Successfully reported this slideshow.
Your SlideShare is downloading. ×

RANGKUMAN: MEWIRAUSAHAKAN BIROKRASI

Ad
Ad
Ad
Ad
Ad
Ad
Ad
Ad
Ad
Ad
Ad
1 from10
SUGENG ENDARSIWI
MAP 2022
NIM: 20220105019
_________________________________________________
Tugas UTS, MAP223
Me...
2 from10
mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya melainkan memberdayakan institusi agar
produktivitas dan efisiensi k...
3 from10
berarti akan mengurangi kepercayaan dan kompetensi warga masyarakat sehingga akan
berdampak pada ketergantungan, ...
Advertisement
Advertisement

Check these out next

1 of 10 Ad

More Related Content

Similar to RANGKUMAN: MEWIRAUSAHAKAN BIROKRASI (20)

More from SIWI Book store (20)

Advertisement

Recently uploaded (20)

RANGKUMAN: MEWIRAUSAHAKAN BIROKRASI

  1. 1. 1 from10 SUGENG ENDARSIWI MAP 2022 NIM: 20220105019 _________________________________________________ Tugas UTS, MAP223 Mewirausahakan Birokrasi (Osborne dan Gaebler, 1991) REINVENTING GOVERNMENT Konsep Mewirausahakan Birokrasi (Reinventing Government) pertama kali disampaikan oleh David Osborne dan Ted Gaebler dalam buku mereka yang berjudul Reinventing Government: How the enterpreneurial spirit is transforming the public sektor. Buku tersebut ditulis sebagai saran untuk membantu pencarian solusi di pemerintah Amerika Serikat pada tahun 1993 yang menanggung beban berat sebagai akibat ditanganinya seluruh kegiatan atau kebutuhan negara oleh pemerintah federal. Di dalam Pendahuluan diuraikan tentang perestroika Amerika Serikat yang memberikan gambaran bahwa sejak tahun 1980 kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah sudah menurun, bahkan pada tahun 1990-an penurunan kepercayaan tersebut cukup tajam sehingga dapat dikatakan p,emerinta4an sudah mati atau menemui jalan buntu. Sehubungan dengan itu, tidak mengherankan jika hanya 5 % warga Amerika Serikat yang akan memilih jabatan dalam pemerintahan dan hanya 13% dari pegawai tinggi federal yang merekomendasikan karier pegawai negeri. Pada tahun 1990 USA mengalami defisit yang cukup besar dan untuk menutupnya di lakukan dengan pajak. Reinventing government merupakan cara birokrasi mengubah sistem atau pengaturan agar pelaksanaan pemeritahan dapat berjalan secara akuntabilitas, resposif, inovatif, professional, dan entrepreneur. Entrepreneur dimaksudkan agar pemerintah daerah yang telah diberikan otonomi memiliki semangat kewirausahaan untuk lebih inovatif dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan dapat menjawab tuntutan masyarakat di era globalisasi. Sehingga mewirausahakan birokrasi bukan berarti birokrasi melakukan wirausaha untuk
  2. 2. 2 from10 mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya melainkan memberdayakan institusi agar produktivitas dan efisiensi kerja dapat optimal. Pada bab ini mengemukakan perlunya perubahan peran pemerintah dari peran tradisional yang mengatur , menguasai menuju ke arah memberikan kesempatan kepada masyarakat. Osborn dan Gaebler merancang setidaknya 10 alur pikir yang dinamai sebagai Peta Dasar dalam melakukan suatu restrukturisasi. Pokok pemikiran yang dimaksud adalah sebagai berikut: Langkah pertama untuk mewirausahakan birokrasi adalah pemerintah lebih mengutamakan kegiatan yang bersifat mengarahkan dari pada kegiatan yang sifatnya mengatur. Konsekuensinya, periu ada redistribusi kepenguasaan dan pemerintah.Secara tradisional, peran pemerintah adalah mengatur dan kurang mengedepankan dialog. Dalam konsep bam, peran pemerintah diharapkan lebih bersifat mengarahkan pada dialog