SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Download to read offline
BUPATI KLATEN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN
NOMOR 12 TAHUN 2012
TENTANG
PENATAAN, PENGATURAN DAN PEMBERDAYAAN PEDAGANG KAKI LIMA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI KLATEN,
Menimbang : a. bahwa pedagang kaki lima adalah satu segi kehidupan
masyarakat terutama bagi golongan ekonomi lemah, maka
perlu melakukan penataan, pengaturan dan pembinaan
demi kemajuan usahanya dan diharapkan mampu
menunjang perekonomian masyarakat serta mewujudkan
lingkungan Kabupaten yang bersih, sehat, rapi dan indah ;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang
Penataan, Pengaturan dan Pemberdayaan Pedagang Kaki
Lima;
Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan
Propinsi Jawa Tengah;
3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum
Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3209) ;
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4844);
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4438);
6. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
132, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4444) ;
7. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5025) ;
8. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5059) ;
9. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5234 );
10.Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang
Pelaksanaan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor
36, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3258) ;
11.Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3838);
12.Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4737);
13.Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang
Pengesahan , Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan
Perundang-undangan ;
14.Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Klaten
Nomor 10 Tahun 1987 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil
di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Klaten (Lembaran
Daerah Kabupaten Klaten Tahun 1987 Nomor 10 Seri D
Nomor 5);
15.Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 2 Tahun 2008
tentang Penetapan Kewenangan Urusan Pemerintahan
Daerah Kabupaten Klaten (Lembaran Daerah Kabupaten
Klaten Tahun 2008 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten Klaten Nomor 11);
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KLATEN
Dan
BUPATI KLATEN
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENATAAN, PENGATURAN
DAN PEMBERDAYAAN PEDAGANG KAKI LIMA.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Klaten.
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati beserta perangkat daerah sebagai
unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah.
3. Bupati adalah Bupati Klaten.
4. Pedagang Kaki Lima yang selanjutnya disingkat PKL atau dengan
sebutan lain Pedagang Kreatif Lapangan adalah perorangan yang
melakukan penjualan barang dan/atau jasa dengan menggunakan
bagian jalan, trotoar dan tempat untuk kepentingan umum yang
keberadaannya tidak boleh mengganggu fungsi publik, keindahan,
keamanan dan ketertiban umum.
5. PKL Menetap adalah PKL yang melakukan usaha tanpa jangka waktu
dan menetap di lokasi tertentu.
6. PKL Tidak Menetap adalah PKL yang melakukan usaha dibatasi oleh
waktu tertentu dan menetap di lokasi tertentu dan/atau PKL yang
melakukan usaha secara berpindah pindah dengan menempati
bangunan atau sarana usaha yang dapat dibongkar/mudah dipindah.
7. PKL Musiman adalah PKL yang melakukan usaha untuk kegiatan
tertentu dan dalam waktu tertentu.
8. Jalan Umum adalah setiap jalan dalam bentuk apapun yang terbuka
untuk lalu lintas umum.
9. Tempat usaha PKL adalah tempat umum yaitu tepi jalan umum, trotoar
dan lapangan serta tempat lain diatas tanah Negara yang ditetapkan
oleh Bupati.
10. Tempat Umum adalah tempat yang meliputi taman kota, lapangan, alun-
alun dan fasilitas umum lainnya yang dikuasai/dimiliki oleh Pemerintah
Daerah.
11. Fasilitas umum adalah lahan, bangunan dan peralatan atau
perlengkapan yang disediakan oleh Pemerintah Daerah untuk
dipergunakan oleh masyarakat secara luas.
12. Trotoar adalah bentuk bangunan yang khusus diperuntukkan bagi
orang yang berjalan kaki.
13. Saluran Umum adalah saluran yang berfungsi sebagai saluran tertutup
atau terbuka yang berfungsi mengalirkan air dari hulu ke hilir secara
terus menerus yang bukan sebagai saluran pematusan persil.
14. Izin adalah izin untuk memakai lokasi bagi pedagang kaki lima yang
telah ditetapkan oleh Bupati.
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
(1) Penataan, pengaturan dan pemberdayaan PKL dimaksudkan untuk:
a. Memberikan dasar hukum dalam penataan, pengaturan dan
pemberdayaan PKL;
b. Meningkatkan kesejahteraan PKL; dan
c. Meningkatkan peran PKL dalam pertumbuhan perekonomin Daerah.
(2) Penataan, pengaturan dan pemberdayaan PKL bertujuan untuk:
a. Terciptanya kepastian hukum bagi PKL untuk melakukan usaha;
b. Tercapainya kesejahteraan PKL; dan
c. Terwujudnya peran PKL dalam mendukung pertumbuhan perekonomian
Daerah.
BAB III
PENGELOMPOKAN PKL
Pasal 3
PKL dalam melakukan usahanya dikelompokkan sebagai berikut:
a. PKL menetap;
b. PKL tidak menetap; dan
c. PKL Musiman.
BAB IV
KETENTUAN KEGIATAN USAHA PKL
Pasal 4
(1) Untuk menjaga ketertiban, keindahan, keamanan, ketentraman dan
kebersihan di Daerah, dilarang menggunakan tempat umum, jalan umum,
trotoar, kawasan tertib lalu lintas dan di atas saluran umum sebagai
tempat kegiatan usaha PKL, kecuali lokasi yang ditetapkan dan diizinkan
oleh Bupati atau Pejabat yang ditunjuk.
(2) PKL yang menempati lokasi yang ditetapkan oleh Bupati atau pejabat yang
ditunjuk sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib membentuk
Paguyuban PKL.
(3) Bupati dalam menetapkan tempat-tempat umum, jalan-jalan umum,
trotoar, kawasan tertib lalu lintas dan saluran umum sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) harus mempertimbangkan kepentingan sosial,
ekonomi, ketertiban, kebersihan dan keindahan lingkungan sekitarnya
serta memperhatikan keadaan pasar maupun jenis barang yang
diperdagangkan.
Pasal 5
(1) Setiap PKL yang dapat menggunakan tempat sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 4 ayat (1) harus bertanggung jawab terhadap ketertiban,
keamanan, kebersihan dan keindahan serta menjaga kesehatan
lingkungan di sekitar tempat kegiatan usahanya.
(2) Ketentuan persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) lebih lanjut
diatur dengan Peraturan Bupati.
BAB V
IZIN PENGGUNAAN LOKASI
Pasal 6
(1) Setiap PKL yang akan menggunakan tempat kegiatan usaha sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) harus mendapatkan Izin Penggunaan
Lokasi dari Bupati.
(2) Izin Penggunaan Lokasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan
dengan memperhatikan:
a. tidak mengganggu sirkulasi pejalan kaki;
b. tidak bertentangan dengan peraturan lalu lintas;
c. tidak bertentangan dengan peraturan perparkiran; dan
d. tidak menempati dan mengganggu kepentingan publik, keamanan,
keindahan dan ketertiban umum.
(3) Izin Penggunaan Lokasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tidak boleh
dipindahtangankan kepada siapapun tanpa persetujuan Bupati atau
Pejabat yang ditunjuk.
(4) Izin Penggunaan Lokasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), yang telah
diberikan dapat dicabut, apabila :
a. Pemegang izin meninggal dunia atau pemegang izin sudah tidak
