SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
i
MAKALAH
KEIMANAN PADA HARI AKHIR
Pembina: Abdul Hamid Aly, S.Pd., M.Pd
Kelompok 4
Nama NPM
Fia Adilia Alfina C. 21901081184
Erika Diah Safitri 21901081185
Elviana Dwi Firdaus 21901081189
Mohammad Ramadhany Idris 21901081191
M. Haidar Ali 21901081240
Shafa Aurelia Azzahra 21901081242
Salman Al Farizy 21901081245
Kelas: M-06
Mata Kuliah: Agama Islam 2
PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Keimanan Pada
Hari Akhir ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada
mata kuliah Agama Islam II. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Keimanan Pada Hari Akhir bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen kewirausahaan yaitu Bapak Abdul
Hamid Aly, S.Pd., M.Pd yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Malang, 12 Maret 2020
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Cover...............................................................................................................................i
Kata Pengantar.................................................................................................................ii
Daftar Isi..........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................2
1.3 Tujuan..................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................3
2.1 Pengertian dan Nama-Nama Akhir......................................................................3
2.2 Dasar Keimanan kepada Hari Akhir....................................................................8
2.3 Pandangan IPTEK terhadap Keberadaan Hari Kiamat........................................13
2.4 Peristiwa dalam Hari Akhir .................................................................................16
2.5 Nama dan Sifat-Sifat Surga dan Neraka.............................................................19
BAB III PENUTUP.........................................................................................................32
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................32
3.2 Saran ...................................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................33
iv
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Orang muslim meyakini Dunia mempunyai saat terakhir dimana dia terhenti adanya,
dan mempunyai hari lain yang tidak mempunyai penghabisan, kemudian datanglah
kehidupan kedua, yaitu hari lain dinegeri akhirat. pada hari tersebut, Alloh swt
membangkitkan semua makhluk, mengumpulkan mereka semua kepadanya untuk
dihisab, orang-orang baik dibalas dengan kenikmatan abadi di Surga, dan orang jahat
dibalas dengan siksa yang menghinakan di Neraka. Itulah interprentasi yang harus kita
yakini.
Hari kiamat didahului kemunculan tanda-tandanya, seperti kelurnya Al-Masih Ad-
dajjal, Ya’juj dan Ma’juj, turunya Nabi Isa as, keluarnya hewan besar kemunculan
matahari dari barat dan tanda-tanda lainya, dilanjutkan dengan peniupan sangkakala
kehancuran dan kematian, dilanjutkan dengan peniupan sangkakala kebangkitan dan
berdiri dihadapan Alloh tuhan semesta alam, dilanjutkan dengan pembagian buku cacatan
amal perbuatan. ada orang yang menerimanya dengan tangan kanan dan ada orang yang
menerimanya dengan tangan kiri dilanjutkan dengan peletakan timbangan dilanjutkan
dengan proses penghisapan (penghitungan), dilanjutkan dengan pemasangan titian, dan
rentetan ini berakhir dengan menetapkan penghuni surga disurga, dan menetapnya
penghuni neraka dineraka. orang muslim meyakini itu semua dengan dalil-dalil wahyu,
dan dalil dalil akal.
Allah berfirman: “Semua yang ada dibumi itu akan binasa. dan tetap kekal wajah
tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan keuliayaan”. (QS Ar-rahman 26-27)
Allah berfirman : “Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusiapun
sebelum kamu [Muhammad], maka jikalau mati, apakah mereka akan kekal? tiap-tiap
yang berjiwa akan mengalami mati. kami akan menguji kalian dengan kebaikan dengan
keburukan sebagai cobaan [yang sebenar-benarnya]. dan hanya kepada kamilah kalian
dikembalikan”. (QS Al-anbiya’ 34-35)
Allah berfirman : “Dan orang-orang kafir mengatakan, bahwa mereka sekali-kali
tidak akan dibangkitkan. katakanlah, tidak demikian, demi tuhanku, benar-benar kalian
akan dibangkitkan, kemudian akan diberitakan kepada kalian apa yang telah kalian
kerjakan. yang demikian itu mudah bagi allah.” (QS Al-taghabun 7)
Dari dalil-dalil tersebut dapat dimaknai bahwasanya hari akhir pasti akan datang, dan
semua makhluk yang bernyawa pasti akan mengalami kematian tanpa terkecuali. Selain
itu hari akhir merupakan tragedi yang sangat mengejutkan seluruh makhluk jagad raya.
Tidak akan ada yang tau kapan hari akhir akan datang karena itu termasuk rahasia allah
yang tidak dapat diketahui siapapun. kita sebagai umat islam wajib mengimaninya.
2
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, rumusan masalahnya adalah sebagai berikut.
a. Apa pengertian dan nama-nama hari akhir?
b. Apa dasar keimanan kepada hari akhir?
c. Bagaimana pandangan IPTEK terhadap keberadaan hari kiamat?
d. Apa saja peristiwa dalam hari akhir?
e. Apa saja nama dan sifat-sifat surga dan neraka?
1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah di atas, tujuan penulis adalah sebagai berikut.
a. Menjelaskan pengertian dan nama-nama hari akhir.
b. Menjelaskan dasar keimanan kepada hari akhir.
c. Menjelaskan pandangan IPTEK terhadap keberadaan hari kiamat.
d. Menjelaskan peristiwa dalam hari akhir.
e. Menjelaskan nama dan sifat-sifat surga dan neraka.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Nama-Nama Hari Akhir
1. Pengertian Hari Akhir
Hari akhir atau akhirat merupakan masa yang akan dihadapi seseorang setelah
berakhirmya kehidupan di dunia. Berbeda dengan kehidupan di dunia yang berakhir
kematian, kehidupan di akhirat tidak akan berakhir. Dengan kata lain, kehidupan di dunia
bersifat sementara, sedangkan kehidupan di akhirat bersifat abadi. Oleh karena itu, sangat
jelas bahwa kehidupan di akhirat lebih utama dari kehidupan di dunia. Namun, Allah Swt.
dan Rasulullah saw. memerintahkan manusia untuk meraih kebahagiaan di dunia dan
akhirat.
Beriman pada Hari Akhir adalah meyakini bahwa hari kiamat atau Hari Akhir
pasti terjadi. Seluruh alam semesta akan mengalami kehancuran dan manusia akan
dibangkitkan dari kuburnya untuk mempertanggungjawabkan setiap amalnya selama
hidup di dunia. Sekarang merenunglah.
Pada Hari Akhir, setiap manusia akan diperhitungkan amal perbuatannya.
Betapapun kecilnya kebaikan seseorang, dia akan mendapatkan balasan yang setimpal.
Demikian juga, betapapun kecilnya keburukan seseorang, dia akan mendapatkan balasan
yang setimpal. Peristiwa pembalasan amal manusia pasti akan terjadi pada Hari Akhir.
Firman Allah Swt.
ِ‫ُور‬‫ب‬ُ‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ُ‫ث‬َ‫ع‬ْ‫ب‬َ‫ي‬ َ َّ‫اَّلل‬ َّ‫ن‬َ‫أ‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ْب‬‫ي‬َ‫ر‬ َ‫َل‬ ٌ‫ة‬َ‫ي‬ِ‫ت‬‫آ‬ َ‫ة‬َ‫ع‬‫ا‬َّ‫س‬‫ال‬ َّ‫ن‬َ‫أ‬َ‫و‬
“Dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya;
dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur.” (QS. Al Hajj: 7)
2. Nama-Nama Hari Akhir
1) As-Sa’ah (Hari yang menentukan)
َ‫َل‬ ِ‫اس‬َّ‫ن‬‫ٱل‬ َ‫ر‬َ‫ث‬ۡ‫ك‬َ‫أ‬ َّ‫ن‬ِ‫ك‬ََٰ‫ل‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ب‬ۡ‫ي‬َ‫ر‬ َّ‫َل‬ ٞ‫ة‬َ‫ي‬ِ‫ت‬ٓ َ‫َل‬ َ‫ة‬َ‫ع‬‫ا‬َّ‫س‬‫ٱل‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ن‬‫و‬ُ‫ن‬ِ‫م‬ ۡ‫ُؤ‬‫ي‬٩٥
“Sesungguhnya hari kiamat pasti akan datang, tidak ada keraguan
tentangnya, akan tetapi kebanyakan manusia tidak beriman.” (QS. Ghafir: 59)
Hari kiamat adalah hari yang tepat dan menentukan.Terjadinya kiamat
merupakan saat yang telah di rancang dan ditentukan secara akurat.Tidak akan ada
kesalahan,tidak akan di mundurkan atau di majukan.Saat terjadinya telah
ditentukan menurut kehendak Allah yang mengusai alam ini.
4
2) Ad Darul Akhirah (negeri akhirat)
ٓ‫ا‬َ‫ي‬ۡ‫ن‬ُّ‫د‬‫ٱل‬ ُ‫ة‬ َٰ‫و‬َ‫ي‬َ‫ح‬ۡ‫ٱل‬ ِ‫ه‬ِ‫ذ‬ََٰ‫ه‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫و‬ْ‫ا‬‫و‬ُ‫ن‬‫َا‬‫ك‬ ۡ‫و‬َ‫ل‬ ُٞۚ‫ن‬‫ا‬َ‫و‬َ‫ي‬َ‫ح‬ۡ‫ٱل‬ َ‫ي‬ِ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫ة‬َ‫ر‬ ِ‫خ‬ٓ ۡ‫ٱَل‬ َ‫َّار‬‫د‬‫ٱل‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫و‬ ٞۚٞ‫ب‬ِ‫ع‬َ‫ل‬َ‫و‬ ٞ‫و‬ ۡ‫ه‬َ‫ل‬ َّ‫َل‬ِ‫إ‬
َ‫ن‬‫و‬ُ‫م‬َ‫ل‬ۡ‫ع‬َ‫ي‬٤٦
“Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya,
sekiranya mereka mengetahui.” (QS. Al-Ankabut: 64)
3) Yaumul Ba’ats yaitu hari kebangkitan
َ‫ي‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ ََٰ‫ه‬َ‫ف‬ ِِۖ‫ث‬ۡ‫ع‬َ‫ب‬ۡ‫ٱل‬ ِ‫م‬ ۡ‫و‬َ‫ي‬ َٰ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ِ َّ‫ٱَّلل‬ ِ‫ب‬ََٰ‫ت‬ِ‫ك‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ۡ‫م‬ُ‫ت‬ۡ‫ث‬ِ‫ب‬َ‫ل‬ ۡ‫د‬َ‫ق‬َ‫ل‬ َ‫ن‬ ََٰ‫م‬‫ي‬ِ ۡ‫ٱۡل‬َ‫و‬ َ‫م‬ۡ‫ل‬ِ‫ع‬ۡ‫ٱل‬ ْ‫ا‬‫و‬ُ‫ت‬‫و‬ُ‫أ‬ َ‫ن‬‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ٱ‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫و‬ۡ‫و‬ۡ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ن‬ِ‫ك‬ََٰ‫ل‬َ‫و‬ ِ‫ث‬ۡ‫ع‬َ‫ب‬ۡ‫ٱل‬ ُ‫م‬
َ‫ن‬‫و‬ُ‫م‬َ‫ل‬ۡ‫ع‬َ‫ت‬ َ‫َل‬ ۡ‫م‬ُ‫ت‬‫ن‬ُ‫ك‬٩٤
“Sesungguhnya kamu telah berdiam (dalam kubur) menurut ketetapan
Allah, sampai hari berbangkit; maka inilah hari berbangkit itu akan tetapi kamu
selalu tidak meyakini(nya)”. (QS. Ar-Rum ayat 56).
4) Yaumul Hasrah (hari penyesalan)
َ‫َل‬ ۡ‫م‬ُ‫ه‬َ‫و‬ ٖ‫ة‬َ‫ل‬ۡ‫ف‬َ‫غ‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ۡ‫م‬ُ‫ه‬َ‫و‬ ُ‫ر‬ ۡ‫م‬َ ۡ‫ٱۡل‬ َ‫ي‬ ِ‫ض‬ُ‫ق‬ ۡ‫ذ‬ِ‫إ‬ ِ‫ة‬َ‫ر‬ۡ‫س‬َ‫ح‬ۡ‫ٱل‬ َ‫م‬ ۡ‫و‬َ‫ي‬ ۡ‫م‬ُ‫ه‬ ۡ‫ِر‬‫ذ‬‫ن‬َ‫أ‬ َ‫و‬َ‫ن‬‫و‬ُ‫ن‬ ِ‫م‬ ۡ‫ُؤ‬‫ي‬٩٣
“Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan, (yaitu) ketika segala
perkara telah diputuskan, sedang mereka dalam keadaan lalai dan tidak beriman.”
(QS. Maryam: 39).
5) Darul Qarar (tempat kembali)
ِ‫ه‬ِ‫ذ‬ََٰ‫ه‬ ‫ا‬َ‫م‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ِ‫م‬ ۡ‫و‬َ‫ق‬ََٰ‫ي‬ِ‫ار‬َ‫ر‬َ‫ق‬ۡ‫ٱل‬ ُ‫ر‬‫َا‬‫د‬ َ‫ي‬ِ‫ه‬ َ‫ة‬َ‫ر‬ ِ‫خ‬ٓ ۡ‫ٱۡل‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ ٞ‫ع‬ََٰ‫ت‬َ‫م‬ ‫ا‬َ‫ي‬ۡ‫ن‬ُّ‫د‬‫ٱل‬ ُ‫ة‬ َٰ‫و‬َ‫ي‬َ‫ح‬ۡ‫ٱل‬٩٣
“Wahai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini adalah kesenangan
sementara. Dan sesungguhya akhirat itu adalah negeri tempat kembali.” (QS.
Ghafir: 39).
6) Yaumul Hisab yaitu hari perhitungan
ِ‫ب‬‫ا‬َ‫س‬ ِ‫ح‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ ِ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ َ‫ل‬ْ‫ب‬َ‫ق‬ ‫َا‬‫ن‬َّ‫ط‬ِ‫ق‬ ‫َا‬‫ن‬َّ‫ل‬ ‫ل‬ ِ‫ج‬َ‫ع‬ ‫َا‬‫ن‬َّ‫ب‬َ‫ر‬ ۟‫وا‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫و‬
“Dan mereka berkata, “Ya Tuhan kami, segerakanlah azab yang
diperuntukkan bagi kami sebelum hari perhitungan“. (Q.S Sad ayat 16)
ِ‫ب‬‫ا‬َ‫س‬ ِ‫ح‬ۡ‫ٱل‬ ِ‫م‬ ۡ‫و‬َ‫ي‬ِ‫ل‬ َ‫ن‬‫ُو‬‫د‬َ‫ع‬‫و‬ُ‫ت‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ََٰ‫ه‬٩٥
“Inilah apa yang dijanjikan kepadamu pada hari perhitungan.” (QS. Shad:
53)
5
Yaumul Hisab adalah hari saat datangnya perhitungan dari Allah SWT
terhadap amal perbuatan manusia selama hidupnya. Perbuatan manusia akan di
tanyakan oleh Allah, yang baik maupun yang buruk, diperlihatkan semua.
7) Yaumul Diin yaitu hari pembalasan
ِ‫ِين‬‫ٱلد‬ ِ‫م‬ ۡ‫و‬َ‫ي‬ ِ‫ك‬ِ‫ل‬ ََٰ‫م‬٦
“Yang menguasai di Hari Pembalasan”. (QS. AL-Fatihah ayat 4).
Arti hari pembalasan ialah pada hari itu manusia akan diberi balasan atas
amal perbuatan mereka di dunia.
8) Yaumul Wa’id yaitu hari terlaksananya ancaman
ِ‫د‬‫ي‬ِ‫ع‬َ‫و‬ۡ‫ٱل‬ ُ‫م‬ ۡ‫و‬َ‫ي‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬ََٰ‫ذ‬ ِٞۚ‫ور‬ُّ‫ص‬‫ٱل‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫خ‬ِ‫ف‬ُ‫ن‬َ‫و‬٠٢
“Dan ditiuplah sangkakala. Itulah hari terlaksananya ancaman“. (QS. Qaf ayat
20)
9) Yaumul Taghabun yaitu hari ditampakkannya kesalahan-kesalahan
َ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬َ‫ص‬ ْ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ َ‫و‬ ِ َّ‫اَّلل‬ِ‫ب‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫ُؤ‬‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫و‬ ۗ ِ‫ُن‬‫ب‬‫َا‬‫غ‬َّ‫ت‬‫ال‬ ُ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬ََٰ‫ذ‬ ِۖ ِ‫ع‬ْ‫م‬َ‫ج‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ِ‫ل‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ع‬َ‫م‬ْ‫ج‬َ‫ي‬‫ا‬‫ا‬‫ح‬ِ‫ل‬‫ا‬
َ‫ب‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ن‬‫ِي‬‫د‬ِ‫ل‬‫َا‬‫خ‬ ُ‫ار‬َ‫ه‬ْ‫ن‬َ ْ‫اَل‬ ‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ت‬ْ‫ح‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ي‬ ِ‫ر‬ْ‫ج‬َ‫ت‬ ٍ‫ت‬‫ا‬َّ‫ن‬َ‫ج‬ ُ‫ه‬ْ‫ل‬ ِ‫ْخ‬‫د‬ُ‫ي‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ِ‫ت‬‫َا‬‫ئ‬ِ‫ي‬َ‫س‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ْ‫ر‬ِ‫َف‬‫ك‬ُ‫ي‬َ‫ك‬ِ‫ل‬ََٰ‫ذ‬ ٞۚ ‫اا‬‫د‬
ُ‫م‬‫ي‬ِ‫ظ‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ز‬ ْ‫َو‬‫ف‬ْ‫ل‬‫ا‬
“(Ingatlah) pada hari (ketika) Allah mengumpulkan kamu pada hari
berhimpun, itulah hari ditampakkannya kesalahan-kesalahan. Dan barangsiapa
yang beriman kepada Allah dan beramal saleh, niscaya Allah akan menutupi
kesalahan-kesalahannya dan memasukkannya ke dalam jannah yang mengalir di
bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang
besar.” (QS. At-Taghabun ayat 9)
10) Yaumul Khulud yaitu hari kekekalan.
ِ‫د‬‫و‬ُ‫ل‬ُ‫خ‬ۡ‫ٱل‬ ُ‫م‬ ۡ‫و‬َ‫ي‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬ََٰ‫ذ‬ ِۖ‫م‬ََٰ‫ل‬َ‫س‬ِ‫ب‬ ‫ا‬َ‫ه‬‫و‬ُ‫ل‬ُ‫خ‬ۡ‫د‬‫ٱ‬٥٦
“Masuklah ke (dalam surga) dengan aman dan damai. Itulah hari yang
abadi.” (QS. Qaf ayat 34)
11) Yaumul Fasli yaitu hari keputusan/hari pemisahan
َ‫ن‬‫ُو‬‫ب‬ِ‫َذ‬‫ك‬ُ‫ت‬ ‫ۦ‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬ ‫م‬ُ‫ت‬‫ن‬ُ‫ك‬ ‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ٱ‬ ِ‫ل‬ ۡ‫َص‬‫ف‬ۡ‫ٱل‬ ُ‫م‬ ۡ‫و‬َ‫ي‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ََٰ‫ه‬٠٢
“Inilah hari pemisahan yang dahulu kamu dustakan.” (QS. Ash Shaffat: 21)
6
َّ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ن‬‫ي‬ِ‫ع‬َ‫م‬ْ‫ج‬َ‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ت‬‫ا‬َ‫ق‬‫ي‬ِ‫م‬ ِ‫ل‬ْ‫ص‬َ‫ف‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬
“Sungguh hari keputusan (hari kiamat) adalah waktu yang telah dijanjikan
bagi mereka semuanya.” (QS. Ad-Dukhan ayat 40).
12) Yaumul Jam’i yaitu hari berkumpul
‫ا‬ّٗ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫ر‬َ‫ع‬ ‫ا‬‫ا‬‫ن‬‫ا‬َ‫ء‬ ۡ‫ر‬ُ‫ق‬ َ‫ك‬ۡ‫ي‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ٓ‫ا‬َ‫ن‬ۡ‫ي‬َ‫ح‬ ۡ‫و‬َ‫أ‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬ََٰ‫ذ‬َ‫ك‬َ‫و‬َ‫ي‬ َ‫ِر‬‫ذ‬‫ن‬ُ‫ت‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬َ‫ل‬ ۡ‫و‬َ‫ح‬ ۡ‫ن‬َ‫م‬َ‫و‬ َٰ‫ى‬َ‫ر‬ُ‫ق‬ۡ‫ٱل‬ َّ‫م‬ُ‫أ‬ َ‫ِر‬‫ذ‬‫ن‬ُ‫ت‬ِ‫ل‬َ‫م‬ ۡ‫و‬
ِ‫ير‬ِ‫ع‬َّ‫س‬‫ٱل‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ٞ‫يق‬ ِ‫ر‬َ‫ف‬ َ‫و‬ ِ‫ة‬َّ‫ن‬َ‫ج‬ۡ‫ٱل‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ٞ‫يق‬ ِ‫ر‬َ‫ف‬ ِٞۚ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ب‬ۡ‫ي‬َ‫ر‬ َ‫َل‬ ِ‫ع‬ ۡ‫م‬َ‫ج‬ۡ‫ٱل‬٧
“Dan demikianlah telah Kami wahyukan Al-Qur’an kepadamu dalam
bahasa Arab, agar kamu memberi peringatan kepada penduduk Mekkah dan
penduduk (negeri-negeri) sekelilingnya serta memberi peringatan (pula) tentang
hari berkumpul (kiamat) yang tidak ada keragukan padanya.” (QS. Asy-Syura ayat
7,).
Maksud hari berkumpul ialah pada hari itu Allah mengumpulkan
(manusia) yang awal dan akhir untuk diberi balasan.
13) Yaumul Fathi yaitu hari kemenangan
َ‫ن‬‫و‬ُ‫ر‬َ‫ظ‬ْ‫ن‬ُ‫ي‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ َ‫َل‬َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ن‬‫ا‬َ‫م‬‫ي‬ِ‫إ‬ ‫وا‬ُ‫َر‬‫ف‬َ‫ك‬ َ‫ن‬‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ع‬َ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫ي‬ َ‫َل‬ ِ‫ح‬ْ‫ت‬َ‫ف‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬
“Katakanlah, Pada hari kemenangan itu, tidak berguna lagi bagi orang-
orang kafir keimanan mereka dan mereka tidak diberi penangguhan.” (QS. As-
Sajdah ayat 29).
14) Yaumul Haq yaitu hari yang pasti terjadi
َ‫ذ‬َ‫خ‬َّ‫ت‬‫ا‬ َ‫ء‬‫ا‬َ‫ش‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫ف‬ ِۖ ُّ‫ق‬َ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬ََٰ‫ذ‬‫اا‬‫ب‬‫آ‬َ‫م‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬َ‫ر‬ َٰ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬
“Itulah hari (kiamat) yang pasti terjadi. Maka barang siapa yang
menghendaki, niscaya dia akan menempuh jalan kembali kepada Tuhannya.” (QS.
An-Naba ayat 39)
15) Yaumul ‘Asir yaitu hari yang sulit
ٌ‫ِير‬‫س‬َ‫ع‬ ٌ‫م‬ ۡ‫و‬َ‫ي‬ ‫ذ‬ِ‫ئ‬َ‫م‬ ۡ‫و‬َ‫ي‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬ََٰ‫ذ‬َ‫ف‬٥
“Maka waktu itu adalah waktu (datangnya) hari yang sulit.” (QS. Al-
Mudassir ayat 9).
Maksud hari yang sulit ialah hari yang penuh dengan kesengsaraan bagi
umat manusia.
16) Yaumul Tanad yaitu hari panggil memanggil
َ‫م‬ ۡ‫و‬َ‫ي‬ ۡ‫م‬ُ‫ك‬ۡ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫َاف‬‫خ‬َ‫أ‬ ٓ‫ي‬ِ‫ن‬ِ‫إ‬ ِ‫م‬ ۡ‫و‬َ‫ق‬ََٰ‫ي‬َ‫و‬ِ‫د‬‫َا‬‫ن‬َّ‫ت‬‫ٱل‬٥٠
7
“Wahai kaumku, ‘Sesungguhnya aku takut kepada kalian pada hari saling
memanggil.” (QS. Ghafir: 32).
ِ‫د‬‫َا‬‫ن‬َّ‫ت‬‫ٱل‬ َ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫َاف‬‫خ‬َ‫أ‬ ٓ‫ى‬ِ‫ن‬ِ‫إ‬ ِ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ق‬ََٰ‫ي‬َ‫و‬
“Dan wahai engkau kaumku! Sesungguhnya aku benar-benar khawatir
terhadapmu akan (siksaan) di hari saling memanggil.“ (QS. Al-Mu’min ayat 32)
17) Yaumul Kabir yaitu hari yang besar
َ‫ح‬ ‫ا‬‫ا‬‫ع‬‫َا‬‫ت‬َ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ع‬ِ‫ت‬َ‫م‬ُ‫ي‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ‫ُوا‬‫ب‬‫و‬ُ‫ت‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ب‬َ‫ر‬ ‫وا‬ُ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫ا‬ ِ‫ن‬َ‫أ‬َ‫و‬َ‫س‬ُ‫م‬ ٍ‫ل‬َ‫ج‬َ‫أ‬ َٰ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ‫ا‬‫ا‬‫ن‬َ‫س‬‫ى‬‫ى‬‫م‬
ٍ‫ير‬ِ‫ب‬َ‫ك‬ ٍ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ َ‫اب‬َ‫ذ‬َ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫َاف‬‫خ‬َ‫أ‬ ‫ي‬ِ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ ‫ا‬ ْ‫و‬َّ‫ل‬َ‫َو‬‫ت‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫و‬ ِۖ ُ‫ه‬َ‫ل‬ْ‫ض‬َ‫ف‬ ٍ‫ل‬ْ‫ض‬َ‫ف‬ ‫ِي‬‫ذ‬ َّ‫ل‬ُ‫ك‬ ِ‫ت‬ْ‫ُؤ‬‫ي‬َ‫و‬
“Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat
kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi
kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah
ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai
keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya
aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat.” (QS. Hud ayat 3).
18) Yaumul Khuruj yaitu hari keluar dari kubur
ِ‫وج‬ُ‫ر‬ُ‫خ‬ۡ‫ٱل‬ ُ‫م‬ ۡ‫و‬َ‫ي‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬ََٰ‫ذ‬ ِٞۚ‫ق‬َ‫ح‬ۡ‫ٱل‬ِ‫ب‬ َ‫ة‬َ‫ح‬ۡ‫ي‬َّ‫ص‬‫ٱل‬ َ‫ن‬‫و‬ُ‫ع‬َ‫م‬ۡ‫س‬َ‫ي‬ َ‫م‬ ۡ‫و‬َ‫ي‬٦٠
“(Yaitu) pada hari (ketika) mereka mendengar suara dahsyat dengan
sebenarnya. Itulah hari keluar (dari kubur).” (QS. Qaf ayat 42)
19) Yaumul Mau’ud yaitu hari yang dijanjikan
ِ‫د‬‫و‬ُ‫ع‬ ْ‫و‬َ‫م‬ْ‫ٱل‬ ِ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ْ‫ٱل‬ َ‫و‬
“Dan demi hari yang telah dijanjikan.“ (QS. AL-Buruj ayat 2)
20) Yaumun ‘Aqiim yaitu hari siksaan
ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ٍ‫ة‬َ‫ي‬ ْ‫ر‬ِ‫م‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ‫وا‬ُ‫َر‬‫ف‬َ‫ك‬ َ‫ن‬‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ز‬َ‫ي‬ َ‫َل‬َ‫و‬َ‫ي‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ ‫ا‬‫ة‬َ‫ت‬ْ‫غ‬َ‫ب‬ ُ‫ة‬َ‫ع‬‫ا‬َّ‫س‬‫ال‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ي‬ِ‫ت‬ْ‫َأ‬‫ت‬ َٰ‫ى‬َّ‫ت‬َ‫ح‬ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ي‬ِ‫ت‬ْ‫أ‬
ٍ‫يم‬ِ‫ق‬َ‫ع‬ ٍ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ ُ‫اب‬َ‫ذ‬َ‫ع‬
“Dan senantiasalah orang-orang kafir itu berada dalam keragu-raguan
terhadap Al Quran, hingga datang kepada mereka saat (kematiannya) dengan tiba-
tiba atau datang kepada mereka azab hari kiamat.“ (QS. Al-Hajj ayat 55).
8
2.2 Dasar Keimanan Kepada Hari Akhir
Hari akhir disini adalah hari kiamat, di mana seluruh manusia di bangkitkan
pada hari itu untuk di hisab dan di balas. Dan Wajib beriman kepada hari akhir itu
termasuk perkara wajib, sebagaimana rukun iman lainya.
Dalil yang menetapkan kewajiban beriman kepada hari akhir jumlahnya banyak,
ada yang bersifat umum dan ada yang bersifat khusus. Dalil yang bersifat umum yaitu;
Allah berfirman:
‫ٱ‬ِ‫ب‬ َ‫ن‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ء‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َّ‫ر‬ِ‫ب‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ َّ‫ن‬ِ‫ك‬ََٰ‫ل‬َ‫و‬ ِ‫ب‬ ِ‫ر‬ْ‫غ‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ٱ‬َ‫و‬ ِ‫ق‬ ِ‫ر‬ْ‫ش‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ َ‫ل‬َ‫ب‬ِ‫ق‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ه‬‫و‬ُ‫ج‬ُ‫و‬ ۟‫وا‬ُّ‫ل‬َ‫و‬ُ‫ت‬ ‫ن‬َ‫أ‬ َّ‫ر‬ِ‫ب‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ َ‫ْس‬‫ي‬َّ‫ل‬ِ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ْ‫ل‬‫ٱ‬َ‫و‬ ِ َّ‫َّلل‬ِ‫ر‬ ِ‫اخ‬َ‫ء‬ْ‫ل‬‫ٱ‬
ِ‫ك‬ََٰ‫س‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ٱ‬َ‫و‬ َٰ‫ى‬َ‫م‬ََٰ‫ت‬َ‫ي‬ْ‫ل‬‫ٱ‬َ‫و‬ َٰ‫ى‬َ‫ب‬ ْ‫ر‬ُ‫ق‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ ‫ى‬ِ‫و‬َ‫ذ‬ ‫ۦ‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬ُ‫ح‬ َٰ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ ‫َى‬‫ت‬‫ا‬َ‫ء‬ َ‫و‬ َ‫ن‬‫ۦ‬ِ‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫ن‬‫ٱل‬َ‫و‬ ِ‫ب‬ََٰ‫ت‬ِ‫ك‬ْ‫ل‬‫ٱ‬َ‫و‬ ِ‫ة‬َ‫ك‬ِ‫ئ‬ََٰٓ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ٱ‬َ‫و‬‫ي‬ِ‫ل‬‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫س‬‫ٱل‬ َ‫ن‬ْ‫ب‬‫ٱ‬َ‫و‬ َ‫ن‬
َ‫ة‬ َٰ‫َو‬‫ك‬َّ‫ٱلز‬ ‫َى‬‫ت‬‫ا‬َ‫ء‬ َ‫و‬ َ‫ة‬ َٰ‫و‬َ‫ل‬َّ‫ص‬‫ٱل‬ َ‫ام‬َ‫ق‬َ‫أ‬َ‫و‬ ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ق‬ ِ‫ٱلر‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ َ‫و‬ َ‫ن‬‫ي‬ِ‫ل‬ِ‫ئ‬ٓ‫ا‬َّ‫س‬‫ٱل‬َ‫و‬ََّٰ‫ص‬‫ٱل‬َ‫و‬ ِۖ ۟‫ُوا‬‫د‬َ‫ه‬ََٰ‫ع‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫د‬ْ‫ه‬َ‫ع‬ِ‫ب‬ َ‫ن‬‫و‬ُ‫ف‬‫و‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ٱ‬َ‫و‬َ‫ن‬‫ي‬ ِ‫ر‬ِ‫ب‬
َ‫ن‬‫و‬ُ‫ق‬َّ‫ت‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬ َ‫ك‬ِ‫ئ‬ََٰٓ‫ل‬ ۟‫و‬ُ‫أ‬ َ‫و‬ ِۖ ۟‫وا‬ُ‫ق‬َ‫د‬َ‫ص‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ٱ‬ َ‫ك‬ِ‫ئ‬ََٰٓ‫ل‬ ۟‫و‬ُ‫أ‬ ۗ ِ‫س‬ْ‫أ‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ َ‫ن‬‫ي‬ ِ‫ح‬َ‫و‬ ِ‫ء‬ٓ‫ا‬َّ‫ر‬َّ‫ض‬‫ٱل‬َ‫و‬ ِ‫ء‬ٓ‫ا‬َ‫س‬ْ‫أ‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ ‫ى‬ِ‫ف‬
“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu
kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari
kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang
dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang
memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan
(memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-
orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam
kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang
benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Baqarah:
177)
Adapun dalil yang bersifat khusus, seperti, firman-Nya:
َ‫ل‬ ‫ى‬ِ‫ب‬َ‫ر‬َ‫و‬ َٰ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ب‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬ ٞۚ ۟‫وا‬ُ‫ث‬َ‫ع‬ْ‫ب‬ُ‫ي‬ ‫ن‬َّ‫ل‬ ‫ن‬َ‫أ‬ ۟‫ا‬ ٓ‫و‬ُ‫َر‬‫ف‬َ‫ك‬ َ‫ن‬‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ٱ‬ َ‫م‬َ‫ع‬َ‫ز‬ِ َّ‫ٱَّلل‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬ََٰ‫ذ‬َ‫و‬ ٞۚ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ل‬ِ‫م‬َ‫ع‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬ َّ‫ن‬ُ‫ؤ‬َّ‫ب‬َ‫ن‬ُ‫ت‬َ‫ل‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ َّ‫ن‬ُ‫ث‬َ‫ع‬ْ‫ب‬ُ‫ت‬
ٌ‫ِير‬‫س‬َ‫ي‬
“Orang-orang yang kafir mengatakan bahwa mereka sekali-kali tidak akan
dibangkitkan. Katakanlah, memang, demi Tuhanku, benar-benar kamu akan
dibangkitkan, kemudian akan diberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.“ (QS. At-Taghabun: 7)
Hubungan erat antara iman kepada hari akhir dan iman kepada Allah
Beriman kepada Hari Akhir adalah rukun iman yang kelima dari enam rukun iman.
Adapun iman kepada Allah adalah rukun iman yang pertama.
Di dalam al-Qur`an dan di dalam hadits beriman kepada Hari Akhir sering
digandengkan dengan beriman kepada Allah karena orang yang tidak beriman kepada Hari
9
Akhir tidak mungkin beriman kepada Allah, orang yang tidak beriman kepada Hari Akhir
tidak akan beramal. Orang beramal karena ada harapan kemuliaan di Hari Akhir dan ada
ketakutan terhadap azab di Hari Akhir, jika dia tidak beriman kepadanya maka dia seperti
orang-orang yang disebutkan oleh Allah dan firman-Nya:
َ‫ك‬ِ‫ل‬ََٰ‫ذ‬ِ‫ب‬ ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫و‬ ٞۚ ُ‫ر‬ْ‫ه‬َّ‫د‬‫ٱل‬ َّ‫َل‬ِ‫إ‬ ٓ‫ا‬َ‫ن‬ُ‫ك‬ِ‫ل‬ْ‫ه‬ُ‫ي‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ي‬ْ‫ح‬َ‫ن‬َ‫و‬ ُ‫وت‬ُ‫م‬َ‫ن‬ ‫ا‬َ‫ي‬ْ‫ن‬ُّ‫د‬‫ٱل‬ ‫َا‬‫ن‬ُ‫ت‬‫ا‬َ‫ي‬َ‫ح‬ َّ‫َل‬ِ‫إ‬ َ‫ى‬ِ‫ه‬ ‫ا‬َ‫م‬ ۟‫وا‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫و‬ِۖ ٍ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ع‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫م‬ُ‫ه‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬
َ‫ن‬‫و‬ُّ‫ن‬ُ‫ظ‬َ‫ي‬ َّ‫َل‬ِ‫إ‬
“Dan mereka berkata, Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati
dan kita hidup dan tidak ada yang akan membinasakan kita selain masa dan mereka sekali-
kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga
saja.” (QS. Al-Jatsiyah: 24)
Unsur Imam kepada Hari Akhir
Iman kepada Hari Akhir mengandung tiga unsur, yaitu:
1. Mengimani Ba’ts (Kebangkitan), yaitu dihidupkannya kembali orang-orang yang
sudah mati ketika tiupan sangkakala yang kedua. Pada waktu itu semua manusia
bangkit untuk menghadap Rabb alam semesta dengan tidak beralas kaki, bertelanjang
dan tidak disunat.
Allah berfirman:
َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫اا‬‫د‬ْ‫ع‬َ‫و‬ ُ‫ه‬ُ‫د‬‫ي‬ِ‫ع‬ُّ‫ن‬ ٍ‫ق‬ْ‫ل‬َ‫خ‬ َ‫ل‬ َّ‫و‬َ‫أ‬ ‫َآ‬‫ن‬ْ‫أ‬َ‫د‬َ‫ب‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫ك‬ ِ‫ب‬ُ‫ت‬ُ‫ك‬ْ‫ل‬ِ‫ل‬ ِ‫ل‬ ِ‫ِج‬‫الس‬ ِ‫ي‬َ‫ط‬َ‫ك‬ َ‫ء‬‫آ‬َ‫م‬َّ‫س‬‫ال‬ ‫ي‬ِ‫و‬ْ‫ط‬َ‫ن‬ َ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬‫َآ‬‫ن‬ْ‫ي‬
َ‫ن‬‫ي‬ِ‫ل‬ِ‫ع‬‫ا‬َ‫ف‬ ‫ا‬َّ‫ن‬ُ‫ك‬ ‫ا‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬
“(Yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran-
lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai panciptaan pertama begitulah
Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya
Kamilah yang akan melaksanakannya.” (QS. Al Anbiyaa’:104)
Hari kebangkitan merupakan kebenaran yang sudah pasti. Ditetapkan oleh Al
Quran, As Sunnah dan Ijmaa’ (konsensus) kaum muslimin. Allah Ta’ala berfirman,
َ‫ن‬‫و‬ُ‫ت‬ِ‫ي‬َ‫م‬َ‫ل‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬ َ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬(51)َ‫ن‬‫و‬ُ‫ث‬َ‫ع‬ْ‫ب‬ُ‫ت‬ ِ‫ة‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ي‬ِ‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬(51)
“Kemudian, sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati.
Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari
kiamat.” (QS. Al-Mukminun: 15-16)
Rasulullah bersabda:
‫ا‬‫َل‬ ْ‫ر‬ُ‫غ‬ ‫ا‬‫ة‬‫ا‬َ‫ر‬ُ‫ع‬ ‫ا‬‫ة‬‫َا‬‫ف‬ُ‫ح‬ ِ‫ة‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ي‬ِ‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ ُ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ ُ‫ر‬َ‫ش‬ْ‫ح‬ُ‫ي‬
“Di hari kiamat seluruh manusia akan dihimpun dengan keadaan tidak beralas
kaki dan tidak disunat.” (HR. Muslim no. 7377)
10
2. Mengimani Hisab (perhitungan) yang dilakukan secara detail dan Jaza (pembalasan)
yang dilakukan dengan seadil-adilnya.
Allah berfirman:
ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ب‬‫ا‬َ‫ي‬ِ‫إ‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬(51)ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ب‬‫ا‬َ‫س‬ ِ‫ح‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬(51)
“Sesungguhnya kepada Kami-lah kembali mereka, kemudian sesungguhnya
kewajiban Kami-lah menghisab mereka.” (QS. Al-Ghasiyah: 25-26)
ِ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ِ‫ل‬ َ‫ط‬ْ‫س‬ِ‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ن‬‫ي‬ ِ‫از‬َ‫و‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ع‬َ‫ض‬َ‫ن‬َ‫و‬‫َا‬‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ت‬َ‫أ‬ ٍ‫ل‬َ‫د‬ ْ‫َر‬‫خ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ٍ‫ة‬َّ‫ب‬َ‫ح‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ْ‫ث‬ِ‫م‬ َ‫ن‬‫َا‬‫ك‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫و‬ ‫ا‬‫ا‬‫ئ‬ْ‫ي‬َ‫ش‬ ٌ‫س‬ْ‫ف‬َ‫ن‬ ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ظ‬ُ‫ت‬ َ‫َل‬َ‫ف‬ ِ‫ة‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ي‬ِ‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬
َ‫ن‬‫ي‬ِ‫ب‬ِ‫س‬‫ا‬َ‫ح‬ ‫َا‬‫ن‬ِ‫ب‬ ‫َى‬‫ف‬َ‫ك‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ب‬
“Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah
dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji
sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat
perhitungan.” (QS. Al-Anbiya: 47)
3. Mengimani Surga dan Neraka sebagai tempat manusia yang abadi
Hal lain yang harus diimani seorang muslim adalah tentang surga dan neraka.
