SlideShare a Scribd company logo
1 of 46
1
STANDAR AKUNTANSI SEKTOR
PUBLIK
Standar akuntansi sektor publik adalah
adalah prinsip-prinsip akuntansi yang
diterapkan dalam menyusun dan
menyajikan laporan keuangan organisasi
sektor publik
2
Perumusan Standar Akuntansi
Perumusan standar akuntansi oleh suatu komite
independen bisa mempengaruhi banyak aspek. Banyak
sekali faktor-faktor yang harus dipertimbangkan agar
suatu standar tidak menyimpang jauh dari kerangka
konseptual akuntansi dan tetap memperhitungkan
konsekuensi ekonomi. Standar diturunkan dari suatu
postulat. Penurunan standar dari suatu postulat harus
mempertimbangkan kendala-kendala para pengguna
laporan keuangan agar informasi akuntansi bermanfaat
secara optimal. Kendala-kendala tersebut antara lain
faktor materialitas (materiality), konsistensi
(consistency), keseragaman (uniformity), keterbandingan
(comparability) dan ketepatan waktu (timeliness).
3
1. PSAP Nomor 01 tentang Penyajian Laporan Keuangan
2. PSAP Nomor 02 tentang Laporan Realisasi Anggaran
3. PSAP Nomor 03 tentang Laporan Arus Kas
4. PSAP Nomor 04 tentang Catatan atas Laporan Keuangan
5. PSAP Nomor 05 tentang Akuntansi Persediaan
6. PSAP Nomor 06 tentang Akuntansi Investasi
7. PSAP Nomor 07 tentang Akuntansi Aset Tetap
8. PSAP Nomor 08 tentang Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan
9. PSAP Nomor 09 tentang Akuntansi Kewajiban
10. PSAP Nomor 10 tentang Koreksi Kesalahan, Perubahan
Kebijakan Akuntansi, dan Peristiwa Luar Biasa
11. PSAP Nomor 11 tentang Laporan Keuangan Konsolidasian
Standar Akuntansi Pemerintahan
4
International Public Sector
Accounting Standards (IPSAS)
1. IPSAS 1 - Presentation of Financial Statements
2. IPSAS 2 - Cash Flow Statements
3. IPSAS 3 - Net Surplus or Deficit for the Period, Fundamental Errors and Changes in
Accounting Policies
4. IPSAS 4 - The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates
5. IPSAS 5 - Borrowing Costs
6. IPSAS 6 - Consolidated Financial Statements and Accounting for Controlled Entities
7. IPSAS 7 - Accounting for Investments in Associates
8. IPSAS 8 - Financial Reporting of Interests in Joint Ventures
9. IPSAS 9 - Revenue from Exchange Transactions
10. IPSAS 10 - Financial Reporting in Hyperinflationary Economies
11. IPSAS 11 - Construction Contracts
12. IPSAS 12 - Inventories
13. IPSAS 13 - Leases
14. IPSAS 14 - Events After the Reporting Date
15. IPSAS 15 - Financial Instruments: Disclosure and Presentation
16. IPSAS 16 - Investment Property
17. IPSAS 17 - Property, Plant and Equipment
18. IPSAS 18, Segment Reporting
19. IPSAS 19 - Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets
20. IPSAS 20 - Related Party Disclosures
21. IPSAS 21 - Impairment of NonCash-Generating Assets
5
PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK
Anggaran merupakan pernyataan
mengenai estimasi kinerja yang akan
dicapai oleh suatu organisasi dalam
periode tertentu yang dinyatakan dalam
ukuran moneter
Proses Penyusunan Anggaran Sektor Publik
Siklus anggaran
1. Tahap persiapan anggaran.
2. Tahap ratifikasi anggaran.
3. Tahap pelaksanaan anggaran
4. Tahap pelaporan dan evaluasi
anggaran
Pendekatan Utama Anggaran Sektor Publ
1. Anggaran tradisional atau
konvensional
2. Anggaran dengan pendekatan New
Public Management (NPM)
Teknik Penganggaran Sektor Publik
Berdasarakan NPM
1. Sistem Anggaran Kinerja
(Performance Budgeting System)
2. Zero Based Budgeting System
3. Planning, Programming, and
Budgeting System (PPBS)
Performance Based Budgeting
Anggaran berbasis kinerja (Performance Based
Budgeting) merupakan pendekatan penyusunan
anggaran berdasarkan beban kerja dan unit cost data ke
dalam setiap kegiatan yang terstruktur dalam suatu
program untuk mencapai tujuan. Dasar pemikirannya
adalah penganggaran harus dapat digunakan sebagai alat
menajemen sehingga penyusunan anggaran harus dapat
memberikan hasil yang berguna bagi pengambilan
keputusan manajerial (legislatif/eksekutif). Oleh karena
itu, anggaran harus dianggap sebagai program kerja.
Karakteristik
Performance Based Budgeting
Karateristik Anggaran Berbasis Kinerja dalam rangka
penerapan Anggaran Berbasis Kinerja menurut Hindri Asmoko
(2006) antara lain:
1. Pengeluaran anggaran didasarkan pada outcome yang ingin
dicapai;
2. Adanya hubungan antara masukan dengan keluaran yang
ingin dicapai;
3. Adanya peranan indikator efisiensi dalam proses penyusunan
anggaran berbasis kinerja;
4. Adanya penyusunan target kinerja dalam anggaran berbasis
kinerja.
Ciri-ciri
a. Klasifikasi anggaran didasarkan pada
program dan kegiatan.
b. Penekanan pada pengukuran hasil kerja dan
bukan pada aspek pengawasan.
c. Setiap kegiatan harus dilihat dari segi
efisiensi dengan memaksimalkan output.
d. Memerlukan standar pengukuran hasil kinerja
Kelebihan
a. Memungkinkan pendelegasian wewenang dalam
pengambilan keputusan.
b. Merangsang partisipasi motivasi aktif unit-unit
operasional melalui proses usul dari bawah dan
penilaian anggaran yang bersifat aktual.
c. Meningkatkan fungsi perencanaan dan
mempertajam pembuatan keputusan pada setiap
tingkat eksekutif.
d. Memungkinkan alokasi dana secara optimal
karena setiap kegiatan selalu dipertimbangkan
dari segi efisiensi.
e. Dapat menghindarakan pemborosan.
Kelemahan
a) Cenderung menurunkan peran badan legislatif
dalam proses perumusan kebijaksanaan dan
penentuan anggaran.
b) Tidak terdapat kejelasan tentang penanggung
jawab dan siapa yang menanggung dampak
dari setiap keputusan.
c) Tidak semua kegiatan dapat distandarkan dan
diukur secara kuantitatif
Zero Based Budgeting (ZBB)
Zero Based Budgeting adalah sistem anggaran yang
didasarkan pada perkiraan kegiatan, bukan pada yang telah
dilakukan dimasa lalu. Setiap kegiatan akan dievaluasi secara
terpisah. Ini berarti berbagai program dikembangkan dalam
visi pada tahun yang bersangkutan.
Konsep Zero – Base Budgeting (ZBB) digunakan
manajemen pemerintahan untuk mengidentifikasi,
merencanakan, dan mengawasi program atau kegiatan agar
dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi. Memaksimalkan
sumber daya yang tersedia untuk kualitas layanan publik.
Pemerintah menyusun anggaran lebih detail dan dimulai
dengan nol, tanpa melihat anggaran di masa lalu.
Proses Implementasi Zero Based Budgeting
Zero based budgeting memiliki proses
implementasi oleh Rohman (2011), diantaranya
adalah
1. Identifikasi unit-unit keputusan
2. Penentuan paket-paket keputusan
3. Paket keputusan mutually-exclusive adl paket-
paket keputusan yg memiliki fungsi yg sama
4. Paket keputusan incremental; merefleksikan
tingkat usaha yg berbeda
5. Meranking dan mengevaluasi keputusan
Keunggulan
a) Jika ZBB dilaksanakan dengan baik maka
dapat menghasilkan alokasi sumber daya
secara lebih efisien.
b) ZBB berfokus padavalue for money
c) Memudahkan untuk mengidentifikasi
terjadinya inefisiensi dan ketidakefektivan
biaya.
d) Meningkatkan partisipasi manajemen level
bawah dalam proses penyusunan anggaran.
Kelemahan
a) Prosesnya memakan waktu lama (time
customing), terlalu teoretis dan tidak praktis,
membutuhkan biaya yang besar, serta
menghasilkan kertas kerja yang menumpuk
karena pembuatan paket keputusan.
b) ZBB cenderung menekankan manfaat jangka
pendek.
c) Implementasi ZBB membutuhkan teknologi
yang maju.
d) Masalah dalam proses merangking dan
mereview paket keputusan.