serta membangun kemitraan dengan swasta khususnya kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan. Catalytic Government : Steering Rather Than Rowing Dalam Bahasa Indonesia yaitu Pemerintahan Katalis : Mengarahkan lebih baik daripada Mengayuh. Maksudnya adalah berangkat dari filosofi kapal laut, hendaknya pemerintah mengambil peran sebagai pengarah saja daripada sebagai pengayuh atau pelaku pelayanan publik. Dimana dengan peran pemerintah yang mengarahkan akan membutuhkan orang yang mampu melihat seluruh visi dan mampu menyeimbangkan berbagai kebutuhan, sedangkan pengayuh membutuhkan orang yang memfokuskan pada satu misi dan melakukannya dengan baik. Pemerintah entrepreneurial seharusnya lebih berkonsentrasi pada pembuatan kebijakankebijakan strategis (mengarahkan) daripada disibukkan oleh hal-hal yang bersifat teknis pelayanan. Langkah kedua dilakukan dengan cara menempatkan pemerintah sebagai milik masyarakat, dengan mengutamakan memberikan wewenang ketimbang melayani. Pemberian wewenang kepada masyarakat dipandang sebagai suatu tradisi yang telah herlaku di Amerika, mengingat negara Amerika Serikat merupakan sebuah bangsa yang terdiri dari berbagai kelompok organisasi masyarakat yang mandiri. Jika para birokrat tetap mengendalikan pelayanan publik,
  3. 3. 3 from10 berarti akan mengurangi kepercayaan dan kompetensi warga masyarakat sehingga akan berdampak pada ketergantungan, dan adanya ketergantungan surlah tentu kurang menguntungkan. Dengan adanya pembenan kewenangan kepada masyarakat, maka partisipasi masyarakat akan meningkat Dicontohkan dalam bidang pendidikan~ para orang, tua,. membentuk dewan sekolah dan dewan ini bertindak sebagai''direksi, mempekerjakan dan menentukan kepala sekolah atas dasar jasa atau prestasi kerjanya dan bukan atas dasar senioritas belaka. Dengan memberikan kewenangan kepada masyarakat diharapkan akan dapat membangkitkan kepercayaan serta mampu memberikan solusi yang lebih baik., mengingat masyaraakat memiliki komitmen yang lebih tinggi serta lebih memahamimasalahnya~ dan dapat Menegakkan standar perilaku yallg lebih efektif. Langkah ketiga perlunya pemerintahan yang kompetitif yakni perlunya persaingan dalan mememberikan pelayanan. Kompetisi yang sehat akan memberikan keuntungan antara lain terjadinya etlsiensi yang lebih besar, meningkatkan respon terhadap kebutuhan pelanggan, mendorong inovasi, dan membangkitkan rasa harga diri maupun semangat juang. Keuntungan dari kompetisi: 1. adalah efisiensi yang lebih besar, mendatangkan banyak uang. 2. Memaksa monopoli pemerintah (atau swasta) untuk merespon segala kebutuhan pelanggannya 3. Menghargai inovasi 4. Membangkitkan rasa harga diri dan semangat juang pegawai negeri Jenis – jenis kompetisi: 1. Kompetisi publik melawan swasta 2. Kompetisi swasta melawan swasta 3. Kompetisi Publik melawan publik
  4. 4. 4 from10 Langkah keempat, perlu adanya perubahan dalam tata kerja pemerintahan, yakni mengubah dan sistem pemerintahan yang digerakkan oleh peraturan menuju pemerintahan yang digerakkan oleh misi. Misi yang akan dicapai hendaknya dipandang sebagai arah kebijakan pemerintah. Organisasi yang digerakkan dengan misi ternyata memilik ikeuntungan, yakni akan lebih efisien dan efektif, inovatif, fleksibel, serta memiliki semangat kerja yang lebih tinggi. Sehubungan dengan itu, disarankan dalam menyusun anggaran periu didasarkan pada misi. Demikian juga dalarn mcnentukan personalia. Untuk dapat membangun organisasi yang digerakkan dengan misi, perlu ada pernyataan tentang misi, serta