Keduanya merupakan tempat kembali yang abadi bagi makhluk. Surga adalah kampung
kenikmatan yang dipersiapkan oleh Allah Ta’ala bagi orang-orang yang beriman. Sedangkan
neraka adalah hunian yang penuh dengan adzab yang dipersiapkan oleh Allah Ta’ala untuk
orang-orang kafir. Allah berfirman:
ِ‫ة‬َّ‫ي‬ ِ‫ر‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ َ‫ك‬ِ‫ئ‬َ‫ل‬‫و‬ُ‫أ‬ ِ‫ت‬‫ا‬َ‫ح‬ِ‫ل‬‫ا‬َّ‫ص‬‫ال‬ ‫وا‬ُ‫ل‬ِ‫م‬َ‫ع‬َ‫و‬ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫آ‬ َ‫ن‬‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬(7)ٍ‫ْن‬‫د‬َ‫ع‬ ُ‫ات‬َّ‫ن‬َ‫ج‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬َ‫ر‬ َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ؤ‬‫ا‬َ‫ز‬َ‫ج‬
َ‫ي‬ ِ‫ض‬ َ‫ر‬ ‫اا‬‫د‬َ‫ب‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ن‬‫ِي‬‫د‬ِ‫ل‬‫َا‬‫خ‬ ُ‫ار‬َ‫ه‬ْ‫ن‬َ ْ‫اَل‬ ‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ت‬ْ‫ح‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ي‬ ِ‫ر‬ْ‫ج‬َ‫ت‬ُ‫ه‬َّ‫ب‬َ‫ر‬ َ‫ِي‬‫ش‬َ‫خ‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ِ‫ل‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ‫وا‬ُ‫ض‬ َ‫ر‬َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ُ َّ‫اَّلل‬
(8)
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh,
mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah
Surga ‘Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya
selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepadaNya. Yang
demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.” (QS. Al-
Bayyinah: 7-8)
َ‫ع‬َ‫أ‬َ‫و‬ َ‫ن‬‫ي‬ ِ‫ر‬ِ‫ف‬‫َا‬‫ك‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ن‬َ‫ع‬َ‫ل‬ َ َّ‫اَّلل‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬‫ا‬‫ا‬‫ير‬ِ‫ع‬َ‫س‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ َّ‫د‬(16)‫ا‬‫ا‬‫ير‬ ِ‫َص‬‫ن‬ َ‫َل‬َ‫و‬ ‫ىا‬‫ي‬ِ‫ل‬َ‫و‬ َ‫ن‬‫ُو‬‫د‬ ِ‫ج‬َ‫ي‬ َ‫َل‬ ‫اا‬‫د‬َ‫ب‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ن‬‫ِي‬‫د‬ِ‫ل‬‫َا‬‫خ‬(11)
َ‫وَل‬ُ‫س‬َّ‫الر‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫ع‬َ‫ط‬َ‫أ‬َ‫و‬ َ َّ‫اَّلل‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫ع‬َ‫ط‬َ‫أ‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫ت‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ ‫ا‬َ‫ي‬ َ‫ن‬‫و‬ُ‫ل‬‫و‬ُ‫ق‬َ‫ي‬ ِ‫ار‬َّ‫ن‬‫ال‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ه‬‫و‬ُ‫ج‬ُ‫و‬ ُ‫ب‬َّ‫ل‬َ‫ق‬ُ‫ت‬ َ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬(11)
“Sesungguhnya Allah mela’nati orang-orang kafir dan menyediakan bagi
mereka api yang menyala-nyala (neraka), mereka kekal di dalamnya selama-lamanya;
mereka tidak memperoleh seorang pelindungpun dan tidak (pula) seorang penolong,
pada hari ketika muka mereka dibolak-balikan dalam neraka, mereka berkata,
11
‘Alangkah baiknya, andaikata kami taat kepada Allah dan taat (pula) kepada
Rasul.’” (QS. Al-Ahzab: 64-66)
Berkaitan dengan surga dan neraka, ada beberapa hal penting yang merupakan
keyakinan ahlus sunnah yang membedakannya dengan ahlul bid’ah :
Pertama: Surga dan Neraka Benar Adanya
Keberadaan surga dan nereka adalah haq (benar adanya). Tidak ada keraguan
di dalamnya. Neraka disediakan bagi musuh-musuh Allah, sedangkan surga dijanjikan
bagi wali-wali Allah. Penyebutan tentang surga dan neraka dalam Al Quran dan As
Sunnah sangatlah banyak. Terkadang disebutkan tentang kondisi penduduk surga dan
neraka. Terkadang disebutkan tentang janji kenikmatan surga dan adzab di neraka.
Terkadang disebutkan dorongan agar bersemangat meraih surga dan ancaman dari
neraka. Demikian pula As Sunnah banyak menyebutkan tentang surga dan neraka. Itu
semua menunjukkan bahwa keberadaan surga dan neraka adalah benar adanya.
Kedua: Surga dan Neraka Sekarang Sudah Ada
Ahlus sunnah telah sepakat bahwa keduanya merupakan makhluk Allah yang
telah ada sekarang. Hal ini bertentangan dengan keyakinan mu’tazilah dan qodariyah
yang lebih mengedepankan akal mereka. Adapun dalilnya adalah firman Allah,
ْ‫َّت‬‫د‬ِ‫ع‬ُ‫أ‬ ُ‫ض‬ ْ‫ر‬َ ْ‫اَل‬َ‫و‬ ُ‫ات‬َ‫او‬َ‫م‬َّ‫س‬‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُ‫ض‬ ْ‫ر‬َ‫ع‬ ٍ‫ة‬َّ‫ن‬َ‫ج‬َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ب‬َ‫ر‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ٍ‫ة‬َ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬َ‫م‬ َٰ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ‫وا‬ُ‫ع‬ ِ‫ار‬َ‫س‬َ‫و‬
َ‫ن‬‫ي‬ِ‫ق‬َّ‫ت‬ُ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ل‬
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga
yang luasnya seluas langit dan bumi yang telah disediakan untuk orang-orang yang
bertakwa.” (QS. Ali Imran:133)
Tentang neraka Allah berfirman,
ْ‫ل‬ِ‫ل‬ ْ‫َّت‬‫د‬ِ‫ع‬ُ‫أ‬ ٓ‫ى‬ِ‫ت‬َّ‫ل‬‫ٱ‬ َ‫ار‬َّ‫ن‬‫ٱل‬ ۟‫وا‬ُ‫ق‬َّ‫ت‬‫ٱ‬َ‫و‬َ‫ن‬‫ي‬ ِ‫ر‬ِ‫ف‬ ََٰ‫ك‬
“Dan peliharalah dirimu dari api neraka, yang telah disediakan untuk orang-
orang yang kafir” (QS. Ali Imran:131)
Diriwayatkan juga bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melihat
Sidratul Muntaha, kemudian melihat dan masuk ke dalam surga. Hal ini terjadi ketika
beliau Isra’ Mi’raj.
Ketiga: Penciptaan Surga dan Neraka Sebelum Penciptaan Makhluk
Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala,
12
ِ‫ه‬ِ‫ذ‬َ‫ه‬ ‫ا‬َ‫ب‬َ‫ر‬ْ‫ق‬َ‫ت‬ َ‫َل‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ئ‬ِ‫ش‬ ُ‫ْث‬‫ي‬َ‫ح‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫َل‬ُ‫ك‬َ‫ف‬ َ‫ة‬َّ‫ن‬َ‫ج‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ك‬ُ‫ج‬ ْ‫و‬َ‫ز‬َ‫و‬ َ‫نت‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬ُ‫ك‬ْ‫س‬‫ا‬ ُ‫م‬َ‫د‬‫آ‬ ‫ا‬َ‫ي‬َ‫و‬َّ‫ش‬‫ال‬َ‫ة‬َ‫ر‬َ‫ج‬
﴿ َ‫ن‬‫ي‬ِ‫م‬ِ‫ل‬‫ا‬َّ‫ظ‬‫ال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ‫َا‬‫ن‬‫و‬ُ‫ك‬َ‫ت‬َ‫ف‬٢٥﴾
“(Dan Allah berfirman): “Hai Adam bertempat tinggallah kamu dan isterimu
di surga serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan) di mana saja yang kamu sukai,
dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua
termasuk orang-orang yang zalim.” (QS. Al A’raf: 19)
Surga ada setelah ditiupkannya ruh pada diri Adam. Hal ini menunjukkan
surga sudah ada sebelum penciptaan Adam.
Keempat: Surga dan Neraka Sudah Ditentukan Siapakah Yang Akan Menjadi
Penghuninya
Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala,
َ‫َل‬ ٌ‫ن‬ُ‫ي‬ْ‫ع‬َ‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ب‬ َ‫ن‬‫و‬ُ‫ه‬َ‫ق‬ْ‫ف‬َ‫ي‬ َ‫َل‬ ٌ‫وب‬ُ‫ل‬ُ‫ق‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ ِۖ ِ‫س‬ْ‫ن‬ِ ْ‫اۡل‬َ‫و‬ ِ‫ن‬ ِ‫ج‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬‫ا‬‫ير‬ِ‫ث‬َ‫ك‬ َ‫م‬َّ‫ن‬َ‫ه‬َ‫ج‬ِ‫ل‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫أ‬َ‫ر‬َ‫ذ‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ل‬َ‫و‬ْ‫ب‬ُ‫ي‬‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ب‬ َ‫ن‬‫و‬ُ‫ر‬ ِ‫ص‬
ْ‫ن‬َ ْ‫َاَل‬‫ك‬ َ‫ك‬ِ‫ئ‬ََٰ‫ل‬‫و‬ُ‫أ‬ ٞۚ ‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ب‬ َ‫ن‬‫و‬ُ‫ع‬َ‫م‬ْ‫س‬َ‫ي‬ َ‫َل‬ ٌ‫ن‬‫ا‬َ‫ذ‬‫آ‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬َ‫و‬ٞۚ ُّ‫ل‬َ‫ض‬َ‫أ‬‫م‬ُ‫ه‬ ْ‫ل‬َ‫ب‬ ِ‫ام‬َ‫ع‬َْْ‫ن‬‫و‬ُ‫ل‬ِ‫ف‬‫َا‬‫غ‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬ َ‫ك‬ِ‫ئ‬ََٰ‫ل‬‫و‬ُ‫أ‬
“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan
dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk
memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka
mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat
Allah). mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka
itulah orang-orang yang lalai.” (QS. Al-A’raf: 179)
Kelima: Surga dan Neraka Kekal Abadi
Allah Ta’ala berfirman,
ُ‫ض‬ ْ‫ر‬َ ْ‫اَل‬َ‫و‬ ُ‫ات‬َ‫او‬َ‫م‬َّ‫س‬‫ال‬ ِ‫ت‬َ‫م‬‫ا‬َ‫د‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫ا‬َ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ن‬‫ِي‬‫د‬ِ‫ل‬‫َا‬‫خ‬ ِ‫ة‬َّ‫ن‬َ‫ج‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ي‬ِ‫ف‬َ‫ف‬ ‫ُوا‬‫د‬ِ‫ع‬ُ‫س‬ َ‫ن‬‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬َّ‫م‬َ‫أ‬َ‫و‬
ٍ‫ذ‬‫و‬ُ‫ذ‬ْ‫ج‬َ‫م‬ َ‫ْر‬‫ي‬َ‫غ‬ ‫ا‬‫ء‬‫ا‬َ‫ط‬َ‫ع‬ ِۖ َ‫ك‬ُّ‫ب‬َ‫ر‬ َ‫ء‬‫ا‬َ‫ش‬ ‫ا‬َ‫م‬ َّ‫َل‬ِ‫إ‬
“Adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya di dalam surga,
mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu
menghendaki (yang lain); sebagai karunia yang tiada putus-putusnya.” (Huud:108)
Buah Iman kepada Hari Akhir
Pembaca yang budiman, iman kepada hari akhir memiliki buah yang baik. Di antara buah
yang baik tersebut, yaitu:
13
1. Pelakunya akan mencintai ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya dengan mengharap
balasan yang baik pada hari akhir nanti.
2. Pelakunya akan membenci perbuatan maksiat karena rasa takutnya akan siksa Allah pada
hari itu.
3. Iman kepada hari akhir akan dapat menghibur orang yang beriman tentang apa yang
didapatkan di dunia dengan mengharapkan kenikmatan serta pahala di akhirat.
2.3 Pandangan IPTEK terhadap Keberadaan Hari Kiamat
Dunia ilmu pengetahuan mencermati peristiwa hari akhir dengan menggunakan dalil
aqli yaitu berdasarkan akal pikiran dan dibuktikan secara ilmiah. Para pakar ilmu alam
berpendapat bahwa matahari merupakan sumber kehidupan bagi semua makhluk di bumi.
Matahari yang memancarkan sinar dan panas sehingga menimbulkan energi ke seluruh
planet, termasuk bumi. Adapun terkait dengan datangnya hari kiamat adalah ketika matahari
berputar terus menerus, akhirnya akan sampai pada titik tertentu yang menyebabkan matahari
akan habis dan padam kemudian meletus. Kalau sinarnya sampai dibumi begitu hebatnya,
maka ledakan matahari itu sangat mungkin sekali akan menghancurkan bumi dan seisinya
dalam satu ledakan kecil saja. Kemungkina yang terjadi pada matahari ialah akan membeku,
sehingga bumi berubah menjadi daratan hitam yang tertutup es. Para pakar ilmu antariksa
memperkirakan bahwa matahari akan padam kurang lebih 15 miliar tahun lagi. Itu artinya
menurut akal mereka hari kiamat akan datang pada waktu itu.Sedangkan kemungkinan
dengan benda langit yang terdekat dengan bumi adalah bulan yang berjarak semakin dekat
sehingga menimbulkan air pasang yang sangat hebat di sertai gunung-gunung berapi meletus.
Ditinjau dari ilmu fisika yang menyatakan bahwa daya rotasi dan revolusi benda-benda langit
tidak konstan. Hal itu menyebabkan pergerakan benda-benda langit goyah sehingga
menimbulkan bertabrakan dan saling menghancurkan antara benda-benda langit.
Dimungkinkan pula akan terjadi tabrakan dahsyat antara bintang yang besar dengan matahari.
Selain itu juga ada kemungkinan bintang berekor yang sangat besar jatuh ke bumi sehingga
meluluhkan bumi dalam sekejap.
Setiap orang yang beriman meyakini akan datangnya Hari Kiamat. Datangnya hari
tersebut, tidak seorang manusiapun mengetahuinya, karena hal itu adalah rahasia Allah SWT.
Namun demikian manusia dengan akal pikirannya dapat mengingat tanda-tanda hari kiamat
yang telah dijelaskan oleh Allah SWT dan dapat membaca fenomena alam serta
membuktikannya melalui teori-teori ilmu pengetahuan, diantaranya sebagai berikut:
1. Menurut Tokoh
Menurut Achmad Baiquni, dalam bukunya Alquran Ilmu Pengatahuan dan
Teknologi, mengemukakan bahwa ada beberapa sekenario tentang terjadinya kiamat
menurut sains, diantaranya yaitu:
a. Skenario pertama menggambarkan habisnya bahan bakar temonuklir yaitu
hidrogen dalam matahari. Kalau reaksi nuklir makin berkurang, matahari akan
menjadi dingin dan bumi akan membeku. Tak ada tanaman yang akan tumbuh
14
dan kehidupan di bumi akan berakhir. Waktu yang dibutuhkan matahari untuk
menghabiskan bahan bakarnya berkisar sekitar lima milyar tahun.
b. Skenario kedua menggambarkan habisnya hidrogen dibumi. Jika hidrogen
tersebut habis, maka semua makhluk hidup akan mati membeku seperti pada
skenario pertama. Barangkali selama milyaran tahun juga.
c. Skenario ketiga menggambarkan mengembangnya matahari. Sebagaimana di
diketahui, matahari merupakan salah satu bintang dalam galaksi kita yang
letaknya paling dekat dengan bumi. Evolusi matahari akan mengikuti bintang-
bntang lainnya yaitu bila ia telah “Padam” ia akan menyusut menjadi kecil
sampai pada suatu saat ketika energy gravitasinya berubah menjadi panas dan
mengubahnya menjadi bintang raksasa merah. Pada kondisi demikian sistem
tata surya sebagian (termasuk bumi kita) akan tertelan oleh matahari. semua
makhluk hidup akan mati terbakar.
2. Teori Big Crunch
Peristiwa Big bang yang telah dikemukakan oleh Georges Lemaitre, George
Gamow pada tahun 1930-an dan Stephen Hawking pada tahun 1980-an tersebut telah
menjelaskan kejadian awal alam semesta. Teori tersebut menjelaskan bahwa alam
semesta awalnya tersusun dari sebuah titik yang sangat rapat, padat dan panas yang
disebut titik singularitas, yaitu sebuah titik yang tidak terdefinisikan. Dari titik inilah
suatu ledakan kosmis mahadahsyat yang disebut sebagai Big Bang. Semuanya
terkendali dalam jaring-jaring gravitasi yang sudah terbentuk sejak awal, sebelum
ledakan kosmis tersebut. Selanjutnya, alam semesta mengembang dan berangsur
dingin.
Ternyata Allah swt telah menjelaskan kejadian tersebut di dalam QS. Al
Anbiya ayat 30,
Yang Artinya: “dan Apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui
bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian
Kami pisahkan antara keduanya. dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup.
Maka Mengapakah mereka tiada juga beriman?”
Al-Qur’an menyajikan informasi yang sangat akurat bahwa pada awalnya
langit dan bumi memang berpadu dalam satu titik singularis sebagai asal segala yang
ada di jagat raya. Berdasarkan pengamatan para ahli, alam semesta mengembang
dengan laju yang sangat mengherankan dan menakjubkan setelah proses
pembentukannya. Beberapa ahli astronomi percaya bahwa perluasan atau
pengembangan alam semesta akan terus berlanjut, sedangkan beberapa ahli lainnya
meyakini pada suatu saat alam semesta akan mulai mengerut. Sebagaimana terdapat
didalam QS. al-Dzariyat ayat 47: “dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan
(Kami) dan Sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa”.
Stephen hawking dalam bukunya mengatakan bahwa penemuan bukti
mengembangnya alam semesta merupakan salah satu revolusi terbesar dalam ilmu
pengetahuan abad ke-20. Suatu saat nanti akan terjadi Big Crunch yaitu tabrakan
seluruh isi alam semesta yang terdiri atas kumpulan galaksi, bintang dan planet. Hal
ini adalah kebalikan dari awal pembentukannya. Alam semesta perlahan menuju titik
15
keseimbangan barunya, dan akhirnya kehilangan tenaga sehingga tersedot kembali
oleh gaya gravitasi awal pembentukannya.
3. Sir James Jeinz
Astronom ini berpendapat dalam buku “Bintang-bintang dalam Perjalanannya” bahwa
bulan itu akan mendekati bumi sedikit demi sedikit, hingga kedekatan itu mengancam
keselamatan bumi. Pada saat itu hari pembalasan akan segera tampak dan bulan akan
berbelah. Tanpa diragukan lagi bahwa terbelah dan terjatuhnya bulan terjadi akibat
rusaknya gaya tarik-menarik antara bintang, matahari berbenturan dengan bumi atau
dengan apa saja yang tidak kita ketahui dan tidak bisa kita bayangkan. Kejadian itu
merupakan tanda terjadinya hari kiamat.
Delapan Penyebab Kiamat
Terdapat beberapa hal yang dapat menyebabkan kiamat di planet kita. Ilmuwan
memberikan detail mengenai hal itu dan berikut delapan hal tersebut.
1. Serangan sinar gamma
Saat supenova meledak, ledakan itu menghasilkan sinar gamma. Jika ada
ledakan dekat bumi paling tidak berjarak 30 juta tahun cahaya maka kan berbahaya.
“Sinar ini dapat merusak atmosfir bumi dan menghasilkan kebakaran global,
membakar atmosfir dan membunuh spesies hidup tersisa dalam beberapa bulan
bahkan yang hidup di bawah air sekalipun,” kata Annie McQuade, penulis buku
mengenai bencana global. Untungnya, ledakan luar biasa ini jauh dari planet Bumi.
2. Virus mematikan serang manusia
Dalam buku karangan John Barnes dijelaskan bagaimana ‘virus pikiran’ dapat
menghancurkan dunia. Dalam bukunya yang lain, Barnes memperkenalkan nano-
reconstructor (alat yang dapat mengubah pikiran orang) dan dapat digunakan untuk
memerintahkan otak untuk melakukan hal jahat. Serupa, Profesor aeronautics dan
astronautics di Purdue University, Barrett Caldwell mengatakan hal ini lebih dikenal
sebagai ‘penyakit psikogenik masal’ di mana membuat orang terinfeksi menjadi
pendiam dan terisolasi. Hingga saat ini belum ada perlindungan untuk mencegah
serangan virus pikiran ini. “Contoh terkerennya adalah genosida di Rwanda,” kata
Howard Davidson, fisikawan dan profesor Standford.
3. Kutub utara dan selatan bertukar tempat
Setiap beberapa ratus tahun, kutub magnet Bumi terbalik. “Masalahnya bukan
terletak pada perubahan tempatnya, namun medan magnet bumi ini akan menarik
radiasi matahari di sekitar kutub,” jelas penulis buku Implied Spaces, Walter Jon
Williams. “Jadi, jika kutub bertukar tempat maka banyak penduduk yang akan
terbakar.”
4. Semesta terus berkembang
Hal ini disebut ‘cabikan besar’. Energi gelap memaksa semesta berkembang
dan mengakibatkan partikel atom tidak bisa bertemu dan berinteraksi lagi. Hal ini
akan menyebabkan segala materi terpisah begitu saja. Proses ini membutuhkan waktu
ribuan tahun, tidak ada cara mencegah peristiwa ini.
5. Eksperimen ilmuwan terlalu jauh
Sejarah menunjukkan, bahaya terbesar bagi manusia adalah dirinya sendiri.
Seiring perkembangan eksperimen manusia, mendorong munculnya bahaya bagi
dunia. “Kesalahan terbesar eksperiman bukanlah eksperimennya melainkan manusia
yang menggunakan hasil eksperimen tersebut,” kata Williams.
16
6. Gunung api super meratakan planet
Gunung api super di Asia Tenggara membakar India 73 ribu tahun silam dan
menyebabkan musim dingin vulkanik selama dua dekade dan memusnahkan 75% ras
manusia. Tiga dari enam gunung api bahaya saat ini ada di Amerika Serikat (AS) di
mana gunung tersebut mungkin menyebabkan ‘bencana vulkanis’ itu. Jika gunung itu
meletus, tidak ada yang bisa menghentikannya. Letusan gunung bisa terjadi dari
beberapa gunung sekaligus.
7. Komputer mengambil alih semuanya
Satu lagi katalisme ciptaan manusia yang saat ini sudah terjadi. Seiring
kemajuan komputer, pada akhirnya komputer akan mengambil alih semua pekerjaan
manusia. Ancaman yang lebih berbahaya lagi berasal dari Artificial Intelligence (AI).
“AI secara kualitatif lebih baik dari manusia,” kata McQuade. “AI dapat belajar
dengan cepat dan dengan mudah melampaui ‘intelejensi’ manusia.”
8. Batuk menyebar di seluruh dunia
Salah satu penyebab paling sederhana lainnya adalah batuk. Flu mematikan
dapat menyebar di seluruh dunia dengan sangat cepat. “Flu selalu menjadi ancaman
kapanpun terutama penyebarannya yang cepat sekali,” kata William. “Masalah
lainnya adalah rumah sakit sekarang terlalu mengandalkan antibiotik sehingga
mengabaikan prosedur sterilisasi,” tambahnya. Untungnya, ilmuwan berhasil
mengembangkan vaksin virus flu berbahaya ini. Cara paling mudah melawan potensi
ini adalah menjaga kebersihan.
Proses Kehancuran Planet Biru
Seperti dipaparkan sebelumnya, di suatu saat akhir nanti ukuran matahari akan
membesar dan berubah menjadi “Raksasa Merah”. Perubahan tersebut menyebabkan
planet Merkurius dan Venus tertelan matahari. Lalu bagaimana dengan nasib bumi.
Kemungkinan pertama adalah matahari tidak bakal menelan bumi, tapi menjadi lebih
dekat dengan bumi. Dampak mendekatnya matahari ini menjadikan keadaan bumi tak
lagi memungkinkan dihuninya kehidupan. Pendapat kedua, dan yang lebih mungkin
terjadi, adalah matahari akan menelan bumi juga. Panas matahari bakal memutuskan
semua ikatan-ikatan kimia antar-molekul bumi dan menjadikannya atom-atom tungal
yang terhamburkan ke ruang angkasa. Entahlah apa yang kemudian pasti terjadi pada
atom-atom yang sudah berhamburan dan berserakan di antariksa tersebut, namun
terbentuknya planet-planet baru darinya adalah kemungkinan yang dinyatakan
ilmuwan.
2.4 Beberapa Peristiwa Dalam Hari Akhir
Mengenal peristiwa-peristiwa yang terjadi pada hari kiamat Allah SWT telah
menggambarkan dalam Al Qur'an Surat Al Zalzalah sebagai berikut.
‫ا‬َ‫ه‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ز‬ۡ‫ل‬ ِ‫ز‬ ُ‫ض‬ ۡ‫ر‬َ ۡ‫اَل‬ ِ‫ت‬َ‫ل‬ ِ‫ز‬ۡ‫ل‬ُ‫ز‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫ا‬
‫ا‬َ‫ه‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ۡ‫ث‬َ‫ا‬ ُ‫ض‬ ۡ‫ر‬َ ۡ‫اَل‬ ِ‫ت‬َ‫ج‬َ‫ر‬ ۡ‫خ‬َ‫ا‬َ‫و‬
‫ا‬َ‫ه‬َ‫ل‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ‫ن‬‫ا‬َ‫س‬ۡ‫ن‬ِ ۡ‫اَل‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫و‬
‫ا‬َ‫ه‬َ‫ار‬َ‫ب‬ ۡ‫خ‬َ‫ا‬ ُ‫ِث‬‫د‬َ‫ح‬ُ‫ت‬ ٍ‫ذ‬ِٕ‫ٮ‬َ‫م‬ ۡ‫و‬َ‫ي‬
17
‫ا‬َ‫ه‬َ‫ل‬ ‫ى‬ َٰ‫ح‬ ۡ‫و‬َ‫ا‬ َ‫ك‬َّ‫ب‬َ‫ر‬ َّ‫ن‬َ‫ا‬ِ‫ب‬
ۡ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬ۡ‫ع‬َ‫ا‬ ‫ا‬ ۡ‫و‬َ‫ُر‬‫ي‬ِ‫ل‬ ۙ ‫ا‬‫ا‬‫ت‬‫َا‬‫ت‬ۡ‫ش‬َ‫ا‬ ُ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ ُ‫ُر‬‫د‬ ۡ‫َّص‬‫ي‬ ٍ‫ذ‬ِٕ‫ٮ‬َ‫م‬ ۡ‫و‬َ‫ي‬
ّٗ‫ه‬َ‫َّر‬‫ي‬ ‫ا‬‫ا‬‫ر‬ۡ‫ي‬َ‫خ‬ ٍ‫ة‬َّ‫ر‬َ‫ذ‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ۡ‫ث‬ِ‫م‬ ۡ‫ل‬َ‫م‬ۡ‫ع‬َّ‫ي‬ ۡ‫ن‬َ‫م‬َ‫ف‬
ّٗ‫ه‬َ‫َّر‬‫ي‬ ‫ا‬‫ى‬‫ر‬َ‫ش‬ ٍ‫ة‬َّ‫ر‬َ‫ذ‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ۡ‫ث‬ِ‫م‬ ۡ‫ل‬َ‫م‬ۡ‫ع‬َّ‫ي‬ ۡ‫ن‬َ‫م‬َ‫و‬
Artinya:
1. Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat),
2. dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya,
3. dan manusia bertanya: "Mengapa bumi (menjadi begini)?",
4. pada hari itu bumi menceritakan beritanya,
5. karena Sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya.
6. pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam Keadaan bermacam-macam, supaya
diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka,
7. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat
(balasan)nya.
8. Dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dia akan
melihat (balasan)nya pula. (QS.Surat Al Zalzalah ayat 1-8)
Pada ayat-ayat yang lain yaitu surat Al Qoriah ayat 4-5, Allah juga menceritakan
kejadian hari kiamat yaitu "Pada hari itu manusia dalah seperti anal-anal yang bertebaran, dan
gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan.
Di dalam Al Qur'an hari kiamat disebut dengan banyak nama. Berikut ini beberapa
nama-nama hari kiamat:
1. Yaumul Akhir
Artinya hari akhir, karena kiamat merupakan hari paling akhir dari kehidupan di alam
dunia, dan dimulailah kehidupan akhirat.
2. Yaumul Zalzalah
Artinya hari keguncangan atau hari keruntuhan karena pada saat kiamat terjadi, bumi
mengalami keguncangan yang amat dahsyat. Seperti digambarkan Allah pada dalam Surat Al
Zalzalah.
3. Yaumul Haqqah
Artinya hari kebenaran, karena hari kiamat pasti akan benar-benar terjadi.
4. Yaumul Qiyamah
Hari kiamat, yaitu kehancuran alam semesta dan seluruh isinya termasuk seluruh
makhluk, seperti firman Allah SWT Surat Al Qiyamah ayat 6-9:
18
‫ٱ‬ ُ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ َ‫ن‬‫َّا‬‫ي‬َ‫أ‬ ُ‫ل‬َٔ‫ـ‬ْ‫س‬َ‫ي‬ِ‫ة‬َ‫م‬ََٰ‫ي‬ِ‫ق‬ْ‫ل‬
ُ‫ر‬َ‫ص‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ َ‫ق‬ ِ‫ر‬َ‫ب‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬َ‫ف‬
ُ‫ر‬َ‫م‬َ‫ق‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ َ‫ف‬َ‫س‬َ‫خ‬َ‫و‬
ُ‫ر‬َ‫م‬َ‫ق‬ْ‫ل‬‫ٱ‬َ‫و‬ ُ‫س‬ْ‫م‬َّ‫ش‬‫ٱل‬ َ‫ع‬ِ‫م‬ُ‫ج‬َ‫و‬
Artinya: Ia bertanya: `Bilakah hari kiamat itu?`, Maka apabila mata terbelalak
(ketakutan), dan apabila bulan telah hilang cahayanya, dan matahari dan bulan dikumpulkan,
(QS. Surat Al Qiyamah ayat 6-9)
5. Yaumul Ba'ats
Yaitu hari dibangkitkannya manusia dari alam kubur (alam barzah). Ketika Allah
memerintah malaikat Israil untuk meniup sangkakala. Maka manusia yang sudah berabad-
abad menjadi tulang yang sudah berserakan didalam kubur, dengan kekuasaan Allah hidup
kembali untuk menerima balasan. Sesuai dengan amal perbuatan yang dilakukannya.
6. Yaumuddin
Hari kemudian, ketika itu tidak ada satupun makhluk Allah yang hidup, hanya Allah
yang menjadi raja, Dialah yang berkuasa atas segala sesuatu. Firman Allah SWT dalam surat
Al Fatihah ayat 4:
ِ‫ِين‬‫ٱلد‬ ِ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ ِ‫ك‬ِ‫ل‬ ََٰ‫م‬
Artinya: Yang menguasai di hari Pembalasan. (QS Al Fatihah:4)
7. Yaumul Mahsyar
Yaitu hari berkumpulnya manusia. Pada hari itu manusia dikumpulkanpada suatu
tempat yang sangat luas, disebut padang mahsyar. Di tempat itulah diperlihatkan amal
perbuatan yang pernah mereka lakukan di dunia. Matahari berada sejengkal di atas kepala
manusia, maka tidak ada satupun yang dapat memberikan pertolongan, kecuali amal baik
yang pernah mereka lakukan.
8. Yaumul Hisab
Yaitu hari perhitungan amal manusia. Pada hari itu manusia tidak bisa berdusta atas
amal perbuatan yang pernah mereka lakukan di dunia. Karena mulut mereka telah terkunci,
seperti firman Allah SWT dalam surat Yasin ayat 65:
َ‫ن‬‫ُو‬‫ب‬ِ‫س‬ْ‫ك‬َ‫ي‬ ۟‫وا‬ُ‫ن‬‫َا‬‫ك‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬ ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ل‬ُ‫ج‬ ْ‫ر‬َ‫أ‬ ُ‫د‬َ‫ه‬ْ‫ش‬َ‫ت‬َ‫و‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬‫ِي‬‫د‬ْ‫ي‬َ‫أ‬ ٓ‫ا‬َ‫ن‬ُ‫م‬ِ‫َل‬‫ك‬ُ‫ت‬َ‫و‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ه‬ ََٰ‫و‬ْ‫ف‬َ‫أ‬ َٰٓ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫م‬ِ‫ت‬ْ‫خ‬َ‫ن‬ َ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ْ‫ل‬‫ٱ‬
Artinya: Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan
mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.
(QS.Yasin ayat 65)
Tangan dan kaki akan menampakkan bentuk perilaku mereka dengan watak dan sifatnya,
sehingga tidak satu pun yang terdustakan di sini. Sementara mulut terkunci. Yang berbicara
bukan lagi mulutnya tetapi perilakunya, sesuai dengan watak naluri perbuatannya.
9. Yaumul Mizan
Yaitu hari di timbangnya amal seluruh amal manusia selama di dunia. Mereka harus
19
dapat mempertanggung jawabkan segala perbuatan yang pernah mereka lakukan. Jika
timbangan kebaikannya lebih berat daripada kejahatannya maka surgalah tempatnya. Tapi
jika timbangan kejahatannya lebih berat maka nerakalah tempatnya. Firman Allah SWT:
ْ‫س‬ِ‫ق‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ َ‫ن‬‫ي‬ ِ‫ز‬ ََٰ‫و‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ ُ‫ع‬َ‫ض‬َ‫ن‬َ‫و‬َ‫خ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ٍ‫ة‬َّ‫ب‬َ‫ح‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ْ‫ث‬ِ‫م‬ َ‫ن‬‫َا‬‫ك‬ ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫و‬ ِۖ ‫ا‬ًٔ‫ْـ‬‫ي‬َ‫ش‬ ٌ‫س‬ْ‫ف‬َ‫ن‬ ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ظ‬ُ‫ت‬ َ‫َل‬َ‫ف‬ ِ‫ة‬َ‫م‬ََٰ‫ي‬ِ‫ق‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ ِ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ِ‫ل‬ َ‫ط‬‫َا‬‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ت‬َ‫أ‬ ٍ‫ل‬َ‫د‬ ْ‫ر‬
َ‫ن‬‫ي‬ِ‫ب‬ِ‫س‬ ََٰ‫ح‬ ‫َا‬‫ن‬ِ‫ب‬ َٰ‫َى‬‫ف‬َ‫ك‬َ‫و‬ ۗ ‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ب‬
Artinya: Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka
tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji
sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat
perhitungan. (QS.Surat Al Anbiya ayat 47)
10. Yaumul Jaza
Yaitu hari pembalasan amal perbuatan manusia. Disanalah manusia menerima
balasan yang setimpal dengan amal perbuatannya. Jika amal kebaikannya banyak maka
masuklah mereka kedalam surga dan berbagai macam nikmatnya yang ada di dalammnya,
namun sebaliknya, jika banyak amal jahat yang mereka lakukan masuk kedala api neraka
yang menyala-nyala. Firman Allah dalam Surat Al Mukmin Ayat 17:
ِ‫ب‬‫ا‬َ‫س‬ ِ‫ح‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ ُ‫ع‬‫ي‬ ِ‫ر‬َ‫س‬ َ َّ‫ٱَّلل‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ٞۚ َ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ َ‫م‬ْ‫ل‬ُ‫ظ‬ َ‫َل‬ ٞۚ ْ‫ت‬َ‫ب‬َ‫س‬َ‫ك‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬ ٍٍۭ‫س‬ْ‫ف‬َ‫ن‬ ُّ‫ل‬ُ‫ك‬ َٰ‫ى‬َ‫ز‬ْ‫ج‬ُ‫ت‬ َ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ْ‫ل‬‫ٱ‬
Berilah mereka peringatan dengan hari yang dekat (hari kiamat yaitu) ketika hati
(menyesak) sampai di kerongkongan dengan menahan kesedihan. Orang-orang yang zalim
tidak mempunyai teman setia seorangpun dan tidak (pula) mempunyai seorang pemberi
syafa'at yang diterima syafa'atnya. (QS.Al Mukmin ayat 17)
2.5 Nama dan Sifat-Sifat Surga dan Neraka
1. Nama-Nama Surga
Surga ialah suatu tempat kediaman yang berada di alam akhirat yang tempat itu
diliputi oleh berbagai kenikmatan dan kebahagiaan yang belum pernah seseorang hamba
Allah swt. melihat, mendengar, dan menikmatinya saat hidup didunianya.Dan ketahuilah
bahwa surga dipersiapkan bagi hamba-Nya yang bertakwa semasa didunianya, begitu
juga bagi hamba-Nya yang beriman dan senantiasa beramal shaleh. Merupakan balasan
baginya buat selama-lamanya. Hal ini sesuai dengan firman Allah swt dalam Al Qur’an.
Allah SWT berfirman:
َ‫ن‬‫ُو‬‫د‬ِ‫ل‬‫َا‬‫خ‬ ‫ا‬َ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ ِۖ ِ‫ة‬َّ‫ن‬َ‫ج‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫اب‬َ‫ح‬ْ‫ص‬َ‫أ‬ َ‫ك‬ِ‫ئ‬ََٰ‫ل‬‫و‬ُ‫أ‬ ِ‫ت‬‫ا‬َ‫ح‬ِ‫ل‬‫ا‬َّ‫ص‬‫ال‬ ‫وا‬ُ‫ل‬ِ‫م‬َ‫ع‬َ‫و‬ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫آ‬ َ‫ن‬‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬
Artinya: “Dan orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, mereka itu
penghuni surga, didalamnya mereka kekal”. (QS. Al-Baqarah ayat 82)
a. Surga Firdaus
Yaitu surga yang terbuat dari emas merah. Surga yang diperuntukan bagi
orang yang khusyuk sholatnya, menjauhkan diri dari perbuataan sia-sia, aktif