Planning Programing Budgeting System (PPBS)
PPBS merupakan teknik penganggaran yang didasarkan
pada teori sistem yang berorientasi pada output dan tujuan
dengan penekanan utamanya adalah alokasi sumber daya
berdasarkan analisis ekonomi. Sistem anggaran PPBS tidak
mendasarkan pada struktur organisasi tradisional yang terdiri
daridivisi-divisi, namun berdasarkan program, yaitu
pengelompokan aktivitas untuk mencapai tujuan tertentu.
PPBS adalah salah satu model penganggaran yang
ditujukan untuk membantu manajemen pemerintah dalam
membuat keputusan alokasi sumber daya secara lebih baik.
Hal tersebut disebabkan sumber daya yang dimiliki
pemerintah terbatas jumlahnya, sementara tuntutan
masyarakat tidak terbatas jumlahnya.
Proses Planning Programming Budgeting System
1) Tahap perencanaan (planning phase) mengidentifikasi
tujuan sekarang dan masa datang serta berbagai cara yang
mungkin untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
2) Tahap pemrograman (programming phase)
menggunakan usulan hasil tahap perencanaan untuk
menetapkan program-program berdasarkan skala prioritas
sesuai tingkatan hirarki pengambil keputusan.
3) Tahap penganggaran (budgeting phase) menerjemahkan
masing-masing program ke dalam rencana tahunan
dengan menentukan siapa melakukan apa dan
menetapkan sumberdaya yang dibutuhkan (Diamond,
2003).
Keunggulan
1. Memudahkan dalam mendelegasikan tanggung
jawab dari manajemen puncak ke manajemen
menengah.
2. Dalam jangka panjang dapat mengurangi beban
kerja.
3. Memperbaiki kualitas pelayanan melalui
pendekatan standar biaya dalam perencanaan
progam.
4. Bersifat lintas departemen, sehingga dapat
meningkatkan komunikasi, koordinasi, dan
kerja sama antar departemen.
Kelemahan
1) PPBS membutuhkan sistem informasi yang
canggih, ketersediaan data, adanya sistem
pengukuran, dan staf yang memiliki kapabilitas
tinggi.
2) Pengimplementasian PPBS membutuhkan dana
yang besar.
3) PPBS bagus secara teori, namun sulit
dilaksanakan.
4) PPBS mengabaikan realitas politik dan realitas
organisasi sebagai kumpulan manusia yang
kompleks.
Beberapa alasan pembuatan laporan keuangan :
1. Dari sisi internal : alat pengendalian dan evaluasi kinerja
manajerial dan organisasi.
2. Dari sisi eksternal : mekanisme pertanggung jawaban
dan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan.
3. Tujuan informasi diberikan.
TUJUAN DAN FUNGSI LAPORAN KEUANGAN SEKTOR
PUBLIK
1. Kepatuhan dan pengelolaan (complience and
stewardship)
2. Akuntabilitas dan pelaporan restrospektif (accountability
and restrospective reporting).
3. Perencanaan dan informasi otorisasi (planning and
authorization information).
4. Kelangsungan organisasi (viability).
5. Hubungan masyarakat (public relation).
6. Sumber fakta dan gambaran (source of facts and figures)
Bagi organisasi pemerintah, tujuan umum akuntansi dan
laporan keuangan adalah :
1. Memberikan informasi yang digunakan untuk pembuatan
keputusan ekonomi, sosial dan politik serta sebagai bukti
pertanggung jawaban (accountability) dan pengelolaan
(stewardship).
2. Untuk memberikan informasi yang digunakan untuk
mengevaluasi kinerja manajerial dan organisasional.
Pemerintah berkewajiban memberikan informasi keuangan
yang akan digunakan untuk pengambilan keputusan.
Laporan keuangan untuk mendukung pembuatan
keputusan ekonomi, sosial, dan politik tersebut meliputi
informasi yang digunakan untuk :
1. Membandingkan kinerja keuangan aktual dengan yang
dianggarkan.
2. Menilai kondisi keuangan dan hasil-hasil operasi.
3. Membantu menentukan tingkat kepatuhan terhadap
peraturan perundangan yang terkait dengan masalah
keuangan dan ketentuan lainnya.
4. Membantu dalam mengevaluasi efisiensi dan efektivitas.
Laporan keuangan sebagai sumber informasi finansial
memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kualitas
keputusan yang dihasilkan.
Tujuan akuntansi dan laporan keuangan organisasi
pemerintah :
1. Memberikan informasi keuangan untuk menentukan dan
memprediksi aliran kas, saldo neraca, dan kebutuhan
sumber daya finansial jangka pendek unit pemerintah.
2. Memberikan informasi keuangan untuk menentukan dan
memprediksi kondisi ekonomi suatu unit pemerintah dan
perubahan-perubahan yang terjadi didalamnya.
3. Memberikan informasi keuangan untuk memonitor
kinerja, kesesuaiannya dengan peraturan perundang-
undangan, kontrak yang telah disepakati, dan ketentuan
lain yang disyaratkan.
Kinerja manajerial dan organisasi
Kinerja pemerintah tidak dapat dinilai berdasarkan laba
yang diperoleh, karena organisasi pemerintah bukan entitas
bisnis yang mencari laba.
Pemerintah bertanggung jawab atas produksi dan distribusi
barang dan jasa publik.
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN MENURUT SFAC NO 4
Tujuan laporan keuangan organisasi nirlaba menurut statement of
financial accounting concepts no 4 (sfac 4).
 Bermanfaat bagi penyusunan keputusan yang rasional.
 Untuk menilai pelayanan.
 Menilai kinerja manajer organisasi.
 Memberi informasi tentang sumber daya ekonomi, kewajiban
dan kekayaan.
 Informasi kinerja selama satu periode.
 Informasi cara memperoleh dan membelanjakan kas.
 Memberi penjelasan dan interprestasi.
PEMAKAI LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
DAN KEPENTINGANNYA
Drebin et al. (1981) mengidentifikasikan terdapat 10
(sepuluh) kelompok pemakai laporan keuangan.
1. Pembayar pajak (taxpayers).
2. Pemberi dana bantuan (grantors).
3. Investor.
4. Pengguna jasa (fee-paying service recipients).
5. Karyawan/pegawai.
6. Pemasok (vendor).
7. Dewan legislatif.
8. Manajemen.
9. Pemilih (voters).
10. Badan pengawas.
DEWAN
LEGISLATIF
PEM
BAYAR
PAJAK
PENG
GUNA
JASA
PEMILIH
LEMBAGA
PENGAWAS
PIMPINAN
EKSEKUTIF
MENUNJUK
ADMINISTRASI
PELAKSANAAN
PEMERINTAH
INVESTOR &
KREDITOR
KARYAWAN
(PEGAWAI)
PEMASOK
PEMERINTAH
DI ATASNYA
MENUNJUK
MENUNJUK
PENGESAHAN,
PENETAPAN
KEBIJAKAN &
PENGAWASAN
PENGAJUAN,
ANGGARAN &
KEBIJAKAN
MANAJEMEN
PENGAWASAN
IMPLEMENTASI
KEBIJAKAN
PENDAPATAN JASA
BARANG & JASA
PENERIMAAN PAJAK
MEMBERIKAN
DANA
BUNGA &
POKOK
PINJAMAN
TENAGA KERJA
KOMPENSASI PEMBAYARAN
BARANG & JASA
PEMAKAI
POTENSIAL
LAPORAN
KEUANGAN
&
KETERKAITANNYA MEMILIH &
MEMBERIKAN ARAHAN
KEBIJAKAN
Anthony mengklasifikasikan pemakai laporan
keuangan sektor publik menjadi 5 (lima)
kelompok, yaitu :
1. Lembaga pemerintah (governing bodies).
2. Investor dan kreditor.
3. Pemberi sumber daya (resource providers).
4. Badan pengawas (oversight bodies).
5. Konstituen.
Hanley et. A (1992) mengklasifikasikan pemakai laporan keuangan
sektor publik menjadi 12 (dua belas) kelompok, yaitu :
1. Anggota terpilih (elected members).
2. Masyarakat sebagai pemilih dan/atau pembayar pajak.
3. Pelanggan atau klien.
4. Karyawan/pegawai.
5. Pelanggan dan pemasok.
6. Pemerintah.
7. Pesaing (competitors).
8. Regulator.
9. Pemberi pinjaman.
10. Donor dan sponsor.Anggota terpilih (selected members).
11. Investor atau partner bisnis.
12. Kelompok penekan lainnya.
Borgonovi (1992) dan anessi-pessina (1997)
mengklasifikasikan pemakai laporan keuangan sektor
publik menjadi 11 ( sebelas) kelompok, yaitu :
1. Masyarakat pengguna jas publik.
2. Masyarakat pembayar pajak.
3. Perusahaan dan organisasi sosial ekonomi yang
menggunakan pelayanan publik sebagai input atas
aktivitas organisasi.
4. Bank dan masyarakat sebagai kreditor pemerintah.
5. Badan-badan interbasional, seperti bank dunia, imf, adb,