melakukan usaha sebagai PKL;
b. Tempat atau fasilitas umum tersebut tidak lagi dinyatakan sebagai
tempat bagi kegiatan PKL; atau
c. Pemegang izin melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan.
(5) Terhadap pencabutan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (4) tidak
diberikan ganti rugi dalam bentuk apapun.
(6) Khusus PKL tidak menetap dan PKL musiman akan diberikan izin, sesuai
dengan jenis usahanya oleh pejabat yang ditunjuk.
(7) Prosedur dan mekanisme pemberian izin penggunaan lokasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (6) diatur lebih lanjut dengan Peraturan
Bupati.
Pasal 7
(1) Setiap PKL yang menggunakan lokasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal
4 ayat (1), dikenakan retribusi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Waktu kegiatan usaha PKL ditentukan dan ditetapkan lebih lanjut dengan
Keputusan Bupati.
BAB VI
HAK, KEWAJIBAN DAN LARANGAN
Pasal 8
(1) Dalam menjalankan kegiatan usaha, PKL berhak :
a. Mendapatkan pelayanan pendaftaran penggunaan lokasi PKL;
b. Mendapatkan informasi terkait dengan kebijakan PKL;
c. Mendapatkan pemberdayaan usaha;
(2) Dalam melakukan kegiatan usaha PKL mempunyai kewajiban:
a. Memiliki Izin Penggunaan Lokasi;
b. Menjadi anggota paguyuban PKL yang dibuktikan dengan Kartu Tanda
Anggota yang dikeluarkan oleh pengurus paguyuban yang disahkan oleh
Pejabat yang ditunjuk;
c. Memelihara dan mengelola kebersihan, keamanan, keindahan,
ketertiban dan kesehatan lingkungan;
d. Mencegah timbulnya bahaya kebakaran;
e. Menempati lokasi yang telah ditetapkan oleh Bupati;
f. Membayar retribusi;
g. Membawa pulang peralatan usaha dan barang dagangannya apabila
batas waktu usaha yang telah ditetapkan berakhir;
h. Melaksanakan kewajiban lain sesuai ketentuan yang berlaku.
(3) Dalam melakukan kegiatan usaha PKL dilarang:
a. Mendirikan bangunan permanen maupun semi permanen di lokasi yang
telah ditetapkan oleh Bupati;
b. Memindahtangankan Izin Pemakaian Lokasi;
c. Menggunakan peralatan usaha selain yang telah ditetapkan;
d. Menggunakan fasilitas usaha selain yang telah ditentukan;
e. Membuang limbah di luar tempat yang telah disediakan; dan
f. Mengotori serta merusak lingkungan.
BAB VII
PEMBERDAYAAN PKL
Pasal 9
(1) Untuk kepentingan pemberdayaan PKL, Bupati memberikan pembinaan
melalui unit teknis yang membidangi berupa bimbingan, pengaturan dan
penyuluhan.
(2) Tata cara pemberdayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan
dengan Peraturan Bupati.
BAB VIII
SANKSI
Pasal 10
(1) Dalam menjalankan kegiatan usaha, PKL yang tidak memenuhi ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3) dan/atau menempati usaha
di luar lokasi yang ditetapkan, diberikan peringatan 3 (tiga) kali berturut-
turut.
(2) Terhadap PKL yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dalam waktu 3 x 24 jam Bupati atau pejabat yang ditunjuk berhak
melakukan penertiban dan pengamanan terhadap barang dagangannya.
(3) Dalam hal barang dagangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yang
karena sifatnya cepat berubah, rusak, busuk dan atau mengganggu
lingkungan dan kesehatan, Bupati atau pejabat yang ditunjuk berhak
mengambil dan memusnahkannya.
BAB IX
KETENTUAN PIDANA
Pasal 11
(1) Barang siapa melanggar ketentuan dalam Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 6
ayat(1) diancam dengan pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau
denda paling banyak Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).
(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pelanggaran.
BAB X
KETENTUAN PENYIDIKAN
Pasal 12
(1) Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan Pemerintah Daerah
diberi wewenang khusus sebagai Penyidik untuk melakukan penyidikan
tindak pidana yang ditentukan dalam Peraturan Daerah ini;
(2) Wewenang Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah :
a. menerima, mencari, mengumpulkan dan meneliti keterangan atau
laporan berkenaan dengan tindak pidana agar keterangan atau laporan
tersebut menjadi lengkap dan jelas ;
b. meneliti, mencari dan mengumpulkan keterangan mengenai orang
pribadi atau badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan
sehubungan dengan tindak pidana tersebut ;
c. meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi atau badan
sehubungan dengan tindak pidana;
d. memeriksa buku-buku, catatan-catatan dan dokumen-dokumen lain
berkenaan dengan tindak pidana;
e. melakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahan bukti
pembukuan, pencatatan dan dokumen-dokumen lain serta melakukan
penyitaan terhadap bahan bukti tersebut ;
f. meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas
penyidikan tindak pidana;
g. menyuruh berhenti dan atau melarang seseorang meninggalkan ruangan
atau tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa
identitas orang atau dokumen yang dibawa sebagaimana dimaksud pada
huruf e ;
h. memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana;
i. memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai
tersangka atau saksi ;
j. menghentikan penyidikan ;
k. melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan
tindak pidana menurut hukum yang dapat dipertanggungjawabkan.
(3) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memberitahukan
dimulainya penyidikan dan menyampaikan hasil penyidikannya kepada
Penuntut Umum, sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-
undangan.
BAB XI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 13
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah
Kabupaten Klaten.
Ditetapkan di Klaten
pada tanggal 27 Agustus 2012
BUPATI KLATEN,
SUNARNA
Diundangkan di Klaten
pada tanggal 27 Agustus 2012
Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KLATEN,
SARTIYASTO
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KLATEN TAHUN 2012 NOMOR 12
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN
NOMOR 12 TAHUN 2012
TENTANG
PENATAAN, PENGATURAN DAN PEMBERDAYAAN PEDAGANG KAKI LIMA
I. UMUM
Pedagang kaki lima merupakan suatu kegiatan bidang usaha khususnya
bagi golongan ekonomi lemah yang perlu mendapatkan pembinaan untuk
pertumbuhan dan perkembangan serta perlu juga diadakan penertiban dalam
rangka mewujudkan lingkungan kabupaten yang bersih, sehat, rapi dan indah.
Selama ini untuk pedagang kaki lima tersebut belum ada pengaturannya
secara tegas dan terperinci, karena itu dalam Peraturan Daerah ini diatur
penyelenggaraan kegiatan usaha dimaksud.
Dengan diadakannya pengaturan pedagang kaki lima ini tidak berarti
Pemerintah Kabupaten akan membiarkan pedagang kaki lima untuk terus
tumbuh semakin besar dengan mendirikan tempat-tempat usaha yang
permanen di tempat tersebut, tetapi apabila pedagang kaki lima tersebut telah
tumbuh dan berkembang menjadi besar, dalam jangka waktu tertentu
diharapkan akan dapat pindah ke pasar-pasar atau toko-toko, sesuai dengan
jenis barang dagangannya. Maka untuk pengaturan pelaksanaannya agar
mempunyai landasan hukum perlu ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
II. PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
Cukup jelas.
Pasal 2
Cukup jelas.
Pasal 3
Cukup jelas.
Pasal 4
Cukup jelas.
Pasal 5
Cukup jelas.
Pasal 6
Cukup jelas.
Pasal 7
Cukup jelas.
Pasal 8
Cukup jelas.
Pasal 9
Cukup jelas.
Pasal 10
Cukup jelas.
Pasal 11
Cukup jelas.
Pasal 12
Cukup jelas.
Pasal 13
Cukup jelas.
TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 84

