SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Download to read offline
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
                           NOMOR 11 TAHUN 2002
                                TENTANG
                             PERUBAHAN ATAS
                PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 98 TAHUN 2000
                  TENTANG PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

                        PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang :     bahwa untuk mewujudkan Pegawai Negeri Sipil yang profesional dan
                bertanggung jawab, dipandang perlu mengubah Peraturan
                Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 tentang Pengadaan Pegawai
                Negeri Sipil, dengan Peraturan Pemerintah;

Mengingat   :   1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945;
                2. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok
                   Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55,
                   Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041), sebagaimana telah
                   diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999
                   (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran
                   Negara Nomor 3890);
                3. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan
                   Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan
                   Lembaran Negara Nomor 3839);
                4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan
                   Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran
                   Negara Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara
                   Nomor 3848);
                5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang
                   Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai
                   Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54,
                   Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952);
                6. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2000 tentang Wewenang
                   Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri
                   Sipil (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 193, Tambahan
                   Lembaran Negara Nomor 4014);
                7. Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi
                   Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 194,
                   Tambahan Lembaran Negara Nomor 4015);
                8. Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 tentang Pengadaan
                   Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 195,
                   Tambahan Lembaran Negara Nomor 4016);
- 2 -


                                  MEMUTUSKAN:

Menetapkan:      PERATURAN   PEMERINTAH    TENTANG PERUBAHAN ATAS
                 PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 98 TAHUN 2000 TENTANG
                 PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL.

                                      Pasal I

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 tentang
Pengadaan Pegawai Negeri Sipil diubah, sebagai berikut:
1.    Ketentuan Pasal 6 diubah, sehingga seluruhnya menjadi berbunyi sebagai
      berikut:

                                      "Pasal 6

     (1)      Syarat yang harus dipenuhi oleh setiap pelamar adalah:
              a.    warga negara Indonesia;
              b.    berusia serendah-rendahnya 18 (delapan belas) tahun dan
                    setinggi-tingginya 35 (tiga puluh lima) tahun;
              c.    tidak pernah dihukum penjara atau kurungan berdasarkan
                    putusan pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan hukum
                    yang tetap, karena melakukan suatu tindak pidana kejahatan;
              d.    tidak pernah diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan
                    sendiri atau tidak dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil
                    atau diberhentikan tidak dengan hormat sebagai pegawai swasta;
              e.    tidak berkedudukan sebagai calon/Pegawai Negeri;
              f.    mempunyai pendidikan, kecakapan, keahlian dan keterampilan
                    yang diperlukan;
              g.    berkelakuan baik;
              h.    sehat jasmani dan rohani;
              i.    bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan
                    Republik Indonesia atau negara lain yang ditentukan oleh
                    pemerintah; dan
              j.    syarat lain yang ditentukan dalam persyaratan jabatan.
     (2)      Pengangkatan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil dapat dilakukan bagi
              mereka yang melebihi usia 35 (tiga puluh lima) tahun berdasarkan
              kebutuhan khusus dan dilaksanakan secara selektif."
- 3 -


2.   Ketentuan Pasal 11 diubah, sehingga seluruhnya menjadi berbunyi sebagai
     berikut:

                                   "Pasal 11

     (1)   Pelamar yang dinyatakan lulus ujian penyaringan dan telah diberikan
           nomor identitas Pegawai Negeri Sipil diangkat sebagai Calon Pegawai
           Negeri Sipil.
     (2)   Pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud dalam
           ayat (1) ditetapkan dengan keputusan Pejabat Pembina Kepegawaian.
     (3)   Pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud dalam
           ayat (2) dilakukan dalam tahun anggaran berjalan dan penetapannya
           tidak boleh berlaku surut.
     (4)   Golongan ruang yang ditetapkan untuk pengangkatan sebagai Calon
           Pegawai Negeri Sipil, adalah:
           a.     Golongan    ruang     I/a bagi    yang     pada    saat   melamar
                  serendah-rendahnya memiliki dan menggunakan Surat Tanda
                  Tamat Belajar/Ijazah Sekolah Dasar atau yang setingkat;
           b.     Golongan    ruang     I/c bagi    yang     pada    saat   melamar
                  serendah-rendahnya memiliki dan menggunakan Surat Tanda
                  Tamat Belajar/Ijazah Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama atau
                  yang setingkat;
           c.     Golongan    ruang    II/a bagi yang pada saat melamar
                  serendah-rendahnya memiliki dan menggunakan Surat Tanda
                  Tamat Belajar/Ijazah Sekolah Lanjutan Tingkat Atas, Diploma I,
                  atau yang setingkat;
           d.     Golongan ruang II/b bagi yang pada saat melamar
                  serendah-rendahnya memiliki dan menggunakan Surat Tanda
                  Tamat Belajar/Ijazah Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa atau
                  Diploma II;
           e.     Golongan ruang II/c bagi yang pada saat melamar
                  serendah-rendahnya memiliki dan menggunakan Ijazah Sarjana
                  Muda, Akademi, atau Diploma III;
           f.     Golongan ruang III/a bagi yang pada saat melamar
                  serendah-rendahnya memiliki dan menggunakan Ijazah Sarjana
                  (S1) atau Diploma IV;
           g.     Golongan ruang III/b bagi yang pada saat melamar
                  serendah-rendahnya memiliki dan menggunakan Ijazah Dokter,
                  Ijazah Apoteker dan Magister (S2) atau Ijazah lain yang setara,
           h.     Golongan ruang III/c bagi yang pada saat melamar
                  serendah-rendahnya memiliki dan menggunakan Ijazah Doktor
                  (S3).
     (5)   Ijazah sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) adalah Ijazah yang
           diperoleh dari sekolah atau perguruan tinggi negeri dan/atau Ijazah
- 4 -

           yang diperoleh dari sekolah atau perguruan tinggi swasta yang telah
           diakreditasi oleh Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendidikan
           nasional    atau     pejabat   lain    yang    berdasarkan    peraturan
           perundang-undangan yang berlaku berwenang menyelenggarakan
           pendidikan. (6) Ijazah yang diperoleh dari sekolah atau perguruan tinggi
           di luar negeri hanya dapat dihargai apabila telah diakui dan ditetapkan
           sederajat dengan Ijazah dari sekolah atau perguruan tinggi negeri yang
           ditetapkan oleh Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendidikan
           nasional    atau     pejabat   lain    yang    berdasarkan    peraturan
           perundang-undangan yang berlaku berwenang menyelenggarakan
           pendidikan."

3.   Diantara Pasal 11 dan Pasal 12, disisipkan 1 (satu) Pasal baru, yakni Pasal 11
     A yang berbunyi sebagai berikut:

                                   "Pasal 11 A

     Calon Pegawai Negeri Sipil wajib melaksanakan tugas selambat-lambatnya 1
     (satu) bulan, setelah menerima keputusan pengangkatan sebagai Calon
     Pegawai Negeri Sipil."