pbb dsb.
6. Investor asing.
7. Generasi yang akan datang.
8. Lembaga negara.
9. Kelompok politik (partai politik)
10. Manajer publik (gubernus, buapti, direktur bumn/bumd.
11. Pegawai pemerintah.
 Serikat dagang sektor publik mengidentifikasi
pemakai laporan pemerintah menjadi 3 (tiga)
kelompok besar, yaitu :
1. Masyarakat yang kepadanya pemerintah
bertanggung jawab.
2. Legislatif dan badan pengawas yang secara
langsung mewakili rakyat.
3. Investor dan kreditor yang memberi pinjaman
dan/atau berpartisipasi dalam proses pemberi
pinjaman.
HAK DAN KEBUTUHAN PEMAKAI LAPORAN
KEUANGAN
Pada dasar masyarakat (publik) memiliki hak dasar terhadap
pemerintah, yaitu :
1. Hak untuk mengetahui (right to know), yaitu
A. Mengetahui kebijakan pemerintah.
B. Mengetahui keputusan yang diambil pemerintah.
C. Mengetahui alasan dilakukannya suatu kebijakan dan
keputusan tertentu.
2. Hak untuk didengar aspirasinya (right to be heard and to be
listened to).
3. Hak untuk diberi informasi (right to be informed) yang meliputi
hak untuk diberi Penjelasan secara terbuka atas permasalahan-
permasalahan tertentu yang menjadi perdebatan publik.
Laporan keuangan pemerintah disediakan untuk
memberi informasi kepada berbagai kelompok
pemakai (general purposive), meskipun setiap
kelompok pemakai memiliki kebutuhan informasi
yang berbeda-beda.
Kebutuhan informasi pemakai laporan keuangan pemerintah :
1. Masyarakat pengguna pelayanan publik membutuhkan informasi atas biaya,
harga dan kualitas pelayanan yang diberikan.
2. Masyarakat pembayar pajak dan pemberi bantuan ingin mengetahui keberadaan
dan penggunaan dana yang telah diberikan.
3. Kreditor dan investor membutuhkan informasi untuk menghitung tingkat risiko,
likuiditas, dan solvabilitas.
4. Parlemen dan kelompok politik memerlukan informasi keuangan untuk
melakukan fungsi Pengawasan, mencegah terjadinya laporan yang bias atas
kondisi keuangan pemerintah, dan penyelewengan keuangan negara
5. Manajer publik membutuhkan informasi akuntansi sebagai komponen sistem
informasi manajemen untuk membantu perencanaan dan pengendalian
organisasi, pengukuran kinerja dan membandingkan kinerja organisasi antar
kurun waktu dan dengan organisasi lain yang sejenis.
6. Pegawai membutuhkan informasi atas gaji dan manajemen kompensasi.
PERBANDINGAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DENGAN
SEKTOR SWASTA
PERBEDAAN
LAPORAN DEPARTEMEN PEMERINTAH LAPORAN KEUANGAN SEKTOR SWASTA
FOKUS FINANSIAL & POLITIK FOKUS FINANSIAL
KINERJA DIUKUR SECARA FINANSIAL & NON FINANSIAL SEBAGIAN BESAR KINERJA DIUKUR SECARA FINANSIAL
PERTANGGUNGJAWABAN KPD PARLEMEN & MASY LUAS PERTANGGUNGJAWABAN KPD PEMAGANG SAHAM & KREDITUR
BERFOKUS PADA BAGIAN ORGANISASI BERFOKUS PADA ORGANISASI SECARA KESELURUHAN
MELIHAT KE MASA DEPAN SECARA DETAIL TIDAK DPT MELIHAT MASA DEPAN SECARA DETAIL
ATURAN PELAPORAN DITENTUKAN OLEH DEPARTEMEN
KEUANGAN
ATURAN PELAPORAN DITENTUKAN OLEH UNDANG-UNDANG
STANDAR AKUNTANSI, PASAR MODAL, & PRAKTIK AKUNTANSI
LAPORAN DIPERIKSA OLEH TREASURY LAPORAN KEUANGAN DIPERIKSA OLEH AUDITOR INDEPENDEN
CASH ACCOUNTING ACCRUAL ACCOUNTING
PERSAMAAN
DOKUMEN-DOKUMEN SUMBER
BERPERAN SEBAGAI HUBUNGAN MASYARAKAT (PUBLIC
RELATION)
SIKLUS AKUNTANSI KEUANGAN
SEKTOR PUBLIK
Dokumen
Siklus
Siklus Akuntansi
Akuntansi
Catatan Laporan
Dokumen
Transaksi
Buku
Pembantu
Daftar Saldo
Kertas Kerja
Penyesuaian
Bukti Penerimaan
Kas
Bukti Pengeluaran
Kas
Bukti Memorial
Kumpulan
Rekening
(Ringkasan dan
Rincian)
Buku Jurnal
Penerimaan Kas
Buku Jurnal
Pengeluaran Kas
Buku Jurnal Umum
Laporan Realisasi Anggaran
Neraca
Laporan Arus Kas
Catatan atas Lap Keuangan
Laporan Kinerja Keuangan
Laporan Perubahan Ekuitas
Kebijakan Akuntansi
Pencatatan & Penggolongan
Peringkasan
Buku
Besar
Buku
Jurnal
Laporan
Keuangan
Bukti Transaksi
Bukti Transksi adalah media pendokumentasian dari transaksi atau kejadian
ekonomi. Bukti transaksi umumnya disebut dokumen dasar / pendukung.
Contoh dari bukti yaitu :
Kas : Surat Tanda Setoran (STS), Surat Perintah
Membayar (SPM)
Piutang : Daftar Piutang
Persediaan : BA Penerimaan Barang, Daftar Persediaan
Aktiva Tetap : BA Penerimaan Inventaris, Daftar Aktiva
Hutang : Surat Perjanjian (Akad Kredit), Dokumen penarikan
Pinjaman
Pendapatan : Surat Tanda Setoran (STS), Daftar Pembukuan
Administratif (DPA)
Belanja : Surat Perintah Membayar (SPM), Daftar
Pembukuan Administratif (DPA)
LAPORAN KEUANGAN SEKTOR
PUBLIK DAN ELEMENNYA
Laporan keuangan merupakan hasil dari proses
akuntansi yang berisi informasi keuangan. Informasi
keuangan yang terdapat dalam laporan keuangnan
tersebut digunakan oleh pihak-pihak yang
berkepentingan, baik pihak internal maupun pihak
eksternal
NERACA
Pos Neraca :
1. Kas di Bendaharawan Pembayar, kas daerah, kas di Bank
2. Piutang : uang, barang atau jasa.
( UU no. 22 tahun 1997 tentang jenis dan penyetoran Penerimaan Negara
Bukan Pajak)
3. Persediaan : barang habis dipakai untuk mendukung kegiatan
operasional pemerintah
4. Aset Tetap/Barang Milik Kekayaan Negara : Tanah, Peralatan & Mesin,
Gedung & Bangunan, Jalan, Irigasi & Jaringan, Bangunan dalam
pengerjaan, aset tetap lainnya.
5. Aset lainnya : piutang angsuran, built operating transfer / kemitraan
pemerintah & swasta
6. Uang muka kas negara
7. Ekuitas dana lancar : aset lancar - hutang lancar. (nilai hutang
lancar = hutang jangka pendek)
a. Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA)
b. Cadangan Piutang
c. Cadangan Persediaan
d. Dana yang harus disediakan untuk pembayaran hutang
jangka pendek
8. Ekuitas dana diinvestasikan : aset tetap + aset lainnya
a. Diinvestasikan dalam investasi jangka panjang
b. Diinvestasikan dalam aset tetap
c. Diinvestasikan dalam aset lainnya (tidak temasuk dana
cadangan)
d. Dana yang harus disediakan untuk pembayaran hutang
jangka panjang
9. Ekuitas Dana Cadangan : Diinvestasikan dalam dana
cadangan.
contoh soal
Pada Neraca Pemda B per 31 Desember 2017 diketahui bahwa:
• Kas Daerah Rp 50 juta
• Persediaan Rp 45 juta
• Piutang Pajak Rp 60 juta
• Investasi Jangka Panjang Rp 100 juta
• Aset Tetap Rp 200 juta
• Aset Lainnya Rp 85 juta
• Dana Cadangan Rp 300 juta
• Utang Jangka Pendek Rp 30 juta (termasuk PFK Rp5 juta)
• Utang Jangka Panjang Rp 150 juta
A.Berapakah jumlah yang dilaporkan sebagai Ekuitas Dana Lancar per 31
Desember 2017 ?
B.Berapakah jumlah yang dilaporkan sebagai Ekuitas Dana Investasi per 31
Desember 2017 ?
C.Berapakah jumlah yang dilaporkan sebagai Ekuitas Dana Cadangan per 31
Desember 2017 ?
Jawaban
1. Ekuitas Dana Lancar = Aset Lancar - Hutang Lancar
Aset Lancar : Kas Daerah Rp 50 Jt + Persediaan Rp 45 jt = Rp 95 Jt
Hutang Lancar = Hutang jangka pendek = Rp 30 Jt
Ekutas Dana Lancar = Rp 95 Jt - Rp 30 Jt = Rp 65 Jt.
Nb. Piutang pajak tidak termasuk dalam aset lancar, tetapi masuk
sebagai penerimaan atau pendapatan dan dicantumkan di laporan
realisasi anggaran.
2. Ekuitas Dana Ivestasi = Aset Tetap + Aset Lainnya = Rp 200 Jt + Rp 85
Jt = Rp 285 Jt + Rp 100 Jt (investasi jk. Panjang) - Rp 150 Jt (Utang
jangka panjang) = Rp 235 Jt.
Nb. Utang Jangka panjang digunakan sebagai investasi kembali,
karena itu dala Neraca masuk sebagai Dana yang harus disediakan
untuk pembayaran hutang jangka panjang
3. Ekuitas dana cadangan = Rp 300 Jt
TERIMA KASIH
• untuk laporan keuangan yang lain kita
bahas setelah UTS ya :-)