More Related Content

What's hot

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG...PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG...helmut simamora
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN KED...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN KED...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN KED...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN KED...iniPurwokerto
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PER...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PER...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PER...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PER...iniPurwokerto
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 6 TAHUN 2011 T E N T A N G RETRIBUS...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 6 TAHUN 2011 T E N T A N G RETRIBUS...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 6 TAHUN 2011 T E N T A N G RETRIBUS...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 6 TAHUN 2011 T E N T A N G RETRIBUS...iniPurwokerto
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA ...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA ...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA ...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA ...iniPurwokerto
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DA...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DA...iniPurwokerto
 
PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...
PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...
PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...Kota Serang
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN AT...
 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN AT... PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN AT...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN AT...iniPurwokerto
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MOD...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MOD...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MOD...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MOD...iniPurwokerto
 
Perdes no 2 tahun 2019 tentang kip
Perdes no 2 tahun 2019  tentang kipPerdes no 2 tahun 2019  tentang kip
Perdes no 2 tahun 2019 tentang kipPemdes Seboro Sadang
 
2011 Retribusi jasa usaha setuju menkeu+prov
2011 Retribusi jasa usaha setuju menkeu+prov2011 Retribusi jasa usaha setuju menkeu+prov
2011 Retribusi jasa usaha setuju menkeu+provPA_Klaten
 
2011 Retribusi perizinan tertentu setuju menkeu+prov
2011 Retribusi perizinan tertentu setuju menkeu+prov2011 Retribusi perizinan tertentu setuju menkeu+prov
2011 Retribusi perizinan tertentu setuju menkeu+provPA_Klaten
 
Perda no 2 tahun 2013 tentang rtrw kabupaten karawang 2011 2031
Perda no 2 tahun 2013 tentang rtrw kabupaten karawang 2011   2031Perda no 2 tahun 2013 tentang rtrw kabupaten karawang 2011   2031
Perda no 2 tahun 2013 tentang rtrw kabupaten karawang 2011 2031muhfidzilla
 
2012 Perda ijin gangguan
2012 Perda ijin gangguan2012 Perda ijin gangguan
2012 Perda ijin gangguanPA_Klaten
 
PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...
PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...
PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...Kota Serang
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JAS...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JAS...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JAS...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JAS...iniPurwokerto
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MOD...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MOD...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MOD...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MOD...iniPurwokerto
 
Perda Kabupaten nunukan tentang retribusi pemakaian kekayaan daerah-ok
Perda Kabupaten nunukan tentang retribusi pemakaian kekayaan daerah-okPerda Kabupaten nunukan tentang retribusi pemakaian kekayaan daerah-ok
Perda Kabupaten nunukan tentang retribusi pemakaian kekayaan daerah-okArifuddin Ali
 

What's hot (19)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG...PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG...
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN KED...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN KED...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN KED...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN KED...
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PER...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PER...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PER...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PER...
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 6 TAHUN 2011 T E N T A N G RETRIBUS...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 6 TAHUN 2011 T E N T A N G RETRIBUS...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 6 TAHUN 2011 T E N T A N G RETRIBUS...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 6 TAHUN 2011 T E N T A N G RETRIBUS...
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA ...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA ...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA ...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA ...
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DA...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DA...
 
PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...
PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...
PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN AT...
 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN AT... PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN AT...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN AT...
 
Kelurahan
KelurahanKelurahan
Kelurahan
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MOD...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MOD...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MOD...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MOD...
 
Perdes no 2 tahun 2019 tentang kip
Perdes no 2 tahun 2019  tentang kipPerdes no 2 tahun 2019  tentang kip
Perdes no 2 tahun 2019 tentang kip
 
2011 Retribusi jasa usaha setuju menkeu+prov
2011 Retribusi jasa usaha setuju menkeu+prov2011 Retribusi jasa usaha setuju menkeu+prov
2011 Retribusi jasa usaha setuju menkeu+prov
 
2011 Retribusi perizinan tertentu setuju menkeu+prov
2011 Retribusi perizinan tertentu setuju menkeu+prov2011 Retribusi perizinan tertentu setuju menkeu+prov
2011 Retribusi perizinan tertentu setuju menkeu+prov
 
Perda no 2 tahun 2013 tentang rtrw kabupaten karawang 2011 2031
Perda no 2 tahun 2013 tentang rtrw kabupaten karawang 2011   2031Perda no 2 tahun 2013 tentang rtrw kabupaten karawang 2011   2031
Perda no 2 tahun 2013 tentang rtrw kabupaten karawang 2011 2031
 
2012 Perda ijin gangguan
2012 Perda ijin gangguan2012 Perda ijin gangguan
2012 Perda ijin gangguan
 
PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...
PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...
PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JAS...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JAS...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JAS...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JAS...
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MOD...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MOD...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MOD...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MOD...
 
Perda Kabupaten nunukan tentang retribusi pemakaian kekayaan daerah-ok
Perda Kabupaten nunukan tentang retribusi pemakaian kekayaan daerah-okPerda Kabupaten nunukan tentang retribusi pemakaian kekayaan daerah-ok
Perda Kabupaten nunukan tentang retribusi pemakaian kekayaan daerah-ok
 

Viewers also liked

Perda Kabupaten Nunukan tentang Pedagang Kaki Lima
Perda Kabupaten Nunukan tentang Pedagang Kaki LimaPerda Kabupaten Nunukan tentang Pedagang Kaki Lima
Perda Kabupaten Nunukan tentang Pedagang Kaki LimaArifuddin Ali
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PENATAAN DAN ...
 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PENATAAN DAN ... PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PENATAAN DAN ...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PENATAAN DAN ...iniPurwokerto
 
Perdes pelayanan berbasis it
Perdes pelayanan berbasis itPerdes pelayanan berbasis it
Perdes pelayanan berbasis itari saridjo
 
Lap.pkl kep. slayar vrs mitra bahari
Lap.pkl kep. slayar vrs mitra bahariLap.pkl kep. slayar vrs mitra bahari
Lap.pkl kep. slayar vrs mitra bahariNurma Putri Tanadoang
 
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 4 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan Pasar
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 4 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan PasarPeraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 4 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan Pasar
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 4 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan PasariniPurwokerto
 
Penataan pedagang kaki lima
Penataan pedagang kaki limaPenataan pedagang kaki lima
Penataan pedagang kaki limaAurelia Anjani
 

Viewers also liked (7)

Perda Kabupaten Nunukan tentang Pedagang Kaki Lima
Perda Kabupaten Nunukan tentang Pedagang Kaki LimaPerda Kabupaten Nunukan tentang Pedagang Kaki Lima
Perda Kabupaten Nunukan tentang Pedagang Kaki Lima
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PENATAAN DAN ...
 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PENATAAN DAN ... PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PENATAAN DAN ...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PENATAAN DAN ...
 