4.   Ketentuan Pasal 13 diubah, sehingga seluruhnya menjadi berbunyi sebagai
     berikut:

                                   "Pasal 13
     (1)   Masa kerja yang diperhitungkan penuh untuk penetapan gaji pokok
           pengangkatan pertama adalah:
           a.    selama menjadi Pegawai Negeri, kecuali selama menjalankan cuti
                 di luar tanggungan negara;
           b.    selama menjadi Pejabat Negara;
           c.    selama menjalankan tugas pemerintahan;
           d.    selama menjalankan kewajiban untuk membela negara; atau
           e.    selama menjadi pegawai/karyawan perusahaan milik pemerintah.
     (2)   Masa kerja sebagai pegawai/karyawan dari perusahaan yang berbadan
           hukum di luar lingkungan badan-badan pemerintah yang tiap-tiap kali
           tidak kurang dari 1 (satu) tahun dan tidak terputus-putus,
           diperhitungkan . (setengah) sebagai masa kerja untuk penetapan gaji
           pokok dengan ketentuan sebanyak-banyaknya 8 (delapan) tahun."
- 5 -



5.   Ketentuan Pasal 17 diubah, sehingga seluruhnya menjadi berbunyi sebagai
     berikut:

                                    "Pasal 17

     (1)   Calon Pegawai Negeri Sipil yang tewas, diangkat menjadi Pegawai Negeri
           Sipil terhitung mulai awal bulan yang bersangkutan dinyatakan tewas.
     (2)   Calon Pegawai Negeri Sipil yang cacat karena dinas, yang oleh Tim
           Penguji Kesehatan dinyatakan tidak dapat bekerja lagi dalam semua
           jabatan negeri, diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil.
     (3)   Calon Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud dalam ayat (2)
           setelah diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil diberhentikan dengan
           hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil dan diberikan hak-hak
           kepegawaian sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
           berlaku.
     (4)   Pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil menjadi Pegawai Negeri Sipil
           sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) berlaku terhitung mulai tanggal 1
           (satu) pada bulan ditetapkannya surat keterangan Tim Penguji
           Kesehatan."

6.   Ketentuan Pasal 18 diubah, sehingga seluruhnya menjadi berbunyi sebagai
     berikut:

                                    "Pasal 18

     (1)   Calon   Pegawai Negeri Sipil diberhentikan apabila:
           a.      mengajukan permohonan berhenti;
           b.      tidak memenuhi syarat kesehatan;
           c.      tidak lulus pendidikan dan pelatihan prajabatan;
           d.      tidak menunjukkan kecakapan dalam melaksana-kan tugas;
           e.      menunjukkan sikap dan budi pekerti yang tidak baik yang dapat
                   mengganggu lingkungan pekerjaan;
           f.      dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat;
           g.      pada waktu melamar dengan sengaja memberikan keterangan
                   atau bukti yang tidak benar;
           h.      dihukum penjara atau kurungan berdasarkan keputusan
                   pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan hukum yang tetap
                   karena dengan sengaja melakukan sesuatu tindak pidana
                   kejahatan atau melakukan sesuatu tindak pidana kejahatan yang
                   ada hubungannya dengan jabatan/tugasnya;
           i.      menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
           j.      1 (satu) bulan setelah diterimanya keputusan pengangkatan
                   sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil tidak melapor dan
- 6 -

                   melaksanakan tugas, kecuali bukan karena kesalahan yang
                   bersangkutan.
      (2)   Calon Pegawai Negeri Sipil yang diberhentikan karena ketentuan
            sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a, b, c, d, e, dan j,
            diberhentikan dengan hormat. (3) Calon Pegawai Negeri Sipil yang
            diberhentikan karena ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
            huruf g, dan h, diberhentikan tidak dengan hormat. (4) Calon Pegawai
            Negeri Sipil yang diberhentikan karena ketentuan sebagaimana
            dimaksud dalam ayat (1) huruf f dan i, diberhentikan dengan hormat
            atau tidak dengan hormat."


                                      Pasal II
Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Pemerintah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia

                                     Ditetapkan di Jakarta
                                     pada tanggal 17 April 2002
                                     PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

                                                 ttd.

                                      MEGAWATI SOEKARNOPUTRI

Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 17 April 2002
SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

             ttd.

      BAMBANG KESOWO




LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2002 NOMOR 31
- 7 -




                            PENJELASAN
                               ATAS
             PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
                        NOMOR 11 TAHUN 2002
                             TENTANG
      PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 98 TAHUN 2000
              TENTANG PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

I.    UMUM

      Dalam Pasal 16 ayat (1) dan ayat (2) Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974
      tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan
      Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999, antara lain diatur bahwa Pegawai
      Negeri Sipil untuk mengisi formasi yang lowong dalam suatu organisasi pada
      umumnya berdasarkan kebutuhan.
      Bahwa untuk mewujudkan Pegawai Negeri Sipil yang profesional, bertanggung
      jawab, jujur dan adil, maka perlu mengubah beberapa ketentuan dalam
      Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 tentang Pengadaan Pegawai
      Negeri Sipil.

II.   PASAL DEMI PASAL

      Pasal I
                Pasal 6
                       Ayat (1)
                              Cukup jelas
                       Ayat (2)
                              Pengangkatan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil yang
                              melebihi usia 35 (tiga puluh lima) tahun dilaksanakan
                              berdasarkan kebutuhan, khususnya bagi mereka yang
                              telah mengabdi kepada instansi yang menunjang
                              kepentingan nasional sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun,
                              sebelum Peraturan Pemerintah ini ditetapkan.

                Pasal 11
                       Ayat (1)
                              Cukup jelas
                       Ayat (2)
                              Cukup jelas
                       Ayat (3)
                              Yang dimaksud dengan penetapan pengangkatan Calon
                              Pegawai Negeri Sipil tidak boleh berlaku surut dalam
                              ketentuan ini adalah apabila penetapannya pada bulan
- 8 -

             yang sedang berjalan, maka mulai berlakunya adalah
             tanggal 1 (satu) bulan berikutnya.
      Ayat (4)
             Huruf a sampai dengan huruf f
                   Cukup jelas
             Huruf g
                   Yang dimaksud dengan Ijazah lain yang setara
                   adalah Ijazah yang dikeluarkan oleh perguruan
                   tinggi yang bobot untuk memperolehnya setara
                   dengan Ijazah Dokter/Ijazah Apoteker dan Ijazah
                   Magister (S2) yang penetapan kesetaraannya
                   dilaksanakan oleh Menteri yang bertanggung jawab
                   di bidang pendidikan nasional.
             Huruf h
                   Cukup jelas
      Ayat (5)
             Cukup jelas
      Ayat (6)
             Cukup jelas

Pasal 11 A
       Calon Pegawai Negeri Sipil yang telah menerima surat keputusan
       pengangkatan, segera melapor pada satuan organisasi dan
       melaksanakan tugasnya.

Pasal 13
       Ayat (1)
              Huruf a
                    Cukup jelas
              Huruf b
                    Cukup jelas
              Huruf c
                    Masa selama menjalankan tugas pemerintahan
                    antara lain masa penugasan sebagai:
                    a.    Lokal   Staf    pada    Perwakilan   Republik
                          Indonesia di luar negeri;
                    b.    Pegawai tidak tetap;
                    c.    Perangkat Desa;
                    d.    Pegawai/Tenaga        pada       Badan-badan
                          Internasional;
                    e.    Petugas pada pemerintahan lainnya yang
                          penghasilannya dibebankan pada Anggaran
                          Pendapatan dan Belanja Negara.
- 9 -

            Huruf d
                  Masa selama menjalankan kewajiban             untuk
                  membela Negara, antara lain masa sebagai:
                  a.  Prajurit Wajib; dan
                  b.  Sukarelawan.

