Baptisan air merupakan perintah Tuhan Yesus yang harus dilakukan sebagai tanda pertobatan dan kesatuan dengan Kristus. Esensi baptisan adalah iman kepada Kristus, bukan metode atau cara yang dilakukan. Yang penting adalah terjadinya perubahan hidup setelah dibaptis.
2. BAPTISAN AIR
I. ARTI KATA :
Baptisan Bahasa Yunani “ Baptiso, Bapto
Melucuti seluruhnya dengan cairan ( To cover
wholly with water )
Mencelupkan sesuatu ke dalam cairan,
kemudian mengeluarkannya kembali ( Fully
wet ) dibanjiri, dicelupkan, dibenamkan.
3. II. Mengapa Baptisan Air
1. Adalah Perintah :
Matius 28 : 19,20
“ Suatu perintah adalah sesuatu yang
dilakukan oleh yang menerima perintah
tanpa ada penundaan ”
4. 2. Tuhan Yesus memberikan teladan
Matius 3 : 13,15
“ 13. Maka datanglah Yesus dari Galelia ke Yordan kepada
Yohanis pembaptis untuk dibaptis olehnya,
15. Lalu Yesus menjawab, katanya kepadanya: “ Biarlah hal itu
terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita Menggenapkan
seluruh kehendak ALLAH
Kata menggenapkan kehendak ALLAH dalam ayat ini artinya
tuntutan hokum taurat.
Kalau Tuhan Yesus saja mau untuk menggenapkan kehendak
ALLAH apalagi kita.
5. 3. Sebagai Tanda Pertobatan
Baptisan Air merupakan tanda atau atau
tindak lanjut dari pertobatan seseorang.
Jadi seseorang harus bertobat dahulu baru
dibaptis ( Matius 3 : 11a. ) .
Baptisan air tidak menyelamatkan, hanya
Iman kepada Kristus yang menyelamatkan.
Namun apabila jika seseorang mengaku
sudah percaya tetapi tidak memberi diri
dibaptis maka hal tersebut bias menjadi
tanda Tanya bagi orang lain karena
belum ada tindak lanjut dari
pertobatannya yaitu baptisan air.
6. Markus 16 : 16
Ayat ini seringkali dipakai untuk membenarkan tafsiran yang mengatakan
bahwa baptisan air menyelamatkan karena dikatakan siapa yang percaya
dan dibaptis akan diselamatkan . Kalau kita cermati kelanjutan ayat ini
dikatakan tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.
Kalau benar maksud ayat ini menyelamatkan, maka seharusnya lanjutan
ayatnya adalah tetapi siapa yang tidak percaya dan dibaptis akan dihukum.
Jadi sebenarnya yang dimaksud ayat ini adalah percaya dan dibaptis
adalah kelanjutan dari percaya, tetapi Dasar dari keselamatan adalah
percaya.
7. Ayat – ayat lain tentang Baptisan air adalah
sebagai tanda pertobatan
1. Kisah Para Rasul 2 : 38
2. Kisar Para Rasul 2 : 41
3. Kisar Rasul 8 : 12
8. 4. Tanda kesatuan bersama Kristus di dalam
kebangkitan - Nya
Dengan kata lain baptisan adalah
Proklamasi yang kelihatan atas apa
yang tidak kelihatan ( mati dan
bangkit bersama Kristus ) dan masuk
dalam suatu kehidupan yang baru.
Baptisan air adalah suatu deklarasi
public yang menyatakan status peralihan
seseorang yang mati terhadap hidup
yang lama dan hidup yang baru di
dalam Kristus.
9. Roma 6 : 3 – 5
Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang
telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam
kematianNya. Dengan demikian kita telah
dikuburkan bersama – sama dengan Dia oleh
baptisan dalam kematiannya, supaya sama seperti
Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati
kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup
dalam hidup yang baru.
10. ESENSI
vs
CARA BAPTIS
Esensi baptisan.
PERTAMA :
Baptisan disebut baptisan “ orang percaya ”artinya
orang yang berhak, dibaptis adalah orang yang
bertobat dan percaya. Kalau belum percaya, maka
apapun bentuk baptisannya tidak ada manfaat sama
sekali.
Jikalau orang sudah bertobat dan percaya maka
metode baptisan bukanlah yang esensi , sejauh orang
tersebut dengan yakin bahwa dia percaya dengan
baptisan yang dianut.
11. C a r a B a p t I s
1. Matius 3 : 16 “ sesudah dibaptis, Yesus keluar
dari air
2. Kisah Para Rasul 8 : 38 – 39
12. Esensi Kedua :
metraikan / dibaptis di dalam nama Bapa,
nak, dan Roh Kudus.
merupakan Meterai yng mensahkan suatu
ptisan. TRITUNGGAL bersatu dalam baptisan
ang percaya dengan memakai nama tersebut
arat stempel Ilahi yang berkekuatan hukum
ap yang tidak bisa diganggu gugat oleh
anusia manapun karena itu adalah meterai Ilahi
ri TRITUNGGAL ALLAH.
13. Esensi 3 : Perubahan hidup setelah
dibaptis.
Kita mau memakai cara baptisan yang
bagaimanapun, yang paling esensi adalah
orang yang dibaptis tersebut dapat
menunjukan buah – buah roh sesuai
dengan pertobatannya. Baptisan orang
yang sungguh – sungguh telah mati,
jangan yang mati suri lalu dibaptis atau
yang pura – pura mati lalu di baptis.
14. Diskusikan :
1. Mengapa kita harus di baptis ?
2. Apakah yang kita nyatakan di depan umum melalui
baptisan air ?
3. Apa yang dimaksud dengan hidup dalam hidup yang
baru secara praktis.