SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
Comparative Analysis of the
Aviation Maintenance,
Repair, and Overhaul (MRO)
Industry in Northeast Asian
Countries:
A Suggestion for the
Development of Korea’s
MRO Industry
S E U N G J U N A M , S E J O N G C H O I ,
G E O R G I A E D E L L , A M A R T YA D E
A N D W O O N - K Y U N G S O N G 2 0 2 3
TUGAS UAS “SEMINAR INDUSTRI DAN DINAMIKA PERSAINGAN BISNIS”
DOSEN : Prof Ir SYAMSIR ABDUH, Ph.D.
NAMA : TRI AGUNG WIDAYAT
NIM : 221022115030
NILAI : 93
ABSTRACT
Aviation maintenance, repair, and overhaul (MRO) menjadi semakin penting bagi industri
transportasi udara selama pandemi karena berperan penting dalam meningkatkan keselamatan,
memastikan profitabilitas, dan mencapai keberlanjutan dalam industri pesawat udara.Studi ini
menyelidiki industri MRO di negara-negara Asia Timur Laut (Cina, Jepang, dan Korea) untuk
mendapatkan wawasan untuk pengembangan strategis industri
Analisis SWOT dari sisi eksternal industri MRO penerbangan di Asia Timur Laut menemukan
peluang dari meningkatnya persaingan di industri transportasi udara dan perkembangan
teknologi serta ancaman yang disebabkan oleh kemajuan pesawat (kurangnya pemeriksaan
pemeliharaan terjadwal) dan tenaga kerja yang terbatas.Kondisi internal dianalisis menggunakan
enam faktor: biaya, tenaga kerja, keberadaan geografis, kualitas dengan waktu penyelesaian
yang lebih singkat, kemajuan teknologi, dan sertifikasi. Hasilnya menunjukkan bahwa industri
MRO Korea memiliki sumber daya manusia yang kuat tetapi kemampuan teknologinya lemah.
Keunggulan kompetitif industri MRO China berasal dari jumlah pesawat yang banyak dan biaya
yang lebih rendah. Sementara Jepang memiliki teknologi MRO yang unggul, biaya tenaga kerja
yang tinggi mengurangi daya saing industri mereka.Studi ini memberikan wawasan strategis
tentang perbaikan yang dapat dilakukan di industri MRO Korea. Karena MRO komposit dari
pesawat yang lebih baru menghadirkan kesenjangan teknologi kecil yang dapat diatasi dengan
sumber daya manusia berkualitas tinggi, Korea harus memfokuskan sumber daya dan
kebijakannya untuk mempromosikan industri MRO komposit karena potensi pertumbuhannya
yang tinggi.
1. PENDAHULUAN
Perawatan pesawat yang komprehensif dan efisien diperlukan untuk memastikan tingkat
keselamatan yang tinggi . Aviation maintenance, repair, and overhaul (MRO) mengacu pada
semua kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan dan pengawasan pesawat agar berfungsi
sesuai kebutuhan dan melibatkan pengelolaan fungsionalitas sambil mempertahankan desain,
keselamatan, dan keandalan pesawat. Strategi perawatan yang dikembangkan dengan baik
sering diterapkan untuk memperpanjang umur pesawat yang diharapkan. Industri MRO
penerbangan juga mendukung penerbangan berkelanjutan dengan ground time minimum . Ini
memberikan keuntungan finansial dan nonfinansial bagi industri transportasi udara, yang menjadi
lebih penting dalam lingkungan COVID-19 yang merugikan.
Dampak positif lingkungan dan ekonomi dari industri MRO secara langsung dapat berkontribusi
pada keberlanjutan industri transportasi udara, oleh karena itu, pendekatan strategis diperlukan
untuk mendukung industri di tingkat nasional. Dengan demikian, industri MRO memainkan peran
penting dalam meningkatkan keselamatan industri penerbangan, memastikan profitabilitasnya
dan membantu mencapai keberlanjutan.
1. PENDAHULUAN
Pada 2019, nilai total pasar MRO Asia Timur Laut diperkirakan sekitar USD 14 miliar, dan industri
terus menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa sebelum COVID-19. Angka-angka ini
menunjukkan bahwa Asia Timur Laut secara geografis diposisikan untuk mendorong perubahan
masa depan dalam industri MRO penerbangan. Korea Selatan (selanjutnya disebut 'Korea'),
Jepang, dan Cina tidak hanya menjadi pemain kunci dalam industri MRO di Asia Timur Laut, tetapi
juga mewakili industri di kawasan ini. Oleh karena itu, penelitian ini menganalisis tren industri
MRO di kawasan ini dengan berfokus pada ketiga negara tersebut dan menyarankan arah
pengembangan masa depan untuk Korea.
Analisis SWOT untuk memberikan gambaran peningkatan daya saing industri MRO di ketiga
negara tersebut. Faktor lingkungan eksternal pada industri MRO Asia Timur pada peluang dan
ancaman sebagai dasar yang ditetapkan sebagai sikap strategis untuk pengembangan potensi
industri. Berdasarkan hasil analisis komparatif, penulis mengusulkan strategi untuk mempromosikan
industri MRO penerbangan Korea yang dapat membuat lebih kompetitif.
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Memahami Lingkungan Eksternal Industri MRO Penerbangan
Untuk mengidentifikasi kondisi masa depan dalam industri
penerbangan, organisasi internasional (misalnya, International Civil
Aviation Organization (ICAO), Airport Council Internastional (ACI))
menyarankan pedoman dan metode untuk mengevaluasi pasar secara
efektif.
Studi ini mengidentifikasi tren masa depan dalam industri MRO
berdasarkan volume pesawat, Choi menganalisis perubahan jumlah
pesawat yang beroperasi dan ukuran industri MRO berdasarkan wilayah
wilayah dari tahun 2015 hingga 2025. Menurut analisis korelasi, dua
rasio—jumlah pesawat yang dioperasikan berdasarkan wilayah dan
ukuran industri MRO—diperkirakan akan berubah hampir identik,
dengan koefisien korelasi dari kedua rasio menjadi positif signifikan
pada 0,99. Artinya, semakin banyak pesawat yang digunakan, semakin
tinggi pula tingkat perawatan yang dibutuhkan, sehingga meningkatkan
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.2. Daya Saing Industri MRO Penerbangan Nasional
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.3. Analisis SWOT
• Flouris dan Oswald menyatakan bahwa analisis SWOT berguna untuk industri penerbangan (biasanya
maskapai penerbangan) dan mengidentifikasi kemampuan internal dan kondisi eksternal mereka sekaligus
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.3. Analisis SWOT
• Al-kaabi dkk mengkategorikan kegiatan MRO dari empat maskapai penerbangan dari model MRO yang
terintegrasi penuh menjadi model yang sepenuhnya dialihdayakan. Dengan mengidentifikasi kekuatan dan
dan kelemahan masing-masing model aktivitas MRO, mereka memberikan wawasan untuk membantu
maskapai beroperasi secara efisien. Para peneliti juga mempertimbangkan kondisi eksternal dan
mengusulkan kerangka kerja strategis yang dapat digunakan maskapai penerbangan untuk memilih
konfigurasi MRO yang sesuai.
• Al-kaabi dkk mempertimbangkan cara memilih strategi secara efektif untuk bisnis terkait pemeliharaan di
tingkat masing-masing maskapai penerbangan.