More Related Content

Similar to STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK.pptx

Kuliah ii evaluasi perencanaan pembangunan daerah
Kuliah ii evaluasi perencanaan pembangunan daerahKuliah ii evaluasi perencanaan pembangunan daerah
Kuliah ii evaluasi perencanaan pembangunan daerah
R Khairil Adi
 
Penyusunan Anggaran Klompok 8 (1).pptx
Penyusunan Anggaran Klompok 8 (1).pptxPenyusunan Anggaran Klompok 8 (1).pptx
Penyusunan Anggaran Klompok 8 (1).pptx
YaniNurpati
 
Riki Maryo_F1031191027_UTS_AKT PUBLIK PAGI_1.pdf
Riki Maryo_F1031191027_UTS_AKT PUBLIK PAGI_1.pdfRiki Maryo_F1031191027_UTS_AKT PUBLIK PAGI_1.pdf
Riki Maryo_F1031191027_UTS_AKT PUBLIK PAGI_1.pdf
PenyimpananAlif
 
pertemuan_10_soesanto.ppt
pertemuan_10_soesanto.pptpertemuan_10_soesanto.ppt
pertemuan_10_soesanto.ppt
EkiIci
 
Anggaran berbasis kinerja
Anggaran berbasis kinerjaAnggaran berbasis kinerja
Anggaran berbasis kinerja
Hazard Queen
 

Similar to STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK.pptx (20)

Pokok Pikiran dan Peran DPRD dalam Perencanaan Pembangunan Daerah
Pokok Pikiran dan Peran DPRD dalam Perencanaan Pembangunan Daerah Pokok Pikiran dan Peran DPRD dalam Perencanaan Pembangunan Daerah
Pokok Pikiran dan Peran DPRD dalam Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Kuliah ii evaluasi perencanaan pembangunan daerah
Kuliah ii evaluasi perencanaan pembangunan daerahKuliah ii evaluasi perencanaan pembangunan daerah
Kuliah ii evaluasi perencanaan pembangunan daerah
 
Standar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikStandar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publik
 
Konsep dan Paradigma Baru dalam Pengelolaan Keuangan Daerah
Konsep dan Paradigma Baru dalam Pengelolaan Keuangan DaerahKonsep dan Paradigma Baru dalam Pengelolaan Keuangan Daerah
Konsep dan Paradigma Baru dalam Pengelolaan Keuangan Daerah
 
Reformasi Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah
Reformasi Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah Reformasi Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah
Reformasi Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah
 
Akt Sektor Publik Kel 6.pptx
Akt Sektor Publik Kel 6.pptxAkt Sektor Publik Kel 6.pptx
Akt Sektor Publik Kel 6.pptx
 
Pro kontra budgeting in indonesia (KONSEP)
Pro kontra budgeting in indonesia (KONSEP)Pro kontra budgeting in indonesia (KONSEP)
Pro kontra budgeting in indonesia (KONSEP)
 
Penyusunan Anggaran Klompok 8 (1).pptx
Penyusunan Anggaran Klompok 8 (1).pptxPenyusunan Anggaran Klompok 8 (1).pptx
Penyusunan Anggaran Klompok 8 (1).pptx
 