menunaikan zakat, menjaga kemaluannya, memelihara amanah, menepati janji, dan
20
memelihara sholatnya. dalam Al-Qur’an terdapat pada surah (Al Kahfi, ayat 107) dan
surah (Al Mu’minuun, ayat 8-11).
Allah SWT berfirman:
ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ ْ‫َت‬‫ن‬‫َا‬‫ك‬ ِ‫ت‬ ََٰ‫ح‬ِ‫ل‬ ََّٰ‫ص‬‫ٱل‬ ۟‫وا‬ُ‫ل‬ِ‫م‬َ‫ع‬َ‫و‬ ۟‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ء‬ َ‫ن‬‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ٱ‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬‫ا‬‫َل‬ُ‫ز‬ُ‫ن‬ ِ‫س‬ ْ‫و‬َ‫د‬ ْ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ ُ‫ت‬ََّٰ‫ن‬َ‫ج‬
Artinya: “sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal
shaleh bagi mereka adalah ‘surga firdaus menjadi tempat tinggal”. (QS. Al-Kahfi :
107)
b. Surga Adn
Yaitu surga yang terbuat dari intan putih. Surga yang diperuntukkan bagi
orang yang bertakwa kepada Allah (Q.S An Nahl:30-31), benar-benar beriman dan
beramal shaleh (Q.S Thaha:75-76), banyak berbuat baik (Q.S Fathir: 32-33), sabar,
menginfaqkan hartanya dan membalas kejahatan dengan kebaikan (Q.S Ar-Ra’ad:22-
23).
Allah SWT berfirman:
َٰ‫ى‬َّ‫ك‬ َ‫َز‬‫ت‬ ‫ن‬َ‫م‬ ُ‫ء‬ٓ‫ا‬َ‫ز‬َ‫ج‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬ََٰ‫ذ‬َ‫و‬ ٞۚ ‫ا‬َ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ن‬‫ِي‬‫د‬ِ‫ل‬ ََٰ‫خ‬ ُ‫ر‬ ََٰ‫ه‬ْ‫ن‬َ ْ‫ٱَل‬ ‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ت‬ْ‫ح‬َ‫ت‬ ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ى‬ ِ‫ر‬ْ‫ج‬َ‫ت‬ ٍ‫ْن‬‫د‬َ‫ع‬ ُ‫ت‬ََّٰ‫ن‬َ‫ج‬
Artinya: “(Yaitu) surga ‘Adn yang dibawahnya mengalir sungai-sungai,
didalamnya mereka kekal. dan itulah balasan bagi orang yang menyucikan diri.” (Q.S
Thaha : 76)
c. Surga Na’iim
yaitu surga yang terbuat dari perak putih. surga yang diperuntukkan bagi
orang-orang yang benar-benar bertakwa kepada Allah dan beramal shaleh.
Allah SWT berfirman:
ِ‫يم‬ِ‫ع‬َّ‫ن‬‫ال‬ ُ‫ات‬َّ‫ن‬َ‫ج‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ ِ‫ت‬‫ا‬َ‫ح‬ِ‫ل‬‫ا‬َّ‫ص‬‫ال‬ ‫وا‬ُ‫ل‬ِ‫م‬َ‫ع‬َ‫و‬ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫آ‬ َ‫ن‬‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬(8)ُ‫يز‬ ِ‫ز‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ُ‫ه‬َ‫و‬ ‫ا‬‫ى‬‫ق‬َ‫ح‬ ِ َّ‫اَّلل‬ َ‫د‬ْ‫ع‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ن‬‫ِي‬‫د‬ِ‫ل‬‫َا‬‫خ‬
ُ‫م‬‫ي‬ِ‫ك‬َ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬(9)
Artinya:“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-
amal saleh, bagi mereka surga-surga yang penuh keni`matan, Kekal mereka di
dalamnya; sebagai janji Allah yang benar. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana.” (Q.S Luqman : 8-9)
d. Surga Ma’wa
Yaitu surga yang terbuat dari zabarjud hijau. Surga yang diperuntukan bagi
orang-orang yang bertakwa kepada Allah (Q.S An Najm: 15), beramal shaleh (Q.S As
21
Sajdah: 19), serta takut kepada kebesaran Allah dan menahan hawa nafsu (Q.S An
Naziat : 40-41)
Allah SWT berfirman:
ْ‫ل‬‫ٱ‬ ُ‫ت‬ََّٰ‫ن‬َ‫ج‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬َ‫ف‬ ِ‫ت‬ ََٰ‫ح‬ِ‫ل‬ ََّٰ‫ص‬‫ٱل‬ ۟‫وا‬ُ‫ل‬ِ‫م‬َ‫ع‬َ‫و‬ ۟‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ء‬ َ‫ن‬‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ٱ‬ ‫ا‬َّ‫م‬َ‫أ‬َ‫ن‬‫و‬ُ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ ۟‫وا‬ُ‫ن‬‫َا‬‫ك‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬ ‫ا‬‫ا‬‫َل‬ُ‫ز‬ُ‫ن‬ َٰ‫ى‬َ‫و‬ْ‫أ‬َ‫م‬
Artinya: “Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal
saleh, maka bagi mereka surga-surga tempat kediaman, sebagai pahala terhadap apa
yang telah mereka kerjakan.” (Q.S As Sajdah: 19)
e. Surga Darussalam
Yaitu surga yang terbuat dari yaqut merah. Surga yang diperuntukkan bagi
orang yang kuat imannya dan Islamnya, memperhatikan ayat-ayat Allah serta beramal
shaleh. Sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala,“Bagi mereka (disediakan)
Darussalam (surga) pada sisi Rabbnya dan Dialah Pelindung mereka disebabkan
amal-amal sholeh yang selalu mereka kerjakan.” (QS. Al-an’am : 127)
Allah SWT berfirman:
ٍ‫يم‬ِ‫ق‬َ‫ت‬ْ‫س‬ُ‫م‬ ٍ‫اط‬َ‫ر‬ ِ‫ص‬ َٰ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ُ‫ء‬‫ا‬َ‫ش‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ‫ِي‬‫د‬ْ‫ه‬َ‫ي‬َ‫و‬ ِ‫م‬ َ‫َل‬َّ‫س‬‫ال‬ ِ‫ار‬َ‫د‬ َٰ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ‫و‬ُ‫ع‬ْ‫د‬َ‫ي‬ ُ َّ‫اَّلل‬َ‫و‬
Artinya: “Allah menyeru (manusia) ke Darussalam (surga), dan menunjuki
orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam).” (Q.S Yunus : 25)
f. Surga Darul Muqamah
Yaitu surga yang terbuat dari permata putih. Surga yang diperuntukkan bagi
orang yang bersyukur kepada Allah. Kata Darul Muaqaamah berarti suatu tempat
tinggal dimana di dalamnya orang-orang tidak pernah merasa lelah dan tidak merasa
lesu. Tempat ini diperuntukkan kepada orang-orang yang bersyukur
Allah SWT berfirman:
ٓ‫ى‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ٱ‬ ِ َّ ِ‫َّلل‬ ُ‫د‬ْ‫م‬َ‫ح‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ ۟‫وا‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫و‬ٌ‫ور‬ُ‫ك‬َ‫ش‬ ٌ‫ور‬ُ‫ف‬َ‫غ‬َ‫ل‬ ‫َا‬‫ن‬َّ‫ب‬َ‫ر‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ِۖ َ‫ن‬َ‫ز‬َ‫ح‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ ‫ا‬َّ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫ب‬َ‫ه‬ْ‫ذ‬َ‫أ‬
ُ‫ل‬ ‫ا‬َ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬ ‫َا‬‫ن‬ُّ‫س‬َ‫م‬َ‫ي‬ ‫َل‬َ‫و‬ ٌ‫ب‬َ‫ص‬َ‫ن‬ ‫ا‬َ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬ ‫َا‬‫ن‬ُّ‫س‬َ‫م‬َ‫ي‬ َ‫َل‬ ِ‫ه‬ِ‫ل‬ْ‫ض‬َ‫ف‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ِ‫ة‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ق‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ار‬َ‫د‬ ‫َا‬‫ن‬َّ‫ل‬َ‫ح‬َ‫أ‬ ‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ٌ‫وب‬ُ‫غ‬
Artinya: “Dan mereka berkata: “Segala puji bagi Allah yang telah
menghilangkan duka cita dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Maha
Pengampun lagi Maha Mensyukuri. Yang menempatkan kami dalam tempat yang
kekal (surga) dari karunia-Nya; di dalamnya kami tiada merasa lelah dan tiada pula
merasa lesu”. (Q.S Fathir 34-35)
g. Surga Al-Maqamul Amin
22
Yaitu surga yang terbuat dari emas calon penghuninya ialah bagi orang-orang
yang keimanannya telah mencapai tingkat muttaqin , yaitu orang-orang yang benar-
benar bertakwa kepada allah. Allah SWT berfirman:
ٍ‫ام‬َ‫ق‬َ‫م‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ َ‫ن‬‫ي‬ِ‫ق‬َّ‫ت‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ٍ‫ين‬ِ‫م‬َ‫أ‬
Artinya:“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam tempat
yang aman (Maqamul Amin)” (Q.S Dukhan : 51)
h. Surga Khuldi
Yaitu surga yang terbuat dari marjan yang berwarna merah dan kuning. Surga
yang diperuntukkan bagi orang yang taat menjalankan perintah Allah dan menjauhi
larangannya (orang-orang yang bertakwa)
Allah SWT berfirman:
‫ا‬ ‫ا‬‫ير‬ ِ‫ص‬َ‫م‬ َ‫و‬ ‫ا‬‫ء‬‫ا‬َ‫ز‬َ‫ج‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ ْ‫َت‬‫ن‬‫َا‬‫ك‬ ٞۚ َ‫ن‬‫و‬ُ‫ق‬َّ‫ت‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫د‬ِ‫ع‬ُ‫و‬ ‫ي‬ِ‫ت‬َّ‫ل‬‫ا‬ ِ‫د‬ْ‫ل‬ُ‫خ‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ة‬َّ‫ن‬َ‫ج‬ ْ‫م‬َ‫أ‬ ٌ‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬ََٰ‫ذ‬َ‫أ‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬
Artinya: “Katakanlah (muhammad) Apakah (siksa) yang seperti itu yang baik,
atau surga yang kekal, yang telah dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa,
sebagai balasan dan kediaman kembali mereka”.(Q.S Al Furqaan:15)
2. Nama-Nama Neraka
Neraka secara istilah berarti tempat balasan berupa siksaan bagi orang yang
berbuat dosa dan kesalahan.Oleh sebab itu neraka disebut juga dengan mautin al- azab
(tempat untuk berlakunya siksaan)dimana bentuk hukumannya yang paling sangat
menyiksa digambarkan sebagai api.Orang yang masuk kedalam neraka disebut dengan
Ahl al-Nar (Ahli Neraka). Mereka adalah yang memiliki sifat –sifat tidak baik seperti
kekufuran dan orang – orang yang melakukan kekufuran disebut kafir.
Di samping kufur, sifat – sifat lain yang mengantarkan orang masuk ke dalam
neraka adalah takzib (mendustakan Tuhan) dsb. Siksaan di neraka dilaksanakan setelah
manusia melalui perhitungan mempergunakan mizan (timbangan) terhadap amal masing-
masing. Hal ini dilakukan setelah hari kiamat, manusia dibangkitkan dari kubur untuk
dihitung semua amalnya, kemudian diketahui siapa yang berhak masuk neraka dengan
berbagai macam siksaannya.
Lamanya seseorang berada dalam neraka berbeda – beda. Ada yang hanya
sebentar saja, yakni orang mukmin yang melakukan dosa dan setelah dosanya dibakar
dalam neraka kemudian dia dimasukkan ke dalam surga. Dan ada pula yang kekal di
dalam neraka, yakni orang – orang kafir dan orang-orang musyrik yang mendustakan
agama.
23
a. Neraka Hawiyah
Yaitu neraka yang paling bawah (dasar), yang merupakan neraka yang paling
mengerikan. Pintu neraka ini ditempati oleh orang-orang munafik, orang kafir
termasuk juga keluarga Fir’aun, dalam neraka Hawiyyah. Hal ini sebagaimana arti
dari firman Allah neraka yang diperuntukkan bagi orang orang yang ringan amal
timbangan kebaikannya, ia lebih banyak berbuat buruk dan maksiat kepada ALLAH
SWT dari pada beramal shaleh. Allah SWT berfirman:
﴿ ُ‫ه‬ُ‫ن‬‫ي‬ ِ‫از‬َ‫و‬َ‫م‬ ْ‫ت‬َّ‫ف‬َ‫خ‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ‫ا‬َّ‫م‬َ‫أ‬َ‫و‬٨﴾﴿ ٌ‫ة‬َ‫ي‬ِ‫و‬‫ا‬َ‫ه‬ ُ‫ه‬ُّ‫م‬ُ‫أ‬َ‫ف‬٥﴾﴿ ْ‫ه‬َ‫ي‬ِ‫ه‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫ك‬‫ا‬َ‫ْر‬‫د‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫و‬٢٢ٌ‫َار‬‫ن‬ ﴾
﴿ ٌ‫ة‬َ‫ي‬ِ‫ام‬َ‫ح‬٢٢﴾
Artinya: Dan Adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya.
maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Tahukah kamu apakah neraka
Hawiyah itu?. (Yaitu) api yang sangat panas. (QS.Al Qari’ah 8-11)
b. Neraka Jahim
Yaitu neraka yang disiapkan bagi manusia yang mendustakan ayat ayat Allah
Swt dan bagi mereka yang dalam kesesatan. Di dalamnya ditempatisebagai tempat
penyiksaan atas oleh orang-orang musyrik yang menyekutukan Allah. Syirik disebut
sebagai dosa yang paling besar menurut Allah, karena syrik berarti mensekutukan
ALLAH atau menganggap ada mahluk yang lebih hebat dan berkuasa sehebat Allah.
Syirik dapat pula berarti menganggap ada Tuhan lain selain Allah. Dalam Al-Qur’an
terdapat pada surah (As-Syu’araa, ayat 91) dan (Surah As-Saffat). Allah Swt
berfirman:
ََٰ‫ي‬‫ا‬َٔ‫ـ‬ِ‫ب‬ ۟‫ُوا‬‫ب‬َّ‫ذ‬َ‫ك‬َ‫و‬ ۟‫وا‬ُ‫َر‬‫ف‬َ‫ك‬ َ‫ن‬‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ٱ‬َ‫و‬ِ‫يم‬ ِ‫ح‬َ‫ج‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ ُ‫ب‬ ََٰ‫ح‬ْ‫ص‬َ‫أ‬ َ‫ك‬ِ‫ئ‬ََٰٓ‫ل‬ ۟‫و‬ُ‫أ‬ ٓ‫ا‬َ‫ن‬ِ‫ت‬
Artinya : Dan orang-orang kafir serta mendustakan ayat-ayat Kami, mereka
itulah penghuni neraka jahim. (Surat Al Maidah ayat 86).
c. Neraka Saqar
Yaitu neraka yang disiapkan untuk orang-orang munafik, yaitu orang-orang
yang mendustakan (tidak mentaati) perintah ALLAH dan Rasulullahbagi siapapun
yang sering meremehkan dan meninggalkan sholat 5 waktu, juga diperuntukan bagi
yang tidak membantu orang miskin serta suka berkata yang bathil.
Allah SWT berfirman:
ْ‫ل‬‫ٱ‬ َ‫ع‬َ‫م‬ ُ‫وض‬ُ‫خ‬َ‫ن‬ ‫ا‬َّ‫ن‬ُ‫ك‬ َ‫و‬ .َ‫ين‬ِ‫ك‬ْ‫س‬ ِ‫م‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ ُ‫م‬ِ‫ع‬ْ‫ط‬ُ‫ن‬ ُ‫َك‬‫ن‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ َ‫و‬ .َ‫ين‬ِ‫ل‬َ‫ص‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫َك‬‫ن‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ ۟‫وا‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ .َ‫ر‬َ‫ق‬َ‫س‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ك‬َ‫ل‬َ‫س‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ض‬ِ‫ئ‬ٓ‫ا‬َ‫خ‬. َ‫ين‬
َٰٓ‫ى‬َّ‫ت‬َ‫ح‬‫َا‬‫ن‬َٰ‫ٮ‬َ‫ت‬َ‫أ‬ُ‫ين‬ِ‫ق‬َ‫ي‬ْ‫ل‬‫ٱ‬. .َ‫ُك‬ََّ‫ا‬ ‫ن‬ ََ ‫ذ‬ ِّ‫ب‬َ ِ‫ي‬ََِِِّّْ‫ٱ‬ ‫د‬ِِّ‫ن‬ ِِّ
Artinya:”Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)” Mereka
menjawab: “Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat, dan
24
kami tidak(pula)memberi makan orang miskin, dan adalah kami membicarakan yang
bathil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya, dan adalah kami
mendustakan hari pembalasan, hingga datang kepada kami kematian”. (Surat Al
Mudassir Ayat 42-47)
d. Neraka Sa’ir
Yaitu neraka yang penghuninya diisi oleh orang-orang kafir. Dan orang yang
memakan harta anak yatim. Kafir berasal dari kata kufur yang berarti ingkar atau
menolak. Sehingga kafir dapat diartikan menolak adanya ALLAH atau dengan
membantah perintah ALLAH dan Rasul-NYA. Jadi manusia kafir itu terdiri dari:
Orang yang tidak beragama Islam atau orang yang tidak mau membaca syahadat.
Orang Islam yang tidak mau shalat. Orang Islam yang tidak mau puasa. Orang Islam
yang tidak mau berzakat. Didalam Al-Qur’an terdapat pada (An-Nisa’ ayat 10), (Al-
Mulk ayat 5,10,11)
Allah SWT berfirman:
َ‫ي‬ ‫ا‬َ‫م‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ‫ا‬‫ا‬‫م‬ْ‫ل‬ُ‫ظ‬ َٰ‫ى‬َ‫م‬‫َا‬‫ت‬َ‫ي‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ْ‫م‬َ‫أ‬ َ‫ن‬‫و‬ُ‫ل‬ُ‫ك‬ْ‫أ‬َ‫ي‬ َ‫ن‬‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ي‬َ‫س‬َ‫و‬ ِۖ ‫ا‬‫ا‬‫َار‬‫ن‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ن‬‫و‬ُ‫ط‬ُ‫ب‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ن‬‫و‬ُ‫ل‬ُ‫ك‬ْ‫أ‬َ‫ن‬ ْ‫و‬َ‫ل‬ْ‫ص‬
‫ا‬‫ا‬‫ير‬ِ‫ع‬َ‫س‬
Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara
zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk
ke dalam api yang menyala-nyala (neraka sair). (Surat An Nisa ayat 10)
e. Neraka Huthamah
Yaitu neraka yang disediakan untuk orang yang suka mengumpulkan harta,
serakah dan menghina orang-orang miskin. Mereka berpaling dari agama, tidak mau
bersedekah dan tidak mau pula membayar zakat. Mereka juga memasang wajah
masam apabila ada orang miskin yang meminta bantuan. Maka di Huthamah harta
mereka dibawa dan dibakar untuk diminumkan sebagai siksa kepada manusia
pengumpat pengumpul harta. Dalam Al-Qur’an terdapat pada surah (Al-Humazah)
Allah SWT berfirman:
: ٍ‫ة‬َ‫ز‬َ‫م‬ُّ‫ل‬ ٍ‫ة‬َ‫ز‬َ‫م‬ُ‫ه‬ ِ‫ل‬ُ‫ك‬ِ‫ل‬ ٌ‫ل‬ْ‫ي‬َ‫و‬٢: ّٗ‫ه‬َ‫د‬َّ‫د‬َ‫ع‬َ‫و‬ ‫ا‬‫اَل‬َ‫م‬ َ‫ع‬َ‫م‬َ‫ج‬ ‫ِى‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬٠: ّٗ‫ه‬َ‫د‬َ‫ل‬ْ‫خ‬َ‫أ‬ ّٗ‫ه‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬ َّ‫ن‬َ‫أ‬ ُ‫ب‬َ‫س‬ْ‫ح‬َ‫ي‬٥
ِۖ َّ‫ََل‬‫ك‬ِ‫ة‬َ‫م‬َ‫ط‬ُ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ َّ‫ن‬َ‫ذ‬َ‫ب‬‫ا‬‫ن‬ُ‫ي‬َ‫ل‬:٦: ُ‫ة‬َ‫م‬َ‫ط‬ُ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫ك‬َٰ‫ٮ‬َ‫ْر‬‫د‬َ‫أ‬ ٓ‫ا‬َ‫م‬َ‫و‬٩: ُ‫ة‬َ‫د‬َ‫ق‬‫و‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫هللا‬ ُ‫َار‬‫ن‬٤‫ى‬ِ‫ت‬َّ‫ل‬‫ا‬
‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫ع‬ِ‫ل‬َّ‫ط‬َ‫ت‬: ِ‫ة‬َ‫د‬ِ‫ـ‬ْ‫ف‬َ ْ‫اَل‬٧: ٌ‫ة‬َ‫د‬َ‫ص‬ ْ‫ؤ‬ُّ‫م‬ ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ا‬َ‫ه‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬٨
Artinya : Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela, yang
mengumpulkan harta dan menghitung-hitung, dia mengira bahwa hartanya itu dapat
mengkekalkannya, sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan
ke dalam Huthamah. Dan tahukah kamu apa Huthamah itu? (yaitu) api (yang
25
disediakan) Allah yang dinyalakan, yang (membakar) sampai ke hati. (Surat Al
Humazah ayat 1-8)
f. Neraka Ladza / Ladho
Neraka yang di dalamnya ditempati Iblis laknatullah beserta orang-orang yang
mengikutinya dan orang-orang yang terbujuk rayuannya. Kemudian orang-orang
Majusi pun ikut serta menempati neraka Ladza ini. Mereka kekal bersama Iblis di
dalamnya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Iblis dan para pengikutnya
akan dimasukkan ke dalam neraka Ladza. Seperti apa yang dikatakan oleh Malaikat
Maut (malaikat Izrail) ketika Iblis hendak dicabut nyawanya, maka malaikat maut itu
berkata, bahwa Iblis akan diberi minum dari neraka Ladza. Allah SWT berfirman:
َ‫م‬َ‫و‬ِ‫ه‬‫ي‬ ِ‫ُنج‬‫ي‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ‫ا‬‫ا‬‫ع‬‫ي‬ِ‫م‬َ‫ج‬ ِ‫ض‬ ْ‫ر‬َ ْ‫ٱَل‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ ‫ن‬
َٰ‫ى‬َ‫ظ‬َ‫ل‬ ‫ا‬َ‫ه‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ِۖ ٓ َّ‫ََل‬‫ك‬
َٰ‫ى‬َ‫و‬َّ‫ش‬‫ل‬ِ‫ل‬ ‫ا‬‫ة‬َ‫ع‬‫ا‬َّ‫َز‬‫ن‬
َ‫د‬ ُِ‫ذ‬‫ا‬ِّ۟ ‫ذ‬‫ك‬ِّْ ِّ‫د‬ِّ ‫ذ‬‫ر‬َِّ َ‫ت‬ ِّ ِِِّّ۟
َٰٓ‫ى‬َ‫ع‬ ْ‫و‬َ‫أ‬َ‫ف‬ َ‫ع‬َ‫م‬َ‫ج‬َ‫و‬
Artinya : Dan orang-orang di atas bumi seluruhnya kemudian (mengharapkan)
tebusan itu dapat menyelamatkannya. Sekali-kali tidak dapat, sesungguhnya neraka
itu adalah api yang bergolak,yang mengelupas kulit kepala,yang memanggil orang
yang membelakang dan yang berpaling (dari agama), serta mengumpulkan (harta
benda) lalu menyimpannya. (Surat Al Ma’arij ayat 14-18)
g. Neraka Jahannam
Yaitu neraka yang di dalamnya berisi umat islam yang melakukan dosa-dosa
besar dan tidak tobat sampai mereka meninggal dunia. Allah SWT berfirman:
ُ‫ير‬ ِ‫ص‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ َ‫س‬ْ‫ئ‬ِ‫ب‬َ‫و‬ ِۖ َ‫م‬َّ‫ن‬َ‫ه‬َ‫ج‬ ُ‫اب‬َ‫ذ‬َ‫ع‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬َ‫ر‬ِ‫ب‬ ۟‫وا‬ُ‫َر‬‫ف‬َ‫ك‬ َ‫ن‬‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ل‬ِ‫ل‬َ‫و‬
Artinya:Dan orang-orang yang kafir kepada Tuhannya, memperoleh azab
Jahannam. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali. (Surat Al Mulk : 6). Allah SWT
berfirman:
ِ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ُ‫ف‬َّ‫ف‬َ‫خ‬ُ‫ي‬ َ‫َل‬َ‫و‬ ‫وا‬ُ‫ت‬‫و‬ُ‫م‬َ‫ي‬َ‫ف‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َٰ‫ى‬َ‫ض‬ْ‫ق‬ُ‫ي‬ َ‫َل‬ َ‫م‬َّ‫ن‬َ‫ه‬َ‫ج‬ ُ‫َار‬‫ن‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ ‫وا‬ُ‫َر‬‫ف‬َ‫ك‬ َ‫ن‬‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ع‬ ْ‫ن‬ٞۚ ‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ب‬
ٍ‫ور‬ُ‫ف‬َ‫ك‬ َّ‫ل‬ُ‫ك‬ ‫ي‬ ِ‫ز‬ْ‫ج‬َ‫ن‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬ََٰ‫ذ‬َ‫ك‬
26
Artinya : Dan orang-orang kafir bagi mereka neraka Jahannam. Mereka tidak
dibinasakan sehingga mereka mati dan tidak (pula) diringankan dari mereka azabnya.
Demikianlah Kami membalas setiap orang yang sangat kafir. (Surat Fathir ayat 36)
h. Neraka Wail
Yaitu neraka yang disediakan untuk para pedagang-pedagang dan para
pengusaha yang suka curang, yaitu dengan mengurangi timbangan atau
mencampurkan barang-barang yang sudah tidak layak dengan barang bagus,
mencalokan barang dagangan dengan tujuan mendapatkan keuntungan yang berlipat
ganda.
Barang dagangan mereka itu akan dibakar dan dimasukkan kedalam perut mereka
sebagai azab atas perbuatan dosa-dosa mereka. Dan juga orang yang lalai dalam
shalat, berbuat riya serta orang yang tidak mengeluarkan zakat. Calon penghuni
neraka wail sebagaimana tercantum dalam Al-Quran Surat Al-Muthaffifin, ayat 1-
Allah SWT berfirman:
: َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬ِ‫ف‬َ‫ط‬ُ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ل‬ ٌ‫ل‬ْ‫ي‬َ‫و‬٢: َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ف‬ ْ‫َو‬‫ت‬ْ‫س‬َ‫ي‬ ِ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ۟‫وا‬ُ‫ل‬‫َا‬‫ت‬ْ‫ك‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬٠َ‫ذ‬ِ‫إ‬َ‫و‬َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ِر‬‫س‬ْ‫خ‬ُ‫ي‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ ْ‫و‬ُ‫ن‬َ‫ز‬َّ‫و‬ ‫و‬َ‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ ْ‫و‬ُ‫ل‬‫َا‬‫ك‬ ‫ا‬
:٥
Artinya: “Celakalan bagi orang-orang yang curang (yaitu) orang-orang yang
apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi,Dan apabila mereka
menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi.” (Qs. Al-Muthaffifin
ayat 1-3)
3. Sifat-Sifat Surga
Surga dan neraka dalam al-Quran disebutkan dengan ciri dan sifat material
demikian juga dengan sifat-sifat non material (maknawi). Penyifatan dengan sifat-sifat
material karena kebanyakan masyarakat mengalami banyak kesulitan mengenal sesuatu
melalui penyifatan-penyifatan non material bahkan mustahil mereka dapat mengenal
sesuatu dengan penyifatan-penyifatan non material. Karena pikiran manusia lebih banyak
bersentuhan dengan hal-hal yang bersifat material dan atas dasar itu mereka tidak mampu
memahami tingkatan-tingkatan dan pemahaman-pemahaman non material surga yang
berada pada derajat tinggi.
Al-Quran terkadang mendeskripsikan surga dan neraka dengan sifat-sifat material
dan terkadang dengan sifat-sifat non material. Terkadang berbicara tentang kebun-kebun
surgawi, bayangan-bayangan yang memberikan kelezatan, makanan-makanan dan wadah-
wadah yang berharga, minuman-minuman suci, pakaian-pakaian dan perhiasan-
perhiasaan mewah, istri-istri jelita dan seterusnya. Juga terkadang berbicara tentang
27
keridhaan Ilahi, keceriaan batin dan seterusnya. Surga non material dari sisi tingkatan dan
kedudukan sangat tinggi dari surga material dan nikmat-nikmat material, sebagaimana
dalam surah al-Taubah disebutkan tentang sifat-sifat nikmat-nikmat material kemudian
menyatakan, “Dan keridaan Allah adalah lebih besar (daripada itu semua).” (Qs. al-
Taubah [9]:72) Artinya keridhaan dan kerelaan Allah Swt lebih dari segala nikmat yang
telah disebutkan pada ayat sebelumnya. Namun sebagian tingkatan surga non material
terkhusus untuk sebagian orang beriman bukan untuk seluruh orang beriman, “Apakah
setiap orang dari orang-orang kafir itu ingin dimasukkan ke dalam surga yang penuh
kenikmatan? Sekali-kali tidak! Sesungguhnya Kami telah menciptakan mereka dari apa
yang mereka ketahui.” (Qs. al-Ma’arij [70]:38-39)
Dengan memperhatikan perbedaan kedudukan penghuni surga dan perbedaan
nikmat-nikmatnya, surga disebutkan dalam al-Quran dengan empat nama: Jannah Adnin,
jannah Firdaus, jannah Na’im, jannah Ma’wa. Senada dengan itu, dalam sebuah riwayat
dari Imam Shadiq As disebutkan, “Para penghuni surga disebutkan dalam al-Quran antara
lain, “Surga Eden, surga Firdaus,surga Na’im,surga Ma’wa.” Dalam al-Quran di samping
disebutkan surga dengan sifat-sifat material juga surga disifatkan dengan ciri-ciri non
material, namun lebih banyak dijelaskan dengan sifat-sifat material, hal itu disebabkan
karena kebanyakan masyarakat mengalami banyak kesulitan mengenal sesuatu melalui
penyifatan-penyifatan non material bahkan mustahil mereka dapat mengenal sesuatu
dengan penyifatan-penyifatan non material. Karena pikiran manusia lebih banyak
bersentuhan dengan materi dan atas dasar itu mereka tidak mampu memahami tingkatan-
tingkatan dan pemahaman-pemahaman non material surga yang berada pada derajat
tinggi.
Al-Quran dalam hal ini menyatakan, “Seorang pun tidak mengetahui pahala
yang disembunyikan untuk mereka yang dapat menyedapkan pandangan mata sebagai
balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (Qs. al-Sajdah [32]:17) Demikian
juga dalam hadis nabawi disebutkan, “Allah Swt berfirman, ‘Aku telah menyiapkan untuk
para hamba-Ku sesuatu yang belum pernah dilihat oleh mata, belum pernah didengar oleh
telinga, belum pernah terbetik dalam hati manusia.” Dengan demikian, karena
menggambarkan nikmat-nikmat spiritual surga sangat sulit maka Allah Swt menjelaskan
nikmat-nikmat material yang dapat dipahami dan dicerap oleh semua orang sementara
dalam menjelaskan kenikmatan-kenikmatan dan kelezatan-kelezatan non spiritual surga,
Allah Swt hanya menjelaskannya secara global.
4. Sifat-Sifat Neraka
Allah Ta’ala berfirman,
ُ‫ير‬ ِ‫ص‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ َ‫س‬ْ‫ئ‬ِ‫ب‬َ‫و‬ ِۖ َ‫م‬َّ‫ن‬َ‫ه‬َ‫ج‬ ُ‫اب‬َ‫ذ‬َ‫ع‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬َ‫ر‬ِ‫ب‬ ۟‫وا‬ُ‫َر‬‫ف‬َ‫ك‬ َ‫ن‬‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ل‬ِ‫ل‬َ‫و‬
“Dan orang-orang yang kafir kepada Rabbnya, memperoleh azab Jahannam.
Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.” (QS. Al Mulk: 6).
28
Ayat ini adalah ancaman untuk orang yang kufur terhadap Allah baik dari
setan dan selainnya. Mereka diancam dengan siksaan jahannam. Dan ancaman ini
bukan hanya ditujukan untuk setan sebagaimana konteks dari ayat kelima surat Al
Mulk yang membicarakan tentang setan yang mencuri berita langit lalu mereka
dilempar. Namun ayat ini mencakup setiap orang yag kufur dan menentang Allash1.
Jahannam adalah sejelek-jelek tempat kembali bagi mereka.
Neraka Begitu Dalam
Mengapa neraka disebut jahannam?
Jahannam berarti sesuatu yang dasarnya amat dalam (ba’idatul qo’ri),
sebagaimana disebutkan dalam Al Qomus3.Begitulah keadaan neraka, ia begitu dalam.
Dalam ayat selanjutnya, Allah Ta’ala akan menceritakan keadaan siksaan di neraka -
semoga Allah melindungi kita darinya-.
Sifat Neraka: Neraka Berteriak dan Mendidih
Allah Ta’ala berfirman,
ِ‫ذ‬ ِِّٓ۟ ِّ‫ت‬َُِِّ ‫د‬‫ف‬ِ‫ب‬ََِّ ‫د‬َِِّّ َ‫د‬ َََِِّ ‫د‬َِّ‫ب‬ًَ َ‫د‬ ِِ‫ذ‬َِ ‫ف‬‫د‬ِّ‫ر‬َُ
“Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya mereka mendengar suara neraka
yang mengerikan, sedang neraka itu menggelegak.” (QS. Al Mulk: 7). Ayat ini
menceritakan keadaan orang kafir ketika mereka dilemparkan ke dalam neraka.
Apa yang dimaksud syahiqo dalam ayat di atas?
Ibnu Jarir Ath Thobari mengatakan bahwa makna syahiq adalah suara yang
keluar dari bagian dalam tubuh dengan sangat kuatnya seperti suara keledai.5 Atau
ringkasnya syahiq bermakna teriakan. Maksudnya adalah ketika orang kafir itu
dilemparkan ke dalam neraka, neraka pun akan teriak.
Apa yang dimaksud dengan tafuur?
Ibnu Jarir Ath Thobari mengatakan bahwa makna tafuur adalah mendidih.8
Sufyan Ats Tsauri mengatakan, “Neraka itu mendidih gara-gara orang kafir yang
masuk di dalamnya. Gambaran mendidihnya adalah seperti sebuah biji yang
jumlahnya sedikit mendidih dalam air yang jumlahnya banyak.
Sifat Neraka: Neraka Marah
Allah Ta’ala berfirman,
29
ٌ‫ير‬ِ‫َذ‬‫ن‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ت‬ْ‫أ‬َ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ل‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُ‫ت‬َ‫ن‬ َ‫َز‬‫خ‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬َ‫أ‬َ‫س‬ ٌ‫ج‬ ْ‫و‬َ‫ف‬ ‫ا‬َ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ي‬ِ‫ق‬ْ‫ل‬ُ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬َّ‫ل‬ُ‫ك‬ ِۖ ِ‫ْظ‬‫ي‬َ‫غ‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫َّز‬‫ي‬َ‫م‬َ‫ت‬ ُ‫د‬‫َا‬‫ك‬َ‫ت‬
“Hampir-hampir (neraka) itu terpecah-pecah lantaran marah. Setiap kali
dilemparkan ke dalamnya sekumpulan (orang-orang kafir), penjaga-penjaga (neraka
itu) bertanya kepada mereka: "Apakah belum pernah datang kepada kamu (di dunia)
seorang pemberi peringatan?" (QS. Al Mulk: 8).
Ibnu ‘Abbas mengatakan bahwa neraka hampir-hampir saja terpecah lantaran
marah. Yang memiliki perkaataan serupa dengan Ibnu ‘Abbas adalah Adh Dhohak
dan Ibnu Zaid -rahimahumullah-. Allah marah terhadap orang yang bermaksiat pada-
Nya dan murka pada Allah. Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di -rahimahullah-
berkata, “Neraka hampir-hampir saja terpecah lantaran marah pada orang-orang kafir.
Lantas bagaimana tanggapanmu, apa yang akan dilakukan neraka pada orang-orang
kafir tersebut ketika mereka berada dalam neraka?!” Seperti itulah neraka. Ketika
orang kafir masuk ke dalamnya saja, ia begitu marah. Lantas bagaimana lagi siksaan
yang menimpa mereka?! Semoga Allah melindungi kita dari siksaan yang pedih ini.
Sudahkah Datang Kepada Orang Kafir Pemberi Peringatan?
Selanjutnya Allah Ta’ala berfirman,
ٌ‫ير‬ِ‫َذ‬‫ن‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ت‬ْ‫أ‬َ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ل‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُ‫ت‬َ‫ن‬ َ‫َز‬‫خ‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬َ‫أ‬َ‫س‬ ٌ‫ج‬ ْ‫و‬َ‫ف‬ ‫ا‬َ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ي‬ِ‫ق‬ْ‫ل‬ُ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬َّ‫ل‬ُ‫ك‬ ِۖ ِ‫ْظ‬‫ي‬َ‫غ‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫َّز‬‫ي‬َ‫م‬َ‫ت‬ ُ‫د‬‫َا‬‫ك‬َ‫ت‬
“Setiap kali dilemparkan ke dalamnya sekumpulan (orang-orang kafir),
penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka: “Apakah belum pernah datang
kepada kamu (di dunia) seorang pemberi peringatan?” (QS. Al Mulk: 8).
Maksudnya, penduduk neraka ditanya apakah di dunia sudah datang pada
mereka pemberi peringatan tentang adzab neraka yang mereka alami saat ini?
Orang-orang kafir lantas menjawab,
ٍ‫ل‬ََٰ‫ل‬َ‫ض‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ َّ‫َل‬ِ‫إ‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬‫ن‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬ ٍ‫ء‬ْ‫ى‬َ‫ش‬ ‫ن‬ِ‫م‬ ُ َّ‫ٱَّلل‬ َ‫ل‬ َّ‫َز‬‫ن‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫ل‬ُ‫ق‬ َ‫و‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫ب‬َّ‫ذ‬َ‫ك‬َ‫ف‬ ٌ‫ِير‬‫ذ‬َ‫ن‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫ء‬ٓ‫ا‬َ‫ج‬ ْ‫د‬َ‫ق‬ َٰ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ب‬ ۟‫وا‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ك‬ٍ‫ير‬ِ‫ب‬
“Benar ada”, sesungguhnya telah datang kepada kami seorang pemberi
peringatan, maka kami mendustakan(nya) dan kami katakan: “Allah tidak
menurunkan sesuatupun; kamu tidak lain hanyalah di dalam kesesatan yang besar”.
(QS. Al Mulk: 9)
Lihatlah jawaban orang kafir:
Makalah agama islam_2[2] Iman Kepada Hari Akhir
Makalah agama islam_2[2] Iman Kepada Hari Akhir
Makalah agama islam_2[2] Iman Kepada Hari Akhir
Makalah agama islam_2[2] Iman Kepada Hari Akhir