Penelitian ini memperluas pekerjaan mereka untuk memperoleh langkah-langkah strategis untuk
memungkinkan pertumbuhan sektor pemeliharaan di tingkat nasional.
3. KERANGKA ANALISIS
3. KERANGKA ANALISIS
• Alur penelitian pertama dari studi ini mengkaji lingkungan eksternal dan internal industri MRO Asia.
Industri MRO tidak terlepas dari industri angkutan udara, namun sangat erat kaitannya dengan jumlah
pesawat yang dibutuhkan. Untuk menarik implikasi dalam mempromosikan industri MRO, alur penelitian
pertama dimulai dengan menganalisis tren pesawat saat ini dan masa depan di Asia Timur Laut
berdasarkan Frost dan Sullivan untuk mengidentifikasi tren jangka menengah hingga jangka panjang, studi
ini menganalisis karakteristik detail dari setiap model pesawat dalam armada pesawat. Karakteristik
model pesawat bervariasi menurut bahan, teknologi terapan, atau siklus pemeliharaan, dan permintaan
dalam industri MRO ditentukan oleh karakteristik tersebut.
• Alur penelitian kedua membandingkan kompetensi industri MRO di antara tiga negara. Analisis SWOT
dilakukan dengan mempertimbangkan secara komprehensif sumber daya dan keterbatasan masing-
masing negara. Peluang dan ancaman diambil dari analisis lingkungan eksternal yang dilakukan pada
aliran pertama. Lingkungan eksternal yang mengelilingi industri MRO Asia Timur Laut dapat dikategorikan
menjadi peluang yang secara positif mempengaruhi industri dan ancaman yang memiliki efek sebaliknya.
Kekuatan dan kelemahan dianalisis berdasarkan enam faktor yang mempengaruhi yang diuraikan pada
slide 7.
3. KERANGKA ANALISIS
Studi ini dilakukan dengan menggunakan data
primer dan sekunder, termasuk wawancara
dengan praktisi MRO dan organisasi
pemerintah yang terkait dengan kelaikudaraan
di kawasan Asia–Pasifik.
• Alur riset akhir membuat rekomendasi untuk
mengembangkan Korea menjadi pemain utama
dalam industri MRO sesuai dengan strategi
yang diturunkan dari analisis SWOT. Ini
menghasilkan implikasi untuk masa depan
industri, memberikan wawasan mendalam
tentang keadaan saat ini, dan menyajikan
pandangan tentang masa depan industri MRO
penerbangan regional.
4. HASIL ANALISIS SWOT
4.1. Kondisi Eksternal: Peluang dan Ancaman
Pada table tahun 2020 dan 2024, berdasarkan analisis oleh Frost dan Sullivan . Permintaan transportasi udara
melonjak di Asia Timur Laut antara tahun 2000 dan 2010; namun, masalah politik secara langsung dan tidak
langsung mempengaruhi negara-negara tersebut sejak akhir 2010-an. Selain itu, pandemi COVID-19 barubaru
ini berdampak negatif terhadap lingkungan makro, sehingga menyebabkan penurunan skala rencana
ekspansi armada.
4. HASIL ANALISIS SWOT
4.1. Kondisi Eksternal: Peluang dan Ancaman
Perkiraan permintaan MRO di tiga negara selama
periode lima tahun, seperti yang diproyeksikan
dari tren ini. Terlepas dari COVID-19, permintaan
MRO yang dihasilkan di tiga negara Asia Timur Laut
diperkirakan akan terus tumbuh dengan rata-rata
tahunan sebesar 16–17% hingga 2024.
Kemajuan ini kemungkinan karena permintaan
industri MRO bersifat independent jumlah
pesawat yang dibeli di masa depan; sebaliknya, itu
tergantung pada operasional airline.
4. HASIL ANALISIS SWOT
4.1. Kondisi Eksternal: Peluang dan Ancaman
Saat maskapai penerbangan baru memasuki pasar
di Asia Timur Laut, persaingan semakin ketat,
sehingga menandakan pentingnya peningkatan
profitabilitas untuk kelangsungan hidup maskapai
penerbangan. Dengan upaya yang dikhususkan
untuk mengoperasikan rute jarak menengah dan
panjang, pelaku industri transportasi udara harus
memperluas dan memodifikasi armada mereka
untuk beradaptasi dengan rute tersebut.
Perubahan kuantitatif dan kualitatif armada
mempengaruhi volume dan karakteristik
permintaan MRO
4. HASIL ANALISIS SWOT
4.1. Kondisi Eksternal: Peluang dan Ancaman
Perkembangan teknologi adalah pendorong utama lain dari perubahan permintaan. Pemeliharaan prediktif
adalah salah satu faktor dengan efek penting pada industri saat ini. Kemajuan dalam teknologi
big data dan Internet of Things (IoT) seperti sensor cerdas dan sistem pemantauan kondisi pesawat telah
memungkinkan pengumpulan dan analisis data pengoperasian pesawat secara real-time, sehingga mengubah
lingkungan perawatan dan memungkinkan perawatan prediktif.
Salah satu maskapai penerbangan nasional Korea memperkenalkan pemeliharaan prediktif pada tahun 2014
dan memperluas cakupan aplikasinya. Berdasarkan berbagai data perbaikan yang dikumpulkan dari pesawat,
maskapai penerbangan dapat membuat rencana pemeliharaan yang sistematis, sehingga
memaksimalkan efisiensi operasi armada. Kemajuan teknologi juga diharapkan berdampak pada pelaku
industri. Otomasi dan robotisasi dapat secara positif memengaruhi kualitas perawatan dan meningkatkan
keandalan hasil perawatan. Dengan kata lain, menerapkan teknologi canggih dalam industri penerbangan
meningkatkan keandalan pemeliharaan terjadwal dan memungkinkan industri MRO beroperasi lebih efektif.
4. HASIL ANALISIS SWOT
4.1. Kondisi Eksternal: Peluang dan Ancaman
Perkiraan negatif untuk pasar MRO berasal dari dua penyebab utama :
Pertama, kemajuan pesawat memperpanjang interval antara pemeriksaan pemeliharaan terjadwal. Aspek ini
merupakan penyebab utama penurunan permintaan dan muncul dari pengenalan model pesawat baru
dengan siklus perawatan yang lebih lama. Model pesawat memiliki karakteristik intrinsik yang berbeda
(seperti komponen, waktu pengenalan, dan teknologi terapan) yang mempengaruhi industri MRO secara
berbeda. Model pesawat yang lebih baru (misalnya B787 dan A350) memiliki karakteristik yang berbeda dari
model pesawat tradisional yang ada (misalnya B767, B747, dan B737). Tidak seperti model sebelumnya,
permintaan MRO untuk model baru berkurang karena model yang lebih baru biasanya menghilangkan atau
memperpanjang siklus perawatan yang berat, seperti pemeriksaan C atau D. Selain itu, pensiunnya pesawat
tradisional dan pengenalan pesawat baru untuk menggantikannya diperkirakan akan memperparah
penurunan pasar MRO. Khususnya, model B787 dan A350 yang paling umum digunakan oleh maskapai
diharapkan menunjukkan pertumbuhan yang signifikan selama lima tahun ke depan; mereka diperkirakan
terdiri dari hampir 7% armada Korea, Cina, dan Jepang pada tahun 2023.
4. HASIL ANALISIS SWOT
4.1. Kondisi Eksternal: Peluang dan Ancaman
Kedua, tenaga kerja yang terbatas, yang menahan operasi MRO, merupakan faktor lain yang secara
substansial akan mempengaruhi industri setidaknya selama lima tahun ke depan. Karena industri MRO
membutuhkan teknologi canggih dan didasarkan pada sistem perizinan, MRO dikelola secara sistematis