            Huruf e
                  Perusahaan milik Pemerintah terdiri dari Badan
                  Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah.

      Ayat (2)
             Dalam ketentuan ini yang dimaksud dengan perusahaan
             yang berbadan hukum termasuk perusahaan swasta asing
             yang berbadan hukum.

Pasal 17
       Ayat (1)
              Cukup   jelas
       Ayat (2)
              Cukup   jelas
       Ayat (3)
              Cukup   jelas
       Ayat (4)
              Cukup   jelas

Pasal 18
       Ayat (1)
              Huruf a sampai dengan huruf f
                    Cukup jelas
              Huruf g
                    Dalam ketentuan ini yang termasuk pengertian
                    keterangan-keterangan atau bukti-bukti yang tidak
                    benar    adalah    apabila   keterangan   tersebut
                    mengakibatkan kerugian pada Negara atau setelah
                    diketahui    kebenarannya      seharusnya    tidak
                    memenuhi syarat untuk diangkat sebagai Calon
                    Pegawai Negeri Sipil, misalnya pada waktu melamar
                    memberikan keterangan tidak pernah diberhentikan
                    tidak dengan hormat, padahal pernah dikenakan
                    pemberhentian tersebut, dan lain sebagainya yang
                    serupa dengan itu.

            Huruf h, i, dan j
                  Cukup jelas
- 10 -


                     Ayat (2)
                            Cukup jelas
                     Ayat (3)
                            Cukup jelas
                     Ayat (4)
                            Calon Pegawai Negeri Sipil diberhentikan dengan hormat,
                            apabila:
                            a.     dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang;
                            b.     menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik
                                   dan telah mengajukan surat permohonan berhenti
                                   secara     tertulis kepada      Pejabat   Pembina
                                   Kepegawaian.
                            Calon Pegawai Negeri Sipil diberhentikan tidak dengan
                            hormat, apabila:
                            a.     dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat;
                            b.     menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik
                                   tanpa mengajukan surat permohonan berhenti
                                   secara     tertulis kepada      Pejabat   Pembina
                                   Kepegawaian.

Pasal II
       Cukup jelas

      TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4192.

More Related Content

What's hot

Perpres 12 tahun 2013
Perpres 12 tahun 2013Perpres 12 tahun 2013
Perpres 12 tahun 2013IdnJournal
 
Surat kepala bkn perihal pegawai negeri sipil yang dijatuhi hukuman pidana
Surat kepala bkn perihal pegawai negeri sipil yang dijatuhi hukuman pidanaSurat kepala bkn perihal pegawai negeri sipil yang dijatuhi hukuman pidana
Surat kepala bkn perihal pegawai negeri sipil yang dijatuhi hukuman pidanaYudhi Aldriand
 
Surat kepala bkn nomor k.26 30 v.7-3 99 - batas usia pensiun pegawai negeri s...
Surat kepala bkn nomor k.26 30 v.7-3 99 - batas usia pensiun pegawai negeri s...Surat kepala bkn nomor k.26 30 v.7-3 99 - batas usia pensiun pegawai negeri s...
Surat kepala bkn nomor k.26 30 v.7-3 99 - batas usia pensiun pegawai negeri s...Nilawati179
 
Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2005 tentang Hibah Kepada Daerah
Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2005 tentang Hibah Kepada DaerahPeraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2005 tentang Hibah Kepada Daerah
Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2005 tentang Hibah Kepada DaerahPenataan Ruang
 
Perpres No. 111 Th 2013 ttg Perubahan atas Perpres no. 12 Th 2013 ttg Jaminan...
Perpres No. 111 Th 2013 ttg Perubahan atas Perpres no. 12 Th 2013 ttg Jaminan...Perpres No. 111 Th 2013 ttg Perubahan atas Perpres no. 12 Th 2013 ttg Jaminan...
Perpres No. 111 Th 2013 ttg Perubahan atas Perpres no. 12 Th 2013 ttg Jaminan...Erie Gusnellyanti
 
Pp 35 th 2015 pokok pensiun purnawirawan polri
Pp 35 th 2015 pokok pensiun purnawirawan polriPp 35 th 2015 pokok pensiun purnawirawan polri
Pp 35 th 2015 pokok pensiun purnawirawan polriWinarto Winartoap
 
Permen no.13 2016 tata cara orang asing
Permen no.13 2016 tata cara orang asingPermen no.13 2016 tata cara orang asing
Permen no.13 2016 tata cara orang asingahmad jaeni
 
Uu no 20 tahun 1997
Uu no 20 tahun 1997Uu no 20 tahun 1997
Uu no 20 tahun 1997khairu_zikri
 
Permenaker Nomor 2 Tahun 2022 tentang TATA CARA DAN PERSYARATAN PEMBAYARAN MA...
Permenaker Nomor 2 Tahun 2022 tentang TATA CARA DAN PERSYARATAN PEMBAYARAN MA...Permenaker Nomor 2 Tahun 2022 tentang TATA CARA DAN PERSYARATAN PEMBAYARAN MA...
Permenaker Nomor 2 Tahun 2022 tentang TATA CARA DAN PERSYARATAN PEMBAYARAN MA...RepublikaDigital
 
Uu no 17 tahun 2003
Uu no 17 tahun 2003Uu no 17 tahun 2003
Uu no 17 tahun 2003khairu_zikri
 
Tata cara memperoleh
Tata cara memperolehTata cara memperoleh
Tata cara memperolehFathur Marah
 
Perpres Alpalhankam Beredar
Perpres Alpalhankam BeredarPerpres Alpalhankam Beredar
Perpres Alpalhankam BeredarCIkumparan
 
Pp 2 tahun_2012_tentang_hibah_daerah
Pp 2 tahun_2012_tentang_hibah_daerahPp 2 tahun_2012_tentang_hibah_daerah
Pp 2 tahun_2012_tentang_hibah_daerahmas_kus
 
2701 surat kepala bkn nomor k.26 30 v.23-4 99 - penetapan nip dari tenaga hon...
2701 surat kepala bkn nomor k.26 30 v.23-4 99 - penetapan nip dari tenaga hon...2701 surat kepala bkn nomor k.26 30 v.23-4 99 - penetapan nip dari tenaga hon...
2701 surat kepala bkn nomor k.26 30 v.23-4 99 - penetapan nip dari tenaga hon...Winarto Winartoap
 
Perpres Nomor 111 Tahun 2013 Perubahan Perpres No.12 Tahun 2013 tentang Jamin...
Perpres Nomor 111 Tahun 2013 Perubahan Perpres No.12 Tahun 2013 tentang Jamin...Perpres Nomor 111 Tahun 2013 Perubahan Perpres No.12 Tahun 2013 tentang Jamin...
Perpres Nomor 111 Tahun 2013 Perubahan Perpres No.12 Tahun 2013 tentang Jamin...Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
 

What's hot (18)

Perpres 12 tahun 2013
Perpres 12 tahun 2013Perpres 12 tahun 2013
Perpres 12 tahun 2013
 
Surat kepala bkn perihal pegawai negeri sipil yang dijatuhi hukuman pidana
Surat kepala bkn perihal pegawai negeri sipil yang dijatuhi hukuman pidanaSurat kepala bkn perihal pegawai negeri sipil yang dijatuhi hukuman pidana
Surat kepala bkn perihal pegawai negeri sipil yang dijatuhi hukuman pidana
 
Surat kepala bkn nomor k.26 30 v.7-3 99 - batas usia pensiun pegawai negeri s...
Surat kepala bkn nomor k.26 30 v.7-3 99 - batas usia pensiun pegawai negeri s...Surat kepala bkn nomor k.26 30 v.7-3 99 - batas usia pensiun pegawai negeri s...
Surat kepala bkn nomor k.26 30 v.7-3 99 - batas usia pensiun pegawai negeri s...
 