More Related Content

What's hot

What's hot (17)

tanda tanda kiamat
tanda tanda kiamattanda tanda kiamat
tanda tanda kiamat
 
Bab 3 hari akhir kelas 12 SMA
Bab 3 hari akhir kelas 12 SMABab 3 hari akhir kelas 12 SMA
Bab 3 hari akhir kelas 12 SMA
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Ringkasan materi pai kelas 9 bab 3 iman kepada hari akhir
Ringkasan materi pai kelas 9 bab 3 iman kepada hari akhirRingkasan materi pai kelas 9 bab 3 iman kepada hari akhir
Ringkasan materi pai kelas 9 bab 3 iman kepada hari akhir
 
Semangat beribadah dengan meyakini hari akhir
Semangat beribadah dengan meyakini hari akhirSemangat beribadah dengan meyakini hari akhir
Semangat beribadah dengan meyakini hari akhir
 
Iman kepada hari akhir[pai]
Iman kepada hari akhir[pai]Iman kepada hari akhir[pai]
Iman kepada hari akhir[pai]
 
LKPD AKIDAH AKHLAK IMAN KEPADA HARI AKHIR
LKPD AKIDAH AKHLAK IMAN KEPADA HARI AKHIRLKPD AKIDAH AKHLAK IMAN KEPADA HARI AKHIR
LKPD AKIDAH AKHLAK IMAN KEPADA HARI AKHIR
 
Agama kelompok
Agama kelompokAgama kelompok
Agama kelompok
 
Iman kepada hari akhir
Iman kepada hari akhirIman kepada hari akhir
Iman kepada hari akhir
 
Kisikisi usbn pai 2012 2013 smp + RINGKASAN MATERI
Kisikisi usbn pai 2012 2013 smp + RINGKASAN MATERIKisikisi usbn pai 2012 2013 smp + RINGKASAN MATERI
Kisikisi usbn pai 2012 2013 smp + RINGKASAN MATERI
 
Tafsir Al azhar 092 al lail
Tafsir Al azhar 092 al lailTafsir Al azhar 092 al lail
Tafsir Al azhar 092 al lail
 
Bab 3 Iman Kepada Hari Akhir
Bab 3 Iman Kepada Hari AkhirBab 3 Iman Kepada Hari Akhir
Bab 3 Iman Kepada Hari Akhir
 
Materi Hari Kiamat
Materi Hari KiamatMateri Hari Kiamat
Materi Hari Kiamat
 
Agama qada dan qadar
Agama qada dan qadarAgama qada dan qadar
Agama qada dan qadar
 
Hikmah beriman kepada hari akhir
Hikmah beriman kepada hari akhirHikmah beriman kepada hari akhir
Hikmah beriman kepada hari akhir
 
Iman kepada hari akhir
Iman kepada hari akhirIman kepada hari akhir
Iman kepada hari akhir
 
Bab 3 iman kepada hari akhir
Bab 3 iman kepada hari akhirBab 3 iman kepada hari akhir
Bab 3 iman kepada hari akhir
 

Similar to Makalah agama islam_2[2] Iman Kepada Hari Akhir

iman kepada hari kiamat
iman kepada hari kiamatiman kepada hari kiamat
iman kepada hari kiamataraymujahid
 
Makalah Imam Kepada Hari Akhir
Makalah Imam Kepada Hari AkhirMakalah Imam Kepada Hari Akhir
Makalah Imam Kepada Hari AkhirFirdika Arini
 