Perdes pelayanan berbasis it
Perdes pelayanan berbasis itPerdes pelayanan berbasis it
Perdes pelayanan berbasis it
 
Lap.pkl kep. slayar vrs mitra bahari
Lap.pkl kep. slayar vrs mitra bahariLap.pkl kep. slayar vrs mitra bahari
Lap.pkl kep. slayar vrs mitra bahari
 
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 4 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan Pasar
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 4 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan PasarPeraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 4 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan Pasar
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 4 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan Pasar
 
Penataan pedagang kaki lima
Penataan pedagang kaki limaPenataan pedagang kaki lima
Penataan pedagang kaki lima
 
Pedagang kaki lima
Pedagang kaki limaPedagang kaki lima
Pedagang kaki lima
 

Similar to 2012 Perda penataan pkl

Perda no-5-tahun-2011-ttg-retribusi-perizinan-tertentu.docxprobolinggo
Perda no-5-tahun-2011-ttg-retribusi-perizinan-tertentu.docxprobolinggo Perda no-5-tahun-2011-ttg-retribusi-perizinan-tertentu.docxprobolinggo
Perda no-5-tahun-2011-ttg-retribusi-perizinan-tertentu.docxprobolinggo Probolinggo Property
 
Perda nomor 8 tahun 2015
Perda nomor 8 tahun 2015Perda nomor 8 tahun 2015
Perda nomor 8 tahun 2015muhfidzilla
 
Peraturan bupati-no.-27-ttg-izin-gangguan-ho
Peraturan bupati-no.-27-ttg-izin-gangguan-hoPeraturan bupati-no.-27-ttg-izin-gangguan-ho
Peraturan bupati-no.-27-ttg-izin-gangguan-hoppbkab
 
Permen no.41 th_2012
Permen no.41 th_2012Permen no.41 th_2012
Permen no.41 th_2012ariy12
 
Perda No 10 Tahun2013 Tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahan
Perda No 10 Tahun2013 Tentang Tanggung Jawab Sosial PerusahanPerda No 10 Tahun2013 Tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahan
Perda No 10 Tahun2013 Tentang Tanggung Jawab Sosial PerusahanSuwondo Chan
 
2012 Perda pengelolaan sampah
2012 Perda pengelolaan sampah2012 Perda pengelolaan sampah
2012 Perda pengelolaan sampahPA_Klaten
 
No. 8 ttg jalan daerah
No. 8 ttg jalan daerahNo. 8 ttg jalan daerah
No. 8 ttg jalan daerahppbkab
 
Peraturan daerah kota surabaya nomor 5 tahun 2008
Peraturan daerah kota surabaya nomor 5 tahun 2008Peraturan daerah kota surabaya nomor 5 tahun 2008
Peraturan daerah kota surabaya nomor 5 tahun 2008bemfh
 
P_DIY_5_2016 - MODA TRANSPORTASI BECAK DAN ANDONG.pptx
P_DIY_5_2016 - MODA TRANSPORTASI BECAK DAN ANDONG.pptxP_DIY_5_2016 - MODA TRANSPORTASI BECAK DAN ANDONG.pptx
P_DIY_5_2016 - MODA TRANSPORTASI BECAK DAN ANDONG.pptxagungcahyosapu5
 
Peraturan bupati-no.-36-ttg.-izin-pemakaian-kekayaan-daerah
Peraturan bupati-no.-36-ttg.-izin-pemakaian-kekayaan-daerahPeraturan bupati-no.-36-ttg.-izin-pemakaian-kekayaan-daerah
Peraturan bupati-no.-36-ttg.-izin-pemakaian-kekayaan-daerahppbkab
 
Rapat koordinasi pergub 33-2012 pada 20 juni 2012 - millenium - slide share
Rapat koordinasi    pergub 33-2012 pada 20 juni 2012 - millenium - slide shareRapat koordinasi    pergub 33-2012 pada 20 juni 2012 - millenium - slide share
Rapat koordinasi pergub 33-2012 pada 20 juni 2012 - millenium - slide shareArisAhmadRisadi
 
Perpres nomor 98 tahun 2014
Perpres nomor 98 tahun 2014Perpres nomor 98 tahun 2014
Perpres nomor 98 tahun 2014Syamsul Safriadi
 
Peraturan Bupati Lumajang Nomor 5 Tahun 2020
Peraturan Bupati Lumajang Nomor 5 Tahun 2020Peraturan Bupati Lumajang Nomor 5 Tahun 2020
Peraturan Bupati Lumajang Nomor 5 Tahun 2020Arif Efendi
 
Peraturan bupati-no.-47-ttg-izin-usaha-pengambilan-dan-pengolahan-mineral-buk...
Peraturan bupati-no.-47-ttg-izin-usaha-pengambilan-dan-pengolahan-mineral-buk...Peraturan bupati-no.-47-ttg-izin-usaha-pengambilan-dan-pengolahan-mineral-buk...
Peraturan bupati-no.-47-ttg-izin-usaha-pengambilan-dan-pengolahan-mineral-buk...ppbkab
 
Salinan PP Nomor 12 Tahun 2023
Salinan PP Nomor 12 Tahun 2023Salinan PP Nomor 12 Tahun 2023
Salinan PP Nomor 12 Tahun 2023CIkumparan
 
Peraturan Menteri PU No.18 tahun 2007
Peraturan Menteri PU No.18 tahun 2007Peraturan Menteri PU No.18 tahun 2007
Peraturan Menteri PU No.18 tahun 2007Denny Helard
 

Similar to 2012 Perda penataan pkl (20)

Pergub DKI 10/2015
Pergub DKI 10/2015Pergub DKI 10/2015
Pergub DKI 10/2015
 
Perda no-5-tahun-2011-ttg-retribusi-perizinan-tertentu.docxprobolinggo
Perda no-5-tahun-2011-ttg-retribusi-perizinan-tertentu.docxprobolinggo Perda no-5-tahun-2011-ttg-retribusi-perizinan-tertentu.docxprobolinggo
Perda no-5-tahun-2011-ttg-retribusi-perizinan-tertentu.docxprobolinggo
 