melalui penilaian jenis, persyaratan, dan tenaga kerja yang diperlukan. Oleh karena itu, sumber daya manusia
harus dikelola secara efektif dan efisien agar industri MRO dapat beroperasi secara optimal. Boeing
memperkirakan permintaan akan 260.000 pekerja baru di kawasan Asia-Pasifik pada tahun 2037,
mencerminkan kebutuhan yang muncul akan tenaga kerja terampil. Namun, tenaga kerja pemeliharaan
generasi berikutnya tidak dapat berfungsi sebagai pengganti yang memadai untuk tenaga kerja yang menua
saat ini; sementara permintaan tenaga kerja di industri MRO berkembang pesat, pasokan tenaga kerja yang
saat ini dilatih tidak mencukupi. Selain itu, tenaga kerja MRO saat ini harus mendapatkan pelatihan yang
memadai dan selalu memperbarui manual dan teknik. Ketidakseimbangan antara penawaran dan
permintaan tenaga kerja secara negatif memengaruhi pemberi kerja untuk menggunakan tenaga kerja
dengan pengalaman dan kualifikasi lapangan MRO yang tidak sesuai.
4. HASIL ANALISIS SWOT
4.1. Kondisi Eksternal: Peluang dan Ancaman
Pengenalan pesawat baru memperburuk kekurangan sumber daya manusia yang dilengkapi untuk
menangani teknologi baru. Misalnya, biaya tenaga kerja untuk B747 menyumbang 51% dari total biaya MRO,
sedangkan untuk model terbaru, A350, biaya tenaga kerja mencapai 65% dari total biaya MRO. Ini
menandakan bahwa semakin baru modelnya, semakin tinggi permintaan sumber daya manusia yang dilatih
untuk mempertahankan model tersebut, yang menyebabkan ketidakseimbangan antara penawaran dan
permintaan. Mengelola sumber daya manusia seiring pertumbuhan pangsa pesawat baru selama lima tahun
ke depan sangatlah penting.
4. HASIL ANALISIS SWOT
4.2. Kondisi Internal: Kekuatan dan Kelemahan
Menurut analisis lingkungan eksternal, perubahan yang paling penting dalam industri MRO adalah
peningkatan penggunaan pesawat baru dan permintaan sumber daya manusia yang sesuai untuk
memelihara pesawat tersebut. Dengan melakukan analisis komparatif untuk negara-negara Asia Timur Laut,
kekuatan dan kelemahan yang menjadi sumber daya saing mereka dapat dianalisis berdasarkan enam factor.
4.2.1 Tenaga Kerja dan Biaya
Sumber daya manusia dengan kemampuan dan kualifikasi yang sesuai merupakan hal yang vital dalam
industri penerbangan, khususnya industri MRO. Sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk industri MRO
penerbangan dapat dianalisis sehubungan dengan kualitas dan biaya.
Perawatan pesawat dilakukan berdasarkan standar tertentu, seperti manual pabrikan. Standar ini ditentukan
oleh organisasi internasional (misalnya, ICAO) atau lembaga terkait di negara penerbangan maju (misalnya,
FAA dan EASA) dan biasanya ditentukan dalam bahasa Inggris. FAA membutuhkan personel pemeliharaan
untuk mahir dalam pemahaman bahasa Inggris, membaca, dan menulis. Selain itu, disiplin ilmu yang
membutuhkan pemahaman mendasar tentang MRO penerbangan (antara lain, aerodinamika, teknik
material, dan hukum terkait penerbangan)
4. HASIL ANALISIS SWOT
4.2. Kondisi Internal: Kekuatan dan Kelemahan
4.2.1 Tenaga Kerja dan Biaya
Upah pekerja industri MRO penerbangan di negara-
negara Asia dengan perwakilan industri MRO (Korea,
China, Jepang, Australia, dan Singapura). Karena
maskapai penerbangan lebih memilih waktu
penyelesaian yang lebih singkat untuk layanan MRO,
kelima negara Asia ini bersaing secara geografis di
kawasan Asia– Pasifik. Seperti yang ditunjukkan pada
grafik, Cina memiliki tingkat upah yang lebih rendah
daripada negara-negara lain. Faktor ini dapat menekan
biaya MRO. Karena memelihara pesawat yang lebih
baru membutuhkan bagian yang lebih besar dari biaya
tenaga kerja daripada di masa lalu, pengurangan biaya
tenaga kerja ini dapat menguntungkan negara-negara
pesaing.
4. HASIL ANALISIS SWOT
4.2. Kondisi Internal: Kekuatan dan Kelemahan
4.2.2 Keberadaan dan Kualitas Geografis dengan Waktu Perputaran yang Lebih Pendek
Korea terletak di antara Cina dan Jepang, dan Bandara Internasional Incheon, bandara perwakilannya,
berfungsi sebagai hub untuk rute Pasifik. Dengan demikian, Korea, mengingat Bandara Internasional Incheon
(bandara penghubung dengan keunggulan geografis dan aksesibilitas yang mudah), bahkan lebih kompetitif.
Selain itu, pembangunan kompleks industri terkait MRO di tingkat nasional, seperti kompleks Incheon dan
Sacheon yang saat ini sedang dikembangkan, dapat menghasilkan skala ekonomi melalui integrasi.
Operator MRO pada akhirnya berupaya memberikan layanan pemeliharaan dengan hasil yang cepat dan
berkualitas tinggi. Dengan demikian, daya saing bergantung pada tingkat jadwal yang tinggi dan tingkat kualitas
perawatan yang tinggi, yang diwakili oleh siklus rata-rata antara kegagalan dan keandalan setelah layanan
pemeliharaan. Di Korea, melakukan pemeliharaan pada pesawat nasional terdiri dari sekitar 62-78% dari
pekerjaan organisasi pemeliharaan yang disetujui non-Korea. Oleh karena itu, Korea dapat mengharapkan
keunggulan dalam daya saing kualitas pemeliharaan dan waktu penyelesaiannya dibandingkan dengan negara
pesaing.
4. HASIL ANALISIS SWOT
4.2. Kondisi Internal: Kekuatan dan Kelemahan
4.2.3. Kemajuan Teknologi dan Sertifikasi
Analisis tren volume armada jangka menengah hingga Panjang menemukan bahwa komposisi armada di Asia
Timur Laut secara bertahap bergeser ke pesawat yang lebih baru. Karena risiko yang melekat pada
pengoperasian pesawat, para pemain di industri transportasi udara secara tradisional menghadapi peraturan
yang ketat di antaranya peraturan lingkungan tentang emisi karbon dioksida dan tekanan biaya bahan bakar
telah mengkatalisasi pengenalan teknologi baru. Teknologi baru utama terkait erat dengan tingginya
penggunaan komposit. Komposit dapat berfungsi sebagai solusi yang memungkinkan produksi pesawat terbang
ringan dan dapat membantu meningkatkan efisiensi mesin (misalnya, dengan meningkatkan rasio bypass atau
mengurangi berat dibandingkan dengan meningkatkan ukuran bilah kipas mesin). Semakin baru model
pesawat, semakin banyak teknologi ini digunakan. Oleh karena itu, bagian komposit (misalnya, badan pesawat,
sayap, pintu, stabilisator, permukaan kendali, kubah, dan kerucut ekor) mencakup lebih dari 50% bahan di
pesawat yang lebih baru, seperti B787 dan A350
4. HASIL ANALISIS SWOT
4.2. Kondisi Internal: Kekuatan dan Kelemahan
4.2.3. Kemajuan Teknologi dan Sertifikasi
4. HASIL ANALISIS SWOT
4.2. Kondisi Internal: Kekuatan dan Kelemahan
4.2.3. Kemajuan Teknologi dan Sertifikasi
Penjualan pesawat tradisional yang menggunakan bahan komposit menunjukkan tingkat pertumbuhan
gabungan tahunan sebesar 6%, sedangkan pesawat yang lebih baru menunjukkan tingkat pertumbuhan sekitar
