Transplantasi organ dan jaringan merupakan proses pemindahan seluruh atau sebagian organ dari donor kepada penerima. Terdapat beberapa syarat untuk donor maupun penerima agar transplantasi berhasil, seperti kecocokan golongan darah dan jaringan serta pemberian obat imunosupresi pasca operasi untuk mencegah penolakan organ oleh tubuh penerima. Transplantasi ginjal misalnya dapat menyembuhkan gagal ginjal namun tetap terdapat risiko
1. 1. Transplantasi organ dan jaringan adalah transplantasi atau pemindahan
seluruh atau sebagian organ dari satu tubuh ke tubuh yang lain, atau dari suatu
tempat ke tempat yang lain pada tubuh yang sama. Transplantasi ini ditujukan
untuk menggantikan organ yang rusak atau tak befungsi pada penerima
dengan organ lain yang masih berfungsi dari donor. Donor organ dapat
merupakan mis: Ginjal
2. A. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam Transplasi Organ
1. Donor dalam kedaan tubuh sehat. Dalam hal ini pen-donor maupun
resipien harus melaukukan general check upuntuk menghindari terjadinya
kegagalan transplantasi akibat ketidak cocokkan terhadap tubuh si Resipien
dan juga mencegah resiko si pen-donor.
Syarat bagi orang yang hendak menyumbangkan organ dan masih hidup:
a. Orang yang akan menyumbangkan organ adalah orang yang memiliki
kepemilikan penuh atas miliknya sehingga dia mampu untuk membuat
keputusan sendiri.
b. Orang yang akan menyumbangkan organ harus seseorang yang dewasa atau
usianya mencapai dua puluh tahun.
c. Harus dilakukan atas keinginannya sendiri tanpa tekanan atau paksaan dari
siapapun.
d. Organ yang disumbangkan tidak boleh organ vital yang mana kesehatan dan
kelangsungan hidup tergantung dari itu.
2. Donor dalam keadaan koma. Apabila Pen-donor dalam keadaan
koma atau diperkirakan akan meninggal, maka pengambilan organ tubuh
memerlukan alat control dan alat bantu pernapasan khusus.
Syarat bagi mereka yang menyumbangkan organ tubuh jika sudah meninggal:
a. Dilakukan setelah memastikan bahwa si penyumbang ingin menyumbangkan
organnya setelah dia meninggal. Bisa dilakukan melalui surat wasiat atau
menandatangani kartu donor atau yang lainnya.
2. b. Jika terdapat kasus si penyumbang organ belum memberikan persetujuan
terlebih dahulu tentang menyumbangkan organnya ketika dia meninggal maka
persetujuan bisa dilimpahkan kepada pihak keluarga penyumbang terdekat
yang dalam posisi dapat membuat keputusan atas penyumbang.
c. Organ atau jaringan yang akan disumbangkan haruslah organ atau jaringan
yang ditentukan dapat menyelamatkan atau mempertahankan kualitas hidup
manusia lainnya.
d. Organ yang akan disumbangkan harus dipindahkan setelah dipastikan secara
prosedur medis bahwa si penyumbang organ telah meninggal dunia.
e. Organ tubuh yang akan disumbangkan bisa juga dari korban
kecelakaan lalu lintas yang identitasnya tidak diketahui tapi hal itu harus
dilakukan dengan seizin hakim
3. Donor dalam keadan meninggal. Dalam hal tersebut organ tubuh
akan diambil ketika si Pen-donor sudah meninggal berdasarkan ketentuan medis.
Diamping itu, juga harus diperhatikan daya tahan organ tubuh yang akan diterima
Resipien. Organ tubuh yang banyak didonorkan adalah mata, ginjal dan jantung.
Namun sejalan dengan perkembangan iptek modern, transplantasi pada masa yang
akan datang tidak terbatas pada ketiga organ tubuh tersebut saja. Tapi bisa
berkembang pada organ tubuh-tubuh lainnya.
B. Beberapa Cara Kerja Transplantasi Ginjal
Transplantasi Ginjal
Transplantasi ginjal adalah prosedur pembedahan yang dilakukan pada sebagian
pasien dengan penyakit ginjal. Pada prosedur pembedahan ini, organ ginjal dari donor
yang sehat akan ditransplantasikan ke pasien yang menderita gagal ginjal. Hanya satu
ginjal yang perlu ditransplantasikan. Seseorang dapat hidup sehat meskipun hanya
satu ginjal yang berfungsi.