Pp 24 1976
Pp 24 1976Pp 24 1976
Pp 24 1976
 
Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2005 tentang Hibah Kepada Daerah
Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2005 tentang Hibah Kepada DaerahPeraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2005 tentang Hibah Kepada Daerah
Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2005 tentang Hibah Kepada Daerah
 
Perpres No. 111 Th 2013 ttg Perubahan atas Perpres no. 12 Th 2013 ttg Jaminan...
Perpres No. 111 Th 2013 ttg Perubahan atas Perpres no. 12 Th 2013 ttg Jaminan...Perpres No. 111 Th 2013 ttg Perubahan atas Perpres no. 12 Th 2013 ttg Jaminan...
Perpres No. 111 Th 2013 ttg Perubahan atas Perpres no. 12 Th 2013 ttg Jaminan...
 
Pp 35 th 2015 pokok pensiun purnawirawan polri
Pp 35 th 2015 pokok pensiun purnawirawan polriPp 35 th 2015 pokok pensiun purnawirawan polri
Pp 35 th 2015 pokok pensiun purnawirawan polri
 
Permen no.13 2016 tata cara orang asing
Permen no.13 2016 tata cara orang asingPermen no.13 2016 tata cara orang asing
Permen no.13 2016 tata cara orang asing
 
Uu no 20 tahun 1997
Uu no 20 tahun 1997Uu no 20 tahun 1997
Uu no 20 tahun 1997
 
Pp no. 24 tahun 1976 tentang cuti pns
Pp no. 24 tahun 1976 tentang cuti pnsPp no. 24 tahun 1976 tentang cuti pns
Pp no. 24 tahun 1976 tentang cuti pns
 
Permenaker Nomor 2 Tahun 2022 tentang TATA CARA DAN PERSYARATAN PEMBAYARAN MA...
Permenaker Nomor 2 Tahun 2022 tentang TATA CARA DAN PERSYARATAN PEMBAYARAN MA...Permenaker Nomor 2 Tahun 2022 tentang TATA CARA DAN PERSYARATAN PEMBAYARAN MA...
Permenaker Nomor 2 Tahun 2022 tentang TATA CARA DAN PERSYARATAN PEMBAYARAN MA...
 
Uu no 17 tahun 2003
Uu no 17 tahun 2003Uu no 17 tahun 2003
Uu no 17 tahun 2003
 
Tata cara memperoleh
Tata cara memperolehTata cara memperoleh
Tata cara memperoleh
 
Perpres Alpalhankam Beredar
Perpres Alpalhankam BeredarPerpres Alpalhankam Beredar
Perpres Alpalhankam Beredar
 
Pp no 17_th_2005
Pp no 17_th_2005Pp no 17_th_2005
Pp no 17_th_2005
 
Pp 2 tahun_2012_tentang_hibah_daerah
Pp 2 tahun_2012_tentang_hibah_daerahPp 2 tahun_2012_tentang_hibah_daerah
Pp 2 tahun_2012_tentang_hibah_daerah
 
2701 surat kepala bkn nomor k.26 30 v.23-4 99 - penetapan nip dari tenaga hon...
2701 surat kepala bkn nomor k.26 30 v.23-4 99 - penetapan nip dari tenaga hon...2701 surat kepala bkn nomor k.26 30 v.23-4 99 - penetapan nip dari tenaga hon...
2701 surat kepala bkn nomor k.26 30 v.23-4 99 - penetapan nip dari tenaga hon...
 
Perpres Nomor 111 Tahun 2013 Perubahan Perpres No.12 Tahun 2013 tentang Jamin...
Perpres Nomor 111 Tahun 2013 Perubahan Perpres No.12 Tahun 2013 tentang Jamin...Perpres Nomor 111 Tahun 2013 Perubahan Perpres No.12 Tahun 2013 tentang Jamin...
Perpres Nomor 111 Tahun 2013 Perubahan Perpres No.12 Tahun 2013 tentang Jamin...
 

Viewers also liked

Conveyancing Special Offer
Conveyancing Special OfferConveyancing Special Offer
Conveyancing Special OfferQuotifyken
 
Branded Goods, Social Gifts und Social Games im Vergleich hinsichtlich Moneta...
Branded Goods, Social Gifts und Social Games im Vergleich hinsichtlich Moneta...Branded Goods, Social Gifts und Social Games im Vergleich hinsichtlich Moneta...
Branded Goods, Social Gifts und Social Games im Vergleich hinsichtlich Moneta...Martin Szugat
 
Pp2012 056 pengangkatan honorer menjadi pns
Pp2012 056 pengangkatan honorer menjadi pnsPp2012 056 pengangkatan honorer menjadi pns
Pp2012 056 pengangkatan honorer menjadi pnsNandang Sukmara
 
Контакт центр – ефективний інструмент керування містом
Контакт центр – ефективний інструмент керування містомКонтакт центр – ефективний інструмент керування містом
Контакт центр – ефективний інструмент керування містомOlena Ursu
 
Magyar sorskérdések - Vesztett csaták kultusza
Magyar sorskérdések - Vesztett csaták kultuszaMagyar sorskérdések - Vesztett csaták kultusza
Magyar sorskérdések - Vesztett csaták kultuszaNagy Attila (Mihai)
 
Khao sat Hanh Vi Lua Tuoi Teen Viet Nam 2012 by FTA
Khao sat Hanh Vi Lua Tuoi Teen Viet Nam 2012 by FTAKhao sat Hanh Vi Lua Tuoi Teen Viet Nam 2012 by FTA
Khao sat Hanh Vi Lua Tuoi Teen Viet Nam 2012 by FTADung Tri
 
Pp2002 11 ttg-pengadaan-pns
Pp2002 11 ttg-pengadaan-pnsPp2002 11 ttg-pengadaan-pns
Pp2002 11 ttg-pengadaan-pnsNandang Sukmara
 
Székely nemzeti anarchizmus - Gondolatok, a székelyeket megosztó autonómiázásról
Székely nemzeti anarchizmus - Gondolatok, a székelyeket megosztó autonómiázásrólSzékely nemzeti anarchizmus - Gondolatok, a székelyeket megosztó autonómiázásról
Székely nemzeti anarchizmus - Gondolatok, a székelyeket megosztó autonómiázásrólNagy Attila (Mihai)
 
Peculiar portraits
Peculiar portraitsPeculiar portraits
Peculiar portraitsLorian
 

Viewers also liked (11)

Conveyancing Special Offer
Conveyancing Special OfferConveyancing Special Offer
Conveyancing Special Offer
 
Branded Goods, Social Gifts und Social Games im Vergleich hinsichtlich Moneta...
Branded Goods, Social Gifts und Social Games im Vergleich hinsichtlich Moneta...Branded Goods, Social Gifts und Social Games im Vergleich hinsichtlich Moneta...
Branded Goods, Social Gifts und Social Games im Vergleich hinsichtlich Moneta...
 