dua kali lipat. Karena volume pesawat yang lebih baru diperkirakan akan tumbuh menjadi sekitar 440 pesawat
pada tahun 2023, fokus dan pemilihan pesawat yang lebih baru sangatlah penting. Teknologi terkait serat
karbon terutama digunakan dengan pesawat yang menggunakan komponen komposit. Produk terkait serat
karbon di Korea, Cina, dan Jepang menunjukkan keunggulan komparatif masing-masing sebesar 0,94, 0,07, dan
3,41 . Jepang menikmati kekuatan teknologi berdasarkan upaya tingkat nasional terkait proyek R&D dan
penanaman strategis teknologi komposit.
Oleh karena itu, memperoleh keunggulan teknologi dapat berdampak positif terhadap daya saing Jepang
dalam hal diversifikasi sertifikasi. Karena perusahaan MRO hanya dapat memperbaiki komponen atau suku
cadang yang bersertifikat, sertifikasi merupakan pertimbangan lain yang diperlukan untuk mengamankan
permintaan. Namun, industri MRO komposit memerlukan proses pemeliharaan, sistem sertifikasi, dan
infrastruktur, di antara elemen-elemen lain yang berbeda dari MRO tradisional dan faktor teknologi yang
berbeda dari produksi komposit. Oleh karena itu, dibandingkan dengan industri MRO tradisional, isu teknologi,
termasuk sertifikasi, lebih mungkin diatasi melalui kebijakan strategis.
5. Analisis Komparatif Industri MRO: China, Jepang, dan Korea
5. Analisis Komparatif Industri MRO: China, Jepang, dan Korea
Implikasi untuk Industri MRO Negara Tertentu:
Studi Kasus Korea Menurut analisis SWOT (Tabel5), Korea memiliki sumber daya manusia
berkualitas tinggi, upah menengah, dan tingkat teknologi tinggi dibandingkan dengan China.
Dibandingkan dengan Jepang, ia memiliki sumber daya manusia berkualitas tinggi, upah rendah,
dan tingkat teknologi rendah. Oleh karena itu, meskipun Korea secara keseluruhan memiliki sumber
daya manusia yang berkualitas tinggi, posisinya berada di antara China dan Jepang. Atas dasar itu,
studi ini memberikan arahan strategis dalam dua aspek untuk pengembangan industri MRO Korea
ke depan.
5. Analisis Komparatif Industri MRO: China, Jepang, dan Korea
Implikasi untuk Industri MRO Negara Tertentu:
Pertama, industri MRO komposit harus menjadi solusi atas tantangan pengembangan industri MRO Korea.
Dalam industri MRO tradisional, seperti industri perawatan penerbangan atau industri perawatan berat yang
didominasi oleh pesaing Asia Timur Laut lainnya.
Kedua, operator harus menerapkan teknologi inovatif di seluruh manufaktur dan fasilitas terkait di industri
MRO untuk meningkatkan efisiensi dan keselamatan operasional
Pelaku industri MRO harus mengembangkan sumber daya manusia yang paling sesuai dengan kebutuhannya.
Penerapan teknologi AR/VR merupakan metode alternatif untuk meningkatkan kecakapan karyawan dan
meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, baik industri maupun pemerintah perlu
memperhatikan teknologi tersebut dari perspektif strategis.
TUJUAN PENELITIAN
Untuk memanfaatkan kekuatan dan peluang, mentransformasikan kelemahan, dan menetralkan ancaman
sesuai dengan kondisi internal dan eksternal industri MRO. Secara khusus, berkaitan dengan kondisi
eksternal, kuncinya adalah mempersiapkan teknologi yang dibutuhkan untuk memelihara pesawat
generasi berikutnya. Permintaan pemeliharaan di masa depan diproyeksikan menurun karena kemajuan
teknologi memperpanjang siklus jadwal pemeliharaan. Selain itu, tren ini diperkirakan akan mendorong
perubahan besar dalam industri MRO di masa mendatang (misalnya, kebutuhan akan tenaga kerja yang
besar dan berkualitas tinggi untuk memelihara pesawat yang lebih baru). Secara khusus, karena
penggunaan B787 dan A350 oleh maskapai penerbangan Asia Timur Laut diproyeksikan meningkat,
permintaan MRO untuk model ini diperkirakan akan berubah secara proporsional
Dalam industri penerbangan keselamatan berhubungan erat dengan kualitas produk. Studi ini
mengidentifikasi potensi perubahan di pasar MRO (termasuk MRO komposit) selama lima tahun
ke depan di tiga negara Asia Timur Laut.. Studi ini juga menganalisis kapabilitas dan potensi
masing-masing negara menurut enam faktor (biaya, tenaga kerja, keberadaan geografis, kualitas
dengan waktu penyelesaian yang lebih singkat, kemajuan teknologi, dan sertifikasi) yang
mempengaruhi industri MRO, sehingga membandingkan prospek saat ini dan masa depan
masing-masing negara. Kondisi internal menunjukkan bahwa Jepang memiliki keunggulan
teknologi, sedangkan China memiliki keunggulan biaya. Korea memiliki keunggulan dalam hal
sumber daya manusia dan kualitas dalam waktu penyelesaian yang lebih singkat tetapi
ditempatkan pada posisi yang relatif tidak menguntungkan dalam hal kemajuan teknologi dan
biaya tenaga kerja. dengan demikian membandingkan prospek saat ini dan masa depan masing-
masing negara.
Pendekatan strategis untuk mengembangkan industri MRO suatu negara dapat sangat
mendukung inisiatif lingkungan ICAO (CORSIA) dan membantu mencapai target ESG maskapai
penerbangan, sehingga berdampak positif pada kinerjanya . Hal ini juga berdampak positif
terhadap pertumbuhan industri penerbangan yang berkelanjutan, dan sangat penting bagi
perekonomian dunia.
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Selanjutnya, studi ini menyarankan arah strategis untuk industri MRO penerbangan Korea.
Industri MRO untuk pesawat baru terkait erat dengan industri MRO komposit Korea harus
mengamankan sumber daya manusia berkualitas tinggi, yang merupakan faktor penting dalam
industri MRO komposit. Selain itu, untuk mendorong industri MRO komposit, Korea harus
membangun sistem pengembangan berdasarkan kebijakan penerbangan dasar, saran
penelitian, dan konvergensi berbagai industri untuk menjadi pemain baru di bidang ini.
Rencana pemerintah Korea untuk mempromosikan industri MRO penerbangan harus
mencakup pengembangan sumber daya manusia dan penciptaan lapangan kerja, yang
dengan demikian akan membuat Korea lebih menarik bagi pemberi kerja yang membutuhkan
karyawan berketerampilan tinggi.
Penelitian ini memiliki keterbatasan yang harus
ditangani dalam studi tindak lanjut untuk
mendapatkan temuan yang lebih detail. Hasil
analisis SWOT tidak dapat dibandingkan dengan
peneliti lain karena kurangnya penelitian serupa di
lapangan. Karena data yang digunakan
menawarkan prakiraan jangka panjang, mereka
tidak peka terhadap fluktuasi jangka pendek.
Namun, dampak keseluruhan dari pandemi baru-
baru ini terhadap industri penerbangan sangat
signifikan, dan dampak negatifnya dapat bertahan
dalam jangka panjang. Dengan demikian, penelitian
selanjutnya perlu mempertimbangkan efek jangka
panjang dari COVID-19
KEKURANGAN DAN KELEBIHAN
JURNAL
TERIMA
KASIH