Riki Maryo_F1031191027_UTS_AKT PUBLIK PAGI_1.pdf
Riki Maryo_F1031191027_UTS_AKT PUBLIK PAGI_1.pdfRiki Maryo_F1031191027_UTS_AKT PUBLIK PAGI_1.pdf
Riki Maryo_F1031191027_UTS_AKT PUBLIK PAGI_1.pdf
 
Sistem Monitoring Kinerja Kebijakan Program dan Kegiatan yang Efektif
Sistem Monitoring Kinerja Kebijakan Program dan Kegiatan yang EfektifSistem Monitoring Kinerja Kebijakan Program dan Kegiatan yang Efektif
Sistem Monitoring Kinerja Kebijakan Program dan Kegiatan yang Efektif
 
Revitalisasi Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan
Revitalisasi Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Revitalisasi Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan
Revitalisasi Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan
 
Redesain sistem perencanaan dan penganggaran kementerian dan lembaga
Redesain sistem perencanaan dan penganggaran kementerian dan lembagaRedesain sistem perencanaan dan penganggaran kementerian dan lembaga
Redesain sistem perencanaan dan penganggaran kementerian dan lembaga
 
Konsep Strategis Perencanaan Pembangunan dalam rangka Mendukung Perencanaan P...
Konsep Strategis Perencanaan Pembangunan dalam rangka Mendukung Perencanaan P...Konsep Strategis Perencanaan Pembangunan dalam rangka Mendukung Perencanaan P...
Konsep Strategis Perencanaan Pembangunan dalam rangka Mendukung Perencanaan P...
 
Penganggaran Sektor Publik.pptx
Penganggaran Sektor Publik.pptxPenganggaran Sektor Publik.pptx
Penganggaran Sektor Publik.pptx
 
Akselerasi Perencanaan Pembangunan Daerah di Era Global
Akselerasi Perencanaan Pembangunan Daerah  di Era Global Akselerasi Perencanaan Pembangunan Daerah  di Era Global
Akselerasi Perencanaan Pembangunan Daerah di Era Global
 
sistem pengendalian manajemen kel.3 p.11.pptx
sistem pengendalian manajemen kel.3 p.11.pptxsistem pengendalian manajemen kel.3 p.11.pptx
sistem pengendalian manajemen kel.3 p.11.pptx
 
pertemuan_10_soesanto.ppt
pertemuan_10_soesanto.pptpertemuan_10_soesanto.ppt
pertemuan_10_soesanto.ppt
 
Ppt budgeting
Ppt budgetingPpt budgeting
Ppt budgeting
 
Anggaran berbasis kinerja
Anggaran berbasis kinerjaAnggaran berbasis kinerja
Anggaran berbasis kinerja
 
Anggaran berbasis kinerja
Anggaran berbasis kinerjaAnggaran berbasis kinerja
Anggaran berbasis kinerja
 

Recently uploaded

analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
langkahgontay88
 
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953
 
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang 082223109953 Cytotec Asli Serang
 
Jual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di Sorong
Jual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di SorongJual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di Sorong
Jual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di Sorong
Jual Obat Aborsi Apotik Jual Obat Cytotec Di Sorong
 
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptx
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptxSistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptx
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptx
monikabudiman19
 
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptxSosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
gulieglue
 
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
BagaimanaCaraMenggug
 
Deret berkala dan peramalan 23 April 2024.pdf
Deret berkala dan peramalan 23 April 2024.pdfDeret berkala dan peramalan 23 April 2024.pdf
Deret berkala dan peramalan 23 April 2024.pdf
SupianSauri8
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
jaanualu31
 

Recently uploaded (20)

analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
 
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
 
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
 
Jual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di Sorong
Jual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di SorongJual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di Sorong
Jual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di Sorong
 
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptx
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptxSistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptx
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptx
 
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdfMATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
 
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptxSosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
 
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
 
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptxMETODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
 
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
 
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdfKemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
 
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptxPEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
 
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
 
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptxAsam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
 
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
 
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptxTEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
 
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx
 
Deret berkala dan peramalan 23 April 2024.pdf
Deret berkala dan peramalan 23 April 2024.pdfDeret berkala dan peramalan 23 April 2024.pdf
Deret berkala dan peramalan 23 April 2024.pdf
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
 

STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK.pptx

  • 1. 1 STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK Standar akuntansi sektor publik adalah adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan organisasi sektor publik
  • 2. 2 Perumusan Standar Akuntansi Perumusan standar akuntansi oleh suatu komite independen bisa mempengaruhi banyak aspek. Banyak sekali faktor-faktor yang harus dipertimbangkan agar suatu standar tidak menyimpang jauh dari kerangka konseptual akuntansi dan tetap memperhitungkan konsekuensi ekonomi. Standar diturunkan dari suatu postulat. Penurunan standar dari suatu postulat harus mempertimbangkan kendala-kendala para pengguna laporan keuangan agar informasi akuntansi bermanfaat secara optimal. Kendala-kendala tersebut antara lain faktor materialitas (materiality), konsistensi (consistency), keseragaman (uniformity), keterbandingan (comparability) dan ketepatan waktu (timeliness).
  • 3. 3 1. PSAP Nomor 01 tentang Penyajian Laporan Keuangan 2. PSAP Nomor 02 tentang Laporan Realisasi Anggaran 3. PSAP Nomor 03 tentang Laporan Arus Kas 4. PSAP Nomor 04 tentang Catatan atas Laporan Keuangan 5. PSAP Nomor 05 tentang Akuntansi Persediaan 6. PSAP Nomor 06 tentang Akuntansi Investasi 7. PSAP Nomor 07 tentang Akuntansi Aset Tetap 8. PSAP Nomor 08 tentang Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan 9. PSAP Nomor 09 tentang Akuntansi Kewajiban 10. PSAP Nomor 10 tentang Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, dan Peristiwa Luar Biasa 11. PSAP Nomor 11 tentang Laporan Keuangan Konsolidasian Standar Akuntansi Pemerintahan
  • 4. 4 International Public Sector Accounting Standards (IPSAS) 1. IPSAS 1 - Presentation of Financial Statements 2. IPSAS 2 - Cash Flow Statements 3. IPSAS 3 - Net Surplus or Deficit for the Period, Fundamental Errors and Changes in Accounting Policies 4. IPSAS 4 - The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates 5. IPSAS 5 - Borrowing Costs 6. IPSAS 6 - Consolidated Financial Statements and Accounting for Controlled Entities 7. IPSAS 7 - Accounting for Investments in Associates 8. IPSAS 8 - Financial Reporting of Interests in Joint Ventures 9. IPSAS 9 - Revenue from Exchange Transactions 10. IPSAS 10 - Financial Reporting in Hyperinflationary Economies 11. IPSAS 11 - Construction Contracts 12. IPSAS 12 - Inventories 13. IPSAS 13 - Leases 14. IPSAS 14 - Events After the Reporting Date 15. IPSAS 15 - Financial Instruments: Disclosure and Presentation 16. IPSAS 16 - Investment Property 17. IPSAS 17 - Property, Plant and Equipment 18. IPSAS 18, Segment Reporting 19. IPSAS 19 - Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets 20. IPSAS 20 - Related Party Disclosures 21. IPSAS 21 - Impairment of NonCash-Generating Assets
  • 5. 5 PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang akan dicapai oleh suatu organisasi dalam periode tertentu yang dinyatakan dalam ukuran moneter
  • 6. Proses Penyusunan Anggaran Sektor Publik Siklus anggaran 1. Tahap persiapan anggaran. 2. Tahap ratifikasi anggaran. 3. Tahap pelaksanaan anggaran 4. Tahap pelaporan dan evaluasi anggaran
  • 7. Pendekatan Utama Anggaran Sektor Publ 1. Anggaran tradisional atau konvensional 2. Anggaran dengan pendekatan New Public Management (NPM)
  • 8. Teknik Penganggaran Sektor Publik Berdasarakan NPM 1. Sistem Anggaran Kinerja (Performance Budgeting System) 2. Zero Based Budgeting System 3. Planning, Programming, and Budgeting System (PPBS)
  • 9. Performance Based Budgeting Anggaran berbasis kinerja (Performance Based Budgeting) merupakan pendekatan penyusunan anggaran berdasarkan beban kerja dan unit cost data ke dalam setiap kegiatan yang terstruktur dalam suatu program untuk mencapai tujuan. Dasar pemikirannya adalah penganggaran harus dapat digunakan sebagai alat menajemen sehingga penyusunan anggaran harus dapat memberikan hasil yang berguna bagi pengambilan keputusan manajerial (legislatif/eksekutif). Oleh karena itu, anggaran harus dianggap sebagai program kerja.
  • 10. Karakteristik Performance Based Budgeting Karateristik Anggaran Berbasis Kinerja dalam rangka penerapan Anggaran Berbasis Kinerja menurut Hindri Asmoko (2006) antara lain: 1. Pengeluaran anggaran didasarkan pada outcome yang ingin dicapai; 2. Adanya hubungan antara masukan dengan keluaran yang ingin dicapai; 3. Adanya peranan indikator efisiensi dalam proses penyusunan anggaran berbasis kinerja; 4. Adanya penyusunan target kinerja dalam anggaran berbasis kinerja.
  • 11. Ciri-ciri a. Klasifikasi anggaran didasarkan pada program dan kegiatan. b. Penekanan pada pengukuran hasil kerja dan bukan pada aspek pengawasan. c. Setiap kegiatan harus dilihat dari segi efisiensi dengan memaksimalkan output. d. Memerlukan standar pengukuran hasil kinerja
  • 12. Kelebihan a. Memungkinkan pendelegasian wewenang dalam pengambilan keputusan. b. Merangsang partisipasi motivasi aktif unit-unit operasional melalui proses usul dari bawah dan penilaian anggaran yang bersifat aktual. c. Meningkatkan fungsi perencanaan dan mempertajam pembuatan keputusan pada setiap tingkat eksekutif. d. Memungkinkan alokasi dana secara optimal karena setiap kegiatan selalu dipertimbangkan dari segi efisiensi. e. Dapat menghindarakan pemborosan.
  • 13. Kelemahan a) Cenderung menurunkan peran badan legislatif dalam proses perumusan kebijaksanaan dan penentuan anggaran. b) Tidak terdapat kejelasan tentang penanggung jawab dan siapa yang menanggung dampak dari setiap keputusan. c) Tidak semua kegiatan dapat distandarkan dan diukur secara kuantitatif
  • 14. Zero Based Budgeting (ZBB) Zero Based Budgeting adalah sistem anggaran yang didasarkan pada perkiraan kegiatan, bukan pada yang telah dilakukan dimasa lalu. Setiap kegiatan akan dievaluasi secara terpisah. Ini berarti berbagai program dikembangkan dalam visi pada tahun yang bersangkutan. Konsep Zero – Base Budgeting (ZBB) digunakan manajemen pemerintahan untuk mengidentifikasi, merencanakan, dan mengawasi program atau kegiatan agar dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi. Memaksimalkan sumber daya yang tersedia untuk kualitas layanan publik. Pemerintah menyusun anggaran lebih detail dan dimulai dengan nol, tanpa melihat anggaran di masa lalu.
  • 15. Proses Implementasi Zero Based Budgeting Zero based budgeting memiliki proses implementasi oleh Rohman (2011), diantaranya adalah 1. Identifikasi unit-unit keputusan 2. Penentuan paket-paket keputusan 3. Paket keputusan mutually-exclusive adl paket- paket keputusan yg memiliki fungsi yg sama 4. Paket keputusan incremental; merefleksikan tingkat usaha yg berbeda 5. Meranking dan mengevaluasi keputusan
  • 16. Keunggulan a) Jika ZBB dilaksanakan dengan baik maka dapat menghasilkan alokasi sumber daya secara lebih efisien. b) ZBB berfokus padavalue for money c) Memudahkan untuk mengidentifikasi terjadinya inefisiensi dan ketidakefektivan biaya. d) Meningkatkan partisipasi manajemen level bawah dalam proses penyusunan anggaran.
  • 17. Kelemahan a) Prosesnya memakan waktu lama (time customing), terlalu teoretis dan tidak praktis, membutuhkan biaya yang besar, serta menghasilkan kertas kerja yang menumpuk karena pembuatan paket keputusan. b) ZBB cenderung menekankan manfaat jangka pendek. c) Implementasi ZBB membutuhkan teknologi yang maju. d) Masalah dalam proses merangking dan mereview paket keputusan.