KELOMPOK 2 - Iman Kepada Hari Akhir.pptx
KELOMPOK 2 - Iman Kepada Hari Akhir.pptxKELOMPOK 2 - Iman Kepada Hari Akhir.pptx
KELOMPOK 2 - Iman Kepada Hari Akhir.pptxunggalawi
 
Bab 3 iman kepada hari akhir
Bab 3 iman kepada hari akhirBab 3 iman kepada hari akhir
Bab 3 iman kepada hari akhirMamaz-AJi
 
Bab 3 iman kepada hari akhir
Bab 3 iman kepada hari akhirBab 3 iman kepada hari akhir
Bab 3 iman kepada hari akhiramirulmuminin9
 
Bab 3 iman kepada hari akhir
Bab 3 iman kepada hari akhirBab 3 iman kepada hari akhir
Bab 3 iman kepada hari akhirghozali27
 
XII_Gasal_2.-Kehidupan-Manusia-di-Hari-Kiamat_PPT.pptx
XII_Gasal_2.-Kehidupan-Manusia-di-Hari-Kiamat_PPT.pptxXII_Gasal_2.-Kehidupan-Manusia-di-Hari-Kiamat_PPT.pptx
XII_Gasal_2.-Kehidupan-Manusia-di-Hari-Kiamat_PPT.pptxAlfaFisabilillah
 
PAI Kelas XII Oleh Dra. Hamidah
PAI Kelas XII Oleh Dra. HamidahPAI Kelas XII Oleh Dra. Hamidah
PAI Kelas XII Oleh Dra. HamidahTeukuMahawira
 
Iman kepada hari akhir
Iman kepada hari akhirIman kepada hari akhir
Iman kepada hari akhirnajikha
 
BAB 2 HARI KIAMAT 2.pdf
BAB 2 HARI KIAMAT 2.pdfBAB 2 HARI KIAMAT 2.pdf
BAB 2 HARI KIAMAT 2.pdfAinia1
 
Memahami tahapan Kiamat - Kelompok 5.pptx
Memahami tahapan Kiamat - Kelompok 5.pptxMemahami tahapan Kiamat - Kelompok 5.pptx
Memahami tahapan Kiamat - Kelompok 5.pptxsofyanadi7
 
AKIDAH AKHLAK RESUME KB 3.docx
AKIDAH AKHLAK RESUME KB 3.docxAKIDAH AKHLAK RESUME KB 3.docx
AKIDAH AKHLAK RESUME KB 3.docxyandra helira
 
Hari qiamat thn 9
Hari qiamat thn 9Hari qiamat thn 9
Hari qiamat thn 9Kay Eezrool
 
Iman hari qiamat
Iman hari qiamatIman hari qiamat
Iman hari qiamatAhmad Yahya
 
Pelajaran kelas 6 Bila bumi berhenti berputar
Pelajaran kelas 6 Bila bumi berhenti berputarPelajaran kelas 6 Bila bumi berhenti berputar
Pelajaran kelas 6 Bila bumi berhenti berputarCaknur16
 

Similar to Makalah agama islam_2[2] Iman Kepada Hari Akhir (20)

iman kepada hari kiamat
iman kepada hari kiamatiman kepada hari kiamat
iman kepada hari kiamat
 
SEMANGAT BERIBADAH.docx
SEMANGAT BERIBADAH.docxSEMANGAT BERIBADAH.docx
SEMANGAT BERIBADAH.docx
 
Makalah Imam Kepada Hari Akhir
Makalah Imam Kepada Hari AkhirMakalah Imam Kepada Hari Akhir
Makalah Imam Kepada Hari Akhir
 
KELOMPOK 2 - Iman Kepada Hari Akhir.pptx
KELOMPOK 2 - Iman Kepada Hari Akhir.pptxKELOMPOK 2 - Iman Kepada Hari Akhir.pptx
KELOMPOK 2 - Iman Kepada Hari Akhir.pptx
 
Bab 3 iman kepada hari akhir
Bab 3 iman kepada hari akhirBab 3 iman kepada hari akhir
Bab 3 iman kepada hari akhir
 
Bab 3 iman kepada hari akhir
Bab 3 iman kepada hari akhirBab 3 iman kepada hari akhir
Bab 3 iman kepada hari akhir
 
Bab 3 iman kepada hari akhir
Bab 3 iman kepada hari akhirBab 3 iman kepada hari akhir
Bab 3 iman kepada hari akhir
 
XII_Gasal_2.-Kehidupan-Manusia-di-Hari-Kiamat_PPT.pptx
XII_Gasal_2.-Kehidupan-Manusia-di-Hari-Kiamat_PPT.pptxXII_Gasal_2.-Kehidupan-Manusia-di-Hari-Kiamat_PPT.pptx
XII_Gasal_2.-Kehidupan-Manusia-di-Hari-Kiamat_PPT.pptx
 
Modul 12 kb 3
Modul 12 kb 3Modul 12 kb 3
Modul 12 kb 3
 
PAI Kelas XII Oleh Dra. Hamidah
PAI Kelas XII Oleh Dra. HamidahPAI Kelas XII Oleh Dra. Hamidah
PAI Kelas XII Oleh Dra. Hamidah
 
paii.pptx
paii.pptxpaii.pptx
paii.pptx
 
Iman kepada hari akhir
Iman kepada hari akhirIman kepada hari akhir
Iman kepada hari akhir
 
BAB 2 HARI KIAMAT 2.pdf
BAB 2 HARI KIAMAT 2.pdfBAB 2 HARI KIAMAT 2.pdf
BAB 2 HARI KIAMAT 2.pdf
 
Memahami tahapan Kiamat - Kelompok 5.pptx
Memahami tahapan Kiamat - Kelompok 5.pptxMemahami tahapan Kiamat - Kelompok 5.pptx
Memahami tahapan Kiamat - Kelompok 5.pptx
 
AKIDAH AKHLAK RESUME KB 3.docx
AKIDAH AKHLAK RESUME KB 3.docxAKIDAH AKHLAK RESUME KB 3.docx
AKIDAH AKHLAK RESUME KB 3.docx
 
174692781 makalah-tentang-kiamat
174692781 makalah-tentang-kiamat174692781 makalah-tentang-kiamat
174692781 makalah-tentang-kiamat
 
Hari qiamat thn 9
Hari qiamat thn 9Hari qiamat thn 9
Hari qiamat thn 9
 
Iman hari qiamat
Iman hari qiamatIman hari qiamat
Iman hari qiamat
 
Pelajaran kelas 6 Bila bumi berhenti berputar
Pelajaran kelas 6 Bila bumi berhenti berputarPelajaran kelas 6 Bila bumi berhenti berputar
Pelajaran kelas 6 Bila bumi berhenti berputar
 