Perda nomor 8 tahun 2015
Perda nomor 8 tahun 2015Perda nomor 8 tahun 2015
Perda nomor 8 tahun 2015
 
Peraturan bupati-no.-27-ttg-izin-gangguan-ho
Peraturan bupati-no.-27-ttg-izin-gangguan-hoPeraturan bupati-no.-27-ttg-izin-gangguan-ho
Peraturan bupati-no.-27-ttg-izin-gangguan-ho
 
Permen no.41 th_2012
Permen no.41 th_2012Permen no.41 th_2012
Permen no.41 th_2012
 
Perda No 10 Tahun2013 Tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahan
Perda No 10 Tahun2013 Tentang Tanggung Jawab Sosial PerusahanPerda No 10 Tahun2013 Tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahan
Perda No 10 Tahun2013 Tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahan
 
2012 Perda pengelolaan sampah
2012 Perda pengelolaan sampah2012 Perda pengelolaan sampah
2012 Perda pengelolaan sampah
 
No. 8 ttg jalan daerah
No. 8 ttg jalan daerahNo. 8 ttg jalan daerah
No. 8 ttg jalan daerah
 
Peraturan daerah kota surabaya nomor 5 tahun 2008
Peraturan daerah kota surabaya nomor 5 tahun 2008Peraturan daerah kota surabaya nomor 5 tahun 2008
Peraturan daerah kota surabaya nomor 5 tahun 2008
 
P_DIY_5_2016 - MODA TRANSPORTASI BECAK DAN ANDONG.pptx
P_DIY_5_2016 - MODA TRANSPORTASI BECAK DAN ANDONG.pptxP_DIY_5_2016 - MODA TRANSPORTASI BECAK DAN ANDONG.pptx
P_DIY_5_2016 - MODA TRANSPORTASI BECAK DAN ANDONG.pptx
 
Peraturan bupati-no.-36-ttg.-izin-pemakaian-kekayaan-daerah
Peraturan bupati-no.-36-ttg.-izin-pemakaian-kekayaan-daerahPeraturan bupati-no.-36-ttg.-izin-pemakaian-kekayaan-daerah
Peraturan bupati-no.-36-ttg.-izin-pemakaian-kekayaan-daerah
 
Rapat koordinasi pergub 33-2012 pada 20 juni 2012 - millenium - slide share
Rapat koordinasi    pergub 33-2012 pada 20 juni 2012 - millenium - slide shareRapat koordinasi    pergub 33-2012 pada 20 juni 2012 - millenium - slide share
Rapat koordinasi pergub 33-2012 pada 20 juni 2012 - millenium - slide share
 
Perpres nomor 98 tahun 2014
Perpres nomor 98 tahun 2014Perpres nomor 98 tahun 2014
Perpres nomor 98 tahun 2014
 
02.Tahun 2004.pdf
02.Tahun 2004.pdf02.Tahun 2004.pdf
02.Tahun 2004.pdf
 
Untitled
UntitledUntitled
Untitled
 
Peraturan Bupati Lumajang Nomor 5 Tahun 2020
Peraturan Bupati Lumajang Nomor 5 Tahun 2020Peraturan Bupati Lumajang Nomor 5 Tahun 2020
Peraturan Bupati Lumajang Nomor 5 Tahun 2020
 
Peraturan bupati-no.-47-ttg-izin-usaha-pengambilan-dan-pengolahan-mineral-buk...
Peraturan bupati-no.-47-ttg-izin-usaha-pengambilan-dan-pengolahan-mineral-buk...Peraturan bupati-no.-47-ttg-izin-usaha-pengambilan-dan-pengolahan-mineral-buk...
Peraturan bupati-no.-47-ttg-izin-usaha-pengambilan-dan-pengolahan-mineral-buk...
 
Salinan PP Nomor 12 Tahun 2023
Salinan PP Nomor 12 Tahun 2023Salinan PP Nomor 12 Tahun 2023
Salinan PP Nomor 12 Tahun 2023
 
Permen 18 2007
Permen 18 2007Permen 18 2007
Permen 18 2007
 
Peraturan Menteri PU No.18 tahun 2007
Peraturan Menteri PU No.18 tahun 2007Peraturan Menteri PU No.18 tahun 2007
Peraturan Menteri PU No.18 tahun 2007
 

More from PA_Klaten

SK Penunjukan Majelis Hakim mei 2015
SK Penunjukan Majelis Hakim mei 2015SK Penunjukan Majelis Hakim mei 2015
SK Penunjukan Majelis Hakim mei 2015PA_Klaten
 
SK panjar Mei 2015
SK panjar Mei 2015SK panjar Mei 2015
SK panjar Mei 2015PA_Klaten
 
Perbup nomor 12 th 2013 ttg pelaksanaan inisiasi menyusui dini
Perbup nomor 12 th 2013 ttg pelaksanaan inisiasi menyusui diniPerbup nomor 12 th 2013 ttg pelaksanaan inisiasi menyusui dini
Perbup nomor 12 th 2013 ttg pelaksanaan inisiasi menyusui diniPA_Klaten
 
Perbup nomor 5 tahun 2013 ttg add
Perbup nomor 5 tahun 2013 ttg addPerbup nomor 5 tahun 2013 ttg add
Perbup nomor 5 tahun 2013 ttg addPA_Klaten
 
Perbup nomor 4 tahun 2013 ttg tamsil
Perbup nomor 4 tahun 2013 ttg tamsilPerbup nomor 4 tahun 2013 ttg tamsil
Perbup nomor 4 tahun 2013 ttg tamsilPA_Klaten
 
Perbup no46 ttg perubahan lampiran perbup no. 59 th 2010 ttg juk 001
Perbup no46 ttg perubahan lampiran perbup no. 59 th 2010 ttg juk 001Perbup no46 ttg perubahan lampiran perbup no. 59 th 2010 ttg juk 001
Perbup no46 ttg perubahan lampiran perbup no. 59 th 2010 ttg juk 001PA_Klaten
 
Perbup no45 tahun 2013 ttg alokasi dan het pupuk bersubsidi
Perbup no45 tahun 2013 ttg alokasi dan het pupuk bersubsidiPerbup no45 tahun 2013 ttg alokasi dan het pupuk bersubsidi
Perbup no45 tahun 2013 ttg alokasi dan het pupuk bersubsidiPA_Klaten
 
Perbup no 42 th 2013 ttg petunjuk pelaks kegiatan di kab klaten
Perbup no 42 th 2013 ttg petunjuk pelaks kegiatan di kab klatenPerbup no 42 th 2013 ttg petunjuk pelaks kegiatan di kab klaten
Perbup no 42 th 2013 ttg petunjuk pelaks kegiatan di kab klatenPA_Klaten
 
