SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
PERKERASAN
BETON SEMEN
Teknologi Bahan 2
Daniel Efriand Hutabarat (2201321033)
Jaskia Amalia (2201321013)
Nisa Alfiyani (2201321001)
PERTIMBANGAN DALAM MENENTUKAN JENIS
PERKERASAN KAKU UNTUK JALAN BARU
Tingkat kekakuan cukup tinggi dibandingkan dengan
perkerasan aspal, yaitu 10 kali lipat.
(Ebeton semen = 40.000 MPa; Ebeton aspal = 4.000 MPa).
1.
2.
3.
Pelat beton dengan flexural strength 45 kg/cm2
(kira-kira ekivalen dengan beton mutu K-400)
setebal 25 cm dapat menampung sekitar 8 juta
ESAL (cukup tinggi).
Tebal keseluruhan perkerasan jauh lebih tipis dari tebal
keseluruhan perkerasan fleksibel/aspal (≤ 50 %).
KEUNTUNGAN - KEUNTUNGAN
1. 2. 3.
4. 5.
Life-cycle-cost lebih
murah dari pada
perkerasan aspal.
Tidak terlalu peka
terhadap kelalaian
pemeliharaan.
Tidak terlalu peka terhadap
kelalaian pemanfaatan
(overloading).
Semen adalah material
produksi dalam negeri
sehingga tidak tergantung
dari import.
Keseluruhan tebal perkerasan
jauh lebih kecil dari pada
perkerasan aspal sehingga dari
segi lingkungan / environment
lebih menguntungkan.
KERUGIAN - KERUGIAN
Permukaan perkerasan beton semen mempunyai riding comfort yang
lebih jelek dari pada perkerasan aspal, yang akan sangat terasa
melelahkan untuk perjalanan jauh.
1.
2.
Perbaikan permukaan yang sudah halus (polished) hanya bisa dilakukan
dengan grinding machine atau pelapisan ulang dengan campuran aspal,
yang kedua-duanya memerlukan biaya yang cukup mahal.
3.
Ketidaksempurnaan hasil pekerjaan akibat kurang telitinya pelaksanaan
pekerjaan di lapangan tidak mudah diperbaiki.
JENIS PERKERASAN BETON SEMEN
A. Perkerasan beton semen
tanpa tulangan dengan
sambungan (Jointed plain
concrete pavement).
B. Perkerasan beton semen
bertulang dengan sambungan
(Jointed reinforced concrete
pavement).
C. Perkerasan beton semen tanpa
tulangan (Continuosly reinforced concrete
pavement).
D. Perkerasan beton semen prategang
(Prestressed concrete pavement).
E. Perkerasan beton semen bertulang fiber
( Fiber reinforced concrete pavement ).
PERKERASAN KOMPOSIT
Dalam literatur yang ada, konstruksi seperti itu, tebalnya dihitung sebagai
berikut :
1. Tentukan terlebih dahulu tebal pelat beton yang
dibutuhkan dengan menganggap perkerasan seluruhnya
terdiri dari beton semen.
2. Tebal pelat beton dikurangi sebesar 10 mm untuk
setiap 25 mm tebal aspal beton.
3. Ketentuan tebal minimum pelat beton adalah 150
mm, dan untuk mencegah retak refleksi (akibat celah
sambungan dan retak pada pelat beton) disarankan
tebal minimum aspal beton 100 mm (4 inches).
KEKUATAN
BETON SEMEN
Ada 2 parameter yang cukup populer, yaitu :
1. Compressive Strength (K), yaitu kuat tekan silinder beton 15 x 30 cm.
2. Flexural Strength (fx), yaitu kekuatan menahan momen lentur.
Hubungan antara K dengan fx adalah hubungan koridor, bukan linier.
K (kg/cm2) 120–175 155-230 225-335 280–400
fx (kg/cm2) 25 30 40 45
Disarankan digunakan beton semen mutu
tinggi,(fx = 40 – 45 kg/cm2), karena :
- Harus tahan terhadap aus
- Harus tahan terhadap pelapukan/ageing
- Tidak boleh sering mengalami pemeliharaan.
Untuk perkerasan beton semen dipersyaratkan:
• Nilai Slump = 2,5 – 5,0 cm, tergantung jenis peralatan penghampar
(concrete paver / finisher) yang digunakan.
• Slip form paver : digunakan beton dengan Slump = 2,0 – 2,5 cm
(acuan bergerak)
• Fixed form finisher : digunakan beton dengan Slump = 4,0 – 5,0 cm
(acuan tetap)
SLUMP BETON
Terdapat 2 jenis tulangan dalam konstruksi perkerasan beton semen:
- Tulangan Pelat Beton, untuk “memperkuat” pelat beton tersebut.
- Tulangan Sambungan, untuk menyambung kembali bagian-bagian
pelat beton yang terputus karena retak.
TULANGAN
1. TULANGAN PELAT BETON
• Berbentuk lembaran anyaman (dibuat fabricated).
• Penempatan pada ¼ tebal pelat di sebelah atas.
• Berfungsi memegang retak agar tidak terbuka. Jadi bukan menahan
momen atau gaya lintang sehingga tidak mengurangi tebal pelat.
• Dengan adanya tulangan pelat beton, maka jarak sambungan bisa lebih
jauh (2 – 3 kali lipat) sehingga lebih nyaman, dan pemeliharaan lebih
murah.
TULANGAN
2. - TULANGAN SAMBUNGAN MELINTANG
• Berfungsi sebagai sliding devices dan load transfer devices.
• Berbentuk polos, berukuran “besar”, bekas potongan harus rapi.
• Pada satu sisi lekat dengan pelat beton, pada sisi lainnya tidak lekat / licin.
• Penempatan di tengah-tengah tebal pelat dan sejajar sumbu jalan.
- TULANGAN SAMBUNGAN MEMANJANG (Tie Bar / Batang Pengikat)
• Berfungsi sebagai rotation devices, tidak sebagai sliding devices.
• Berbentuk “ulir” / deformed, berukuran “kecil”.
• Lekat (bonding) di kedua sisi pelat beton.
• Penempatan di tengah-tengah tebal pelat dan tegak lurus sumbu jalan.
OVERLAY AC DI ATAS PERKERASAN
BETON SEMEN
Fungsi:
- Non-struktural, memperbaiki
permukaan beton semen yang sudah
aus.
- Struktural, menambah kekuatan
perkerasan beton semen yang sudah
ada, atau perkerasan komposit.
 Overlay non-struktural
• Pergunakan overlay tipis (1 – 2 cm).
• Kelekatan aspal harus tinggi,
• Ada resiko retak (reflection crack).
 Overlay perkerasan lama (pengalaman di
luar negeri)
Biasanya keputusan overlay AC diambil setelah
mempertimbangkan beberapa opsi perbaikan
perkerasan beton semen, sbb:
- Full depth repair di bagian perkerasan yang
retak,
- Partial depth repairs at joints,
- Diamond grinding untuk memperbaiki
kekasaran permukaan,
- Stabilization of slabs by filling subgrade voids,
- Concrete overlay.
Apabila kerusakan sangat eksesif, maka satu-
satunya opsi selain AC overlay adalah
rekonstruksi (removal).
Persyaratan utama permukaan yang akan di-overlay AC yaitu :
1. Rata
2. Padat
3. seragam (uniform).
Tack Coating diperlukan untuk permukaan yang akan di-overlay.
Penyiapan permukaan beton yang akan di-overlay AC meliputi:
1. Cracking and Seating
2. Breaking and Seating
3. Rubblizing
4. Undersealing
5. Sawcut and Seal
TERIMA KASIH
Apakah ada pertanyaan?

