfat) adalah residu pupuk dan pestisida, mencemari air dan berbahaya bagi kesehatan masyarakat/mahluk hidup (Lokasi photo : Semangat Gunung, Karo. Kredit photo : asep mulyana).
  • 23. Kualitas air-lingkungan-ekonomi-kesehatan-juli07 23 - Terhadap kesehatan masyarakat, mengkonsumsi air yang tercemar oleh unsur phosfat dalam kadar yang tinggi akan menyebabkan gangguan kesehatan terhadap tubuh, seperti kerusakan pada beberapa organ tubuh, mengganggu sistim pencernaan, menyebabkan iritasi dan kerusakan jaringan kulit, menyerang fungsi mata, sistim susunan syaraf dan jaringan otak. Tinggkat kerentanan satu orang dengan orang lainnya berbeda sehingga tingkat kepekaan akan berbeda pula. - Dan lain-lain. Langkah perbaikan yang bisa dilakukan : - Mengurangi penggunaan pupuk kimia dan pestisida dalam melakukan usaha pertanian, dan menggunakan kedua produk tersebut secara efisien dan efektif sehingga seluruh pupuk dan pestisida tersebut dapat diserap oleh tumbuhan secara maksimal. - Mengelola jamban/septic tank secara baik dan benar, karena unsur ion Phosfor (Phosfat) ini juga terdapat dalam septic tank sebagai hasil penguraian kotoran manusia (protein, asam amino, dan sisa organik lainnya). - Dan lain-lain. Photo 11. Penggunaan pestisida berlebihan dan tidak effisien pada sayuran, menghasilkan residu beberapa logam berat yang mencemari air dan bersifat racun bagi tubuh manusia/karsinogenik Lokasi photo : Desa Gegerbentang, Cianjur. Kredit photo : asep mulyana