Perbub nomor 13 th 2013 ttg perjalanan dinas bupati
Perbub nomor 13 th 2013 ttg perjalanan dinas bupatiPerbub nomor 13 th 2013 ttg perjalanan dinas bupati
Perbub nomor 13 th 2013 ttg perjalanan dinas bupatiPA_Klaten
 
Perbub no 40 tahun 2013
Perbub no 40 tahun 2013Perbub no 40 tahun 2013
Perbub no 40 tahun 2013PA_Klaten
 
Perbub no 38 tahun 2013
Perbub no 38 tahun 2013Perbub no 38 tahun 2013
Perbub no 38 tahun 2013PA_Klaten
 
Perbub no 30 tahun 2013 ttg peny izin gangguan
Perbub no 30 tahun 2013 ttg peny izin gangguanPerbub no 30 tahun 2013 ttg peny izin gangguan
Perbub no 30 tahun 2013 ttg peny izin gangguanPA_Klaten
 
Perbup Nomor 8 Tahun 2014
Perbup Nomor 8 Tahun 2014Perbup Nomor 8 Tahun 2014
Perbup Nomor 8 Tahun 2014PA_Klaten
 
Perbup nomor 6 tahun 2014
Perbup nomor 6 tahun 2014Perbup nomor 6 tahun 2014
Perbup nomor 6 tahun 2014PA_Klaten
 
Perbup nomor 7 tahun 2014
Perbup nomor 7 tahun 2014Perbup nomor 7 tahun 2014
Perbup nomor 7 tahun 2014PA_Klaten
 
2013 Sk panjar biaya perkara
2013 Sk panjar biaya perkara2013 Sk panjar biaya perkara
2013 Sk panjar biaya perkaraPA_Klaten
 
2014 Sk penunjukan majelis
2014 Sk penunjukan majelis2014 Sk penunjukan majelis
2014 Sk penunjukan majelisPA_Klaten
 
2015 Sk tim promosi dan mutasi
2015 Sk tim promosi dan mutasi2015 Sk tim promosi dan mutasi
2015 Sk tim promosi dan mutasiPA_Klaten
 
2015 Sk tim penyusun rencana anggaran
2015 Sk tim penyusun rencana anggaran2015 Sk tim penyusun rencana anggaran
2015 Sk tim penyusun rencana anggaranPA_Klaten
 
2014 Sk tim penyusun laporan tahunan
2014 Sk tim penyusun laporan tahunan2014 Sk tim penyusun laporan tahunan
2014 Sk tim penyusun laporan tahunanPA_Klaten
 

More from PA_Klaten (20)

SK Penunjukan Majelis Hakim mei 2015
SK Penunjukan Majelis Hakim mei 2015SK Penunjukan Majelis Hakim mei 2015
SK Penunjukan Majelis Hakim mei 2015
 
SK panjar Mei 2015
SK panjar Mei 2015SK panjar Mei 2015
SK panjar Mei 2015
 
Perbup nomor 12 th 2013 ttg pelaksanaan inisiasi menyusui dini
Perbup nomor 12 th 2013 ttg pelaksanaan inisiasi menyusui diniPerbup nomor 12 th 2013 ttg pelaksanaan inisiasi menyusui dini
Perbup nomor 12 th 2013 ttg pelaksanaan inisiasi menyusui dini
 
Perbup nomor 5 tahun 2013 ttg add
Perbup nomor 5 tahun 2013 ttg addPerbup nomor 5 tahun 2013 ttg add
Perbup nomor 5 tahun 2013 ttg add
 
Perbup nomor 4 tahun 2013 ttg tamsil
Perbup nomor 4 tahun 2013 ttg tamsilPerbup nomor 4 tahun 2013 ttg tamsil
Perbup nomor 4 tahun 2013 ttg tamsil
 
Perbup no46 ttg perubahan lampiran perbup no. 59 th 2010 ttg juk 001
Perbup no46 ttg perubahan lampiran perbup no. 59 th 2010 ttg juk 001Perbup no46 ttg perubahan lampiran perbup no. 59 th 2010 ttg juk 001
Perbup no46 ttg perubahan lampiran perbup no. 59 th 2010 ttg juk 001
 
Perbup no45 tahun 2013 ttg alokasi dan het pupuk bersubsidi
Perbup no45 tahun 2013 ttg alokasi dan het pupuk bersubsidiPerbup no45 tahun 2013 ttg alokasi dan het pupuk bersubsidi
Perbup no45 tahun 2013 ttg alokasi dan het pupuk bersubsidi
 
Perbup no 42 th 2013 ttg petunjuk pelaks kegiatan di kab klaten
Perbup no 42 th 2013 ttg petunjuk pelaks kegiatan di kab klatenPerbup no 42 th 2013 ttg petunjuk pelaks kegiatan di kab klaten
Perbup no 42 th 2013 ttg petunjuk pelaks kegiatan di kab klaten
 
Perbub nomor 13 th 2013 ttg perjalanan dinas bupati
Perbub nomor 13 th 2013 ttg perjalanan dinas bupatiPerbub nomor 13 th 2013 ttg perjalanan dinas bupati
Perbub nomor 13 th 2013 ttg perjalanan dinas bupati
 
Perbub no 40 tahun 2013
Perbub no 40 tahun 2013Perbub no 40 tahun 2013
Perbub no 40 tahun 2013
 
Perbub no 38 tahun 2013
Perbub no 38 tahun 2013Perbub no 38 tahun 2013
Perbub no 38 tahun 2013
 
Perbub no 30 tahun 2013 ttg peny izin gangguan
Perbub no 30 tahun 2013 ttg peny izin gangguanPerbub no 30 tahun 2013 ttg peny izin gangguan
Perbub no 30 tahun 2013 ttg peny izin gangguan
 
Perbup Nomor 8 Tahun 2014
Perbup Nomor 8 Tahun 2014Perbup Nomor 8 Tahun 2014
Perbup Nomor 8 Tahun 2014
 
Perbup nomor 6 tahun 2014
Perbup nomor 6 tahun 2014Perbup nomor 6 tahun 2014
Perbup nomor 6 tahun 2014
 
Perbup nomor 7 tahun 2014
Perbup nomor 7 tahun 2014Perbup nomor 7 tahun 2014
Perbup nomor 7 tahun 2014
 
2013 Sk panjar biaya perkara
2013 Sk panjar biaya perkara2013 Sk panjar biaya perkara
2013 Sk panjar biaya perkara
 
2014 Sk penunjukan majelis
2014 Sk penunjukan majelis2014 Sk penunjukan majelis
2014 Sk penunjukan majelis
 
2015 Sk tim promosi dan mutasi
2015 Sk tim promosi dan mutasi2015 Sk tim promosi dan mutasi
2015 Sk tim promosi dan mutasi
 
2015 Sk tim penyusun rencana anggaran
2015 Sk tim penyusun rencana anggaran2015 Sk tim penyusun rencana anggaran
2015 Sk tim penyusun rencana anggaran
 
2014 Sk tim penyusun laporan tahunan
2014 Sk tim penyusun laporan tahunan2014 Sk tim penyusun laporan tahunan
2014 Sk tim penyusun laporan tahunan
 