More Related Content

Similar to PPT Beton Semen_Tekban 2.pptx

SOSIALISASI INFRASTRUKTUR JALAN DI DUSUN NIPIS KABUPATEN MAGELANG
SOSIALISASI INFRASTRUKTUR JALAN DI DUSUN NIPIS KABUPATEN MAGELANGSOSIALISASI INFRASTRUKTUR JALAN DI DUSUN NIPIS KABUPATEN MAGELANG
SOSIALISASI INFRASTRUKTUR JALAN DI DUSUN NIPIS KABUPATEN MAGELANGintan mustika
 
Bab vii-bantalan-rel
Bab vii-bantalan-relBab vii-bantalan-rel
Bab vii-bantalan-relDani Hamdani
 
Batu bata dan batako
Batu bata dan batakoBatu bata dan batako
Batu bata dan batakoFaiz Mubny
 
Materi perkerasan Jalan
Materi perkerasan Jalan Materi perkerasan Jalan
Materi perkerasan Jalan hycal farist
 
Cerucukjkr
CerucukjkrCerucukjkr
Cerucukjkrceonaimi
 
Kbb_UII_Arsi 14_ a bata_kiki cs_okky
Kbb_UII_Arsi 14_ a bata_kiki cs_okkyKbb_UII_Arsi 14_ a bata_kiki cs_okky
Kbb_UII_Arsi 14_ a bata_kiki cs_okkyKiki Zakiyah
 
