Dokumen tersebut membahas tentang penanganan dan pencegahan penyakit mulut dan kuku pada ternak. Penyakit ini sangat menular dan berbahaya bagi ternak. Ada 3 pilar utama pencegahan yaitu isolasi, kontrol lalu lintas, dan sanitasi untuk mencegah penyebaran virus penyakit ini.

1. PENANGANAN DAN PENGENDALIAN PMK
CP : 085230512110
Email : widyaayu2707@gmail.com
drh . Widya Ayu Prasdini, M.Si
Widyaiswara Ahli Madya
Disajikan dalam Pelatihan Manajemen Vaksinasi Bagi TNI/POLRI – Kementan RI – Propinsi Jawa Timur

2. DISEBABKAN VIRUS, DIBAWA OLEH UDARA
MENYERANG SAPI, KAMBING, DOMBA, BABI,KIJANG, ONTA, GAJAH
PENULARAN SANGAT CEPAT HAMPIR 100 % PADA TERNAK
KESEMBUHAN 95 % BILA CEPAT TEPAT PENANGANAN
BUKAN ZOONOSIS ATAU TIDAK MENULAR KEPADA MANUSIA
DAGING DAN SUSU BISA DIKONSUMSI

3. PMK DI INDONESIA
TERDAMPAK PMK :
- HAMPIR 100 TAHUN
- 1887 DI MALANG
- 1986 BEBAS MENURUT MENTAN RI (SK MENTAN
NO. 260/Kpts/TN 510/5/1986
- 1990 BEBAS MENURUT OIE – RESOLUSI OIE NO. IX
/ 1990
1887 – 1986 TERINFEKSI VIRUS PMK TIPE SEROTYPE O SUBTYPE O-11
VIRUS PMK :
- KEPEKAAN TERHADAP DESINFEKTAN (SODIUM
HYDROXIDE; SODIUM CARBONATE; CTRIC ACID;
ACETIC ACID; SODIUM HYPOCHLORIDE;
POTASSIUM PEROXYMONOSULPOHATE/SODIUM
CHLORIDE; CHLORINE
- RESISTEN TERHADAP DESINFEKTAN : IODOPHORE;
QUATERNARY AMMONIUM COMPOUNDS; PHENOL

4. STADIUM PMK
STADIUM 1 DEMAM, DEPRESI, NAFSU
MAKAN
STADIUM 2 HIPERSALIVASI
STADIUM 3 LEPUH SEKITAR MULUT
STADIUM 4 LEPUH SEKITAR KUKU
STADIUM 5 KUKU LEPAS

5. GEJALA PMK

6. PENULARAN PMK
KONSENTRASI TERTINGGI VIRUS 80 – 100 % PADA NASOPHARING DAN
LARING
PENYEBARAN AEROSOL DAPAT
MENJANGKAU DARATAN 60 KM, DAN
MELINTASI LAUTAN SAMPAI 300 KM

7. LELERAN
FESES
SUSU
SEMUA YANG KELUAR DARI TUBUH TERNAK
SUMBER
PENYEBARAN
VIRUS PMK
PENYEBARAN PMK

8. PENCEGAHAN PMK
KOMITMEN BERSAMA
SANITASI – BIOSEKURITI MAKSIMAL

9. 3
PILAR
BIOSEKURITI
ISOLASI
KONTROL LALU
LINTAS
SANITASI
1
2
3

10. 1. ISOLASI
▪ MEMINIMALKAN PERGERAKAN HEWAN DAN KONTAK
DENGAN HEWAN YANG BARU DATANG
▪ PISAHKAN TERNAK BERDASARKAN KELOMPOK UMUR
DAN KELOMPOK PRODUKSI
▪ FASILITAS YANG DIGUNAKAN UNTUK TINDAKAN ISOLASI
HARUS DALAM KEADAAN BERSIH DAN DIDESINFEKSI

11. 2. KONTROL LALU LINTAS
▪ CEGAH PENULARAN PENYAKIT YANG DIBAWA OLEH ALAT
ANGKUT, HEWAN SELAIN TERNAK DAN PENGUNJUNG
▪ KETAHUI STATUS KESEHATAN HEWAN YANG BARU DATANG
▪ MINIMALKAN KONTAMINASI PADA
HEWAN,PAKAN,PERALATAN YANG DIGUNAKAN
▪ ALAT ANGKUT DAN PETUGAS TIDAK BOLEH KELUAR AREA
PENANGANAN HEWAN MATI TANPA MELAKUKAN SANITASI
& DESINFEKSI TERLEBIH DAHULU

12. 3. SANITASI
▪ CEGAH KONTAMINASI YANG DISEBABKAN FESES
(KOTORAN TERNAK), LELERAN HIDUNG DAN MULUT, URIN
HEWAN YANG SAKIT
▪ KONTAMINASI DAPAT TERJADI PADA PERALATAN, TEMPAT
PAKAN DAN MINUM YANG DIGUNAKAN,BERSIHKAN DAN
DESINFEKSI UNTUK MENCEGAH KONTAMINASI

13. Alternatif 1 :
1. Asam Sitrat (sitrun) 20 gram dicampur 1
liter air hangat
2. Aduk campuran
3. Jika ada endapan, saring dengan kapas
4. Larutan yang sudah bersih, dimasukkan
ke dalam alat semprot
5. Larutan disemprotkan ke lingkungan
kandang
Alternatif 2 :
1. 30 gram Asam Borat dicampur 1 liter air
panas
2. Aduk campuran
3. Jika ada endapan, saring dengan kapas
4. Larutan yang sudah bersih, dimasukkan
ke dalam alat semprot
5. Larutan disemprotkan ke lingkungan
kandang
Desinfeksi Kandang

14. MEMPERCEPAT PENGERINGAN LESI/LUKA
Perawatan Puting :
1. Buat larutan celup puting
dengan formula Iodine dan
Gliserin
2. Masukkan larutan kedalam
gelas celup puting
3. Celup puting setiap kali
SEBELUM dan SETELAH
diperah
Perawatan Luka di ambing :
1. Bersihkan luka ambing (jika
memungkinkan)
2. Semprotkan larutan povidone
iodine pada luka

15. MEMPERCEPAT PENGERINGAN LESI/LUKA PADA BIBIR DAN LIDAH
Prosedur :
1. 30 gram Asam Borat dicampur 1 liter air panas
2. Aduk campuran
3. Jika ada endapan, saring dengan kapas
4. Larutan yang sudah bersih, dimasukkan ke dalam
wadah
5. Celupkan cotton buds/kassa steril, kemudian
oleskan pada bibir/lidah yang melepuh

16. MATUR NUWUN
KITA ADA KARENA MEREKA (SI KUKU GENAP)
JAGA TERNAK KITA
IKUTI DENGAN KOMITMEN BERSAMA DAN KEIKHLASAN
AGAR TERHINDAR DARI WABAH