More Related Content

Recently uploaded

Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxJajang Sulaeman
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASNursKitchen
 
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakAjiFauzi8
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptxfurqanridha
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945nrein671
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024DessyArliani
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerakputus34
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptxErikaPutriJayantini
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxdedyfirgiawan
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMhanyakaryawan1
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".Kanaidi ken
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfsubki124
 

Recently uploaded (20)

Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 

Featured

2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by HubspotMarius Sescu
 
Everything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTEverything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTExpeed Software
 
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsProduct Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsPixeldarts
 
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthThinkNow
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfmarketingartwork
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024Neil Kimberley
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)contently
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024Albert Qian
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsKurio // The Social Media Age(ncy)
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Search Engine Journal
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summarySpeakerHub
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Tessa Mero
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentLily Ray
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best PracticesVit Horky
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementMindGenius
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...RachelPearson36
 

Featured (20)

2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot
 
Everything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTEverything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPT
 
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsProduct Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
 
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
 
Skeleton Culture Code
Skeleton Culture CodeSkeleton Culture Code
Skeleton Culture Code
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
 
How to have difficult conversations
How to have difficult conversations How to have difficult conversations
How to have difficult conversations
 
Introduction to Data Science
Introduction to Data ScienceIntroduction to Data Science
Introduction to Data Science
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
 

Competition In Global Industri Tugas Mandiri Tri Agung Widayat NIM 221022115030.pptx

