2. LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
PerencanaanPembangunan Nasional;
2. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 1 Tahun 2010
tentangRencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten
Kebumen Tahun2005-2025;
3. eraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 4 Tahun 2021 tentang
SistemPerencanaan Pembangunan Daerah; dan
4. Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 7 Tahun 2021 tentang
RencanaPembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Kebumen
Tahun 20212026.
3. ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2023
1. Profesionalisme Aparatur
2. Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia
3. Pengembangan Perekonomian Daerah
4. Pembenahan Infrastruktur Dasar dan Pendukung Ekonomi
5. Peningkatan Kondusivitas Wilayah
Pemantapan kualitas infrastruktur dalam rangka pengembangan
perekonomian & pertanian serta peningkatan profesionalisme
aparatur & kualitas Sumber Daya Manusia
4. Kecamatan Padureso memiliki
luas wilayah sebesar 28,95 Km²
PROFIL KECAMATAN PADURESO
• Lahan Kering 25,53
Km²
• Lahan sawah 3,42
Km²
• Wilayah terkecil Desa pejengkolan 217,20
Ha
• Wilayah Terluas Desa Sendangdalem
• 486,50 Ha
7. PERTANIAN
No Komoditas Lokasi Desa Volume
Tenaga Kerja
(Orang)
1. Lada Sendangdalem, Kaligubug, Sidototo 4 Ha 149
2. Kelapa Padureso, Kalijering, Merden 60 Ha 550
3. Temulawak Padureso, Kalijering, Kaligubug 30 Ha 530
4. Jahe Kalijering, Padureso, Rahayu, Pejengkolan, Merden 2,5 Ha 140
5. Pala Desa Sendangdalem 8,5 Ha 615
6. Kelapa Dalam 9 Desa 776 Ha 2.031
7. Durian Merden, Sidototo, Padureso, Kaligubug, Sendangdalem,
Rahayu
21 Ha 400
8. Cengkih 9 Desa 244 Ha 749
9. Jenitri Sendangdalem 16,5 Ha 35
10. Kakao Sendangdalem, Sidototo 8 Ha 7
11. Karet Sendangdalem 14 Ha -
12. Sapi 9 Desa 1,728 Ekor -
13. Kambing 9 Desa 16,898 Ekor -
14. Ikan Balingasal, Kaligubug, Padureso 3 Kelompok -
9. STATUS IDM KECAMATAN PADURESO
STATUS IDM KECAMATAN BERKEMBANG Nilai 0.6759
RANKING IDM KECAMATAN 2834 / 6512
10. 2 0 2 2 – 2 0 2 5
SHARING PROGRAM DANA AFIRMASI PENGEMBANGAN AGROBISNIS TERPADU
P e n g e m b a n g a n KAWASAN AGROWISATA Kecamatan Padureso
11. LATAR BELAKANG
Sebagaian besar wilayah Kecamatan Padureso merupakan lahan
kering yaitu sebesar 2.553 Ha atau 88,2% dari luas wilayah
Kecamatan Padureso. Lahan kering ini dimanfaatkan untuk tegalan,
bangunan, dan perkebunan. Pengelolaan lahan kering (kebun) oleh
masyarkat dilakukan dengan cara memadukan pohon kayu-kayuan
dengan komoditas tanaman jangka pendek berupa rempah-rempah
(Kapulaga, Lada, Jahe dan Temulawak). Dalam istilah pertanian, pola
tanam seperti ini disebut dengan istilah wanatani (Agroforestry).
Rempah-rempah menjadi salah satu sumber mata pencaharian
masyarakat, karena memiliki nilai ekonomi tinggi. Permintaan pasar
selalu meningkat sementara produksi rempah-rempah masih
terbatas. Harga jual cengkih di pasaran saat ini rata-rata Rp.
126.000,-/kg (kering jemur), harga kapulaga Rp. 320.000,-/kg (kering
panen), lada Rp. 60.000,-/kg (Kering jemur).
Selain hasil pertanian, Padureso memiliki potensi lain berupa
pariwisata. Air limpahan waduk Wadaslintang yang melintasi Desa
Sendangdalem dan Desa Rahayu dimanfaatkan oleh Pemerintah
Desa menjadi objek wisata river tubing ( Desa Rahayu dan Desa
Sendangdalem).
