Dokumen tersebut membahas periode-periode kepemimpinan Khalifah Dinasti Abbasiyah. Terdapat lima periode dengan khalifah-khalifah tertentu. Dinasti Abbasiyah didirikan setelah menggulingkan Dinasti Umayyah akibat kekeliruan dan ketidakadilan para penguasanya. Ibu kota Dinasti Abbasiyah yang paling terkenal adalah Kota Baghdad.
3. • Abu Abbas As-Saffah (132 – 136H = M)
• Abu Ja’far Al-Mansur (136 – 158H = M)
• Muhammad Al-Mahdi ( H = M)
• Muhammad Al-Hadi (169 – 170H = 785 –
786M)
• Harun Ar-Rasyid (170 – 193H = M)
• Abdullah Al-Amin (193 – 198H = M)
• Al Ma’mun (198 – 218 = 813 – 833 M)
• Al Mu’tashim Billah (218 – 227H = M)
• Abu Ja’far Al-Wastiq (227-232H=M)
Khalifah-khalifah Dinasti Abbasiyah
a. Periode pertama Khalifah Dinasti Abbasiyah
adalah sebagai berikut :
4. b. Periode KeduaKhalifah Dinasti Abbasiyah adalah
sebagai berikut :
• Al-Mutawakil (232 – 247H = M)
• Al-Muntshir (247 – 248H = M)
• Al-Mu’tain (248 – 252H = M)
• Al-Mu’taz (252 – 255H = M)
• Al-Muhtadi (255 – 256H = M)
• Al-Mu’tamid (256 – 279H = M)
• Al-Mu’tadhid (279 – 289H = M)
• Al-Muktafi (289 – 295H = M)
• Al-Muqtadi ( H = M)
• Al-Qohir (320 – 322H = M)
• Ar-Rodhi (322 – 329H = M)
• Al-Muttaqi (329 – 333H = M)
• Al-Mustaqfi (333 – 334H = M).
5. c. Periode ketiga Khalifah Dinasti
Abbasiyah adalah sebagai berikut :
• Al-Qoyyim (422 – 467H = M)
• Al-Muqtadi (467 – 487H = M)
• Al-Mustazhir (487 – 512H = M)
• Al-Musytarsid (512 – 529H = M)
• Al-Rasyid (529 – 530H = M)
• Al-Muktafi (530 – 555H = M)
• Al-Mustanjid (555 – 566H = M)
• Al-Mustadi (566 – 575H = M)
• An-Nashir (575 – 622H = M)
d. Periode keempat Khalifah Dinasti
Abbasiyah adalah sebagai berikut :
• Al-Muti (334 – 363H = M)
• At-Tho’I(363–381H=974-991M)
• Al-Qodir(381–422H=M)
6. • . Periode kelima Az-Zahir (622 – 623H = 1225-1226M)
Kholifah Dinasti Abbasiyah pada periode kelima adalah sebagai berikut :
• Az-Zahir (622 – 623H = M)
• Al-Mustanshir (623 – 640H = M)
• Al-Musta’shim (640 – 656H = M)
• Dari ke-37 khalifah ini setidaknya terdapat tiga khalifah yang menonjol yaitu
• Abu Ja’far Al Mansur, Harun Ar Rasyid dan Abdulloh Al Ma’mun. Dari ketiga khalifah yang
menonjol ini khalifah yang terkenal dari Dinasti Abbasiyah adalah Harun Ar Rasyid.
7. Berdirinya Dinasti Abbasiyah
Pemerintahan Dinasti Abbasiyah merupakan kelanjutan dari
pemerintahan sebelumya yaitu Dinasti Umayyah yang telah
digulingkannya.Dinamakan Dinasti Abbasiyah karena para pendiri dan
penguasanya merupakan keturunan Abbas bin Abdul Mutholib,
paman Rasulullah.
Nama Abbasiyah berasal dari kata Al-Abbas dan Abbas itu adalah
nama seorang keturunan Bani Hasyim.Berdirinya Dinasti Abbasiyah
dilatar belakangi oleh terjadinya kekacauan dalam kehidupan
bernegara Dinasti Umayyah.Menjelang runtuhnya Dinasti Umayyah
ini para khalifah dan pejabat negara lainnya melakukan kekeliruan
dan kesalahan yang menyebabkan terjadinya kekacauan tersebut
8. Lanjutan Berdirinya Dinasti Abbasiyah
• Kesalahan dan kekeliruan Dinasti umayyah yang menyebabkan runtuhnya dinasti tersebut
:Dinasti ini menganakemaskan (mengistimewakan) bangsa Arab atas bangsa lainnya dan
menganggap rendah kaum muslim non Aran (Mawali), sehingga orang-orang Mawali merasa
kecewa atas perlakuan ini.Dinasti ini memihak pada salah satu golongan dari suku Arab yang
bersaing Dalam persaingan antara Arab Utara (Mudariyah) dan Arab Selatan (Himyariyah),
penguasa Dinasti Umayyah mendukung salah satu suku yaitu suku Himyariyah, sehingga suku
yang tidak mendapat dukungan merasa kecewa.