mengorganisasi berdasarkan misi dan hukan berdasarkan atas kekuasaan. Langkah kelima adalah menciptakan pemerintahan yang berorientasi pada hasil. Untuk menilai suatu hasil dilakukan dengan kriteria kepuasanpelayanan, tingkat partisipasi masyarakat, serta kualitas. Kekuatan Pengukuran Kinerja: 1. Jika anda tidak mengukur hasil, anda tak dapat membedakan keberhasilan dengan kegagalan 2. Jika anda tidak bisa melihat keberhasilan, anda tidak bisa menghargainya 3. Jika tidak bisa menghargai keberhasilan, mungkin anda menghargai kegagalan 4. Jika anda tidak dapat meilhat keberhasilan, anda tidak dapat belajar darinya 5. Jika anda tidak dapat mengenali kegagalan, anda tidak dapat membetulkannya 6. Jika anda dapat menunjukan hasil, anda dapat memenangkan dukungan masyarakat Langkah keenam, adalah pemerintahan yang berorientasi pada pelanggan, yakni berusaha memenuhi kebutuhan pelanggan (masyarakat) dan bukan memenuhi kebutuhan birokrasi. Jika orientasi pemerintah kepada birokrasi di khawatirkan akan menimbulkan arogansi birokrasi dan atau lebih mengutamakan untuk memenuhi kebutuhan kelompok kepentingan tertentu. Masyarakat merupakan pelanggan pemerintah, sehingga pelayanan kepada rakyat semakin baik.
  5. 5. 5 from10 1. Mendekatkan diri pada pelanggan 2. Metode mutu terpadu 3. Menempatkan pelanggan di kursi pengemudi Langkah ketujuh adalah pemerintahan wirausaha merupakan pemerintahan yang o'rientasi untuk menghasilkan dari pada hanya sekedar membelanjaan. Jika orientasi pemerintahan hanya pada pengeluaran maka akan terjadi pemborosan. Untuk itu perlua ada perubahan orientasi yang mendorong kekuatan dan motif bahwa setiap pengeluaran hendaknya dapat menghasilkan target tertentu. Memang diakui bahwa untuk dapat menghasilkan diperlukan biaya. Biaya tersebut dapat dikenakan kepada mereka yang mendapatkan manfaat kegiatan yang bersangkutan. Pembiayaan atau pengeluaran hendaknya dipandang sebagai kegiatan menabung sehingga setiap pengeluaran atau investasi dimasudkan untuk mendapatkan hasil. Untuk itu periu diadakan pengubahan pada diri manajer publik tennasuk pada birokfat agar selalu bertindak dan berpikir sebagai wirausaha, bersifat inovatif: efisien, serta berani melakukan investasi. Mengubah Manajer menjadi Wirausaha, dalam kaitannya dengan Langkah ini adalah manajaer harus didorong untuk berbuat mencari uang alias dana dan profit, dengan Langkah sebagai berikut: 1. Andil tabungan dan pendapatan 2. Modal inovasi 3. Dana usaha 4. Pusat laba 5. Mengidentifikasi biaya sesungguhnya dari pelayanan
  6. 6. 6 from10 Langkah kedelapan adalah pemerintahan yang antisipatif sehingga periu bertindak cepat dan mempersiapkan diri terhadap keadaan yang akan terjadi berdasarkan data dan trend yang ada pada saat kini. Oleh sehab itu, periu menerapkan prinsip mencegah lebih baik dari pada mengobati. Dalam sistem pemerintahan tradisonal,umumnya kegiatan yang dilakukan lebih banyak yang bersifat reaktif: menyelenggarakan pelayanan jasa untuk mengurangi masalah. Misalnya untuk menanggulangi masalah kesehatan, pemerintah mendanai perawatan kesehatan. Untuk mengurangi kejahatan, pemerintah mendanai polisi yang lebih banyak. Dalam pemerintahan yang antisipatit: oalam mengurangi masalah kesehatan. Pemerintah membanguan sarana air bersih, pengolahan limbah, pengawasan makanan, enyelenggarakan vaksinasi dan sebagainya, yang semua kegiatan merupakan upaya pencegahan. Kegiatan pencegahan macam inidiharapkan akan lebih dapat memecahkan masalah dari·pada hanya memberikanpelayananjasa. Untuk dapat mengantisipasi keadaan yang .akan timbul perlu melakukan analisis berbagi tantangan yang kemung·kinan akan terjadi kemudian mempersiapkan langkah-langkah antisipatif. 