SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Metode
Penelitian
Hukum Empiris
1. Pengertian Hukum Empiris Sebagai Metodelogi Penelitian
Hukum
 Penelitian hukum empiris dimaksudkan untuk mengajak para
peneliti tidak hanya memikirkan masalah-masalah hukum yang
bersifat normatif (law as written in book), bersifat teknis di
dalam
mengoperasionalisasikan peraturan hukum seperti mesin yang
memproduksi dan menghasilkan hasil tertentu dari sebuah
proses mekanis, dan tentunya hanya dan harus bersifat
preskriptif saja, meskipun hal ini adalah wajar,
mengingat sejatinya sifat norma hukum yang “ought to be” itu.
 Cara pandang sebagaimana disebutkan tadi bergeser
menuju perubahan ke arah penyadaran bahwa hukum,
faktanya dari perspektif ilmu sosial tenyata
lebih dari sekadar norma-norma hukum dan teknik
pengoperasian saja, melainkan juga sebuah gejala sosial
dan berkaitan dengan perilaku manusia ditengah-tengah
kehidupan bermasyarakat yang unik dan memikat
untuk diteliti tidak dari sifatnya yang preskriptif, melainkan
bersifat deskriptif sebagai bentuk metode pemenangan
pilkada , pengertian analisa politik , serta dampak positif
dan negatif pemilu .

Pada faktanya para peneliti hukum, tidak diberikan pelatihan untuk
mengkaji hukum empiris sebagaimana yang dimaksud pada poin
sebelumnya. Maka disinilah peran ilmu sosial. Dimana ilmu sosial
memiliki peranan para ilmuan sosial berikut metode- metode
penelitian bahkan teori-teorinya dibutuhkan oleh sebagian penstudi
hukum yang ingin melakukan penelitian di bidang hukum dengan
menggunakan pendekatan ilmu sosial (socio-legal
research) maupun disebut dengan penelitian hukum interdisipliner,
karena kadang-kadang bersentuhan dengan ilmu ekonomi,
antrophologi, bahkan ilmu politik dan lain-lain.
.
 Hukum empiris atau socio-legal (Socio legal
research) yang merupakan model pendekatan lain
dalam meneliti hukum sebagai objek penelitiannya
sebagai bentuk sistem pemilu distrik , dalam hal
ini hukum tidak hanya dipandang sebagai disiplin
yang preskriptif dan terapan belaka, melainkan
juga empirical atau kenyataan hukum. Pada
penerapannya hukum empiris dapat berkaitan
dengan kajian ilmu lainnya, sebab hukum empiris
ini benar-benar mempelajari bagaimana hukum
dan penerapannya di masyarakat
 Hukum empiris sendiri terkesan bertolak belakang dengan hukum
normatif atau doktrinal. Sebab, dalam penerapannya metodelogi
penelitian hukum empiris lebih menggunakan pendekatan sosial.
Para peneliti socio-legal menggunakan teori-teori sosial tertentu
sebagai alat bantu analisis tidak diarahkan untuk menjadi kajian
ilmu sosiologi dan ilmu sosial lainnya, melainkan diarahkan untuk
kajian ilmu hukum. socio-legal studies sangat
diperlukan peranannya yaitu guna meminta/memperoleh data-data
saja, hal ini sangat beralasan mengingat bahwa ilmu sosiologi
misalnya, memiliki karakteristik yang deskriptif dan kategoris.
Simak juga dampak positif politik etis , dampak positif
reformasi , dampak positif dan negatif demokrasi , dan dampak
positif golput .
 Pemikiran empiris pada hakikatnya adalah penelitian
yang melihat keadaan secara nyata, hal ini berawal
dari sebuah filsafat positivisme yang melihat sesuatu
adalah benar jika dapat dibuktikan nyata adanya
(positif).
Pemikiran filsafat positivisme merupakan bentuk
perkembangan akal manusia, yang menurut Auguste
Comte (1798-1857) merupakan perkembangan ketiga
dari perkembangan akal manusia. Ia menyatakan
bahwa perkembangan akal manusia berkembang
dalam tiga tahap pemikiran yakni tahap teologi, tahap
metafisik, serta tahapan riil atau positif.
2. Pengertian Hukum Empiris Dalam Penelitian Hukum
 Penelitian hukum empiris menggunakan studi kasus hukum empiris
berupa perilaku hukum masyarakat. Pokok kajiannya adalah hukum
yang dikonsepkan sebagai perilaku nyata (actual behavior) sebagai
gejala sosial yang sifatnya tidak tertulis, yang dialami setiap orang
dalam hubungan hidup bermasyarakat. Sumber data penelitian hukum
empiris tidak bertolak pada hukum postif tertulis, melainkan hasil
observasi di lokasi penelitian.
 Menurut Hillway dalam bukunya Introduction to Research, penelitian
tidak lain dari suatu metode studi yang dilakukan seseorang melalui
penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah,
sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut.
efinisi dari Hillway ini cocok untuk penelitian hukum sosiologis/empiris,
yang hasilnya memang digunakan untuk memecahkan masalah
hukum.
 Penelitian hukum yang sosiologis memberikan arti penting pada
langkah-langkah observasi dan analisis yang bersifat empiris-
kuantitatif, maka sering disebut socio-legal research.
Metode yang digunakan adalah pendekatan yang
sekiranya bisa diterapkan di dalam penelitian
tersebut, yaitu :
 Pendekatan yang bersifat normatif / legal
research
 Metode empiris / yuridis sosiologis
 Menggunakan gabungan keduanya
Sumber data primer yang dapat digunakan dalam hukum
empiris adalah Data yang dapat dikelompokkan menjadi:
 Tingkah laku manusia dengan ciri-cirinya yang khusus
berupa Tingkah laku verbal, dan Tingkah laku nyata
 Hasil tingkah laku manusia dan ciri-cirinya yang
khusus
 Peninggalan 2 fisik dari Bahan-bahan tertulis
 Data hasil simulasi

More Related Content

Similar to Metode Penelitian Hukum Empiris.pptx

hahah.docx
hahah.docxhahah.docx
hahah.docxTenouye
 
Filsafat_Hukum.ppt
Filsafat_Hukum.pptFilsafat_Hukum.ppt
Filsafat_Hukum.pptAndyWarnet99
 
Filsafat hukum
Filsafat hukumFilsafat hukum
Filsafat hukumKau Hatiku
 
BAHAN-1-PENGANTAR-ILMU-HUKUM-1.ppt
BAHAN-1-PENGANTAR-ILMU-HUKUM-1.pptBAHAN-1-PENGANTAR-ILMU-HUKUM-1.ppt
BAHAN-1-PENGANTAR-ILMU-HUKUM-1.pptasifsardari
 
Makalah sosiologi hukum vika
Makalah sosiologi hukum vikaMakalah sosiologi hukum vika
Makalah sosiologi hukum vikamuel sihombing
 
13 bidang2 studi hukum
13 bidang2 studi hukum13 bidang2 studi hukum
13 bidang2 studi hukummudanp.com
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanIqbaalKamalludin1
 
V- Kedudukan filsafat ilmu.pptx
V- Kedudukan filsafat ilmu.pptxV- Kedudukan filsafat ilmu.pptx
V- Kedudukan filsafat ilmu.pptxPDTIFemale
 
Ujian akhir semester ganjil PENEMUAN HUKUM
Ujian akhir semester ganjil PENEMUAN HUKUMUjian akhir semester ganjil PENEMUAN HUKUM
Ujian akhir semester ganjil PENEMUAN HUKUMAlfirdausDaus
 
Pengantar ilmu hukum
Pengantar ilmu hukumPengantar ilmu hukum
Pengantar ilmu hukumAndrew Fritz
 
Sistem Politik Indonesia: Sebuah Pengantar
Sistem Politik Indonesia: Sebuah Pengantar Sistem Politik Indonesia: Sebuah Pengantar
Sistem Politik Indonesia: Sebuah Pengantar Tri Widodo W. UTOMO
 
ISTILAH MENYANGKUT ILMU HUKUM.pptx
ISTILAH MENYANGKUT ILMU HUKUM.pptxISTILAH MENYANGKUT ILMU HUKUM.pptx
ISTILAH MENYANGKUT ILMU HUKUM.pptxAkunPremium123
 

Similar to Metode Penelitian Hukum Empiris.pptx (20)

hahah.docx
hahah.docxhahah.docx
hahah.docx
 
Law Sociology
Law SociologyLaw Sociology
Law Sociology
 
Filsafat hukum dan Teori Hukum
Filsafat hukum  dan Teori HukumFilsafat hukum  dan Teori Hukum
Filsafat hukum dan Teori Hukum
 
Filsafat_Hukum.ppt
Filsafat_Hukum.pptFilsafat_Hukum.ppt
Filsafat_Hukum.ppt
 
Perbandingan hukum 1
Perbandingan hukum 1Perbandingan hukum 1
Perbandingan hukum 1
 
Hukum non doktrinal
Hukum non doktrinalHukum non doktrinal
Hukum non doktrinal
 
Filsafat hukum
Filsafat hukumFilsafat hukum
Filsafat hukum
 
BAHAN-1-PENGANTAR-ILMU-HUKUM-1.ppt
BAHAN-1-PENGANTAR-ILMU-HUKUM-1.pptBAHAN-1-PENGANTAR-ILMU-HUKUM-1.ppt
BAHAN-1-PENGANTAR-ILMU-HUKUM-1.ppt
 
Hubungan warga negara(mustina4)
Hubungan warga negara(mustina4)Hubungan warga negara(mustina4)
Hubungan warga negara(mustina4)
 
Memilih pendekatan.pptx
Memilih pendekatan.pptxMemilih pendekatan.pptx
Memilih pendekatan.pptx
 
Makalah sosiologi hukum vika
Makalah sosiologi hukum vikaMakalah sosiologi hukum vika
Makalah sosiologi hukum vika
 
Metodologi
MetodologiMetodologi
Metodologi
 
13 bidang2 studi hukum
13 bidang2 studi hukum13 bidang2 studi hukum
13 bidang2 studi hukum
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
 
V- Kedudukan filsafat ilmu.pptx
V- Kedudukan filsafat ilmu.pptxV- Kedudukan filsafat ilmu.pptx
V- Kedudukan filsafat ilmu.pptx
 
Ujian akhir semester ganjil PENEMUAN HUKUM
Ujian akhir semester ganjil PENEMUAN HUKUMUjian akhir semester ganjil PENEMUAN HUKUM
Ujian akhir semester ganjil PENEMUAN HUKUM
 
Pengantar ilmu hukum
Pengantar ilmu hukumPengantar ilmu hukum
Pengantar ilmu hukum
 
Teori hukum part ii
Teori hukum part iiTeori hukum part ii
Teori hukum part ii
 
Sistem Politik Indonesia: Sebuah Pengantar
Sistem Politik Indonesia: Sebuah Pengantar Sistem Politik Indonesia: Sebuah Pengantar
Sistem Politik Indonesia: Sebuah Pengantar
 
ISTILAH MENYANGKUT ILMU HUKUM.pptx
ISTILAH MENYANGKUT ILMU HUKUM.pptxISTILAH MENYANGKUT ILMU HUKUM.pptx
ISTILAH MENYANGKUT ILMU HUKUM.pptx
 

Metode Penelitian Hukum Empiris.pptx

  • 2. 1. Pengertian Hukum Empiris Sebagai Metodelogi Penelitian Hukum  Penelitian hukum empiris dimaksudkan untuk mengajak para peneliti tidak hanya memikirkan masalah-masalah hukum yang bersifat normatif (law as written in book), bersifat teknis di dalam mengoperasionalisasikan peraturan hukum seperti mesin yang memproduksi dan menghasilkan hasil tertentu dari sebuah proses mekanis, dan tentunya hanya dan harus bersifat preskriptif saja, meskipun hal ini adalah wajar, mengingat sejatinya sifat norma hukum yang “ought to be” itu.
  • 3.  Cara pandang sebagaimana disebutkan tadi bergeser menuju perubahan ke arah penyadaran bahwa hukum, faktanya dari perspektif ilmu sosial tenyata lebih dari sekadar norma-norma hukum dan teknik pengoperasian saja, melainkan juga sebuah gejala sosial dan berkaitan dengan perilaku manusia ditengah-tengah kehidupan bermasyarakat yang unik dan memikat untuk diteliti tidak dari sifatnya yang preskriptif, melainkan bersifat deskriptif sebagai bentuk metode pemenangan pilkada , pengertian analisa politik , serta dampak positif dan negatif pemilu .
  • 4.  Pada faktanya para peneliti hukum, tidak diberikan pelatihan untuk mengkaji hukum empiris sebagaimana yang dimaksud pada poin sebelumnya. Maka disinilah peran ilmu sosial. Dimana ilmu sosial memiliki peranan para ilmuan sosial berikut metode- metode penelitian bahkan teori-teorinya dibutuhkan oleh sebagian penstudi hukum yang ingin melakukan penelitian di bidang hukum dengan menggunakan pendekatan ilmu sosial (socio-legal research) maupun disebut dengan penelitian hukum interdisipliner, karena kadang-kadang bersentuhan dengan ilmu ekonomi, antrophologi, bahkan ilmu politik dan lain-lain. .
  • 5.  Hukum empiris atau socio-legal (Socio legal research) yang merupakan model pendekatan lain dalam meneliti hukum sebagai objek penelitiannya sebagai bentuk sistem pemilu distrik , dalam hal ini hukum tidak hanya dipandang sebagai disiplin yang preskriptif dan terapan belaka, melainkan juga empirical atau kenyataan hukum. Pada penerapannya hukum empiris dapat berkaitan dengan kajian ilmu lainnya, sebab hukum empiris ini benar-benar mempelajari bagaimana hukum dan penerapannya di masyarakat
  • 6.  Hukum empiris sendiri terkesan bertolak belakang dengan hukum normatif atau doktrinal. Sebab, dalam penerapannya metodelogi penelitian hukum empiris lebih menggunakan pendekatan sosial. Para peneliti socio-legal menggunakan teori-teori sosial tertentu sebagai alat bantu analisis tidak diarahkan untuk menjadi kajian ilmu sosiologi dan ilmu sosial lainnya, melainkan diarahkan untuk kajian ilmu hukum. socio-legal studies sangat diperlukan peranannya yaitu guna meminta/memperoleh data-data saja, hal ini sangat beralasan mengingat bahwa ilmu sosiologi misalnya, memiliki karakteristik yang deskriptif dan kategoris. Simak juga dampak positif politik etis , dampak positif reformasi , dampak positif dan negatif demokrasi , dan dampak positif golput .
  • 7.  Pemikiran empiris pada hakikatnya adalah penelitian yang melihat keadaan secara nyata, hal ini berawal dari sebuah filsafat positivisme yang melihat sesuatu adalah benar jika dapat dibuktikan nyata adanya (positif). Pemikiran filsafat positivisme merupakan bentuk perkembangan akal manusia, yang menurut Auguste Comte (1798-1857) merupakan perkembangan ketiga dari perkembangan akal manusia. Ia menyatakan bahwa perkembangan akal manusia berkembang dalam tiga tahap pemikiran yakni tahap teologi, tahap metafisik, serta tahapan riil atau positif.
  • 8. 2. Pengertian Hukum Empiris Dalam Penelitian Hukum  Penelitian hukum empiris menggunakan studi kasus hukum empiris berupa perilaku hukum masyarakat. Pokok kajiannya adalah hukum yang dikonsepkan sebagai perilaku nyata (actual behavior) sebagai gejala sosial yang sifatnya tidak tertulis, yang dialami setiap orang dalam hubungan hidup bermasyarakat. Sumber data penelitian hukum empiris tidak bertolak pada hukum postif tertulis, melainkan hasil observasi di lokasi penelitian.  Menurut Hillway dalam bukunya Introduction to Research, penelitian tidak lain dari suatu metode studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut. efinisi dari Hillway ini cocok untuk penelitian hukum sosiologis/empiris, yang hasilnya memang digunakan untuk memecahkan masalah hukum.  Penelitian hukum yang sosiologis memberikan arti penting pada langkah-langkah observasi dan analisis yang bersifat empiris- kuantitatif, maka sering disebut socio-legal research.
  • 9. Metode yang digunakan adalah pendekatan yang sekiranya bisa diterapkan di dalam penelitian tersebut, yaitu :  Pendekatan yang bersifat normatif / legal research  Metode empiris / yuridis sosiologis  Menggunakan gabungan keduanya
  • 10. Sumber data primer yang dapat digunakan dalam hukum empiris adalah Data yang dapat dikelompokkan menjadi:  Tingkah laku manusia dengan ciri-cirinya yang khusus berupa Tingkah laku verbal, dan Tingkah laku nyata  Hasil tingkah laku manusia dan ciri-cirinya yang khusus  Peninggalan 2 fisik dari Bahan-bahan tertulis  Data hasil simulasi