Dokumen tersebut membahas tentang bahan-bahan resin dan bahan tambahan yang digunakan dalam pembuatan pola resin untuk proses pengecoran logam. Resin epoksi dan polistirena digunakan sebagai bahan utama untuk membuat pola, sedangkan bahan tambahan seperti bahan pemlastis, penyetabil, dan pengisi digunakan untuk meningkatkan kualitas dan sifat pola resin.
2. Bahan-bahan resin
• Epoksi
Bahan resin termoset banyak dipakai untuk membuat pola resin.
Kelebihan : penyusutan yang kecil pada waktu mengeras dan
tahan aus. Penambahan zat pengencer, pemlastis atau zat
penggemuk akan memperbaiki sifat-sifat resin epoksi. Sebagai
contoh: Kekerasan meningkat dengan mencampurkan bubuk
besi atau aluminium. Ketahanan bentur meningkat dengan cara
melapisi serat gelas pada lapisan.
• Polistirene
bahan resin untuk pola sekali pakai pada pembuatan cetakan
yang lengkap. Pola dibuat dengan menambahkan zat pembuat
busa pada polistirena untuk membuat berbutir, mudah
dikerjakan, tetapi tak dapat menahan penggunaan yang
berulang-ulang.
3. Resin epoksi
• Bahan tambahan resin
Digunakan untuk meningkatkan kemampuan proses pengerjaan atau
untuk mengubah kualitas dan sifat pola.
Bahan-bahan tambahan tersebut diantaranya :
1. Bahan Pemlastis
2. Bahan penyetabil
– Penyetabil panas
– Penyerap UV
– Pelambat api
3. Pengisi
4. Bahan Pemlastis
• Zat pemlastis memperbaiki kesesuaian dengan
resin. Bila terdistribusi baik diantara rantai
molekul polimer maka jarak dari molekul
rantai diperbaiki dan resin lebih lunak.
• Meski kadarnya kecil, selain pemrosesan, akan
mengubah fluiditasnya.
• Zat pemlastis yang sering digunakan adalah
DOP, DBP, dan DOA. Zat DOP memiliki
pengaruh pemlastisan yg cukup baik.
5. Bahan Pemlastis
Sifat-sifat zat pemlastis diantaranya :
1. Harus tercampur baik dengan bahan resin
2. Tidak mudah menguap
3. Tahan panas, tidak mudah terbakar
4. Tidak rapuh dan getas pada suhu rendah
5. Isolator listrik
6. Tak dapat terlarut oleh air, asam, alkali, atau
pelarut organik.
7. Stabil terhadap sinar UV
8. Tidak berbau dan tidak beracun
7. Bahan penyerap UV
• Sinar UV yang mempunyai energi yang besar
dapat memisah ikatan yang menyebabkan
degradasi langsung pada bahan polimer.
• Adanya oksigen mempercepat degradasi secara
oksidasi.
• Sehingga diperlukan bahan penyerap UV untuk
menyerap energi UV agar tak diteruskan ke
bahan polimer.
• Tabel berikut memperlihatkan beberapa contoh
bahan penyerap UV.
10. Bahan Pengisi
Pengisi adalah bahan yang digunakan untuk ditambahkan pada bahan polimer untuk
meningkatkan sifat-sifat dan kemampuan pemrosesan atau untuk mengurangi biaya
pembuatan. Adapun bahan-bahan pengisi sbb :
a) Penguat : Sebagai penguat dipakai karet, karbon hitam maupun serat gelas dan berbagai
polimer termal.
b) Perbaikan suhu deformasi termal : Suhu deformasi termal dapat dinaikkan dengan
menggunakan gelas, talk atau mika.
c) Pelindung : Ketahanan permeabilitas gas, sifat isolasi listrik, dan sebagainya diperbaiki.
d) Hantaran listrik : Hantaran listrik diberikan pada bahan polimer dengan menggunakan bubuk
perak, tembaga dan logam lain atau karbon hitam.
e) Pelumasan : Dengan menambahkan molibden disulfida, grafit, dan sebagainya sifat pelumasan
ditingkatkan.
f) Absorpsi : Lempung mengabsorpsi komponen elektronik untuk meningkatkan sifat isolasi listrik.
g) Ketahanan cuaca : Membuat perisai efektif terhadap cahaya.
h) Penyesuaian koefisien pemuaian termal: Polimer termoplastik mempunyai koefisien pemuaian
termal yang lebih tinggi, yang dapat dikurangi dengan penambahan zat anorganik.
i) Perbaikan sifat pencetakan dan pelekatan: Pelekatan yang lebih baik didapat dengan cara
penambahan beberapa pengisi anorganik.
j) Pembesaran: Harga dapat dikurangi dengan menggunakan beberapa pengisi yang murah.