'Dengan melakukan kegiatankegiatan yang sifatnya antisipatif terhadapapa yang akan terjradi diharap-kan dampaknegatif akan dapat diminimalisasi serta penlbiayaan untuk mengatasihal tersebut akan lebih sedikit, serta akan Dapat menghinda.rkan diri dari kemungkinan krisis yang timbul. Sehubungan dengan itu, maka pemerintah hendaknya memiliki pandangan ke depan dan dapat mengantisipasi akan yang akan terjadi pada masa depan, selanjutnya merumuskan sejumlah kegiatan daIam suatu kerangka rencana strategis. Kegiatan yang dilakukan tidak hanya sekedar kegiatanyang sifatnyarutin.Untuk keperluan penyusun strategis dan penganggaran jangka panjan,g dapat dibentuk komisi masa depan. Langkah ke sembilan adalah pemerintahan desentralisasi. Pada waktu lima puluh tahun yang lalu, pemerintahan yang tersentralisasi sangat diperlukan. Karena pada masa itu teknologi informasi masih primiti£: komunikasi antar lokasi masih sangat lamban, sumber claya manusia masih lemah. Namun, pada masa killi keadaan telah berubah, dimana teknologi komullikasi
  7. 7. 7 from10 berkembang pesat, komukasi antar daerah berjalan lancar bahkan untuk daerah terpencilpun dapat terlayani komunikasi, sumber daya manusia berkualitas, sarana dan prasarana umum lengkap dan memadai. Bahkan perubahan keadaan dalam era globalisasi dapat dikatakan luar biasa, sehingga wajar jika dewasa ini disebut sebagai era komunikasi dan teknologi. Apa yang terjadi disuatu wilayah, dengan segera dapat di ketahui oleh wilayah lainnya. Dengan adanya kemajuan informasi dan teknologi maka pemerintahan yang berjiwa wirausaha menghendaki terjadinya desentralisasi dalam pengambilan keputusan. Pemerintah atau Lembaga yang terdesentralisasi memiliki keungguan : (a) Lebih fleksibel karena dapat memberikan respo yang lebih cepta terhadap lingkungan dan kebutuhan yang berubah. (b) Lebih efektif karen dapat mengetahui perkembangan setiap saat dan menciptakan solusi yang lebih baik. (c) Lebih inovatif karena terbukanya gagasan dan ide dari pelaksana di lapangan dan, (d) Memberikan semangat kerja yang lebih tinggi, komitment yang tinggi sehingga produktivitas yang dicapai akan semakin meningkat. Dalam rangka mendesentralisasikarl organisasi publik perlu dikembangkan manajemen partisipatif Manajemen partisipatif akan berjalan baik dalam organisasi publik yang entrepreneurial pada seluruh tingkatan organisasi. Langkah kesepuluh adalah pemerintahan yang berorientasi pada pasar, dimana perubahan- perubahan dan kebijakan-kebijakan yang dilakukan melalui mekanisme pasar. Jika dibandingkan dengan manajemen administratif, mekanisme pasar memiliki beberapa keunggulan, antara lain: (a) Lebih kompetiti (sehingga lebih efisien serta mutu produk dan pelayanan terjaga);
  8. 8. 8 from10 (b) Mendorong pelanggan untuk membuat pilihan, mengingat jumlah produk relatif cukup banyak baik jumlah maupun jenisnya; (c) dapat memberikan respon yang lebih cepat terhadap perubahan yang terjadi. Merestrukturasi Pasar 1. Menetapkan peraturan pasar 2. Meneyediakan informasi bagi konsumen 3. Menciptakan atau memperbanyak permintaan 4. Mengkatalisir penawaran sector swasta 5. Mengubah kebijakan investasi public 6. Membangun komunitas 7. Dst.. Langkah Kesebelas, adalah bagaimana semua Langkah yang di sebutkan 10 tadi bisa di manfaatkan dan di fungsikan dalam kebijakan publik. Kemudian menciptakan sebuah system perawatan