2. FUNGSI: MELAYANI MEKANISME
TRANSPORT INTERNAL TUBUH
SYSTEMA
CARDIOVASCULARE
COR VASA
(CARDIUM/JANTUNG) (PEMBULUH DARAH)
Arteria besar Arteria sedang
COR Arteria kecil
Vena besar Arteriola
Vena sedang Kapiler
Vena kecil Venula
• PUSAT KV
• POMPA MUSKULER
• 2 POMPA: 1. ATRIA
2. VENTRICULI
POMPA HISAP-TEKAN
Diastole Sistole
Relaksasi Kontraksi
SIRKULASI KONTINU
3.
4. SIST. KV
* SIST. TERTUTUP
•TERBENTUK & BERFUNGSI SEBELUM TERBENTUK
ORGAN2 LAIN
• MULAI TERBENTUK: EMBRYO MINGGU KE-4
• BEBAN KERJA: BERAT, 70/MENIT 100.000 X/HARI
• 2,5 MILYAR x SEUMUR HIDUP(70 TH.)
• DALAM TUBUH: 4-6 L DARAH
• 1 SIKLUS: +/- 1 MENIT
• OUTPUT WAKTU OLAH RAGA: MENINGKAT 5 X
• RATA2 COR MEMOMPA 7.500 L/HARI
SIRKULASI
SIST. KV
MAYOR/MAYOR/SISTEMIK SISTEMIK MINOR/MINOR/PULMONER PULMONER
KORONER
KORONER
5.
6. LOKASI/POSISI COR
DI ANTARA 2 PULMO (SINISTER/DEXTER)
SEBAGAI SALAH SATU KOMPONEN MEDIASTINUM
(- MASSA JAR. DI ANTARA PLEURA
-TERLETAK DI ANTARA STERNUM-COLUMNA VERTEBRALIS)
MEDIASTINUM
SUPERIUS
INFERIUS
ANTERIUS
MEDIUS
INFERIUS
TERLETAK COR
BIDANG*
* Melalui garis antara corpus –manubrium sterni
BATAS COR
STERNOCOSTALIS
FACIES
DIAPHRAGMATICA
SINISTER
MARGO DEXTER
SUPERIOR
INFERIOR
10. VASA BESAR COR
I. ARTERIA BESAR
1. TRUNCUS AORTICUS (keluar dari ventric. sin.)
AORTA ASCENDENS ARCUS AORTAE
AORTA DESCENDENS
(AORTA THORACALIS AORTA ABODOMINALIS)
2. TRUNCUS PULMONALIS (keluar dari ventric. dext.)
A.PULMONALIS (DEXTRA/SINISTRA)
(masuk ke pulmo dexter/sinister)
II. VENA BESAR
1. V. CAVA SUPERIOR
2. V. CAVA INFERIOR
KEPALA/LEHER/EXTR. SUP.
BADAN/EXTR. INF.
ATRIUM DEXTRUM
11.
12. VALVULA CORDIS
(KATUP JANTUNG)
•Jar. Ikat kolagen
•Keras/kuat/liat
•Mencegah aliran darah balik
(- dari ventric. ke atrium
- dari trunc. aortic./pulmonalis ke ventric.)
VALVULA
ATRIOVENTRICULARIS VALVULA 3 Cuspis semiluner
SEMILUNARIS
VALV. AV
DEXTRA
(TRICUSPIDALIS)
VALV. AV
SINISTRA
(BICUSPIDALIS/
MITRALIS)
3 cuspis (jar. Ikat
fibrosa, dilapisi
endotel)
2 cuspis)
VALV.
SEMILUN.
PULMONALIS
VALV.
SEMILUN.
AORTAE
15. SIRKULASI
KORONER
M
Y
O
C
A
R
D
I
U
M
A. CORONARIA O2/NUTRIEN
A. CORONARIA O2 & NUTRIEN
V. CORONARIA CO2/LIMBAH
V. CORONARIA LIMBAH & CO2
SINUS CORONARIUS
ATRIUM DEXTRUM
A. CORONARIA
A. CORONARIA DEXTRA A. CORONARIA SINISTRA
R. MARGINALIS R. INTERVENTRIC.
POST.
R. CIRCUMFLEXUS R. INTERVENTRIC.
ANT.
DINDING
VENTRIC. DEXT DIND. VENTRIC
SIN. & DEXT. POST
DIND. VENTRIC.
SIN. POST.
DIND. VENTRIC.
SIN. & DEXT. POST.
17. ALIRAN DARAH BALIK
(VENOSA) DARI COR
CABANG2
CABANG2
A. CORONARIA SIN.
A. CORONARIA SIN.
MYOCARDIUM
MYOCARDIUM
V. CARDIACA MEDIA V. CARDIACA MAGNA
SINUS CORONARIUS
TRUNC. PULMONALIS VENTRIC. DEXT. ATRIUM DEXT.