13. Potensi
1. Dilalui aliran sungai dari Waduk Wadaslintang;
2. Adanya wisata air yang sudah dikembangkan oleh Desa (Desa Rahayu
dan Sendangdalem)
3. Sedang dibangun Embung di Desa Rahayu
4. Banyaknya masyarakat yang memelihara ternak (sapi, kambing, kelinci
dan ayam)
5. Dilalui jalan provinsi ±10 Km dan jalan Kabupaten ±4 Km.
6. Terdapat dua pasar desa yang terletak di Padureso dan Balingasal
7. Terdapat tanah tegalan/kebun yang luas yaitu sebesar 851,00 Ha atau
30% dari total luas wilayah
8. Sudah terbentuk Gapoktan di setiap Desa yang ada di Kecamatan
Padureso
9. Permintaan rempah-rempah cenderung meningkat dengan harga jual
stabil. Harga rempah-rempah di pasaran saat ini (Cengkih Rp. 126.000,-
/kg, Kapulaga Rp. 320.000,-/kg, Lada Rp. 60.000,-/kg).
14. HASIL PERTANIAN
No Komoditas Lokasi Desa Volume
Tenaga Kerja
(Orang)
1. Lada Sendangdalem, Kaligubug, Sidototo 4 Ha 149
2. Kelapa Padureso, Kalijering, Merden 60 Ha 550
3. Temulawak Padureso, Kalijering, Kaligubug 30 Ha 530
4. Jahe Kalijering, Padureso, Rahayu, Pejengkolan, Merden 2,5 Ha 140
5. Pala Desa Sendangdalem 8,5 Ha 615
6. Kelapa Dalam 9 Desa 776 Ha 2.031
7. Durian Merden, Sidototo, Padureso, Kaligubug, Sendangdalem,
Rahayu
21 Ha 400
8. Cengkih 9 Desa 244 Ha 749
9. Jenitri Sendangdalem 16,5 Ha 35
10. Kakao Sendangdalem, Sidototo 8 Ha 7
11. Karet Sendangdalem 14 Ha -
12. Sapi 9 Desa 1,728 Ekor -
13. Kambing 9 Desa 16,898 Ekor -
14. Ikan Balingasal, Kaligubug, Padureso 3 Kelompok -
15. PERMASALAHAN
Pola tanam
masih sangat beragam dan tidak ideal (lahan
ditanami pohon kayu dengan jarak tanam
berdekatan sehingga kurang sinar matahari);
SDM
Kemampuan SDM dalam mengembangkan
tanaman rempah masih sangat tradisional (hanya
dijadikan selingan) padahal secara akumulatif
potensi di Kecamatan Padureso sangat menjanjikan;
Pemupukan
belum sesuai dengan kebutuhan (tanaman
dibiarkan berkembang secara alami) sehingga
produksi belum maksimal
Minim Teknologi
Belum menerapkan teknologi tepat guna dalam
menjalankan aktivitas produksi pertanian
Kurang Inovatif
Belum adanya inovasi dalam pengembangan
produk hasil olahan rempah-rempah
Irigasi
proses penyiraman belum memadai
Bibit Unggul
Minimnya persediaan Bibit unggul (tanaman
yang sudah tidak produktif masih
dipertahankan)
Akses Jalan
Jalan yang belum memadai dan kurang
respresentatif (belum bisa dilewati kendaraan
besar/untuk papasan)
Pemasaran
Keterbatasan akses Pemasaran (masih
tergantung pada tengkulak)
16. Apabila Dua Potensi yang ada di
Kecamatan Padureso berupa
PERTANIAN dan WISATA
digabungkan tentu akan menjadi
Potensi Unggulan bagi kemajuan
wilayah Kecamatan Padureso
KAWASAN AGRO WISATA PADURESO
17. 01
02
03
04
Maksud & Tujuan
Membuka lapangan
kerja baru dan
mengurangi angka