Desain Perkerasan Kaku dan Lentur (Teknik SIPIL - UNS Surakarta) Angkatan 2012
Desain Perkerasan Kaku dan Lentur (Teknik SIPIL - UNS Surakarta) Angkatan 2012Desain Perkerasan Kaku dan Lentur (Teknik SIPIL - UNS Surakarta) Angkatan 2012
Desain Perkerasan Kaku dan Lentur (Teknik SIPIL - UNS Surakarta) Angkatan 2012Agus Oen
 
The basic bbuilding block
The basic bbuilding blockThe basic bbuilding block
The basic bbuilding blockcristian ekha
 
372968160-konkrit-bancuhan.ppt
372968160-konkrit-bancuhan.ppt372968160-konkrit-bancuhan.ppt
372968160-konkrit-bancuhan.pptSyamsul7511
 
176571108 metode-pekerjaan-jalan-beton
176571108 metode-pekerjaan-jalan-beton176571108 metode-pekerjaan-jalan-beton
176571108 metode-pekerjaan-jalan-betonOlfa Finatry
 
RIGIS PAVEMENT Gupita Diah Kusuma
RIGIS PAVEMENT Gupita Diah KusumaRIGIS PAVEMENT Gupita Diah Kusuma
RIGIS PAVEMENT Gupita Diah Kusumaafifsalim12
 
4 pekerjaan dinding xtgb
4 pekerjaan dinding xtgb4 pekerjaan dinding xtgb
4 pekerjaan dinding xtgbAris SalTig
 
Perbandingan antara perkerasan lentur dan kaku
Perbandingan antara perkerasan lentur dan kakuPerbandingan antara perkerasan lentur dan kaku
Perbandingan antara perkerasan lentur dan kakuFranky Sihombing
 

Similar to PPT Beton Semen_Tekban 2.pptx (20)

rigid pavement
rigid pavementrigid pavement
rigid pavement
 
SOSIALISASI INFRASTRUKTUR JALAN DI DUSUN NIPIS KABUPATEN MAGELANG
SOSIALISASI INFRASTRUKTUR JALAN DI DUSUN NIPIS KABUPATEN MAGELANGSOSIALISASI INFRASTRUKTUR JALAN DI DUSUN NIPIS KABUPATEN MAGELANG
SOSIALISASI INFRASTRUKTUR JALAN DI DUSUN NIPIS KABUPATEN MAGELANG
 
Bab vii-bantalan-rel
Bab vii-bantalan-relBab vii-bantalan-rel
Bab vii-bantalan-rel
 
Cerucuk
CerucukCerucuk
Cerucuk
 
Batu bata dan batako
Batu bata dan batakoBatu bata dan batako
Batu bata dan batako
 
PLAT LANTAI
PLAT LANTAIPLAT LANTAI
PLAT LANTAI
 
Materi perkerasan Jalan
Materi perkerasan Jalan Materi perkerasan Jalan
Materi perkerasan Jalan
 
Rujukan 1.pdf
Rujukan 1.pdfRujukan 1.pdf
Rujukan 1.pdf
 
Spesifikasi tekni ss
Spesifikasi tekni ssSpesifikasi tekni ss
Spesifikasi tekni ss
 
Cerucukjkr
CerucukjkrCerucukjkr
Cerucukjkr
 
KERTAS PENERANGAN MODUL 305
KERTAS PENERANGAN MODUL 305KERTAS PENERANGAN MODUL 305
KERTAS PENERANGAN MODUL 305
 
Kbb_UII_Arsi 14_ a bata_kiki cs_okky
Kbb_UII_Arsi 14_ a bata_kiki cs_okkyKbb_UII_Arsi 14_ a bata_kiki cs_okky
Kbb_UII_Arsi 14_ a bata_kiki cs_okky
 
Desain Perkerasan Kaku dan Lentur (Teknik SIPIL - UNS Surakarta) Angkatan 2012
Desain Perkerasan Kaku dan Lentur (Teknik SIPIL - UNS Surakarta) Angkatan 2012Desain Perkerasan Kaku dan Lentur (Teknik SIPIL - UNS Surakarta) Angkatan 2012
Desain Perkerasan Kaku dan Lentur (Teknik SIPIL - UNS Surakarta) Angkatan 2012
 
Klom 2
Klom 2Klom 2
Klom 2
 
The basic bbuilding block
The basic bbuilding blockThe basic bbuilding block
The basic bbuilding block
 
372968160-konkrit-bancuhan.ppt
372968160-konkrit-bancuhan.ppt372968160-konkrit-bancuhan.ppt
372968160-konkrit-bancuhan.ppt
 