Master degree
Master degreeMaster degree
Master degree
 
201305 ニコニコ学会第4回シンポ振り返り 高須資料
201305 ニコニコ学会第4回シンポ振り返り 高須資料201305 ニコニコ学会第4回シンポ振り返り 高須資料
201305 ニコニコ学会第4回シンポ振り返り 高須資料
 
Pp2012 056 pengangkatan honorer menjadi pns
Pp2012 056 pengangkatan honorer menjadi pnsPp2012 056 pengangkatan honorer menjadi pns
Pp2012 056 pengangkatan honorer menjadi pns
 
Контакт центр – ефективний інструмент керування містом
Контакт центр – ефективний інструмент керування містомКонтакт центр – ефективний інструмент керування містом
Контакт центр – ефективний інструмент керування містом
 
Magyar sorskérdések - Vesztett csaták kultusza
Magyar sorskérdések - Vesztett csaták kultuszaMagyar sorskérdések - Vesztett csaták kultusza
Magyar sorskérdések - Vesztett csaták kultusza
 
Khao sat Hanh Vi Lua Tuoi Teen Viet Nam 2012 by FTA
Khao sat Hanh Vi Lua Tuoi Teen Viet Nam 2012 by FTAKhao sat Hanh Vi Lua Tuoi Teen Viet Nam 2012 by FTA
Khao sat Hanh Vi Lua Tuoi Teen Viet Nam 2012 by FTA
 
Pp2002 11 ttg-pengadaan-pns
Pp2002 11 ttg-pengadaan-pnsPp2002 11 ttg-pengadaan-pns
Pp2002 11 ttg-pengadaan-pns
 
Székely nemzeti anarchizmus - Gondolatok, a székelyeket megosztó autonómiázásról
Székely nemzeti anarchizmus - Gondolatok, a székelyeket megosztó autonómiázásrólSzékely nemzeti anarchizmus - Gondolatok, a székelyeket megosztó autonómiázásról
Székely nemzeti anarchizmus - Gondolatok, a székelyeket megosztó autonómiázásról
 
Peculiar portraits
Peculiar portraitsPeculiar portraits
Peculiar portraits
 

Similar to Pp2002 11 ttg-pengadaan-pns

031. kep kbkn 11 2002
031. kep kbkn 11 2002031. kep kbkn 11 2002
031. kep kbkn 11 2002Nick Nick
 
UU No 8 ttg pokok pokok kepegawaian
UU No 8 ttg pokok pokok kepegawaianUU No 8 ttg pokok pokok kepegawaian
UU No 8 ttg pokok pokok kepegawaianNorma Irmawati
 
Pp2002 13 ttg pengangkatan pns dalam jabatn struktural
Pp2002 13 ttg pengangkatan pns dalam jabatn strukturalPp2002 13 ttg pengangkatan pns dalam jabatn struktural
Pp2002 13 ttg pengangkatan pns dalam jabatn strukturalNandang Sukmara
 
Pp2002 13 ttg pengangkatan pns dalam jabatn struktural
Pp2002 13 ttg pengangkatan pns dalam jabatn strukturalPp2002 13 ttg pengangkatan pns dalam jabatn struktural
Pp2002 13 ttg pengangkatan pns dalam jabatn strukturalNandang Sukmara
 
Pp 12 2002 pengangkatan pns
Pp 12 2002 pengangkatan pnsPp 12 2002 pengangkatan pns
Pp 12 2002 pengangkatan pnsNandang Sukmara
 
Pp 12 2002 pengangkatan pns
Pp 12 2002 pengangkatan pnsPp 12 2002 pengangkatan pns
Pp 12 2002 pengangkatan pnsNandang Sukmara
 
2021permenpanrb027.pdf
2021permenpanrb027.pdf2021permenpanrb027.pdf
2021permenpanrb027.pdfSufyan306435
 
2021permenpanrb027.pdf
2021permenpanrb027.pdf2021permenpanrb027.pdf
2021permenpanrb027.pdfmekidumupa
 
Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 21 tahun 2014
Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 21 tahun 2014Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 21 tahun 2014
Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 21 tahun 2014BBPP_Batu
 
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2018 TENTANG MANAJEMEN...
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2018 TENTANG MANAJEMEN...PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2018 TENTANG MANAJEMEN...
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2018 TENTANG MANAJEMEN...temanna #LABEDDU
 
0.3. PERT PJL KELAS II..pptx
0.3. PERT PJL  KELAS II..pptx0.3. PERT PJL  KELAS II..pptx
0.3. PERT PJL KELAS II..pptxSutan Rouf
 
3. pp nomor 53 tahun 2010
3. pp nomor 53 tahun 20103. pp nomor 53 tahun 2010
3. pp nomor 53 tahun 2010Sofyan Saputra
 
Pp 94-tahun-2021-tentang-disiplin-pegawai
Pp 94-tahun-2021-tentang-disiplin-pegawaiPp 94-tahun-2021-tentang-disiplin-pegawai
Pp 94-tahun-2021-tentang-disiplin-pegawaiKutsiyatinMSi
 

Similar to Pp2002 11 ttg-pengadaan-pns (20)

031. kep kbkn 11 2002
031. kep kbkn 11 2002031. kep kbkn 11 2002
031. kep kbkn 11 2002
 
UU No 8 ttg pokok pokok kepegawaian
UU No 8 ttg pokok pokok kepegawaianUU No 8 ttg pokok pokok kepegawaian
UU No 8 ttg pokok pokok kepegawaian
 
Pp2002 13 ttg pengangkatan pns dalam jabatn struktural
Pp2002 13 ttg pengangkatan pns dalam jabatn strukturalPp2002 13 ttg pengangkatan pns dalam jabatn struktural
Pp2002 13 ttg pengangkatan pns dalam jabatn struktural
 
Pp2002 13 ttg pengangkatan pns dalam jabatn struktural
Pp2002 13 ttg pengangkatan pns dalam jabatn strukturalPp2002 13 ttg pengangkatan pns dalam jabatn struktural
Pp2002 13 ttg pengangkatan pns dalam jabatn struktural
 
Pp 12 2002 pengangkatan pns
Pp 12 2002 pengangkatan pnsPp 12 2002 pengangkatan pns
Pp 12 2002 pengangkatan pns
 
Pp 12 2002 pengangkatan pns
Pp 12 2002 pengangkatan pnsPp 12 2002 pengangkatan pns
Pp 12 2002 pengangkatan pns
 
2021permenpanrb027.pdf
2021permenpanrb027.pdf2021permenpanrb027.pdf
2021permenpanrb027.pdf
 
2021permenpanrb027.pdf
2021permenpanrb027.pdf2021permenpanrb027.pdf
2021permenpanrb027.pdf
 
Pp 12 th 2002 ttg kenaikan pangkt asn
Pp 12 th 2002 ttg kenaikan pangkt asnPp 12 th 2002 ttg kenaikan pangkt asn
Pp 12 th 2002 ttg kenaikan pangkt asn
 
Uu 43 1999
Uu 43 1999Uu 43 1999
Uu 43 1999
 
Materi smt2 adm.kepegwn
Materi smt2 adm.kepegwnMateri smt2 adm.kepegwn
Materi smt2 adm.kepegwn
 
Pp 13 2002
Pp 13 2002Pp 13 2002
Pp 13 2002
 
Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 21 tahun 2014
Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 21 tahun 2014Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 21 tahun 2014
Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 21 tahun 2014
 
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2018 TENTANG MANAJEMEN...
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2018 TENTANG MANAJEMEN...PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2018 TENTANG MANAJEMEN...
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2018 TENTANG MANAJEMEN...
 