BAB_1[1].pptx
BAB_1[1].pptxBAB_1[1].pptx
BAB_1[1].pptx
 

Makalah agama islam_2[2] Iman Kepada Hari Akhir

  • 1. i MAKALAH KEIMANAN PADA HARI AKHIR Pembina: Abdul Hamid Aly, S.Pd., M.Pd Kelompok 4 Nama NPM Fia Adilia Alfina C. 21901081184 Erika Diah Safitri 21901081185 Elviana Dwi Firdaus 21901081189 Mohammad Ramadhany Idris 21901081191 M. Haidar Ali 21901081240 Shafa Aurelia Azzahra 21901081242 Salman Al Farizy 21901081245 Kelas: M-06 Mata Kuliah: Agama Islam 2 PRODI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM MALANG
  • 2. ii KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Keimanan Pada Hari Akhir ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Agama Islam II. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Keimanan Pada Hari Akhir bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen kewirausahaan yaitu Bapak Abdul Hamid Aly, S.Pd., M.Pd yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini. Malang, 12 Maret 2020 Penulis
  • 3. iii DAFTAR ISI Cover...............................................................................................................................i Kata Pengantar.................................................................................................................ii Daftar Isi..........................................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1 1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah................................................................................................2 1.3 Tujuan..................................................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................3 2.1 Pengertian dan Nama-Nama Akhir......................................................................3 2.2 Dasar Keimanan kepada Hari Akhir....................................................................8 2.3 Pandangan IPTEK terhadap Keberadaan Hari Kiamat........................................13 2.4 Peristiwa dalam Hari Akhir .................................................................................16 2.5 Nama dan Sifat-Sifat Surga dan Neraka.............................................................19 BAB III PENUTUP.........................................................................................................32 3.1 Kesimpulan...........................................................................................................32 3.2 Saran ...................................................................................................................32 DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................33
  • 4. iv
  • 5. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Orang muslim meyakini Dunia mempunyai saat terakhir dimana dia terhenti adanya, dan mempunyai hari lain yang tidak mempunyai penghabisan, kemudian datanglah kehidupan kedua, yaitu hari lain dinegeri akhirat. pada hari tersebut, Alloh swt membangkitkan semua makhluk, mengumpulkan mereka semua kepadanya untuk dihisab, orang-orang baik dibalas dengan kenikmatan abadi di Surga, dan orang jahat dibalas dengan siksa yang menghinakan di Neraka. Itulah interprentasi yang harus kita yakini. Hari kiamat didahului kemunculan tanda-tandanya, seperti kelurnya Al-Masih Ad- dajjal, Ya’juj dan Ma’juj, turunya Nabi Isa as, keluarnya hewan besar kemunculan matahari dari barat dan tanda-tanda lainya, dilanjutkan dengan peniupan sangkakala kehancuran dan kematian, dilanjutkan dengan peniupan sangkakala kebangkitan dan berdiri dihadapan Alloh tuhan semesta alam, dilanjutkan dengan pembagian buku cacatan amal perbuatan. ada orang yang menerimanya dengan tangan kanan dan ada orang yang menerimanya dengan tangan kiri dilanjutkan dengan peletakan timbangan dilanjutkan dengan proses penghisapan (penghitungan), dilanjutkan dengan pemasangan titian, dan rentetan ini berakhir dengan menetapkan penghuni surga disurga, dan menetapnya penghuni neraka dineraka. orang muslim meyakini itu semua dengan dalil-dalil wahyu, dan dalil dalil akal. Allah berfirman: “Semua yang ada dibumi itu akan binasa. dan tetap kekal wajah tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan keuliayaan”. (QS Ar-rahman 26-27) Allah berfirman : “Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusiapun sebelum kamu [Muhammad], maka jikalau mati, apakah mereka akan kekal? tiap-tiap yang berjiwa akan mengalami mati. kami akan menguji kalian dengan kebaikan dengan keburukan sebagai cobaan [yang sebenar-benarnya]. dan hanya kepada kamilah kalian dikembalikan”. (QS Al-anbiya’ 34-35) Allah berfirman : “Dan orang-orang kafir mengatakan, bahwa mereka sekali-kali tidak akan dibangkitkan. katakanlah, tidak demikian, demi tuhanku, benar-benar kalian akan dibangkitkan, kemudian akan diberitakan kepada kalian apa yang telah kalian kerjakan. yang demikian itu mudah bagi allah.” (QS Al-taghabun 7) Dari dalil-dalil tersebut dapat dimaknai bahwasanya hari akhir pasti akan datang, dan semua makhluk yang bernyawa pasti akan mengalami kematian tanpa terkecuali. Selain itu hari akhir merupakan tragedi yang sangat mengejutkan seluruh makhluk jagad raya. Tidak akan ada yang tau kapan hari akhir akan datang karena itu termasuk rahasia allah yang tidak dapat diketahui siapapun. kita sebagai umat islam wajib mengimaninya.
  • 6. 2 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas, rumusan masalahnya adalah sebagai berikut. a. Apa pengertian dan nama-nama hari akhir? b. Apa dasar keimanan kepada hari akhir? c. Bagaimana pandangan IPTEK terhadap keberadaan hari kiamat? d. Apa saja peristiwa dalam hari akhir? e. Apa saja nama dan sifat-sifat surga dan neraka? 1.3 Tujuan Dari rumusan masalah di atas, tujuan penulis adalah sebagai berikut. a. Menjelaskan pengertian dan nama-nama hari akhir. b. Menjelaskan dasar keimanan kepada hari akhir. c. Menjelaskan pandangan IPTEK terhadap keberadaan hari kiamat. d. Menjelaskan peristiwa dalam hari akhir. e. Menjelaskan nama dan sifat-sifat surga dan neraka.
  • 7. 3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian dan Nama-Nama Hari Akhir 1. Pengertian Hari Akhir Hari akhir atau akhirat merupakan masa yang akan dihadapi seseorang setelah berakhirmya kehidupan di dunia. Berbeda dengan kehidupan di dunia yang berakhir kematian, kehidupan di akhirat tidak akan berakhir. Dengan kata lain, kehidupan di dunia bersifat sementara, sedangkan kehidupan di akhirat bersifat abadi. Oleh karena itu, sangat jelas bahwa kehidupan di akhirat lebih utama dari kehidupan di dunia. Namun, Allah Swt. dan Rasulullah saw. memerintahkan manusia untuk meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat. Beriman pada Hari Akhir adalah meyakini bahwa hari kiamat atau Hari Akhir pasti terjadi. Seluruh alam semesta akan mengalami kehancuran dan manusia akan dibangkitkan dari kuburnya untuk mempertanggungjawabkan setiap amalnya selama hidup di dunia. Sekarang merenunglah. Pada Hari Akhir, setiap manusia akan diperhitungkan amal perbuatannya. Betapapun kecilnya kebaikan seseorang, dia akan mendapatkan balasan yang setimpal. Demikian juga, betapapun kecilnya keburukan seseorang, dia akan mendapatkan balasan yang setimpal. Peristiwa pembalasan amal manusia pasti akan terjadi pada Hari Akhir. Firman Allah Swt. ِ‫ُور‬‫ب‬ُ‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ُ‫ث‬َ‫ع‬ْ‫ب‬َ‫ي‬ َ َّ‫اَّلل‬ َّ‫ن‬َ‫أ‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ْب‬‫ي‬َ‫ر‬ َ‫َل‬ ٌ‫ة‬َ‫ي‬ِ‫ت‬‫آ‬ َ‫ة‬َ‫ع‬‫ا‬َّ‫س‬‫ال‬ َّ‫ن‬َ‫أ‬َ‫و‬ “Dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur.” (QS. Al Hajj: 7) 2. Nama-Nama Hari Akhir 1) As-Sa’ah (Hari yang menentukan) َ‫َل‬ ِ‫اس‬َّ‫ن‬‫ٱل‬ َ‫ر‬َ‫ث‬ۡ‫ك‬َ‫أ‬ َّ‫ن‬ِ‫ك‬ََٰ‫ل‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ب‬ۡ‫ي‬َ‫ر‬ َّ‫َل‬ ٞ‫ة‬َ‫ي‬ِ‫ت‬ٓ َ‫َل‬ َ‫ة‬َ‫ع‬‫ا‬َّ‫س‬‫ٱل‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ن‬‫و‬ُ‫ن‬ِ‫م‬ ۡ‫ُؤ‬‫ي‬٩٥ “Sesungguhnya hari kiamat pasti akan datang, tidak ada keraguan tentangnya, akan tetapi kebanyakan manusia tidak beriman.” (QS. Ghafir: 59) Hari kiamat adalah hari yang tepat dan menentukan.Terjadinya kiamat merupakan saat yang telah di rancang dan ditentukan secara akurat.Tidak akan ada kesalahan,tidak akan di mundurkan atau di majukan.Saat terjadinya telah ditentukan menurut kehendak Allah yang mengusai alam ini.
  • 8. 4 2) Ad Darul Akhirah (negeri akhirat) ٓ‫ا‬َ‫ي‬ۡ‫ن‬ُّ‫د‬‫ٱل‬ ُ‫ة‬ َٰ‫و‬َ‫ي‬َ‫ح‬ۡ‫ٱل‬ ِ‫ه‬ِ‫ذ‬ََٰ‫ه‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫و‬ْ‫ا‬‫و‬ُ‫ن‬‫َا‬‫ك‬ ۡ‫و‬َ‫ل‬ ُٞۚ‫ن‬‫ا‬َ‫و‬َ‫ي‬َ‫ح‬ۡ‫ٱل‬ َ‫ي‬ِ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫ة‬َ‫ر‬ ِ‫خ‬ٓ ۡ‫ٱَل‬ َ‫َّار‬‫د‬‫ٱل‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫و‬ ٞۚٞ‫ب‬ِ‫ع‬َ‫ل‬َ‫و‬ ٞ‫و‬ ۡ‫ه‬َ‫ل‬ َّ‫َل‬ِ‫إ‬ َ‫ن‬‫و‬ُ‫م‬َ‫ل‬ۡ‫ع‬َ‫ي‬٤٦ “Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui.” (QS. Al-Ankabut: 64) 3) Yaumul Ba’ats yaitu hari kebangkitan َ‫ي‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ ََٰ‫ه‬َ‫ف‬ ِِۖ‫ث‬ۡ‫ع‬َ‫ب‬ۡ‫ٱل‬ ِ‫م‬ ۡ‫و‬َ‫ي‬ َٰ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ِ َّ‫ٱَّلل‬ ِ‫ب‬ََٰ‫ت‬ِ‫ك‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ۡ‫م‬ُ‫ت‬ۡ‫ث‬ِ‫ب‬َ‫ل‬ ۡ‫د‬َ‫ق‬َ‫ل‬ َ‫ن‬ ََٰ‫م‬‫ي‬ِ ۡ‫ٱۡل‬َ‫و‬ َ‫م‬ۡ‫ل‬ِ‫ع‬ۡ‫ٱل‬ ْ‫ا‬‫و‬ُ‫ت‬‫و‬ُ‫أ‬ َ‫ن‬‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ٱ‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫و‬ۡ‫و‬ۡ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ن‬ِ‫ك‬ََٰ‫ل‬َ‫و‬ ِ‫ث‬ۡ‫ع‬َ‫ب‬ۡ‫ٱل‬ ُ‫م‬ َ‫ن‬‫و‬ُ‫م‬َ‫ل‬ۡ‫ع‬َ‫ت‬ َ‫َل‬ ۡ‫م‬ُ‫ت‬‫ن‬ُ‫ك‬٩٤ “Sesungguhnya kamu telah berdiam (dalam kubur) menurut ketetapan Allah, sampai hari berbangkit; maka inilah hari berbangkit itu akan tetapi kamu selalu tidak meyakini(nya)”. (QS. Ar-Rum ayat 56). 4) Yaumul Hasrah (hari penyesalan) َ‫َل‬ ۡ‫م‬ُ‫ه‬َ‫و‬ ٖ‫ة‬َ‫ل‬ۡ‫ف‬َ‫غ‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ۡ‫م‬ُ‫ه‬َ‫و‬ ُ‫ر‬ ۡ‫م‬َ ۡ‫ٱۡل‬ َ‫ي‬ ِ‫ض‬ُ‫ق‬ ۡ‫ذ‬ِ‫إ‬ ِ‫ة‬َ‫ر‬ۡ‫س‬َ‫ح‬ۡ‫ٱل‬ َ‫م‬ ۡ‫و‬َ‫ي‬ ۡ‫م‬ُ‫ه‬ ۡ‫ِر‬‫ذ‬‫ن‬َ‫أ‬ َ‫و‬َ‫ن‬‫و‬ُ‫ن‬ ِ‫م‬ ۡ‫ُؤ‬‫ي‬٩٣ “Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan, (yaitu) ketika segala perkara telah diputuskan, sedang mereka dalam keadaan lalai dan tidak beriman.” (QS. Maryam: 39). 5) Darul Qarar (tempat kembali) ِ‫ه‬ِ‫ذ‬ََٰ‫ه‬ ‫ا‬َ‫م‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ِ‫م‬ ۡ‫و‬َ‫ق‬ََٰ‫ي‬ِ‫ار‬َ‫ر‬َ‫ق‬ۡ‫ٱل‬ ُ‫ر‬‫َا‬‫د‬ َ‫ي‬ِ‫ه‬ َ‫ة‬َ‫ر‬ ِ‫خ‬ٓ ۡ‫ٱۡل‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ ٞ‫ع‬ََٰ‫ت‬َ‫م‬ ‫ا‬َ‫ي‬ۡ‫ن‬ُّ‫د‬‫ٱل‬ ُ‫ة‬ َٰ‫و‬َ‫ي‬َ‫ح‬ۡ‫ٱل‬٩٣ “Wahai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini adalah kesenangan sementara. Dan sesungguhya akhirat itu adalah negeri tempat kembali.” (QS. Ghafir: 39). 6) Yaumul Hisab yaitu hari perhitungan ِ‫ب‬‫ا‬َ‫س‬ ِ‫ح‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ ِ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ َ‫ل‬ْ‫ب‬َ‫ق‬ ‫َا‬‫ن‬َّ‫ط‬ِ‫ق‬ ‫َا‬‫ن‬َّ‫ل‬ ‫ل‬ ِ‫ج‬َ‫ع‬ ‫َا‬‫ن‬َّ‫ب‬َ‫ر‬ ۟‫وا‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫و‬ “Dan mereka berkata, “Ya Tuhan kami, segerakanlah azab yang diperuntukkan bagi kami sebelum hari perhitungan“. (Q.S Sad ayat 16) ِ‫ب‬‫ا‬َ‫س‬ ِ‫ح‬ۡ‫ٱل‬ ِ‫م‬ ۡ‫و‬َ‫ي‬ِ‫ل‬ َ‫ن‬‫ُو‬‫د‬َ‫ع‬‫و‬ُ‫ت‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ََٰ‫ه‬٩٥ “Inilah apa yang dijanjikan kepadamu pada hari perhitungan.” (QS. Shad: 53)
  • 9. 5 Yaumul Hisab adalah hari saat datangnya perhitungan dari Allah SWT terhadap amal perbuatan manusia selama hidupnya. Perbuatan manusia akan di tanyakan oleh Allah, yang baik maupun yang buruk, diperlihatkan semua. 7) Yaumul Diin yaitu hari pembalasan ِ‫ِين‬‫ٱلد‬ ِ‫م‬ ۡ‫و‬َ‫ي‬ ِ‫ك‬ِ‫ل‬ ََٰ‫م‬٦ “Yang menguasai di Hari Pembalasan”. (QS. AL-Fatihah ayat 4). Arti hari pembalasan ialah pada hari itu manusia akan diberi balasan atas amal perbuatan mereka di dunia. 8) Yaumul Wa’id yaitu hari terlaksananya ancaman ِ‫د‬‫ي‬ِ‫ع‬َ‫و‬ۡ‫ٱل‬ ُ‫م‬ ۡ‫و‬َ‫ي‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬ََٰ‫ذ‬ ِٞۚ‫ور‬ُّ‫ص‬‫ٱل‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫خ‬ِ‫ف‬ُ‫ن‬َ‫و‬٠٢ “Dan ditiuplah sangkakala. Itulah hari terlaksananya ancaman“. (QS. Qaf ayat 20) 9) Yaumul Taghabun yaitu hari ditampakkannya kesalahan-kesalahan َ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬َ‫ص‬ ْ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ َ‫و‬ ِ َّ‫اَّلل‬ِ‫ب‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫ُؤ‬‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫و‬ ۗ ِ‫ُن‬‫ب‬‫َا‬‫غ‬َّ‫ت‬‫ال‬ ُ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬ََٰ‫ذ‬ ِۖ ِ‫ع‬ْ‫م‬َ‫ج‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ِ‫ل‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ع‬َ‫م‬ْ‫ج‬َ‫ي‬‫ا‬‫ا‬‫ح‬ِ‫ل‬‫ا‬ َ‫ب‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ن‬‫ِي‬‫د‬ِ‫ل‬‫َا‬‫خ‬ ُ‫ار‬َ‫ه‬ْ‫ن‬َ ْ‫اَل‬ ‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ت‬ْ‫ح‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ي‬ ِ‫ر‬ْ‫ج‬َ‫ت‬ ٍ‫ت‬‫ا‬َّ‫ن‬َ‫ج‬ ُ‫ه‬ْ‫ل‬ ِ‫ْخ‬‫د‬ُ‫ي‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ِ‫ت‬‫َا‬‫ئ‬ِ‫ي‬َ‫س‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ْ‫ر‬ِ‫َف‬‫ك‬ُ‫ي‬َ‫ك‬ِ‫ل‬ََٰ‫ذ‬ ٞۚ ‫اا‬‫د‬ ُ‫م‬‫ي‬ِ‫ظ‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ز‬ ْ‫َو‬‫ف‬ْ‫ل‬‫ا‬ “(Ingatlah) pada hari (ketika) Allah mengumpulkan kamu pada hari berhimpun, itulah hari ditampakkannya kesalahan-kesalahan. Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan beramal saleh, niscaya Allah akan menutupi kesalahan-kesalahannya dan memasukkannya ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang besar.” (QS. At-Taghabun ayat 9) 10) Yaumul Khulud yaitu hari kekekalan. ِ‫د‬‫و‬ُ‫ل‬ُ‫خ‬ۡ‫ٱل‬ ُ‫م‬ ۡ‫و‬َ‫ي‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬ََٰ‫ذ‬ ِۖ‫م‬ََٰ‫ل‬َ‫س‬ِ‫ب‬ ‫ا‬َ‫ه‬‫و‬ُ‫ل‬ُ‫خ‬ۡ‫د‬‫ٱ‬٥٦ “Masuklah ke (dalam surga) dengan aman dan damai. Itulah hari yang abadi.” (QS. Qaf ayat 34) 11) Yaumul Fasli yaitu hari keputusan/hari pemisahan َ‫ن‬‫ُو‬‫ب‬ِ‫َذ‬‫ك‬ُ‫ت‬ ‫ۦ‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬ ‫م‬ُ‫ت‬‫ن‬ُ‫ك‬ ‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ٱ‬ ِ‫ل‬ ۡ‫َص‬‫ف‬ۡ‫ٱل‬ ُ‫م‬ ۡ‫و‬َ‫ي‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ََٰ‫ه‬٠٢ “Inilah hari pemisahan yang dahulu kamu dustakan.” (QS. Ash Shaffat: 21)
  • 10. 6 َّ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ن‬‫ي‬ِ‫ع‬َ‫م‬ْ‫ج‬َ‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ت‬‫ا‬َ‫ق‬‫ي‬ِ‫م‬ ِ‫ل‬ْ‫ص‬َ‫ف‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ “Sungguh hari keputusan (hari kiamat) adalah waktu yang telah dijanjikan bagi mereka semuanya.” (QS. Ad-Dukhan ayat 40). 12) Yaumul Jam’i yaitu hari berkumpul ‫ا‬ّٗ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫ر‬َ‫ع‬ ‫ا‬‫ا‬‫ن‬‫ا‬َ‫ء‬ ۡ‫ر‬ُ‫ق‬ َ‫ك‬ۡ‫ي‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ٓ‫ا‬َ‫ن‬ۡ‫ي‬َ‫ح‬ ۡ‫و‬َ‫أ‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬ََٰ‫ذ‬َ‫ك‬َ‫و‬َ‫ي‬ َ‫ِر‬‫ذ‬‫ن‬ُ‫ت‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬َ‫ل‬ ۡ‫و‬َ‫ح‬ ۡ‫ن‬َ‫م‬َ‫و‬ َٰ‫ى‬َ‫ر‬ُ‫ق‬ۡ‫ٱل‬ َّ‫م‬ُ‫أ‬ َ‫ِر‬‫ذ‬‫ن‬ُ‫ت‬ِ‫ل‬َ‫م‬ ۡ‫و‬ ِ‫ير‬ِ‫ع‬َّ‫س‬‫ٱل‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ٞ‫يق‬ ِ‫ر‬َ‫ف‬ َ‫و‬ ِ‫ة‬َّ‫ن‬َ‫ج‬ۡ‫ٱل‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ٞ‫يق‬ ِ‫ر‬َ‫ف‬ ِٞۚ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ب‬ۡ‫ي‬َ‫ر‬ َ‫َل‬ ِ‫ع‬ ۡ‫م‬َ‫ج‬ۡ‫ٱل‬٧ “Dan demikianlah telah Kami wahyukan Al-Qur’an kepadamu dalam bahasa Arab, agar kamu memberi peringatan kepada penduduk Mekkah dan penduduk (negeri-negeri) sekelilingnya serta memberi peringatan (pula) tentang hari berkumpul (kiamat) yang tidak ada keragukan padanya.” (QS. Asy-Syura ayat 7,). Maksud hari berkumpul ialah pada hari itu Allah mengumpulkan (manusia) yang awal dan akhir untuk diberi balasan. 13) Yaumul Fathi yaitu hari kemenangan َ‫ن‬‫و‬ُ‫ر‬َ‫ظ‬ْ‫ن‬ُ‫ي‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ َ‫َل‬َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ن‬‫ا‬َ‫م‬‫ي‬ِ‫إ‬ ‫وا‬ُ‫َر‬‫ف‬َ‫ك‬ َ‫ن‬‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ع‬َ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫ي‬ َ‫َل‬ ِ‫ح‬ْ‫ت‬َ‫ف‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬ “Katakanlah, Pada hari kemenangan itu, tidak berguna lagi bagi orang- orang kafir keimanan mereka dan mereka tidak diberi penangguhan.” (QS. As- Sajdah ayat 29). 14) Yaumul Haq yaitu hari yang pasti terjadi َ‫ذ‬َ‫خ‬َّ‫ت‬‫ا‬ َ‫ء‬‫ا‬َ‫ش‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫ف‬ ِۖ ُّ‫ق‬َ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬ََٰ‫ذ‬‫اا‬‫ب‬‫آ‬َ‫م‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬َ‫ر‬ َٰ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ “Itulah hari (kiamat) yang pasti terjadi. Maka barang siapa yang menghendaki, niscaya dia akan menempuh jalan kembali kepada Tuhannya.” (QS. An-Naba ayat 39) 15) Yaumul ‘Asir yaitu hari yang sulit ٌ‫ِير‬‫س‬َ‫ع‬ ٌ‫م‬ ۡ‫و‬َ‫ي‬ ‫ذ‬ِ‫ئ‬َ‫م‬ ۡ‫و‬َ‫ي‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬ََٰ‫ذ‬َ‫ف‬٥ “Maka waktu itu adalah waktu (datangnya) hari yang sulit.” (QS. Al- Mudassir ayat 9). Maksud hari yang sulit ialah hari yang penuh dengan kesengsaraan bagi umat manusia. 16) Yaumul Tanad yaitu hari panggil memanggil َ‫م‬ ۡ‫و‬َ‫ي‬ ۡ‫م‬ُ‫ك‬ۡ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫َاف‬‫خ‬َ‫أ‬ ٓ‫ي‬ِ‫ن‬ِ‫إ‬ ِ‫م‬ ۡ‫و‬َ‫ق‬ََٰ‫ي‬َ‫و‬ِ‫د‬‫َا‬‫ن‬َّ‫ت‬‫ٱل‬٥٠
  • 11. 7 “Wahai kaumku, ‘Sesungguhnya aku takut kepada kalian pada hari saling memanggil.” (QS. Ghafir: 32). ِ‫د‬‫َا‬‫ن‬َّ‫ت‬‫ٱل‬ َ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫َاف‬‫خ‬َ‫أ‬ ٓ‫ى‬ِ‫ن‬ِ‫إ‬ ِ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ق‬ََٰ‫ي‬َ‫و‬ “Dan wahai engkau kaumku! Sesungguhnya aku benar-benar khawatir terhadapmu akan (siksaan) di hari saling memanggil.“ (QS. Al-Mu’min ayat 32) 17) Yaumul Kabir yaitu hari yang besar َ‫ح‬ ‫ا‬‫ا‬‫ع‬‫َا‬‫ت‬َ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ع‬ِ‫ت‬َ‫م‬ُ‫ي‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ‫ُوا‬‫ب‬‫و‬ُ‫ت‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ب‬َ‫ر‬ ‫وا‬ُ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫ا‬ ِ‫ن‬َ‫أ‬َ‫و‬َ‫س‬ُ‫م‬ ٍ‫ل‬َ‫ج‬َ‫أ‬ َٰ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ‫ا‬‫ا‬‫ن‬َ‫س‬‫ى‬‫ى‬‫م‬ ٍ‫ير‬ِ‫ب‬َ‫ك‬ ٍ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ َ‫اب‬َ‫ذ‬َ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫َاف‬‫خ‬َ‫أ‬ ‫ي‬ِ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ ‫ا‬ ْ‫و‬َّ‫ل‬َ‫َو‬‫ت‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫و‬ ِۖ ُ‫ه‬َ‫ل‬ْ‫ض‬َ‫ف‬ ٍ‫ل‬ْ‫ض‬َ‫ف‬ ‫ِي‬‫ذ‬ َّ‫ل‬ُ‫ك‬ ِ‫ت‬ْ‫ُؤ‬‫ي‬َ‫و‬ “Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat.” (QS. Hud ayat 3). 18) Yaumul Khuruj yaitu hari keluar dari kubur ِ‫وج‬ُ‫ر‬ُ‫خ‬ۡ‫ٱل‬ ُ‫م‬ ۡ‫و‬َ‫ي‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬ََٰ‫ذ‬ ِٞۚ‫ق‬َ‫ح‬ۡ‫ٱل‬ِ‫ب‬ َ‫ة‬َ‫ح‬ۡ‫ي‬َّ‫ص‬‫ٱل‬ َ‫ن‬‫و‬ُ‫ع‬َ‫م‬ۡ‫س‬َ‫ي‬ َ‫م‬ ۡ‫و‬َ‫ي‬٦٠ “(Yaitu) pada hari (ketika) mereka mendengar suara dahsyat dengan sebenarnya. Itulah hari keluar (dari kubur).” (QS. Qaf ayat 42) 19) Yaumul Mau’ud yaitu hari yang dijanjikan ِ‫د‬‫و‬ُ‫ع‬ ْ‫و‬َ‫م‬ْ‫ٱل‬ ِ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ْ‫ٱل‬ َ‫و‬ “Dan demi hari yang telah dijanjikan.“ (QS. AL-Buruj ayat 2) 20) Yaumun ‘Aqiim yaitu hari siksaan ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ٍ‫ة‬َ‫ي‬ ْ‫ر‬ِ‫م‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ‫وا‬ُ‫َر‬‫ف‬َ‫ك‬ َ‫ن‬‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ز‬َ‫ي‬ َ‫َل‬َ‫و‬َ‫ي‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ ‫ا‬‫ة‬َ‫ت‬ْ‫غ‬َ‫ب‬ ُ‫ة‬َ‫ع‬‫ا‬َّ‫س‬‫ال‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ي‬ِ‫ت‬ْ‫َأ‬‫ت‬ َٰ‫ى‬َّ‫ت‬َ‫ح‬ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ي‬ِ‫ت‬ْ‫أ‬ ٍ‫يم‬ِ‫ق‬َ‫ع‬ ٍ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ ُ‫اب‬َ‫ذ‬َ‫ع‬ “Dan senantiasalah orang-orang kafir itu berada dalam keragu-raguan terhadap Al Quran, hingga datang kepada mereka saat (kematiannya) dengan tiba- tiba atau datang kepada mereka azab hari kiamat.“ (QS. Al-Hajj ayat 55).
  • 12. 8 2.2 Dasar Keimanan Kepada Hari Akhir Hari akhir disini adalah hari kiamat, di mana seluruh manusia di bangkitkan pada hari itu untuk di hisab dan di balas. Dan Wajib beriman kepada hari akhir itu termasuk perkara wajib, sebagaimana rukun iman lainya. Dalil yang menetapkan kewajiban beriman kepada hari akhir jumlahnya banyak, ada yang bersifat umum dan ada yang bersifat khusus. Dalil yang bersifat umum yaitu; Allah berfirman: ‫ٱ‬ِ‫ب‬ َ‫ن‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ء‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َّ‫ر‬ِ‫ب‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ َّ‫ن‬ِ‫ك‬ََٰ‫ل‬َ‫و‬ ِ‫ب‬ ِ‫ر‬ْ‫غ‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ٱ‬َ‫و‬ ِ‫ق‬ ِ‫ر‬ْ‫ش‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ َ‫ل‬َ‫ب‬ِ‫ق‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ه‬‫و‬ُ‫ج‬ُ‫و‬ ۟‫وا‬ُّ‫ل‬َ‫و‬ُ‫ت‬ ‫ن‬َ‫أ‬ َّ‫ر‬ِ‫ب‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ َ‫ْس‬‫ي‬َّ‫ل‬ِ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ْ‫ل‬‫ٱ‬َ‫و‬ ِ َّ‫َّلل‬ِ‫ر‬ ِ‫اخ‬َ‫ء‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ ِ‫ك‬ََٰ‫س‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ٱ‬َ‫و‬ َٰ‫ى‬َ‫م‬ََٰ‫ت‬َ‫ي‬ْ‫ل‬‫ٱ‬َ‫و‬ َٰ‫ى‬َ‫ب‬ ْ‫ر‬ُ‫ق‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ ‫ى‬ِ‫و‬َ‫ذ‬ ‫ۦ‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬ُ‫ح‬ َٰ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ ‫َى‬‫ت‬‫ا‬َ‫ء‬ َ‫و‬ َ‫ن‬‫ۦ‬ِ‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫ن‬‫ٱل‬َ‫و‬ ِ‫ب‬ََٰ‫ت‬ِ‫ك‬ْ‫ل‬‫ٱ‬َ‫و‬ ِ‫ة‬َ‫ك‬ِ‫ئ‬ََٰٓ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ٱ‬َ‫و‬‫ي‬ِ‫ل‬‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫س‬‫ٱل‬ َ‫ن‬ْ‫ب‬‫ٱ‬َ‫و‬ َ‫ن‬ َ‫ة‬ َٰ‫َو‬‫ك‬َّ‫ٱلز‬ ‫َى‬‫ت‬‫ا‬َ‫ء‬ َ‫و‬ َ‫ة‬ َٰ‫و‬َ‫ل‬َّ‫ص‬‫ٱل‬ َ‫ام‬َ‫ق‬َ‫أ‬َ‫و‬ ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ق‬ ِ‫ٱلر‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ َ‫و‬ َ‫ن‬‫ي‬ِ‫ل‬ِ‫ئ‬ٓ‫ا‬َّ‫س‬‫ٱل‬َ‫و‬ََّٰ‫ص‬‫ٱل‬َ‫و‬ ِۖ ۟‫ُوا‬‫د‬َ‫ه‬ََٰ‫ع‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫د‬ْ‫ه‬َ‫ع‬ِ‫ب‬ َ‫ن‬‫و‬ُ‫ف‬‫و‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ٱ‬َ‫و‬َ‫ن‬‫ي‬ ِ‫ر‬ِ‫ب‬ َ‫ن‬‫و‬ُ‫ق‬َّ‫ت‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬ َ‫ك‬ِ‫ئ‬ََٰٓ‫ل‬ ۟‫و‬ُ‫أ‬ َ‫و‬ ِۖ ۟‫وا‬ُ‫ق‬َ‫د‬َ‫ص‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ٱ‬ َ‫ك‬ِ‫ئ‬ََٰٓ‫ل‬ ۟‫و‬ُ‫أ‬ ۗ ِ‫س‬ْ‫أ‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ َ‫ن‬‫ي‬ ِ‫ح‬َ‫و‬ ِ‫ء‬ٓ‫ا‬َّ‫ر‬َّ‫ض‬‫ٱل‬َ‫و‬ ِ‫ء‬ٓ‫ا‬َ‫س‬ْ‫أ‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ “Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang- orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 177) Adapun dalil yang bersifat khusus, seperti, firman-Nya: َ‫ل‬ ‫ى‬ِ‫ب‬َ‫ر‬َ‫و‬ َٰ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ب‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬ ٞۚ ۟‫وا‬ُ‫ث‬َ‫ع‬ْ‫ب‬ُ‫ي‬ ‫ن‬َّ‫ل‬ ‫ن‬َ‫أ‬ ۟‫ا‬ ٓ‫و‬ُ‫َر‬‫ف‬َ‫ك‬ َ‫ن‬‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ٱ‬ َ‫م‬َ‫ع‬َ‫ز‬ِ َّ‫ٱَّلل‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬ََٰ‫ذ‬َ‫و‬ ٞۚ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ل‬ِ‫م‬َ‫ع‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬ َّ‫ن‬ُ‫ؤ‬َّ‫ب‬َ‫ن‬ُ‫ت‬َ‫ل‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ َّ‫ن‬ُ‫ث‬َ‫ع‬ْ‫ب‬ُ‫ت‬ ٌ‫ِير‬‫س‬َ‫ي‬ “Orang-orang yang kafir mengatakan bahwa mereka sekali-kali tidak akan dibangkitkan. Katakanlah, memang, demi Tuhanku, benar-benar kamu akan dibangkitkan, kemudian akan diberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.“ (QS. At-Taghabun: 7) Hubungan erat antara iman kepada hari akhir dan iman kepada Allah Beriman kepada Hari Akhir adalah rukun iman yang kelima dari enam rukun iman. Adapun iman kepada Allah adalah rukun iman yang pertama. Di dalam al-Qur`an dan di dalam hadits beriman kepada Hari Akhir sering digandengkan dengan beriman kepada Allah karena orang yang tidak beriman kepada Hari
  • 13. 9 Akhir tidak mungkin beriman kepada Allah, orang yang tidak beriman kepada Hari Akhir tidak akan beramal. Orang beramal karena ada harapan kemuliaan di Hari Akhir dan ada ketakutan terhadap azab di Hari Akhir, jika dia tidak beriman kepadanya maka dia seperti orang-orang yang disebutkan oleh Allah dan firman-Nya: َ‫ك‬ِ‫ل‬ََٰ‫ذ‬ِ‫ب‬ ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫و‬ ٞۚ ُ‫ر‬ْ‫ه‬َّ‫د‬‫ٱل‬ َّ‫َل‬ِ‫إ‬ ٓ‫ا‬َ‫ن‬ُ‫ك‬ِ‫ل‬ْ‫ه‬ُ‫ي‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ي‬ْ‫ح‬َ‫ن‬َ‫و‬ ُ‫وت‬ُ‫م‬َ‫ن‬ ‫ا‬َ‫ي‬ْ‫ن‬ُّ‫د‬‫ٱل‬ ‫َا‬‫ن‬ُ‫ت‬‫ا‬َ‫ي‬َ‫ح‬ َّ‫َل‬ِ‫إ‬ َ‫ى‬ِ‫ه‬ ‫ا‬َ‫م‬ ۟‫وا‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫و‬ِۖ ٍ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ع‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫م‬ُ‫ه‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫ن‬‫و‬ُّ‫ن‬ُ‫ظ‬َ‫ي‬ َّ‫َل‬ِ‫إ‬ “Dan mereka berkata, Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang akan membinasakan kita selain masa dan mereka sekali- kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja.” (QS. Al-Jatsiyah: 24) Unsur Imam kepada Hari Akhir Iman kepada Hari Akhir mengandung tiga unsur, yaitu: 1. Mengimani Ba’ts (Kebangkitan), yaitu dihidupkannya kembali orang-orang yang sudah mati ketika tiupan sangkakala yang kedua. Pada waktu itu semua manusia bangkit untuk menghadap Rabb alam semesta dengan tidak beralas kaki, bertelanjang dan tidak disunat. Allah berfirman: َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫اا‬‫د‬ْ‫ع‬َ‫و‬ ُ‫ه‬ُ‫د‬‫ي‬ِ‫ع‬ُّ‫ن‬ ٍ‫ق‬ْ‫ل‬َ‫خ‬ َ‫ل‬ َّ‫و‬َ‫أ‬ ‫َآ‬‫ن‬ْ‫أ‬َ‫د‬َ‫ب‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫ك‬ ِ‫ب‬ُ‫ت‬ُ‫ك‬ْ‫ل‬ِ‫ل‬ ِ‫ل‬ ِ‫ِج‬‫الس‬ ِ‫ي‬َ‫ط‬َ‫ك‬ َ‫ء‬‫آ‬َ‫م‬َّ‫س‬‫ال‬ ‫ي‬ِ‫و‬ْ‫ط‬َ‫ن‬ َ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬‫َآ‬‫ن‬ْ‫ي‬ َ‫ن‬‫ي‬ِ‫ل‬ِ‫ع‬‫ا‬َ‫ف‬ ‫ا‬َّ‫ن‬ُ‫ك‬ ‫ا‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬ “(Yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran- lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai panciptaan pertama begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya.” (QS. Al Anbiyaa’:104) Hari kebangkitan merupakan kebenaran yang sudah pasti. Ditetapkan oleh Al Quran, As Sunnah dan Ijmaa’ (konsensus) kaum muslimin. Allah Ta’ala berfirman, َ‫ن‬‫و‬ُ‫ت‬ِ‫ي‬َ‫م‬َ‫ل‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬ َ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬(51)َ‫ن‬‫و‬ُ‫ث‬َ‫ع‬ْ‫ب‬ُ‫ت‬ ِ‫ة‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ي‬ِ‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬(51) “Kemudian, sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati. Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat.” (QS. Al-Mukminun: 15-16) Rasulullah bersabda: ‫ا‬‫َل‬ ْ‫ر‬ُ‫غ‬ ‫ا‬‫ة‬‫ا‬َ‫ر‬ُ‫ع‬ ‫ا‬‫ة‬‫َا‬‫ف‬ُ‫ح‬ ِ‫ة‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ي‬ِ‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ ُ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ ُ‫ر‬َ‫ش‬ْ‫ح‬ُ‫ي‬ “Di hari kiamat seluruh manusia akan dihimpun dengan keadaan tidak beralas kaki dan tidak disunat.” (HR. Muslim no. 7377)