Kualifikasi untuk Transplantasi Ginjal
Dokter akan mengevaluasi pasien untuk menentukan apakah dia akan menjadi calon
yang baik untuk transplantasi ginjal. Seorang pasien harus cukup sehat untuk
menjalani operasi dan mengambil obat imunosupresif. Obat imunosupresif akan
3. membantu tubuh untuk tidak menolak organ donor. Obat tersebut harus diambil
selama sisa hidup pasien.
Donor Ginjal
Untuk transplantasi ginjal, ada dua jenis donor yaitu donor yang masih hidup dan
donor yang sudah meninggal. Donor yang masih hidup biasanya berasal dari anggota
keluarga atau teman dekat. Sedangkan ginjal dari donor yang sudah meninggal
berasal dari seseorang yang sudah meninggal namun memiliki ginjal yang sehat.
Kecocokan
Meskipun sudah ada ginjal yang berasal dari donor baik yang masih hidup atau sudah
meninggal, namun masih diperlukan kecocokan antara pasien dan donor. Ginjal
donor harus cocok dengan jenis darah dan jaringan tubuh penerima ginjal (pasien).
Beberapa tes dan pemeriksaan kesehatan harus dilakukan baik pada pasien maupun
donor potensial untuk menentukan apakah ginjal akan cocok atau tidak.
Setelah Operasi Transplantasi Ginjal
Setelah operasi transplantasi ginjal dilakukan, pasien akan diberi obat
imunosupresif untuk mencegah penolakan organ donor oleh tubuh.
Petugas kesehatan akan mengawasi pasien untuk memastikan bahwa ginjal yang baru
dapat berfungsi dengan baik. Terkadang pasien mungkin membutuhkan dialisis
selama beberapa hari sambil menunggu ginjal baru sembuh dan cukup kuat untuk
bekerja dengan baik.
Perawatan Tindak Lanjut (Follow up Care)
Seorang pasien yang menerima ginjal donor harus mengambil obat imunosupresif
selama sisa hidupnya. Pasien juga harus mengunjungi dokter secara teratur untuk
menjalani pemeriksaan dan mendeteksi dini setiap masalah yang mungkin muncul.
Penolakan tubuh terhadap ginjal baru akan selalu ada, meskipun risikonya akan
menurun setelah beberapa bulan. Penolakan atau masalah kesehatan yang dapat
dideteksi seawal mungkin, semakin baik kesempatannya untuk ditangani.
C. Dampak Positif
1. Kesembuhan dari suatu penyakit, misalnya rusaknya jantung, ginjal, dll.
4. 2. Pemulihan kembali fungsi suatu organ, jaringan atau sel yang telah rusak atau
mengalami kelainan, tapi sama sekali tidak terjadi kesakitan biologis, misalnya ginjal
Dampak Negatife
Penolakan Transplantasi Organ
Golongan darah dan molekul MHC diantara berbagai individu berbeda. Reaksi
penolakan dapat dikurangi dengan menggunakan anggota keluarga sebagai donor,
tissue typing, dan obat imunosupresi.
Reaksi penolakan ditimbulkan oleh sel Th resipien yang mengenal antigen MHC
alogenik dan memicu imunitas humoral (antibodi). Sel CTL/Tc juga mengenal
antigen MHC alogenik dan membunuh sel sasaran. Kemungkinan lain juga bahwa
makrofag dikerahkan ke tempat tandur atas pengaruh limfokin dari sel Th sehingga
menimbulkan kerusakan. Reaksi tersebut sesuai dengan reaksi tipe IV dari Gell dan
Coombs/DTH.
Urutan kejadian yang dapat terjadi selama penolakan tandur adalah: 1) dilakukan
transplantasi; 2) sel dendritik atau makrofag yang ada di dalam tandur (passenger
leucocytes) meninggalkan tandur dan merangsang sel T resipien dengan segera; 3) sel
T resipien diaktifkan dan membunuh sel donor dalam tandur; dan 4) sel donor yang
dibunuh melepas antigen donor, yang dapat dimakan fagosit resipien yang kemudian
mempresentasikannya ke sel T resipien melalui molekul MHC II (Baratawidjaja,
2006).