kemiskinan
Meningkatkan daya
saing produksi
rempah-rempah di
wilayah Kecamatan
Padureso
Pemanfaatan lahan
tidur agar lebih
produktif
Membangun sebuah sistem
kawasan rempah-rempah
secara terpadu dan
berkelanjutan, didukung
dengan potensi wisata
18. 2022
2023 2025
2024
Tahapan Pengembangan
KAWASAN AGROWISATA
Peremajaan dan
Perluasan Lahan
Tanaman Rempah-
rempah
Peningkatan Kualitas
dan Kuantitas Produksi
Rempah-rempah
Inovasi Produk
Turunan Rempah-
rempah
Pengembangan
Agrowisata berbasis
kawasan rempah-
rempah dan wisata air
19. Gapoktan Kecamatan Padureso
No Desa Nama Gapoktan Nama Ketua Jumlah Anggota
1. Pejengkolan Tani Mulyo Sudarman 189
2. Balingasal Subur Makmur Sokhib 200
3. Merden Tani Jaya Supangat 543
4. Kalijering Ngudi Luhur Soleh 223
5. Kaligubug Ngudi Mulyo Sawab 250
6. Sidototo Margo Laras Basirudin 547
7. Rahayu Tani Rahayu Ngariman 211
8. Sendangdalem Sendang Mukti Siswandi 328
9. Padureso Maju Makmur Chafid 335
JUMLAH 9 Gapoktan 2.826 Anggota
20. Pokdarwis Kecamatan Padureso
No Desa Nama Pokdarwis Ketua Jumlah Angota
1 Sendangdalem Sendal explore Nur Amin 35
2 Rahayu Rahayu River tubing Muhanip 23
JUMLAH 2 Pokdarwis 58 Anggota
21. Realisasi Bantuan Bibit Tanaman
No Komoditas Lokasi Desa Jumlah
1 Lada Rahayu, Kaligubug, Sidototo, Sendangdalem 5.150
2 Kapulaga Kalijering, Merden 2.100
3 Cengkih Kalijering, Sidototo, Kaligubug 15.150
4 Pala Sendangdalem 1.050
5 Durian Merden 600
JUMLAH 24.050
Tahun 2019
No Komoditas Lokasi Desa Jumlah
1 Kelapa Dalam Pejengkolan, Balingasal, Merden,Kalijering,
Kaligubug,Sidototo,Rahayu,Sendangdalem,Padureeso
6.750
2 Durian Merden 1.000
JUMLAH 7.750
Tahun 2020
22. Pengembangan Klaster Pertanian
01
02
Selain penataan, juga dilakukan
pengembangan lahan baru untuk
ditanami rempah-rempah sesuai
dengan karakteristik wilayah masing-
masing
Untuk mengoptimalkan pemanfaatan
lahan dengan sistem wanasari, perlu
dilakukan penataan pola tanam (jarak
dan jenis tanaman) agar pertumbuhan
dan produktifitas tanaman meningkat.
Penataan dilakukan sekaligus dengan
merehabilitasi tanaman yang sudah
tidak produktif dengan bibit unggul.
23. Variabel Pendukung
KAWASAN AGROWISATA
03
04
Salah satu aspek yang perlu didorong
untuk pengembangan kawasan
rempah adalah pemasaran. Sebagai
embrio saat ini sudah ada 2 (dua)
pasar Desa (Pasar Pon dan Pasar
Kenayan). Kedepanya perlu didukung
dengan pembangunan Griya Pamer
hasil olahan rempah-rempah.
Untuk memenuhi kebutuhan pupuk
tanaman rempah-rempah, perlu
didukung dengan produksi pupuk
yang memadai. Potensi peternakan
yang ada di Kecamatan Padureso
terdiri dari Ternak Sapi (1.728 Ekor),
Kambing (16.890 Ekor), Kelinci (451
Ekor). Limbah dari kotoran ternak ini,
dapat diolah menjadi pupuk organik.