2012 Perda penataan pkl

  • 1. BUPATI KLATEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENATAAN, PENGATURAN DAN PEMBERDAYAAN PEDAGANG KAKI LIMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, Menimbang : a. bahwa pedagang kaki lima adalah satu segi kehidupan masyarakat terutama bagi golongan ekonomi lemah, maka perlu melakukan penataan, pengaturan dan pembinaan demi kemajuan usahanya dan diharapkan mampu menunjang perekonomian masyarakat serta mewujudkan lingkungan Kabupaten yang bersih, sehat, rapi dan indah ; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Penataan, Pengaturan dan Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima; Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah; 3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209) ; 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
  • 2. Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 6. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 132, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4444) ; 7. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5025) ; 8. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059) ; 9. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234 ); 10.Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 36, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3258) ; 11.Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Lembaran Negara
  • 3. Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3838); 12.Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 13.Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan , Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan ; 14.Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Klaten Nomor 10 Tahun 1987 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Klaten (Lembaran Daerah Kabupaten Klaten Tahun 1987 Nomor 10 Seri D Nomor 5); 15.Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 2 Tahun 2008 tentang Penetapan Kewenangan Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Klaten (Lembaran Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2008 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Klaten Nomor 11); Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KLATEN Dan BUPATI KLATEN MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENATAAN, PENGATURAN DAN PEMBERDAYAAN PEDAGANG KAKI LIMA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Klaten. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati beserta perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah.
  • 4. 3. Bupati adalah Bupati Klaten. 4. Pedagang Kaki Lima yang selanjutnya disingkat PKL atau dengan sebutan lain Pedagang Kreatif Lapangan adalah perorangan yang melakukan penjualan barang dan/atau jasa dengan menggunakan bagian jalan, trotoar dan tempat untuk kepentingan umum yang keberadaannya tidak boleh mengganggu fungsi publik, keindahan, keamanan dan ketertiban umum. 5. PKL Menetap adalah PKL yang melakukan usaha tanpa jangka waktu dan menetap di lokasi tertentu. 6. PKL Tidak Menetap adalah PKL yang melakukan usaha dibatasi oleh waktu tertentu dan menetap di lokasi tertentu dan/atau PKL yang melakukan usaha secara berpindah pindah dengan menempati bangunan atau sarana usaha yang dapat dibongkar/mudah dipindah. 7. PKL Musiman adalah PKL yang melakukan usaha untuk kegiatan tertentu dan dalam waktu tertentu. 8. Jalan Umum adalah setiap jalan dalam bentuk apapun yang terbuka untuk lalu lintas umum. 9. Tempat usaha PKL adalah tempat umum yaitu tepi jalan umum, trotoar dan lapangan serta tempat lain diatas tanah Negara yang ditetapkan oleh Bupati. 10. Tempat Umum adalah tempat yang meliputi taman kota, lapangan, alun- alun dan fasilitas umum lainnya yang dikuasai/dimiliki oleh Pemerintah Daerah. 11. Fasilitas umum adalah lahan, bangunan dan peralatan atau perlengkapan yang disediakan oleh Pemerintah Daerah untuk dipergunakan oleh masyarakat secara luas. 12. Trotoar adalah bentuk bangunan yang khusus diperuntukkan bagi orang yang berjalan kaki. 13. Saluran Umum adalah saluran yang berfungsi sebagai saluran tertutup atau terbuka yang berfungsi mengalirkan air dari hulu ke hilir secara terus menerus yang bukan sebagai saluran pematusan persil. 14. Izin adalah izin untuk memakai lokasi bagi pedagang kaki lima yang telah ditetapkan oleh Bupati.
  • 5. BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 (1) Penataan, pengaturan dan pemberdayaan PKL dimaksudkan untuk: a. Memberikan dasar hukum dalam penataan, pengaturan dan pemberdayaan PKL; b. Meningkatkan kesejahteraan PKL; dan c. Meningkatkan peran PKL dalam pertumbuhan perekonomin Daerah. (2) Penataan, pengaturan dan pemberdayaan PKL bertujuan untuk: a. Terciptanya kepastian hukum bagi PKL untuk melakukan usaha; b. Tercapainya kesejahteraan PKL; dan c. Terwujudnya peran PKL dalam mendukung pertumbuhan perekonomian Daerah. BAB III PENGELOMPOKAN PKL Pasal 3 PKL dalam melakukan usahanya dikelompokkan sebagai berikut: a. PKL menetap; b. PKL tidak menetap; dan c. PKL Musiman. BAB IV KETENTUAN KEGIATAN USAHA PKL Pasal 4 (1) Untuk menjaga ketertiban, keindahan, keamanan, ketentraman dan kebersihan di Daerah, dilarang menggunakan tempat umum, jalan umum, trotoar, kawasan tertib lalu lintas dan di atas saluran umum sebagai tempat kegiatan usaha PKL, kecuali lokasi yang ditetapkan dan diizinkan oleh Bupati atau Pejabat yang ditunjuk. (2) PKL yang menempati lokasi yang ditetapkan oleh Bupati atau pejabat yang ditunjuk sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib membentuk Paguyuban PKL. (3) Bupati dalam menetapkan tempat-tempat umum, jalan-jalan umum, trotoar, kawasan tertib lalu lintas dan saluran umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus mempertimbangkan kepentingan sosial, ekonomi, ketertiban, kebersihan dan keindahan lingkungan sekitarnya serta memperhatikan keadaan pasar maupun jenis barang yang diperdagangkan.
  • 6. Pasal 5 (1) Setiap PKL yang dapat menggunakan tempat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) harus bertanggung jawab terhadap ketertiban, keamanan, kebersihan dan keindahan serta menjaga kesehatan lingkungan di sekitar tempat kegiatan usahanya. (2) Ketentuan persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) lebih lanjut diatur dengan Peraturan Bupati. BAB V IZIN PENGGUNAAN LOKASI Pasal 6 (1) Setiap PKL yang akan menggunakan tempat kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) harus mendapatkan Izin Penggunaan Lokasi dari Bupati. (2) Izin Penggunaan Lokasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan memperhatikan: a. tidak mengganggu sirkulasi pejalan kaki; b. tidak bertentangan dengan peraturan lalu lintas; c. tidak bertentangan dengan peraturan perparkiran; dan d. tidak menempati dan mengganggu kepentingan publik, keamanan, keindahan dan ketertiban umum. (3) Izin Penggunaan Lokasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tidak boleh dipindahtangankan kepada siapapun tanpa persetujuan Bupati atau Pejabat yang ditunjuk. (4) Izin Penggunaan Lokasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), yang telah diberikan dapat dicabut, apabila : a. Pemegang izin meninggal dunia atau pemegang izin sudah tidak melakukan usaha sebagai PKL; b. Tempat atau fasilitas umum tersebut tidak lagi dinyatakan sebagai tempat bagi kegiatan PKL; atau c. Pemegang izin melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan. (5) Terhadap pencabutan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (4) tidak diberikan ganti rugi dalam bentuk apapun. (6) Khusus PKL tidak menetap dan PKL musiman akan diberikan izin, sesuai dengan jenis usahanya oleh pejabat yang ditunjuk.
