Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang pemeriksaan foto toraks dan cara membacanya. Foto toraks harus memenuhi kriteria tertentu seperti posisi, simetris, kondisi inspirasi yang cukup, dan tidak ada artefak mengganggu. Berbagai kondisi medis seperti radang paru, tuberkulosis, tumor, dan efusi pleura dapat dilihat gambaran radiologisnya. Pemeriksaan foto toraks berguna untuk diagnosis awal berbagai penyakit dada.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis trauma, termasuk trauma dada, kepala, tulang belakang, abdomen, dan anggota gerak. Secara khusus, dibahas trauma dada yang dapat menyebabkan gangguan sistem pernafasan, seperti patah tulang rusuk, pneumotoraks, hemotoraks, dan tamponade jantung. Berbagai kondisi tersebut membutuhkan tindakan segera seperti pasang selang drainase dada atau operasi.
Resusitasi jantung paru (RJP) bertujuan untuk mencegah kematian dengan memberikan bantuan sirkulasi dan ventilasi bagi korban yang mengalami henti nafas atau jantung. Tahapan RJP meliputi pengendalian pernapasan, kontrol saluran napas, dan dukungan sirkulasi melalui kompresi dada dan ventilasi. RJP dihentikan bila kondisi pasien membaik atau gagal setelah beberapa menit.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang pemeriksaan foto toraks dan cara membacanya. Foto toraks harus memenuhi kriteria tertentu seperti posisi, simetris, kondisi inspirasi yang cukup, dan tidak ada artefak mengganggu. Berbagai kondisi medis seperti radang paru, tuberkulosis, tumor, dan efusi pleura dapat dilihat gambaran radiologisnya. Pemeriksaan foto toraks berguna untuk diagnosis awal berbagai penyakit dada.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis trauma, termasuk trauma dada, kepala, tulang belakang, abdomen, dan anggota gerak. Secara khusus, dibahas trauma dada yang dapat menyebabkan gangguan sistem pernafasan, seperti patah tulang rusuk, pneumotoraks, hemotoraks, dan tamponade jantung. Berbagai kondisi tersebut membutuhkan tindakan segera seperti pasang selang drainase dada atau operasi.
Resusitasi jantung paru (RJP) bertujuan untuk mencegah kematian dengan memberikan bantuan sirkulasi dan ventilasi bagi korban yang mengalami henti nafas atau jantung. Tahapan RJP meliputi pengendalian pernapasan, kontrol saluran napas, dan dukungan sirkulasi melalui kompresi dada dan ventilasi. RJP dihentikan bila kondisi pasien membaik atau gagal setelah beberapa menit.
Tetralogi Fallot merupakan penyakit jantung bawaan sianotik yang disebabkan oleh adanya empat kelainan anatomi pada jantung yaitu defek septum ventrikel, stenosis pulmonal, overriding aorta, dan hipertrofi ventrikel kanan yang menyebabkan pirau darah dari kanan ke kiri. Manifestasi klinisnya berupa sianosis, clubbing fingers, dan cyanotic spell. Diagnosis didukung dengan pemeriksaan seperti ekokardiografi, foto dada, dan angiografi.
Pemeriksaan fisik pada toraks dan paru paruTotoSiswantoro
Dokumen ini membahas penilaian fisik dada, meliputi inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi dada anterior dan posterior untuk mendeteksi penyakit paru dan jantung. Penilaian fisik dada dapat mengungkapkan tanda-tanda seperti takipnea, retraksi inspirasi, nyeri dada, bunyi tambahan paru seperti krakles dan mengi, serta mendeteksi masalah struktural seperti efusi pleura.
1. Atelektasis adalah kondisi paru atau sebagian paru yang tidak berkembang sempurna sehingga tidak berisi udara.
2. Penyebabnya antara lain penyumbatan bronkus, tekanan luar, dan gangguan pernapasan.
3. Pada radiologi tampak penurunan volume paru, pergeseran mediastinum dan fissura.
Dokumen tersebut membahas tentang atelektasis paru, yaitu kolapsnya sebagian atau seluruh paru yang disebabkan oleh obstruksi bronkus atau kompresi jaringan paru. Dibahas pula mekanisme, gejala klinis, gambaran radiologis, diagnosis banding, dan contoh kasus atelektasis.