PP tentang Kenaikan PNS ASN semua
PP tentang Kenaikan PNS ASN semuaPP tentang Kenaikan PNS ASN semua
PP tentang Kenaikan PNS ASN semua
 
Pp no 44_2011
Pp no 44_2011Pp no 44_2011
Pp no 44_2011
 
0.3. PERT PJL KELAS II..pptx
0.3. PERT PJL  KELAS II..pptx0.3. PERT PJL  KELAS II..pptx
0.3. PERT PJL KELAS II..pptx
 
3. pp nomor 53 tahun 2010
3. pp nomor 53 tahun 20103. pp nomor 53 tahun 2010
3. pp nomor 53 tahun 2010
 
PP Disiplin Pegawai.pdf
PP Disiplin Pegawai.pdfPP Disiplin Pegawai.pdf
PP Disiplin Pegawai.pdf
 
Pp 94-tahun-2021-tentang-disiplin-pegawai
Pp 94-tahun-2021-tentang-disiplin-pegawaiPp 94-tahun-2021-tentang-disiplin-pegawai
Pp 94-tahun-2021-tentang-disiplin-pegawai
 

More from Nandang Sukmara

Ad hasil rapat tgl 3 5 3012
Ad hasil rapat tgl 3 5 3012Ad hasil rapat tgl 3 5 3012
Ad hasil rapat tgl 3 5 3012Nandang Sukmara
 
Permendagri 079-2007 pedoman penyusunan rencana pencapaian spm
Permendagri 079-2007 pedoman penyusunan rencana pencapaian spmPermendagri 079-2007 pedoman penyusunan rencana pencapaian spm
Permendagri 079-2007 pedoman penyusunan rencana pencapaian spmNandang Sukmara
 
Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...
Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...
Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...Nandang Sukmara
 
Permendiknas no 15 tahun 2010 standar pelayanan minimal
Permendiknas no 15 tahun 2010 standar pelayanan minimalPermendiknas no 15 tahun 2010 standar pelayanan minimal
Permendiknas no 15 tahun 2010 standar pelayanan minimalNandang Sukmara
 
Pp 39 92 peranserta masyarakat
Pp 39 92 peranserta masyarakatPp 39 92 peranserta masyarakat
Pp 39 92 peranserta masyarakatNandang Sukmara
 
Perda nomor 20 2007 struktur organigram disdik
Perda nomor 20 2007 struktur organigram disdikPerda nomor 20 2007 struktur organigram disdik
Perda nomor 20 2007 struktur organigram disdikNandang Sukmara
 
Permendiknas 50 2007_standar_pengelolaan
Permendiknas 50 2007_standar_pengelolaanPermendiknas 50 2007_standar_pengelolaan
Permendiknas 50 2007_standar_pengelolaanNandang Sukmara
 
Pp no 47 t ahun 2008 wajar dikdas
Pp no 47 t ahun 2008 wajar dikdasPp no 47 t ahun 2008 wajar dikdas
Pp no 47 t ahun 2008 wajar dikdasNandang Sukmara
 
Pp no 47 t ahun 2008 wajar dikdas
Pp no 47 t ahun 2008 wajar dikdasPp no 47 t ahun 2008 wajar dikdas
Pp no 47 t ahun 2008 wajar dikdasNandang Sukmara
 
Pp no 66 tahun 2010 pengelolaan pendidikan nas
Pp no  66 tahun 2010 pengelolaan pendidikan nasPp no  66 tahun 2010 pengelolaan pendidikan nas
Pp no 66 tahun 2010 pengelolaan pendidikan nasNandang Sukmara
 
Permen no 19 t ahun 2007 standar pengelolaan
Permen no 19 t ahun 2007 standar pengelolaanPermen no 19 t ahun 2007 standar pengelolaan
Permen no 19 t ahun 2007 standar pengelolaanNandang Sukmara
 
Perka bkn nomor_19_tahun_2011pedoman_umum_penyusunan_kebutuhan_pegawai_negeri...
Perka bkn nomor_19_tahun_2011pedoman_umum_penyusunan_kebutuhan_pegawai_negeri...Perka bkn nomor_19_tahun_2011pedoman_umum_penyusunan_kebutuhan_pegawai_negeri...
Perka bkn nomor_19_tahun_2011pedoman_umum_penyusunan_kebutuhan_pegawai_negeri...Nandang Sukmara
 
Paparan sosialisasi pedoman perhitungan
Paparan sosialisasi pedoman perhitunganPaparan sosialisasi pedoman perhitungan
Paparan sosialisasi pedoman perhitunganNandang Sukmara
 

More from Nandang Sukmara (20)

Untitled Presentation
Untitled PresentationUntitled Presentation
Untitled Presentation
 
Ad hasil rapat tgl 3 5 3012
Ad hasil rapat tgl 3 5 3012Ad hasil rapat tgl 3 5 3012
Ad hasil rapat tgl 3 5 3012
 
Permendagri 079-2007 pedoman penyusunan rencana pencapaian spm
Permendagri 079-2007 pedoman penyusunan rencana pencapaian spmPermendagri 079-2007 pedoman penyusunan rencana pencapaian spm
Permendagri 079-2007 pedoman penyusunan rencana pencapaian spm
 
Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...
Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...
Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...
 
Permendiknas no 15 tahun 2010 standar pelayanan minimal
Permendiknas no 15 tahun 2010 standar pelayanan minimalPermendiknas no 15 tahun 2010 standar pelayanan minimal
Permendiknas no 15 tahun 2010 standar pelayanan minimal
 
Pp 39 92 peranserta masyarakat
Pp 39 92 peranserta masyarakatPp 39 92 peranserta masyarakat
Pp 39 92 peranserta masyarakat
 
Perda nomor 20 2007 struktur organigram disdik
Perda nomor 20 2007 struktur organigram disdikPerda nomor 20 2007 struktur organigram disdik
Perda nomor 20 2007 struktur organigram disdik
 
Pp38
Pp38Pp38
Pp38
 
Masterplan pendidikan
Masterplan pendidikanMasterplan pendidikan
Masterplan pendidikan
 
Permendiknas 50 2007_standar_pengelolaan
Permendiknas 50 2007_standar_pengelolaanPermendiknas 50 2007_standar_pengelolaan
Permendiknas 50 2007_standar_pengelolaan
 
Pp 47 2008
Pp 47 2008Pp 47 2008
Pp 47 2008
 
Pp no 47 t ahun 2008 wajar dikdas
Pp no 47 t ahun 2008 wajar dikdasPp no 47 t ahun 2008 wajar dikdas
Pp no 47 t ahun 2008 wajar dikdas
 