  • 14. 10 2. Mengimani Hisab (perhitungan) yang dilakukan secara detail dan Jaza (pembalasan) yang dilakukan dengan seadil-adilnya. Allah berfirman: ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ب‬‫ا‬َ‫ي‬ِ‫إ‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬(51)ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ب‬‫ا‬َ‫س‬ ِ‫ح‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬(51) “Sesungguhnya kepada Kami-lah kembali mereka, kemudian sesungguhnya kewajiban Kami-lah menghisab mereka.” (QS. Al-Ghasiyah: 25-26) ِ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ِ‫ل‬ َ‫ط‬ْ‫س‬ِ‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ن‬‫ي‬ ِ‫از‬َ‫و‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ع‬َ‫ض‬َ‫ن‬َ‫و‬‫َا‬‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ت‬َ‫أ‬ ٍ‫ل‬َ‫د‬ ْ‫َر‬‫خ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ٍ‫ة‬َّ‫ب‬َ‫ح‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ْ‫ث‬ِ‫م‬ َ‫ن‬‫َا‬‫ك‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫و‬ ‫ا‬‫ا‬‫ئ‬ْ‫ي‬َ‫ش‬ ٌ‫س‬ْ‫ف‬َ‫ن‬ ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ظ‬ُ‫ت‬ َ‫َل‬َ‫ف‬ ِ‫ة‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ي‬ِ‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ن‬‫ي‬ِ‫ب‬ِ‫س‬‫ا‬َ‫ح‬ ‫َا‬‫ن‬ِ‫ب‬ ‫َى‬‫ف‬َ‫ك‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ب‬ “Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan.” (QS. Al-Anbiya: 47) 3. Mengimani Surga dan Neraka sebagai tempat manusia yang abadi Hal lain yang harus diimani seorang muslim adalah tentang surga dan neraka. Keduanya merupakan tempat kembali yang abadi bagi makhluk. Surga adalah kampung kenikmatan yang dipersiapkan oleh Allah Ta’ala bagi orang-orang yang beriman. Sedangkan neraka adalah hunian yang penuh dengan adzab yang dipersiapkan oleh Allah Ta’ala untuk orang-orang kafir. Allah berfirman: ِ‫ة‬َّ‫ي‬ ِ‫ر‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ َ‫ك‬ِ‫ئ‬َ‫ل‬‫و‬ُ‫أ‬ ِ‫ت‬‫ا‬َ‫ح‬ِ‫ل‬‫ا‬َّ‫ص‬‫ال‬ ‫وا‬ُ‫ل‬ِ‫م‬َ‫ع‬َ‫و‬ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫آ‬ َ‫ن‬‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬(7)ٍ‫ْن‬‫د‬َ‫ع‬ ُ‫ات‬َّ‫ن‬َ‫ج‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬َ‫ر‬ َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ؤ‬‫ا‬َ‫ز‬َ‫ج‬ َ‫ي‬ ِ‫ض‬ َ‫ر‬ ‫اا‬‫د‬َ‫ب‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ن‬‫ِي‬‫د‬ِ‫ل‬‫َا‬‫خ‬ ُ‫ار‬َ‫ه‬ْ‫ن‬َ ْ‫اَل‬ ‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ت‬ْ‫ح‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ي‬ ِ‫ر‬ْ‫ج‬َ‫ت‬ُ‫ه‬َّ‫ب‬َ‫ر‬ َ‫ِي‬‫ش‬َ‫خ‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ِ‫ل‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ‫وا‬ُ‫ض‬ َ‫ر‬َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ُ َّ‫اَّلل‬ (8) “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah Surga ‘Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepadaNya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.” (QS. Al- Bayyinah: 7-8) َ‫ع‬َ‫أ‬َ‫و‬ َ‫ن‬‫ي‬ ِ‫ر‬ِ‫ف‬‫َا‬‫ك‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ن‬َ‫ع‬َ‫ل‬ َ َّ‫اَّلل‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬‫ا‬‫ا‬‫ير‬ِ‫ع‬َ‫س‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ َّ‫د‬(16)‫ا‬‫ا‬‫ير‬ ِ‫َص‬‫ن‬ َ‫َل‬َ‫و‬ ‫ىا‬‫ي‬ِ‫ل‬َ‫و‬ َ‫ن‬‫ُو‬‫د‬ ِ‫ج‬َ‫ي‬ َ‫َل‬ ‫اا‬‫د‬َ‫ب‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ن‬‫ِي‬‫د‬ِ‫ل‬‫َا‬‫خ‬(11) َ‫وَل‬ُ‫س‬َّ‫الر‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫ع‬َ‫ط‬َ‫أ‬َ‫و‬ َ َّ‫اَّلل‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫ع‬َ‫ط‬َ‫أ‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫ت‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ ‫ا‬َ‫ي‬ َ‫ن‬‫و‬ُ‫ل‬‫و‬ُ‫ق‬َ‫ي‬ ِ‫ار‬َّ‫ن‬‫ال‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ه‬‫و‬ُ‫ج‬ُ‫و‬ ُ‫ب‬َّ‫ل‬َ‫ق‬ُ‫ت‬ َ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬(11) “Sesungguhnya Allah mela’nati orang-orang kafir dan menyediakan bagi mereka api yang menyala-nyala (neraka), mereka kekal di dalamnya selama-lamanya; mereka tidak memperoleh seorang pelindungpun dan tidak (pula) seorang penolong, pada hari ketika muka mereka dibolak-balikan dalam neraka, mereka berkata,
  • 15. 11 ‘Alangkah baiknya, andaikata kami taat kepada Allah dan taat (pula) kepada Rasul.’” (QS. Al-Ahzab: 64-66) Berkaitan dengan surga dan neraka, ada beberapa hal penting yang merupakan keyakinan ahlus sunnah yang membedakannya dengan ahlul bid’ah : Pertama: Surga dan Neraka Benar Adanya Keberadaan surga dan nereka adalah haq (benar adanya). Tidak ada keraguan di dalamnya. Neraka disediakan bagi musuh-musuh Allah, sedangkan surga dijanjikan bagi wali-wali Allah. Penyebutan tentang surga dan neraka dalam Al Quran dan As Sunnah sangatlah banyak. Terkadang disebutkan tentang kondisi penduduk surga dan neraka. Terkadang disebutkan tentang janji kenikmatan surga dan adzab di neraka. Terkadang disebutkan dorongan agar bersemangat meraih surga dan ancaman dari neraka. Demikian pula As Sunnah banyak menyebutkan tentang surga dan neraka. Itu semua menunjukkan bahwa keberadaan surga dan neraka adalah benar adanya. Kedua: Surga dan Neraka Sekarang Sudah Ada Ahlus sunnah telah sepakat bahwa keduanya merupakan makhluk Allah yang telah ada sekarang. Hal ini bertentangan dengan keyakinan mu’tazilah dan qodariyah yang lebih mengedepankan akal mereka. Adapun dalilnya adalah firman Allah, ْ‫َّت‬‫د‬ِ‫ع‬ُ‫أ‬ ُ‫ض‬ ْ‫ر‬َ ْ‫اَل‬َ‫و‬ ُ‫ات‬َ‫او‬َ‫م‬َّ‫س‬‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُ‫ض‬ ْ‫ر‬َ‫ع‬ ٍ‫ة‬َّ‫ن‬َ‫ج‬َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ب‬َ‫ر‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ٍ‫ة‬َ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬َ‫م‬ َٰ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ‫وا‬ُ‫ع‬ ِ‫ار‬َ‫س‬َ‫و‬ َ‫ن‬‫ي‬ِ‫ق‬َّ‫ت‬ُ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ل‬ “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang telah disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS. Ali Imran:133) Tentang neraka Allah berfirman, ْ‫ل‬ِ‫ل‬ ْ‫َّت‬‫د‬ِ‫ع‬ُ‫أ‬ ٓ‫ى‬ِ‫ت‬َّ‫ل‬‫ٱ‬ َ‫ار‬َّ‫ن‬‫ٱل‬ ۟‫وا‬ُ‫ق‬َّ‫ت‬‫ٱ‬َ‫و‬َ‫ن‬‫ي‬ ِ‫ر‬ِ‫ف‬ ََٰ‫ك‬ “Dan peliharalah dirimu dari api neraka, yang telah disediakan untuk orang- orang yang kafir” (QS. Ali Imran:131) Diriwayatkan juga bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melihat Sidratul Muntaha, kemudian melihat dan masuk ke dalam surga. Hal ini terjadi ketika beliau Isra’ Mi’raj. Ketiga: Penciptaan Surga dan Neraka Sebelum Penciptaan Makhluk Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala,
  • 16. 12 ِ‫ه‬ِ‫ذ‬َ‫ه‬ ‫ا‬َ‫ب‬َ‫ر‬ْ‫ق‬َ‫ت‬ َ‫َل‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ئ‬ِ‫ش‬ ُ‫ْث‬‫ي‬َ‫ح‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫َل‬ُ‫ك‬َ‫ف‬ َ‫ة‬َّ‫ن‬َ‫ج‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ك‬ُ‫ج‬ ْ‫و‬َ‫ز‬َ‫و‬ َ‫نت‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬ُ‫ك‬ْ‫س‬‫ا‬ ُ‫م‬َ‫د‬‫آ‬ ‫ا‬َ‫ي‬َ‫و‬َّ‫ش‬‫ال‬َ‫ة‬َ‫ر‬َ‫ج‬ ﴿ َ‫ن‬‫ي‬ِ‫م‬ِ‫ل‬‫ا‬َّ‫ظ‬‫ال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ‫َا‬‫ن‬‫و‬ُ‫ك‬َ‫ت‬َ‫ف‬٢٥﴾ “(Dan Allah berfirman): “Hai Adam bertempat tinggallah kamu dan isterimu di surga serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan) di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang zalim.” (QS. Al A’raf: 19) Surga ada setelah ditiupkannya ruh pada diri Adam. Hal ini menunjukkan surga sudah ada sebelum penciptaan Adam. Keempat: Surga dan Neraka Sudah Ditentukan Siapakah Yang Akan Menjadi Penghuninya Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala, َ‫َل‬ ٌ‫ن‬ُ‫ي‬ْ‫ع‬َ‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ب‬ َ‫ن‬‫و‬ُ‫ه‬َ‫ق‬ْ‫ف‬َ‫ي‬ َ‫َل‬ ٌ‫وب‬ُ‫ل‬ُ‫ق‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ ِۖ ِ‫س‬ْ‫ن‬ِ ْ‫اۡل‬َ‫و‬ ِ‫ن‬ ِ‫ج‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬‫ا‬‫ير‬ِ‫ث‬َ‫ك‬ َ‫م‬َّ‫ن‬َ‫ه‬َ‫ج‬ِ‫ل‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫أ‬َ‫ر‬َ‫ذ‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ل‬َ‫و‬ْ‫ب‬ُ‫ي‬‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ب‬ َ‫ن‬‫و‬ُ‫ر‬ ِ‫ص‬ ْ‫ن‬َ ْ‫َاَل‬‫ك‬ َ‫ك‬ِ‫ئ‬ََٰ‫ل‬‫و‬ُ‫أ‬ ٞۚ ‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ب‬ َ‫ن‬‫و‬ُ‫ع‬َ‫م‬ْ‫س‬َ‫ي‬ َ‫َل‬ ٌ‫ن‬‫ا‬َ‫ذ‬‫آ‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬َ‫و‬ٞۚ ُّ‫ل‬َ‫ض‬َ‫أ‬‫م‬ُ‫ه‬ ْ‫ل‬َ‫ب‬ ِ‫ام‬َ‫ع‬َْْ‫ن‬‫و‬ُ‫ل‬ِ‫ف‬‫َا‬‫غ‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬ َ‫ك‬ِ‫ئ‬ََٰ‫ل‬‫و‬ُ‫أ‬ “Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.” (QS. Al-A’raf: 179) Kelima: Surga dan Neraka Kekal Abadi Allah Ta’ala berfirman, ُ‫ض‬ ْ‫ر‬َ ْ‫اَل‬َ‫و‬ ُ‫ات‬َ‫او‬َ‫م‬َّ‫س‬‫ال‬ ِ‫ت‬َ‫م‬‫ا‬َ‫د‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫ا‬َ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ن‬‫ِي‬‫د‬ِ‫ل‬‫َا‬‫خ‬ ِ‫ة‬َّ‫ن‬َ‫ج‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ي‬ِ‫ف‬َ‫ف‬ ‫ُوا‬‫د‬ِ‫ع‬ُ‫س‬ َ‫ن‬‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬َّ‫م‬َ‫أ‬َ‫و‬ ٍ‫ذ‬‫و‬ُ‫ذ‬ْ‫ج‬َ‫م‬ َ‫ْر‬‫ي‬َ‫غ‬ ‫ا‬‫ء‬‫ا‬َ‫ط‬َ‫ع‬ ِۖ َ‫ك‬ُّ‫ب‬َ‫ر‬ َ‫ء‬‫ا‬َ‫ش‬ ‫ا‬َ‫م‬ َّ‫َل‬ِ‫إ‬ “Adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya di dalam surga, mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain); sebagai karunia yang tiada putus-putusnya.” (Huud:108) Buah Iman kepada Hari Akhir Pembaca yang budiman, iman kepada hari akhir memiliki buah yang baik. Di antara buah yang baik tersebut, yaitu:
  • 17. 13 1. Pelakunya akan mencintai ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya dengan mengharap balasan yang baik pada hari akhir nanti. 2. Pelakunya akan membenci perbuatan maksiat karena rasa takutnya akan siksa Allah pada hari itu. 3. Iman kepada hari akhir akan dapat menghibur orang yang beriman tentang apa yang didapatkan di dunia dengan mengharapkan kenikmatan serta pahala di akhirat. 2.3 Pandangan IPTEK terhadap Keberadaan Hari Kiamat Dunia ilmu pengetahuan mencermati peristiwa hari akhir dengan menggunakan dalil aqli yaitu berdasarkan akal pikiran dan dibuktikan secara ilmiah. Para pakar ilmu alam berpendapat bahwa matahari merupakan sumber kehidupan bagi semua makhluk di bumi. Matahari yang memancarkan sinar dan panas sehingga menimbulkan energi ke seluruh planet, termasuk bumi. Adapun terkait dengan datangnya hari kiamat adalah ketika matahari berputar terus menerus, akhirnya akan sampai pada titik tertentu yang menyebabkan matahari akan habis dan padam kemudian meletus. Kalau sinarnya sampai dibumi begitu hebatnya, maka ledakan matahari itu sangat mungkin sekali akan menghancurkan bumi dan seisinya dalam satu ledakan kecil saja. Kemungkina yang terjadi pada matahari ialah akan membeku, sehingga bumi berubah menjadi daratan hitam yang tertutup es. Para pakar ilmu antariksa memperkirakan bahwa matahari akan padam kurang lebih 15 miliar tahun lagi. Itu artinya menurut akal mereka hari kiamat akan datang pada waktu itu.Sedangkan kemungkinan dengan benda langit yang terdekat dengan bumi adalah bulan yang berjarak semakin dekat sehingga menimbulkan air pasang yang sangat hebat di sertai gunung-gunung berapi meletus. Ditinjau dari ilmu fisika yang menyatakan bahwa daya rotasi dan revolusi benda-benda langit tidak konstan. Hal itu menyebabkan pergerakan benda-benda langit goyah sehingga menimbulkan bertabrakan dan saling menghancurkan antara benda-benda langit. Dimungkinkan pula akan terjadi tabrakan dahsyat antara bintang yang besar dengan matahari. Selain itu juga ada kemungkinan bintang berekor yang sangat besar jatuh ke bumi sehingga meluluhkan bumi dalam sekejap. Setiap orang yang beriman meyakini akan datangnya Hari Kiamat. Datangnya hari tersebut, tidak seorang manusiapun mengetahuinya, karena hal itu adalah rahasia Allah SWT. Namun demikian manusia dengan akal pikirannya dapat mengingat tanda-tanda hari kiamat yang telah dijelaskan oleh Allah SWT dan dapat membaca fenomena alam serta membuktikannya melalui teori-teori ilmu pengetahuan, diantaranya sebagai berikut: 1. Menurut Tokoh Menurut Achmad Baiquni, dalam bukunya Alquran Ilmu Pengatahuan dan Teknologi, mengemukakan bahwa ada beberapa sekenario tentang terjadinya kiamat menurut sains, diantaranya yaitu: a. Skenario pertama menggambarkan habisnya bahan bakar temonuklir yaitu hidrogen dalam matahari. Kalau reaksi nuklir makin berkurang, matahari akan menjadi dingin dan bumi akan membeku. Tak ada tanaman yang akan tumbuh
  • 18. 14 dan kehidupan di bumi akan berakhir. Waktu yang dibutuhkan matahari untuk menghabiskan bahan bakarnya berkisar sekitar lima milyar tahun. b. Skenario kedua menggambarkan habisnya hidrogen dibumi. Jika hidrogen tersebut habis, maka semua makhluk hidup akan mati membeku seperti pada skenario pertama. Barangkali selama milyaran tahun juga. c. Skenario ketiga menggambarkan mengembangnya matahari. Sebagaimana di diketahui, matahari merupakan salah satu bintang dalam galaksi kita yang letaknya paling dekat dengan bumi. Evolusi matahari akan mengikuti bintang- bntang lainnya yaitu bila ia telah “Padam” ia akan menyusut menjadi kecil sampai pada suatu saat ketika energy gravitasinya berubah menjadi panas dan mengubahnya menjadi bintang raksasa merah. Pada kondisi demikian sistem tata surya sebagian (termasuk bumi kita) akan tertelan oleh matahari. semua makhluk hidup akan mati terbakar. 2. Teori Big Crunch Peristiwa Big bang yang telah dikemukakan oleh Georges Lemaitre, George Gamow pada tahun 1930-an dan Stephen Hawking pada tahun 1980-an tersebut telah menjelaskan kejadian awal alam semesta. Teori tersebut menjelaskan bahwa alam semesta awalnya tersusun dari sebuah titik yang sangat rapat, padat dan panas yang disebut titik singularitas, yaitu sebuah titik yang tidak terdefinisikan. Dari titik inilah suatu ledakan kosmis mahadahsyat yang disebut sebagai Big Bang. Semuanya terkendali dalam jaring-jaring gravitasi yang sudah terbentuk sejak awal, sebelum ledakan kosmis tersebut. Selanjutnya, alam semesta mengembang dan berangsur dingin. Ternyata Allah swt telah menjelaskan kejadian tersebut di dalam QS. Al Anbiya ayat 30, Yang Artinya: “dan Apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka Mengapakah mereka tiada juga beriman?” Al-Qur’an menyajikan informasi yang sangat akurat bahwa pada awalnya langit dan bumi memang berpadu dalam satu titik singularis sebagai asal segala yang ada di jagat raya. Berdasarkan pengamatan para ahli, alam semesta mengembang dengan laju yang sangat mengherankan dan menakjubkan setelah proses pembentukannya. Beberapa ahli astronomi percaya bahwa perluasan atau pengembangan alam semesta akan terus berlanjut, sedangkan beberapa ahli lainnya meyakini pada suatu saat alam semesta akan mulai mengerut. Sebagaimana terdapat didalam QS. al-Dzariyat ayat 47: “dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan Sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa”. Stephen hawking dalam bukunya mengatakan bahwa penemuan bukti mengembangnya alam semesta merupakan salah satu revolusi terbesar dalam ilmu pengetahuan abad ke-20. Suatu saat nanti akan terjadi Big Crunch yaitu tabrakan seluruh isi alam semesta yang terdiri atas kumpulan galaksi, bintang dan planet. Hal ini adalah kebalikan dari awal pembentukannya. Alam semesta perlahan menuju titik
  • 19. 15 keseimbangan barunya, dan akhirnya kehilangan tenaga sehingga tersedot kembali oleh gaya gravitasi awal pembentukannya. 3. Sir James Jeinz Astronom ini berpendapat dalam buku “Bintang-bintang dalam Perjalanannya” bahwa bulan itu akan mendekati bumi sedikit demi sedikit, hingga kedekatan itu mengancam keselamatan bumi. Pada saat itu hari pembalasan akan segera tampak dan bulan akan berbelah. Tanpa diragukan lagi bahwa terbelah dan terjatuhnya bulan terjadi akibat rusaknya gaya tarik-menarik antara bintang, matahari berbenturan dengan bumi atau dengan apa saja yang tidak kita ketahui dan tidak bisa kita bayangkan. Kejadian itu merupakan tanda terjadinya hari kiamat. Delapan Penyebab Kiamat Terdapat beberapa hal yang dapat menyebabkan kiamat di planet kita. Ilmuwan memberikan detail mengenai hal itu dan berikut delapan hal tersebut. 1. Serangan sinar gamma Saat supenova meledak, ledakan itu menghasilkan sinar gamma. Jika ada ledakan dekat bumi paling tidak berjarak 30 juta tahun cahaya maka kan berbahaya. “Sinar ini dapat merusak atmosfir bumi dan menghasilkan kebakaran global, membakar atmosfir dan membunuh spesies hidup tersisa dalam beberapa bulan bahkan yang hidup di bawah air sekalipun,” kata Annie McQuade, penulis buku mengenai bencana global. Untungnya, ledakan luar biasa ini jauh dari planet Bumi. 2. Virus mematikan serang manusia Dalam buku karangan John Barnes dijelaskan bagaimana ‘virus pikiran’ dapat menghancurkan dunia. Dalam bukunya yang lain, Barnes memperkenalkan nano- reconstructor (alat yang dapat mengubah pikiran orang) dan dapat digunakan untuk memerintahkan otak untuk melakukan hal jahat. Serupa, Profesor aeronautics dan astronautics di Purdue University, Barrett Caldwell mengatakan hal ini lebih dikenal sebagai ‘penyakit psikogenik masal’ di mana membuat orang terinfeksi menjadi pendiam dan terisolasi. Hingga saat ini belum ada perlindungan untuk mencegah serangan virus pikiran ini. “Contoh terkerennya adalah genosida di Rwanda,” kata Howard Davidson, fisikawan dan profesor Standford. 3. Kutub utara dan selatan bertukar tempat Setiap beberapa ratus tahun, kutub magnet Bumi terbalik. “Masalahnya bukan terletak pada perubahan tempatnya, namun medan magnet bumi ini akan menarik radiasi matahari di sekitar kutub,” jelas penulis buku Implied Spaces, Walter Jon Williams. “Jadi, jika kutub bertukar tempat maka banyak penduduk yang akan terbakar.” 4. Semesta terus berkembang Hal ini disebut ‘cabikan besar’. Energi gelap memaksa semesta berkembang dan mengakibatkan partikel atom tidak bisa bertemu dan berinteraksi lagi. Hal ini akan menyebabkan segala materi terpisah begitu saja. Proses ini membutuhkan waktu ribuan tahun, tidak ada cara mencegah peristiwa ini. 5. Eksperimen ilmuwan terlalu jauh Sejarah menunjukkan, bahaya terbesar bagi manusia adalah dirinya sendiri. Seiring perkembangan eksperimen manusia, mendorong munculnya bahaya bagi dunia. “Kesalahan terbesar eksperiman bukanlah eksperimennya melainkan manusia yang menggunakan hasil eksperimen tersebut,” kata Williams.
  • 20. 16 6. Gunung api super meratakan planet Gunung api super di Asia Tenggara membakar India 73 ribu tahun silam dan menyebabkan musim dingin vulkanik selama dua dekade dan memusnahkan 75% ras manusia. Tiga dari enam gunung api bahaya saat ini ada di Amerika Serikat (AS) di mana gunung tersebut mungkin menyebabkan ‘bencana vulkanis’ itu. Jika gunung itu meletus, tidak ada yang bisa menghentikannya. Letusan gunung bisa terjadi dari beberapa gunung sekaligus. 7. Komputer mengambil alih semuanya Satu lagi katalisme ciptaan manusia yang saat ini sudah terjadi. Seiring kemajuan komputer, pada akhirnya komputer akan mengambil alih semua pekerjaan manusia. Ancaman yang lebih berbahaya lagi berasal dari Artificial Intelligence (AI). “AI secara kualitatif lebih baik dari manusia,” kata McQuade. “AI dapat belajar dengan cepat dan dengan mudah melampaui ‘intelejensi’ manusia.” 8. Batuk menyebar di seluruh dunia Salah satu penyebab paling sederhana lainnya adalah batuk. Flu mematikan dapat menyebar di seluruh dunia dengan sangat cepat. “Flu selalu menjadi ancaman kapanpun terutama penyebarannya yang cepat sekali,” kata William. “Masalah lainnya adalah rumah sakit sekarang terlalu mengandalkan antibiotik sehingga mengabaikan prosedur sterilisasi,” tambahnya. Untungnya, ilmuwan berhasil mengembangkan vaksin virus flu berbahaya ini. Cara paling mudah melawan potensi ini adalah menjaga kebersihan. Proses Kehancuran Planet Biru Seperti dipaparkan sebelumnya, di suatu saat akhir nanti ukuran matahari akan membesar dan berubah menjadi “Raksasa Merah”. Perubahan tersebut menyebabkan planet Merkurius dan Venus tertelan matahari. Lalu bagaimana dengan nasib bumi. Kemungkinan pertama adalah matahari tidak bakal menelan bumi, tapi menjadi lebih dekat dengan bumi. Dampak mendekatnya matahari ini menjadikan keadaan bumi tak lagi memungkinkan dihuninya kehidupan. Pendapat kedua, dan yang lebih mungkin terjadi, adalah matahari akan menelan bumi juga. Panas matahari bakal memutuskan semua ikatan-ikatan kimia antar-molekul bumi dan menjadikannya atom-atom tungal yang terhamburkan ke ruang angkasa. Entahlah apa yang kemudian pasti terjadi pada atom-atom yang sudah berhamburan dan berserakan di antariksa tersebut, namun terbentuknya planet-planet baru darinya adalah kemungkinan yang dinyatakan ilmuwan. 2.4 Beberapa Peristiwa Dalam Hari Akhir Mengenal peristiwa-peristiwa yang terjadi pada hari kiamat Allah SWT telah menggambarkan dalam Al Qur'an Surat Al Zalzalah sebagai berikut. ‫ا‬َ‫ه‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ز‬ۡ‫ل‬ ِ‫ز‬ ُ‫ض‬ ۡ‫ر‬َ ۡ‫اَل‬ ِ‫ت‬َ‫ل‬ ِ‫ز‬ۡ‫ل‬ُ‫ز‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫ا‬ ‫ا‬َ‫ه‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ۡ‫ث‬َ‫ا‬ ُ‫ض‬ ۡ‫ر‬َ ۡ‫اَل‬ ِ‫ت‬َ‫ج‬َ‫ر‬ ۡ‫خ‬َ‫ا‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬َ‫ل‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ‫ن‬‫ا‬َ‫س‬ۡ‫ن‬ِ ۡ‫اَل‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬َ‫ار‬َ‫ب‬ ۡ‫خ‬َ‫ا‬ ُ‫ِث‬‫د‬َ‫ح‬ُ‫ت‬ ٍ‫ذ‬ِٕ‫ٮ‬َ‫م‬ ۡ‫و‬َ‫ي‬
  • 21. 17 ‫ا‬َ‫ه‬َ‫ل‬ ‫ى‬ َٰ‫ح‬ ۡ‫و‬َ‫ا‬ َ‫ك‬َّ‫ب‬َ‫ر‬ َّ‫ن‬َ‫ا‬ِ‫ب‬ ۡ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬ۡ‫ع‬َ‫ا‬ ‫ا‬ ۡ‫و‬َ‫ُر‬‫ي‬ِ‫ل‬ ۙ ‫ا‬‫ا‬‫ت‬‫َا‬‫ت‬ۡ‫ش‬َ‫ا‬ ُ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ ُ‫ُر‬‫د‬ ۡ‫َّص‬‫ي‬ ٍ‫ذ‬ِٕ‫ٮ‬َ‫م‬ ۡ‫و‬َ‫ي‬ ّٗ‫ه‬َ‫َّر‬‫ي‬ ‫ا‬‫ا‬‫ر‬ۡ‫ي‬َ‫خ‬ ٍ‫ة‬َّ‫ر‬َ‫ذ‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ۡ‫ث‬ِ‫م‬ ۡ‫ل‬َ‫م‬ۡ‫ع‬َّ‫ي‬ ۡ‫ن‬َ‫م‬َ‫ف‬ ّٗ‫ه‬َ‫َّر‬‫ي‬ ‫ا‬‫ى‬‫ر‬َ‫ش‬ ٍ‫ة‬َّ‫ر‬َ‫ذ‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ۡ‫ث‬ِ‫م‬ ۡ‫ل‬َ‫م‬ۡ‫ع‬َّ‫ي‬ ۡ‫ن‬َ‫م‬َ‫و‬ Artinya: 1. Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat), 2. dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya, 3. dan manusia bertanya: "Mengapa bumi (menjadi begini)?", 4. pada hari itu bumi menceritakan beritanya, 5. karena Sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya. 6. pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam Keadaan bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka, 7. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya. 8. Dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya pula. (QS.Surat Al Zalzalah ayat 1-8) Pada ayat-ayat yang lain yaitu surat Al Qoriah ayat 4-5, Allah juga menceritakan kejadian hari kiamat yaitu "Pada hari itu manusia dalah seperti anal-anal yang bertebaran, dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan. Di dalam Al Qur'an hari kiamat disebut dengan banyak nama. Berikut ini beberapa nama-nama hari kiamat: 1. Yaumul Akhir Artinya hari akhir, karena kiamat merupakan hari paling akhir dari kehidupan di alam dunia, dan dimulailah kehidupan akhirat. 2. Yaumul Zalzalah Artinya hari keguncangan atau hari keruntuhan karena pada saat kiamat terjadi, bumi mengalami keguncangan yang amat dahsyat. Seperti digambarkan Allah pada dalam Surat Al Zalzalah. 3. Yaumul Haqqah Artinya hari kebenaran, karena hari kiamat pasti akan benar-benar terjadi. 4. Yaumul Qiyamah Hari kiamat, yaitu kehancuran alam semesta dan seluruh isinya termasuk seluruh makhluk, seperti firman Allah SWT Surat Al Qiyamah ayat 6-9:
  • 22. 18 ‫ٱ‬ ُ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ َ‫ن‬‫َّا‬‫ي‬َ‫أ‬ ُ‫ل‬َٔ‫ـ‬ْ‫س‬َ‫ي‬ِ‫ة‬َ‫م‬ََٰ‫ي‬ِ‫ق‬ْ‫ل‬ ُ‫ر‬َ‫ص‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ َ‫ق‬ ِ‫ر‬َ‫ب‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ ُ‫ر‬َ‫م‬َ‫ق‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ َ‫ف‬َ‫س‬َ‫خ‬َ‫و‬ ُ‫ر‬َ‫م‬َ‫ق‬ْ‫ل‬‫ٱ‬َ‫و‬ ُ‫س‬ْ‫م‬َّ‫ش‬‫ٱل‬ َ‫ع‬ِ‫م‬ُ‫ج‬َ‫و‬ Artinya: Ia bertanya: `Bilakah hari kiamat itu?`, Maka apabila mata terbelalak (ketakutan), dan apabila bulan telah hilang cahayanya, dan matahari dan bulan dikumpulkan, (QS. Surat Al Qiyamah ayat 6-9) 5. Yaumul Ba'ats Yaitu hari dibangkitkannya manusia dari alam kubur (alam barzah). Ketika Allah memerintah malaikat Israil untuk meniup sangkakala. Maka manusia yang sudah berabad- abad menjadi tulang yang sudah berserakan didalam kubur, dengan kekuasaan Allah hidup kembali untuk menerima balasan. Sesuai dengan amal perbuatan yang dilakukannya. 6. Yaumuddin Hari kemudian, ketika itu tidak ada satupun makhluk Allah yang hidup, hanya Allah yang menjadi raja, Dialah yang berkuasa atas segala sesuatu. Firman Allah SWT dalam surat Al Fatihah ayat 4: ِ‫ِين‬‫ٱلد‬ ِ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ ِ‫ك‬ِ‫ل‬ ََٰ‫م‬ Artinya: Yang menguasai di hari Pembalasan. (QS Al Fatihah:4) 7. Yaumul Mahsyar Yaitu hari berkumpulnya manusia. Pada hari itu manusia dikumpulkanpada suatu tempat yang sangat luas, disebut padang mahsyar. Di tempat itulah diperlihatkan amal perbuatan yang pernah mereka lakukan di dunia. Matahari berada sejengkal di atas kepala manusia, maka tidak ada satupun yang dapat memberikan pertolongan, kecuali amal baik yang pernah mereka lakukan. 8. Yaumul Hisab Yaitu hari perhitungan amal manusia. Pada hari itu manusia tidak bisa berdusta atas amal perbuatan yang pernah mereka lakukan di dunia. Karena mulut mereka telah terkunci, seperti firman Allah SWT dalam surat Yasin ayat 65: َ‫ن‬‫ُو‬‫ب‬ِ‫س‬ْ‫ك‬َ‫ي‬ ۟‫وا‬ُ‫ن‬‫َا‬‫ك‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬ ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ل‬ُ‫ج‬ ْ‫ر‬َ‫أ‬ ُ‫د‬َ‫ه‬ْ‫ش‬َ‫ت‬َ‫و‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬‫ِي‬‫د‬ْ‫ي‬َ‫أ‬ ٓ‫ا‬َ‫ن‬ُ‫م‬ِ‫َل‬‫ك‬ُ‫ت‬َ‫و‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ه‬ ََٰ‫و‬ْ‫ف‬َ‫أ‬ َٰٓ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫م‬ِ‫ت‬ْ‫خ‬َ‫ن‬ َ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ Artinya: Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan. (QS.Yasin ayat 65) Tangan dan kaki akan menampakkan bentuk perilaku mereka dengan watak dan sifatnya, sehingga tidak satu pun yang terdustakan di sini. Sementara mulut terkunci. Yang berbicara bukan lagi mulutnya tetapi perilakunya, sesuai dengan watak naluri perbuatannya. 9. Yaumul Mizan Yaitu hari di timbangnya amal seluruh amal manusia selama di dunia. Mereka harus
  • 23. 19 dapat mempertanggung jawabkan segala perbuatan yang pernah mereka lakukan. Jika timbangan kebaikannya lebih berat daripada kejahatannya maka surgalah tempatnya. Tapi jika timbangan kejahatannya lebih berat maka nerakalah tempatnya. Firman Allah SWT: ْ‫س‬ِ‫ق‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ َ‫ن‬‫ي‬ ِ‫ز‬ ََٰ‫و‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ ُ‫ع‬َ‫ض‬َ‫ن‬َ‫و‬َ‫خ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ٍ‫ة‬َّ‫ب‬َ‫ح‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ْ‫ث‬ِ‫م‬ َ‫ن‬‫َا‬‫ك‬ ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫و‬ ِۖ ‫ا‬ًٔ‫ْـ‬‫ي‬َ‫ش‬ ٌ‫س‬ْ‫ف‬َ‫ن‬ ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ظ‬ُ‫ت‬ َ‫َل‬َ‫ف‬ ِ‫ة‬َ‫م‬ََٰ‫ي‬ِ‫ق‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ ِ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ِ‫ل‬ َ‫ط‬‫َا‬‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ت‬َ‫أ‬ ٍ‫ل‬َ‫د‬ ْ‫ر‬ َ‫ن‬‫ي‬ِ‫ب‬ِ‫س‬ ََٰ‫ح‬ ‫َا‬‫ن‬ِ‫ب‬ َٰ‫َى‬‫ف‬َ‫ك‬َ‫و‬ ۗ ‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ب‬ Artinya: Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan. (QS.Surat Al Anbiya ayat 47) 10. Yaumul Jaza Yaitu hari pembalasan amal perbuatan manusia. Disanalah manusia menerima balasan yang setimpal dengan amal perbuatannya. Jika amal kebaikannya banyak maka masuklah mereka kedalam surga dan berbagai macam nikmatnya yang ada di dalammnya, namun sebaliknya, jika banyak amal jahat yang mereka lakukan masuk kedala api neraka yang menyala-nyala. Firman Allah dalam Surat Al Mukmin Ayat 17: ِ‫ب‬‫ا‬َ‫س‬ ِ‫ح‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ ُ‫ع‬‫ي‬ ِ‫ر‬َ‫س‬ َ َّ‫ٱَّلل‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ٞۚ َ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ َ‫م‬ْ‫ل‬ُ‫ظ‬ َ‫َل‬ ٞۚ ْ‫ت‬َ‫ب‬َ‫س‬َ‫ك‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬ ٍٍۭ‫س‬ْ‫ف‬َ‫ن‬ ُّ‫ل‬ُ‫ك‬ َٰ‫ى‬َ‫ز‬ْ‫ج‬ُ‫ت‬ َ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ Berilah mereka peringatan dengan hari yang dekat (hari kiamat yaitu) ketika hati (menyesak) sampai di kerongkongan dengan menahan kesedihan. Orang-orang yang zalim tidak mempunyai teman setia seorangpun dan tidak (pula) mempunyai seorang pemberi syafa'at yang diterima syafa'atnya. (QS.Al Mukmin ayat 17) 2.5 Nama dan Sifat-Sifat Surga dan Neraka 1. Nama-Nama Surga Surga ialah suatu tempat kediaman yang berada di alam akhirat yang tempat itu diliputi oleh berbagai kenikmatan dan kebahagiaan yang belum pernah seseorang hamba Allah swt. melihat, mendengar, dan menikmatinya saat hidup didunianya.Dan ketahuilah bahwa surga dipersiapkan bagi hamba-Nya yang bertakwa semasa didunianya, begitu juga bagi hamba-Nya yang beriman dan senantiasa beramal shaleh. Merupakan balasan baginya buat selama-lamanya. Hal ini sesuai dengan firman Allah swt dalam Al Qur’an. Allah SWT berfirman: َ‫ن‬‫ُو‬‫د‬ِ‫ل‬‫َا‬‫خ‬ ‫ا‬َ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ ِۖ ِ‫ة‬َّ‫ن‬َ‫ج‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫اب‬َ‫ح‬ْ‫ص‬َ‫أ‬ َ‫ك‬ِ‫ئ‬ََٰ‫ل‬‫و‬ُ‫أ‬ ِ‫ت‬‫ا‬َ‫ح‬ِ‫ل‬‫ا‬َّ‫ص‬‫ال‬ ‫وا‬ُ‫ل‬ِ‫م‬َ‫ع‬َ‫و‬ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫آ‬ َ‫ن‬‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ Artinya: “Dan orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, mereka itu penghuni surga, didalamnya mereka kekal”. (QS. Al-Baqarah ayat 82) a. Surga Firdaus Yaitu surga yang terbuat dari emas merah. Surga yang diperuntukan bagi orang yang khusyuk sholatnya, menjauhkan diri dari perbuataan sia-sia, aktif menunaikan zakat, menjaga kemaluannya, memelihara amanah, menepati janji, dan