24. Hasil Produksi Rempah-Rempah Padureso
Lada Jahe
Kapulaga Temulawak
Lada banyak dijumpai di
Desa Rahayu, Desa
Sendangdalem dan Desa
Sidototo
Kapulaga banyak
dijumpai di Desa
Padureso dan Desa
Kalijering
Jahe banyak dijumpai di
Desa Kalijering dan Desa
Rahayu
Temulawak banyak
dijumpai di Desa
Kalijering dan Desa
Merden
25. Pengembangan PRODUK TURUNAN REMPAH_REMPAH
Pengembangan Kawasan
rempah-rempah di
Kecamatan Padureso
diharapkan bisa menjadi
nilai tambah hasil
produksi rempah-rempah,
dari yang semula dijual
hanya dalam bentuk hasil
panen yang sudah
dijemur, diolah menjadi
produk olahan rempah-
rempah.
26. Variabel Pendukung
KAWASAN AGROWISATA
05
06
Guna mendukung pengembangan
objek wisata tersebut diperlukan
pelebaran Jalan: 1. Dari PDAB
menuju Desa Rahayu (3,3 Km) dan 2.
Jalan dari Pasar Pon menuju Desa
Kalijering (1,5 Km). Kedua jalan ini
merupakan Jalan Lingkar Timur dan
Jalan Lingkar Barat di Kecamatan
Padureso.
Terdapat potensi wisata yang dapat
mendukung pengembangan Kawasan
Agrowisata. Antara lain 1) Wisata
Rahayu River tubing, 2) Embung
Rahayu, 3) Sendangdalem River tubing,
4) Kebun Durian di Komplek Makam
Padureso, 5) Kebun Durian di Merden
dan Sidototo.
27. Usulan Program/Kegiatan
202
2
Option C
Option D
Option E
Peremajaan dan Perluasan
Lahan Tanaman Rempah-
rempah
Pemetaan Lahan Produksi Rempah-rempah
Penataan dan pembukaan lahan baru
Penyediaan Bibit Unggul
Pengembangan jaringan irigasi/pengairan
(Pembangunan Bak Penampungan Air,
Pembangunan jaringan distribusi ke lahan
pertanian dan Bantuan Pompa Air)
Peningkatan Kapasitas SDM (Edukasi, Pelatihan,
Penerapan Sistem Tanam dan Perlakuan
terhadap komoditas)
01
02
04
03
01
02
04
03
202
3
Pengembangan pupuk organik (Rumah
Kompos)
Peningkatan Kapasitas SDM
Revitalisasi kelembagaan Kelompok Tani
Penerapan & Pelatihan Teknologi Tepat
Guna
Bantuan mesin pengering/conveyor dryer
rempah-rempah, mesin penggiling
rempah-rempah)
Peningkatan Kualitas dan
Kuantitas Produksi
Rempah-rempah
28. 2024
Option C
Option D
Option E
Inovasi Produk Turunan
Rempah-rempah
Pengembangan produk menjadi
makanan/minuman hasil olahan rempah-
rempah (manisan, minuman kesehatan, dll)
Pelatihan dan Bantuan Alat produksi
Pengembangan akses/jaringan pemasaran
(kerjasama dengan perusahaan jamu/eksportir)
Pembangunan tempat penyulingan minyak asiri
(cengkih)
01
02
03
01
02
03
2025
Peningkatan Jalan/akses menuju
kawasan wisata dan jalan produksi
pertanian (Jalan lingkar timur dan lingkar
barat)
Pemantapan Desa Wisata (Desa Rahayu
dan Desa Sendangdalem)
Pembangunan griya pamer aneka hasil
rempah-rempah dan hasil produksi
UMKM Padureso
Pengembangan
Agrowisata berbasis
kawasan rempah-rempah
dan wisata air
Lanjutan.....
29. Kebutuhan Anggaran
Peremajaan dan Perluasan Lahan
Tanaman Rempah-rempah
Dibutuhkan Anggaran Rp.640.000.000,-
Peningkatan Kualitas dan Kuantitas
Produksi Rempah-rempah
Dibutuhkan Anggaran Rp.979.000.000,-
Inovasi Produk Turunan Rempah-rempah
Dibutuhkan Anggaran Rp.1.075.000.000,-
Tahun 2022
Tahun 2023
Tahun 2024
Pengembangan Agrowisata berbasis
kawasan rempah-rempah dan wisata air
Dibutuhkan Anggaran Rp.4.397.394.000,-
Tahun 2025
Total Kebutuhan Anggaran selama 4 Tahun (2022-2025) sebesar Rp.7.091.394