Tugas akhir ini membahas analisis ekonomi pemanfaatan air tanah untuk irigasi di Desa Kedunggebang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Penelitian ini menganalisis proyek pembangunan sumur bor air tanah (SDBW) 216 pada tahun 2004 dengan menghitung nisbah manfaat biaya dan tingkat pengembalian internal proyek. Hasilnya menunjukkan bahwa proyek ini layak dilaksanakan karena nilai BCR 5,87 dan I
Analisa ekonomi pemanfaatan air tanah untuk irigasi berdasarkan [autosaved]
1. TUGAS AKHIR
Analisa Ekonomi Pemanfaatan Air Tanah Untuk
Irigasi Berdasarkan Nisbah Manfaat Biaya dan
Tingkat Pengembalian Internal
Oleh :
Karisma Ardi P
091910301096
Dosen Pembimbing
Sri Wahyuni, ST. MT
Syamsul Arifin, ST.,MT
5. WHERE
SDBW
216
Nilai Proyek : Rp. 891.057.730
Koordinat : 114º19’10.9’’ BT dan
08º30’18.6’’ LS
Lokasi : Ds. Kedunggebang,
Kec. Tegaldelimo, Kab. Banyuwangi
Luas lahan pertanian didaerah
kajian adalah 50 Ha. Namun yang
dapat dialiri oleh sumur bor seluas
39 Ha dan yang 11 Ha tidak dapat
dialiri dengan sumur bor. Dari luas
lahan 50 Ha dibagi menjadi 7
wilayah/persil yaitu persil 153, 155,
159, 162, 163, 166, dan 167.
6. WHEN
- 2004,pembangunan SDBW 216.
- 2011, penelitian pemanfaatan air tanah untuk
memenuhi kebutuhan air irigasi oleh
Anindya Pramesi Jordan.
- 2013, analisis ekonomi.
- Sekarang, SDBW 216 masih beroperasi.
9. Tahapan
Menghitung biaya pekerjaan*
Menghitung biaya operasional dan pemeliharaan*
Perhitungan Nisbah manfaat biaya (Benefit Cost
Ratio/BCR)
Perhitungan tingkat pengembalian internal
(Internal Rate of Return/IRR)
Analisis Sensitivitas
* P2AT
10. AnalisaManfaatBiaya
(Benefit Cost Ratio)
A : Biaya pembangunan Rp. 891.057.730
B : Biaya O & P tiap tahun Rp. 16.475.101
C : Biaya produksi tanaman setelah proyek Rp. 879.860.000
D : Keuntungan padi dan palawija setelah proyek Rp. 2.360.864.000
E : Keuntungan buah naga setelah proyek Rp. 615.600.000
F : Keuntungan buah jeruk setelah proyek Rp. 150.000.000
G : Biaya produksi tanaman sebelum proyek Rp. 691.300.000
H : Keuntungan padi dan palawija sebelum proyek Rp. 1.531.280.000
I : Keuntungan buah jeruk sebelum proyek Rp. 125.600.000
J : Keuntungan buah naga sebelum proyek Rp. 570.000.000
Sehingga nilai total keuntungan tahunan adalah :
Benefit = keuntungan setelah adanya proyek – keuntungan sebelum adanya proyek
= ((D+E+F)-(C))-((H+I+J)-(G))
= 2.246.604.000 – 1.535.580.000
= Rp. 711.024.000,00
11.
12. Tingkat Pengembalian Internal (Internal Rate of
Return /IRR)
7E+09
6E+09
5E+09
4E+09
3E+09
2E+09
1E+09
0
0 10 20 30 40 50 60
Biaya
Keuntungan
Nilai Sekarang
Suku Bunga
Perlu diketahui sebelumnya untuk nilai suku bunga bank Indonesia saat ini adalah
7,25%. Sehingga dapat dikatakan nilai IRR pada kondisi diatas berada diatas suku
bunga bank yang berlaku yaitu diatas 50% dan dapat dikatakan proyek tersebut
layak (menguntungkan).
13. Analisis Sensitivitas
Analisis sensitivitas dilakukan terhadap dua kemungkinan yaitu terjadinya
peningkatan biaya konstruksi sebesar 10 persen dan 20 persen.
14. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah dan kajian yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya
dapat disimpulkan sebagai berikut :
• Dari luas areal pertanian 50 hektar tidak semua bisa dialiri oleh SDBW 216 ada 11 hektar areal
pertanian yang tidak dapat dialiri yang mencakup beberapa persil.
Hal ini bisa saja terjadi karena beberapa factor :
1. Kontur pada beberapa persil tersebut lebih tinggi dibanding SDBW216
2. Penyumbatan mengingat nilai C = 1,9375 menit²/m⁵ maka sumur mempunyai kondisi
kurang baik.
3. Pembangunan saluran yang tidak sesuai dengan yang direncanakan.
• Melihat nilai B/C = 5,87 dan IRR diatas 50 % dapat dikatakan proyek sumur bor SDBW 216 layak
sehingga dianggap menguntungkan. Keadaan yang terjadi pada sumur SDBW 216 bisa dikatakan
baik secara teknis dan secara ekonomi.
• Analisis sensitivitas yang dilakukan terhadap dua kemungkinan yaitu terjadinya peningkatan biaya
konstruksi sebesar Rp. 980.163.503 (10%) dengan nilai B/C = 5,28 dan Rp. 1.069.269.276 (20%)
dengan nilai B/C = 4,84 masih memberikan keuntungan akan adanya proyek SDBW216.
15. Saran
• Perlu dilakukan perhitungan komponen-komponen tidak langsung yang tidak
dapat diperhitungkan dengan uang. Seperti perbaikan kesehatan, peningkatan
pendidikan, peningkatan pendapatan dan nilai manfaat lainya.
• Penambahan saluran irigasi sangat diperlukan agar sisa lahan seluas 11 hektar
dapat dialiri oleh SDBW 216.
• Mengingat air dari sumur bor selain dapat dimanfaatkan untuk irigasi pertanian
yaitu untuk air minum masyarakat setempat, maka perlu dilakukan analisis
laboratorium dari kualitas air yang lebih rinci serta pengaturan operasi waktu
pemompaan sehingga tidak menganggu waktu pemberian air irigasi. Sehingga bisa
memberikan keuntungan tambahan bagi masyarakat sekitar.
• Adanya komitmen dari petani serta dukungan dari pemerintah baik melalui
penyediaan sarana dan prasarana seperti jaringan irigasi maupun sarana produksi
pertanian lainnya serta penyuluhan dan pendampingan dapat sangat membantu
dalam mengoptimalkan hasil produksi pertanian.
Selesai