Fraktur iga atau costae umumnya disebabkan trauma tumpul seperti kecelakaan. Gejala utamanya adalah nyeri dada yang bertambah saat bernafas atau batuk. Diagnosis didukung dengan anamnesis mekanisme cedera, pemeriksaan fisik menemukan krepitasi dan deformitas dada, serta hasil rontgen menunjukkan fraktur tulang iga. Penatalaksanaannya meliputi pemberian analgesia, blok nervus interkostalis, serta pen
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pengkajian sistem pernapasan, sistem kardiovaskuler, dan sistem lainnya yang relevan untuk mendeteksi gangguan kardiovaskuler. Pemeriksaan fisik meliputi inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi dada, jantung, pembuluh darah, mata, ginjal, hati, usus, dan tulang untuk menilai gejala dan tanda-tanda klinis gangguan kardiovaskuler. Output urine dan
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang pemeriksaan sinar-X dada dan penafsiran gambar radiologi sistem pernafasan. Ia menjelaskan struktur anatomi utama yang dapat dilihat dalam gambar sinar-X dada seperti paru-paru, jantung, pembuluh darah, tulang rusuk dan diafragma. Dokumen ini juga membincangkan tanda-tanda normal dan patologi yang dapat dilihat untuk membantu diagnosis penyakit seperti cecair
Pasien laki-laki berusia 35 tahun dengan keluhan sesak nafas yang meningkat selama sebulan terakhir. Pemeriksaan fisik menunjukkan pernapasan kiri tertinggal dan suara nafas melemah di paru kiri. Rontgen thoraks menunjukkan hiperlusen avascular pada hemitoraks kiri disertai pendorongan mediastinum. Diagnosis hidropneumotoraks kiri ditegakkan.
Tetralogi Fallot merupakan penyakit jantung bawaan sianotik yang disebabkan oleh adanya empat kelainan anatomi pada jantung yaitu defek septum ventrikel, stenosis pulmonal, overriding aorta, dan hipertrofi ventrikel kanan yang menyebabkan pirau darah dari kanan ke kiri. Manifestasi klinisnya berupa sianosis, clubbing fingers, dan cyanotic spell. Diagnosis didukung dengan pemeriksaan seperti ekokardiografi, foto dada, dan angiografi.
Pemeriksaan fisik pada toraks dan paru paruTotoSiswantoro
Dokumen ini membahas penilaian fisik dada, meliputi inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi dada anterior dan posterior untuk mendeteksi penyakit paru dan jantung. Penilaian fisik dada dapat mengungkapkan tanda-tanda seperti takipnea, retraksi inspirasi, nyeri dada, bunyi tambahan paru seperti krakles dan mengi, serta mendeteksi masalah struktural seperti efusi pleura.
1. Atelektasis adalah kondisi paru atau sebagian paru yang tidak berkembang sempurna sehingga tidak berisi udara.
2. Penyebabnya antara lain penyumbatan bronkus, tekanan luar, dan gangguan pernapasan.
3. Pada radiologi tampak penurunan volume paru, pergeseran mediastinum dan fissura.
Dokumen tersebut membahas tentang atelektasis paru, yaitu kolapsnya sebagian atau seluruh paru yang disebabkan oleh obstruksi bronkus atau kompresi jaringan paru. Dibahas pula mekanisme, gejala klinis, gambaran radiologis, diagnosis banding, dan contoh kasus atelektasis.
Fraktur iga atau costae umumnya disebabkan trauma tumpul seperti kecelakaan. Gejala utamanya adalah nyeri dada yang bertambah saat bernafas atau batuk. Diagnosis didukung dengan anamnesis mekanisme cedera, pemeriksaan fisik menemukan krepitasi dan deformitas dada, serta hasil rontgen menunjukkan fraktur tulang iga. Penatalaksanaannya meliputi pemberian analgesia, blok nervus interkostalis, serta pen
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pengkajian sistem pernapasan, sistem kardiovaskuler, dan sistem lainnya yang relevan untuk mendeteksi gangguan kardiovaskuler. Pemeriksaan fisik meliputi inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi dada, jantung, pembuluh darah, mata, ginjal, hati, usus, dan tulang untuk menilai gejala dan tanda-tanda klinis gangguan kardiovaskuler. Output urine dan
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang pemeriksaan sinar-X dada dan penafsiran gambar radiologi sistem pernafasan. Ia menjelaskan struktur anatomi utama yang dapat dilihat dalam gambar sinar-X dada seperti paru-paru, jantung, pembuluh darah, tulang rusuk dan diafragma. Dokumen ini juga membincangkan tanda-tanda normal dan patologi yang dapat dilihat untuk membantu diagnosis penyakit seperti cecair
Pasien laki-laki berusia 35 tahun dengan keluhan sesak nafas yang meningkat selama sebulan terakhir. Pemeriksaan fisik menunjukkan pernapasan kiri tertinggal dan suara nafas melemah di paru kiri. Rontgen thoraks menunjukkan hiperlusen avascular pada hemitoraks kiri disertai pendorongan mediastinum. Diagnosis hidropneumotoraks kiri ditegakkan.
3. INDIKASI PEMERIKSAAN
⚫ Infeksi traktus respiratorius bawah
(cth: TBC Paru, bronkitis, pneumonia)
⚫ Batuk kronis
⚫ Batuk berdarah
⚫ Trauma dada
⚫ Tumor
⚫ Nyeri dada
⚫ Metastase neoplasma
⚫ Penyakit paru akibat kerja
⚫ Aspirasi benda asing
4. SYARAT LAYAK BACA RADIOLOGI THORAKS
• Identitas
Ada label nama / umur / jenis kelamin / tanggal
• Marker
Marker R or L
• Os scapula tidak superposisi dengan toraks (posisi PA)
Tangan di punggung daerah pinggang dengan sendi bahu
internal rotasi.
• Densitas cukup
Densitas cukup/ berkualitas jika corpus vertebra di belakang
jantung terlihat samar.
VTh I-IV harus jelas terlihat, vertebrae di bawahnya mulai kabur
5.
6. • Inspirasi cukup
Inpirasi dinyatakan cukup jika iga 6 anterior atau iga 10 posterior terlihat komplit.
Iga sisi anterior terlihat berbentuk huruf V dan iga posterior terlihat menyerupai huruf A.
kosta VI kanan depan memotong hemidiafragma pada pertengahan atau kosta VII kanan depan
memotong hemidiafragma kanan di 1/3 lateral, posterior costae IX dan X terlihat.
8. • Simetris
simetris jika terdapat jarak yang sama antara prosesus spinosus dan sisi medial os
clavikula kanan – kiri
• Kedua sinus phrenicocostalis harus terlihat
tidak boleh terpotong, normal terlihat tajam
• Seluruh lapangan paru tampak atau tercover
• Batas atas apex paru tampak (tidak terpotong)
• Tampak carina (percabangan Bronkus) setinggi VTh III atau IV
• Tampak gambaran vaskularisasi paru
9. Proyeksi foto thorax
⚫PA : pasien berdiri, sinar dari belakang
⚫AP : pasien tidur / berbaring
⚫Lateral
⚫Lateral dekubitus
pasien tidur miring, foto dengan sinar AP/PA
untuk melihat efusi pleura yang minimal
⚫Oblique : untuk melihat posisi jantung
⚫Top lordotik : untuk melihat lesi di apex
10. Cara Membaca Foto Thoraks
⚫Airway (Trachea)
⚫Bone
⚫Cardiac
⚫Diafragma
⚫Edge (proses sekitar jantung)
⚫Fields of the lung
⚫Gastric bubble
⚫Hillar
⚫Instrument
33. Indikasi Foto Kepala
⚫Trauma kepala
⚫Perdarahan lewat telinga / fraktur basis cranii
⚫Benjolan / lekukan pada kepala
⚫Sakit kepala menetap
⚫Sakit telinga
⚫Metastase atau penyakit paget
34. Proyeksi PA
- tepi tulang kepala harus simetris
- os. nasal pada tengah foto
- Sutura sagitalis harus di tengah
- orbita harus terlihat simetris
- mandibula tampak sama pada kedua posisi
- os. petrosa yg putih harus terdapat di bawah orbita
53. VERTEBRA NORMAL
⚫Curvatura ke depan di daerah cervical
⚫Curvatura ke belakang di daerah thoracal
⚫Curvatura ke depan di daerah lumbal
“Bila ada bagian vertebra yg melurus atau punya
curvatura yg berlawanan dengan arah normal, maka
carilah penyebabnya”
54.
55.
56. Proyeksi AP
⚫ Jajaran vertebra (aligment)
harus berada pada satu garis
lurus atau hanya sedikit
melengkung
⚫ Corpus vertebra:
-Tampak proc. tranversus
dan pedicle
-proc. spinosus sedikit
bervariasi (bentuk/angulasi)
57. Proyeksi Lateral
⚫ Posterior Corpus vertebra
lengkungan harus rata tanpa ada
perubahan arah yg mendadak
⚫ Pada tiap regio corpus vertebra
punya bentuk dan ukuran yang
kurang lebih sama
⚫ Lebar celah intervertebralis
kurang lebih sama