  • 1. Comparative Analysis of the Aviation Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) Industry in Northeast Asian Countries: A Suggestion for the Development of Korea’s MRO Industry S E U N G J U N A M , S E J O N G C H O I , G E O R G I A E D E L L , A M A R T YA D E A N D W O O N - K Y U N G S O N G 2 0 2 3 TUGAS UAS “SEMINAR INDUSTRI DAN DINAMIKA PERSAINGAN BISNIS” DOSEN : Prof Ir SYAMSIR ABDUH, Ph.D. NAMA : TRI AGUNG WIDAYAT NIM : 221022115030 NILAI : 93
  • 2.
  • 3. ABSTRACT Aviation maintenance, repair, and overhaul (MRO) menjadi semakin penting bagi industri transportasi udara selama pandemi karena berperan penting dalam meningkatkan keselamatan, memastikan profitabilitas, dan mencapai keberlanjutan dalam industri pesawat udara.Studi ini menyelidiki industri MRO di negara-negara Asia Timur Laut (Cina, Jepang, dan Korea) untuk mendapatkan wawasan untuk pengembangan strategis industri Analisis SWOT dari sisi eksternal industri MRO penerbangan di Asia Timur Laut menemukan peluang dari meningkatnya persaingan di industri transportasi udara dan perkembangan teknologi serta ancaman yang disebabkan oleh kemajuan pesawat (kurangnya pemeriksaan pemeliharaan terjadwal) dan tenaga kerja yang terbatas.Kondisi internal dianalisis menggunakan enam faktor: biaya, tenaga kerja, keberadaan geografis, kualitas dengan waktu penyelesaian yang lebih singkat, kemajuan teknologi, dan sertifikasi. Hasilnya menunjukkan bahwa industri MRO Korea memiliki sumber daya manusia yang kuat tetapi kemampuan teknologinya lemah. Keunggulan kompetitif industri MRO China berasal dari jumlah pesawat yang banyak dan biaya yang lebih rendah. Sementara Jepang memiliki teknologi MRO yang unggul, biaya tenaga kerja yang tinggi mengurangi daya saing industri mereka.Studi ini memberikan wawasan strategis tentang perbaikan yang dapat dilakukan di industri MRO Korea. Karena MRO komposit dari pesawat yang lebih baru menghadirkan kesenjangan teknologi kecil yang dapat diatasi dengan sumber daya manusia berkualitas tinggi, Korea harus memfokuskan sumber daya dan kebijakannya untuk mempromosikan industri MRO komposit karena potensi pertumbuhannya yang tinggi.
  • 4. 1. PENDAHULUAN Perawatan pesawat yang komprehensif dan efisien diperlukan untuk memastikan tingkat keselamatan yang tinggi . Aviation maintenance, repair, and overhaul (MRO) mengacu pada semua kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan dan pengawasan pesawat agar berfungsi sesuai kebutuhan dan melibatkan pengelolaan fungsionalitas sambil mempertahankan desain, keselamatan, dan keandalan pesawat. Strategi perawatan yang dikembangkan dengan baik sering diterapkan untuk memperpanjang umur pesawat yang diharapkan. Industri MRO penerbangan juga mendukung penerbangan berkelanjutan dengan ground time minimum . Ini memberikan keuntungan finansial dan nonfinansial bagi industri transportasi udara, yang menjadi lebih penting dalam lingkungan COVID-19 yang merugikan. Dampak positif lingkungan dan ekonomi dari industri MRO secara langsung dapat berkontribusi pada keberlanjutan industri transportasi udara, oleh karena itu, pendekatan strategis diperlukan untuk mendukung industri di tingkat nasional. Dengan demikian, industri MRO memainkan peran penting dalam meningkatkan keselamatan industri penerbangan, memastikan profitabilitasnya dan membantu mencapai keberlanjutan.
  • 5. 1. PENDAHULUAN Pada 2019, nilai total pasar MRO Asia Timur Laut diperkirakan sekitar USD 14 miliar, dan industri terus menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa sebelum COVID-19. Angka-angka ini menunjukkan bahwa Asia Timur Laut secara geografis diposisikan untuk mendorong perubahan masa depan dalam industri MRO penerbangan. Korea Selatan (selanjutnya disebut 'Korea'), Jepang, dan Cina tidak hanya menjadi pemain kunci dalam industri MRO di Asia Timur Laut, tetapi juga mewakili industri di kawasan ini. Oleh karena itu, penelitian ini menganalisis tren industri MRO di kawasan ini dengan berfokus pada ketiga negara tersebut dan menyarankan arah pengembangan masa depan untuk Korea. Analisis SWOT untuk memberikan gambaran peningkatan daya saing industri MRO di ketiga negara tersebut. Faktor lingkungan eksternal pada industri MRO Asia Timur pada peluang dan ancaman sebagai dasar yang ditetapkan sebagai sikap strategis untuk pengembangan potensi industri. Berdasarkan hasil analisis komparatif, penulis mengusulkan strategi untuk mempromosikan industri MRO penerbangan Korea yang dapat membuat lebih kompetitif.
  • 6. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Memahami Lingkungan Eksternal Industri MRO Penerbangan Untuk mengidentifikasi kondisi masa depan dalam industri penerbangan, organisasi internasional (misalnya, International Civil Aviation Organization (ICAO), Airport Council Internastional (ACI)) menyarankan pedoman dan metode untuk mengevaluasi pasar secara efektif. Studi ini mengidentifikasi tren masa depan dalam industri MRO berdasarkan volume pesawat, Choi menganalisis perubahan jumlah pesawat yang beroperasi dan ukuran industri MRO berdasarkan wilayah wilayah dari tahun 2015 hingga 2025. Menurut analisis korelasi, dua rasio—jumlah pesawat yang dioperasikan berdasarkan wilayah dan ukuran industri MRO—diperkirakan akan berubah hampir identik, dengan koefisien korelasi dari kedua rasio menjadi positif signifikan pada 0,99. Artinya, semakin banyak pesawat yang digunakan, semakin tinggi pula tingkat perawatan yang dibutuhkan, sehingga meningkatkan
  • 7. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.2. Daya Saing Industri MRO Penerbangan Nasional
  • 8. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.3. Analisis SWOT • Flouris dan Oswald menyatakan bahwa analisis SWOT berguna untuk industri penerbangan (biasanya maskapai penerbangan) dan mengidentifikasi kemampuan internal dan kondisi eksternal mereka sekaligus
  • 9. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.3. Analisis SWOT • Al-kaabi dkk mengkategorikan kegiatan MRO dari empat maskapai penerbangan dari model MRO yang terintegrasi penuh menjadi model yang sepenuhnya dialihdayakan. Dengan mengidentifikasi kekuatan dan dan kelemahan masing-masing model aktivitas MRO, mereka memberikan wawasan untuk membantu maskapai beroperasi secara efisien. Para peneliti juga mempertimbangkan kondisi eksternal dan mengusulkan kerangka kerja strategis yang dapat digunakan maskapai penerbangan untuk memilih konfigurasi MRO yang sesuai. • Al-kaabi dkk mempertimbangkan cara memilih strategi secara efektif untuk bisnis terkait pemeliharaan di tingkat masing-masing maskapai penerbangan. Penelitian ini memperluas pekerjaan mereka untuk memperoleh langkah-langkah strategis untuk memungkinkan pertumbuhan sektor pemeliharaan di tingkat nasional.
  • 11. 3. KERANGKA ANALISIS • Alur penelitian pertama dari studi ini mengkaji lingkungan eksternal dan internal industri MRO Asia. Industri MRO tidak terlepas dari industri angkutan udara, namun sangat erat kaitannya dengan jumlah pesawat yang dibutuhkan. Untuk menarik implikasi dalam mempromosikan industri MRO, alur penelitian pertama dimulai dengan menganalisis tren pesawat saat ini dan masa depan di Asia Timur Laut berdasarkan Frost dan Sullivan untuk mengidentifikasi tren jangka menengah hingga jangka panjang, studi ini menganalisis karakteristik detail dari setiap model pesawat dalam armada pesawat. Karakteristik model pesawat bervariasi menurut bahan, teknologi terapan, atau siklus pemeliharaan, dan permintaan dalam industri MRO ditentukan oleh karakteristik tersebut. • Alur penelitian kedua membandingkan kompetensi industri MRO di antara tiga negara. Analisis SWOT dilakukan dengan mempertimbangkan secara komprehensif sumber daya dan keterbatasan masing- masing negara. Peluang dan ancaman diambil dari analisis lingkungan eksternal yang dilakukan pada aliran pertama. Lingkungan eksternal yang mengelilingi industri MRO Asia Timur Laut dapat dikategorikan menjadi peluang yang secara positif mempengaruhi industri dan ancaman yang memiliki efek sebaliknya. Kekuatan dan kelemahan dianalisis berdasarkan enam faktor yang mempengaruhi yang diuraikan pada slide 7.
  • 12. 3. KERANGKA ANALISIS Studi ini dilakukan dengan menggunakan data primer dan sekunder, termasuk wawancara dengan praktisi MRO dan organisasi pemerintah yang terkait dengan kelaikudaraan di kawasan Asia–Pasifik. • Alur riset akhir membuat rekomendasi untuk mengembangkan Korea menjadi pemain utama dalam industri MRO sesuai dengan strategi yang diturunkan dari analisis SWOT. Ini menghasilkan implikasi untuk masa depan industri, memberikan wawasan mendalam tentang keadaan saat ini, dan menyajikan pandangan tentang masa depan industri MRO penerbangan regional.