V. PULMONALIS COR
(DEXT. & SIN.)
PULMO (+O2)
(DEXT. & SIN.)
A. PULMONALIS
(DEXT. & SIN.)
CABANG2
A. CORONARIA DEXT.
MYOCARDIUM
18. SYSTEMA
CONDUCTORIUM
•SISTEM YANG MENYELARASKAN (SINKRONISASI) KEJADIAN2
DALAM SIKLUS JANTUNG
•BERASAL DARI OTOT JANTUNG (MYOCYTUS CORDIS) YANG
MENGALAMI MODIFIKASI (STRUKTURAL & FUNGSIONAL: TIDAK
UNTUK KONTRAKSI) MENJADI SISTEM YANG MENGHANTARKAN
IMPULS2 LISTRIK
SIKLUS JANTUNG
•IMPULS BERASAL DARI (1) NODUS SINOATRIALIS (SA)
MENJALAR KE SELURUH OTOT ATRIA KONTRAKSI ATRIA
(2) MENUJU KE NODUS ATRIOVENTRICULARIS
(AV)(MENJALAR LAMBAT) (3) TURUN MELALUI BERKAS
ATRIOVENTRICULARIS (BERKAS HISS) MENYEBAR KE SELURUH
MYOCARDIUM VENTRICULI KONTRAKSI VENTRICULI
20. SYSTEMA CONDUCTORIUM
1. NODUS SA
-SEBAGAI PACEMAKER (penentu irama jantung)
-LETAK: di dinding dorsal atrium dext. (di inferior
muara v. cava sup./di superior crista terminalis)
-SIFAT: mempunyai periodisitas intrinsik tercepat
-Dari nodus SA terpancar gelombang kontraksi:
* ke seluruh atria (melalui:lintasan interatrial)
* ke nodus AV (melalui:lintasan internodal)
2. NODUS AV
LETAK:- di dinding septum atrium dextrum
(di posterior perlekatan cuspis septalis
valvula tricuspidalis)
-Di superior muara sinus coronarius
BENTUK: oval
21.
22. 3. BERKAS HISS
(FACICULUS ATRIOVENTRICULARIS)
BERKAS KONDUKSI INI BERJALAN:
DARI NODUS AV (melalui saluran di dalam skeleton cordis)
mencapai bagian membranosa septum interventriculare
Bercabang:
(1) Ramus dexter (2) Ramus sinister:
Ramus dexter Ramus sinister
(di dinding septum) Berjalan ke anterior pada
trabecula septomarginalis sisi septum musculare
apex ventriculus dexter mm. papillares
ventric. sin
mm. papillares
R. Dexter & r. sinister bercabang-cabang halus:
serabut2 Purkinje mm. papillares
23. SYSTEMA VASCULARE
(SISTEM VASKULER)
HISTOLOGI VASA
ARTERIA
BESAR
1. TUNICA INTERNA/INTIMA
(ENDOTEL + MEMBRAN ELASTIK*)
2. TUNICA MEDIA/MUSCULARIS (OTOT POLOS)
SIRKULER (dalam)
LONGITUDINAL (luar)
KONTRAKSI/RELAKSASI BERDENYUT
• JAR. IKAT ELASTIK:
ELASTIC COIL SPASME:
MENGURANGI PERDARAHAN
(jika terjadi luka pada arteria besar)
24.
25. ARTERIOLA
- OTOT POLOS: MAKIN SEDIKIT
- MENGANDUNG SER.2 ELASTIK
- VASOKONSTRIKSI/VASODILATASI
MENGATUR ALIRAN
DARAH KE KAPILER
1. ARTERIA BESAR
(A. ELASTICA/CONDUCTING ARTERY)
Serabut2 elastik > otot polos
Contoh: aorta, a. brachiocephalica, a. carotis communis, a. subclavia,
a. vertebralis, a. iliaca communis
2. ARTERIA SEDANG
(A. MUSCULARIS/DISTRIBUTING ARTERY)
Otot polos > ser.2 elastik
Contoh: a. axillaris, a.brachialis, a. radialis, a. femoralis, a. poplitea,
a. tibialis
27. ANYAMAN KAPILER
(MENGHUBUNGKAN ARTERIOLA-VENULA
* AKTIVITAS METABOLIk TINGGI KAPILER BANYAK
(OTOT, HEPAR, REN, PULMO, SIST. SARAF)
* AKTIVITAS METAB. RENDAH KAPILER SEDIKIT
•CORNEA, EPIDERMIS, CARTILAGO: ( - )
ENDOTEL: KONTINU
•KAPILER
ENDOTEL: FENESTRATA
HEPAR/LIEN/
ADENOHYPOPHYSIS/
GLAND. PARATHYROIDEA/
CORTEX ADRENALIS:
SINUSOID
(pelebaran vena:
lebih lebar, berkelok2)
28. INERVASI COR INTRINSIK: SYST. CONDUCT.
EKSTRINSIK: SS OTONOMIK
INERVASI COR
EKSTRINSIK (OTONOMIK)
MEDULLA OBLONGATA
PUSAT PARASIMP. PUSAT SIMP.