176571108 metode-pekerjaan-jalan-beton
176571108 metode-pekerjaan-jalan-beton176571108 metode-pekerjaan-jalan-beton
176571108 metode-pekerjaan-jalan-beton
 
RIGIS PAVEMENT Gupita Diah Kusuma
RIGIS PAVEMENT Gupita Diah KusumaRIGIS PAVEMENT Gupita Diah Kusuma
RIGIS PAVEMENT Gupita Diah Kusuma
 
4 pekerjaan dinding xtgb
4 pekerjaan dinding xtgb4 pekerjaan dinding xtgb
4 pekerjaan dinding xtgb
 
Perbandingan antara perkerasan lentur dan kaku
Perbandingan antara perkerasan lentur dan kakuPerbandingan antara perkerasan lentur dan kaku
Perbandingan antara perkerasan lentur dan kaku
 

Recently uploaded

Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptarifyudianto3
 
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdfB_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf114210034
 
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifierKonsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifierbudi194705
 
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian KompetePEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian KompeteIwanBasinu1
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdffitriAnnisa54
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxAndimarini2
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxArisatrianingsih
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfIftitahKartika
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptxilanarespatinovitari1
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptxEnginerMine
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Parthusien3
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptxVinaAmelia23
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptDellaEkaPutri2
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...rororasiputra
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxarifyudianto3
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxyoodika046
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxMuhamadIrfan190120
 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPusatKeteknikanKehut
 

Recently uploaded (19)

Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
 
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdfB_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
 
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifierKonsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
 
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian KompetePEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
 