  • 18. Planning Programing Budgeting System (PPBS) PPBS merupakan teknik penganggaran yang didasarkan pada teori sistem yang berorientasi pada output dan tujuan dengan penekanan utamanya adalah alokasi sumber daya berdasarkan analisis ekonomi. Sistem anggaran PPBS tidak mendasarkan pada struktur organisasi tradisional yang terdiri daridivisi-divisi, namun berdasarkan program, yaitu pengelompokan aktivitas untuk mencapai tujuan tertentu. PPBS adalah salah satu model penganggaran yang ditujukan untuk membantu manajemen pemerintah dalam membuat keputusan alokasi sumber daya secara lebih baik. Hal tersebut disebabkan sumber daya yang dimiliki pemerintah terbatas jumlahnya, sementara tuntutan masyarakat tidak terbatas jumlahnya.
  • 19. Proses Planning Programming Budgeting System 1) Tahap perencanaan (planning phase) mengidentifikasi tujuan sekarang dan masa datang serta berbagai cara yang mungkin untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. 2) Tahap pemrograman (programming phase) menggunakan usulan hasil tahap perencanaan untuk menetapkan program-program berdasarkan skala prioritas sesuai tingkatan hirarki pengambil keputusan. 3) Tahap penganggaran (budgeting phase) menerjemahkan masing-masing program ke dalam rencana tahunan dengan menentukan siapa melakukan apa dan menetapkan sumberdaya yang dibutuhkan (Diamond, 2003).
  • 20. Keunggulan 1. Memudahkan dalam mendelegasikan tanggung jawab dari manajemen puncak ke manajemen menengah. 2. Dalam jangka panjang dapat mengurangi beban kerja. 3. Memperbaiki kualitas pelayanan melalui pendekatan standar biaya dalam perencanaan progam. 4. Bersifat lintas departemen, sehingga dapat meningkatkan komunikasi, koordinasi, dan kerja sama antar departemen.
  • 21. Kelemahan 1) PPBS membutuhkan sistem informasi yang canggih, ketersediaan data, adanya sistem pengukuran, dan staf yang memiliki kapabilitas tinggi. 2) Pengimplementasian PPBS membutuhkan dana yang besar. 3) PPBS bagus secara teori, namun sulit dilaksanakan. 4) PPBS mengabaikan realitas politik dan realitas organisasi sebagai kumpulan manusia yang kompleks.
  • 22. Beberapa alasan pembuatan laporan keuangan : 1. Dari sisi internal : alat pengendalian dan evaluasi kinerja manajerial dan organisasi. 2. Dari sisi eksternal : mekanisme pertanggung jawaban dan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. 3. Tujuan informasi diberikan.
  • 23. TUJUAN DAN FUNGSI LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK 1. Kepatuhan dan pengelolaan (complience and stewardship) 2. Akuntabilitas dan pelaporan restrospektif (accountability and restrospective reporting). 3. Perencanaan dan informasi otorisasi (planning and authorization information). 4. Kelangsungan organisasi (viability). 5. Hubungan masyarakat (public relation). 6. Sumber fakta dan gambaran (source of facts and figures)
  • 24. Bagi organisasi pemerintah, tujuan umum akuntansi dan laporan keuangan adalah : 1. Memberikan informasi yang digunakan untuk pembuatan keputusan ekonomi, sosial dan politik serta sebagai bukti pertanggung jawaban (accountability) dan pengelolaan (stewardship). 2. Untuk memberikan informasi yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja manajerial dan organisasional. Pemerintah berkewajiban memberikan informasi keuangan yang akan digunakan untuk pengambilan keputusan.
  • 25. Laporan keuangan untuk mendukung pembuatan keputusan ekonomi, sosial, dan politik tersebut meliputi informasi yang digunakan untuk : 1. Membandingkan kinerja keuangan aktual dengan yang dianggarkan. 2. Menilai kondisi keuangan dan hasil-hasil operasi. 3. Membantu menentukan tingkat kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang terkait dengan masalah keuangan dan ketentuan lainnya. 4. Membantu dalam mengevaluasi efisiensi dan efektivitas.
  • 26. Laporan keuangan sebagai sumber informasi finansial memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kualitas keputusan yang dihasilkan. Tujuan akuntansi dan laporan keuangan organisasi pemerintah : 1. Memberikan informasi keuangan untuk menentukan dan memprediksi aliran kas, saldo neraca, dan kebutuhan sumber daya finansial jangka pendek unit pemerintah. 2. Memberikan informasi keuangan untuk menentukan dan memprediksi kondisi ekonomi suatu unit pemerintah dan perubahan-perubahan yang terjadi didalamnya.
  • 27. 3. Memberikan informasi keuangan untuk memonitor kinerja, kesesuaiannya dengan peraturan perundang- undangan, kontrak yang telah disepakati, dan ketentuan lain yang disyaratkan. Kinerja manajerial dan organisasi Kinerja pemerintah tidak dapat dinilai berdasarkan laba yang diperoleh, karena organisasi pemerintah bukan entitas bisnis yang mencari laba. Pemerintah bertanggung jawab atas produksi dan distribusi barang dan jasa publik.
  • 28. TUJUAN LAPORAN KEUANGAN MENURUT SFAC NO 4 Tujuan laporan keuangan organisasi nirlaba menurut statement of financial accounting concepts no 4 (sfac 4).  Bermanfaat bagi penyusunan keputusan yang rasional.  Untuk menilai pelayanan.  Menilai kinerja manajer organisasi.  Memberi informasi tentang sumber daya ekonomi, kewajiban dan kekayaan.  Informasi kinerja selama satu periode.  Informasi cara memperoleh dan membelanjakan kas.  Memberi penjelasan dan interprestasi.
  • 29. PEMAKAI LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK DAN KEPENTINGANNYA Drebin et al. (1981) mengidentifikasikan terdapat 10 (sepuluh) kelompok pemakai laporan keuangan. 1. Pembayar pajak (taxpayers). 2. Pemberi dana bantuan (grantors). 3. Investor. 4. Pengguna jasa (fee-paying service recipients). 5. Karyawan/pegawai. 6. Pemasok (vendor). 7. Dewan legislatif. 8. Manajemen. 9. Pemilih (voters). 10. Badan pengawas.
  • 30. DEWAN LEGISLATIF PEM BAYAR PAJAK PENG GUNA JASA PEMILIH LEMBAGA PENGAWAS PIMPINAN EKSEKUTIF MENUNJUK ADMINISTRASI PELAKSANAAN PEMERINTAH INVESTOR & KREDITOR KARYAWAN (PEGAWAI) PEMASOK PEMERINTAH DI ATASNYA MENUNJUK MENUNJUK PENGESAHAN, PENETAPAN KEBIJAKAN & PENGAWASAN PENGAJUAN, ANGGARAN & KEBIJAKAN MANAJEMEN PENGAWASAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDAPATAN JASA BARANG & JASA PENERIMAAN PAJAK MEMBERIKAN DANA BUNGA & POKOK PINJAMAN TENAGA KERJA KOMPENSASI PEMBAYARAN BARANG & JASA PEMAKAI POTENSIAL LAPORAN KEUANGAN & KETERKAITANNYA MEMILIH & MEMBERIKAN ARAHAN KEBIJAKAN
  • 31. Anthony mengklasifikasikan pemakai laporan keuangan sektor publik menjadi 5 (lima) kelompok, yaitu : 1. Lembaga pemerintah (governing bodies). 2. Investor dan kreditor. 3. Pemberi sumber daya (resource providers). 4. Badan pengawas (oversight bodies). 5. Konstituen.
  • 32. Hanley et. A (1992) mengklasifikasikan pemakai laporan keuangan sektor publik menjadi 12 (dua belas) kelompok, yaitu : 1. Anggota terpilih (elected members). 2. Masyarakat sebagai pemilih dan/atau pembayar pajak. 3. Pelanggan atau klien. 4. Karyawan/pegawai. 5. Pelanggan dan pemasok. 6. Pemerintah. 7. Pesaing (competitors). 8. Regulator. 9. Pemberi pinjaman. 10. Donor dan sponsor.Anggota terpilih (selected members). 11. Investor atau partner bisnis. 12. Kelompok penekan lainnya.
  • 33. Borgonovi (1992) dan anessi-pessina (1997) mengklasifikasikan pemakai laporan keuangan sektor publik menjadi 11 ( sebelas) kelompok, yaitu : 1. Masyarakat pengguna jas publik. 2. Masyarakat pembayar pajak. 3. Perusahaan dan organisasi sosial ekonomi yang menggunakan pelayanan publik sebagai input atas aktivitas organisasi. 4. Bank dan masyarakat sebagai kreditor pemerintah. 5. Badan-badan interbasional, seperti bank dunia, imf, adb, pbb dsb. 6. Investor asing. 7. Generasi yang akan datang. 8. Lembaga negara. 9. Kelompok politik (partai politik) 10. Manajer publik (gubernus, buapti, direktur bumn/bumd. 11. Pegawai pemerintah.
