1. Pengolahan Teh
Oolong
Kelompok 6:
1. Renaldi Berliando Situmorang
2. Firman Johan Sitorus
3. Erikson P Siagian
4. Geraldo Hutagalung
5. Hafizul Pahmi
6. Satya Sevtiand Raja Orika
2. The Oolong
Teh Oolong merupakan teh tradisional China yang
mengalami proses oksidasi atau fermentasi sebagian. Karena
hanya setengah yang difermentasi, bagian pinggir daunnya
berwarna kemerahan sedangkang bagian tengah daunnya
berwarna hijau. Rasa seduhan teh Oolong lebih mirip dengan
teh hijau, namun warna dan aromanya kurang kuat.
Pada proses pengolahan, teh oolong pertama-tama
dilakukan dengan melayukan daun dibawah sinar matahari
selama kurang lebih 1 hari, kemudian daun dilakukan
proses penggulungan agar terjadi proses fermentasi
enzimatis. Setelah daun terpapar udara, warna daun akan
berubah menjadi lebih gelap dan proses fermentasi telah
terjadi. Daun teh yang telah berwarna gelap tadi lalu segera
dipanaskan untuk menghentikan proses fermentasinya dan
dikeringkan.
3. Teknik dan proses pembuatan teh oolong dikembangkan
melalui sejarah yang panjang dan keahlian yang teruji
sehingga dapat menghasilkan aroma terbaik dan cita rasa
terkaya dari daun teh. Terdapat 6 proses penting, mulai dari
pemetikan daun teh segar berkualitas tinggi pada pagi hari
yang cerah, diikuti proses fermentasi yang cermat, hingga
pemanggangan dan pengeringan akhir. Rangkaian proses
tersebut sangat penting untuk menghasilkan cita rasa teh
oolong yang begitu kaya dan lembut.
4. Manfaat Teh Oolong
1. Membantu Menjaga Berat Badan
2. Membantu Membuang Radikal Bebas Berbahaya
3. Menjaga Kesehatan Kulit
4. Menjaga Kekuatan Tulang
5. Membantu Mengendalikan Kadar Gula Darah
6. Mencegah Kanker
7. Membantu Mengatasi Stress
8. Membantu Membuat Anda Tetap Terjaga
5. Prose Pengolahan Teh Oolong
1. Pelayuan dengan panas matahari
Daun teh oolong hampir selalu dipetik saat pagi hari yang
cerah. Daun yang telah dipetik dilayukan dengan panas
matahari pada hari yang sama untuk mengaktifkan enzim-
enzim yang berguna dalam proses fermentasi selanjutnya.
2. Pelayuan di dalam ruangan
Daun teh dipindahkan ke keranjang bambu dan digoyang-
goyangkan agar daun teh menjadi layu untuk membantu
proses fermentasi. Proses ini bertujuan untuk menfermentasi
tepi daun teh.
3. Dikeringkan dengan oven
Daun teh yang telah terfermentasi, kemudian dikeringkan
dengan udara panas dalam oven. Panas akan menghentikan
aktivitas enzim daun secara bertahap pada saat proses semi-
fermentasi.
6. 4. Menggulung daun teh.
Proses menggulung daun teh dengan cara mengulir dan
menekannya adalah upaya khusus untuk membentuk cita rasa dan
aroma teh oolong
5. Menggulung daun teh dengan kain hingga membentuk bola
Di beberapa area, daun teh dibungkus dengan kain dan kemudian
diulir dan ditekan hingga berbentuk bola, untuk menghasilkan cita
rasa yang lebih kaya dan lebih lembut, dan aroma yang istimewa
and impresif.
6. Pengeringan dan pemanggangan terakhir
Setelah proses pengeringan secara perlahan, produk akhir pun telah
jadi.
7. Standar Prose Pengolahan Teh Oolong
1. Penyiapan bahan baku
Teh oolong berasal dari pucuk burung (doormant) dengan 2 atau 3 daun muda
2. Pelayuan
Teh oolong pucuk dibeberkan tipis diatas tampah selama 10-30 menit di atas sinar matahari,
kemudian pucuk dibawa keruangan untuk di dinginkan selama 30-60 menit . Proses pelayuan
ini dilakukan lebih dari satukali untuk menurunkan kadar air hingga 10-20%.
3. Pememaran
Pada tahapan ini daun-daun teh dimasukkan kedalam keranjang atau kain yang ditutup rapat.
Pememaran dilakukan dalam ruangan dengan suhu 20-25ºC dan kelembapan 75-85%. Pucuk
kemudian dibeberkan kembali ketampah. Pememaran dan pembeberan diulang 5-10 kali
selama7-10 jam. Selama pememaran ini, oksidasi enzimatis terjadi secara optimal apabila
tepi daun menjadi merah, bagian daun yang berwarna hijau di kelilingi warna merah, dan
menimbulkan aroma harum.
4. Pengeringan
Teh dipanaskan pada suhu 160-250ºC selama 3-10 menit, untuk menginaktivkan enzim.
Daun kemudian digulung untuk mendapatkan bentuk keriting pada pucuk. Selanjutnya
dilakukan proses pengeringan hingga kadarair 3-5%