  • 13. 4. HASIL ANALISIS SWOT 4.1. Kondisi Eksternal: Peluang dan Ancaman Pada table tahun 2020 dan 2024, berdasarkan analisis oleh Frost dan Sullivan . Permintaan transportasi udara melonjak di Asia Timur Laut antara tahun 2000 dan 2010; namun, masalah politik secara langsung dan tidak langsung mempengaruhi negara-negara tersebut sejak akhir 2010-an. Selain itu, pandemi COVID-19 barubaru ini berdampak negatif terhadap lingkungan makro, sehingga menyebabkan penurunan skala rencana ekspansi armada.
  • 14. 4. HASIL ANALISIS SWOT 4.1. Kondisi Eksternal: Peluang dan Ancaman Perkiraan permintaan MRO di tiga negara selama periode lima tahun, seperti yang diproyeksikan dari tren ini. Terlepas dari COVID-19, permintaan MRO yang dihasilkan di tiga negara Asia Timur Laut diperkirakan akan terus tumbuh dengan rata-rata tahunan sebesar 16–17% hingga 2024. Kemajuan ini kemungkinan karena permintaan industri MRO bersifat independent jumlah pesawat yang dibeli di masa depan; sebaliknya, itu tergantung pada operasional airline.
  • 15. 4. HASIL ANALISIS SWOT 4.1. Kondisi Eksternal: Peluang dan Ancaman Saat maskapai penerbangan baru memasuki pasar di Asia Timur Laut, persaingan semakin ketat, sehingga menandakan pentingnya peningkatan profitabilitas untuk kelangsungan hidup maskapai penerbangan. Dengan upaya yang dikhususkan untuk mengoperasikan rute jarak menengah dan panjang, pelaku industri transportasi udara harus memperluas dan memodifikasi armada mereka untuk beradaptasi dengan rute tersebut. Perubahan kuantitatif dan kualitatif armada mempengaruhi volume dan karakteristik permintaan MRO
  • 16. 4. HASIL ANALISIS SWOT 4.1. Kondisi Eksternal: Peluang dan Ancaman Perkembangan teknologi adalah pendorong utama lain dari perubahan permintaan. Pemeliharaan prediktif adalah salah satu faktor dengan efek penting pada industri saat ini. Kemajuan dalam teknologi big data dan Internet of Things (IoT) seperti sensor cerdas dan sistem pemantauan kondisi pesawat telah memungkinkan pengumpulan dan analisis data pengoperasian pesawat secara real-time, sehingga mengubah lingkungan perawatan dan memungkinkan perawatan prediktif. Salah satu maskapai penerbangan nasional Korea memperkenalkan pemeliharaan prediktif pada tahun 2014 dan memperluas cakupan aplikasinya. Berdasarkan berbagai data perbaikan yang dikumpulkan dari pesawat, maskapai penerbangan dapat membuat rencana pemeliharaan yang sistematis, sehingga memaksimalkan efisiensi operasi armada. Kemajuan teknologi juga diharapkan berdampak pada pelaku industri. Otomasi dan robotisasi dapat secara positif memengaruhi kualitas perawatan dan meningkatkan keandalan hasil perawatan. Dengan kata lain, menerapkan teknologi canggih dalam industri penerbangan meningkatkan keandalan pemeliharaan terjadwal dan memungkinkan industri MRO beroperasi lebih efektif.
  • 17. 4. HASIL ANALISIS SWOT 4.1. Kondisi Eksternal: Peluang dan Ancaman Perkiraan negatif untuk pasar MRO berasal dari dua penyebab utama : Pertama, kemajuan pesawat memperpanjang interval antara pemeriksaan pemeliharaan terjadwal. Aspek ini merupakan penyebab utama penurunan permintaan dan muncul dari pengenalan model pesawat baru dengan siklus perawatan yang lebih lama. Model pesawat memiliki karakteristik intrinsik yang berbeda (seperti komponen, waktu pengenalan, dan teknologi terapan) yang mempengaruhi industri MRO secara berbeda. Model pesawat yang lebih baru (misalnya B787 dan A350) memiliki karakteristik yang berbeda dari model pesawat tradisional yang ada (misalnya B767, B747, dan B737). Tidak seperti model sebelumnya, permintaan MRO untuk model baru berkurang karena model yang lebih baru biasanya menghilangkan atau memperpanjang siklus perawatan yang berat, seperti pemeriksaan C atau D. Selain itu, pensiunnya pesawat tradisional dan pengenalan pesawat baru untuk menggantikannya diperkirakan akan memperparah penurunan pasar MRO. Khususnya, model B787 dan A350 yang paling umum digunakan oleh maskapai diharapkan menunjukkan pertumbuhan yang signifikan selama lima tahun ke depan; mereka diperkirakan terdiri dari hampir 7% armada Korea, Cina, dan Jepang pada tahun 2023.
  • 18. 4. HASIL ANALISIS SWOT 4.1. Kondisi Eksternal: Peluang dan Ancaman Kedua, tenaga kerja yang terbatas, yang menahan operasi MRO, merupakan faktor lain yang secara substansial akan mempengaruhi industri setidaknya selama lima tahun ke depan. Karena industri MRO membutuhkan teknologi canggih dan didasarkan pada sistem perizinan, MRO dikelola secara sistematis melalui penilaian jenis, persyaratan, dan tenaga kerja yang diperlukan. Oleh karena itu, sumber daya manusia harus dikelola secara efektif dan efisien agar industri MRO dapat beroperasi secara optimal. Boeing memperkirakan permintaan akan 260.000 pekerja baru di kawasan Asia-Pasifik pada tahun 2037, mencerminkan kebutuhan yang muncul akan tenaga kerja terampil. Namun, tenaga kerja pemeliharaan generasi berikutnya tidak dapat berfungsi sebagai pengganti yang memadai untuk tenaga kerja yang menua saat ini; sementara permintaan tenaga kerja di industri MRO berkembang pesat, pasokan tenaga kerja yang saat ini dilatih tidak mencukupi. Selain itu, tenaga kerja MRO saat ini harus mendapatkan pelatihan yang memadai dan selalu memperbarui manual dan teknik. Ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan tenaga kerja secara negatif memengaruhi pemberi kerja untuk menggunakan tenaga kerja dengan pengalaman dan kualifikasi lapangan MRO yang tidak sesuai.
  • 19. 4. HASIL ANALISIS SWOT 4.1. Kondisi Eksternal: Peluang dan Ancaman Pengenalan pesawat baru memperburuk kekurangan sumber daya manusia yang dilengkapi untuk menangani teknologi baru. Misalnya, biaya tenaga kerja untuk B747 menyumbang 51% dari total biaya MRO, sedangkan untuk model terbaru, A350, biaya tenaga kerja mencapai 65% dari total biaya MRO. Ini menandakan bahwa semakin baru modelnya, semakin tinggi permintaan sumber daya manusia yang dilatih untuk mempertahankan model tersebut, yang menyebabkan ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan. Mengelola sumber daya manusia seiring pertumbuhan pangsa pesawat baru selama lima tahun ke depan sangatlah penting.
  • 20. 4. HASIL ANALISIS SWOT 4.2. Kondisi Internal: Kekuatan dan Kelemahan Menurut analisis lingkungan eksternal, perubahan yang paling penting dalam industri MRO adalah peningkatan penggunaan pesawat baru dan permintaan sumber daya manusia yang sesuai untuk memelihara pesawat tersebut. Dengan melakukan analisis komparatif untuk negara-negara Asia Timur Laut, kekuatan dan kelemahan yang menjadi sumber daya saing mereka dapat dianalisis berdasarkan enam factor. 4.2.1 Tenaga Kerja dan Biaya Sumber daya manusia dengan kemampuan dan kualifikasi yang sesuai merupakan hal yang vital dalam industri penerbangan, khususnya industri MRO. Sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk industri MRO penerbangan dapat dianalisis sehubungan dengan kualitas dan biaya. Perawatan pesawat dilakukan berdasarkan standar tertentu, seperti manual pabrikan. Standar ini ditentukan oleh organisasi internasional (misalnya, ICAO) atau lembaga terkait di negara penerbangan maju (misalnya, FAA dan EASA) dan biasanya ditentukan dalam bahasa Inggris. FAA membutuhkan personel pemeliharaan untuk mahir dalam pemahaman bahasa Inggris, membaca, dan menulis. Selain itu, disiplin ilmu yang membutuhkan pemahaman mendasar tentang MRO penerbangan (antara lain, aerodinamika, teknik material, dan hukum terkait penerbangan)
  • 21. 4. HASIL ANALISIS SWOT 4.2. Kondisi Internal: Kekuatan dan Kelemahan 4.2.1 Tenaga Kerja dan Biaya Upah pekerja industri MRO penerbangan di negara- negara Asia dengan perwakilan industri MRO (Korea, China, Jepang, Australia, dan Singapura). Karena maskapai penerbangan lebih memilih waktu penyelesaian yang lebih singkat untuk layanan MRO, kelima negara Asia ini bersaing secara geografis di kawasan Asia– Pasifik. Seperti yang ditunjukkan pada grafik, Cina memiliki tingkat upah yang lebih rendah daripada negara-negara lain. Faktor ini dapat menekan biaya MRO. Karena memelihara pesawat yang lebih baru membutuhkan bagian yang lebih besar dari biaya tenaga kerja daripada di masa lalu, pengurangan biaya tenaga kerja ini dapat menguntungkan negara-negara pesaing.
  • 22. 4. HASIL ANALISIS SWOT 4.2. Kondisi Internal: Kekuatan dan Kelemahan 4.2.2 Keberadaan dan Kualitas Geografis dengan Waktu Perputaran yang Lebih Pendek Korea terletak di antara Cina dan Jepang, dan Bandara Internasional Incheon, bandara perwakilannya, berfungsi sebagai hub untuk rute Pasifik. Dengan demikian, Korea, mengingat Bandara Internasional Incheon (bandara penghubung dengan keunggulan geografis dan aksesibilitas yang mudah), bahkan lebih kompetitif. Selain itu, pembangunan kompleks industri terkait MRO di tingkat nasional, seperti kompleks Incheon dan Sacheon yang saat ini sedang dikembangkan, dapat menghasilkan skala ekonomi melalui integrasi. Operator MRO pada akhirnya berupaya memberikan layanan pemeliharaan dengan hasil yang cepat dan berkualitas tinggi. Dengan demikian, daya saing bergantung pada tingkat jadwal yang tinggi dan tingkat kualitas perawatan yang tinggi, yang diwakili oleh siklus rata-rata antara kegagalan dan keandalan setelah layanan pemeliharaan. Di Korea, melakukan pemeliharaan pada pesawat nasional terdiri dari sekitar 62-78% dari pekerjaan organisasi pemeliharaan yang disetujui non-Korea. Oleh karena itu, Korea dapat mengharapkan keunggulan dalam daya saing kualitas pemeliharaan dan waktu penyelesaiannya dibandingkan dengan negara pesaing.