Pp no 47 t ahun 2008 wajar dikdas
Pp no 47 t ahun 2008 wajar dikdasPp no 47 t ahun 2008 wajar dikdas
Pp no 47 t ahun 2008 wajar dikdas
 
Pp no 66 tahun 2010 pengelolaan pendidikan nas
Pp no  66 tahun 2010 pengelolaan pendidikan nasPp no  66 tahun 2010 pengelolaan pendidikan nas
Pp no 66 tahun 2010 pengelolaan pendidikan nas
 
Lampiran iii br
Lampiran iii brLampiran iii br
Lampiran iii br
 
Lampiran ii br
Lampiran ii brLampiran ii br
Lampiran ii br
 
Lampiran i br
Lampiran i brLampiran i br
Lampiran i br
 
Permen no 19 t ahun 2007 standar pengelolaan
Permen no 19 t ahun 2007 standar pengelolaanPermen no 19 t ahun 2007 standar pengelolaan
Permen no 19 t ahun 2007 standar pengelolaan
 
Perka bkn nomor_19_tahun_2011pedoman_umum_penyusunan_kebutuhan_pegawai_negeri...
Perka bkn nomor_19_tahun_2011pedoman_umum_penyusunan_kebutuhan_pegawai_negeri...Perka bkn nomor_19_tahun_2011pedoman_umum_penyusunan_kebutuhan_pegawai_negeri...
Perka bkn nomor_19_tahun_2011pedoman_umum_penyusunan_kebutuhan_pegawai_negeri...
 
Paparan sosialisasi pedoman perhitungan
Paparan sosialisasi pedoman perhitunganPaparan sosialisasi pedoman perhitungan
Paparan sosialisasi pedoman perhitungan
 

