3. MELODI
Adalah
Susunan rangkaian nada atau bunyi dengan
rankaian teratur yang terdengar berurutan
serta berirama
Merupakan perpaduan interval-interval nada
dengan pola-pola irama
Susunan nada yang sedemikian rupa dapat
membentuk lagu
4. INTERVAL
Contoh Nada Jarak Nada Nama Interval
C – C 0 nada Prim
C – D 1 nada Sekon
C – E 2 nada Terts
C – F 2 ½ nada Kuart
C – G 3 ½ nada Kwint
C – A 4 ½ nada Sekst
C – B 5 ½ nada Septim
C – C’ 6 nada Oktaf
5. ARANSEMEN
Adalah
memasukkan suara - suara musik lain baik
bernada maupun tidak bernada ke dalam
lagu supaya penyajiannya harmonis / indah
dinikmati
7. CONTOH AKOR
TANGGA NADA C MAYOR
TINGKAT AKOR NAMA AKOR SUSUNAN
NADA
SIMBUL AKOR
I Tonika c – e – g C
II Super Tonika d – f - a dm
III Median e – g – b em
IV Sub Dominan f – a – c F
V Dominan g – b – d G
VI Sub Median a – c – e am
VII Leading Not b – d – f b dim
10. Pengertian Akor
Akor adalah paduan beberapa nada apabila dimainkan
bersamaan akan terdengar harmonis. Dalam
penyajiannya, akor dapat dimainkan secara bersama
(serentak) ataupun bergantian (arpegio). Paduan nada
biasanya sebagai penyerta melodi. Keterpaduan nada-
nada dalam akor terlihat pada aransemen lagu dengan
banyak alat musik dan aransemen lagu untuk paduan
suara. Nada-nada yang berasal dari instrumen musik atau
berbagai jenis suara yang dibunyikan bersamasama akan
membentuk suatu akor. Akor tidak hanya berperan sebagai
penyerta, tetapi juga menyatu dengan melodi.
11. Akor Balikan (Inversi)
Permainan akor dalam mengiringi lagu tidak
selalu dimainkan secara bersama. Kadang akor
tersebut dimainkan secara arpegio (berurutan).
Permainan arpegio sering dijumpai pada
permainan alat musik gitar, harpa, piano, dan
siter. Dalam penyajiannya, akor tidak selalu dari
dasar. Akan tetapi, dapat dimulai nada ters atau
kwint. Berikut ini beberapa akor dasar dan
kebalikannya
12.
13. Di dalam bentuk permainan musik, posisi jari pada alat musik harmonis tidak
selalu terikat pada bentuk akor, seperti teori, tetapi boleh dibalik dengan tujuan
memudahkan posisi jari berpindah dari akor yang satu ke akor yang lain tanpa
harus menggeser ketiga jari tersebut.
2.Bentuk Akor
Sebuah lagu akan lebih menarik apabila dalam penyajiannya
menggunakan harmoni yang ditunjukkan dengan penerapan akor-akor.
Penggunaan akor untuk mengiringi sebuah lagu terlebih dahulu harus
memerhatikan tangga nada yang dipakai, melodi, frase lagu, dan arah gerak
akor. Arah gerak akor dalam sebuah lagu mengikuti melodinya. Putaran-
putaran akor mengikuti satu patokan tertentu dan merupakan suatu arus yang
selalu teratur.
Di dalam praktik musik atau dalam bernyanyi dengan iringan alat musik
harmonis selain secara teoretis kita harus sering melakukannya secara praktik.
Terutama pada inversi akor karena dengan seringnya berlatih akan semakin
baik dan peka terhadap perpindahan dari akor yang satu ke akor yang lain.