PPT Beton Semen_Tekban 2.pptx

  • 1. PERKERASAN BETON SEMEN Teknologi Bahan 2 Daniel Efriand Hutabarat (2201321033) Jaskia Amalia (2201321013) Nisa Alfiyani (2201321001)
  • 2. PERTIMBANGAN DALAM MENENTUKAN JENIS PERKERASAN KAKU UNTUK JALAN BARU Tingkat kekakuan cukup tinggi dibandingkan dengan perkerasan aspal, yaitu 10 kali lipat. (Ebeton semen = 40.000 MPa; Ebeton aspal = 4.000 MPa). 1. 2. 3. Pelat beton dengan flexural strength 45 kg/cm2 (kira-kira ekivalen dengan beton mutu K-400) setebal 25 cm dapat menampung sekitar 8 juta ESAL (cukup tinggi). Tebal keseluruhan perkerasan jauh lebih tipis dari tebal keseluruhan perkerasan fleksibel/aspal (≤ 50 %).
  • 3. KEUNTUNGAN - KEUNTUNGAN 1. 2. 3. 4. 5. Life-cycle-cost lebih murah dari pada perkerasan aspal. Tidak terlalu peka terhadap kelalaian pemeliharaan. Tidak terlalu peka terhadap kelalaian pemanfaatan (overloading). Semen adalah material produksi dalam negeri sehingga tidak tergantung dari import. Keseluruhan tebal perkerasan jauh lebih kecil dari pada perkerasan aspal sehingga dari segi lingkungan / environment lebih menguntungkan.
  • 4. KERUGIAN - KERUGIAN Permukaan perkerasan beton semen mempunyai riding comfort yang lebih jelek dari pada perkerasan aspal, yang akan sangat terasa melelahkan untuk perjalanan jauh. 1. 2. Perbaikan permukaan yang sudah halus (polished) hanya bisa dilakukan dengan grinding machine atau pelapisan ulang dengan campuran aspal, yang kedua-duanya memerlukan biaya yang cukup mahal. 3. Ketidaksempurnaan hasil pekerjaan akibat kurang telitinya pelaksanaan pekerjaan di lapangan tidak mudah diperbaiki.
  • 5. JENIS PERKERASAN BETON SEMEN A. Perkerasan beton semen tanpa tulangan dengan sambungan (Jointed plain concrete pavement). B. Perkerasan beton semen bertulang dengan sambungan (Jointed reinforced concrete pavement). C. Perkerasan beton semen tanpa tulangan (Continuosly reinforced concrete pavement). D. Perkerasan beton semen prategang (Prestressed concrete pavement). E. Perkerasan beton semen bertulang fiber ( Fiber reinforced concrete pavement ).
  • 6. PERKERASAN KOMPOSIT Dalam literatur yang ada, konstruksi seperti itu, tebalnya dihitung sebagai berikut : 1. Tentukan terlebih dahulu tebal pelat beton yang dibutuhkan dengan menganggap perkerasan seluruhnya terdiri dari beton semen. 2. Tebal pelat beton dikurangi sebesar 10 mm untuk setiap 25 mm tebal aspal beton. 3. Ketentuan tebal minimum pelat beton adalah 150 mm, dan untuk mencegah retak refleksi (akibat celah sambungan dan retak pada pelat beton) disarankan tebal minimum aspal beton 100 mm (4 inches).
  • 7. KEKUATAN BETON SEMEN Ada 2 parameter yang cukup populer, yaitu : 1. Compressive Strength (K), yaitu kuat tekan silinder beton 15 x 30 cm. 2. Flexural Strength (fx), yaitu kekuatan menahan momen lentur. Hubungan antara K dengan fx adalah hubungan koridor, bukan linier. K (kg/cm2) 120–175 155-230 225-335 280–400 fx (kg/cm2) 25 30 40 45 Disarankan digunakan beton semen mutu tinggi,(fx = 40 – 45 kg/cm2), karena : - Harus tahan terhadap aus - Harus tahan terhadap pelapukan/ageing - Tidak boleh sering mengalami pemeliharaan.
  • 8. Untuk perkerasan beton semen dipersyaratkan: • Nilai Slump = 2,5 – 5,0 cm, tergantung jenis peralatan penghampar (concrete paver / finisher) yang digunakan. • Slip form paver : digunakan beton dengan Slump = 2,0 – 2,5 cm (acuan bergerak) • Fixed form finisher : digunakan beton dengan Slump = 4,0 – 5,0 cm (acuan tetap) SLUMP BETON
  • 9. Terdapat 2 jenis tulangan dalam konstruksi perkerasan beton semen: - Tulangan Pelat Beton, untuk “memperkuat” pelat beton tersebut. - Tulangan Sambungan, untuk menyambung kembali bagian-bagian pelat beton yang terputus karena retak. TULANGAN 1. TULANGAN PELAT BETON • Berbentuk lembaran anyaman (dibuat fabricated). • Penempatan pada ¼ tebal pelat di sebelah atas. • Berfungsi memegang retak agar tidak terbuka. Jadi bukan menahan momen atau gaya lintang sehingga tidak mengurangi tebal pelat. • Dengan adanya tulangan pelat beton, maka jarak sambungan bisa lebih jauh (2 – 3 kali lipat) sehingga lebih nyaman, dan pemeliharaan lebih murah.
  • 10. TULANGAN 2. - TULANGAN SAMBUNGAN MELINTANG • Berfungsi sebagai sliding devices dan load transfer devices. • Berbentuk polos, berukuran “besar”, bekas potongan harus rapi. • Pada satu sisi lekat dengan pelat beton, pada sisi lainnya tidak lekat / licin. • Penempatan di tengah-tengah tebal pelat dan sejajar sumbu jalan. - TULANGAN SAMBUNGAN MEMANJANG (Tie Bar / Batang Pengikat) • Berfungsi sebagai rotation devices, tidak sebagai sliding devices. • Berbentuk “ulir” / deformed, berukuran “kecil”. • Lekat (bonding) di kedua sisi pelat beton. • Penempatan di tengah-tengah tebal pelat dan tegak lurus sumbu jalan.
  • 11. OVERLAY AC DI ATAS PERKERASAN BETON SEMEN Fungsi: - Non-struktural, memperbaiki permukaan beton semen yang sudah aus. - Struktural, menambah kekuatan perkerasan beton semen yang sudah ada, atau perkerasan komposit.  Overlay non-struktural • Pergunakan overlay tipis (1 – 2 cm). • Kelekatan aspal harus tinggi, • Ada resiko retak (reflection crack).  Overlay perkerasan lama (pengalaman di luar negeri) Biasanya keputusan overlay AC diambil setelah mempertimbangkan beberapa opsi perbaikan perkerasan beton semen, sbb: - Full depth repair di bagian perkerasan yang retak, - Partial depth repairs at joints, - Diamond grinding untuk memperbaiki kekasaran permukaan, - Stabilization of slabs by filling subgrade voids, - Concrete overlay. Apabila kerusakan sangat eksesif, maka satu- satunya opsi selain AC overlay adalah rekonstruksi (removal).
  • 12. Persyaratan utama permukaan yang akan di-overlay AC yaitu : 1. Rata 2. Padat 3. seragam (uniform). Tack Coating diperlukan untuk permukaan yang akan di-overlay. Penyiapan permukaan beton yang akan di-overlay AC meliputi: 1. Cracking and Seating 2. Breaking and Seating 3. Rubblizing 4. Undersealing 5. Sawcut and Seal
  • 13. TERIMA KASIH Apakah ada pertanyaan?