  • 7. (7) Prosedur dan mekanisme pemberian izin penggunaan lokasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (6) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. Pasal 7 (1) Setiap PKL yang menggunakan lokasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1), dikenakan retribusi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Waktu kegiatan usaha PKL ditentukan dan ditetapkan lebih lanjut dengan Keputusan Bupati. BAB VI HAK, KEWAJIBAN DAN LARANGAN Pasal 8 (1) Dalam menjalankan kegiatan usaha, PKL berhak : a. Mendapatkan pelayanan pendaftaran penggunaan lokasi PKL; b. Mendapatkan informasi terkait dengan kebijakan PKL; c. Mendapatkan pemberdayaan usaha; (2) Dalam melakukan kegiatan usaha PKL mempunyai kewajiban: a. Memiliki Izin Penggunaan Lokasi; b. Menjadi anggota paguyuban PKL yang dibuktikan dengan Kartu Tanda Anggota yang dikeluarkan oleh pengurus paguyuban yang disahkan oleh Pejabat yang ditunjuk; c. Memelihara dan mengelola kebersihan, keamanan, keindahan, ketertiban dan kesehatan lingkungan; d. Mencegah timbulnya bahaya kebakaran; e. Menempati lokasi yang telah ditetapkan oleh Bupati; f. Membayar retribusi; g. Membawa pulang peralatan usaha dan barang dagangannya apabila batas waktu usaha yang telah ditetapkan berakhir; h. Melaksanakan kewajiban lain sesuai ketentuan yang berlaku. (3) Dalam melakukan kegiatan usaha PKL dilarang: a. Mendirikan bangunan permanen maupun semi permanen di lokasi yang telah ditetapkan oleh Bupati; b. Memindahtangankan Izin Pemakaian Lokasi; c. Menggunakan peralatan usaha selain yang telah ditetapkan; d. Menggunakan fasilitas usaha selain yang telah ditentukan;
  • 8. e. Membuang limbah di luar tempat yang telah disediakan; dan f. Mengotori serta merusak lingkungan. BAB VII PEMBERDAYAAN PKL Pasal 9 (1) Untuk kepentingan pemberdayaan PKL, Bupati memberikan pembinaan melalui unit teknis yang membidangi berupa bimbingan, pengaturan dan penyuluhan. (2) Tata cara pemberdayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Bupati. BAB VIII SANKSI Pasal 10 (1) Dalam menjalankan kegiatan usaha, PKL yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3) dan/atau menempati usaha di luar lokasi yang ditetapkan, diberikan peringatan 3 (tiga) kali berturut- turut. (2) Terhadap PKL yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam waktu 3 x 24 jam Bupati atau pejabat yang ditunjuk berhak melakukan penertiban dan pengamanan terhadap barang dagangannya. (3) Dalam hal barang dagangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yang karena sifatnya cepat berubah, rusak, busuk dan atau mengganggu lingkungan dan kesehatan, Bupati atau pejabat yang ditunjuk berhak mengambil dan memusnahkannya. BAB IX KETENTUAN PIDANA Pasal 11 (1) Barang siapa melanggar ketentuan dalam Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 6 ayat(1) diancam dengan pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau denda paling banyak Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah). (2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pelanggaran.
  • 9. BAB X KETENTUAN PENYIDIKAN Pasal 12 (1) Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan Pemerintah Daerah diberi wewenang khusus sebagai Penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana yang ditentukan dalam Peraturan Daerah ini; (2) Wewenang Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah : a. menerima, mencari, mengumpulkan dan meneliti keterangan atau laporan berkenaan dengan tindak pidana agar keterangan atau laporan tersebut menjadi lengkap dan jelas ; b. meneliti, mencari dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi atau badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak pidana tersebut ; c. meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi atau badan sehubungan dengan tindak pidana; d. memeriksa buku-buku, catatan-catatan dan dokumen-dokumen lain berkenaan dengan tindak pidana; e. melakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahan bukti pembukuan, pencatatan dan dokumen-dokumen lain serta melakukan penyitaan terhadap bahan bukti tersebut ; f. meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana; g. menyuruh berhenti dan atau melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang atau dokumen yang dibawa sebagaimana dimaksud pada huruf e ; h. memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana; i. memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi ; j. menghentikan penyidikan ; k. melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana menurut hukum yang dapat dipertanggungjawabkan. (3) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memberitahukan dimulainya penyidikan dan menyampaikan hasil penyidikannya kepada Penuntut Umum, sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang- undangan.
  • 10. BAB XI KETENTUAN PENUTUP Pasal 13 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Klaten. Ditetapkan di Klaten pada tanggal 27 Agustus 2012 BUPATI KLATEN, SUNARNA Diundangkan di Klaten pada tanggal 27 Agustus 2012 Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KLATEN, SARTIYASTO LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KLATEN TAHUN 2012 NOMOR 12
  • 11. PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENATAAN, PENGATURAN DAN PEMBERDAYAAN PEDAGANG KAKI LIMA I. UMUM Pedagang kaki lima merupakan suatu kegiatan bidang usaha khususnya bagi golongan ekonomi lemah yang perlu mendapatkan pembinaan untuk pertumbuhan dan perkembangan serta perlu juga diadakan penertiban dalam rangka mewujudkan lingkungan kabupaten yang bersih, sehat, rapi dan indah. Selama ini untuk pedagang kaki lima tersebut belum ada pengaturannya secara tegas dan terperinci, karena itu dalam Peraturan Daerah ini diatur penyelenggaraan kegiatan usaha dimaksud. Dengan diadakannya pengaturan pedagang kaki lima ini tidak berarti Pemerintah Kabupaten akan membiarkan pedagang kaki lima untuk terus tumbuh semakin besar dengan mendirikan tempat-tempat usaha yang permanen di tempat tersebut, tetapi apabila pedagang kaki lima tersebut telah tumbuh dan berkembang menjadi besar, dalam jangka waktu tertentu diharapkan akan dapat pindah ke pasar-pasar atau toko-toko, sesuai dengan jenis barang dagangannya. Maka untuk pengaturan pelaksanaannya agar mempunyai landasan hukum perlu ditetapkan dengan Peraturan Daerah. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Cukup jelas. Pasal 2 Cukup jelas. Pasal 3 Cukup jelas. Pasal 4 Cukup jelas. Pasal 5 Cukup jelas. Pasal 6 Cukup jelas.
  • 12. Pasal 7 Cukup jelas. Pasal 8 Cukup jelas. Pasal 9 Cukup jelas. Pasal 10 Cukup jelas. Pasal 11 Cukup jelas. Pasal 12 Cukup jelas. Pasal 13 Cukup jelas. TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 84