  • 34.  Serikat dagang sektor publik mengidentifikasi pemakai laporan pemerintah menjadi 3 (tiga) kelompok besar, yaitu : 1. Masyarakat yang kepadanya pemerintah bertanggung jawab. 2. Legislatif dan badan pengawas yang secara langsung mewakili rakyat. 3. Investor dan kreditor yang memberi pinjaman dan/atau berpartisipasi dalam proses pemberi pinjaman.
  • 35. HAK DAN KEBUTUHAN PEMAKAI LAPORAN KEUANGAN Pada dasar masyarakat (publik) memiliki hak dasar terhadap pemerintah, yaitu : 1. Hak untuk mengetahui (right to know), yaitu A. Mengetahui kebijakan pemerintah. B. Mengetahui keputusan yang diambil pemerintah. C. Mengetahui alasan dilakukannya suatu kebijakan dan keputusan tertentu. 2. Hak untuk didengar aspirasinya (right to be heard and to be listened to). 3. Hak untuk diberi informasi (right to be informed) yang meliputi hak untuk diberi Penjelasan secara terbuka atas permasalahan- permasalahan tertentu yang menjadi perdebatan publik.
  • 36. Laporan keuangan pemerintah disediakan untuk memberi informasi kepada berbagai kelompok pemakai (general purposive), meskipun setiap kelompok pemakai memiliki kebutuhan informasi yang berbeda-beda.
  • 37. Kebutuhan informasi pemakai laporan keuangan pemerintah : 1. Masyarakat pengguna pelayanan publik membutuhkan informasi atas biaya, harga dan kualitas pelayanan yang diberikan. 2. Masyarakat pembayar pajak dan pemberi bantuan ingin mengetahui keberadaan dan penggunaan dana yang telah diberikan. 3. Kreditor dan investor membutuhkan informasi untuk menghitung tingkat risiko, likuiditas, dan solvabilitas. 4. Parlemen dan kelompok politik memerlukan informasi keuangan untuk melakukan fungsi Pengawasan, mencegah terjadinya laporan yang bias atas kondisi keuangan pemerintah, dan penyelewengan keuangan negara 5. Manajer publik membutuhkan informasi akuntansi sebagai komponen sistem informasi manajemen untuk membantu perencanaan dan pengendalian organisasi, pengukuran kinerja dan membandingkan kinerja organisasi antar kurun waktu dan dengan organisasi lain yang sejenis. 6. Pegawai membutuhkan informasi atas gaji dan manajemen kompensasi.
  • 38. PERBANDINGAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DENGAN SEKTOR SWASTA PERBEDAAN LAPORAN DEPARTEMEN PEMERINTAH LAPORAN KEUANGAN SEKTOR SWASTA FOKUS FINANSIAL & POLITIK FOKUS FINANSIAL KINERJA DIUKUR SECARA FINANSIAL & NON FINANSIAL SEBAGIAN BESAR KINERJA DIUKUR SECARA FINANSIAL PERTANGGUNGJAWABAN KPD PARLEMEN & MASY LUAS PERTANGGUNGJAWABAN KPD PEMAGANG SAHAM & KREDITUR BERFOKUS PADA BAGIAN ORGANISASI BERFOKUS PADA ORGANISASI SECARA KESELURUHAN MELIHAT KE MASA DEPAN SECARA DETAIL TIDAK DPT MELIHAT MASA DEPAN SECARA DETAIL ATURAN PELAPORAN DITENTUKAN OLEH DEPARTEMEN KEUANGAN ATURAN PELAPORAN DITENTUKAN OLEH UNDANG-UNDANG STANDAR AKUNTANSI, PASAR MODAL, & PRAKTIK AKUNTANSI LAPORAN DIPERIKSA OLEH TREASURY LAPORAN KEUANGAN DIPERIKSA OLEH AUDITOR INDEPENDEN CASH ACCOUNTING ACCRUAL ACCOUNTING PERSAMAAN DOKUMEN-DOKUMEN SUMBER BERPERAN SEBAGAI HUBUNGAN MASYARAKAT (PUBLIC RELATION)
  • 39. SIKLUS AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK Dokumen Siklus Siklus Akuntansi Akuntansi Catatan Laporan Dokumen Transaksi Buku Pembantu Daftar Saldo Kertas Kerja Penyesuaian Bukti Penerimaan Kas Bukti Pengeluaran Kas Bukti Memorial Kumpulan Rekening (Ringkasan dan Rincian) Buku Jurnal Penerimaan Kas Buku Jurnal Pengeluaran Kas Buku Jurnal Umum Laporan Realisasi Anggaran Neraca Laporan Arus Kas Catatan atas Lap Keuangan Laporan Kinerja Keuangan Laporan Perubahan Ekuitas Kebijakan Akuntansi Pencatatan & Penggolongan Peringkasan Buku Besar Buku Jurnal Laporan Keuangan
  • 40. Bukti Transaksi Bukti Transksi adalah media pendokumentasian dari transaksi atau kejadian ekonomi. Bukti transaksi umumnya disebut dokumen dasar / pendukung. Contoh dari bukti yaitu : Kas : Surat Tanda Setoran (STS), Surat Perintah Membayar (SPM) Piutang : Daftar Piutang Persediaan : BA Penerimaan Barang, Daftar Persediaan Aktiva Tetap : BA Penerimaan Inventaris, Daftar Aktiva Hutang : Surat Perjanjian (Akad Kredit), Dokumen penarikan Pinjaman Pendapatan : Surat Tanda Setoran (STS), Daftar Pembukuan Administratif (DPA) Belanja : Surat Perintah Membayar (SPM), Daftar Pembukuan Administratif (DPA)
  • 41. LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK DAN ELEMENNYA Laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang berisi informasi keuangan. Informasi keuangan yang terdapat dalam laporan keuangnan tersebut digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan, baik pihak internal maupun pihak eksternal
  • 42. NERACA Pos Neraca : 1. Kas di Bendaharawan Pembayar, kas daerah, kas di Bank 2. Piutang : uang, barang atau jasa. ( UU no. 22 tahun 1997 tentang jenis dan penyetoran Penerimaan Negara Bukan Pajak) 3. Persediaan : barang habis dipakai untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah 4. Aset Tetap/Barang Milik Kekayaan Negara : Tanah, Peralatan & Mesin, Gedung & Bangunan, Jalan, Irigasi & Jaringan, Bangunan dalam pengerjaan, aset tetap lainnya. 5. Aset lainnya : piutang angsuran, built operating transfer / kemitraan pemerintah & swasta 6. Uang muka kas negara
  • 43. 7. Ekuitas dana lancar : aset lancar - hutang lancar. (nilai hutang lancar = hutang jangka pendek) a. Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) b. Cadangan Piutang c. Cadangan Persediaan d. Dana yang harus disediakan untuk pembayaran hutang jangka pendek 8. Ekuitas dana diinvestasikan : aset tetap + aset lainnya a. Diinvestasikan dalam investasi jangka panjang b. Diinvestasikan dalam aset tetap c. Diinvestasikan dalam aset lainnya (tidak temasuk dana cadangan) d. Dana yang harus disediakan untuk pembayaran hutang jangka panjang 9. Ekuitas Dana Cadangan : Diinvestasikan dalam dana cadangan.
  • 44. contoh soal Pada Neraca Pemda B per 31 Desember 2017 diketahui bahwa: • Kas Daerah Rp 50 juta • Persediaan Rp 45 juta • Piutang Pajak Rp 60 juta • Investasi Jangka Panjang Rp 100 juta • Aset Tetap Rp 200 juta • Aset Lainnya Rp 85 juta • Dana Cadangan Rp 300 juta • Utang Jangka Pendek Rp 30 juta (termasuk PFK Rp5 juta) • Utang Jangka Panjang Rp 150 juta A.Berapakah jumlah yang dilaporkan sebagai Ekuitas Dana Lancar per 31 Desember 2017 ? B.Berapakah jumlah yang dilaporkan sebagai Ekuitas Dana Investasi per 31 Desember 2017 ? C.Berapakah jumlah yang dilaporkan sebagai Ekuitas Dana Cadangan per 31 Desember 2017 ?
  • 45. Jawaban 1. Ekuitas Dana Lancar = Aset Lancar - Hutang Lancar Aset Lancar : Kas Daerah Rp 50 Jt + Persediaan Rp 45 jt = Rp 95 Jt Hutang Lancar = Hutang jangka pendek = Rp 30 Jt Ekutas Dana Lancar = Rp 95 Jt - Rp 30 Jt = Rp 65 Jt. Nb. Piutang pajak tidak termasuk dalam aset lancar, tetapi masuk sebagai penerimaan atau pendapatan dan dicantumkan di laporan realisasi anggaran. 2. Ekuitas Dana Ivestasi = Aset Tetap + Aset Lainnya = Rp 200 Jt + Rp 85 Jt = Rp 285 Jt + Rp 100 Jt (investasi jk. Panjang) - Rp 150 Jt (Utang jangka panjang) = Rp 235 Jt. Nb. Utang Jangka panjang digunakan sebagai investasi kembali, karena itu dala Neraca masuk sebagai Dana yang harus disediakan untuk pembayaran hutang jangka panjang 3. Ekuitas dana cadangan = Rp 300 Jt
  • 46. TERIMA KASIH • untuk laporan keuangan yang lain kita bahas setelah UTS ya :-)