  • 23. 4. HASIL ANALISIS SWOT 4.2. Kondisi Internal: Kekuatan dan Kelemahan 4.2.3. Kemajuan Teknologi dan Sertifikasi Analisis tren volume armada jangka menengah hingga Panjang menemukan bahwa komposisi armada di Asia Timur Laut secara bertahap bergeser ke pesawat yang lebih baru. Karena risiko yang melekat pada pengoperasian pesawat, para pemain di industri transportasi udara secara tradisional menghadapi peraturan yang ketat di antaranya peraturan lingkungan tentang emisi karbon dioksida dan tekanan biaya bahan bakar telah mengkatalisasi pengenalan teknologi baru. Teknologi baru utama terkait erat dengan tingginya penggunaan komposit. Komposit dapat berfungsi sebagai solusi yang memungkinkan produksi pesawat terbang ringan dan dapat membantu meningkatkan efisiensi mesin (misalnya, dengan meningkatkan rasio bypass atau mengurangi berat dibandingkan dengan meningkatkan ukuran bilah kipas mesin). Semakin baru model pesawat, semakin banyak teknologi ini digunakan. Oleh karena itu, bagian komposit (misalnya, badan pesawat, sayap, pintu, stabilisator, permukaan kendali, kubah, dan kerucut ekor) mencakup lebih dari 50% bahan di pesawat yang lebih baru, seperti B787 dan A350
  • 24. 4. HASIL ANALISIS SWOT 4.2. Kondisi Internal: Kekuatan dan Kelemahan 4.2.3. Kemajuan Teknologi dan Sertifikasi
  • 25. 4. HASIL ANALISIS SWOT 4.2. Kondisi Internal: Kekuatan dan Kelemahan 4.2.3. Kemajuan Teknologi dan Sertifikasi Penjualan pesawat tradisional yang menggunakan bahan komposit menunjukkan tingkat pertumbuhan gabungan tahunan sebesar 6%, sedangkan pesawat yang lebih baru menunjukkan tingkat pertumbuhan sekitar dua kali lipat. Karena volume pesawat yang lebih baru diperkirakan akan tumbuh menjadi sekitar 440 pesawat pada tahun 2023, fokus dan pemilihan pesawat yang lebih baru sangatlah penting. Teknologi terkait serat karbon terutama digunakan dengan pesawat yang menggunakan komponen komposit. Produk terkait serat karbon di Korea, Cina, dan Jepang menunjukkan keunggulan komparatif masing-masing sebesar 0,94, 0,07, dan 3,41 . Jepang menikmati kekuatan teknologi berdasarkan upaya tingkat nasional terkait proyek R&D dan penanaman strategis teknologi komposit. Oleh karena itu, memperoleh keunggulan teknologi dapat berdampak positif terhadap daya saing Jepang dalam hal diversifikasi sertifikasi. Karena perusahaan MRO hanya dapat memperbaiki komponen atau suku cadang yang bersertifikat, sertifikasi merupakan pertimbangan lain yang diperlukan untuk mengamankan permintaan. Namun, industri MRO komposit memerlukan proses pemeliharaan, sistem sertifikasi, dan infrastruktur, di antara elemen-elemen lain yang berbeda dari MRO tradisional dan faktor teknologi yang berbeda dari produksi komposit. Oleh karena itu, dibandingkan dengan industri MRO tradisional, isu teknologi, termasuk sertifikasi, lebih mungkin diatasi melalui kebijakan strategis.
  • 26. 5. Analisis Komparatif Industri MRO: China, Jepang, dan Korea
  • 27. 5. Analisis Komparatif Industri MRO: China, Jepang, dan Korea Implikasi untuk Industri MRO Negara Tertentu: Studi Kasus Korea Menurut analisis SWOT (Tabel5), Korea memiliki sumber daya manusia berkualitas tinggi, upah menengah, dan tingkat teknologi tinggi dibandingkan dengan China. Dibandingkan dengan Jepang, ia memiliki sumber daya manusia berkualitas tinggi, upah rendah, dan tingkat teknologi rendah. Oleh karena itu, meskipun Korea secara keseluruhan memiliki sumber daya manusia yang berkualitas tinggi, posisinya berada di antara China dan Jepang. Atas dasar itu, studi ini memberikan arahan strategis dalam dua aspek untuk pengembangan industri MRO Korea ke depan.
  • 28. 5. Analisis Komparatif Industri MRO: China, Jepang, dan Korea Implikasi untuk Industri MRO Negara Tertentu: Pertama, industri MRO komposit harus menjadi solusi atas tantangan pengembangan industri MRO Korea. Dalam industri MRO tradisional, seperti industri perawatan penerbangan atau industri perawatan berat yang didominasi oleh pesaing Asia Timur Laut lainnya. Kedua, operator harus menerapkan teknologi inovatif di seluruh manufaktur dan fasilitas terkait di industri MRO untuk meningkatkan efisiensi dan keselamatan operasional Pelaku industri MRO harus mengembangkan sumber daya manusia yang paling sesuai dengan kebutuhannya. Penerapan teknologi AR/VR merupakan metode alternatif untuk meningkatkan kecakapan karyawan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, baik industri maupun pemerintah perlu memperhatikan teknologi tersebut dari perspektif strategis.
  • 29. TUJUAN PENELITIAN Untuk memanfaatkan kekuatan dan peluang, mentransformasikan kelemahan, dan menetralkan ancaman sesuai dengan kondisi internal dan eksternal industri MRO. Secara khusus, berkaitan dengan kondisi eksternal, kuncinya adalah mempersiapkan teknologi yang dibutuhkan untuk memelihara pesawat generasi berikutnya. Permintaan pemeliharaan di masa depan diproyeksikan menurun karena kemajuan teknologi memperpanjang siklus jadwal pemeliharaan. Selain itu, tren ini diperkirakan akan mendorong perubahan besar dalam industri MRO di masa mendatang (misalnya, kebutuhan akan tenaga kerja yang besar dan berkualitas tinggi untuk memelihara pesawat yang lebih baru). Secara khusus, karena penggunaan B787 dan A350 oleh maskapai penerbangan Asia Timur Laut diproyeksikan meningkat, permintaan MRO untuk model ini diperkirakan akan berubah secara proporsional
  • 30. Dalam industri penerbangan keselamatan berhubungan erat dengan kualitas produk. Studi ini mengidentifikasi potensi perubahan di pasar MRO (termasuk MRO komposit) selama lima tahun ke depan di tiga negara Asia Timur Laut.. Studi ini juga menganalisis kapabilitas dan potensi masing-masing negara menurut enam faktor (biaya, tenaga kerja, keberadaan geografis, kualitas dengan waktu penyelesaian yang lebih singkat, kemajuan teknologi, dan sertifikasi) yang mempengaruhi industri MRO, sehingga membandingkan prospek saat ini dan masa depan masing-masing negara. Kondisi internal menunjukkan bahwa Jepang memiliki keunggulan teknologi, sedangkan China memiliki keunggulan biaya. Korea memiliki keunggulan dalam hal sumber daya manusia dan kualitas dalam waktu penyelesaian yang lebih singkat tetapi ditempatkan pada posisi yang relatif tidak menguntungkan dalam hal kemajuan teknologi dan biaya tenaga kerja. dengan demikian membandingkan prospek saat ini dan masa depan masing- masing negara. Pendekatan strategis untuk mengembangkan industri MRO suatu negara dapat sangat mendukung inisiatif lingkungan ICAO (CORSIA) dan membantu mencapai target ESG maskapai penerbangan, sehingga berdampak positif pada kinerjanya . Hal ini juga berdampak positif terhadap pertumbuhan industri penerbangan yang berkelanjutan, dan sangat penting bagi perekonomian dunia. KESIMPULAN
  • 31. KESIMPULAN Selanjutnya, studi ini menyarankan arah strategis untuk industri MRO penerbangan Korea. Industri MRO untuk pesawat baru terkait erat dengan industri MRO komposit Korea harus mengamankan sumber daya manusia berkualitas tinggi, yang merupakan faktor penting dalam industri MRO komposit. Selain itu, untuk mendorong industri MRO komposit, Korea harus membangun sistem pengembangan berdasarkan kebijakan penerbangan dasar, saran penelitian, dan konvergensi berbagai industri untuk menjadi pemain baru di bidang ini. Rencana pemerintah Korea untuk mempromosikan industri MRO penerbangan harus mencakup pengembangan sumber daya manusia dan penciptaan lapangan kerja, yang dengan demikian akan membuat Korea lebih menarik bagi pemberi kerja yang membutuhkan karyawan berketerampilan tinggi.
  • 32. Penelitian ini memiliki keterbatasan yang harus ditangani dalam studi tindak lanjut untuk mendapatkan temuan yang lebih detail. Hasil analisis SWOT tidak dapat dibandingkan dengan peneliti lain karena kurangnya penelitian serupa di lapangan. Karena data yang digunakan menawarkan prakiraan jangka panjang, mereka tidak peka terhadap fluktuasi jangka pendek. Namun, dampak keseluruhan dari pandemi baru- baru ini terhadap industri penerbangan sangat signifikan, dan dampak negatifnya dapat bertahan dalam jangka panjang. Dengan demikian, penelitian selanjutnya perlu mempertimbangkan efek jangka panjang dari COVID-19 KEKURANGAN DAN KELEBIHAN JURNAL