Pp2002 11 ttg-pengadaan-pns

  • 1. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2002 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 98 TAHUN 2000 TENTANG PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk mewujudkan Pegawai Negeri Sipil yang profesional dan bertanggung jawab, dipandang perlu mengubah Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil, dengan Peraturan Pemerintah; Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945; 2. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041), sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890); 3. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839); 4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2000 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 193, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4014); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4015); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 195, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4016);
  • 2. - 2 - MEMUTUSKAN: Menetapkan: PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 98 TAHUN 2000 TENTANG PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL. Pasal I Beberapa ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil diubah, sebagai berikut: 1. Ketentuan Pasal 6 diubah, sehingga seluruhnya menjadi berbunyi sebagai berikut: "Pasal 6 (1) Syarat yang harus dipenuhi oleh setiap pelamar adalah: a. warga negara Indonesia; b. berusia serendah-rendahnya 18 (delapan belas) tahun dan setinggi-tingginya 35 (tiga puluh lima) tahun; c. tidak pernah dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan hukum yang tetap, karena melakukan suatu tindak pidana kejahatan; d. tidak pernah diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau tidak dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil atau diberhentikan tidak dengan hormat sebagai pegawai swasta; e. tidak berkedudukan sebagai calon/Pegawai Negeri; f. mempunyai pendidikan, kecakapan, keahlian dan keterampilan yang diperlukan; g. berkelakuan baik; h. sehat jasmani dan rohani; i. bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia atau negara lain yang ditentukan oleh pemerintah; dan j. syarat lain yang ditentukan dalam persyaratan jabatan. (2) Pengangkatan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil dapat dilakukan bagi mereka yang melebihi usia 35 (tiga puluh lima) tahun berdasarkan kebutuhan khusus dan dilaksanakan secara selektif."
  • 3. - 3 - 2. Ketentuan Pasal 11 diubah, sehingga seluruhnya menjadi berbunyi sebagai berikut: "Pasal 11 (1) Pelamar yang dinyatakan lulus ujian penyaringan dan telah diberikan nomor identitas Pegawai Negeri Sipil diangkat sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil. (2) Pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan dengan keputusan Pejabat Pembina Kepegawaian. (3) Pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dilakukan dalam tahun anggaran berjalan dan penetapannya tidak boleh berlaku surut. (4) Golongan ruang yang ditetapkan untuk pengangkatan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil, adalah: a. Golongan ruang I/a bagi yang pada saat melamar serendah-rendahnya memiliki dan menggunakan Surat Tanda Tamat Belajar/Ijazah Sekolah Dasar atau yang setingkat; b. Golongan ruang I/c bagi yang pada saat melamar serendah-rendahnya memiliki dan menggunakan Surat Tanda Tamat Belajar/Ijazah Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama atau yang setingkat; c. Golongan ruang II/a bagi yang pada saat melamar serendah-rendahnya memiliki dan menggunakan Surat Tanda Tamat Belajar/Ijazah Sekolah Lanjutan Tingkat Atas, Diploma I, atau yang setingkat; d. Golongan ruang II/b bagi yang pada saat melamar serendah-rendahnya memiliki dan menggunakan Surat Tanda Tamat Belajar/Ijazah Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa atau Diploma II; e. Golongan ruang II/c bagi yang pada saat melamar serendah-rendahnya memiliki dan menggunakan Ijazah Sarjana Muda, Akademi, atau Diploma III; f. Golongan ruang III/a bagi yang pada saat melamar serendah-rendahnya memiliki dan menggunakan Ijazah Sarjana (S1) atau Diploma IV; g. Golongan ruang III/b bagi yang pada saat melamar serendah-rendahnya memiliki dan menggunakan Ijazah Dokter, Ijazah Apoteker dan Magister (S2) atau Ijazah lain yang setara, h. Golongan ruang III/c bagi yang pada saat melamar serendah-rendahnya memiliki dan menggunakan Ijazah Doktor (S3). (5) Ijazah sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) adalah Ijazah yang diperoleh dari sekolah atau perguruan tinggi negeri dan/atau Ijazah
  • 4. - 4 - yang diperoleh dari sekolah atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi oleh Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendidikan nasional atau pejabat lain yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku berwenang menyelenggarakan pendidikan. (6) Ijazah yang diperoleh dari sekolah atau perguruan tinggi di luar negeri hanya dapat dihargai apabila telah diakui dan ditetapkan sederajat dengan Ijazah dari sekolah atau perguruan tinggi negeri yang ditetapkan oleh Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendidikan nasional atau pejabat lain yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku berwenang menyelenggarakan pendidikan." 3. Diantara Pasal 11 dan Pasal 12, disisipkan 1 (satu) Pasal baru, yakni Pasal 11 A yang berbunyi sebagai berikut: "Pasal 11 A Calon Pegawai Negeri Sipil wajib melaksanakan tugas selambat-lambatnya 1 (satu) bulan, setelah menerima keputusan pengangkatan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil." 4. Ketentuan Pasal 13 diubah, sehingga seluruhnya menjadi berbunyi sebagai berikut: "Pasal 13 (1) Masa kerja yang diperhitungkan penuh untuk penetapan gaji pokok pengangkatan pertama adalah: a. selama menjadi Pegawai Negeri, kecuali selama menjalankan cuti di luar tanggungan negara; b. selama menjadi Pejabat Negara; c. selama menjalankan tugas pemerintahan; d. selama menjalankan kewajiban untuk membela negara; atau e. selama menjadi pegawai/karyawan perusahaan milik pemerintah. (2) Masa kerja sebagai pegawai/karyawan dari perusahaan yang berbadan hukum di luar lingkungan badan-badan pemerintah yang tiap-tiap kali tidak kurang dari 1 (satu) tahun dan tidak terputus-putus, diperhitungkan . (setengah) sebagai masa kerja untuk penetapan gaji pokok dengan ketentuan sebanyak-banyaknya 8 (delapan) tahun."
  • 5. - 5 - 5. Ketentuan Pasal 17 diubah, sehingga seluruhnya menjadi berbunyi sebagai berikut: "Pasal 17 (1) Calon Pegawai Negeri Sipil yang tewas, diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil terhitung mulai awal bulan yang bersangkutan dinyatakan tewas. (2) Calon Pegawai Negeri Sipil yang cacat karena dinas, yang oleh Tim Penguji Kesehatan dinyatakan tidak dapat bekerja lagi dalam semua jabatan negeri, diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil. (3) Calon Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) setelah diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil diberhentikan dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil dan diberikan hak-hak kepegawaian sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (4) Pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil menjadi Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) berlaku terhitung mulai tanggal 1 (satu) pada bulan ditetapkannya surat keterangan Tim Penguji Kesehatan." 6. Ketentuan Pasal 18 diubah, sehingga seluruhnya menjadi berbunyi sebagai berikut: "Pasal 18 (1) Calon Pegawai Negeri Sipil diberhentikan apabila: a. mengajukan permohonan berhenti; b. tidak memenuhi syarat kesehatan; c. tidak lulus pendidikan dan pelatihan prajabatan; d. tidak menunjukkan kecakapan dalam melaksana-kan tugas; e. menunjukkan sikap dan budi pekerti yang tidak baik yang dapat mengganggu lingkungan pekerjaan; f. dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat; g. pada waktu melamar dengan sengaja memberikan keterangan atau bukti yang tidak benar; h. dihukum penjara atau kurungan berdasarkan keputusan pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan hukum yang tetap karena dengan sengaja melakukan sesuatu tindak pidana kejahatan atau melakukan sesuatu tindak pidana kejahatan yang ada hubungannya dengan jabatan/tugasnya; i. menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik; j. 1 (satu) bulan setelah diterimanya keputusan pengangkatan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil tidak melapor dan
  • 6. - 6 - melaksanakan tugas, kecuali bukan karena kesalahan yang bersangkutan. (2) Calon Pegawai Negeri Sipil yang diberhentikan karena ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a, b, c, d, e, dan j, diberhentikan dengan hormat. (3) Calon Pegawai Negeri Sipil yang diberhentikan karena ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf g, dan h, diberhentikan tidak dengan hormat. (4) Calon Pegawai Negeri Sipil yang diberhentikan karena ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf f dan i, diberhentikan dengan hormat atau tidak dengan hormat." Pasal II Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Pemerintah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 17 April 2002 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, ttd. MEGAWATI SOEKARNOPUTRI Diundangkan di Jakarta pada tanggal 17 April 2002 SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA, ttd. BAMBANG KESOWO LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2002 NOMOR 31
  • 7. - 7 - PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2002 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 98 TAHUN 2000 TENTANG PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL I. UMUM Dalam Pasal 16 ayat (1) dan ayat (2) Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999, antara lain diatur bahwa Pegawai Negeri Sipil untuk mengisi formasi yang lowong dalam suatu organisasi pada umumnya berdasarkan kebutuhan. Bahwa untuk mewujudkan Pegawai Negeri Sipil yang profesional, bertanggung jawab, jujur dan adil, maka perlu mengubah beberapa ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil. II. PASAL DEMI PASAL Pasal I Pasal 6 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Pengangkatan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil yang melebihi usia 35 (tiga puluh lima) tahun dilaksanakan berdasarkan kebutuhan, khususnya bagi mereka yang telah mengabdi kepada instansi yang menunjang kepentingan nasional sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun, sebelum Peraturan Pemerintah ini ditetapkan. Pasal 11 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Cukup jelas Ayat (3) Yang dimaksud dengan penetapan pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil tidak boleh berlaku surut dalam ketentuan ini adalah apabila penetapannya pada bulan
  • 8. - 8 - yang sedang berjalan, maka mulai berlakunya adalah tanggal 1 (satu) bulan berikutnya. Ayat (4) Huruf a sampai dengan huruf f Cukup jelas Huruf g Yang dimaksud dengan Ijazah lain yang setara adalah Ijazah yang dikeluarkan oleh perguruan tinggi yang bobot untuk memperolehnya setara dengan Ijazah Dokter/Ijazah Apoteker dan Ijazah Magister (S2) yang penetapan kesetaraannya dilaksanakan oleh Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendidikan nasional. Huruf h Cukup jelas Ayat (5) Cukup jelas Ayat (6) Cukup jelas Pasal 11 A Calon Pegawai Negeri Sipil yang telah menerima surat keputusan pengangkatan, segera melapor pada satuan organisasi dan melaksanakan tugasnya. Pasal 13 Ayat (1) Huruf a Cukup jelas Huruf b Cukup jelas Huruf c Masa selama menjalankan tugas pemerintahan antara lain masa penugasan sebagai: a. Lokal Staf pada Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri; b. Pegawai tidak tetap; c. Perangkat Desa; d. Pegawai/Tenaga pada Badan-badan Internasional; e. Petugas pada pemerintahan lainnya yang penghasilannya dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
  • 9. - 9 - Huruf d Masa selama menjalankan kewajiban untuk membela Negara, antara lain masa sebagai: a. Prajurit Wajib; dan b. Sukarelawan. Huruf e Perusahaan milik Pemerintah terdiri dari Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah. Ayat (2) Dalam ketentuan ini yang dimaksud dengan perusahaan yang berbadan hukum termasuk perusahaan swasta asing yang berbadan hukum. Pasal 17 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Cukup jelas Ayat (3) Cukup jelas Ayat (4) Cukup jelas Pasal 18 Ayat (1) Huruf a sampai dengan huruf f Cukup jelas Huruf g Dalam ketentuan ini yang termasuk pengertian keterangan-keterangan atau bukti-bukti yang tidak benar adalah apabila keterangan tersebut mengakibatkan kerugian pada Negara atau setelah diketahui kebenarannya seharusnya tidak memenuhi syarat untuk diangkat sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil, misalnya pada waktu melamar memberikan keterangan tidak pernah diberhentikan tidak dengan hormat, padahal pernah dikenakan pemberhentian tersebut, dan lain sebagainya yang serupa dengan itu. Huruf h, i, dan j Cukup jelas
  • 10. - 10 - Ayat (2) Cukup jelas Ayat (3) Cukup jelas Ayat (4) Calon Pegawai Negeri Sipil diberhentikan dengan hormat, apabila: a. dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang; b. menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik dan telah mengajukan surat permohonan berhenti secara tertulis kepada Pejabat Pembina Kepegawaian. Calon Pegawai Negeri Sipil diberhentikan tidak dengan hormat, apabila: a. dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat; b. menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik tanpa mengajukan surat permohonan berhenti secara tertulis kepada Pejabat Pembina Kepegawaian. Pasal II Cukup jelas TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4192.