2. Abu Ubaidah Amir bin Abdillah bin al-Jarrah bin Hilal bin Ahib bin Dhobbah
bin Harits bin Fihr bin Malik bin Nadhr bin Kinanah al-Qurasyi al-Fihri.
Lahir: 583 M. Mekkah, Arab Saudi.
Wafat: 639 M. Lembah Yordania, Yordania meninggal dunia akibat wabah
penyakit yang melanda Syam. Beliau di makamkan di Yordania. Abu
Ubaidah tidak memiliki seorang anakpun yang tersisa.
Ayahnya: Abdullah bin al-Garah bin Hilal.
Ibundanya: Umaymah bint Osman bin Jaber.
Gelar: Aminul Ummah.
Istrinya : Warja bint al-Jarrah, Hind bint Jabar.
Anaknya : Ubaidah ibn al-Jarrah, Umair ibn al-Jarrah, Yazid ibn al-Jarrah.
3. keutamaan
&keistimewaan
1. Orang yang baik akhlaknya
2. Lembut perangainya
3. Zuhud sikapnya
4. Tawadhu' hatinya
5. Panglima muslim yang berhasil
membebaskan Damaskus.
6. Ikut perang Badar pada usia 41 tahun.
7. Ikut dalam perang Uhud dan mencabut
pecahan baju besi diwajah Rasulullah
dengan giginya.
8. Pemalu.
4. 1 Sangat ambil berat keselamatan tentera sewaktu
jadi panglima, jadi di kalangan kaumnya, Abu
Ubaidah sangat dipercayai. "Yang paling setia
bersama Rasulullah ada 3 orang, Abu Bakar,
Umar & Abu Ubaidah" - Abdullah bin Mas'ud
2 Tiada perabot / barang langsung di rumahnya
walaupun pada waktu itu dilantik menjadi
Gabenor Syam. Umar datang ziarah, tak
nampak apa- apa kecuali sehelai kain lusuh dan
sebuah piring besar. Juga tiada makanan
•
•
•
3 Umar pernah mengirim uang untuk Abu Ubaidah,
tapi Abu Ubaidah membagi-baagi uang itu sampai
tiada untuk dirinya.
uang dan harta yang dia ada diinfakkan untuk
kekuatan ummah
5. peran Abu Ubaidillah bin Jarrah
Abu Ubaidah bin jarrah r. a salah satu sahabat Nabi yang tidak
mementingkan jabatan ataupun posisi istimewa
dipemerintahan, melaikan hanya menjalankan dengan
kesungguhannya sebagai umat Islam. Abu Ubaidah bin Jarrah
r. a merupakan sahabat Nabi yang membawa pengaruh
terhadap peradaban islam dalam melakukan ekpansi wilayah
di luar Arab. Sehingga menjadikan banyak daerah yang dapat
dibebaskan dan kekuasaan islam semakin kuat. Atas upaya
dan kesungguhannya, Alloh menjanjikan Abu Ubaidah bin
Jarrah r. a. sebagai Assabiqunaal Awwalun (masuk surga).
6. Pada 624 M, Abu Ubaidah berpartisipasi dalam Perang Badar atau
pertempuran besar pertama antara umat Muslim dan Quraisy di Mekah.
Dalam pertempuran ini, ia melawan dan membunuh ayahnya sendiri, yang
berperang di kubu kaum kafir Quraisy.
Setelah itu, ia terjun ke dalam Perang Uhud (625 M), Pertempuran Khandaq
(627 M), dan turut terlibat dalam Perjanjian Hudaibiyyah (628 M). Pada 630
M, ketika pasukan Muslim menaklukkan Mekah dari empat arah, Abu
Ubaidah menjadi pemimpin salah satu divisi.
.
7. Setelah itu, ia terlibat dalam Perang Hunain, Penyerbuan Ta'if, dan Perang
Tabuk. Selepas pertempuran itu, beberapa perwakilan Kristen dari Arab
Saudi tiba di Madinah. Mereka menunjukkan minat untuk masuk Islam.
Para delegasi tersebut kemudian meminta Muhammad untuk mengirim
seseorang yang bisa membimbing mereka. Nabi Muhammad lantas
menunjuk Abu Ubaidah untuk membimbing mereka mengenai ajaran Islam
.
8. Abu Ubaidah bin jarrah dipercaya oleh Umar
bin Khttab sebagai panglima perang dalam
peristiwa yarmuk tahun 636 M dimana
peristiwa tersebut dimenangkan oleh umat
muslim dalam penaklukan pertamanya di
luar Jazirah Arab melawan Romawi Timur.
Dengan strategi perang membag tentaranya
menjadi lima bagian, depan, belakang,
kanan, kiri dan tengah. Serta, karena
kehebatannya sebagai panglima beliau
berhasil membunuh komandan Romawi.
9. Abu Ubaidah bin Jarrah r. a. mengajarkan
pentingnya berjalan di agama alloh dengan
kesungguhan, keiklasan, tanpa kesombongan
ataupun pamrih. Semua dijalankan
berdasarkan mencari keridoan Alloh.