  • 24. 20 memelihara sholatnya. dalam Al-Qur’an terdapat pada surah (Al Kahfi, ayat 107) dan surah (Al Mu’minuun, ayat 8-11). Allah SWT berfirman: ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ ْ‫َت‬‫ن‬‫َا‬‫ك‬ ِ‫ت‬ ََٰ‫ح‬ِ‫ل‬ ََّٰ‫ص‬‫ٱل‬ ۟‫وا‬ُ‫ل‬ِ‫م‬َ‫ع‬َ‫و‬ ۟‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ء‬ َ‫ن‬‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ٱ‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬‫ا‬‫َل‬ُ‫ز‬ُ‫ن‬ ِ‫س‬ ْ‫و‬َ‫د‬ ْ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ ُ‫ت‬ََّٰ‫ن‬َ‫ج‬ Artinya: “sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh bagi mereka adalah ‘surga firdaus menjadi tempat tinggal”. (QS. Al-Kahfi : 107) b. Surga Adn Yaitu surga yang terbuat dari intan putih. Surga yang diperuntukkan bagi orang yang bertakwa kepada Allah (Q.S An Nahl:30-31), benar-benar beriman dan beramal shaleh (Q.S Thaha:75-76), banyak berbuat baik (Q.S Fathir: 32-33), sabar, menginfaqkan hartanya dan membalas kejahatan dengan kebaikan (Q.S Ar-Ra’ad:22- 23). Allah SWT berfirman: َٰ‫ى‬َّ‫ك‬ َ‫َز‬‫ت‬ ‫ن‬َ‫م‬ ُ‫ء‬ٓ‫ا‬َ‫ز‬َ‫ج‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬ََٰ‫ذ‬َ‫و‬ ٞۚ ‫ا‬َ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ن‬‫ِي‬‫د‬ِ‫ل‬ ََٰ‫خ‬ ُ‫ر‬ ََٰ‫ه‬ْ‫ن‬َ ْ‫ٱَل‬ ‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ت‬ْ‫ح‬َ‫ت‬ ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ى‬ ِ‫ر‬ْ‫ج‬َ‫ت‬ ٍ‫ْن‬‫د‬َ‫ع‬ ُ‫ت‬ََّٰ‫ن‬َ‫ج‬ Artinya: “(Yaitu) surga ‘Adn yang dibawahnya mengalir sungai-sungai, didalamnya mereka kekal. dan itulah balasan bagi orang yang menyucikan diri.” (Q.S Thaha : 76) c. Surga Na’iim yaitu surga yang terbuat dari perak putih. surga yang diperuntukkan bagi orang-orang yang benar-benar bertakwa kepada Allah dan beramal shaleh. Allah SWT berfirman: ِ‫يم‬ِ‫ع‬َّ‫ن‬‫ال‬ ُ‫ات‬َّ‫ن‬َ‫ج‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ ِ‫ت‬‫ا‬َ‫ح‬ِ‫ل‬‫ا‬َّ‫ص‬‫ال‬ ‫وا‬ُ‫ل‬ِ‫م‬َ‫ع‬َ‫و‬ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫آ‬ َ‫ن‬‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬(8)ُ‫يز‬ ِ‫ز‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ُ‫ه‬َ‫و‬ ‫ا‬‫ى‬‫ق‬َ‫ح‬ ِ َّ‫اَّلل‬ َ‫د‬ْ‫ع‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ن‬‫ِي‬‫د‬ِ‫ل‬‫َا‬‫خ‬ ُ‫م‬‫ي‬ِ‫ك‬َ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬(9) Artinya:“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal- amal saleh, bagi mereka surga-surga yang penuh keni`matan, Kekal mereka di dalamnya; sebagai janji Allah yang benar. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Q.S Luqman : 8-9) d. Surga Ma’wa Yaitu surga yang terbuat dari zabarjud hijau. Surga yang diperuntukan bagi orang-orang yang bertakwa kepada Allah (Q.S An Najm: 15), beramal shaleh (Q.S As
  • 25. 21 Sajdah: 19), serta takut kepada kebesaran Allah dan menahan hawa nafsu (Q.S An Naziat : 40-41) Allah SWT berfirman: ْ‫ل‬‫ٱ‬ ُ‫ت‬ََّٰ‫ن‬َ‫ج‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬َ‫ف‬ ِ‫ت‬ ََٰ‫ح‬ِ‫ل‬ ََّٰ‫ص‬‫ٱل‬ ۟‫وا‬ُ‫ل‬ِ‫م‬َ‫ع‬َ‫و‬ ۟‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ء‬ َ‫ن‬‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ٱ‬ ‫ا‬َّ‫م‬َ‫أ‬َ‫ن‬‫و‬ُ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ ۟‫وا‬ُ‫ن‬‫َا‬‫ك‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬ ‫ا‬‫ا‬‫َل‬ُ‫ز‬ُ‫ن‬ َٰ‫ى‬َ‫و‬ْ‫أ‬َ‫م‬ Artinya: “Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, maka bagi mereka surga-surga tempat kediaman, sebagai pahala terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (Q.S As Sajdah: 19) e. Surga Darussalam Yaitu surga yang terbuat dari yaqut merah. Surga yang diperuntukkan bagi orang yang kuat imannya dan Islamnya, memperhatikan ayat-ayat Allah serta beramal shaleh. Sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala,“Bagi mereka (disediakan) Darussalam (surga) pada sisi Rabbnya dan Dialah Pelindung mereka disebabkan amal-amal sholeh yang selalu mereka kerjakan.” (QS. Al-an’am : 127) Allah SWT berfirman: ٍ‫يم‬ِ‫ق‬َ‫ت‬ْ‫س‬ُ‫م‬ ٍ‫اط‬َ‫ر‬ ِ‫ص‬ َٰ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ُ‫ء‬‫ا‬َ‫ش‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ‫ِي‬‫د‬ْ‫ه‬َ‫ي‬َ‫و‬ ِ‫م‬ َ‫َل‬َّ‫س‬‫ال‬ ِ‫ار‬َ‫د‬ َٰ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ‫و‬ُ‫ع‬ْ‫د‬َ‫ي‬ ُ َّ‫اَّلل‬َ‫و‬ Artinya: “Allah menyeru (manusia) ke Darussalam (surga), dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam).” (Q.S Yunus : 25) f. Surga Darul Muqamah Yaitu surga yang terbuat dari permata putih. Surga yang diperuntukkan bagi orang yang bersyukur kepada Allah. Kata Darul Muaqaamah berarti suatu tempat tinggal dimana di dalamnya orang-orang tidak pernah merasa lelah dan tidak merasa lesu. Tempat ini diperuntukkan kepada orang-orang yang bersyukur Allah SWT berfirman: ٓ‫ى‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ٱ‬ ِ َّ ِ‫َّلل‬ ُ‫د‬ْ‫م‬َ‫ح‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ ۟‫وا‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫و‬ٌ‫ور‬ُ‫ك‬َ‫ش‬ ٌ‫ور‬ُ‫ف‬َ‫غ‬َ‫ل‬ ‫َا‬‫ن‬َّ‫ب‬َ‫ر‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ِۖ َ‫ن‬َ‫ز‬َ‫ح‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ ‫ا‬َّ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫ب‬َ‫ه‬ْ‫ذ‬َ‫أ‬ ُ‫ل‬ ‫ا‬َ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬ ‫َا‬‫ن‬ُّ‫س‬َ‫م‬َ‫ي‬ ‫َل‬َ‫و‬ ٌ‫ب‬َ‫ص‬َ‫ن‬ ‫ا‬َ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬ ‫َا‬‫ن‬ُّ‫س‬َ‫م‬َ‫ي‬ َ‫َل‬ ِ‫ه‬ِ‫ل‬ْ‫ض‬َ‫ف‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ِ‫ة‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ق‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ار‬َ‫د‬ ‫َا‬‫ن‬َّ‫ل‬َ‫ح‬َ‫أ‬ ‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ٌ‫وب‬ُ‫غ‬ Artinya: “Dan mereka berkata: “Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri. Yang menempatkan kami dalam tempat yang kekal (surga) dari karunia-Nya; di dalamnya kami tiada merasa lelah dan tiada pula merasa lesu”. (Q.S Fathir 34-35) g. Surga Al-Maqamul Amin
  • 26. 22 Yaitu surga yang terbuat dari emas calon penghuninya ialah bagi orang-orang yang keimanannya telah mencapai tingkat muttaqin , yaitu orang-orang yang benar- benar bertakwa kepada allah. Allah SWT berfirman: ٍ‫ام‬َ‫ق‬َ‫م‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ َ‫ن‬‫ي‬ِ‫ق‬َّ‫ت‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ٍ‫ين‬ِ‫م‬َ‫أ‬ Artinya:“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam tempat yang aman (Maqamul Amin)” (Q.S Dukhan : 51) h. Surga Khuldi Yaitu surga yang terbuat dari marjan yang berwarna merah dan kuning. Surga yang diperuntukkan bagi orang yang taat menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya (orang-orang yang bertakwa) Allah SWT berfirman: ‫ا‬ ‫ا‬‫ير‬ ِ‫ص‬َ‫م‬ َ‫و‬ ‫ا‬‫ء‬‫ا‬َ‫ز‬َ‫ج‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ ْ‫َت‬‫ن‬‫َا‬‫ك‬ ٞۚ َ‫ن‬‫و‬ُ‫ق‬َّ‫ت‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫د‬ِ‫ع‬ُ‫و‬ ‫ي‬ِ‫ت‬َّ‫ل‬‫ا‬ ِ‫د‬ْ‫ل‬ُ‫خ‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ة‬َّ‫ن‬َ‫ج‬ ْ‫م‬َ‫أ‬ ٌ‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬ََٰ‫ذ‬َ‫أ‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬ Artinya: “Katakanlah (muhammad) Apakah (siksa) yang seperti itu yang baik, atau surga yang kekal, yang telah dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa, sebagai balasan dan kediaman kembali mereka”.(Q.S Al Furqaan:15) 2. Nama-Nama Neraka Neraka secara istilah berarti tempat balasan berupa siksaan bagi orang yang berbuat dosa dan kesalahan.Oleh sebab itu neraka disebut juga dengan mautin al- azab (tempat untuk berlakunya siksaan)dimana bentuk hukumannya yang paling sangat menyiksa digambarkan sebagai api.Orang yang masuk kedalam neraka disebut dengan Ahl al-Nar (Ahli Neraka). Mereka adalah yang memiliki sifat –sifat tidak baik seperti kekufuran dan orang – orang yang melakukan kekufuran disebut kafir. Di samping kufur, sifat – sifat lain yang mengantarkan orang masuk ke dalam neraka adalah takzib (mendustakan Tuhan) dsb. Siksaan di neraka dilaksanakan setelah manusia melalui perhitungan mempergunakan mizan (timbangan) terhadap amal masing- masing. Hal ini dilakukan setelah hari kiamat, manusia dibangkitkan dari kubur untuk dihitung semua amalnya, kemudian diketahui siapa yang berhak masuk neraka dengan berbagai macam siksaannya. Lamanya seseorang berada dalam neraka berbeda – beda. Ada yang hanya sebentar saja, yakni orang mukmin yang melakukan dosa dan setelah dosanya dibakar dalam neraka kemudian dia dimasukkan ke dalam surga. Dan ada pula yang kekal di dalam neraka, yakni orang – orang kafir dan orang-orang musyrik yang mendustakan agama.
  • 27. 23 a. Neraka Hawiyah Yaitu neraka yang paling bawah (dasar), yang merupakan neraka yang paling mengerikan. Pintu neraka ini ditempati oleh orang-orang munafik, orang kafir termasuk juga keluarga Fir’aun, dalam neraka Hawiyyah. Hal ini sebagaimana arti dari firman Allah neraka yang diperuntukkan bagi orang orang yang ringan amal timbangan kebaikannya, ia lebih banyak berbuat buruk dan maksiat kepada ALLAH SWT dari pada beramal shaleh. Allah SWT berfirman: ﴿ ُ‫ه‬ُ‫ن‬‫ي‬ ِ‫از‬َ‫و‬َ‫م‬ ْ‫ت‬َّ‫ف‬َ‫خ‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ‫ا‬َّ‫م‬َ‫أ‬َ‫و‬٨﴾﴿ ٌ‫ة‬َ‫ي‬ِ‫و‬‫ا‬َ‫ه‬ ُ‫ه‬ُّ‫م‬ُ‫أ‬َ‫ف‬٥﴾﴿ ْ‫ه‬َ‫ي‬ِ‫ه‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫ك‬‫ا‬َ‫ْر‬‫د‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫و‬٢٢ٌ‫َار‬‫ن‬ ﴾ ﴿ ٌ‫ة‬َ‫ي‬ِ‫ام‬َ‫ح‬٢٢﴾ Artinya: Dan Adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya. maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu?. (Yaitu) api yang sangat panas. (QS.Al Qari’ah 8-11) b. Neraka Jahim Yaitu neraka yang disiapkan bagi manusia yang mendustakan ayat ayat Allah Swt dan bagi mereka yang dalam kesesatan. Di dalamnya ditempatisebagai tempat penyiksaan atas oleh orang-orang musyrik yang menyekutukan Allah. Syirik disebut sebagai dosa yang paling besar menurut Allah, karena syrik berarti mensekutukan ALLAH atau menganggap ada mahluk yang lebih hebat dan berkuasa sehebat Allah. Syirik dapat pula berarti menganggap ada Tuhan lain selain Allah. Dalam Al-Qur’an terdapat pada surah (As-Syu’araa, ayat 91) dan (Surah As-Saffat). Allah Swt berfirman: ََٰ‫ي‬‫ا‬َٔ‫ـ‬ِ‫ب‬ ۟‫ُوا‬‫ب‬َّ‫ذ‬َ‫ك‬َ‫و‬ ۟‫وا‬ُ‫َر‬‫ف‬َ‫ك‬ َ‫ن‬‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ٱ‬َ‫و‬ِ‫يم‬ ِ‫ح‬َ‫ج‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ ُ‫ب‬ ََٰ‫ح‬ْ‫ص‬َ‫أ‬ َ‫ك‬ِ‫ئ‬ََٰٓ‫ل‬ ۟‫و‬ُ‫أ‬ ٓ‫ا‬َ‫ن‬ِ‫ت‬ Artinya : Dan orang-orang kafir serta mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itulah penghuni neraka jahim. (Surat Al Maidah ayat 86). c. Neraka Saqar Yaitu neraka yang disiapkan untuk orang-orang munafik, yaitu orang-orang yang mendustakan (tidak mentaati) perintah ALLAH dan Rasulullahbagi siapapun yang sering meremehkan dan meninggalkan sholat 5 waktu, juga diperuntukan bagi yang tidak membantu orang miskin serta suka berkata yang bathil. Allah SWT berfirman: ْ‫ل‬‫ٱ‬ َ‫ع‬َ‫م‬ ُ‫وض‬ُ‫خ‬َ‫ن‬ ‫ا‬َّ‫ن‬ُ‫ك‬ َ‫و‬ .َ‫ين‬ِ‫ك‬ْ‫س‬ ِ‫م‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ ُ‫م‬ِ‫ع‬ْ‫ط‬ُ‫ن‬ ُ‫َك‬‫ن‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ َ‫و‬ .َ‫ين‬ِ‫ل‬َ‫ص‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫َك‬‫ن‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ ۟‫وا‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ .َ‫ر‬َ‫ق‬َ‫س‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ك‬َ‫ل‬َ‫س‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ض‬ِ‫ئ‬ٓ‫ا‬َ‫خ‬. َ‫ين‬ َٰٓ‫ى‬َّ‫ت‬َ‫ح‬‫َا‬‫ن‬َٰ‫ٮ‬َ‫ت‬َ‫أ‬ُ‫ين‬ِ‫ق‬َ‫ي‬ْ‫ل‬‫ٱ‬. .َ‫ُك‬ََّ‫ا‬ ‫ن‬ ََ ‫ذ‬ ِّ‫ب‬َ ِ‫ي‬ََِِِّّْ‫ٱ‬ ‫د‬ِِّ‫ن‬ ِِّ Artinya:”Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)” Mereka menjawab: “Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat, dan
  • 28. 24 kami tidak(pula)memberi makan orang miskin, dan adalah kami membicarakan yang bathil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya, dan adalah kami mendustakan hari pembalasan, hingga datang kepada kami kematian”. (Surat Al Mudassir Ayat 42-47) d. Neraka Sa’ir Yaitu neraka yang penghuninya diisi oleh orang-orang kafir. Dan orang yang memakan harta anak yatim. Kafir berasal dari kata kufur yang berarti ingkar atau menolak. Sehingga kafir dapat diartikan menolak adanya ALLAH atau dengan membantah perintah ALLAH dan Rasul-NYA. Jadi manusia kafir itu terdiri dari: Orang yang tidak beragama Islam atau orang yang tidak mau membaca syahadat. Orang Islam yang tidak mau shalat. Orang Islam yang tidak mau puasa. Orang Islam yang tidak mau berzakat. Didalam Al-Qur’an terdapat pada (An-Nisa’ ayat 10), (Al- Mulk ayat 5,10,11) Allah SWT berfirman: َ‫ي‬ ‫ا‬َ‫م‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ‫ا‬‫ا‬‫م‬ْ‫ل‬ُ‫ظ‬ َٰ‫ى‬َ‫م‬‫َا‬‫ت‬َ‫ي‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ْ‫م‬َ‫أ‬ َ‫ن‬‫و‬ُ‫ل‬ُ‫ك‬ْ‫أ‬َ‫ي‬ َ‫ن‬‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ي‬َ‫س‬َ‫و‬ ِۖ ‫ا‬‫ا‬‫َار‬‫ن‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ن‬‫و‬ُ‫ط‬ُ‫ب‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ن‬‫و‬ُ‫ل‬ُ‫ك‬ْ‫أ‬َ‫ن‬ ْ‫و‬َ‫ل‬ْ‫ص‬ ‫ا‬‫ا‬‫ير‬ِ‫ع‬َ‫س‬ Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka sair). (Surat An Nisa ayat 10) e. Neraka Huthamah Yaitu neraka yang disediakan untuk orang yang suka mengumpulkan harta, serakah dan menghina orang-orang miskin. Mereka berpaling dari agama, tidak mau bersedekah dan tidak mau pula membayar zakat. Mereka juga memasang wajah masam apabila ada orang miskin yang meminta bantuan. Maka di Huthamah harta mereka dibawa dan dibakar untuk diminumkan sebagai siksa kepada manusia pengumpat pengumpul harta. Dalam Al-Qur’an terdapat pada surah (Al-Humazah) Allah SWT berfirman: : ٍ‫ة‬َ‫ز‬َ‫م‬ُّ‫ل‬ ٍ‫ة‬َ‫ز‬َ‫م‬ُ‫ه‬ ِ‫ل‬ُ‫ك‬ِ‫ل‬ ٌ‫ل‬ْ‫ي‬َ‫و‬٢: ّٗ‫ه‬َ‫د‬َّ‫د‬َ‫ع‬َ‫و‬ ‫ا‬‫اَل‬َ‫م‬ َ‫ع‬َ‫م‬َ‫ج‬ ‫ِى‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬٠: ّٗ‫ه‬َ‫د‬َ‫ل‬ْ‫خ‬َ‫أ‬ ّٗ‫ه‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬ َّ‫ن‬َ‫أ‬ ُ‫ب‬َ‫س‬ْ‫ح‬َ‫ي‬٥ ِۖ َّ‫ََل‬‫ك‬ِ‫ة‬َ‫م‬َ‫ط‬ُ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ َّ‫ن‬َ‫ذ‬َ‫ب‬‫ا‬‫ن‬ُ‫ي‬َ‫ل‬:٦: ُ‫ة‬َ‫م‬َ‫ط‬ُ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫ك‬َٰ‫ٮ‬َ‫ْر‬‫د‬َ‫أ‬ ٓ‫ا‬َ‫م‬َ‫و‬٩: ُ‫ة‬َ‫د‬َ‫ق‬‫و‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫هللا‬ ُ‫َار‬‫ن‬٤‫ى‬ِ‫ت‬َّ‫ل‬‫ا‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫ع‬ِ‫ل‬َّ‫ط‬َ‫ت‬: ِ‫ة‬َ‫د‬ِ‫ـ‬ْ‫ف‬َ ْ‫اَل‬٧: ٌ‫ة‬َ‫د‬َ‫ص‬ ْ‫ؤ‬ُّ‫م‬ ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ا‬َ‫ه‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬٨ Artinya : Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela, yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung, dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengkekalkannya, sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah. Dan tahukah kamu apa Huthamah itu? (yaitu) api (yang
  • 29. 25 disediakan) Allah yang dinyalakan, yang (membakar) sampai ke hati. (Surat Al Humazah ayat 1-8) f. Neraka Ladza / Ladho Neraka yang di dalamnya ditempati Iblis laknatullah beserta orang-orang yang mengikutinya dan orang-orang yang terbujuk rayuannya. Kemudian orang-orang Majusi pun ikut serta menempati neraka Ladza ini. Mereka kekal bersama Iblis di dalamnya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Iblis dan para pengikutnya akan dimasukkan ke dalam neraka Ladza. Seperti apa yang dikatakan oleh Malaikat Maut (malaikat Izrail) ketika Iblis hendak dicabut nyawanya, maka malaikat maut itu berkata, bahwa Iblis akan diberi minum dari neraka Ladza. Allah SWT berfirman: َ‫م‬َ‫و‬ِ‫ه‬‫ي‬ ِ‫ُنج‬‫ي‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ‫ا‬‫ا‬‫ع‬‫ي‬ِ‫م‬َ‫ج‬ ِ‫ض‬ ْ‫ر‬َ ْ‫ٱَل‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ ‫ن‬ َٰ‫ى‬َ‫ظ‬َ‫ل‬ ‫ا‬َ‫ه‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ِۖ ٓ َّ‫ََل‬‫ك‬ َٰ‫ى‬َ‫و‬َّ‫ش‬‫ل‬ِ‫ل‬ ‫ا‬‫ة‬َ‫ع‬‫ا‬َّ‫َز‬‫ن‬ َ‫د‬ ُِ‫ذ‬‫ا‬ِّ۟ ‫ذ‬‫ك‬ِّْ ِّ‫د‬ِّ ‫ذ‬‫ر‬َِّ َ‫ت‬ ِّ ِِِّّ۟ َٰٓ‫ى‬َ‫ع‬ ْ‫و‬َ‫أ‬َ‫ف‬ َ‫ع‬َ‫م‬َ‫ج‬َ‫و‬ Artinya : Dan orang-orang di atas bumi seluruhnya kemudian (mengharapkan) tebusan itu dapat menyelamatkannya. Sekali-kali tidak dapat, sesungguhnya neraka itu adalah api yang bergolak,yang mengelupas kulit kepala,yang memanggil orang yang membelakang dan yang berpaling (dari agama), serta mengumpulkan (harta benda) lalu menyimpannya. (Surat Al Ma’arij ayat 14-18) g. Neraka Jahannam Yaitu neraka yang di dalamnya berisi umat islam yang melakukan dosa-dosa besar dan tidak tobat sampai mereka meninggal dunia. Allah SWT berfirman: ُ‫ير‬ ِ‫ص‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ َ‫س‬ْ‫ئ‬ِ‫ب‬َ‫و‬ ِۖ َ‫م‬َّ‫ن‬َ‫ه‬َ‫ج‬ ُ‫اب‬َ‫ذ‬َ‫ع‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬َ‫ر‬ِ‫ب‬ ۟‫وا‬ُ‫َر‬‫ف‬َ‫ك‬ َ‫ن‬‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ل‬ِ‫ل‬َ‫و‬ Artinya:Dan orang-orang yang kafir kepada Tuhannya, memperoleh azab Jahannam. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali. (Surat Al Mulk : 6). Allah SWT berfirman: ِ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ُ‫ف‬َّ‫ف‬َ‫خ‬ُ‫ي‬ َ‫َل‬َ‫و‬ ‫وا‬ُ‫ت‬‫و‬ُ‫م‬َ‫ي‬َ‫ف‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َٰ‫ى‬َ‫ض‬ْ‫ق‬ُ‫ي‬ َ‫َل‬ َ‫م‬َّ‫ن‬َ‫ه‬َ‫ج‬ ُ‫َار‬‫ن‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ ‫وا‬ُ‫َر‬‫ف‬َ‫ك‬ َ‫ن‬‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ع‬ ْ‫ن‬ٞۚ ‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ب‬ ٍ‫ور‬ُ‫ف‬َ‫ك‬ َّ‫ل‬ُ‫ك‬ ‫ي‬ ِ‫ز‬ْ‫ج‬َ‫ن‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬ََٰ‫ذ‬َ‫ك‬
  • 30. 26 Artinya : Dan orang-orang kafir bagi mereka neraka Jahannam. Mereka tidak dibinasakan sehingga mereka mati dan tidak (pula) diringankan dari mereka azabnya. Demikianlah Kami membalas setiap orang yang sangat kafir. (Surat Fathir ayat 36) h. Neraka Wail Yaitu neraka yang disediakan untuk para pedagang-pedagang dan para pengusaha yang suka curang, yaitu dengan mengurangi timbangan atau mencampurkan barang-barang yang sudah tidak layak dengan barang bagus, mencalokan barang dagangan dengan tujuan mendapatkan keuntungan yang berlipat ganda. Barang dagangan mereka itu akan dibakar dan dimasukkan kedalam perut mereka sebagai azab atas perbuatan dosa-dosa mereka. Dan juga orang yang lalai dalam shalat, berbuat riya serta orang yang tidak mengeluarkan zakat. Calon penghuni neraka wail sebagaimana tercantum dalam Al-Quran Surat Al-Muthaffifin, ayat 1- Allah SWT berfirman: : َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬ِ‫ف‬َ‫ط‬ُ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ل‬ ٌ‫ل‬ْ‫ي‬َ‫و‬٢: َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ف‬ ْ‫َو‬‫ت‬ْ‫س‬َ‫ي‬ ِ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ۟‫وا‬ُ‫ل‬‫َا‬‫ت‬ْ‫ك‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬٠َ‫ذ‬ِ‫إ‬َ‫و‬َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ِر‬‫س‬ْ‫خ‬ُ‫ي‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ ْ‫و‬ُ‫ن‬َ‫ز‬َّ‫و‬ ‫و‬َ‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ ْ‫و‬ُ‫ل‬‫َا‬‫ك‬ ‫ا‬ :٥ Artinya: “Celakalan bagi orang-orang yang curang (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi,Dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi.” (Qs. Al-Muthaffifin ayat 1-3) 3. Sifat-Sifat Surga Surga dan neraka dalam al-Quran disebutkan dengan ciri dan sifat material demikian juga dengan sifat-sifat non material (maknawi). Penyifatan dengan sifat-sifat material karena kebanyakan masyarakat mengalami banyak kesulitan mengenal sesuatu melalui penyifatan-penyifatan non material bahkan mustahil mereka dapat mengenal sesuatu dengan penyifatan-penyifatan non material. Karena pikiran manusia lebih banyak bersentuhan dengan hal-hal yang bersifat material dan atas dasar itu mereka tidak mampu memahami tingkatan-tingkatan dan pemahaman-pemahaman non material surga yang berada pada derajat tinggi. Al-Quran terkadang mendeskripsikan surga dan neraka dengan sifat-sifat material dan terkadang dengan sifat-sifat non material. Terkadang berbicara tentang kebun-kebun surgawi, bayangan-bayangan yang memberikan kelezatan, makanan-makanan dan wadah- wadah yang berharga, minuman-minuman suci, pakaian-pakaian dan perhiasan- perhiasaan mewah, istri-istri jelita dan seterusnya. Juga terkadang berbicara tentang
  • 31. 27 keridhaan Ilahi, keceriaan batin dan seterusnya. Surga non material dari sisi tingkatan dan kedudukan sangat tinggi dari surga material dan nikmat-nikmat material, sebagaimana dalam surah al-Taubah disebutkan tentang sifat-sifat nikmat-nikmat material kemudian menyatakan, “Dan keridaan Allah adalah lebih besar (daripada itu semua).” (Qs. al- Taubah [9]:72) Artinya keridhaan dan kerelaan Allah Swt lebih dari segala nikmat yang telah disebutkan pada ayat sebelumnya. Namun sebagian tingkatan surga non material terkhusus untuk sebagian orang beriman bukan untuk seluruh orang beriman, “Apakah setiap orang dari orang-orang kafir itu ingin dimasukkan ke dalam surga yang penuh kenikmatan? Sekali-kali tidak! Sesungguhnya Kami telah menciptakan mereka dari apa yang mereka ketahui.” (Qs. al-Ma’arij [70]:38-39) Dengan memperhatikan perbedaan kedudukan penghuni surga dan perbedaan nikmat-nikmatnya, surga disebutkan dalam al-Quran dengan empat nama: Jannah Adnin, jannah Firdaus, jannah Na’im, jannah Ma’wa. Senada dengan itu, dalam sebuah riwayat dari Imam Shadiq As disebutkan, “Para penghuni surga disebutkan dalam al-Quran antara lain, “Surga Eden, surga Firdaus,surga Na’im,surga Ma’wa.” Dalam al-Quran di samping disebutkan surga dengan sifat-sifat material juga surga disifatkan dengan ciri-ciri non material, namun lebih banyak dijelaskan dengan sifat-sifat material, hal itu disebabkan karena kebanyakan masyarakat mengalami banyak kesulitan mengenal sesuatu melalui penyifatan-penyifatan non material bahkan mustahil mereka dapat mengenal sesuatu dengan penyifatan-penyifatan non material. Karena pikiran manusia lebih banyak bersentuhan dengan materi dan atas dasar itu mereka tidak mampu memahami tingkatan- tingkatan dan pemahaman-pemahaman non material surga yang berada pada derajat tinggi. Al-Quran dalam hal ini menyatakan, “Seorang pun tidak mengetahui pahala yang disembunyikan untuk mereka yang dapat menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (Qs. al-Sajdah [32]:17) Demikian juga dalam hadis nabawi disebutkan, “Allah Swt berfirman, ‘Aku telah menyiapkan untuk para hamba-Ku sesuatu yang belum pernah dilihat oleh mata, belum pernah didengar oleh telinga, belum pernah terbetik dalam hati manusia.” Dengan demikian, karena menggambarkan nikmat-nikmat spiritual surga sangat sulit maka Allah Swt menjelaskan nikmat-nikmat material yang dapat dipahami dan dicerap oleh semua orang sementara dalam menjelaskan kenikmatan-kenikmatan dan kelezatan-kelezatan non spiritual surga, Allah Swt hanya menjelaskannya secara global. 4. Sifat-Sifat Neraka Allah Ta’ala berfirman, ُ‫ير‬ ِ‫ص‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ َ‫س‬ْ‫ئ‬ِ‫ب‬َ‫و‬ ِۖ َ‫م‬َّ‫ن‬َ‫ه‬َ‫ج‬ ُ‫اب‬َ‫ذ‬َ‫ع‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬َ‫ر‬ِ‫ب‬ ۟‫وا‬ُ‫َر‬‫ف‬َ‫ك‬ َ‫ن‬‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ل‬ِ‫ل‬َ‫و‬ “Dan orang-orang yang kafir kepada Rabbnya, memperoleh azab Jahannam. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.” (QS. Al Mulk: 6).
  • 32. 28 Ayat ini adalah ancaman untuk orang yang kufur terhadap Allah baik dari setan dan selainnya. Mereka diancam dengan siksaan jahannam. Dan ancaman ini bukan hanya ditujukan untuk setan sebagaimana konteks dari ayat kelima surat Al Mulk yang membicarakan tentang setan yang mencuri berita langit lalu mereka dilempar. Namun ayat ini mencakup setiap orang yag kufur dan menentang Allash1. Jahannam adalah sejelek-jelek tempat kembali bagi mereka. Neraka Begitu Dalam Mengapa neraka disebut jahannam? Jahannam berarti sesuatu yang dasarnya amat dalam (ba’idatul qo’ri), sebagaimana disebutkan dalam Al Qomus3.Begitulah keadaan neraka, ia begitu dalam. Dalam ayat selanjutnya, Allah Ta’ala akan menceritakan keadaan siksaan di neraka - semoga Allah melindungi kita darinya-. Sifat Neraka: Neraka Berteriak dan Mendidih Allah Ta’ala berfirman, ِ‫ذ‬ ِِّٓ۟ ِّ‫ت‬َُِِّ ‫د‬‫ف‬ِ‫ب‬ََِّ ‫د‬َِِّّ َ‫د‬ َََِِّ ‫د‬َِّ‫ب‬ًَ َ‫د‬ ِِ‫ذ‬َِ ‫ف‬‫د‬ِّ‫ر‬َُ “Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya mereka mendengar suara neraka yang mengerikan, sedang neraka itu menggelegak.” (QS. Al Mulk: 7). Ayat ini menceritakan keadaan orang kafir ketika mereka dilemparkan ke dalam neraka. Apa yang dimaksud syahiqo dalam ayat di atas? Ibnu Jarir Ath Thobari mengatakan bahwa makna syahiq adalah suara yang keluar dari bagian dalam tubuh dengan sangat kuatnya seperti suara keledai.5 Atau ringkasnya syahiq bermakna teriakan. Maksudnya adalah ketika orang kafir itu dilemparkan ke dalam neraka, neraka pun akan teriak. Apa yang dimaksud dengan tafuur? Ibnu Jarir Ath Thobari mengatakan bahwa makna tafuur adalah mendidih.8 Sufyan Ats Tsauri mengatakan, “Neraka itu mendidih gara-gara orang kafir yang masuk di dalamnya. Gambaran mendidihnya adalah seperti sebuah biji yang jumlahnya sedikit mendidih dalam air yang jumlahnya banyak. Sifat Neraka: Neraka Marah Allah Ta’ala berfirman,
  • 33. 29 ٌ‫ير‬ِ‫َذ‬‫ن‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ت‬ْ‫أ‬َ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ل‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُ‫ت‬َ‫ن‬ َ‫َز‬‫خ‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬َ‫أ‬َ‫س‬ ٌ‫ج‬ ْ‫و‬َ‫ف‬ ‫ا‬َ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ي‬ِ‫ق‬ْ‫ل‬ُ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬َّ‫ل‬ُ‫ك‬ ِۖ ِ‫ْظ‬‫ي‬َ‫غ‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫َّز‬‫ي‬َ‫م‬َ‫ت‬ ُ‫د‬‫َا‬‫ك‬َ‫ت‬ “Hampir-hampir (neraka) itu terpecah-pecah lantaran marah. Setiap kali dilemparkan ke dalamnya sekumpulan (orang-orang kafir), penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka: "Apakah belum pernah datang kepada kamu (di dunia) seorang pemberi peringatan?" (QS. Al Mulk: 8). Ibnu ‘Abbas mengatakan bahwa neraka hampir-hampir saja terpecah lantaran marah. Yang memiliki perkaataan serupa dengan Ibnu ‘Abbas adalah Adh Dhohak dan Ibnu Zaid -rahimahumullah-. Allah marah terhadap orang yang bermaksiat pada- Nya dan murka pada Allah. Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di -rahimahullah- berkata, “Neraka hampir-hampir saja terpecah lantaran marah pada orang-orang kafir. Lantas bagaimana tanggapanmu, apa yang akan dilakukan neraka pada orang-orang kafir tersebut ketika mereka berada dalam neraka?!” Seperti itulah neraka. Ketika orang kafir masuk ke dalamnya saja, ia begitu marah. Lantas bagaimana lagi siksaan yang menimpa mereka?! Semoga Allah melindungi kita dari siksaan yang pedih ini. Sudahkah Datang Kepada Orang Kafir Pemberi Peringatan? Selanjutnya Allah Ta’ala berfirman, ٌ‫ير‬ِ‫َذ‬‫ن‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ت‬ْ‫أ‬َ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ل‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُ‫ت‬َ‫ن‬ َ‫َز‬‫خ‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬َ‫أ‬َ‫س‬ ٌ‫ج‬ ْ‫و‬َ‫ف‬ ‫ا‬َ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ي‬ِ‫ق‬ْ‫ل‬ُ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬َّ‫ل‬ُ‫ك‬ ِۖ ِ‫ْظ‬‫ي‬َ‫غ‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫َّز‬‫ي‬َ‫م‬َ‫ت‬ ُ‫د‬‫َا‬‫ك‬َ‫ت‬ “Setiap kali dilemparkan ke dalamnya sekumpulan (orang-orang kafir), penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka: “Apakah belum pernah datang kepada kamu (di dunia) seorang pemberi peringatan?” (QS. Al Mulk: 8). Maksudnya, penduduk neraka ditanya apakah di dunia sudah datang pada mereka pemberi peringatan tentang adzab neraka yang mereka alami saat ini? Orang-orang kafir lantas menjawab, ٍ‫ل‬ََٰ‫ل‬َ‫ض‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ َّ‫َل‬ِ‫إ‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬‫ن‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬ ٍ‫ء‬ْ‫ى‬َ‫ش‬ ‫ن‬ِ‫م‬ ُ َّ‫ٱَّلل‬ َ‫ل‬ َّ‫َز‬‫ن‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫ل‬ُ‫ق‬ َ‫و‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫ب‬َّ‫ذ‬َ‫ك‬َ‫ف‬ ٌ‫ِير‬‫ذ‬َ‫ن‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫ء‬ٓ‫ا‬َ‫ج‬ ْ‫د‬َ‫ق‬ َٰ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ب‬ ۟‫وا‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ك‬ٍ‫ير‬ِ‫ب‬ “Benar ada”, sesungguhnya telah datang kepada kami seorang pemberi peringatan, maka kami mendustakan(nya) dan kami katakan: “Allah tidak menurunkan sesuatupun; kamu tidak lain hanyalah di dalam kesesatan yang besar”. (QS. Al Mulk: 9) Lihatlah jawaban orang kafir: