SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Transplantasi dan Perdagangan
Organ Tubuh Manusia
Transplantasi Organ
• Transplantasi adalah pemindahan dari sel tubuh manusia, jaringan, atau organ dari
donor ke resipien dengan tujuan untuk memulihkan fungsi tubuh manusia.
• Sedangkan organ adalah bagian vital dari tubuh manusia, yang terbentuk oleh
berbagai jaringan berbeda, yang dapat menjaga struktur, vaskularisasi, dan
kapasitas untuk menjalankan fungsi fisiologis
Sejarah Transplantasi
• Ide untuk mengganti bagian tubuh yang sakit atau rusak telah ada selama ribuan tahun.
transplantasi kompleks seperti transplantasi seluruh kaki yang "berhasil" oleh dokter suci
abad ke-3, Cosmos dan Damien, yang digambarkan dalam beberapa lukisan terkenal
• Transplantasi ginjal yang berhasil secara teknis dilakukan pertama kali bukan oleh Carrel
tetapi oleh Emerich Ullmann, yang pada tahun 1902 melakukan transplantasi otomatis
anjing dan xenograft anjing-ke-kambing
• Pada tahun 1904, Carrel meninggalkan Prancis setelah gagal dalam beberapa ujian untuk
memenuhi syarat untuk posisi fakultas di sana. Setelah tinggal sebentar di Montreal, dia
pindah ke Chicago, di mana dia bermitra dengan ahli fisiologi Charles Guthrie. Mereka
bekerja sama selama hampir 12 bulan, tetapi selama waktu ini, mereka berhasil
mencangkok ginjal, tiroid, ovarium, jantung, paru-paru, dan usus kecil, rata-rata publikasi
tentang pekerjaan ini setiap 14 hari.
• Keberhasilan Carrel dengan cangkok organ tidak bergantung pada metode baru penjahitan
tetapi pada penggunaan jarum halus dan bahan jahitan, keterampilan teknisnya yang luar
biasa, dan obsesinya pada asepsis yang ketat. Carrel adalah pencetus kultur jaringan,
teknik lain yang kemudian berperan penting dalam transplantasi
Terdapat berbagai macam organ atau jaringan yang dapat
ditransplantasi, yaitu seperti2:
- Hepar
- Renal
- Pancreas
- Jantung
- Paru-paru
- Intestinal
- Kornea
- Kulit
- Tulang
- Sumsum tulang
- Katup jantung
- Jaringan penghubung
- Telinga bagian tengah
Perdagangan Organ
• Definisi dari trafficking pada manusia dengan tujuan perdagangan organ (organ
removal) adalah perekrutan, pengangkutan, pemindahan, penyembunyian, atau
penerimaan orang, dengan ancaman atau penggunaan kekerasan atau bentuk-
bentuk pemaksaan lainnya, penculikan, penipuan, penyalahgunaan kekuasaan atau
posisi rentan atau memberi atau menerima pembayaran atau manfaat untuk
mendapatkan persetujuan dari orang yang memiliki kendali atas orang lain, untuk
tujuan eksploitasi
• Fenomena jual beli organ tubuh manusia ini sebenarnya sudah lama terjadi,
dengan berbagai macam alasan dimana contohnya adalah masalah ekonomi
pendonor. Salah satu organ yang paling banyak dibutuhkan untuk transplantasi
yaitu ginjal
Sudut Pandang Aturan Hukum Nasional sebagai Dasar Hukum terhadap
Transplantasi Organ Tubuh Manusia
• UUD 1945 dan amandemennya mengatur tentang perlindungan hukum, khususnya
perlindungan hukum bagi warga negara. Pada UUD 1945, disebutkan bahwa perlindungan
hukum bagi setiap Warga Negara seperti yang tercantum pada Pasal 27 UUD 1945.
Sedangkan dalam amandemen UUD 1945 mengenai Pasal 27, ayat-ayatnya berubah
menjadi7:
- Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan
wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya
- Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan
- Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara
UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM
• UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (HAM)
telah menjadi UU paying (umbrella act) bagi perlindungan
HAM setiap orang yang tinggal di Indonesia, terkhusus pada
Pasal 3 yang menekankan bahwa setiap orang dilahirkan
dengan bebas dengan harkat dan martabat yang sama dan
sederajat, serta hak setiap orang atas perlindungan HAM dan
kebebasan dasar manusia, tanpa diskriminasi
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
 Pasal 64, dengan inti dari
 Ayat ke-1 memperbolehkan dilakukannya penanaman obat atau alat medis, transplantasi
organ atau hanya sebagian dari jaringan organ, melakukan pembedahan bagian tubuh dan
merekontruksi bagian tubuh, selama hal tersebut dilakukan untuk kepentingan kesehatan.
 Ayat ke-2 dan ke-3 membahas selama dilakukannya tindakan tersebut diperbolehkan asal
tidak diperjual-belian
 Pasal 65, dengan inti dari
 ayat ke-1 mewajibkan orang yang melakukan tindakan transplantasi dan tempat yang
memberikan pelayanan harus memenuhi standar yang dibuat,
 ayat ke-2 kesehatan pemberi donor dan persetujuan tindakan donor,
 ayat ke-3 syarat dan tatacara transplantasi diatur dalam peraturan pemerintah
 Pasal 66
 “harus ada bukti keamanan dan manfaat sebelum dilakukannya transplantasi”
 Pasal 67, dengan inti dari
 ayat ke-1 orang yang mengambil, mengantar jaringan tubuh dan tempat
pelayanan kesehatan tersebut harus sesuai standar.
 Ayat ke-2 syarat dan tatacara ayat ke-1 diatur dalam peraturan perundang-
undangan”
 Pasal 192
 “bila ada yang dengan sengaja memperdagangan organ akan di pidana penjara
selama 10 tahun dan denda Rp.1.000.000.000,00”
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang
Perlindungan Anak
 Pasal 47, dengan inti dari
 ayat ke-1 mewajibkan semua pihak melindungi anak dari tindakan
transplantasi untuk kelompok lain,
 ayat ke-2 memperjelas ayat ke-1 terhadap perlindungan dari
tindakan:
a. mengambil organ namun tidak memperdulikan kesehatan anak,
b. perdanganan organ anak,
c. memakai organ anak untuk penelitian tanpa izin dan tidak memperdulikan kesehatan
anak”.
 Pasal 84
 “hukuman pidana penjara selama 10 tahun dan denda Rp.200.000.000,00
kepada oknum yang dengan sengaja melakukan transplantasi organ anak
untuk kepentingan pribadi”.
 Pasal 85 dengan inti dari
 ayat ke-1 hukuman pidanan penjara selama 15 tahun dan denda Rp.
300.000.000,00 kepada pihak yang memperdagangkan organ anak,
 ayat ke-2 hukuman pidana penjara selama 10 tahun dan denda
Rp.200.000.000,00 untuk pihak yang melanggar pasal 47 ayat ke-2.
UU No. 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Perdagangan Orang
• Pada UU No. 21 Tahun 2007 ini, diatur tentang larangan untuk tindakan memperdagangkan organ
tubuh manusia yang sudah jelas diatur dalam Pasal 1 angka 7 dan Pasal 2, 3, 4, 5, 6, dan Pasal 7yang
didalamnya sudah termasuk tindak pidana perdagangan organ tubuh manusia.
• Pada UU No. 21 Tahun 2007 Pasal 13 juga disebutkan bahwa tindak pidana perdagangan orang bukan
hanya dilakukan oleh orang perorangan namun juga dapat dilakukan oleh korporasi, kemudian
selanjutnya dalam Pasal 15 ditentukan bahwa pidana yang dapat dikenakan terhadap korporasi yaitu
pidana denda dengan pemberatan tiga (3) kali dari pidana denda tercantum dalam Pasal 2, Pasal 3,
Pasal 4, Pasal 5, dan Pasal 6 yaitu paling sedikit Rp. 120.000.000,00 (seratus dua puluh juta rupiah)
dan paling banyak Rp. 600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah).
Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1981 Tentang Bedah Mayat Klinis
dan Bedah Mayat Anatomis serta Transplantasi Alat atau Jaringan Tubuh
Manusia
 Pasal 10 dengan inti
 “ayat ke-1 ketentuan transplantasi harus diperhatikan sesuai dengan pasal 2 huruf a
dan b, ayat ke-2 tatacara transplantasi diatur oleh Menteri Kesehatan”
 Pasal 11 dengan inti
 ayat ke-1 Menteri Kesehatan menunjuk rumah sakit dan dokter yg boleh melakukan
transplantasi,
 ayat ke2 dokter yang melakukan transplantasi harus berbeda dengan dokter yang
merawat donor.
 Pasal 12
 “harus ada 2 dokter yang menentukan kematian dan dokter tersebut tidak boleh ada
hubungan medis terhadap dokter yang melakukan tindakan transplantasi”
 Pasal 13
 “persetujuan tertulis atas tindakan transplantasi harus menggunakan materai
dan 2 orang saksi”
 Pasal 14
 “bila melakukan pengambilan organ dari koban meninggal harus
mendapatkan persetujan tertulis dari keluarga terdekat korban”
 Pasal 15 dengan inti
 ayat ke-1 pendonor harus mendapatkan penjarbaran mengenai proses operasi,
efek samping, komplikasi dan prognosis yang mungkin terjadi sebelum
memberikan tanda tangan persetujuan,
 ayat ke-2 pemberi informasi harus memastikan bahwa pendonor benar-benar
memahami penjelasan tersebut.
 Pasal 16
 “orang yang memberi donor atau keluarga tidak boleh menerima imbalan
materiil dalam bentuk apapun sebagai balasan dari transplantasi”
 Pasal 17
 “organ tubuh di larang untuk diperdagangkan”
 Pasal 18
 “proses pengiriman organ tubuh dari dalam maupun ke luar negeri tidak
diperbolehkan”
 Pasal 19
 “guna kepentingan penelitian ilmiah dan keperluan lain yang diberikan oleh
Menteri Kesehatan maka larangan pada pasal 17 dan 18 ditiadakan”
 Pasal 20 dengan inti
 ayat ke-1 ancaman hukuman pidana selama 3 bulan dan denda Rp. 7.500,-
bila melanggar ketentuan dalam bab II-VIII”.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 38 Tahun
2016 Tentang Penyelenggaraan Transplantasi Organ
 Pasal 13 dengan inti
 ayat ke-1 bila ada pihak yang bersedia mendonorkan organ dan tidak menerima imbalan
maka diperbolehkan,
 ayat ke-2 orang yang memberi donor boleh masih hidup atau sudah mati batang otak,
 ayat ke-3 orang yang memberi donor boleh memiliki hubungan darah atau tidak dengan
penerima donor
 Pasal 14 dengan inti
 ayat ke-1 orang yang mendonorkan organ nya saat masih hidup disebut pendonor hidup,
 ayat ke-2 orang yang mendonorkan organ nya saat masih hidup hanya boleh memberikan 1
dari ginjal, sebagian dari pancreas, paru-paru dan hatinya.
• Pasal 15 inti dari
• ayat ke-1 orang yang mendonorkan organnya setelah di nyatakan mati batang
otak disebut pendonor mati batang otak,
• ayat ke-2 saat masih hidup pendonor harus sudah teregirtasi di komite
transplantasi nasional,
• ayat ke-3 yang menyatakan mati batang otak harus tim dokter yang berbeda
dengan tim dokter yang melakukan transplantasi.
 Pasal 16 inti
 ayat ke-1 orang yang melakukan donor dan mempunyai hubungan darah
boleh memberikan organ nya untuk penerima donor tertentu,
 ayat ke-2 ayah, ibu, anak, dan saudara kandung merupakan pendonor sedarah
• Pasal 17
• “komite transplantasi nasional yang berhak menentukan penerima
donor dari pendonor yang tidak memiliki hubungan sedarah”
• Pasal 18
• “persyaratan administrative dan medis merupakan syarat untuk
mendaftar sebagai orang yang mendonor”
 Pasal 19 inti dari
 ”ayat ke-1 syarat yang dimaksud adalah
a. keterangan sehat,
b. kartu tanda penduduk,
c. pernyataan bersedia mendonorkan organ tanpa imbalan secara tertulis,
d. punya argumen memberikan organ tubuh nya secara cuma-cuma,
e. mendapatkan persetujuan dari keluarga kandung,
f. ada surat tertulis bahwa pendonor sudah memahami prosedur sebelum, saat dan setelah
operasi termasuk segala resiko yang mungkin terjadi,
g. ada surat tertulis bahwa antara pemberi donor dan yang menerima donor tidak
melakukan transaksi apapun,
 ayat ke-2 hubungan sedarah antara pemberi donor dan penerima donor harus
dibuktikan dengan surat dari pemerintah daerah yang memiliki hak”.
Transplantasi dan Perdagangan Organ Tubuh Manusia.pptx

More Related Content

Similar to Transplantasi dan Perdagangan Organ Tubuh Manusia.pptx

hukum pendonoran dan transplantasi anggota tubuh
hukum pendonoran dan transplantasi anggota tubuhhukum pendonoran dan transplantasi anggota tubuh
hukum pendonoran dan transplantasi anggota tubuhFahriansah
 
Transplantasi menurut beberapa agama
Transplantasi menurut beberapa agamaTransplantasi menurut beberapa agama
Transplantasi menurut beberapa agamaDesyanwar
 
Presentasi 12 transplantasi organ
Presentasi 12   transplantasi organPresentasi 12   transplantasi organ
Presentasi 12 transplantasi organMarhamah Saleh
 
Transplantasi Organ
Transplantasi OrganTransplantasi Organ
Transplantasi OrganAde Serizawa
 
PDF- Ctu 221- Hukum Pendermaan dan Pemindahan Organ
PDF- Ctu 221- Hukum Pendermaan dan Pemindahan OrganPDF- Ctu 221- Hukum Pendermaan dan Pemindahan Organ
PDF- Ctu 221- Hukum Pendermaan dan Pemindahan OrganNiNa ZizAn
 
Transplantasi anggota badan, transfusi darah, jual beli darah menurut islam ...
Transplantasi anggota badan, transfusi darah, jual beli darah menurut islam  ...Transplantasi anggota badan, transfusi darah, jual beli darah menurut islam  ...
Transplantasi anggota badan, transfusi darah, jual beli darah menurut islam ...Operator Warnet Vast Raha
 
Transplantasi anggota badan, transfusi darah, jual beli darah menurut islam ...
Transplantasi anggota badan, transfusi darah, jual beli darah menurut islam  ...Transplantasi anggota badan, transfusi darah, jual beli darah menurut islam  ...
Transplantasi anggota badan, transfusi darah, jual beli darah menurut islam ...Operator Warnet Vast Raha
 
Sesi 2 undang undang RI no.36 tahun 2009 tentang kesehatan
Sesi 2 undang undang RI no.36 tahun 2009 tentang kesehatanSesi 2 undang undang RI no.36 tahun 2009 tentang kesehatan
Sesi 2 undang undang RI no.36 tahun 2009 tentang kesehatanMuklis Bat'Rock
 
hukum kesehatan materi PENGANTAR HUKUM KESEHATAN 10-1.pptx
hukum kesehatan materi PENGANTAR HUKUM KESEHATAN 10-1.pptxhukum kesehatan materi PENGANTAR HUKUM KESEHATAN 10-1.pptx
hukum kesehatan materi PENGANTAR HUKUM KESEHATAN 10-1.pptxnilamnur1
 
REGULASI PELAYANAN KEBIDANAN.pptx
REGULASI PELAYANAN KEBIDANAN.pptxREGULASI PELAYANAN KEBIDANAN.pptx
REGULASI PELAYANAN KEBIDANAN.pptxMuzdalifahKarinaDM
 
Makalah agama tentang asi AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah agama tentang asi AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Makalah agama tentang asi AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah agama tentang asi AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to Transplantasi dan Perdagangan Organ Tubuh Manusia.pptx (20)

hukum pendonoran dan transplantasi anggota tubuh
hukum pendonoran dan transplantasi anggota tubuhhukum pendonoran dan transplantasi anggota tubuh
hukum pendonoran dan transplantasi anggota tubuh
 
Transplantasi menurut beberapa agama
Transplantasi menurut beberapa agamaTransplantasi menurut beberapa agama
Transplantasi menurut beberapa agama
 
Presentasi 12 transplantasi organ
Presentasi 12   transplantasi organPresentasi 12   transplantasi organ
Presentasi 12 transplantasi organ
 
Tgz3 ikd
Tgz3 ikdTgz3 ikd
Tgz3 ikd
 
Transplantasi Organ
Transplantasi OrganTransplantasi Organ
Transplantasi Organ
 
Transplantasi
TransplantasiTransplantasi
Transplantasi
 
Transplantasi
TransplantasiTransplantasi
Transplantasi
 
PDF- Ctu 221- Hukum Pendermaan dan Pemindahan Organ
PDF- Ctu 221- Hukum Pendermaan dan Pemindahan OrganPDF- Ctu 221- Hukum Pendermaan dan Pemindahan Organ
PDF- Ctu 221- Hukum Pendermaan dan Pemindahan Organ
 
Transplantasi anggota badan, transfusi darah, jual beli darah menurut islam ...
Transplantasi anggota badan, transfusi darah, jual beli darah menurut islam  ...Transplantasi anggota badan, transfusi darah, jual beli darah menurut islam  ...
Transplantasi anggota badan, transfusi darah, jual beli darah menurut islam ...
 
Transplantasi anggota badan, transfusi darah, jual beli darah menurut islam ...
Transplantasi anggota badan, transfusi darah, jual beli darah menurut islam  ...Transplantasi anggota badan, transfusi darah, jual beli darah menurut islam  ...
Transplantasi anggota badan, transfusi darah, jual beli darah menurut islam ...
 
Ppt transplantasi kel 5
Ppt transplantasi kel 5Ppt transplantasi kel 5
Ppt transplantasi kel 5
 
Sesi 2 undang undang RI no.36 tahun 2009 tentang kesehatan
Sesi 2 undang undang RI no.36 tahun 2009 tentang kesehatanSesi 2 undang undang RI no.36 tahun 2009 tentang kesehatan
Sesi 2 undang undang RI no.36 tahun 2009 tentang kesehatan
 
hukum kesehatan materi PENGANTAR HUKUM KESEHATAN 10-1.pptx
hukum kesehatan materi PENGANTAR HUKUM KESEHATAN 10-1.pptxhukum kesehatan materi PENGANTAR HUKUM KESEHATAN 10-1.pptx
hukum kesehatan materi PENGANTAR HUKUM KESEHATAN 10-1.pptx
 
Fungki
FungkiFungki
Fungki
 
bioethic health and law
bioethic health and lawbioethic health and law
bioethic health and law
 
REGULASI PELAYANAN KEBIDANAN.pptx
REGULASI PELAYANAN KEBIDANAN.pptxREGULASI PELAYANAN KEBIDANAN.pptx
REGULASI PELAYANAN KEBIDANAN.pptx
 
Makalah agama tentang asi
Makalah agama tentang asiMakalah agama tentang asi
Makalah agama tentang asi
 
Makalah agama tentang asi AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah agama tentang asi AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Makalah agama tentang asi AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah agama tentang asi AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
 
Makalah agama tentang asi
Makalah agama tentang asiMakalah agama tentang asi
Makalah agama tentang asi
 
Makalah agama tentang asi
Makalah agama tentang asiMakalah agama tentang asi
Makalah agama tentang asi
 

Recently uploaded

CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxboynugraha727
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 

Recently uploaded (20)

CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 

Transplantasi dan Perdagangan Organ Tubuh Manusia.pptx

  • 2. Transplantasi Organ • Transplantasi adalah pemindahan dari sel tubuh manusia, jaringan, atau organ dari donor ke resipien dengan tujuan untuk memulihkan fungsi tubuh manusia. • Sedangkan organ adalah bagian vital dari tubuh manusia, yang terbentuk oleh berbagai jaringan berbeda, yang dapat menjaga struktur, vaskularisasi, dan kapasitas untuk menjalankan fungsi fisiologis
  • 3. Sejarah Transplantasi • Ide untuk mengganti bagian tubuh yang sakit atau rusak telah ada selama ribuan tahun. transplantasi kompleks seperti transplantasi seluruh kaki yang "berhasil" oleh dokter suci abad ke-3, Cosmos dan Damien, yang digambarkan dalam beberapa lukisan terkenal • Transplantasi ginjal yang berhasil secara teknis dilakukan pertama kali bukan oleh Carrel tetapi oleh Emerich Ullmann, yang pada tahun 1902 melakukan transplantasi otomatis anjing dan xenograft anjing-ke-kambing • Pada tahun 1904, Carrel meninggalkan Prancis setelah gagal dalam beberapa ujian untuk memenuhi syarat untuk posisi fakultas di sana. Setelah tinggal sebentar di Montreal, dia pindah ke Chicago, di mana dia bermitra dengan ahli fisiologi Charles Guthrie. Mereka bekerja sama selama hampir 12 bulan, tetapi selama waktu ini, mereka berhasil mencangkok ginjal, tiroid, ovarium, jantung, paru-paru, dan usus kecil, rata-rata publikasi tentang pekerjaan ini setiap 14 hari. • Keberhasilan Carrel dengan cangkok organ tidak bergantung pada metode baru penjahitan tetapi pada penggunaan jarum halus dan bahan jahitan, keterampilan teknisnya yang luar biasa, dan obsesinya pada asepsis yang ketat. Carrel adalah pencetus kultur jaringan, teknik lain yang kemudian berperan penting dalam transplantasi
  • 4. Terdapat berbagai macam organ atau jaringan yang dapat ditransplantasi, yaitu seperti2: - Hepar - Renal - Pancreas - Jantung - Paru-paru - Intestinal - Kornea - Kulit - Tulang - Sumsum tulang - Katup jantung - Jaringan penghubung - Telinga bagian tengah
  • 5. Perdagangan Organ • Definisi dari trafficking pada manusia dengan tujuan perdagangan organ (organ removal) adalah perekrutan, pengangkutan, pemindahan, penyembunyian, atau penerimaan orang, dengan ancaman atau penggunaan kekerasan atau bentuk- bentuk pemaksaan lainnya, penculikan, penipuan, penyalahgunaan kekuasaan atau posisi rentan atau memberi atau menerima pembayaran atau manfaat untuk mendapatkan persetujuan dari orang yang memiliki kendali atas orang lain, untuk tujuan eksploitasi • Fenomena jual beli organ tubuh manusia ini sebenarnya sudah lama terjadi, dengan berbagai macam alasan dimana contohnya adalah masalah ekonomi pendonor. Salah satu organ yang paling banyak dibutuhkan untuk transplantasi yaitu ginjal
  • 6. Sudut Pandang Aturan Hukum Nasional sebagai Dasar Hukum terhadap Transplantasi Organ Tubuh Manusia • UUD 1945 dan amandemennya mengatur tentang perlindungan hukum, khususnya perlindungan hukum bagi warga negara. Pada UUD 1945, disebutkan bahwa perlindungan hukum bagi setiap Warga Negara seperti yang tercantum pada Pasal 27 UUD 1945. Sedangkan dalam amandemen UUD 1945 mengenai Pasal 27, ayat-ayatnya berubah menjadi7: - Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya - Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan - Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara
  • 7. UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM • UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (HAM) telah menjadi UU paying (umbrella act) bagi perlindungan HAM setiap orang yang tinggal di Indonesia, terkhusus pada Pasal 3 yang menekankan bahwa setiap orang dilahirkan dengan bebas dengan harkat dan martabat yang sama dan sederajat, serta hak setiap orang atas perlindungan HAM dan kebebasan dasar manusia, tanpa diskriminasi
  • 8. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan  Pasal 64, dengan inti dari  Ayat ke-1 memperbolehkan dilakukannya penanaman obat atau alat medis, transplantasi organ atau hanya sebagian dari jaringan organ, melakukan pembedahan bagian tubuh dan merekontruksi bagian tubuh, selama hal tersebut dilakukan untuk kepentingan kesehatan.  Ayat ke-2 dan ke-3 membahas selama dilakukannya tindakan tersebut diperbolehkan asal tidak diperjual-belian  Pasal 65, dengan inti dari  ayat ke-1 mewajibkan orang yang melakukan tindakan transplantasi dan tempat yang memberikan pelayanan harus memenuhi standar yang dibuat,  ayat ke-2 kesehatan pemberi donor dan persetujuan tindakan donor,  ayat ke-3 syarat dan tatacara transplantasi diatur dalam peraturan pemerintah  Pasal 66  “harus ada bukti keamanan dan manfaat sebelum dilakukannya transplantasi”
  • 9.  Pasal 67, dengan inti dari  ayat ke-1 orang yang mengambil, mengantar jaringan tubuh dan tempat pelayanan kesehatan tersebut harus sesuai standar.  Ayat ke-2 syarat dan tatacara ayat ke-1 diatur dalam peraturan perundang- undangan”  Pasal 192  “bila ada yang dengan sengaja memperdagangan organ akan di pidana penjara selama 10 tahun dan denda Rp.1.000.000.000,00”
  • 10. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak  Pasal 47, dengan inti dari  ayat ke-1 mewajibkan semua pihak melindungi anak dari tindakan transplantasi untuk kelompok lain,  ayat ke-2 memperjelas ayat ke-1 terhadap perlindungan dari tindakan: a. mengambil organ namun tidak memperdulikan kesehatan anak, b. perdanganan organ anak, c. memakai organ anak untuk penelitian tanpa izin dan tidak memperdulikan kesehatan anak”.
  • 11.  Pasal 84  “hukuman pidana penjara selama 10 tahun dan denda Rp.200.000.000,00 kepada oknum yang dengan sengaja melakukan transplantasi organ anak untuk kepentingan pribadi”.  Pasal 85 dengan inti dari  ayat ke-1 hukuman pidanan penjara selama 15 tahun dan denda Rp. 300.000.000,00 kepada pihak yang memperdagangkan organ anak,  ayat ke-2 hukuman pidana penjara selama 10 tahun dan denda Rp.200.000.000,00 untuk pihak yang melanggar pasal 47 ayat ke-2.
  • 12. UU No. 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang • Pada UU No. 21 Tahun 2007 ini, diatur tentang larangan untuk tindakan memperdagangkan organ tubuh manusia yang sudah jelas diatur dalam Pasal 1 angka 7 dan Pasal 2, 3, 4, 5, 6, dan Pasal 7yang didalamnya sudah termasuk tindak pidana perdagangan organ tubuh manusia. • Pada UU No. 21 Tahun 2007 Pasal 13 juga disebutkan bahwa tindak pidana perdagangan orang bukan hanya dilakukan oleh orang perorangan namun juga dapat dilakukan oleh korporasi, kemudian selanjutnya dalam Pasal 15 ditentukan bahwa pidana yang dapat dikenakan terhadap korporasi yaitu pidana denda dengan pemberatan tiga (3) kali dari pidana denda tercantum dalam Pasal 2, Pasal 3, Pasal 4, Pasal 5, dan Pasal 6 yaitu paling sedikit Rp. 120.000.000,00 (seratus dua puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp. 600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah).
  • 13. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1981 Tentang Bedah Mayat Klinis dan Bedah Mayat Anatomis serta Transplantasi Alat atau Jaringan Tubuh Manusia  Pasal 10 dengan inti  “ayat ke-1 ketentuan transplantasi harus diperhatikan sesuai dengan pasal 2 huruf a dan b, ayat ke-2 tatacara transplantasi diatur oleh Menteri Kesehatan”  Pasal 11 dengan inti  ayat ke-1 Menteri Kesehatan menunjuk rumah sakit dan dokter yg boleh melakukan transplantasi,  ayat ke2 dokter yang melakukan transplantasi harus berbeda dengan dokter yang merawat donor.  Pasal 12  “harus ada 2 dokter yang menentukan kematian dan dokter tersebut tidak boleh ada hubungan medis terhadap dokter yang melakukan tindakan transplantasi”
  • 14.  Pasal 13  “persetujuan tertulis atas tindakan transplantasi harus menggunakan materai dan 2 orang saksi”  Pasal 14  “bila melakukan pengambilan organ dari koban meninggal harus mendapatkan persetujan tertulis dari keluarga terdekat korban”  Pasal 15 dengan inti  ayat ke-1 pendonor harus mendapatkan penjarbaran mengenai proses operasi, efek samping, komplikasi dan prognosis yang mungkin terjadi sebelum memberikan tanda tangan persetujuan,  ayat ke-2 pemberi informasi harus memastikan bahwa pendonor benar-benar memahami penjelasan tersebut.
  • 15.  Pasal 16  “orang yang memberi donor atau keluarga tidak boleh menerima imbalan materiil dalam bentuk apapun sebagai balasan dari transplantasi”  Pasal 17  “organ tubuh di larang untuk diperdagangkan”  Pasal 18  “proses pengiriman organ tubuh dari dalam maupun ke luar negeri tidak diperbolehkan”
  • 16.  Pasal 19  “guna kepentingan penelitian ilmiah dan keperluan lain yang diberikan oleh Menteri Kesehatan maka larangan pada pasal 17 dan 18 ditiadakan”  Pasal 20 dengan inti  ayat ke-1 ancaman hukuman pidana selama 3 bulan dan denda Rp. 7.500,- bila melanggar ketentuan dalam bab II-VIII”.
  • 17. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 38 Tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan Transplantasi Organ  Pasal 13 dengan inti  ayat ke-1 bila ada pihak yang bersedia mendonorkan organ dan tidak menerima imbalan maka diperbolehkan,  ayat ke-2 orang yang memberi donor boleh masih hidup atau sudah mati batang otak,  ayat ke-3 orang yang memberi donor boleh memiliki hubungan darah atau tidak dengan penerima donor  Pasal 14 dengan inti  ayat ke-1 orang yang mendonorkan organ nya saat masih hidup disebut pendonor hidup,  ayat ke-2 orang yang mendonorkan organ nya saat masih hidup hanya boleh memberikan 1 dari ginjal, sebagian dari pancreas, paru-paru dan hatinya.
  • 18. • Pasal 15 inti dari • ayat ke-1 orang yang mendonorkan organnya setelah di nyatakan mati batang otak disebut pendonor mati batang otak, • ayat ke-2 saat masih hidup pendonor harus sudah teregirtasi di komite transplantasi nasional, • ayat ke-3 yang menyatakan mati batang otak harus tim dokter yang berbeda dengan tim dokter yang melakukan transplantasi.  Pasal 16 inti  ayat ke-1 orang yang melakukan donor dan mempunyai hubungan darah boleh memberikan organ nya untuk penerima donor tertentu,  ayat ke-2 ayah, ibu, anak, dan saudara kandung merupakan pendonor sedarah
  • 19. • Pasal 17 • “komite transplantasi nasional yang berhak menentukan penerima donor dari pendonor yang tidak memiliki hubungan sedarah” • Pasal 18 • “persyaratan administrative dan medis merupakan syarat untuk mendaftar sebagai orang yang mendonor”
  • 20.  Pasal 19 inti dari  ”ayat ke-1 syarat yang dimaksud adalah a. keterangan sehat, b. kartu tanda penduduk, c. pernyataan bersedia mendonorkan organ tanpa imbalan secara tertulis, d. punya argumen memberikan organ tubuh nya secara cuma-cuma, e. mendapatkan persetujuan dari keluarga kandung, f. ada surat tertulis bahwa pendonor sudah memahami prosedur sebelum, saat dan setelah operasi termasuk segala resiko yang mungkin terjadi, g. ada surat tertulis bahwa antara pemberi donor dan yang menerima donor tidak melakukan transaksi apapun,  ayat ke-2 hubungan sedarah antara pemberi donor dan penerima donor harus dibuktikan dengan surat dari pemerintah daerah yang memiliki hak”.