yang efektif, menata Kembali Pendidikan negeri, memikirkan ulang ancangan terhadap criminal, paradigma baru dan revolusi global. Paradigma baru, bahwa pemerintah harus besar, tersentralisasi, dan birokratris. Revolusi global, dalam revolusi global harus bisa memahami krisis baik krisis fiscal, ekonomi, politik bahkan masalah alam seperti gempa bumi dapat menciptakan tuntutan adanya perubahan. Kepemimpinan, dan komunitas kepemimpinan merupakan hal yang sangat penting. Infras stuktur warga yang sehat, visi dan tujuan Bersama, kepercayaan, sumber daya luar, dan model untuk di ikuti.
  9. 9. 9 from10 Osborne dan Gaebler mengemukakan beberapa cara untuk mebentuk dan menjalankan birokrasi-wirausaha, yaitu: 1. Pemerintah sebagai pembuat kebijakan harus lebih menjadi pengarah daripada menjadi pelaksana. Misalnya adalah bekerjasama dengan pihak swasta dalam melakukan pemungutan pajak, akan tetapi penentuan Wajib Pajak dan besarnya pungutan pajak tetap dilakukan oleh pemerintah. 2. Pemerintah sebagai milik masyarakat harus lebih memberdayakan masyarakat ketimbang terus- menerus melayani masyarakat. Salah satu upayanya adalah dengan menghimbau masyarakat agar mampu mengurus keamanan lingkungannya sendiri. 3. Pemerintah sebagai institusi yang berada di alam kompetisi haruslah menyuntikkan semangat persaingan ke dalam tubuh aparat dan organisasi pelayanannya. Misalnya dengan memberikan peluang bagi swasta dalam menangani urusan-urusan yang dimonopoli pemerintah, seperti air minum, listrik, dan telepon. 4. Unit-unit pemerintahan sebagai lembaga yang bertugas mewujudkan misi harus lebih diberi kebebasan dalam berkreasi dan berinovasi. Untuk itu, petunjuk pelaksanaan yang kaku dan mengikat harus dihindarkan, baik mengenai keuangan, kepegawaian, maupun pelayanan kepada masyarakat. 5. Pemerintah harus lebih mementingkan hasil yang akan dicapai daripada terlalu memfokuskan pada faktor masukan (input). Misalnya, pemberian bantuan untuk suatu sekolah haruslah lebih didasarkan kepada kinerja dan produktivitasnya daripada jumlah muridnya. 6. merintah sebagai pelayan masyarakat harus lebih mementingkan terpenuhinya kepuasan pelanggan, bukannya memenuhi apa yang menjadi kemauan birokrasi itu sendiri. Untuk itu, cara- cara baru dalam memikat pelanggan harus dilakukan.
  10. 10. 10 from10 7. Pemerintah sebagai suatu badan usaha harus pandai mencari uang dan tidak hanya bisa membelanjakannya. Oleh karena itu, cara-cara mencari sumber penghasilan yang baru dan menggalakkan investasi harus selalu menjadi pemikiran para manajer pemerintahan. 8. Pemerintah sebagai lembaga yang memiliki daya antisipatif harus mampu mencegah daripada hanya menanggulangi masalah. Misalnya soal kebakaran, dengan memakai prinsip ini, bukan mobil pemadam kebakaran yang dibeli terus tetapi supervisi/ pengawasan terhadap bangunan yang harus ditingkatkan. 9. Pemerintah harus menggeser pola kerja hierarki yang dianut ke model kerja partisipasi dan kerja sama. Misalnya, rantai organisasi yang panjang dan ‘gemuk’ harus dikurangi, struktur organisasi yang tebal harus ditipiskan, dan gugus kendali mutu harus dikembangkan. 10. Pemerintah sebagai pihak yang berorientasi pada pasar harus berusaha mengatrol perubahan lewat penguasaannya terhadap mekanisme pasar. Misalnya, dalam menangani sampah yang berasal dari botol minuman, daripada membiayai usaha daur ulang yang mahal, lebih baik pemerintah mensyaratkan pengusaha minuman untuk membayar setiap pembeli yang mengembalikan botolnya. SEKIAN Sugeng Endarsiwi / NIM : 20220105019

×