Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Case Study Wikileaks "THE FIFTH ESTATE" | Scandal of Privacy and Data Protection
1. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
REVIEW | CASE
“Film The 5th Estate”
Alifa Dian Ramadhani
Sistem dan Teknologi Informasi // Information System and Technology
THE FIFTH ESTATE
The Fifth Estate diangkat dari buku yang ditulis oleh Daniel Domscheit-Berg, co-
founder Wikileaks, Inside WikiLeaks: My Time with Julian Assange and the World’s Most
Dangerous Website (2011), dan WikiLeaks: Inside Julian Assange’s War on Secrecy (2011)
yang ditulis oleh jurnalis David Leigh dan Luke Harding.
The fifth estate menceritakan tentang dua orang pendiri situs wikileaks. Pendirinya adalah
jurnalis Daniel Domscheit-Berg (Daniel Bruhl) dan hacker komputer Julian Assange (Bene-
dict Cumberbatch). Mereka bertemu pertama kalinya di Chaos Communication Congress di
Berlin. Daniel pada awalnya tertarik dengan aktivitas online yang membuatnya mendekat ke
Assange. Seiring waktu berjalan, mereka semakin aktif berkomunikasi melalui e-mail. Den-
gan sedikit uang, mereka menciptakan sebuah platform yang memungkinkan para whistle-
blower secara anonim membocorkan data rahasia, memberikan cahaya pada gelapnya rahasia
pemerintah dan kejahatan korporasi. Pada akhirnya, merekapun mulai bekerja bersama di
wikileaks. Website yang memberi informasi rahasia, yang memang “sengaja disembunyikan”
kepada publik dengan sumber yang tidak dimunculkan.
Target pertama mereka adalah Bank Swiss, Julius Baer, yang cabangnya di Cayman
Islands terhubung dengan aktivitas illegal. Baer yang menyadari hal ini, kemudian menuntut
mereka, namun mereka masih bisa menjalankan wikileaks. Kepercayaan diri mereka kemudi-
an meningkat, keduanya memunculkan informasi rahasia selama tiga tahun kemudian. Mere-
ka telah membuka begitu banyak berita berbahaya dibandingkan semua organisasi media leg-
2. endaris di dunia. Salah satu kasusnya yang terkenal yaitu rahasia scientology yang men-
gungkapkan akun e-mail Sarah Palin, anggota British National Party.
Namun ketika Assange dan Berg mencapai keberhasilannya dengan mendapatkan ak-
ses ke lokasi dokumen intelijen rahasia terbesar dalam sejarah AS, mereka justru berselisih
paham satu sama lain. Persoalan yang menjadi perdebatan mereka yaitu mengenai per-
tanyaan: apa akibatnya menjaga rahasia dan apa akibatnya mengekspos rahasia itu? Daniel
sendiri awalnya merasa senang dengan pekerjaan di wikileaks. Ia bertujuan untuk mengubah
dunia dengan memunculkan rahasia yang selama ini tidak diketahui oleh publik. Namun
lama-kelamaan Assange dan Daniel seolah bergerak pada tujuan yang berbeda. Sampai
akhirnya, Assange menyadari bahwa obsesinya terhadap wikileaks memiliki tujuan yang
berbeda dengan Daniel. Ia pernah mengalami trauma saat masih kecil, hal tersebut yang
akhirnya lebih menonjol daripada tujuannya ingin mengubah dunia. Hubungan Daniel dan
Assange pun kian memburuk. Kehidupan pribadi daniel juga terganggu karena wikileaks. Ia
diberhentikan dari pekerjaannya dan memiliki masalah dengan orang yang terungkap ra-
hasianya. Assange sendiri mengungkapkan bahwa kehidupannya bahkan lebih bermasalah.
Assange pernah menyebutkan bahwa perlindungan terhadap narasumber sangat pent-
ing. Namun Daniel merasa bahwa itu hanya cara Assange agar orang-orang mau berbicara
dan memberi infomasi dengan kebebasan, tanpa mempedulikan akibat bagi orang-orang yang
terlibat didalamnya. Ketegangan antara mereka berdua bertambah buruk saat Bradley Man-
ning membocorkan ratusan dari ribuan dokumen pada wikileaks, termasuk video pesawat
tempur di Baghdad, Afghanistan, dan Iraq War Logs, serta 250,000 US Diplomatic Cables.
Assange yang ingin segera membocorkan berita itu bertolak belakang dengan Daniel yang
ingin agar mereka me-review dokumen tersebut terlebih dahulu. Sikap Assange yang tetap
bersikeras pada keinginannya, dan tidak menerima pendapat Daniel benar-benar
mengkhawatirkan Daniel bahwa Assange akan bertindak lebih jauh, diluar hal yang diang-
gapnya tepat untuk dilakukan. Kekhawatirannya yang beralasan itu akhirnya membuat Daniel
dan member lain wikileaks terpaksa menghapus website tersebut dan menutup akses Assange
ke server.
3. Pada akhir cerita, diketahui bahwa wikileaks tetap berjalan membocorkan informasi dan
dokumen manning dirilis tanpa redaksi. Sementara Daniel menulis sebuah buku tentang
keterlibatannya dengan organisasi tersebut.
Moral Value :
“ Mempelajari etika, privasi, dan kemanan kuncinya terletak pada siapa penggunanya. Tidak
bisa melihat bahan ini jelek, sehingga seakan berhak menjudge atau menganggap hal tersebut
lebih buruk. Setiap orang memiliki rahasia, bahkan rahasia yang buruk pun tetap ada pada
kita, sudah seperti melekat atau tersimpan dalam hari-hari kita. Hargai segala bentuk privasi,
namun jika sudah banyak kasus kelemahan dalam keamanan privasi, pertanyaannya adalah
1)bagaimana dapat membangun perlindungan privasi kembali melalui sistem?; dan
2)bagaimana dapat mengurangi segala bentuk ancaman, kejahatan, dan hal tidak baik lain-
nya melalui manusia (penggunanya) yang beretika” ——-
TERIMA KASIH.