(PUSAT KARDIOINHIBITORIS) (PUSAT KARDIOAKSELERATORIS)
(CIC: CARDIOINHIBITORY CENTER) (CAC: CARDIOACCELERATORY CENTER)
MED. SPIN.
NODUS SA NODUS AV
MYOCARDIUM
KECEPATAN DJ
KEKUATAN DJ
N. cardiacus: NE
N X: ACh
DJ
DENYUT JANTUNG
33. REFLEKS
SINUS CAROTICUS
SINUS CAROTCUS*
TEKANAN
DARAH * MED. OBL
(-) (+)
CAC CIC
COR
KECEPATAN KONTRAKSI
KEKUATAN KONTRAKSI
TEK. DARAH
KE ARAH NORMAL
CARDIAC
OUTPUT
TEK. DARAH
ARTERIAL
*SIN. CAROT.:
Letak: di percabangan
a. caroticus communis menjadi
a. carot. externus & internus
* Jika tek. darah Proses: sebaliknya
34. KEMORESEPTOR:
AORTICUS
GLOMUS/CORPUS
CAROTICUS
MED. OBL.
N IX
N X
Glom. Aortic.
Glom. Carotic.
BARORESEPTOR* :
AORTICUS
SINUS
CAROTICUS
MED. OBL.
N. HERING
N IX
SIN. CAROTIC.
SIN. AORTIC.
* Akhiran saraf
menyebar(spray)
di dinding arteria
A.carot. ext.
A. carot. int.
A. Carotis comm.
Arcus aortae
N X
CO2/O2
TEK.
DARAH
35. REFLEKS
AORTICUS
(Refleks Bainbridge)
TEK. DARAH
SISTEMIK UMUM
BARORESEPTOR
(di arc. Aortae)
TEK. DARAH
VENOSA
CAC KEC./KEKUATAN
DENYUT JANTUNG
VOL. DARAH
KELUAR COR
(+)
36. PERKEMBANGAN
COR
COR MESODERMA
2 TUBA ENDOCARDIALIS
TUBA PRIMITIVA CORDIS
5 REGIO
1. BULBUS CORDIS 2. JANTUNG TUMBUH LEBIH CEPAT DP.
VENTRICULUS PERLEKATAN DI SUP.ERIOR
ATRIUM & SIN. VENOSUS BENTUK S BENTUK U
37.
38.
39.
40. OKLUSI
KORONER
OKLUSI KORONER
SERANGAN
JANTUNG
MATI
ATHEROSCLEROSIS
ATHEROMA
PENYAKIT
DEGENERATIF
DEPOSISI FIBROTIK LEMAK
DI DINDING A. CORONARIA
1. KERUSAKAN SEL2 ENDOTEL MULTIPLIKASI
MENONJOLKAN ENDOTEL KE PERMUKAAN
2. DEPOSISI AS. LEMAK (KOLESTEROL) DI DALAM/SEKITAR
TONJOLAN SEL2 OTOT POLOS
KERUSAKAN FIBROTIK LEMAK
(PLAK ATEROSKLEROTIK)
MENYEMPITKAN
LUMEN ARTERI
MENGHAMBAT ALIRAN DARAH
ATHEROSCLEROSIS
T
A
H
A
P
A
W
A
L
41. ATHEROSCLEROSIS (lanj.)
T
A
H
A
P
A
K
H
I
R
KALSIFIKASI PLAK + KALSIFIKASI
JAR. FIBROSA
(progresif)
ARTERIOSCLEROSIS
(PENGERASAN ARTERI)
ATHEROSCLEROSIS HEART DEBILITY
1. PROSES KRONIK
PENYEMPITAN A. CORONARIA PROGRESIF PASOK DARAH COR
OKLUSI (1/> A. CORONARIA
42. 2. PROSES AKUT
OKLUSI KORONER AKUT HEART ATTACK
A. CORONARIA: PLAK ARTERIOSKLEROTIK
MENONJOL KE LUMEN (PERMUKAAN: KASAR)
DARAH YANG MENGALIR: MENJENDAL
( dalam bbrp. jam) JENDALAN DARAH LEPAS (EMBOLI)
(ikut aliran darah) MENYUMBAT CABANG2 KECIL
OKLUSI TOTAL (dalam bbrp. detik)
OKLUSI KORONER AKUT
OTOT2 COR ISKEMIK OTOT2 COR NONFUNGSIONAL
(1) (meluas: area luas) (bbrp. detik) MATI
(2) (area sempit) PARTIAL CARDIAC DEBILITY
DAPAT RECOVERY (PARTIAL/TOTAL)
(minggu-bulan) PELEBARAN A. CORONARIA LAIN (kadang2
tumbuh vasa2 kecil ke area otot yang rusak)