• Dinasti ini selalu menindas para pengikut Ali dan Bani Hasyim. Dinasti ini juga mengingkari
salah satu isi dari perjanjian ”Ammul Jamaah” yaitu setalah jabatan khalifah Muawiyah berakhir
kekuasaan akan diserahkan pada musyawarah kaum muslimin tetapi Muawiyah dan
penerusnya justru mengangkat putra mahkota.Banyak diantara pemimpin Dinasti Umayyah
melakukan pelanggaran terhadap ajaran Islam, yaitu bergaya hidup mewah dan berfoya-foya
meniru gaya hidup penguasa Romawi, sehingga para penguasa Dinasti ini memiliki figur yang
lemah.
9. Latar Belakang Berdirinya Dinasti Abbasiyah
`
• Jadi latar belakang lahirnya Dinasti Abbasiyah, yaitu kekecewaan yang menumpuk dan bersatu
akibat dari kekeliruan dan kesalahan para penguasa Dinasti Umayyah dalam mengambil
kebijakan.Gerakan menentang Dinasti Umayyah semakin membesar saat Dinasti Umayyah
dijabat khalifah yang terkahir yaitu Marwan bin Muhammad (Marwan II).
https://slideplayer.info/slide/2729099/
10. Dinasti Abbasiyah & Baghdad
• Pendiri kota Baghdad adalah kholifah Abu Ja’far Al-Mansyur dan arsitek yang membangun kota
itu adalah Hajjaj Bin Arthah dan Amran Bin Wahdhah Para pekerjanya yang berpengalaman dari
Syam, Kuffah, Basrah, Manshul, Dailami dan lain-lain. Jumlah tenaga kerjanya kurang lebih
orang. Kota Bagdad bentuknya bundar dengan gaya bangunan seni Islami. Di tengah kota
dibangun istana “Qashruzzahab” atau istana keemasan dengan luas hasta persegi dan mesjid
agung seluas hasta persegi. Di luar kota dibangun kota-kota satelit yang ditata rapi dan indah,
serta dibangun istana “Qashrulkhuldi” (Istana Abadi).
•
Kota-kota yang pernah dijadikan Ibu Kota Abbasiyah adalah Kuffah, Hirah, Anbar (Hasyimiah)
dan Baghdad. Perpindahan ibu kota dari Kuffah ke Hirah disebabkan karena penduduk kota
Kuffah mayoritas pendukung Ali dan dianggap tidak setia kepada golongan Abbas, sedangkan
kota Hirah hanya pilihan yang bersifat sementara, selanjutnya ibu kota pindah ke kota Anbar
(Hasyimiah).Dengan adanya pemberontakan itu, khalifah Al-Mansyur memandang bahwa kota
Anbar tidak cocok lagi sebagai pusat pemerintahan. Kemudian beliau memindahkan pusat
pemerintahannya ke kota Bagdad.
11. Baghdad
• Dinasti Abbasiyah-lah yang kemudian membangun Kota Baghdad
menjadi salah satu kota metropolitandi era keemasan Islam.
• Pembangunannya diprakarsai oleh Khalifah Abu Ja'far Al-Mansur (754-755 M), yang memindahkan pusat
pemerintahan Islam dari Damaskus ke Baghdad. Khalifah kedua dari Dinasti Abbasiyah itu, pada 762 M,
menyulap kota kecil Baghdad menjadi sebuah kota baru yang megah.
• Di masa dinasti Umayyah, sistem pendidikan formal untuk pertama kalinya diperkenalkan. Anak-anak pada
masa itu akhirnya mendapatkan pengajaran tafsir, hadis, sastra, fiqih, dan ilmu keagamaan lainnya. Nah, di
masa dinasti Abbasiyah, sistem pendidikan formal tersebut mengalami perubahan alias peningkatakan. Seperti
para pangeran yang mendapatkan pendidikan di dalam istana.
(https://kumparan.com/hijab-lifestyle/mengenal-era-dinasti-abbasiyah-1uRa9Kz9MSF)